Anda di halaman 1dari 14

POS SUPERVISI PEMBELAJARAN

Implementasi Budaya Kerja Di Sekolah


SMK MUHAMMADIYAH REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

KOMPETENSI KEAHLIAN :

1. TEKNIK KENDARAAN RINGAN


2. TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR
3. TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH REMBANG
SMK MUHAMMADIYAH REMBANG
JL. DR. SUTOMO 47 REMBANG TELP. 0295 691542
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan
Prosedur Operasional Standar (POS) untuk meningkatkan kompetisi kepala sekolah
dalam mengelola mutu pembelajaran terkait implementasi budaya kerja di Sekolah.
POS supervisi pembelajaran terkait implementasi budaya kerja di sekolah
meliputi konsep dan alur supervise pembelajaran. Salah satu program pendidikan guna
meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui budaya kerja disekolah yang baik dan
disiplin. Kepala sekolah memberikan kesepakatan bersama tenaga kerja untuk
menjalankan kerja sesuai dengan peraturan yang ditetapkan bersama untuk dilakukan
selama kegiatan berlangsung maupun tidak langsung di sekolah.
Secara teknis, guna memudahkan pelaksanaan implementasi budaya kerja di
Sekolah Menengah Kejuruan, maka disusunlah petunjuk (POS) sebagai acuan supervisi
implementasi budaya kerja di sekolah. Petunjuk teknis (POS) Supervisi Implementasi
budaya kerja ini disusun untuk menjadi acuan Supervisi Implementasi Budaya Kerja.
Ucapan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu perancangan dan
menyelesaikan pedoman ini.

Kepala Sekolah,

SUNTARI, ST
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................i
Identitas..........................................................................................................................ii
Kata Pengantar................................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Supervisi Akademik...............................................................................2
BAB II KONSEP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
A. Pengertian Penilaian Kinerja..............................................................................3
B. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Kepala Sekolah............................................4
C. Periode Penilaian Kepala Sekolah......................................................................4
D. Tujuan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah..........................................................5
E. Manfaat Penilaian Kinerja..................................................................................6
F. Prinsip Penilaian Kinerja....................................................................................6
BAB III KONSEP BUDAYA KERJA DI SMK
A. Pengertian Budaya Kerja....................................................................................8
B. Tujuan penerapan budaya kerja di SMK............................................................8
C. Budaya Kerja Yang Perlu Ditanamkan di SMK.................................................8
D. Budaya Kerja kepala SMK MUHAMMADIYAH REMBANG .......................8
E. Budaya Kerja Guru SMK MUHAMMADIYAH REMBANG .........................9
F. BUDAYA KERJA GURU SMK MUHAMMADIYAH
REMBANG ......................................................................
BAB IV PROSES SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Alur Supervisi Pembelajaran...............................................................................10
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang merupakan salah satu bentuk
dari satuan pendidikan formal yang ada dalam system pendidikan nasional di Indonesia.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama sebagai
basis untuk mengasah bakat dan keterampilan dalam berbagai bidang tertentu. Sekolah
Menengah Kejuruan tentu mempunyai beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh
siswa berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing.
Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari pembagian yang ada dalam deskripsi
kehidupan social masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan bidang-bidang yang
digeluti oleh sebagian besar orang dan merupakan sebuah profesi yang bermanfaat untuk
manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan menyiapkan anak didiknya
untuk langsung ke dunia usaha. Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu sudah dilengkapi
dengan skill yang lebih interaktif daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena
mereka mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan jurusannya.
Salah satu faktor yang penting dan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan
adalah guru, karena guru inilah merupakan pelaksana terdepan dalam proses pendidikan
yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Oleh karena itu berhasil dan tidaknya mutu
pendidikan tergangtung pada profesionalisme guru. Salah satu upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru adalah melalui supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala
Sekolah / Pengawas Sekolah.
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam
rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan
mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.

1
B. Tujuan Supervisi Akademik
Tujuan pelaksanaan supervisi akademik adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi supervisi akademik,
2. Melatih kemampuan melaksanakan supervisi akademik,
3. Melatih kemampuan mengidentifikasi permasalahan guru dalam mengelola pembelajaran
kemudian melakukan tindak lanjut dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajarannya.

2
BAB II
KONSEP SUPERVISI PEMBELAJARAN

A. Pengertian Supervisi
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan
vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan
–orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi
juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan
supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan,
agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Dari uraian definisi supervisi diatas dapat disimpulkan supervisi pendidikan
merupakan suatu usaha untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan didalam sekolah agar terciptanya pembelajaran yang efektif dan
efisien sebagaimana yang diharapkan.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya.

3
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan
cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolah.

B. Fungsi Supervisi Pembelajaran


Supervisi pembelajaran berfungsi untuk memperbaiki situasi pembelajaran
melalui pembinaan profesionalisme guru. Briggs (dalam Sahertian, 1986:25)
menyebutkan fungsi supervisi sebagai upaya mengkoordinir, menstimulir dan
mengarahkan pertumbuhan guruguru. Supervisi pembelajaran memiliki fungsi penilaian
(evaluation) yaitu penilaian kinerja guru dengan jalan penelitian, yakni mengumpulkan
informasi dan fakta-fakta mengenai kinerja guru dengan cara melakukan penelitian.
Kegiatan evaluasi dan penelitian ini merupakan usaha perbaikan (improvement), sehingga
berdasarkan data dan informasi yang mestinya sehingga dapat meningkatkan kualitas
kinerja guru dalam pembelajaran (Sagala, 2010). Dalam pandangan penulis fungsi
supervise pembelajaran mencakup: (1) penelitian, (2) perbaikan, (3) pembinaan, (4)
pengembangan, (5) koordinasi, (6) memotivasi, dan (7) penilaian. Swearingen (1961)
mengemukakan delapan fungsi utama supervisi pembelajaran, yaitu:
1. Mengkoordinir semua usaha sekolah
2. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
3. Memperluas pengalaman guru-guru/staf
4. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif
5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus
6. Menganalisis situasi belajar mengajar
7. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf
8. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan staf
dan kemampuan mengajar guru.

C. Tujuan Supervisi Pembelajaran


Supervisi pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru
dalam proses dan hasil pembelajaran melalui pemberian layanan profesional kepada

4
guru. Wiles (Imron,1996) mengatakan secara umum supervisi pembelajaran bertujuan
untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih
baik. Sedangkan Nawawi (1981) mengatakan supervise pembelajaran bertujuan untuk
menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing
guna membantu mereka melakukan perbaikan dan bila mana diperlukan untuk
menunjukkan kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki sendiri.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
tujuan utama supervisi pembelajaran adalah: (1) membimbing dan memfasilitasi guru
mengembangkan kompetensi profesinya, (2) memberi motivasi guru agar menjalankan
tugasnya secara efektif, (3) membantu guru mengelola kurikulum dan pembelajaran
berbasis KTSP secara efektif; (4) membantu guru membina peserta didik agar
potensinya berkembang secara maksimal.

D. Prinsip-prinsip Supervisi Pembelajaran


Pengawas dalam melaksanakan supervisi hendaknya senantiasa menerapkan prinsip-
prinsip supervisi sebagai berikut:
1. Prinsip Ilmiah (scientific) dengan unsur-unsur:
a. Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur, berencana kontinyu.
b. Obyektif, artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan
tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberikan informasi sebagai umpan
balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2. Demoktaris, menjunjung tinggi atas musyawarah.
3. Kooperatif/kemitraan, seluruh staf dapat bekerja bersama, mengembangkan usaha
dalam ”menciptakan” situasi pembelajaran dan suasana kerja yang lebih baik.
4. Konstruktif dan kreatif, membina inisiatif staf/guru serta mendorong untuk aktif
menciptakan suasana agar setiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan
potensi-potensinya.

5
E. Teknik Supervisi Pembelajaran
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan pengawas.
Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.
a. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan
kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki
persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik
individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual,
kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
b. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi
yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan
analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang
sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada
kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan
yang dihadapi.

6
PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KINERJA MENGAJAR GURU

Context Input Process Product


Rencana 1.Hasil
1. Tujuan 1. Rencana Pelaksanaan Program
program Program Supervisi Supervisi
Program
Pelaksanaan
Supervisi supervise Program Supervisi
2. Yang terlibat Evaluasi 2. Tingkat
Pelaksanaan
2. Manfaat
Supervisi Supervisi Kepuasan Yan
Program Tindak lanjut Disupervisi
3. Sarpras
Supervisi Pelaksanaan 3. Kesiapan
Pendukung Supervisi guru dalam
Supervisi
Supervisi
3. Sasaran selanjutnya.
Program 4. Anggaran/

Supervisi biaya
Supervisi 4. Tindak
5. Mekanisme Lanjuthasil
Supervisi
Pelaksanaan
Supervisi

Hasil Rekomendasi Kebijakan Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru

7
BAB III

KONSEP BUDAYA KERJA DI SMK

A. Pengertian Budaya Kerja


Menurut Triguno (2003), budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh
pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong,
membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi, kemudian
tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang
terwujud sebagai kerja atau bekerja.

B. Tujuan penerapan budaya kerja di SMK


1. Agar siswa SMK memiliki budaya kerja sesuai tuntutan IDUKA
2. Agar siswa memiliki kemampuan beradaptasi terhadap situasi kerja di IDUKA

C. Budaya Kerja Yang Perlu Ditanamkan di SMK


1. Komunikatif
2. Sopan
3. Jujur
4. Kerja keras
5. Kolaboratif
6. Disiplin
7. Taat aturan
8. Patuh pada pimpinan
9. Kritis

D. Budaya Kerja kepala SMK MUHAMMADIYAH REMBANG


Karakter leadership kepala sekolah sukses:
1. Visioner
2. Motivator
3. Keberanian mengambil keputusan
4. Karakter 3 C (Commitment, Consistenty, Concequent)

8
5. Pemimpin bisnis
6. Menerapkan Good School Governance
7. Keteladanan
8. Manajer

E. Budaya Kerja Guru SMK MUHAMMADIYAH REMBANG


Perubahan Mindset dan budaya kerja Guru:
1. Pembelajaran yg menyenangkan
2. Menguasai materi
3. Budaya kerja industri termasuk budaya mutu
4. Manajer dan fasilitator pembelajaran
5. Keteladanan
6. Menguasai TIK
7. Menerapkan 5 R (ringkas, rapih, resik, rawat, rajin)

F. BUDAYA KERJA GURU SMK MUHAMMADIYAH REMBANG


Memiliki karakter yang baik dan budaya kerja industri:
1. Memiliki interpersonal skill yang tinggi (3S= Senyum, Salam, Sapa, pandai bergaul,
bekerja sama, mau menolong)
2. Memiliki karakter 4 C (critical thinking, communication, collaboration, creativity)
3. Kebiasaan 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar,
mengkomunikasikan)
4. Menerapkan 5 R (ringkas, rapih, resik, rawat, rajin)

9
BAB IV
PROSES SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Alur Supervisi Pembelajaran

Alur Pelaksanaan Poin Pelaksanaan

KEPALA SEKOLAH

PROGRAM  Mendiskusikan Dengan Para


SUPERVISI Guru

 Terapkan Prinsip Supervisi


PELAKSANAAN
 Siapkan Instrumen Supervisi
SUPERVISI

 Terapkan Prinsip Supervisi


EVALUASI &
TINDAK LANJUT  Siapkan Instrumen Supervisi

10
BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Budaya Kerja dapat diwujudkan melalui pembagian kerja dan pembagian tugas sesuai
dengan kemampuan dan bidang yang ditekuni guna memberikan kekuatan dalam menjadi tenaga
pendidik yang profesional.

Keberadaan Visi dan Misi, Kode Etik, kepemimpinan, guru yang kompeten sesuai
dengan bidangnya akan menjadi faktor utama terciptanya budaya kerja yang dapat meningkatkan
mutu pendidikan.

Faktor keberhasilan pembelajaran dan mendapat mutu pendidikan yang berkualitas juga
tergantungg dengan budaya kerja yang diterapkan disekolah. Disiplin kerja, tanggung jawab dan
profesional akan mampu memberikan nilai baik terhadap mutu pendidikan.

11

Anda mungkin juga menyukai