Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Dasar-dasar AMP Hj. Isny Lellya, S.Ag., M.Ag

Pokok-Pokok Supervisi Pendidikan

Disusun oleh :
Kelompok 11
Puspa Ningsih 200101060640
Rafika Amelia 200101060719

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KOSELING PENDIDIKAN ISLAM
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telahmemberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan Makalah berjudul “Pokok-Pokok Supervisi Pendidikan” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Dasar-dasar AMP. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Hj. Isny Lellya, S.Ag., M.Ag dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan laporan ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 23 Mei 2022

Kelompok 11

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………1
BAB I……………………………………………………………………………………………...3
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………...3
A. Latar Belakang………...…………………………………………………………………..3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………3
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..3
BAB II …………………………………………………………………………………………….4
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………..4
A. Pengertian Supervisi
Pendidikan…………………………………………………………………………………4
B. Tujuan Supervisi
Pendidikan…………………………………………………………………………………5
…………
C. Prinsip Supervisi Pendidika………………………………………………….……………6
D. Peran Supervisi Pendidikan……..………….…………………………….….……………7
BAB III …………………………………………………………………………………………...8
KESIMPULAN……………………………………………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..9

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision Super berarti diatas dan
vision berarti melihat. Supervisi merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human,
manusiawi. Wilem Mantja mengatakan bahwa, supervisidiartikan sebagai kegiatan supervisor
jabatan resmi yangdilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar P/M. Ada dua tujuan tujuan
ganda yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu perbaikan guru murid dan peningkatan mutu
pendidikan. Dari uraian diatas menunjukkan bahwa supervisi adalah suatu kegiatan untuk
perbaikan guru murid dan peningkatan mutu pendidikan.

Menurut M.J Langeveld pendidikan adalah upaya manusia dewasa membimbing manusia yang
belum dewasa kepada kedewasaan. Dari uraian diatas, menunjukkan bahwa pendidikan
merupakan aktivitas sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Dalam
perkembangannya supervisi pendidikan banyak memberikan pengaruh yang baik pada
perkembangan pendidikan di Indonesia, sehingga parapendidik memiliki kemampuan mendidik
yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Oleh karna itu penulis akan menganalisa supervisi
pendidikan untuk mengetahui cara bagaimana mengawasi atau mensupervisi pendidikan yang baik
dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari supervisi pendidikan ?
2. Apa saja tujuan dari supervisi pendidikan ?
3. Apa saja prinsip prinsip suverpisi pendidikan ?
4. Apa saja peran supervisi pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengatahui pengertian dari supervisi pendidikan
2. Mengetahui tujuan dari supervisi pendidikan
3. Mengatahui prinsip prinsip suverpisi pendidikan
4. Mengetahui peran supervisi pendidikan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision
yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai daria t a s ya n g
d i l a k u k a n o l e h p i h a k a t a s a n t e r h a d a p a k t i v i t a s , k r e a t i v i t a s , d a n kinerja
bawahan.1
Supervisi merupakan suatu kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu
pendidikan. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi
antara peserta didik dengan para pendidik serta berbagai sumber pendidikan2
Secara sematik Supervisi Pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan
ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar
dan belajar pada khususnya, sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif,
aktif, efektif dan inovatif3
Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to supervise” atau mengawasi.
Menurut Merriam Webster’s Colligate Dictionary disebutkan bahwa supervisi merupakan „A
critical watching and directing”. Beberapa sumber lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal
dari dua kata, yaitu “superior” dan “vision”. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala sekolah
digambarkan sebagai seorang “expert” dan “superior” , sedangkan guru digambarkan sebagai
orang yang memerlukan kepala sekolah.
Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif(Purwanto,2000). Manullang
(2005) menyatakan bahwa supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang
sudah dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha memberi pelayanan agar
guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas melayani peserta didik4

1
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan,(Bandung: Rem aja Rosdakarya, 1984), hal 103
2
Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan, hal. 24)
3
Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hal 155
4
Donni Juni Priansa, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Bandung : Alfabeta ), h. 84

4
B. Tujuan Supervisi Pendidikan
Di bawah ini akan digambarkan secara ringkas tentang tujuan dan sasaran supervisipendidikan
yang harus dicapai. Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan
proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi gurudalam arti luas,
termasuk didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinandan pembinaan
human relation yang baik kepada semua pihak yang terkait

Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:


1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-
cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan
sekolah.

5
C. Prinsip Supervisi Pendidikan
Kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus memperhatikan
prinsip-prinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan baik dan lancar.
1. Prinsip Ilmiah. Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut.
1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam
kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi,
percakapan pribadi, dan seterusnya.
3) Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis terencana.
2. Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusian yang
akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya.
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan
berdasarkan atasan dan bawahan.
3. Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi “ sharing of idea, sharing
of experience ” memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa
tumbuh bersama. d. Prinsip konstruktif dan kreatif setiap guru akan merasa termotivasi
dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana
kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan
potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan,
bukan melalui cara-cara menakutkan.5

5
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Mengembangkan SDM, ( Jakarta : Rineka Cipta
,2008), h. 19.

6
D. Peran Supervisi Pendidikan
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan
jelas peranan supervisi itu. Seorang sopervisor dapat berperan sebagai :
1. Koordinator Sebagai koordinator ia dapat mengko-ordinasi program belajar mengajar,
tugas-tugas anggota sataf berb1qagai kegiatan berbeda-beda diantara guru-guru.
2. Konsultan Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama mengkonsultasikan
masalah yang dialami guru baik secara individual maupun kelompok.
3. Pemimpin Kelompok Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru
dalam mengembangklan potensi kelompok pada saat mengembangkan kurikulum, materi
pembelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara bersama.
4. Evaluator Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan proses
belajar mengajar.6

Sehubungan peran supervisor dalam kegiatan supervisi, ametembun menyatakan terdapat


4 fungsi supervisor:7

1) Supervisor sebagai Peneliti (researcher) yaitu meneliti bagaimana keadaan situasi


pendidikan yang sebenarnya. Keadaan situasi pendidikan dapat diketahui dari kesimpulan
hasil-hasil pengolahan yang diperoleh .
2) Supervisor sebagai penilai(evaluator) yaitu menilai bagaimana keadaan suatu situasi
pendidikan.
3) Supervisor sebagai pemerbaik(improver) yaitu mengadakan perbaikan terhadap situasi .
4) Supervisor pengembang (developer) yaitu mengembangkan atau meningkatkan situasi ,agar
keadaan yang sudah baik menjadi lebih baik.

6
Piet A. Sahertian, Op, Cit, h. 25
7
N.A Ametembun, Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprogram, ( Bandung: Suri, 2007).

7
BAB III
KESIMPULAN
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision Super berarti diatas dan
vision berarti melihat. Supervisi merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human,
manusiawi. Wilem Mantja mengatakan bahwa, supervisidiartikan sebagai kegiatan supervisor
jabatan resmi yangdilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar P/M.
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision
yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai daria t a s ya n g
d i l a k u k a n o l e h p i h a k a t a s a n t e r h a d a p a k t i v i t a s , k r e a t i v i t a s , d a n kinerja
bawahan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar
mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk memperbaiki mutu
mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi gurudalam arti luas, termasuk
didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinandan pembinaan human
relation yang baik kepadda semua pihak yang terkait
Prinsip supervisi pendidikan ada 4 yaitu :
1. Prinsip Ilmiah
2. Prinsip Demokratis
3. Prinsip Kerjasama
4. Prinsip Konstruktif Dan Kreatif
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari fungsinya, tampak dengan
jelas peranan supervisi itu .

8
DAFTAR PUSTAKA

Purwanto Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja


Rosdakarya,1984), hal 103

Sukmadinata Nana Syaodih,Metode Penelitian Pendidikan hal. 24)

Mulyasa,Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hal 155

Priansa, Donni Juni, Manajemen Supervisi & Kepemimpinan Kepala Sekolah. (Bandung :
Alfabeta ), h. 84

Sahertian Piet A., Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka

Mengembangkan SDM ( Jakarta : Rineka Cipta ,2008), h. 19.


Sahertian Piet A., Op, Cit, h. 25

Ametembun N.A, Supervisi Pendidikan Disusun Secara Berprogram, ( Bandung: Suri, 2007).

Anda mungkin juga menyukai