KOMPETENSI KEAHLIAN :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan
Prosedur Operasional Standar (POS) untuk meningkatkan kompetisi kepala sekolah
dalam mengelola mutu pembelajaran terkait implementasi budaya kerja di Sekolah.
POS supervisi pembelajaran terkait implementasi budaya kerja di sekolah
meliputi konsep dan alur supervise pembelajaran. Salah satu program pendidikan guna
meningkatkan kualitas pendidikan adalah melalui budaya kerja disekolah yang baik dan
disiplin. Kepala sekolah memberikan kesepakatan bersama tenaga kerja untuk
menjalankan kerja sesuai dengan peraturan yang ditetapkan bersama untuk dilakukan
selama kegiatan berlangsung maupun tidak langsung di sekolah.
Secara teknis, guna memudahkan pelaksanaan implementasi budaya kerja di
Sekolah Menengah Kejuruan, maka disusunlah petunjuk (POS) sebagai acuan supervisi
implementasi budaya kerja di sekolah. Petunjuk teknis (POS) Supervisi Implementasi
budaya kerja ini disusun untuk menjadi acuan Supervisi Implementasi Budaya Kerja.
Ucapan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu perancangan dan
menyelesaikan pedoman ini.
Kepala Sekolah,
SUNTARI, ST
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................i
Identitas..........................................................................................................................ii
Kata Pengantar................................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Supervisi Akademik...............................................................................2
BAB II KONSEP PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
A. Pengertian Penilaian Kinerja..............................................................................3
B. Ruang Lingkup Penilaian Kinerja Kepala Sekolah............................................4
C. Periode Penilaian Kepala Sekolah......................................................................4
D. Tujuan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah..........................................................5
E. Manfaat Penilaian Kinerja..................................................................................6
F. Prinsip Penilaian Kinerja....................................................................................6
BAB III KONSEP BUDAYA KERJA DI SMK
A. Pengertian Budaya Kerja....................................................................................8
B. Tujuan penerapan budaya kerja di SMK............................................................8
C. Budaya Kerja Yang Perlu Ditanamkan di SMK.................................................8
D. Budaya Kerja kepala SMK MUHAMMADIYAH REMBANG .......................8
E. Budaya Kerja Guru SMK MUHAMMADIYAH REMBANG .........................9
F. BUDAYA KERJA GURU SMK MUHAMMADIYAH
REMBANG ......................................................................
BAB IV PROSES SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Alur Supervisi Pembelajaran...............................................................................10
BAB V PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang merupakan salah satu bentuk
dari satuan pendidikan formal yang ada dalam system pendidikan nasional di Indonesia.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama sebagai
basis untuk mengasah bakat dan keterampilan dalam berbagai bidang tertentu. Sekolah
Menengah Kejuruan tentu mempunyai beberapa jurusan yang nantinya akan dipilih oleh
siswa berdasarkan minat dan kemampuan masing-masing.
Setiap Jurusan tentu merupakan hasil dari pembagian yang ada dalam deskripsi
kehidupan social masyarakat dimana deskripsi social itu merupakan bidang-bidang yang
digeluti oleh sebagian besar orang dan merupakan sebuah profesi yang bermanfaat untuk
manusia. Setiap siswa lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan menyiapkan anak didiknya
untuk langsung ke dunia usaha. Lulusan Sekolah Menegah Kejuruan tentu sudah dilengkapi
dengan skill yang lebih interaktif daripada lulusan Sekolah menengah Umum, karena
mereka mempunyai focus basic tertentu sesuai dengan jurusannya.
Salah satu faktor yang penting dan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan
adalah guru, karena guru inilah merupakan pelaksana terdepan dalam proses pendidikan
yang berhadapan langsung dengan peserta didik. Oleh karena itu berhasil dan tidaknya mutu
pendidikan tergangtung pada profesionalisme guru. Salah satu upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru adalah melalui supervisi pendidikan yang dilakukan oleh Kepala
Sekolah / Pengawas Sekolah.
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengawas satuan pendidikan dalam
rangka membantu kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya guna
meningkatkan mutu dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran.
Sasaran utama supervisi akademik adalah kemampuan guru dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran, menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar yang tersedia, dan
mengembangkan interaksi pembelajaran (strategi, metode, teknik) yang tepat.
1
B. Tujuan Supervisi Akademik
Tujuan pelaksanaan supervisi akademik adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi supervisi akademik,
2. Melatih kemampuan melaksanakan supervisi akademik,
3. Melatih kemampuan mengidentifikasi permasalahan guru dalam mengelola pembelajaran
kemudian melakukan tindak lanjut dalam rangka meningkatkan mutu proses dan hasil
pembelajarannya.
2
BAB II
KONSEP SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Pengertian Supervisi
Secara morfologis Supervisi berasalah dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan
vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan
–orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi
juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan
supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan,
agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Secara sematik Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Dari uraian definisi supervisi diatas dapat disimpulkan supervisi pendidikan
merupakan suatu usaha untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan didalam sekolah agar terciptanya pembelajaran yang efektif dan
efisien sebagaimana yang diharapkan.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya.
3
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan
cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolah.
4
guru. Wiles (Imron,1996) mengatakan secara umum supervisi pembelajaran bertujuan
untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih
baik. Sedangkan Nawawi (1981) mengatakan supervise pembelajaran bertujuan untuk
menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing
guna membantu mereka melakukan perbaikan dan bila mana diperlukan untuk
menunjukkan kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki sendiri.
Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
tujuan utama supervisi pembelajaran adalah: (1) membimbing dan memfasilitasi guru
mengembangkan kompetensi profesinya, (2) memberi motivasi guru agar menjalankan
tugasnya secara efektif, (3) membantu guru mengelola kurikulum dan pembelajaran
berbasis KTSP secara efektif; (4) membantu guru membina peserta didik agar
potensinya berkembang secara maksimal.
5
E. Teknik Supervisi Pembelajaran
Ada beberapa metode dan teknik supervise yang dapat dilakukan pengawas.
Metode-metode tersebut dibedakan antara yang bersifat individual dan kelompok.
a. Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi yang diberikan
kepada guru tertentu yang mempunyai masalah khusus dan bersifat perorangan.
Supervisor atau pengawas hanya berhadapan seorang guru yang dipandang memiliki
persoalan tertentu. Teknik-teknik supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik
individual meliputi: kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual,
kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
b. Teknik Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi
yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang diduga sesuai dengan
analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan-kelemahan yang
sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu/bersama-sama. Kemudian pada
kelompok ini diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan
yang dihadapi.
6
PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KINERJA MENGAJAR GURU
Supervisi biaya
Supervisi 4. Tindak
5. Mekanisme Lanjuthasil
Supervisi
Pelaksanaan
Supervisi
7
BAB III
8
5. Pemimpin bisnis
6. Menerapkan Good School Governance
7. Keteladanan
8. Manajer
9
BAB IV
PROSES SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Alur Supervisi Pembelajaran
KEPALA SEKOLAH
10
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Budaya Kerja dapat diwujudkan melalui pembagian kerja dan pembagian tugas sesuai
dengan kemampuan dan bidang yang ditekuni guna memberikan kekuatan dalam menjadi tenaga
pendidik yang profesional.
Keberadaan Visi dan Misi, Kode Etik, kepemimpinan, guru yang kompeten sesuai
dengan bidangnya akan menjadi faktor utama terciptanya budaya kerja yang dapat meningkatkan
mutu pendidikan.
Faktor keberhasilan pembelajaran dan mendapat mutu pendidikan yang berkualitas juga
tergantungg dengan budaya kerja yang diterapkan disekolah. Disiplin kerja, tanggung jawab dan
profesional akan mampu memberikan nilai baik terhadap mutu pendidikan.
11