Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM SUPERVISI

SEMESTER GANJIL TAHUN 2022/2023

SMP NEGERI 6 KOTA BEKASI


JL. MASJID NURUL IKHSAN JATIWARINGIN PONDOKGEDE
KOTA BEKASI

KATA PENGANTAR
Sekolah merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komponen-komponen penting yang kait-
mengait, berhubungan erat dan tidak mungkin terpisahkan. Komponen tersebut meliputi seluruh ranah
fisik dan non-fisik, stakeholder (pemangku kepentingan) terhadap keberadaan sekolah yaitu siswa,
guru, unsur pimpinan, karyawan, orang tua siswa/ komite sekolah, instansi terkait, serta pihak-pihak
yang secara langusung maupun tidak langsung berkepentingan terhadap eksistensi sekolah. Semua itu
dapat dikatakan sebagai komponen sistem per-sekolah-an.
Komponen pembentuk sistem perikehidupan sekolah tersebut dapat dipisahkan menjadi dua
bagian yaitu komponen inti – yang merupakan komponen langsung terlibat dan berada di sekolah –
dan komponen luar yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kemajuan kehidupan sekolah.
Sebagai lembaga pendidikan, SMP Negeri 6 Kota Bekasi memiliki visi dan misi yang jelas sehingga
keduanya diharapkan dapat dicapai secara optimal. Pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah tidak
begitu saja dapat diwujudkan tanpa adanya program sistematis dan lengkap yang meliputi
perencanaan, proses serta evaluasi sehingga kegagalan pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah dapat
diminimalisasikan.
Salah satu faktor penting dalam rangkaian upaya pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah
tersebut adalah perlu disusunnya sebuah Program Supervisi untuk mencermati, memantau, serta
evaluasi melekat terhadap beberapa titik vital kehidupan sekolah anatara lain: supervisi KBM,
supervisi perpustakaan, supervisi administrasi sekolah, supervisi laboratorium, serta supervisi
kegiatan kesiswaan/ ekstrakurikuler.
Mengingat akan pentingya kegiatan supervisi terhadap proses kehidupan sistem sekolah,
dengan ini penulis mencoba untuk menyusun Program Supervisi SMP Negeri 6 Kota Bekkasi Tahun
Pelajaran 2022/2023. Program Supervisi ini tentu saja masih terlalu jauh dari sempurna mengingat
keterbatasan berbagai aspek dari penyusun. Namun demikian harapan tetap mengedepan, kiranya
program supervisi ini dapat membantu – meski hanya sedikit – upaya pencapaian visi, misi, dan
tujuan SMP Negeri 6 Kota Bekasi khusunya Tahun Pelajaran 2022/2023.
Amin.
Bekasi, September 2022

Penyususn

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Keberhasilan sebuah program apabila pelaksanaannya dilakukan secara sungguh-sungguh,


berkesinambungan, dilakukan pengawasan, pendampingan serta evaluasi.
Dari titik inilah diperlukan layanan supervisi dalam kelangsungan pendidikan terutama dalam proses
pembelajaran. Supervisi merupakan suatu layanan dari atasan kepada bawahan dengan memberikan
pengarahan guna mengembangkan kinerja menjadi lebih baik. Kegiatan supervisi disebut pula
sebagai kegiatan mengawasi atau pengawasan. Supervisi yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran dapat dipandang sebagai suatu seni kerja sama dengan sekelompok orang agar
memperoleh hasil yang sebesar-besarnya (Syaiful Sagala; Supervisi Pembelajaran, 2012 hal 89).
Dalam permendikbud nomor 6 tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai Kepala Sekolah
yang dimaksud Kepala Sekolah adalah Guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola
Satuan Pendidikan yang memiliki Kompetensi sebagai Kepala Sekolah, yaitu pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang melekat pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial. Sehingga beban kerja Kepala Sekolah tidak wajib mengajar di kelas, tetapi
sepenuhnya untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan
supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan. Penjabaran kompetensi supervisi mengacu pada
tugas pokok Supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan dimana langkah-langkah yang dilakukan
adalah (1) merencanakan program supervise, (2) melaksanakan supervisi dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, (3) menindaklanjuti hasil supervisi dalam rangka
peningkatan profesionalismenya, (4) melaksanakan evaluasi supervisi terhadap guru dan tenaga
kependidikan serta (5) merencanakan dan menindaklanjuti hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas supervisi Guru dan tenaga kependidikan
Inti dari penyelenggaraan pendidikan persekolahan adalah proses pembelajaran. Pembelajaran
yang berkualitas hanya dapat dilaksanakan oleh guru yang berkualitas pula. Salah satu kegiatan
penting dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas guru adalah supervisi kepada guru.
Banyak pengertian tentang supervisi kepada guru atau biasa disebut dengan supervisi akademik.
Supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kompetensi
paedagogik dan profesional, yang muaranya kepada peningkatan mutu lulusan peserta didik
(Glickman:2007). Sedangkan Daresh (2001) menyebutkan bahwa supervisi akademik merupakan
upaya membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pengajaran.

Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah yang ditujukan kepada guru
dengan tujuan memberikan bantuan profesional, selain itu supervisi akademik juga bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi profesional maupun kompetensi paedagogik yang akan berdampak pada
peningkatan kinerja guru-guru di sekolah.Mengembangkan kemampuan guru tidak hanya ditekankan
pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga pada peningkatan
komitmen, kemauan, atau motivasi guru. Dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru,
kualitas akademik akan meningkat. Tanggung jawab pelaksanaan supervisi di sekolah adalah kepala
sekolah. Oleh karena itu kepala sekolah harus memiliki kompetensi supervisi.
Inti dari kegiatan supervisi adalah membantu guru dan berbeda dengan penilaian kinerja guru,
meskipun di dalam supervisi akademik ada penilaian. Dalam supervisi akademik menilai unjuk kerja
guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa
dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987).
Menurut Sergiovanni (dalam Depdiknas, 2007: 10), ada tiga tujuan supervisi akademik, yaitu:
a) Supervisi akademik dilakukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan/
profesionalnya dalam memahami kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan
mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
b) Supervisi akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah.Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-
kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya,
maupun dengan sebagian peserta didik.
c) Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas-tugas mengajar, mendorong guru mengembangkan kemampuannya
sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
tugas dan tanggung jawabnya. Pada gilirannya nanti perubahan perilaku guru ke arah yang
lebih berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar murid yang lebih baik

Kondisi guru dari hasil supervisi tahun sebelumnya menunjukkan masih rendahnya
kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan menilai pembelajaran serta
menindaklanjuti hasil penilaian pembelajaran, maka Kepala Sekolah perlu menindaklanjuti dengan
melakukan supervisi pembelajaran agar kompetensi guru dalam pembelajaran meningkat. Agar
pelaksanaan supervisi pembelajaran ini dapat dilaksanakan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan maka Kepala Sekolah menyusun Program Supervisi Pembelajaran ini sebagai
acuan.
 

B.   Landasan Hukum.
Landasan hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan supervisi pembelajaran ini
adalah sebagai berikut:
1. Undang – Undang  No. 20 Tahun  2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional;
2. Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19  Tahun 2005 tentang StandarNasional
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013,
dan perubahan kedua dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru dan PP no 19 tahun 2017 tentang
perubahan terhadap PP 74 tahun 2008;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
6.  Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru TIK dan Guru Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam
Implementasi Kurikulum 2013
8.  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun
2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
tentang  Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Menengah, sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018.
16. Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
17. Permendikbud No. 15 Tahun 2018 tentang Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah.
18.Permendikbud No. 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan karakter di Satuan
Pendidikan 

C.   Tujuan.
Penyusunan Program Supervisi Pembelajaran Tahun 2022/2023 pada SMP Negeri 6 Kota
Bekasi ini bertujuan untuk:
1.   Acuan bagi pelaksanaan kegiatan supervisi di lingkungan SMP Negeri 6 Kota Bekasi
2.   Meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pendidik.
3. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang bermuara
pada peningkatan kualitas kompetensi lulusan.

Di samping tujuan tersebut di atas, juga ada 3 tujuan utama kegiatan supervisi pembelajaran
menurut Sergiovanni (dalam Depdiknas, 2007: 10), yaitu:
1. Supervisi akademik dilakukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalnya dalam memahami kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan
mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
2.  Supervisi akademik dilakukan untuk memonitor kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke
kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman
sejawatnya, maupun dengan sebagian peserta didik.
3.  Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas-tugas mengajar, mendorong guru mengembangkan kemampuannya
sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
tugas dan tanggung jawabnya.

D.   Prinsip-prinsip supervisi akademik


Pada pelaksanaan supervisi pembelajaran mengikuti prinsip-prinsip supervisi akademik yang
meliputi:
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah.
2. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervisi dan tujuan
pembelajaran.
3.  Objektif, artinya masukan data/informasi sesuai aspek-aspek instrumen.
4.  Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya.
5. Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi.
6. Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam mengembangkan
proses pembelajaran.
7. Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru dalam
mengembangkan pembelajaran.
8. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam mengembangkan
pembelajaran.
9.   Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.
10.  Aktif, artinya guru dan supervisor harus aktif berpartisipasi.
11.  Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis terbuka, jujur,
ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor.
12.  Berkesinambungan (supervisi akademik dilakukan secara teratur dan berkelanjutan oleh
Kepala sekolah).
13.  Terpadu, artinya menyatu dengan program pendidikan.
14.  Komprehensif, artinya memenuhi ketiga tujuan supervisi akademik di atas (Dodd, 1972).

BAB II
PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN
A. Observasi Kelas
Observasi kelas merupakan salah satu cara paling baik memberikan supervisi
pembelajaran karena dapat melihat kegiatan guru, murid dan masalah yang timbul.

1. Perencanaan
Kepala sekolah merencanakan dalam menyusun program dalam satu semester atau
tahunan. Program tidak terlalu kaku, tergantung dari jumlah guru yang perlu di observasi.
Ada tiga macam observasi yaitu dengan pemberitahuan, tanpa pemberitahuan, dan atas
undangan.

2. Mekanisme Observasi
a. Persiapan yang diperhatikan:
1) Guru diberi tahu kepala sekolah bahwa kepala sekolah akan mengadakan observasi.
2) Kesepakatan kepala sekolah dan guru tolak ukur tentang apa yang diobservasi.

b. Sikap observer di dalam kelas


1) Memberi salam kepada guru yang mengajar.
2) Mencari tempat duduk yang tidak mencolok.
3) Tidak boleh menegur kesalahan guru di dalam kelas.
4) Mencatat setiap kegiatan.
5) Bila ada memakai alat elektronika: tape recorder, kamera.
6) Mempersiapakan isian berupa check list.

c. Membicarakan hasil observasi


Hasil yang dicatat dibicarakan dengan guru, ada beberapa hal yang perlu dikemukakan:
1). Kepala sekolah mempersiapkan( bisa bertanya pada nara sumber atau perpustakaan).
2). Waktu percakapan.
3). Tempat percakapan.
4). Sikap ramah simpatik tidak memborong percakapan.
5). Percakapan hendaknya tidak keluar dari data observasi.
6). Guru diberi kesempatan dialog dan mengeluarkan pendapat.
7). Kelemahan guru hendaknya menjadi motivasi guru dalam memperbaiki kelemahan.
8). Saran untuk perbaikan diberikan yang mudah dan praktis.
9). Kesepakatan perbaikan disepakati bersama dengan menyenangkan.
d. Laporan percakapan
1). Hasil pembicaraan didokumenkan menurut masing-masing guru yang telah
diobservasi.
2). Isi dokumen dimulai dari tanggal, tujuan data yang diperoleh, catatan diskusi,
pemecahan masalah dan saran-saran.

B. Demonstrasi Mengajar

Dalam kegiatan pembelajaran sangat sukar menentukan mana yang benar dalam
praktek mengajar karena mengajar menurut Siswoyo (1997), sebagai seni dan filsuf. Menurut
pendapat di atas mengajar dalam pekerjaan di sekolah bukan pekerjaan yang mudah, sehingga
kepala sekolah dalam demonstrasi pembelajaran tidak perlu mengakui kelemahan dan perlu
mencarikan ahli yang dapat memberikan gambaran tentang pembelajaran yang baik.
Selain itu dapat juga menggunakan kamera yang sederhana dan hasilnya dapat
dilihat dengan TV Multi media. Yang perlu dipersiapkan:

1. Guru yang mengajar harus memberikan persiapan.


2. Kamera diletakkan di tempat strategis sehingga aktivitas guru siswa terlihat dan
tanpa mengganggu kegiatan pembelajaran.
3. Kepala sekolah dan guru melihat proses pembelajaran.
4. Hasil rekaman dapat dilihat dengan TV Multi media dan ditonton bersama kepala
sekolah maupun guru-guru yang lain.
5. Guru-guru dan kepala sekolah memberikan komentar.
6. Hasil diskusi-diskusi tersebut untuk perbaikan mengajar guru ysng bersangkutan

BAB III
PERANGKAT DAN JADWAL SUPERVISI
A. Perangkat Supervisi
Salah satu perangkat yang digunakan dalam melaksanakan supervisi ialah
instrumen observasi pembelajaran/check list terutama untuk supervisi kelas, supervisi
klinis, dengan demikian diharapkan indikator yang diamati untuk setiap unsur yang
diamati, antara lain :

a. Persiapan dan apersepsi.


b. Relevansi materi dengan tujuan instruksional.
c. Penguasaan materi.
d. Strategi.
e. Metode.
f. Manajemen kelas.
g. Pemberian motivasi kepada siswa.
h. Nada dan suara.
i. Penggunaan bahasa.
j. Gaya dan sikap perilaku.

Lampiran – lampiran :
1. Sk Pendelegasian Supervisi kepada Guru Senior
2. Sk Pendelegasian sebagai Supervisor
3. Jadwal pelaksanaan supervisi
4. Daftar nama supervisor dan guru yang disupervisi.
5. Instrumen Supervisi

BAB IV
PENUTUP
Program Supervisi disusun sebagai alat kontrol pelaksanaan program-pragram
sekolah yang lain yaitu sebagai pengingat dan sekaligus pengarah roda pengeloalaan
administrasi di dalam sekolah.
Dengan pelaksanaan supervisi dalam segala aspek dan sektor niscaya kendala dan
hambatan dalam pengelolaan sekolah terutama yang berkaitan langsung maupun tidak dengan
peserta didik akan dapat tertangani secara baik dan lancar.
Program supervisi ini disusun sebagai acuan minimal dalam pelaksanaan administrasi
di sekolah yang menyangkut beberapa faktor inti kehidupan sekolah. Kiranya dengan
pelaknaan program supervisi ini dapat diharapkan ketertiban dan semangat belajar siswa serta
etos kerja guru/karyawan semakin meningkat. Amin.

Bekasi, September 2022

Mengetahui
Kepala Sekolah, Penyusun,

Yayat Ruhiyat, S.Pd, MM Rosidah, M.Pd


NIP. 196309181992031004 NIP. 197904052008012010

Anda mungkin juga menyukai