SUPERVISI PENDIDIKAN
Disusun Oleh:
1
Daftar Pustaka
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
karunia dan rahmat-Nya, penyusunan makalah yang berjudul “SUVERVISI
PENDIDIKAN” dapat berjalan dengan lancar. Penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan yang diberikan oleh Ibuk Dosen
Fine Eirene Siahaan, S. Pd., M. Pd.
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4
1.3 Tujuan ..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6
2.1 Pengertian Supervisi..........................................................................................6
2.2 Tujuan Dan Sasaran Supervis ...........................................................................6
2.3 Fungsi Supervisi................................................................................................8
2.4 Ruang Lingkup Supervisi................................................................................10
2.5 Teknik-Teknik Supervisi ................................................................................12
2.6 Tipe-Tipe Supervisi ........................................................................................13
2.7 Peranan Supervisi............................................................................................13
2.8 Peranan Superior dalam Supervisi Pendidikan................................................14
2.9 Unsur-Unsur Supervisi....................................................................................16
BAB III PENUTUP...........................................................................................…17
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................17
Daftar Pustaka ......................................................................................................18
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
4. Manfaat Pendidikan
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan Makalah ini antara lain
1. Mengetahui yang dimaksud supervise pendidikan
2. Mengetahui pentingnya pendidikan dan tepat sasaran
3. Mengetahui dan memahami target pendidikan secara keseluruhan dan pendidikan di
masa depan
5
BAB II
PEMBAHASAN
SUPERVISI PENDIDIKAN
2.1. Pengertian Supervisi Pendidikan
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara
keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Menurut para ahli diantaranya:
1. Ben M. Harris, dalam bukunya Supervisor Behaviour in Education 1975 menyatakan
bahwa supervisi apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa dan alat-
alat dalam rangka mempertahankan ataumengubah pengelolaan sekolah untuk
mempengaruhi pencapaian tujuan instruksional sekolah. Supervisi mempunyai impact
dengan pelajar melalui perantaraan orang lain dan alat.
2. Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam bukunya Administrasi Pendidikan, 1979. menyatakan:
supervisi adalah aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
3. Drs. Ametembun, dalam bukunya, Supervisi Pendidikan, 1975, menyatakan: Supervisi
Pendidikan adalah pembinaan kearah perbaiakan situasi pendidikan pada umumnya dan
pertbaikan mutu belajar mengajar di sekolah pada khususnya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dikemukakan secara sederhana
bahwa supervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan prasarana,
kurikulum sistem pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan bertanggung jawab
memperhatikan perkembangan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.
2.2. Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan
Di bawah ini akan digambarkan secara ringkas tentang tujuan dan sasaran supervisi
pendidikan yang harus dicapai. Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan
perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak
hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru
dalam arti luas, termasuk didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan
dan pembinaan human relation yang baik kepadda semua pihak yang terkait.
Berdasarkan rumusan diatas, maka kegiatan supervise pendidikan pada dasarnya
diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
6
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah dalam
menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.
2. Mengembang dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru dalam proses
pembelajaran yang lebih baik dan lebih sesuai.
3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan dalam lingkungan sekolah harmonis antara
guru dengan siswa, guru dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh
staf sekolah yang berada dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan.
Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis
edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan
supervisi teknik administratif meliputi administrasi profesional, administrasi material,
administrasi kuangan, administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin.
Begitu pula pengawasan, karena pada hakekatnya supervisor adalah pengawas yang tugas
pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada supervisor,
karena ia adalah pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah pejabat fungsional,
sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Pelaksanaan pengawasan Pendidikan Agama Islam memiliki sasaran yang spesifik,
yakni:
1. Pengawasan atau pelaksanaan pegembangan kehidupan beragama di TK dan atas
pelaksanaan tugas guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum (SD, SMP, SMA
dan SMK) terlaksana dengan lancar, aman dan bermutu sesuai dengan volume dan
frekuensi yang telah ditetapkan
2. Efesiensi dan efektivitas pelaksanaan pendidikan agama Islam pada sekolah umum (TK,
SD, SMP, SMA, dan SMK) tercapai pada setiap semester sesuai dengan petunjuk teknis
yang telah ditetapkan
3. Wawasan, kemampuan professional dan kerjasama guru pendidikan agama Islam pada
sekolah umum meningkat pada setiap tahun ajaran (semester) sesuai dengan kebutuhan
kondisi wilayah dan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan pada sasaran yang telah dijelaskan di atas, maka timbullah suatu indikasi
dalam pencapaian keberhasilan pelaksanaan pengawasan yag spesifik pula diantaranya
sebagai berikut:
1. Pengawasan terlaksana secara merata dan aman sesuai dengan volume dan frekuensi
yang telah ditetapkan
7
2. Kondisi objektif tentang sikap professional Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) pada
Sekolah Umum diketahui secra jelas
3. Ondisi objektif tentang kemampuan profesioanal Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
pada Sekolah Umum diketahu secara jelas
4. Informasi pencapaian hasil dan proses belajar mengajar di tiap-tiap sekolah diperoleh
secara cepat, tepat dan up to date
5. Informasi tentang kondisi objektif pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah-
sekolah diketahui secara jelas.
Secara garis besar tujuan supervisi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan
kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan
bahwa tujuan supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan yang ditetapkan bagi murid-muridnya.
Menurut Rifai (1982) tujuan khusus supervisi adalah sebagai berikut :
a. Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan.
b. Membantu agar guru lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa
serta masalah yang dihadapinya.
c. Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan profesional di sekolah dan menjaga hubungan staf yang
kreatif untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan dan
mengembangkan keampuan tersebut.
e. Mambantu guru meningkatkan kamampuan mengajar di depan kelas.
f. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.
2.3. Fungsi Supervisi Pendidikan
Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting
lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi.Menurut
Swearingen terdapat 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan semua usaha sekolah. Usaha-usaha sekolah meliputi:
a. Usaha tiap guru
8
Guru ingin mengemukakan ide dan menguraikan materi pelajaran menurut pandanga-nnya ke
arah peningkatan. Usaha-usaha yang bersifat individual tersebut perlu dikoordinasikan. Itulah
fungsi supervisi.
b. Usaha-usaha sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan
sekolah, termasuk program-program sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
c. Usaha-usaha bagi pertumbuhan jabatan setiap guru ingin tumbuh dalam jabatan-nya. Oleh
karena itu, guru selalu belajar terus menerus, mengikuti seminar, workshop, dan lain-lain.
Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih baik. untuk itu, perlu ada koordinasi yang
merupakan tugas dari pengawasan.
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah. Kepemimpinan merupakan suatu keterampilan
yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang terus menerus. Salah satu fungsi
supervisi adalah melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki keteram-pilan
dalam kepemimpinan disekolah.
3. Memperluas pengalaman guru. Supervisi harus dapat memotivasi guru-guru untuk belajar
dari pengalaman nyata dilapangan. Melalui pengalaman baru ini mereka dapat belajar untuk
pengetahuan mereka.
4. Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang kreatif. Seorang supervisi harus bisa memberi-
kan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan instruksi atasan, tetapi mereka adalah
pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
5. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus. Penilaian yang diberikan harus
bersifat menyeluruh dan kontinu. Mengadakan penilaian secara teratur merupakan suatu
fungsi utama dari supervisi pendidikan.
6. Menganalisis situuasi belajar mengajar. Tujuan dari supervisi adalah untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman baru dalam menyusun strategi
dan usaha ke arah perbaikan.
7. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf supervisi befungsi
untuk mendorong motivasi dan membantu guru agar dapat mengembangkan pengetahuan
dalam melatih mengajar.
8. Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu
pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pepelaksana
9
terdapat pada supervisor, karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam istilah
bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah.
Untuk sekedar memperoleh gambaran tenntang rincian dari fungsi-fungsi tersebut, dapat
disimak pada uraian berikut:
Dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah yang berada
dibawah tanggung jawab dan kewenangannya
2. mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah
3. mendorong terciptanya suasana kondusif didalam dan diluar lingkungan sekolah
4. menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat kependidikan di
sekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, seorang supervisor hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
1. mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan
seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanankan itu sesuai dengan
rencana atau tidak
2. memantau perkembangan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang menjadi tanggung
jawab dan kewarganegaraanya termasuk belajar sisiwa pada sekolah yang bersangkutan
3. mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang di dalamnya
terdapat administrasi personil, admisistrasi materil, administrasi kurikulum
4. disamping mengawasi, para supervisor juga melaksanakan fungsi penilaian dan
pembinaan terhadap berbagai aspek yang menjadi tugas pokoknya.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor memperhatikan kegiatan-
kegiatan berikut:
1. melaksanakan tugas-tugas supervisi/ pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. melaporkan hasil supervisi atau pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk
dianalisis dan dirindaklanjuti
3. mengamankan berbagai kebijakan yang telah di tetapkan
2.4. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
Dalam dunia pendidiakn dan pengajaran terdapat tiga unsure pokok yang saling
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur
personal, material dan operasional. Oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup
unsur tersebut, yang bila dijabarkan akan tergambar sebagai berikut:
10
1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam sekolah/
madrasah yang disupervisi. Adapun personal dimaksud adalah kepala sekolah, pegawai tata
usaha, guru dan siswa.
a. Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah adalah:
1) masalah jalannya pendidikan dan pengajaran
2) masalah administrasi sekolah
3) masalah kerjasama sekolah lain dan instansi terkait lainnya
4) masalah kepemimpinan kepala sekolah
b. Pegawai Tata Usaha
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah:
1) masalah data dan statistik sekolah
2) masalah pembukuan
3) masalah surat menyurat dan kearsipan
4) masalah pelayanan terrhadap kepala sekolah, guru dan siswa
c. Guru
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah:
1) masalah wawasan dan kemampuan professional guru
2) masalah kehadiran dan aktaifitas guru
3) masalah kerja sama guru dengan kepala sekolah, guru dengan sesama guru, guru dengan
pegawai tata usaha, dan guru dengan siswa
4) masalah tri pusat pendidikan yang yang terdiri atas keluarga, sekolah dan masyarakat
d. Siswa
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah:
1) motivasi belajar sisiwa
2) tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa
3) pengembangan organisasi siswa (OSIS)
4) kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, termasuk laboratorium, perpustakaan, alat-
alat olahraga dll
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terrhadap material dan sarana fisik lainnya adalah:
a. ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, laboratorium, ruang praktek ibadah, aula dll
11
b. pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut di atas
c. pemanfaatan buku-buku teks pokok dan buku-buku penunjang
3. Unsur Operasional
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap unsure-unsur operasional antara lain:
a. masalah yang berkaitan dengan teknis edukatif, yang mencakup:
1) kurikulum
2) proses belajar mengajar
3) evaluasi/ penilaian
4) kegiatan ekstra kulikuler
b. masalah yang berkaitan dengan teknis administrative, yang mencakup:
1) administrasi personal
2) administrasi material
3) administrasi kurikulum
c. masalah yang berkaitan dengan kordinasi dan kerja sama yang mencakup:
1) sekolah dengan keluarga dan masyarakat
2) sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya
3) sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
4) sekolah dengan organisasi kepemudaan
5) sekoalah dengan instansi pemerintah terkait
d. masalah yang berkaitan dengan pengembangan kelembagaan, yang mencakup:
1) pengembangan KKG dan MGMP
2) pengembangan KKS dan MKKS
3) hubungan antara KKG, MGMP dan Pokjawas
4) pendayagunaan wadah KKG dan MGMP yang ada
e. masalah-masalah yang berkaitan dengan ekstra kulikuler, seperti:
1) peringatan hari besar di sekolah
2) peringatan hari besar
3) kegiatan pesantren kilat
4) kegiatan sosial kemasyarakatan
2.5. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan
Dalam melakukan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama pengawas dapat
memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain kunjungan kelas,
12
kunjungan sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara,
angket, laporan tertulis dan sebagainya.
2.6. TIPE SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Otokratis: pengawas penentu segalanya.
2. Demokratis: mementingkan musyawarah mufakat dan mengancam atau gotong royong
secara kekeluargaan.
3. Semu/Quasai demokratis (demokratis semu). Dalam praktiknya sering terdapat supervisor
yang seolah-olah demokratis, seperti mengadakan rapat untuk memusyawarahkan sesuatu
tetapi dalam rapat tersebut supervisor berusaha menghindari rencanannya/ keinginannya
untuk mengikuti bawahannya dengan cara/muslihat yang halus dan licin.
4. Manipulasi diplomatis: mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa
yang dilakukan supervisor dengan cara muslihat.
5. Laissez-faire: memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk
melakukan apa yang dianggap mereka baik.
2.7. Peranan Supervisi
Menurut Rifai (1982) peranan supervisi ada 7 macam :
a. Supervisi sebagai kepemimpinan
Supervisor sebagai pemimpin hendaklah mempunyai kemampuan menggerakkan
atau mempengaruhi guru agar mau menigkatkan kemampuan profesionalnya,
sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan efektif. Tanpa adanya
kepemimpinan dari supervisor, kegiatan supervisi tidak akan efektif.
b. Supervisi sebagai inspeksi
Supervisi dapat diawali dengan inspeksi. Tujuan inspeksi dalam hal ini adalah untuk
mendapatkan data/ informasi mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar yang
dilaksanakan guru. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang
akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan guru.
c. Supervisi sebagai penelitian
Supervisi berperan sebagai penelitian, terutama untuk mengetahui objektivitas dan
relevansi data dengan permasalahan yang ditemui pada waktu inspeksi.
d. Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian dapat ditentukan
tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan untuk pembinaan/ peningkatan
kemampuan guru dalam mengelolaan proses belajar mengajar. Peningkatan
kemampuan guru dilakukan melalui latihan-latihan atau bimbingan agar menjadi
13
lebih efektif.
e. Supervisi sebagai sumber dan pelayanan
Dalam proses supervisi, supervisor dapat berperan sebagai sumber informasi,
sumber ide, sumber petunjuk dalam berbagai hal dalam rangka peningkatan
kemampuan profesional guru.
f. Supervisi sebagai koordinasi
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memimpin sejumlah guru/ staf yang masing-
masingnya mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Supervisor
haruslah memberikan bantuana dan pembinaan kepada guru dan tetap menjaga agar
setiap guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam situasi kerja yang
kooperatif.
g. Supervisi sebagai evaluasi
Untuk mengetahui kemampuan guru yang akan dibina perlu dilakukan evaluasi
sehingga program supervisi cocok dengan kebutuhan guru. Selain itu melalui
evaluasi dapat pula diketahui kemampuan guru setelah mendapatkan bantuan dan
latihan dari supervisor.
14
Pengawas Sekolah, maka kepala sekolah sebagai supervisor diantaranya yaitu membantu
guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses. Menurut Made Pidarta upaya yang
dilakukan oleh supervisor dalam memberikan pekerjaan yang inovatif dan menantang,
memberi penghargaan atas prestasi kerja guru, memberi kesempatan berkreasi baik individu
ataupun kelompok, serta memberi kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi dalam
aktivitas sekolah. Menurut olivia peran supervisor yang utama ada 4, (1) sebagai koordinator,
(2) sebagai konsultan, (3) sebagai pemimpin kelompok, (4) sebagai evaluator.
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor nampak dengan jelas
peranannya. Sesuai dengan pengertian hakiki dari supervisi itu sendiri, maka peranan
supervisor ialah memberi support (supporting) membantu (assisting) dan mengikut sertakan
(sharing). Peranan seorang supervisor ialaha menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
guru-guru merasa aman dan bebas, dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka
dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi bila
kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis buka otokratis atau laissez faire.
Kebanyakan guru seolah-olah mengalaami kelumpuhan tanpa inisiatip dan daya kreatip
karena supervisor dalam meletakkan interaksi dan interelasi, yang bersifat mematikan
kemungkinan-kemungkinan perkembangan ini.
15
pembelajaran di dalam kelas, supervisor juga harus siapmembantu kepala sekolah dalam
bidang manajerial secara umum.
2.9. Unsur-unsur supervisi
Dengan pengertian baru tentang supervisi yaitu semua upaya dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, maka yang menjadi pelaku supervisi bukan lagi hanya
pengawas dna kepala sekolah tetapi beberpa pihak terkait dengan kegiatan pembelajaran
diantaranya:
1) Pengawas
Pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya pembinaan sekolah sesuai dengan
jenis dan jenjang lembaga pendidikannya.
2) Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai supervisor, setiap hari ia dapat secara langsung melihat dan
menyaksikan kejadian, bahkan dengan langsung pula dapat memberikan pembinaan untuk
peningkatan.
3) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tugas Wakasek Bidang Kurikulum ini adalah mengurusi semua urusan yang berkaitan
dengan kurikulum dan pembelajaran.
4) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Wakasek bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan paling akrab dengan seluruh
kehidupan siswa. Dengan kedudukan itu yang bersangkutan dapat elakukan upaya pembinaan
secara intensif, baik berdasarkan data yang diperolehnya sendiri maupun “titipan” dari pihak
lain, misalnya kepala sekolah dan guru-guru.
5) Wali Kelas
Wali kelas adalah personil yang bertanggung jawab atas kemajuan siswa di kelas tertentu.
Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang keadaan
siswa yang terdaftar di kelas bersangkutan.
6) Petugas Bimbingan dan Konseling
Dalam kegiatan supervisi sekolah ini petugas bimbingan dan konseling diberdayakan dan
dihidupkan fungsinya sebagai pelaksana bimbingan studi, yaitu mengolah data tentang hal-
hal yang snagat berkaitan dengan upaya meningkakan prestasi belajar siswa.
7) Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah ditunjuk dan diserahi tanggung jawab
pengelola perpustakaan dapat membantu peningkatan prestasi siswa melalui pemanfaatan
bahan koleksi perpustakaan.
16
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara
keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis
edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan
supervisi teknik administratif meliputi administrasi profesional, administrasi material,
administrasi kuangan, administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain.
Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting
lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara
garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang
pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana.
Dalam dunia pendidiakn dan pengajaran terdapat tiga unsure pokok yang saling berkaitan
antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal, material
dan operasional.
Dalam melakukan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama pengawas dapat
memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain kunjungan kelas, kunjungan
sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan
tertulis dan sebagainya.
17
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI, 2004, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta.
Depag RI, 2005, Kepengawasan Kependidikan, Jakarta.
M. Amin Thaib, 2005, Profesionalisme Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Depag RI.
18