Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

1. Nuri Ulfatul Mahabbah ( A610200030 )


2. Adhiyatiin Fithar (A610200032)
3. Alwi Dwi Rahmadi (A610200033)
4. Wahyu Nadyatul Nurul Azmi (A610200020)

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 3


2.1 Pengertian Supervisi Pendidikan .......................................... 3
2.2 Sasaran Supervisi Pendidikan ............................................... 5
2.3 Tujuan Supervisi Pendidikan ................................................ 8
2.4 Fungsi Supervisi Pendidikan ................................................ 10
2.5 Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan .................................. 12

BAB III PENUTUP ............................................................................ 14


3.1 Kesimpulan ........................................................................... 14
3.2 Saran ..................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Faktor manusia merupakan unsur yang paling penting dalam
proses administrasi termasuk asministrasi pendidikan. Personal
yang cakap disamping kepemimpinan yang baik, ikut
menentukan tercapai tidaknya tujuan – tujuan organisasi. Untuk
diperlukan pembinaan yang berkelanjutan dengan progam yang
terarah dan sistematis terhadap setiap personal. Progam
pembinaan personal di dalam bidang pendidikan disebut
supervisi pendidikan sebagai rangkaian dari kegiatan admistrasi
pendidikan.
Pada dasarnya supervisi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan daria dministrasi pendidikan untuk mengembangkan
efektifitas kerja dari sekolah tersebut terutama untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Pendidikan adalaha usaha dasar yang sengaja dilakukan dan
dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta
pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
Supervisi merupakan salah satu faktor penting sebagai upaya
meningkatkan kualitas pendidikan melalui kegiatan yang
dilakukan oleh supervisor pendidikan formal. Seorang
supervisor memebina peningkatan mutu akademik yang
berhubungan denga usaha – usaha menciptakan kondisi belajar
yang lebih baik berupa aspek akademis, bukan masalah fisik
material semata.
Dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dengan supervisi yang
selalu mengacu kepada kegiatan untuk memeprbaiki proses
pembelajaran. Supervisi pendidikan merupakan suatu usaha
dalam memimpin guru – guru dan petugas – petugas lainnya
dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru – guru
serta merevisi tujuan – tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode serta evaluasi pengajara.

1
Dengan demikian, supervisi pendidikan bermaksud
meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru,
kepala sekolah dan personal sekolah lainnya agar proses
pendidikan di sekolah lebih berkualitas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dari pengertian supervisi pendidikan ?
2. Siapa yang menjadi sasaran (perilaku) dalam supervisi
pendidikan?
3. Apa saja tujuan dari supervisi pendidikan ?
4. Apa saja fungsi dari supervisi pendidikan ?
5. Bagaimana ruang lingkup dari supervisi pendidikan ?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi
tujuan penulisan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari supervisi pendidikan
2. Mengetahui sasaran dalam supervisi pendidikan
3. Mengetahui tujuan dari supervisi pendidikan
4. Mengetahui fungsi dari supervisi pendidikan
5. Mengetahui ruang lingkup dari supervisi pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan


Supervisi berasal dari dua kata yaitu “super” dan “vision”.
Kata “super mengandung makna peringkat atau posisi yang
lebih tinggi, superior, atasan, lebih hebat atau lebih baik.
Sedangkan kata “vision” berarti mengandung makna
kemampuan untuk menyadari sesuatu tidak benar-benar
terlihat (Aedi, 2014). Berdasarkan penggabungan dua unsur
pembentuk kata supervisi dapat disimpulkan bahwa supervisi
adalah pandangan dari orang yang lebih ahli kepada orang
yang memiliki keahlian di bawahnya. Supervisor atau istilah
bagi orang yang melakukan supervisi adalah seorang yang
profesional ketika menjalankan tugasnya. Ia bertindak atas
dasar kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu pendidikan,
untuk menjalankan supervisi diperlukan kemampuan yang
lebih sehingga dapat melihat dengan tajam permasalahan
peningkatan mutu pendidikan, memiliki kepekaan untuk
memahaminya tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan
mata biasa, sebab yang diamatinya bukan hanya masalah yang
konkrit yang terlihat, melainkan ada pula yang memerlukan
kepekaan mata batin.

Menurut Purwanto (2000) supervisi adalah kegiatan


pendampingan yang dirancang untuk membantu guru dan staf
sekolah lainnya untuk menyelesaikan pekerjaannya secara

3
efektif (Somad, 2014). Sedangkan menurut Manullang (2005),
pengawasan adalah suatu proses pelaksanaan pekerjaan,
evaluasi dan koreksi bila perlu, dengan tujuan agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula (Somad,
2014). Temuan Renata dkk (2018) menunjukkan bahwa
supervisi kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap guru
efektif. Kepala sekolah harus memperkuat supervisi guru
untuk mencapai guru yang efektif.

Pelaksanaan supervisi atau pembinaan harus memegang


peranan yang sangat penting dalam setiap organisasi. Secara
operasional, lembaga penelitian dan pengembangan
pendidikan dan budaya menyatakan bahwa supervisi adalah
upaya memberikan kesempatan kepada guru untuk
pengembangan diri dan kompetensi profesional (Tim Dosen
AP UPI, 2011: 313). Dengan kata lain, supervisi bermakna
dalam memberikan layanan bimbingan belajar kepada guru,
dan pada akhirnya akan memperbaiki situasi pendidikan
secara keseluruhan, terutama kualitas proses pembelajaran
perwalian. Pengawasan berlangsung di setiap lini organisasi,
termasuk organisasi di bidang pendidikan, dalam hal ini
sekolah. Kepala sekolah adalah yang terbaik di lingkungan
sekolah. Kepala sekolah memiliki peran strategis dalam
memberikan bantuan kepada guru untuk memotivasi mereka
agar berusaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang
lebih baik.

4
Proses pembelajaran di kelas tidak selalu memberikan hasil
yang sesuai dengan isi yang direncanakan dan dijabarkan
dalam bentuk unit kejadian pembelajaran. Hanya kekurangan
dan kelemahan Berpengalaman dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi keadaan ini, dan keadaan ini tidak
berlangsung lama, pengawasan dapat dilakukan oleh kepala
sekolah yang merangkap sebagai pengawas (Mulyasa, 2004:
111). Dalam hal ini, pelaksanaan supervisi bukan untuk
mencari kesalahan dan/atau kelemahan guru dalam mengajar.
Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan supervisor
pada dasarnya adalah proses pemberian bantuan kepada guru
untuk meningkatkan proses belajar mengajar siswa dengan
kepribadian yang berbeda kelas dan untuk meningkatkan
kualitas hasil belajar. Kepala sekolah sebagai supervisor harus
melakukan untuk menyelesaikan tugas dengan cara
pendidikan atau teknologi, Memperhatikan karakter guru yang
disupervisi, sehingga tercapai tujuan pemberian dapat
memaksimalkan pengawasan.

B. Sasaran Supervisi Pendidikan

Suharsimi Arikunto (2004: 33) mengemukakan sasaran supervisi


ada tiga macam yaitu:

a. Supervisi akademik, yang menitikberatkan pengamatan


supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal
yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan
pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses
mempelajari sesuatu.

5
b. Supervisi administrasi, yang menitikberatkan pengamatan
supervisor pada aspek-aspek administratif yang berfungsi
sebagai pendukung dan pelancar terlaksanya pembelajaran.

c. Supervisi lembaga yang menebar atau menyebarkan objek


pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada pada di
seantero sekolah.

Sahertian (2009,29) memberikan arahan tentang sasaran supervisi


akademik, yaitu:

a. Mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di


sekolah.

b. Meningkatkan proses pembelajaran di sekolah.

c. Mengembangkan seluruh staf di sekolah.

Menurut hemat penulis sasaran, supervisi yang dikemukakan oleh


Sahertian adalah sasaran yang dilihat dari subtansi mengapa
supervisi harus dilakukan, jika sasaran supervisi dilihat dari obyek
terhadap siapa supervisi akademik harus dilakukan maka akan
membawa pengertian yang berbeda sebagaimana dikemukakan
oleh Hasan, bahwa sasaran supervisi akademik adalah : guru dan
siswa dengan sasaran utama yaitu tingkat keberhasilan proses
pembelajaran (Hasan, 2002: 18). Dari uraian ini penulis
menambahkan bahwa yang menjadi sasaran supervisi akademik
tidak hanya guru dan siswa tetapi juga Kepala Madarasah dan pihak
lain yang terkait di sekolah, sebab betapa penting peran Kepala
Madrasah dalam kesuksesan proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi akademik diarahkan


pada pembinaan dan pengembangan aspek-aspek yang berkaitan

6
dengan proses pembelajaran. Guru merupakan komponen yang
terlibat langsung dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran
di kelas, sehingga yang menjadi fokus atau sasaran utama supervisi
akademik adalah yang berkaitan dengan guru.

Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas (2010: 17)


menyatakan bahwa sasaran utama supervisi akademik adalah
kemampuan-kemampuan guru dalam merencanakan kegiatan
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan
pelayanan pembelajaran, menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan
mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik)
yang tepat. Sejalan dengan pendapat tersebut, Lantip Diat Prasojo
dan Sudiyono (2011: 83) menyebutkan bahwa sasaran supervisi
akademik adalah guru dalam proses pembelajaran, yang terdiri dari
materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan
RPP, pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan
media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, menilai proses
dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan
supervisi akademik pada seluruh komponen yang harus disupervisi
menurut Suharsimi Arikunto (2004: 33), meliputi:

a. Intensitas keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

b. Perhatian guru kepada siswa yang sedang sibuk belajar,


penampilan guru dalam menjelaskan materi pelajaran,
keterampilan guru dalam menggunakan alat peraga, ketelitian
guru dalam menilai hasil belajar siswa di kelas atau
mengoreksi pekerjaan tes.

7
c. Keluasan dan kedalaman materi yang disajikan di kelas,
keruntutan dan urutan penyajian materi, banyaknya dan
ketepatan contoh untuk memperkuat konsep, jumlah dan jenis
sumber bahan pendukung pokok bahasan yang dibahas di
kelas.

d. Ketersediaan alat peraga selama proses pembelajaran


berlangsung, ketepatan alat dengan pokok bahasan, benar
tidaknya penggunaan alat peraga, keterlibatan siswa dalam
menggunakan alat peraga.

e. Pembagian siswa dalam tugas kelompok, penunjukan siswa


yang disuruh maju ke papan tulis mengerjakan soal, cara
mengatur siswa yang menganggu temannya.

f. Hiasan dinding dalam kelas, kebersihan kelas, ketenangan


kelas, kenyamanan udara, ventilasi, pajangan hasil pekerjaan
siswa di kelas.

C. Tujuan Supervisi Pendidikan


Fokus tujuan supervisi pendidikan adalah pencapaian tujuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah dan guru.
Supervisi pendidikan perlu memperhatikan beberapa faktor yang
sifatnya khusus, sehingga dapat membantu mencari dan
menentukan kegiatan supervisi yang bersifat efektif.

Tujuan supervisi pendidikan menurut Ametembun (2007) adalah :


(1) membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan.
(2) melatih kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta
didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif.
(3) membantu guru untuk mengadakan diagnosis.
(4) meningkatkan kesadaran terhadap tata kerja demokratis.

8
(5) memperbesar ambisi guru untuk meningkatkan mutu kerjanya
secara maksimal.
(6) membantu mempopulerkan sekolah ke masyarakat.
(7) membantu guru untuk lebih dapat memanfaatkan
pengalamannya sendiri.
(8) mengembangkan persatuan antar guru.
(9) membantu guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam
kontak tujuan perkembangan peserta didik (Aedi, 2014).

Menurut Wahyudi (2012) tujuan supervisi pendidikan adalah


meningkatkan kemampuan profesional dan teknis bagi guru,
Kepala Sekolah, dan personal sekolah lainnya agar proses
pendidikan di sekolah lebih berkualitas, dan yang utama supervisi
pendidikan atas dasar kerja sama, partisipasi, dan kolaborasi, bukan
berdasarkan paksaan dan kepatuhan. Dengan demikian, akan
timbul kesadaran, inisiatif, dan kreatif personal sekolah. Mulyasa
(2006) berpendapat bahwa supervisi sesungguhnya dapat
dilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai supervisor, tetapi dalam
sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus yang lebih
independen dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan
dan pelaksanaan tugas. Kepala sekolah sebagai supervisor dapat
dilaksanakan secara efektif antara lain dengan cara kunjungan
kelas, diskusi kelompok, pembinaan individual, dan simulasi
pembelajaran (Mulyasa, 2005).

Supervisi pendidikan terdiri dari supervisi manajerial dan supervisi


akademik. Supervisi manajerial ini merupakan supervisi yang
dilakukan pengawas pendidikan terhadap Kepala Sekolah yang
berhubungan dengan pengelolaan pendidikan dan supervisi
akademik fokusnya adalah pada guru yaitu terdiri dari supervisi

9
klinis dan supervisi kelas. Adapun tujuan dari supervisi akademik
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Berdasarkan gambar di atas jelaslah mengenai tujuan dari supervisi


akademik yang fokusnya adalah pada guru, yaitu untuk
pengembangan profesionalisme guru dalam memahami
akademiknya, kehidupan kelas dan keterampilannya dalam
melaksanakan proses pembelajaran, pengawasan kualitas dan
penumbuhan motivasi bagi guru bersangkutan. Dengan adanya
kegiatan supervisi diharapkan kegiatan pendidikan dapat
dilaksanakan sesuai dengan semestinya dan mampu mencapai
tujuan sekolah yang bersangkutan, sehingga pada akhirnya mampu
mewujudkan tujuan pendidikan Nasional.

D. Fungsi Supervisi Pendidikan

Fungsi dan tujuan supervisi akademik sangat erat kaitannya.


Keduanya dapat diibaratkan seperti mata rantai. Tujuan
memberikan gambaran tentang apa yang harus dicapai, sedangkan
fungsi menunjukkan apa yang harus dilakukan, sehingga untuk
mengukur apakah tujuan telah dapat dicapai dengan baik dapat
dilihat dari apakah semua yang harus dilakukukan dapat

10
dilaksanakan dengan baik, dengan kata lain: pencapaian tujuan
supervisi tergantung dengan berfungsi tidaknya supervisi
pendidikan itu dilapangan (di sekolah).

Tujuan yang ingin dicapai sangat kompleks, maka para ahli melihat
fungsi supervisi dari berbagai pandangan yang beragam, yang
masingmasing mempunyai alasan-alasan tersendiri. Ada yang
melihatnya dari fungsi yang bersifat umum dan bersifat operasional
atau yang lebih konkrit.

Menurut Franseth, (dalam Sahertian, 1982: 25) supervisi akan dapat


memberikan bantuan terhadap program pendidikan melalui
bermacam-macam cara sehingga kualitas kehidupan akan
diperbaikioleh karenanya. Ayer, Fred E, menganggap fungsi
supervisi untuk memelihara program yang ada sebaik-baiknya
sehingga ada perbaikan. Lebih tegas lagi pendapat Burton dan Leo
J. Brucker (Sahertian, 1982: 25) bahwa fungsi utama supervisi
modern menilai dan memperbiki faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar. Kimball Wiles, pula mengatakan fungsi dasar
supervisi adalah memperbaiki situasi belajar mengajar anak.

Secara konseptual, Priansa, dkk (2014: 88) menjelaskan tentang


fungsi-fungsi kepala sekolah sebagai seorang supervisor, yaitu:

1) Fungsi penelitian, fungsi ini bertujuan untuk memperoleh


pemahaman yang jelas dan objektif tentang situasi pendidikan
melalui penelitian, terutama dalam hal pengawasan. Dalam hal ini,
penelitian umumnya dilakukan melalui tahap penelitian; pertanyaan
diajukan tentang fokus penelitian, pengumpulan data, pengolahan
dan analisis data yang dikumpulkan, dan kesimpulan. Hasil
penelitian digunakan untuk meningkatkan proses kegiatan
pembelajaran di kelas.

11
2) Fungsi penilaian: Fungsi penilian merujuk kepada evalausi hasil
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, baik positif maupun
negative. Artinya, fungsi penilaian bertujuan untuk mengetahui
apakah penelitian yang telah dilakukan berkenaan dengan supervisi
menggambarkan nilai-nilai positif, sehingga patut untuk
ditingkatkan atau justru sebaliknya, menggambarkan nilai-nilai
negatif yang menunjukkan kelemahan supervisi sehingga perlu
dilakukan perbaikan.
3) Fungsi perbaikan: Fungsi ini merupakan kelanjutan dari fungsi
penilaian. Hal ini bermakna bahwa ketika penelitian menunjukkan
hasil yang rendah maka diperlukan perbaikan dalam kegiatan
supervise. Perbaikan tersebut dilakukan dengan cara
mengidentifikasi berbagai kelemahan atau kekurangan dalam
pelaksanaan kegiatan supervise. Kemudian mengklasifikasikan
masalah, mulai dari yang sederhana sampai kepada yang tersulit.
Beranjak dari kedua prosedur, identifikasi dan klasifikasi masalah,
barulah dilakukan perbaikan.
4) Fungsi peningkatan: Fungsi ini lebih mengacu kepada hasil
penelitian (poin 1) yang menunjukkan hasil positif. Artinya
pelaksanaan kegiatan supervise perlu ditingkatkan secara
berkesinambungan dan terarah, sehingga tujuan pelaksanaan
kegiatan supervise dapat dicapai dengan maksimal.
E. Ruang Lingkup
Berkaitan dengan ruang lingkup supervisi akademik, Permendiknas
no. 39 tahun 2009 menyebutkan bahwa ruang lingkup supervisi
akademik meliputi:
1) membina guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai
proses pembelajaran,
2) memantau pelaksanaan standar isi,
3) memantau pelaksanaan standar proses,

12
4) memantau pelaksanaan standar kompetensi kelulusan,
5) memantau pelaksanaan standar tenaga pendidik dan
6) memantau pelaksanaan standar penilaian.

Peningkatkan sumber daya guru yang berkualitas perlu dilakukan


secaraterprogram, terstruktur dan berkelanjutan melalui pembinaan
profesional yangdilakukan oleh kepala sekolah selaku manajer
sumber daya manusia. Melaluisupervisi akademik kepala sekolah
mampu menampung berbagai masalah yangdihadapi oleh guru
dalam proses pembelajaran untuk dapat menemukan cara-
carapemecahan permasalahan. Esensi supervisi akademik adalah
membantu gurumengembangkan kemampuan profesionalismenya.
Hal ini juga dilakukan olehkepala sekolah SD Laboratorium UKSW
dalam pemecahan masalah yang berkaitandengan administrasi
penilaian pembelajaran dimana ada sebagian guru di
SDLaboratorium UKSW yang belum kompeten dalam menyusun
administrasi penilaian pembelajaran dengan baik.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Bahwa sasaran utama supervisi akademik adalah
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
yang meliputi merencanakan kegiatan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta menilai atau
evaluasi pembelajaran. Dengan demikian diharapkan
supervisi akademik dapat memperbaiki dan membantu guru
dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
pengelolaan pembelajaran.
2. Supervisi akademik dilakukan oleh Pengawas dan
Kepala Sekolah bertujuan untuk meningkat kualitas
pendidikan agar pelayanan yang diberikan kepada seluruh
warga sekolah dapat dirasakan oleh semua warga. Kegiatan
supervivi pada dasarnya
memberikan layanan dan bantuan. Pengawas atau Kepala
Sekolah hendaknya melakukan supervisi secara berkala agar
dapat mengetahui secara dini terkait dengan permasalahan
yang sedang terjadi baik pada guru maupun pada peserta
didik agar dapat dengan segera ditangani. Kegiatan supervisi
tidak hanya pada guru, tetapi juga seluruh komponen yang
ada sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
maksimal.
3. keberhasilan pelaksanaan pendidikan disekolah tidak
terlepas dari peran pengawas, Kepala Sekolah dan guru.
Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa

14
menyelesaikan masalah-masalah belajar dan perkembangan
pribadi dan sosialnya. Kepala Sekolah memimpin guru dan
siswa dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi
masalah yang dihadapi. Pengawas melakukan supervisi dan
memberikan bantuan kepada Kepala Sekolah, guru, dan
siswa dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama
proses pendidikan berlangsung.

3.2 SARAN
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia harus
mendapatkan penyelesaian dengan segera. Untuk dapat
menigkatkan mutu pendidikan maka diperlukan usaha
yang serius dan nyata dari semua pihak mulai dari
pemerintah baik pusat maupun daerah, kepala sekolah,
guru, siswa, orang tua, masyarakat serta dunia usaha dan
industri.Kehadiran manajemen dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan tidak lagi terbantahkan.
Manajemen merupakan bagian penting dalam kegiatan-
kegiatan untuk peningkatan dan relevansi mutu
pendidikan. Atas dasar itu diharapkan seluruh
stakeholeder dalam dunia pendidikan dapat memahami
peranannya bahkan dapat mengimplementasikannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29201568/MAKALAH_SUPERVISI_PEN
DIDIKAN

https://www.slideshare.net/masgar1/makalah-supervisi-pendidikan

https://www.academia.edu/28900283/MAKALAH_SUPERVISI_PEN
DIDIKAN_docx

http://repository.radenintan.ac.id/75/7/BAB_II.pdf

https://wesa4.files.wordpress.com/2012/11/supervisi-pendidikan.pdf

Alfabeta.2019.Bandung.Supervisi Pendidikan

Ermi Sola.2018.Makassar.Ada Apa Dengan Supervsisi Pendidikan?

Fitri Yulia.2019.Padang.Supervisi Pendidikan

Fatkhan Munif.2018.Purwokerto.Tujuan,Fungsi,Sasaran dan Manfaat


Supervisi Akademik

Muhammad Fadhli.2017.Bengkulu.Manajemen Peningkatan Mutu


Pendidikan

16

Anda mungkin juga menyukai