Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Sekolah merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komponen-komponen


penting yang kait-mengait, berhubungan erat dan tidak mungkin terpisahkan.
Komponen tersebut meliputi seluruh ranah fisik dan non-fisik, stakeholder (pemangku
kepentingan) terhadap keberadaan sekolah yaitu siswa, guru, unsur pimpinan,
karyawan, orang tua siswa/ komite sekolah, instansi terkait, serta pihak-pihak yang
secara langusung maupun tidak langsung berkepentingan terhadap eksistensi sekolah.
Semua itu dapat dikatakan sebagai komponen sistem per-sekolah-an.
Komponen pembentuk sistem perikehidupan sekolah tersebut dapat dipisahkan
menjadi dua bagian yaitu komponen inti – yang merupakan komponen langsung
terlibat dan berada di sekolah – dan komponen luar yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kemajuan kehidupan sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan, sekolah dalam hal ini SDN ... memiliki visi dan misi
yang jelas sehingga keduanya diharapkan dapat dicapai secara optimal. Pencapaian
visi, misi, dan tujuan sekolah tidak begitu saja dapat diwujudkan tanpa adanya program
sistematis dan lengkap yang meliputi perencanaan, proses serta evaluasi sehingga
kegagalan pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah dapat diminimalisasikan.
Salah satu faktor penting dalam rangkaian upaya pencapaian visi, misi, dan
tujuan sekolah tersebut adalah perlu disusunnya sebuah Program Supervisi untuk
mencermati, memantau, serta evaluasi melekat terhadap beberapa titik vital kehidupan
sekolah anatara lain: supervisi perencanaan pembelajaran, supervisi pelaksanaan
pembelajaran, supervisi administrasi penilaian, serta supervisi kegiatan kesiswaan/
ekstrakurikuler.
Mengingat akan pentingya kegiatan supervisi terhadap proses kehidupan sistem
sekolah, dengan ini penulis menyusun Program Supervisi akademik tahun pelajaran
20.../20......
Program Supervisi ini tentu saja masih terlalu jauh dari sempurna mengingat
keterbatasan berbagai aspek dari penyusun. Namun demikian harapan tetap
mengedepan, kiranya program supervisi ini dapat membantu – meski hanya sedikit –
upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan SDN.. khusunya Tahun Pelajaran 20.../20.......
Amin.

Buol, Juli 20.......

Mengetahui
Pengawas Pembina , Penyusun,

Program Supervisi SDN..... hal. 1


BAB.I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada masa desentralisasi berbeda dengan sentralisasi. Pada masa


sentralisasi segala sesuatu seperti; bangunan sekolah, kurikulum, jumlah murid,
buku pelajaran, cara mengajar dan sebagainya ditetapkan dan diselenggarakan
oleh pemerintah secara sentral. Kewajiban kepala sekolah dan guru-guru
sebagian besar hanyalah menjalankan apa yang telah ditetapkan dan
diinstruksikan.
Dengan adanya desentralisasi menjadi lain;pada penyelenggaraan pendidikan
masyarakat diikutsertakan dan turut serta dalam usaha-usaha pendidikan.
Tanggung jawab kepala sekolah dan guru semakin banyak dan luas. Dahulu,
kepala sekolah telah dianggap baik dan cakap kalau sekolahnya dapat berjalan
dengan teratur tanpa menghiraukan kepentingan dan berhubungan dengan
masyarakat sekitarnya,tetapi penilaian sekarang lebih dari itu.
Tugas kepala sekolah sekarang mengatur jalannya sekolah dan dapat
bekerjasama dan berhubungan erat dengan masyarakat. Kepala sekolah wajib
membangkitkan semangat staf guru-guru dan pegawai sekolah untuk bekerja
dengan baik, membangun visi dan misi, kesejahteraan, hubungan dengan
pegawai sekolah dan murid, mengembangkan kurikulum.
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai pembina dan pembimbing guru
agar bekerja dengan betul dalam proses pembelajaran siswanya. Supervisi
pembelajaran mempunyai tiga prinsip yaitu: (a) supervisi pembelajaran
langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola
proses belajar mengajar; (b) perilaku supervisor dalam membantu guru
mengembangkan kemampuannya harus didesain dengan jelas; (c) tujuan
supervisi pembelajaran adalah guru makin mampu menjadi fasilitator dalam
belajar bagi siswanya

B. Devinisi Supervisi

Dalam PP Mendikbud RI No. 15 Tahun 2018, tertuang bahwa fungsi supervisi


pendidikan ada pada Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah. Berdasarkan PP
tersebut, kepala sekolah memiliki tanggung jawab secara manajerial dalam
melaksanakan supervisi akademik.

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru


mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran (Glickman, et al; 2007)

Program Supervisi SDN..... hal. 2


Menurut Fiscer, dkk, supervisi akademik merupakan suatu proses pengawasan
yang di lakukan oleh seseorang kepada tenaga pendidik, untuk menguatkan dan
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga dapat berkontribusi
untuk meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik.

Hal sejalan di ungkapkan oleh Tyagi, ia berpandangan bahwa melalui supervisi


akademik, kepala sekolah dapat membuat atau merencanakan program
pengembangan profesionalisme guru, sebagai upaya meningkatkan kualitas
proses pembelajaran.

Dengan demikian, maka di harapkan melalui kegiatan supervisi akademik,


kepala sekolah dapat memastikan semua guru di bawah kepemimpinannya
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, sehingga
peserta didik dapat menerima layanan pembelajaran yang terbaik.

Dalam konteks pengembangan profesionalisme guru, pelaksanaan supervisi


akademik tidak hanya fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan
mengajar guru, tetapi juga pada pembaharuan komitmen (commitment),
kemauan (willingness), dan motivasi (motivation) guru (Kemdiknas, 2007).

Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan berdampak
pada peningkatan kualitas pembelajaran.

C. Tujuan Supervisi

Dari berbagai macam pandangan tentang supervisi akademik, Kemendiknas (2007),


merumuskan tiga tujuan supervisi akademik. Supervisi akademik perlu di laksanakan
untuk:

1. Membantu guru meningkatkan kemampuan profesionalnya, yang mencakup


pengetahuan akademik, pengelolaan kelas, keterampilan proses pembelajaran,
dan dapat menggunakan semua kemampuannya ini untuk memberikan
pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
2. Memeriksa atau memastikan proses pembelajaran di sekolah berjalan sesuai
ketentuan dan tujuan yang di tetapkan. Kegiatan pengawasan ini dapat di
lakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar,
percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta
didik.
3. Mendorong guru meningkatkan kompetensinya, melaksanakan tugas
mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan pengetahuan dan
keterampilannya, dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)
terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Program Supervisi SDN..... hal. 3
D. Prinsip Supervisi

Berikut ini ada beberapa prinsip supervisi akademik yang harus diperhatikan dan
direalisasikan oleh supervisor/kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi
akademik, yaitu sebagai berikut.

1. Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang


harmonis. Hubungan kemanusiaan yang harus diciptakan harus bersifat
terbuka, kesetiakawanan, dan informal. Hubungan demikian ini bukan saja
antara supervisor dengan guru, melainkan juga antara supervisor dengan pihak
lain yang terkait dengan program supervisi akademik. Oleh sebab itu, dalam
pelaksanaannya supervisor harus memiliki sifat-sifat, seperti sikap membantu,
memahami, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor (Dodd, 1972).

2. Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi


akademik bukan tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu
jika ada kesempatan. Perlu dipahami bahwa supervisi akademik merupakan
salah satu essential function dalam keseluruhan program sekolah (Alfonso dkk.,
1981 dan Weingartner, 1973). Apabila guru telah berhasil mengembangkan
dirinya tidaklah berarti selesailah tugas supervisor, melainkan harus tetap
dibina secara berkesinambungan. Hal ini logis, mengingat problema proses
pembelajaran selalu muncul dan berkembang.

3. Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh mendominasi


pelaksanaan supervisi akademiknya. Titik tekan supervisi akademik yang
demokratis adalah aktif dan kooperatif. Supervisor harus melibatkan secara
aktif guru yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan program akademik bukan
hanya pada supervisor melainkan juga pada guru. Oleh sebab itu, program
supervisi akademik sebaiknya direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan
bersama secara kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak lain yang
terkait di bawah koordinasi supervisor.

4. Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan. Di


dalam setiap organisasi pendidikan terdapat bermacam-macam sistem perilaku
dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan. Sistem perilaku tersebut antara
lain berupa sistem perilaku administratif, sistem perilaku akademik, sistem
perilaku kesiswaan, sistem perilaku pengembangan konseling, sistem perilaku
supervisi akademik (Alfonso, dkk., 1981). Antara satu sistem dengan sistem
lainnya harus dilaksanakan secara integral. Dengan demikian, maka program
supervisi akademik integral dengan program pendidikan secara keseluruhan.
Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan yang baik dan
harmonis antara supervisor dengan semua pihak pelaksana program
pendidikan (Dodd, 1972).
Program Supervisi SDN..... hal. 4
5. Supervisi akademik harus komprehensif. Program supervisi akademik harus
mencakup keseluruhan aspek pengembangan akademik, walaupun mungkin
saja ada penekanan pada aspek-aspek tertentu berdasarkan hasil analisis
kebutuhan pengembangan akademik sebelumnya. Prinsip ini tiada lain hanyalah
untuk memenuhi tuntutan multi tujuan supervisi akademik, berupa pengawasan
kualitas, pengembangan profesional, dan memotivasi guru, sebagaimana telah
dijelaskan di muka.

6. Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah sekali-kali


untuk mencari kesalahan-kesalahan guru. Memang dalam proses pelaksanaan
supervisi akademik itu terdapat kegiatan penilaian unjuk kerjan guru, tetapi
tujuannya bukan untuk mencari kesalahan-kesalahannya. Supervisi akademik
akan mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami dan
memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi.

7. Supervisi akademik harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan


mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik harus obyektif.
Objectivitas dalam penyusunan program berarti bahwa program supervisi
akademik itu harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan
profesional guru. Begitu pula dalam mengevaluasi keberhasilan program
supervisi akademik. Di sinilah letak pentingnya instrumen pengukuran yang
memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi untuk mengukur seberapa
kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran.

E. Pendekatan Supervisi

Selain model, dalam supervisi pendidikan dikenal juga pendekatan. Pendekatan yang
digunakan dalam menerapkan supervisi modern didasarkan pada prinsi-prinsip
psikologis. Menurut Glickman dalam Sahertian (2010) ada tiga pendekatan supervisi,
yaitu pendekatan direktif, pendekatan nondirektif, dan pendekatan kolaboratif.

a. Pendekatan Langsung (Direktif)


Pendekatan direktif adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat
langsung. Supervisor memberikan arahan langsung. Sudah tentu pengaruh
perilaku supervisor lebih dominan. Pendekatan direktif ini berdasarkan
pemahaman terhadap psikologi behaviorisme. Prinsip behaviorisme ialah
bahwa segala perbuatan berasal dari refleks, yaitu respons terhadap
rangsangan/stimulus. Oleh karena guru ini mengalami kekurangan, maka perlu
diberikan rangsangan agar ia bisa bereaksi. Supervisor dapat menggunakan
penguatan (reinforcement) atau hukuman (punishment). Pendekatan seperti ini
dapat dilakukan dengan perilaku supervisor adalah: menjelaskan, menyajikan,
mengarahkan, memberi contoh, menetapkan tolak ukur, dan menguatkan.

Program Supervisi SDN..... hal. 5


b. Pendekatan Tidak Langsung (Nondirektif)
Pendekatan tidak langsung (nondirektif) adalah cara pendekatan terhadap
permasalahan yang sifatnya tidak langsung. Perilaku supervisor tidak secara
langsung menunjukkan permasalahan, tapi ia terlebih dulu mendengarkan
secara aktif apa yang dikemukakan guru-guru. Ia memberi kesempatan
sebanyak mungkin kepada guru untuk mengemukakan permasalahan yang
mereka alami. Pendekatan nondirektif ini berdasarkan pemahaman psikologis
humanistik. Psikologi humanistik sangat menghargai orang yang akan dibantu.
Oleh karena pribadi guru yang dibina begitu dihormati, maka ia lebih banyak
mendengarkan permasalahan yang dihadapi guru-guru. Guru mengemukakan
masalahnya supervisor mencoba mendengarkan, memahami, apa yang dialami
guru-guru. Perilaku supervisor dalam pendekatan nondirektif adalah:
mendengarkan, memberi penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan
memecahkan masalah.
c. Pendekatan Kolaboratif
Pendekatan kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara
pendekatan direktif dan non–direktif menjadi pendekatan baru. Pada
pendekatan ini baik supervisor maupun guru bersama-sama, bersepakat untuk
menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses
percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru. Pendekatan ini didasarkan
pada psikologi kognitif. Psikologi kognitif beranggapan bahwa belajar adalah
hasil panduan antara kegiatan individu dengan lingkungan pada gilirannya nanti
berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian
pendekatan dalam supervisi berhubungan pada dua arah. Dari atas ke bawah
dan dari bawah ke atas. Perilaku supervisor adalah sebagai berikut: menyajikan,
menjelaskan, mendengarkan, memecahkan masalah, dan negosiasi.

F. Pelaksanaan Supervisi
Beberapa Alternatif pelaksanaan Supervisi Pembelajaran, anatara lain
1. Observasi Kelas
Observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan
supervisi
pembelajaran karena dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang
timbul.
a. Perencanaan
Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu
semester atau tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah
guru yang perlu di observasi. Ada tiga macam observasi yaitu dengan
pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas undangan.
b. Mekanisme Observasi

Program Supervisi SDN..... hal. 6


Persiapan yang diperhatikan:
1. Guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan
observasi .
2. Kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang
diobservasi.
3. Sikap observer di dalam kelas
4. Memberi salam kepada guru yang mengajar.
5. Mencari tempat duduk yang tidak mencolok.
6. Tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas.
7. Mencatat setiap kegiatan.
8. Bila ada memakai alat elektronika: tape recorder, kamera.
9. Mempersiapakan isian berupa check list.
10. Membicarakan hasil observasi
c. Hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, ada beberapa hal yang perlu
dikemukakan:
1. Kepala sekolah mempersiapkan( bisa bertanya pada nara sumber atau
perpustakaan).
2. Waktu percakapan.
3. Tempat percakapan.
4. Sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan.
5. Percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi.
6. Guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat.
7. Kelemahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki
kelemahan.
8. Saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis.
9. Kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.

d. Laporan percakapan
1. Hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang
telah diobservasi.
2. Isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan
diskusi, pemecahan masalah dan saran-saran.

2. Penggunaan Guru Model


Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar
dalam praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo(1997), sebagai seni
dan filsuf. Menurut pendapat di atas mengajar dalam pekerjaan di sekolah
bukan pekerjaan yang mudah, sehingga kepala sekolah memilih guru model
yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik, . yang perlu
dipersiapkan:

Program Supervisi SDN..... hal. 7


1. Guru yang mengajar harus membuat persiapan secara kolaborasi dengan
guru lain, kepala sekolah dan/atau pengawas sekolah.
2. Pengamat berada di tempat strategis sehingga aktivitas guru siswa terlihat
dan tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran.
3. Hasil catatan pengamatan dibahas secara bersama-sama. Catatan
pengamatan bukan untuk mencari kesalahan, tetapi digunakan untuk
membantu guru mengatasi kekurangan yang dimiliki
4. Hasil diskusi-diskusi tersebut untuk perbaikan mengajar guru yang
bersangkutan.
3. Supervisi Klinis
Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran. Perbedaannya
dengan supervisi yang lain adalah prosedur pelaksanaannya ditekankan kepada
mencari sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
dan kemudian langsung diusahan perbaikan kekurangan dan kelemahan
tersebut.
Menurut Made Pidarta(1992),supervisi klinis diberlakukan bagi guru-guru yang
sangat lemah dalam melaksanakan tugasnya. Untuk memperbaikinya tidak
cukup dilakukan satu atau dua kali supervisi, melainkan dibutuhkan serentetan
supervisi untuk memperbaiki satu persatu kelemahannya.
Pelaksanaan supervisi klinis menurut La Sulo (1987), mengemukakan ciri-ciri
supervisi sebagai berikut:
1. Bimbingan supervisor kepada guru bersifat bantuan, bukan perintah atau
instruksi.
2. Kesepakatan antara guru dan supervisor tentang apa yang dikaji dan jenis
ketrampilan yang paling penting (diskusi guru dengan supervisor).
3. Instrumen dikembangkan dan disepakati bersama antara guru dengan
supervisor.
4. Guru melakukan persiapan dengan aspek kelemahan-kelemahan yang akan
diperbaiki. Bila perlu berlatih di luar sekolah.
5. Pelaksanaannya seperti dalam teknik observasi kelas.
6. Balikan diberikan dengan segera dan bersifat obyektif.
7. Guru hendaknya dapat menganalisa penampilannya.
8. Supervisor lebih banyak bertanya dan mendengarkan daripada memerintah
atau mengarahkan
9. Supervisor dan guru dalam keadaan suasana intim dan terbuka.
10. Supervisi dapat digunakan untuk membentuk atau peningkatan dan
perbaikan ketrampilan pembelajaran.

Program Supervisi SDN..... hal. 8


BAB. II

RENCANA PROGRAM SUPERVISI DAN PERANGKAT SUPERVISI


Berdasarkan data jumlah guru pada SD Negeri.......yang menjadi sasaran supervisi
dan waktu yang direncanakan unuk pelaksanaan supervisi, maka Kepala Sekolah
bersama guru-guru mengatur pelaksanaan supervisi dengan maksud supaya
kegiatan proses pembelajaran tidak terganggu dan tetap berlangsung lancar. maka
proses pelaksanaan program supervisi ditetapkan dalam suatu jadwal yang
menjadi pedoman bagi kepala sekolah unuk melaksanakan supervisi, dan bagi
guru merupakan suatu pemberitahuan unuk menyiapkan seluruh adminisrasi
maupun kesiapan pelaksanaan supervisi pembelajaran di kelas.

Adapun rencana program Supervisi Semester 1 dan 2 Tahun Pelajaran 2023/2024


adalah supervisi kunjungan kelas tentang .

1. Administrasi perencanaan pembelajaran dilaksanakan pada bulan Agustus tahun


202...semester 1 dan bulan pebruari sumester 2 tahun 20....
2. Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran dilaksnakan pada bulan oktober tahun
202...pada sumester 1 dan bulan April ....... sumester 2
3. Administrasi Penilaian Hasil Belajar dilaksnakan pada bulan desember tahun
202...pada sumester 1 dan bulan juni tahun 20.... sumester 2
4. Sasaran guru kelas dan guru mata pelajaran

1. JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS TAHAP 1

Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024

Administrasi perencanaan pembelajaran

GURU
NO NAMA GURU KELAS MATA TANGGAL SUPERVISOR
PELAJARAN
1
2
3
4
5
6
7
8
*) Teknik Kunjungan kelas bisa diganti dengan kunjungan Online

2. JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS TAHAP 2


Program Supervisi SDN..... hal. 9
Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023

Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran

GURU
NO NAMA GURU KELAS MATA TANGGAL SUPERVISOR
PELAJARAN
1
2
3
4
5
6
7
8
*) Teknik Kunjungan kelas bisa diganti dengan kunjungan Online

JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS TAHAP 3.


Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024

Administrasi Penilaian Hasil Belajar

GURU
NO NAMA GURU KELAS MATA TANGGAL SUPERVISOR
PELAJARAN
1
2
3
4
5
6
7
8
*) Teknik Kunjungan kelas bisa diganti dengan kunjungan Online

B. Rencana Program Supervisi Semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024


JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS TAHAP 2
Program Supervisi SDN..... hal. 10
Semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024

Administrasi perencanaan pembelajaran

GURU
NO NAMA GURU KELAS MATA TANGGAL SUPERVISOR
PELAJARAN
1
2
3
4
5
6
7
8
*) Teknik Kunjungan kelas bisa diganti dengan kunjungan Online

JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS TAHAP 2


Semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024

Pelaksanaan kegiatan Pembelajaran

GURU
NO NAMA GURU KELAS MATA TANGGAL SUPERVISOR
PELAJARAN
1
2
3
4
5
6
7
8
*) Teknik Kunjungan kelas bisa diganti dengan kunjungan Online

JADWAL SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS TAHAP 3.


Semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024

Administrasi Penilaian Hasil Belajar

GURU
NO NAMA GURU KELAS MATA TANGGAL SUPERVISOR
PELAJARAN
1
2

Program Supervisi SDN..... hal. 11


3
4
5
6
7
8
*) Teknik Kunjungan kelas bisa diganti dengan kunjungan Online

C. Instrumen Supervisi Dan Rubrik Instrumen

1. INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK

Administrasi Perencanaan Pembelajaran

Nama Sekolah :

Nama Guru :

Kelas/Semester :

Hari/Tanggal :

Komponen Administrasi Kondisi Skor


No Ket.
Pembelajaran Ada Tidak 4 3 2 1

1 Program Tahunan

2 Program Semester

3 Silabus

4 RPP

5 Kalender pendidikan

6 Jadwal Pelajaran

7 Analisis/ Pemetaan KI dan KD

8 Bahan ajar

Jumlah

Skor Perolehan

Nilai Akhir

KRITERIA Rumus

Skor perolehan
Amat baik (A) : 87,6% s/d 100% x 100%
Skor Maksimal
Baik (B) : 76 % s/d 87,5%
Cukup (C) : 62,6% s/d 75,9 %
Kurang(D) : 50% s/d 62,5%

DESKRIPSI :

Program Supervisi SDN..... hal. 12


Yang Disupervisi Supervaiser

.............................. ........................................

2. INSTRUMEN TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah :

Nama Guru :

Kelas / Mapel :

Hari /Tanggal :

SKOR
KETERANGAN
NO KOMPONEN PEROLEHAN
(Rubrik)
4 3 2 1
1 Identitas RPP Nilai :
a. Nama satuan 4 = jika memuat 7 aspek
pendidikan identitas RPP
b. Muatan pelajaran 3 = jika memuat 5 - 6 aspek
c. Kelas /semester identitas RPP
d. Tema 2 = jika memuat 3 - 4 aspek
e. Sub tema identitas RPP
f. Pembelajaran 1 = jika memuat 1 - 2 aspek
g. Alokasi waktu identitas RPP
2 Rumusan tujuan pembelajaran Nilai :
a. Dikembangkan 4 = jika memuat 4 aspek
berdasarkan pengembangan tujuan
kompetensi dasar pembelajaran dengan
b. Menggunakan kata tepat
oprasional 3 = jika memuat 3 aspek
c. Memuat unsur pengembangan tujuan
A,B,C,dan D pemebelajaran
d. Sesuai dengan materi 2 = jika memuat 2 aspek
pelajaran pengembangan tujuan
pembelajaran
1 = jika memuat 1 aspek
pengembangan tujuan
pembelajaran
3 Kegiatan pembelajaran
1. Pendahuluan 4 = jika memuat 5 aspek
a. Pembiasan sikap kegiatan
spritual dan sosial Pendahuluan
b. Apersepsi 3 = jika memuat 4 aspek
c. Motivasi kegiatan pendahuluan
d. Penyampaian tujuan 2 = jika memuat 3 aspek
e. Rencana kegiatan kegiatan pendahuluan
pembelajaran 1 = jika memuat 1-2 aspek

Program Supervisi SDN..... hal. 13


kegiatan pendahuluan
1. Inti Nilai :
a. memberikan 4, jika memuat 4 apek
pengalaman belajar kegiatan inti
saintifik 3, jika memuat 3 aspek
b. penerapan pendekatan kegiatan inti
c. menggunakan model 2, jika memuat 2 aspek
dan metode kegiatan inti
pembelajaran 1, jika memuat 1 aspek
d. mengembangkan kegiatan
karakter, literasi, inti
berpikir kritis, kreatif,
komunikasi dan
kolaborasi.
2. Penutup Nilai :
a. Menyimpulkan materi 4, jika memuat 5 apek
pembelajaran kegiatan penutup
b. Refleksi hasil belajar 3, jika memuat 4 aspek
c. Umpan balik kegiatan penutup
d. Penugasan terstruktur 2, jika memuat 3 aspek
e. Informasi pertemuan kegiatan penutup
selanjutnya 1, jika memuat 1-2 aspek
kegiatan penutup

4 Penilaian Nilai :
a. Melaksanakan penilaian 4, jika memuat 4 apek
sikap spritual kegiatan penilaian
b. Melaksanakan penilaian 3, jika memuat 3 aspek
sikap sosial kegiatan penilaian
c. Melaksanakan penilaian 2, jika memuat 2 aspek
aspek pengetahuan kegiatan penilaian
d. Melaksanakan penilaian 1, jika memuat 1 aspek
aspek keterampilan kegiatan penilaian

Skor perolehan
NILAI = x 100% NILAI AKHIR:
Skor maksimal (24)

Tindak Lanjut

Yang di supervisi Supervaiser

........................................ ...........................................

3. INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK

Program Supervisi SDN..... hal. 14


Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah :

Nama Guru :

Kelas /semester :

Pembelajaran :

Kondisi Skor
No Komponen pengamatan Tida Ket.
Ada 4 3 2 1
k

A. Kegiatan pendahuluan

1. Melakukan Pembiasan sikap


spritual dan sosial
2. Melakukan Apersepsi

3. Melakukan motivasi

4. Penyampaian tujuan

5. Rencana kegiatan pembelajaran


B Kegiatan Inti

1. Guru menguasai materi yang


diajarkan
2. Guru menerapkan strategi
pembelajaran yang mendidik
3. Menggunakan pendekatan
saintifik
4. Mengembangkan karakter,
literasi, berpikir kritis, kreatif,
komunikasi dan kolaborasi
5. Guru melaksanakan penilaian
autentik
6. Guru memanfaatkan sumber
belajar/media dalam
pembelajaran
7. Guru memicu dan/atau
memelihara keterlibatan peserta
didik dalam pembelajaran
8. Guru menggunakan bahasa yang
benar dan tepat dalam
pembelajaran
C Kegiatan Penutup

1. Guru mengakhiri pembelajaran


dengan efektif
2. Melakukan refleksi secara efektif

3. Memberikan tindak lanjut

Jumlah

Skor Perolehan

Program Supervisi SDN..... hal. 15


Nilai Akhir

KRITERIA Rumus

Skor perolehan
Amat baik (A) : 87,6% s/d 100% x 100%
Skor Maksimal
Baik (B) : 76% s/d 87,5%
Cukup (C) : 62,6% s/d 75%
Kurang(D) : 50% s/d 62,5%

DESKRIPSI :

Yang Disupervisi Supervaiser

.............................. ........................................

4. INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK

Penilaian Hasil Belajar

Nama sekolah :

Nama guru :

Kelas /semester :

Waktu pelaksanaan :

Kompenen Administrasi Kondisi Skor


No Ket
Pembelajaran Ada Tidak 4 3 2 1

1 Menyusun KKM

Melaksanakan Penilaian( Buku


2 Nilai)

3 Melakukan Tes *

a. Penilaian harian

b. Penilaian Tengah Sumester

c. Penilaian PAS

d, Penilaian PAT

4 Melaksanakan Penilaian Sikap

a. menggunakan Observasi,

Program Supervisi SDN..... hal. 16


Penilaian Diri dan Penilaian
Antar Peserta Didik
b. Pengolahan nilai Sikap

c. Deskripsi Nilai Sikap

5 Menyusun insrumen Penilaian


Pengetahuan

a. Tes tertulis
b. Tes lisan
c. Penugasan
6 Melaksanakan Penilaian
Keterampilan

a. Unjuk kerja/praktek,
projek,produk, dan portofolio *
b. Pengolahan nilai keterampilan
c. Deskripsi nilai keterampilan
7 Mengolah hasil penilaian untuk
pelaporan

8 Analisis Hasil Belajar


PH,PTS,PAS/PAT

9 Menyusun Kisi Kisi Soal, PH, PTS,


PAS /PAT

10 Melaksanakan Remidial

11 Melaksanakan Pengayaan

12 Bank soal

Jumlah

Skor Perolehan

Nilai Akhir

KRITERIA Rumus

Skor perolehan
Amat baik (A) : 87,6% s/d 100% x 100%
Skor Maksimal
Baik (B) : 76% s/d 87,5%
Cukup (C) : 62,6% s/d 75%
Kurang(D) : 50% s/d 62,5%

DESKRIPSI :

Yang Disupervisi Supervaiser

BAB.III

Program Supervisi SDN..... hal. 17


EVALUASI DAN RENCANA IDAK LANJUT

Pada setiap akhir kegiatan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan kepala
sekolah adalah tindak lanjut dengan mengadakan kegiatan pasca supervisi
untuk merefleksi hasil supervisi yang telah dilakukan. Evaluasi hasil supervisi
merupakan salah satu kegiatan mengolah, menganalisis ,menafsirkan,
menyimpulkan dari intrumen – intrumen pengumpulan data hasil observasi di
kelas. Materi evaluasi difokuskan dalam pencapaian pelaksanaan rencana
pelaksanaan supervisi, baik fokus supervisi, tujuan, sasaran, waktu pelaksanaan,
teknik supervisi, termasuk instrumen serta kriteria keberhasilan.

Hasil evaluasi selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk mengetahui letak


permasalahan yang dihadapi. sera menyusun program indak lanjut.
Adapun langkah evaluasi dan tidak lanjut adalah sbb:
Pertama melakukan rekapitulasi hasil supervisi untuk semua guru dengan
memperhatikan hasil skor kuantitatif dan kualitatif serta catatan hasil temuan
atau rekomendasi hasil supervisi. (dibuat dalam bentuk matriks)
Kedua, menetapkan rekomendasi berdasarkan perbandingan kondisi yang
diharapakan atau ideal dengan capaian/kondisi riil serta hasil kesenjangan.
Ketiga, merumuskan Rencana Tindak Lanjut berdasarkan rekomendasi dengan
menetukan jenis kegiatan serta mentapkan hasil yang diharapkan, sasaran, sumber
dan bahan serta penetapan jadwal kegiatan, . (dibuat dalam bentuk matriks)
Keempat, melaksanakan Kegiatan Tindak Lanjut dengan berbagai nama kegiatan,
strategi yang digunakan, dan output kegiiatan serta melakukan evaluasi
pelaksanaan. (dibuat dalam bentuk matriks)
Kelima, menyusun laporan hasil supervisi serta hasil tindak lanjut.

Contoh terlampir

Program Supervisi SDN..... hal. 18


BAB. IV

PENUTUP

Program Supervisi disusun sebagai alat kontrol pelaksanaan program-pragram


sekolah yang lain yaitu sebagai pengingat dan sekaligus pengarah roda pengeloalaan
administrasi di dalam sekolah.

Dengan pelaksanaan supervisi dalam segala aspek dan sektor niscaya kendala
dan hambatan dalam pengelolaan sekolah terutama yang berkaitan langsung maupun
tidak dengan peserta didik akan dapat tertangani secara baik dan lancar.

Program supervisi ini disusun sebagai acuan minimal dalam pelaksanaan


administrasi di sekolah yang menyangkut beberapa faktor inti kehidupan sekolah.

Kiranya dengan pelaksnaan program supervisi ini dapat diharapkan ketertiban


dan semangat belajar siswa serta etos kerja guru/karyawan semakin menngkat.

Amin.

Buol, Juli 2023

Program Supervisi SDN..... hal. 19

Anda mungkin juga menyukai