Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH: SUPERVISI KEPENDIDIKAN

(DOSEN MATA KULIAH : Fine Eirene Siahaan, S.Pd., M.Pd )

Oleh:
FRITTY BR. SIANTURI
(2001070011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana penulis diberi
kesehatan dan pemikiran untuk menulis makalah ini. Adapun maksud dan tujuan penulisan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan yang akan diselesaikan
oleh para mahasiswa program studi Matematika khususnya. Penulis ucapkan terimakasih
kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah profesi pendidikan dimana makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan saya. Adapun judul makalah ini adalah Supervisi
Pendidikan. Makalah ini tentunya masih belum sempurna, sehingga penulis bersedia
menerima kritik yang konstruktif demi perbaikan makalah ini. Kiranya makalah ini dapat
menambah wawasan para pembaca dan bermanfaat untuk rekan-rekan yang ada di program
studi Matematika. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.

Pematangsiantar, 6 Juli 2022

(Penulis)
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan dan pembelajaran dilembaga pendidikan seperti Madrasah
Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan Sekolah Umum lainnya (SD, SMP, SMA), dapat
berbentuk kegiatan akademik dan non akademik. Kegiatan akademik yang dikenal
sebagai kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang cakupan kegiatan sentral dalam
lembaga pendidikan. Keberhasilan atau kegagalan suatu lembaga pendidikan sangat
tergantung pada aktivitas akademik ini.
Untuk menenkankan kualitas pendidikan di sekolah, nampaknya kegiatan
yang menjadi lebih penting dalam proses akademik itu adalah kegiatan monitoring
dan controlling atau pengawasan seluruh komponen dan aktivitas akademik.program
peningkatan mutu pendidikan di madrasah atau sekolah dapat dicapai apabila kegiatan
pendidikan dan pembelajaran disekolah berlangsung dengan baik, berdaya guna dan
berhasil guna. Hal tersebut dapat terlaksana apabila ditunjang dengan adanya upaya
peningkatan kemampuan personil pendidikan di Madrasah atau sekolah. Kepala
madrasah sebagai penanggung jawab utama dalam keberhasilan sekolah perlu
meningkatkan kinerja sebagai pengawas, sekaligus pembina personil pendidikan yang
lain.
Mengingat begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan maka selayaknyalah bila kemampuan guru ditingkatkan melalui program
pembinaan secara terus menerus, agar paar guru benar-benar memiliki kemampuan yang
sesuai tuntutan profesional. Salah satu cara untuk melakukaan pembinaan profesionalitas
kinerja guru dalam bidang akademik perlu diadakan kegiatan pengawasan akademik di
sekolah oleh pengawas akademik yang profesional.
Pengawasan merupakan fungsi administrasi yang tergolong pokok dan penting.
Pengawasan merupakan kegiatan administrasi yang dilakukan setelah perencanaan dan
pengorganisasian.Dalam makalah ini akan dibahas megenai Pengertian Supervisi Pendidikan,
Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan, Fungsi Supervisi Pendidikan, Runag Lingkup
Supervisi Pendidikan, dan Teknik-teknik supervisi Pendidikan yang akan dibahas pada bab
pembahasan selanjutnya.
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan 4 hal yang akan dikaji dalam
makalah ini, yaitu :
1. Apakah pengertian supervisi pendidikan?
2. Bagaimana tujuan sasaran pendidikan?
3. Apakah fungsi dari supervisi pendidikan?
4. Bagaimana unsur-unsur supervisi pendidikan?

BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian Supervisi Pendidikan


Supervisi dalam dunia pendidikan menjadi sangat penting dilaksanakan karena
berpengaruh terhadap kinerja guru termasuk guru yang berimbas pada hasil pembelajaran,
oleh karena itu agar pelaksanaan supervisi tersebut berjalan dengan baik maka perlu
diketahui terlebih dahulu tentang apa dan bagaimana yang dimaksud dengan supervisi
akademik. Pengertian dari supervisi akademik merupakan hal yang harus diketahui terlebih
dahulu oleh seorang kepala sekolah yang akan menjalankan supervisi atau disebut sebagai
seorang supervisor dalam pelaksanaan supervisi.
Menurut Glickman dalam buku yang dikeluarkan Direktorat Tenaga Kependidikan
yang berjudul Metode dan Teknik Supervisi, mendefinisikan “supervisi akademik yaitu
sebuah rangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola
proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran”.
Menurut Adams dan Dickey (dikutip oleh Soetopo dan Soemanto) “supervisi adalah
program yang terencana, untuk memperbaiki pengajaran. Inti dari program supervisi pada
hakekatnya adalah untuk memperbaiki hal belajar dan mengajar. Program itu dapat berhasil
apabila supervisor memiliki ketrampilan dan cara kerja yang efisien dalam kerjasama dengan
orang lain”.
Boadman (dikutip oleh Sahertian), menyebutkan bahwa “supervisi adalah suatu usaha
menstimulir, mengkoordinir, dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di
sekolah baik secara individual maupun secara kolektif agar lebih mengerti dan dan lebih
efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dan dengan demikian mereka dapat
menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap peserta didik secara kontinyu, serta mampu
dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern”.
Menurut Burton dan Bruckner (dikutip oleh Sahertian), “supervisi adalah suatu teknik
pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama faktor-
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak”. Sedangkan menurut
Kimball Wiles, “supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang
baik”.

Menurut Ilyasin dan Nurhayati, “supervisi merupakan prosedur memberi pengarahan


dan mengadakan penilaian tehadap proses pengajaran yang dilaksanakan oleh tenaga
pendidik dalam meningkatkan profesionalismenya sebagai pendidik”.
Dari beberapa pengertian supervisi akademik di atas, dapat diambil sebuah sintesis
bahwa supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan yang direncanakan oleh supervisor
untuk memperbaiki pengelolaan pembelajaran sehingga diperoleh pembelajaran yang
maksimal dengan cara menilai seluruh kegiatan pembelajaran terhadap guru yang disupervisi
dan menilai perangkat pembelajaran yang dimilikinya sehingga guru tersebut menjadi lebih
baik dan professional di bidangnya.

II. Tujuan dan Sasaran Supervisi Pendidikan

Di bawah ini akan digambarkan secara ringkas tentang tujuan dan sasaran supervisi
pendidikan yang harus dicapai. Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan
perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak
hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru
dalam arti luas, termasuk didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan
dan pembinaan human relation yang baik kepadda semua pihak yang terkait.
Berdasarkan rumusan diatas, maka kegiatan supervise pendidikan pada dasarnya
diarahkan pada hal-hal sebagai berikut:
1. Membangkitkan dan merangsang semangat guru dan pegawai sekolah dalam menjalankan
tugasnya masing-masing dengan baik.
2. Mengembang dan mencari metode-metode belajar mengajar yang baru dalam proses
pembelajaran yang lebih baik dan lebih sesuai.
3. Mengembangkan kerjasama yang baik dan dalam lingkungan sekolah harmonis antara guru
dengan siswa, guru dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf sekolah
yang berada dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan.

Disamping tujuan, supervisi pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran pokok, yaitu
supervisi kegiatan yang bersifat teknis edukatuif dan teknis administratif. Supervisi teknis
edukatif meliputi kurikulum, proses belajar mengajar dan evaluasi/ penilaian. Sedangkan
supervisi teknik administratif meliputi administrasi profesional, administrasi material,
administrasi kuangan, administrasi laboratorium, perpustakaan sekolah dan lain-lain.

Secara garis besar tujuan supervisi dapat dibedakan atas tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum menurut Rifai (1982) adalah membantu guru meningkatkan
kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik. Selanjutnya Bafadal (1992) mengatakan
bahwa tujuan supervisi adalah untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya
mencapai tujuan yang ditetapkan bagi murid-muridnya. Menurut Rifai (1982) tujuan khusus
supervisi adalah sebagai berikut :
1. Membantu guru agar dapat lebih mengerti tujuan dan fungsi sekolah dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan.
2. Membantu agar guru lebih menyadari dan mengerti kebutuhan-kebutuhan siswa
serta masalah yang dihadapinya.
3. Melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan profesional di sekolah dan menjaga hubungan staf yang
kreatif untuk meningkatkan kemampuan masing-masing.
4. Menemukan kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan dan
mengembangkan keampuan tersebut.
5. Mambantu guru meningkatkan kamampuan mengajar di depan kelas.
6. Membantu guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan
diri dengan tugasnya dan dapat mendayagunakan kemampuannya secara maksimal.
7. Membantu guru menemukan kesulitan belajar siswa dan menemukan tindakan
perbaikannya.

III. Fungsi Supervisi Pendidikan


Setelah mengetahui dan memahami tujuan dan sasaran supervise, maka hal penting
lainnya yang perlu dikuasai pula oleh para supervisor adalah fungsi-fungsi supervisi. Secara
garis besar fungsi supervisi dapat dikelompokkan dalam tiga bidang yaitu dalam bidang
pendidikan, dalam bidang pengawasan dan dalam bidang pelaksana.
Fungsi kepemimpinan melekat pada seorang supervisor karena dia adalah pemimpin.
Begitu pula pengawas yang tugas pokoknya melakukan pengawasan. Sedangkan fungsi
pepelaksana terdapat pada supervisor, karena dia adalah para pelaksana dilapangan yang
dalam istilah bukunya adalah pejabat fungsional, sama halnya dengan guru dan kepala
sekolah.
Untuk sekedar memperoleh gambaran tenntang rincian dari fungsi-fungsi tersebut,
dapat disimak pada uraian berikut:
1. Dalam fungsi kepemimpinan, seorang supervisor hendaknya melakukan hal-hal sebagai
berikut:
2. meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah yang berada
dibawah tanggung jawab dan kewenangannya
3. mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personil sekolah
4. mendorong terciptanya suasana kondusif didalam dan diluar lingkungan sekolah
5. menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhan aparat kependidikan
disekolah tersebut dan berusaha membantu pemecahannya.

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, seorang supervisor hendaknya


memperhatikan hal-hal berikut:
1. mengamati dengan sungguh-sungguh pelaksanaan tugas kepala sekolah, guru, dan seluruh
staf sekolah diketahui dengan jelas tugas yang dilaksanankan itu sesuai dengan rencana atau
tidak
2. memantau perkembangan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang menjadi tanggung
jawab dan kewarganegaraanya termasuk belajar sisiwa pada sekolah yang bersangkutan
3. mengawasi pelaksanaan administrasi sekolah secara keseluruhan yang di dalamnya
terdapat administrasi personil, admisistrasi materil, administrasi kurikulum
4. disamping mengawasi, para supervisor juga melaksanakan fungsi penilaian dan pembinaan
terhadap berbagai aspek yang menjadi tugas pokoknya.
Dalam melaksanakan fungsi pelaksana, seorang supervisor memperhatikan kegiatan-
kegiatan berikut:
1. melaksanakan tugas-tugas supervisi/ pengawasan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. melaporkan hasil supervisi atau pengawasan kepada pejabat yang berwenang untuk
dianalisis dan dirindaklanjuti
3. mengamankan berbagai kebijakan yang telah di tetapkan.

IV. Unsur-Unsur Supervisi Pendidikan


Dengan pengertian baru tentang supervisi yaitu semua upaya dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran, maka yang menjadi pelaku supervisi bukan lagi hanya
pengawas dna kepala sekolah tetapi beberpa pihak terkait dengan kegiatan pembelajaran
diantaranya :
1) Pengawas
Pengawas adalah penanggung jawab utama atas terjadinya pembinaan sekolah sesuai
dengan jenis dan jenjang lembaga pendidikannya.

2) Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai supervisor, setiap hari ia dapat secara langsung melihat dan
menyaksikan kejadian, bahkan dengan langsung pula dapat memberikan pembinaan untuk
peningkatan.

.3) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Tugas Wakasek Bidang Kurikulum ini adalah mengurusi semua urusan yang
berkaitan dengan kurikulum dan pembelajaran.

4) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan


Wakasek bidang kesiswaan adalah pejabat yang dapat dikatakan paling akrab dengan
seluruh kehidupan siswa. Dengan kedudukan itu yang bersangkutan dapat elakukan upaya
pembinaan secara intensif, baik berdasarkan data yang diperolehnya sendiri maupun “titipan”
dari pihak lain, misalnya kepala sekolah dan guru-guru.

5) Wali Kelas
Wali kelas adalah personil yang bertanggung jawab atas kemajuan siswa di kelas
tertentu. Dengan kedudukannya itu wali kelas tentunya memiliki data yang lengkap tentang
keadaan siswa yang terdaftar di kelas bersangkutan.

6) Petugas Bimbingan dan Konseling


Dalam kegiatan supervisi sekolah ini petugas bimbingan dan konseling diberdayakan
dan dihidupkan fungsinya sebagai pelaksana bimbingan studi, yaitu mengolah data tentang
hal-hal yang snagat berkaitan dengan upaya meningkakan prestasi belajar siswa.

7) Petugas Perpustakaan
Petugas perpustakaan sebagai orang yang telah ditunjuk dan diserahi tanggung jawab
pengelola perpustakaan dapat membantu peningkatan prestasi siswa melalui pemanfaatan
bahan koleksi perpustakaan.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini.

1. Supervisi yaitu sebagai upaya yang dilakukan oleh para pengawas untuk melihat kinerja
personalia dan melakukan perbaikan-perbaikan terhadap salah satu bagian kerja yang tidak
masksimal dalam menunjukkan kinerjanya. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwa supervisi merupakan suatu layanan dan bantuan yang diberikan
oleh supervisor kepda guru dalam upaya memperbaiki pembelajaran sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan efektif.

2. Tujuan supervisi pendidikan adalah Membantu guru agar dapat lebih mengerti/ menyadari
tujuan-tujuan pendidikan di sekolah, dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan
pendidikan itu.Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum
supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar
personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan
melaksanakan proses belajar mengajar.

3. Fungsi akhir dari proses supervisi adalah suatu hal yang tidak mudah dalam sistem
manajemen personalia diIndonesia, seperti untuk melakukan mutasi, demosi, apalagi
pemecatan petugas sekolah yang tidak becus. Begitu pula halnya dengan perubahan
kurikulum yang sangat bersifat sentralisasi yang kurang memperlihatkan perbedaan masing-
masing sekolah. Namun demikian apapun halangannya kegiatan supervisi harus tetap
dilaksanakan, walaupun hanya sampai pada batas yang sangat bersahaja.

DAFTAR PUSTAKA

1] Syafaruddin, dkk, Administras Pendidikan, Medan: Perdana Publishing, 2017, h.74-75


[2] Ibid, h.77-78
[3]Moh Rifai, Supervisi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1982, h.39-46
[4]Maryono, Dasar-dasar dan Teknik Menajadi Supervisor Pendidikan, Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media, 2011,h. 21- 23
[5]Suryo Subroto, Dimensi-dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah, Jakarta: Bina
Aksara, 1988, h.134
[6] Ibid, 25

[7]Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 2002, h. 89-91
[8] Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung, 1994, h. 113-
115
[9] Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka
Cipta, 2000, h. 27
[10]Baharuddin Harahap, Supervisi Pendidikan, Jakarta: CV Damai Jaya, 1985, h. 29-31
[11] Mukhtar dan Iskandar, Orientasi Baru Supervisi Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada
Press, 2009, h. 116
[12]Arikunto, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2009, h 22-23
[13] Subari, Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Belajar, Jakarta: Bumi
Aksara, 1988, h. 1
[14] Ibid, h.5 Depag RI, 2004, Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Jakarta.
Depag RI, 2005, Kepengawasan Kependidikan, Jakarta.
M. Amin Thaib, 2005, Profesionalisme Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Depag RI

Anda mungkin juga menyukai