Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun Oleh : Kelompok 5


1. Winda Juniati Silitonga (20110050)
2. Dasmaria Valentina Gultom (20110056)
3. Lastri Marito Marbun (20110058)

Dosen Pengampu :
Dr. Harlen Simanjuntak, M. Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kesehatan serta kebijaksanaan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat
pada waktu nya untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah profesi kependidikan.Tentunya
dalam penyusunan makalah ini tanpa pertolongannya penulis tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Dr. Harlen Simanjuntak, M.Pd. pengampu mata kuliah profesi
kependidikan yang telah membimbing, memberikan dukungan serta waktu dalam penyusunan
makalah sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik tepat pada waktunya.
Penulis juga tidak lupa berterima kasih kepada orang tua yang telah memberikan
dukungan doa maupun materi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna oleh karena itu bagi pihak yang membaca makalah ini bisa memberikan
kritik dan saran untuk mengembangkan serta dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca terutama pada mahasiswa FKIP
beserta memberi pengetahuan dalam bidang pendidikan.

Medan, 20 Juni 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Supervisi Pendidikan......................................................................................................3
2.2 Tujuan Dan Sasaran Supervisi Pendidikan.......................................................................................4
2.3 Fungsi Supervisi Pendidikan.............................................................................................................6
2.4 Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan...............................................................................................7
2.5 Tehnik – Tehnik Supervisi Pendidikan.............................................................................................9
2.6 Supervisi Pendidikan........................................................................................................................9
2.7 Peran Supervisor Dalam Supervisi Pendidikan................................................................................11
2.8 Unsur – Unsur Supervisi.................................................................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kegiatan pendidikan dan pembelajaran dilembaga pendidikan seperti
MadrasahIbtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan Sekolah Umum lainnya (SD, SMP,
SMA), dapatberbentuk kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan akademik yang dikenal
sebagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang cakupan kegiatan sentral dalam
lembaga pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung
pada aktivitas akademik ini.
Untuk menenkankan kualitas pendidikan di sekolah, nampaknya kegiatan yang menjadi
lebih penting dalam proses akademik itu adalah kegiatan monitoring dan controlling atau
pengawasan seluruh komponen dan aktivitas akademik.program peningkatan
mutupendidikan di madrasah atau sekolah dapat dicapai apabila kegiatan pendidikan
danpembelajaran disekolah berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Hal
tersebut dapat terlaksana apabila ditunjang dengan adanya upaya peningkatan kemampuan
personil pendidikan di Madrasah atau sekolah. Kepala madrasah sebagai penanggung jawab
utama dalam keberhasilan sekolah perlu meningkatkan kinerja sebagai pengawas, sekaligus
pembina personil pendidikan yang lain.
Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
maka selayaknyalah bila kemampuan guru ditingkatkan melalui program pembinaan secara terus
menerus, agar paar guru benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai tuntutan
profesional. Salah satu cara untuk melakukaan pembinaan profesionalitas kinerja guru dalam
bidang akademik perlu diadakan kegiatan pengawasan akademik di sekolah oleh pengawasan
ademik yang profesional.
Pengawasan merupakan fungsi administrasi yang tergolong pokok dan
penting.Pengawasan merupakan kegiatan administrasi yang dilakukan setelah perencanaan

1
dan pengorganisasian. Dalam makalah ini akan dibahas megenai Pengertian Supervisi
Pendidikan, Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan, Fungsi Supervisi Pendidikan, Runag
Lingkup Supervisi Pendidikan, dan Teknik-teknik supervisi Pendidikan yang akan dibahas pada
bab pembahasan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka Adapun rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut :
1) Apa Pengertian Supervisi Pendidikan?
2) Apa Yang Menjadi Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan?
3) Apa Saja Fungsi Supervisi Pendidikan?
4) Bagaimana Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan?
5) Bagaimana Tehnik – Tehnik Supervisi Pendidikan?
6) Apa Saja Supervisi Pendidikan?
7) Apa Peran Supervisior Dalam Supervisi Pendidikan?
8) Bagaimana Unsur – Unsur Supervisi?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu
sebagai berikut :
1) Untuk Mengetahui Apa Pengertian Supervisi Pendidikan
2) Untuk Mengetahui Apa Yang Menjadi Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan
3) Untuk Mengetahui Apa Saja Fungsi Supervisi Pendidikan
4) Untuk Memahami Bagaimana Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan
5) Untuk Mengetahui Bagaimana Tehnik – Tehnik Supervisi Pendidikan
6) Untuk Memahami Apa Saja Supervisi Pendidikan
7) Untuk Mengetahui Apa Peran Supervisior Dalam Supervisi Pendidikan
8) Untuk Memahami Bagaimana Unsur – Unsur Supervisi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Supervisi Pendidikan


Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara
keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Menurut para ahli diantaranya :
1. Ben M. Harris, dalam bukunya Supervisor Behaviour in Education 1975 menyatakan
bahwa supervisi apa yang personalia sekolah lakukan dengan orang dewasa dan alat-alat
dalamrangka mempertahankan atau mengubah pengelolaan sekolah untuk
mempengaruhi pencapaian tujuan instruksional sekolah. Supervisi mempunyai impact
dengan pelajar melalui perantaraan orang lain dan alat.
2. Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam bukunya Administrasi Pendidikan, 1979.
menyatakan:supervisi adalah aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif.
3. Drs. Ametembun, dalam bukunya, Supervisi Pendidikan, 1975, menyatakan:
Supervisi Pendidikan adalah pembinaan kearah perbaiakan situasi pendidikan pada
umumnya dan perbaikan mutu belajar mengajar di sekolah pada khususnya.
Berdasarkan pengertian - pengertian di atas dapat dikemukakan secara sederhana
bahwa supervisi pada dasarnya adalah upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-unsur lain, seperti guru, sarana dan
prasarana, kurikulum sistem pengajaran dan penilaian. Supervisor bertugas dan
bertanggung jawab memperhatikan perkembangan unsur - unsur tersebut secara berkelanjutan.

3
2.2 Tujuan Dan Sasaran Supervisi Pendidikan
Di bawah ini akan digambarkan secara ringkas tentang tujuan dan sasaran supervisi
pendidikan yang harus dicapai. Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan
perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak
hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru
dalam arti luas, termasuk didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan
pembinaan human relation yang baik kepada semua pihak yang terkait. Berdasarkan rumusan
diatas, maka kegiatan supervise pendidikan pada dasarnya diarahkan pada hal-hal sebagai berikut
:
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah dalam
menjalankan tugasnya masing - masing dengan baik.
2. Mengembang dan mencari metode - metode belajar mengajar yang baru dalam
proses pembelajaran yang lebih baik dan lebih sesuai.
3. Mengembangkan kerja sama yang baik dan dalam lingkungan sekolah harmonis antara
guru dengan siswa, guru dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh
staf sekolah yang berada dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan. Disamping
tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu supervisi
kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis edukatif
meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/penilaian. Sedangkan supervisi
teknik administratif meliputi administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-
lain. Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah
pemimpin. Begitu pula pengawasan, karena pada hakekatnya supervisor adalah pengawas
yang tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pelaksana terdapat pada
supervisor, karena ia adalah pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah
pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala sekolah. Pelaksanaan
pengawasan Pendidikan Agama Islam memiliki sasaran yang spesifik, yakni :.
1. Pengawasan atau pelaksanaan pegembangan kehidupan beragama di TK dan
atas pelaksanaan tugas guru pendidikan agama Islam pada sekolah umum (SD, SMP,
SMA danSMK) terlaksana dengan lancar, aman dan bermutu sesuai dengan volume dan
frekuensi yang telah ditetapkan.

4
2. Efesiensi dan efektivitas pelaksanaan pendidikan agama Islam pada sekolah umum
(TK, SD,SMP, SMA, dan SMK) tercapai pada setiap semester sesuai dengan petunjuk
teknis yang telah ditetapkan.
3. Wawasan, kemampuan professional dan kerjasama guru pendidikan agama
Islam pada sekolah umum meningkat pada setiap tahun ajaran (semester) sesuai
dengan kebutuhan kondisi wilayah dan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan pada
sasaran yang telah dijelaskan di atas, maka timbullah suatu indikasidalam pencapaian
keberhasilan pelaksanaan pengawasan yang spesifik pula diantaranya sebagai berikut :
1. Pengawasan terlaksana secara merata dan aman sesuai dengan volume dan frekuensi
yang telah ditetapkan.
2. Kondisi objektif tentang sikap professional Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI)
pada Sekolah Umum diketahui secara jelas.
3. Ondisi objektif tentang kemampuan profesioanal Guru Pendidikan Agama Islam
(GPAI) pada Sekolah Umum diketahui secara jelas.
4. Informasi pencapaian hasil dan proses belajar mengajar di tiap-tiap sekolah diperoleh
secara cepat, tepat dan up to date.
5. Informasi tentang kondisi objektif pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah-
sekolah diketahui secara jelas.
Secara garis besar tujuan supervisi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan kemampuannya
agar menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan bahwa tujuan
supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuannyamencapai tujuan
yang ditetapkan bagi murid-muridnya. Menurut Rifai (1982) tujuan khusus supervisi adalah
sebagai berikut :
a. Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan.
b. Membantu agar guru lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa serta
masalah yang dihadapinya.
c. Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan profesional di sekolah dan menjaga hubungan staf yang kreatif
untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.

5
d. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan dan
mengembangkan kemampuan tersebut.
e. Mambantu guru meningkatkan kamampuan mengajar di depan kelas.
f. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri
dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
g. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.

2.3 Fungsi Supervisi Pendidikan


Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting
lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi - fungsi supervisi. Secara
garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang
pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana. Fungsi kepemimpinan
melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin. Begitu pula pengawas yang tugas
pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi pepelaksana terdapat pada supervisor,
karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang dalam istilah bukunya adalah pejabat
fungsional, sama halnya dengan guru dan kepalasekolah.Untuk sekedar memperoleh
gambaran tentang rincian dari fungsi - fungsi tersebut, dapat disimak pada uraian berikut :
1. Dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melakukan hal-hal
sebagaiberikut :
2. meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah yang berada
dibawah tanggung jawab dan kewenangannya.
3. mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah
4. mendorong terciptanya suasana kondusif didalam dan diluar lingkungan sekolah.
5. menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat kependidikan
disekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, seorang supervisor hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut :
1. mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan
seluruh staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanankan itu sesuai dengan
rencana atau tidak

6
2. memantau perkembangan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang menjadi
tanggung jawab dan kewarganegaraanya termasuk belajar siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
3. mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang di dalamnya
terdapat administrasi personil, admisistrasi materil, administrasi kurikulum.
4. Disamping mengawasi, para supervisor juga melaksanakan fungsi penilaian dan
pembinaan terhadap berbagai aspek yang menjadi tugas pokoknya.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor memperhatikan kegiatan-
kegiatan berikut :
1. melaksanakan tugas-tugas supervisi/ pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. melaporkan hasil supervisi atau pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk
dianalisis dan dirindak lanjuti.
3. mengamankan berbagai kebijakan yang telah di tetapkan.

2.4 Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan


Dalam dunia pendidikan dan pengajaran terdapat tiga unsur pokok yang saling
berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur - unsur dimaksud adalah unsur
personal, material dan operasional. Oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan pun mencakup
unsur tersebut, yang bila dijabarkan akan tergambar sebagai berikut :
1. Unsur Personal
Lingkup pertama dalam supervisi pendidikan adalah para personal dalam
sekolah/madrasah yang disupervisi. Adapun personal dimaksud adalah kepala sekolah,
pegawai tatausaha, guru dan siswa.
a. Kepala Sekolah
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terhadap kepala sekolah adalah :
1. Masalah jalannya pendidikan dan pengajaran.
2. Masalah administrasi sekolah.
3. Masalah kerjasama sekolah lain dan instansi terkait lainnya.
4. Masalah kepemimpinan kepala sekolah.
b. Pegawai Tata UsahaHal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah :
1. Masalah data dan statistik sekolah.
2. Masalah pembukuan

7
3. Masalah surat menyurat dan kearsipan.
4. masalah pelayanan terrhadap kepala sekolah, guru dan siswa.
c. Guru Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah :
1. Masalah wawasan dan kemampuan professional guru.
2. Masalah kehadiran dan aktaifitas guru.
3. masalah kerja sama guru dengan kepala sekolah, guru dengan sesama guru, guru dengan
pegawai tata usaha, dan guru dengan siswa.
4. Masalah tri pusat pendidikan yang terdiri atas keluarga, sekolah dan masyarakat
5. Siswa.
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi adalah :
a. motivasi belajar sisiwa.
b. tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa.
c. pengembangan organisasi siswa (OSIS).
d. kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, termasuk laboratorium, perpustakaan, alat
- alatolahraga dll
2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi terrhadap material dan sarana fisik lainnya
adalah :
a. ketersediaan ruangan untuk perpustakaan, laboratorium, ruang praktek ibadah, aula dll.
b. pengelolaan dan perawatan terhadap fasilitas tersebut di atas.
c. pemanfaatan buku - buku teks pokok dan buku - buku penunjang.
3. Unsur Operasional
Hal - hal pokok yang perlu disupervisi terhadap unsur - unsur operasional antara lain:
a. Masalah yang berkaitan dengan teknis edukatif, yang mencakup :
1. Kurikulum
2. Proses belajar mengajar
3. Evaluasi/ penilaian.
4. Kegiatan ekstra kulikuler.
b. Masalah yang berkaitan dengan teknis administrative, yang mencakup :
1. administrasi personal.
2. administrasi material

8
3. administrasi kurikulum.
c. Masalah yang berkaitan dengan kordinasi dan kerja sama yang mencakup:
1. Sekolah dengan keluarga dan masyarakat.
2. Sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya.
3. Sekolah dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
4. Sekolah dengan organisasi kepemudaan.
5. sekoalah dengan instansi pemerintah terkait
d. Masalah yang berkaitan dengan pengembangan kelembagaan, yang mencakup :
1. Pengembangan KKG dan MGMP.
2. Pengembangan KKS dan MKKS.
3. Hubungan antara KKG, MGMP dan Pokjawas.
4. Pendayagunaan wadah KKG dan MGMP yang ada.
e. Masalah - masalah yang berkaitan dengan ekstra kulikuler, seperti :
1. Peringatan hari besar di sekolah.
2. Peringatan hari besar.
3. Kegiatan pesantren kilat.
4. Kegiatan sosial kemasyarakatan.

2.5 Tehnik – Tehnik Supervisi Pendidikan


Dalam melakukan tugas - tugas supervisi, para supervisor terutama pengawas dapat
memilih dan mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain kunjungan kelas, kunjungan
sekolah, tes dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan
tertulis dan sebagainya.

2.6 Supervisi Pendidikan


Menurut Rifai (1982) peranan supervisi ada 7 macam :

9
a. Supervisi sebagai kepemimpinan
Supervisor sebagai pemimpin hendaklah mempunyai kemampuan menggerakkan atau
mempengaruhi guru agar mau menigkatkan kemampuan profesionalnya, sehingga proses
belajar mengajar menjadi lebih baik dan efektif. Tanpa adanya kepemimpinan dari
supervisor, kegiatan supervisi tidak akan efektif.
b. Supervisi sebagai inspeksi
Supervisi dapat diawali dengan inspeksi. Tujuan inspeksi dalam hal ini adalah untuk
mendapatkan data/ informasi mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar yang
dilaksanakan guru. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan tindak lanjut yang akan
dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan guru.
c. Supervisi sebagai penelitian
Supervisi berperan sebagai penelitian, terutama untuk mengetahui objektivitas dan
relevansi data dengan permasalahan yang ditemui pada waktu inspeksi.
d. Supervisi sebagai latihan dan bimbingan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh melalui penelitian dapat ditentukan tindakan-
tindakan apa yang akan dilakukan untuk pembinaan/ peningkatan kemampuan guru
dalam mengelolaan proses belajar mengajar. Peningkatan kemampuan guru dilakukan
melalui latihan - latihan atau bimbingan agar menjadi lebih efektif.
e. Supervisi sebagai sumber dan pelayanan
Dalam proses supervisi, supervisor dapat berperan sebagai sumber informasi, sumber ide,
sumber petunjuk dalam berbagai hal dalam rangka peningkatan kemampuan profesional
guru.
f. Supervisi sebagai koordinasi
Kepala sekolah sebagai supervisor harus memimpin sejumlah guru/ staf yang masing-
masingnya mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Supervisor haruslah
memberikan bantuana dan pembinaan kepada guru dan tetap menjaga agar setiap guru
dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam situasi kerja yang kooperatif.

g. Supervisi sebagai evaluasi

1
Untuk mengetahui kemampuan guru yang akan dibina perlu dilakukan evaluasi sehingga
program supervisi cocok dengan kebutuhan guru. Selain itu melalui evaluasi dapat pula
diketahui kemampuan guru setelah mendapatkan bantuan dan latihan dari supervisor.

2.7 Peran Supervisor Dalam Supervisi Pendidikan


Ada beberapa pendapat tentang peran supervisor pendidikan diantaranya : Menurut M.
Haris mengemukakan sepuluh bidang tugas supervisor yaitu :
1. Mengembangkan kurikulum.
2. Pengorganisasian pengajaran.
3. Pengadaan staf.
4. Penyediaan fasilitas.
5. Penyediaan bahan pengajaran.
6. Penyusunan penataran pendidikan
7. Pemberian orientasi anggota staf.
8. Pelayanan murid.
9. Hubungan masyarakat.
10. Penilaian pengajaran.
Menurut Hendiyat Soetopo peran supervisor menujukkan adanya akstifitas supervisi
antara kepala sekolah dan guru meliputi kegiatan pembimbingan, bantuan, layanan, serta
pembinaan yang berkiatan dengan peningkatan kemampuan guru dalam proses pembelajaran.
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah, maka kepala sekolah sebagai supervisor diantaranya yaitu membantu guru
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proses. Menurut Made Pidarta upaya yang
dilakukan oleh supervisor dalam memberikan pekerjaan yang inovatif dan menantang,
memberi penghargaan atas prestasi kerja guru, memberi kesempatan berkreasi baik individu
ataupun kelompok, serta memberi kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas
sekolah.

1
Menurut Olivia peran supervisor yang utama ada 4 yaitu :
1. Sebagai koordinator.
2. Sebagai konsultan.
3. Sebagai pemimpin kelompok.
4. Sebagai evaluator.
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor nampak dengan
jelas peranannya. Sesuai dengan pengertian hakiki dari supervisi itu sendiri, maka
peranan supervisor ialah memberi support (supporting) membantu (assisting) dan mengikut
sertakan (sharing). Peranan seorang supervisor ialah menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga guru - guru merasa aman dan bebas, dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi
mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi
bila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis buka otokratis atau laissez faire.
Kebanyakan guru seolah-olah mengalaami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatipkarena
supervisor dalam meletakkan interaksi dan interelasi, yang bersifat mematikan kemungkinan-
kemungkinan perkembangan ini.

2.8 Unsur – Unsur Supervisi


Dengan pengertian baru tentang supervisi yaitu semua upaya dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, maka yang menjadi pelaku supervisi bukan lagi hanya
pengawas dan kepala sekolah tetapi beberpa pihak terkait dengan kegiatan pembelajaran
diantaranya :
1. Pengawas
Pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya pembinaan sekolah sesuai
dengan jenis dan jenjang lembaga pendidikannya.
2. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai supervisor, setiap hari ia dapat secara langsung melihat dan
menyaksikan kejadian, bahkan dengan langsung pula dapat memberikan pembinaan
untuk peningkatan.
3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tugas Wakasek Bidang Kurikulum ini adalah mengurusi semua urusan yang berkaitan
dengan kurikulum dan pembelajaran.
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

1
Wakasek bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan paling akrab dengan
seluruh kehidupan siswa. Dengan kedudukan itu yang bersangkutan dapat melakukan
upaya pembinaan secara intensif, baik berdasarkan data yang diperolehnya sendiri
maupun “titipan” dari pihak lain, misalnya kepala sekolah dan guru – guru.
5. Wali Kelas
Wali kelas adalah personil yang bertanggung jawab atas kemajuan siswa di kelas tertentu.
Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang
keadaansiswa yang terdaftar di kelas bersangkutan.
6. Petugas Bimbingan dan Konseling
Dalam kegiatan supervisi sekolah ini petugas bimbingan dan konseling diberdayakan dan
dihidupkan fungsinya sebagai pelaksana bimbingan studi, yaitu mengolah data tentang
hal
- hal yang sangat berkaitan dengan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
7. Petugas Perpustakaan Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah ditunjuk dan
diserahi tanggung jawab pengelola perpustakaan dapat membantu peningkatan
prestasi siswa melalui pemanfaatan bahan koleksi perpustakaan.

1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata,
yaitusuper dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan
secara keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Disamping tujuan,
supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu supervisi kegiatan yang
bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis edukatif meliputi kurikulum,
proses belajar mengajar dan evaluasi/penilaian. Sedangkan supervisi teknik administratif
meliputi administrasi profesional, administrasi material,administrasi keuangan, administrasi
laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain. Setelah mengetahui dan memahami tujuan
dan sasaran supervise, maka hal penting lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor
adalah fungsi-fungsi supervisi.
Secara garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam
bidang pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana. Dalam dunia
pendidikan dan pengajaran terdapat tiga unsur pokok yang saling berkaitan antara yang satu
dengan yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah unsur personal, material dan operasional.
Dalam melakukan tugas-tugas supervisi, para supervisor terutama pengawas dapat memilih dan
mengunakan beberapa teknik supervisi, antara lain kunjungan kelas, kunjungan sekolah, tes
dadakan, konferensi kasus, observasi dokumen, wawancara, angket, laporan tertulis dan
sebagainya.

3.2 Saran
Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar dan baik serta
tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah dapat tercapai dengan baik
pula.

1
DAFTAR PUSTAKA

Depag RI, 2004, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta.

Depag RI, 2005, Kepengawasan Kependidikan, Jakarta.

M. Amin Thaib, 2005, Profesionalisme Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Depag RI.

1
8

Anda mungkin juga menyukai