Anda di halaman 1dari 26

INTRUMEN SUPERVISI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)

JENJANG PAUD
Pendekatan: Non Direktif

Kab./Kota : ………………………………………….
NamaSekolah : ………………………………………….
Supervisor : ………………………………………….

N INDIKATOR IKM PERMASALAHA SOLUSI


O N DAN
PENGUATA
N
1 Mengimplementasikurikulummerdekasesuaipilihan:
a. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
mengganti kurikulum satuan pendidikan;
b. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkatajar
yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat;
c. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan
berbagaiperangkat ajar oleh satuan pendidikan.

2 Mengimplementasikan Pembelajaran Intrakurikuler


a. Menerapkanpendekatanbermain bermakna sebagai perwujudan “Merdeka
Belajar, Merdeka Bermain”.
b. Menggunakan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada di lingkungan
sekitar anak.
c. Memanfaatkanteknologi dan buku bacaan anak.
d. Memilikibukupanduan guru.

3 PenguatanProfil Pelajar Pancasila


a. MengimplementasikanPenguatan Profil Pelajar Pancasilapadaperayaan:
 tradisi lokal
 hari besar nasional
 internasional
b. Muatanprojek penguatan profil pelajar Pancasilamengacu pada capaian
profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik.
c. Menetapkan waktupelaksanaanprojek penguatan profil pelajar Pancasila.
d. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dijadikandasardalammembuatdeskripsiperkembanganpesertadidikpadabuk
urapor.
e. Menetapkantopik-topikprojekpenguatan profil pelajar
Pancasilasesuaidenganempattemautama yang
telahditetapkanolehPemerintah.
f. Setiap peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila1–
2projek dengan tema berbeda.

4 Alokasi waktu pembelajaran di PAUD


a. Memberlakukanketentuanwaktupembelajarananakusia 4 – 6 tahun paling
sedikit 900 (sembilan ratus) menit perminggu.
b. Memberlakukanketentuanwaktupembelajarananakusia 3 – 4 tahunpaling
sedikit 360 (tiga ratus enam puluh) menit perminggu.

5 Implementasiprinsip-prinsippembelajaran
a. Merancangpembelajarandengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna
danmenyenangkan;
b. Merancangpembelajaran dan melaksanakannyauntuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. Melaksanakanproses pembelajaran untukmengembangkankompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. Melaksanakanpembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra;
e. Melaksanakanpembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.

6 Implementasiprinsip-prinsipasesmen
a. Melaksanakanasesmen secaraterpadu denganprosespembelajaran,
fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai
umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. Merancangasesmen dan melakukannyasesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapaitujuan pembelajaran;
c. Merancangasesmen secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. Melaporkankemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
e. Memastikanhasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

7 Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen


a. Menyelenggarakan asesmen di awal pembelajaran
untukmengidentifikasikebutuhanbelajarpesertadidik;
b. Pengembangan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik
peserta didik;
c. Setiap guru memilikidokumen perencanaan pembelajaran, dengan
komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, danasesmen;
d. Satuan pendidikan dan guru telah menentukan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran.

8 DokumenKurikulum
a. Memilikidokumenkurikulumoperasional
b. Menyediakanperangkat ajar, minimal tersediabukupanduan guru.
c. Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan
minimal terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan
satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan
pembelajaran.

.......November 2022
Responden Petugas Spervisi

.................... ...........................
INSTRUMEN SUPERVISI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)
JENJANG SD
Pendekatan: Non Direktif

Kab./Kota : ………………………………………….
NamaSekolah : ………………………………………….
Supervisor : ………………………………………….

N INDIKATOR IKM PERMASALAHA SOLUSI


O N DAN
PENGUATA
N
1 Pilihanimplementasikurikulummerdeka:
a. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
mengganti kurikulum satuan pendidikan;
b. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkatajar
yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat;
c. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan
berbagaiperangkat ajar oleh satuan pendidikan.

2 ImplementasiPembelajaran Intrakurikuler
a. Guru melaksanakanpembelajaran intrakurikuler mengacu pada capaian
pembelajaran.
b. Sekolahmemprogramkan minimal satumatapelajaransenidanbudaya, yaitu
….
c. Alokasi waktu tiapmatapelajaransesuaidenganKepmendikbudristek No.
262/M/2022
d. Pembelajaranmatapelajaranbahasainggris
 Diprogramkan ≤ 2 JP per minggu
 Muatanbahasainggrisdiintegrasikankedalampembelajaranmatapelajara
n lain dan/atauekstrakurikuler
 Tidak diprogramkan
e. Sekolahmenyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan
kondisi peserta didik.

3 Implementasiprojek penguatan profil pelajar Pancasila


a. Alokasiwaktusekitar 20% bebanbelajarpertahun.
b. Muatanprojek penguatan profil pelajar Pancasilamengacu pada capaian
profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik.
c. Satuanpendidikantelahmenetapkan waktupelaksanaanprojek penguatan
profil pelajar Pancasila.
d. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu
pada Standar Kompetensi Lulusan.
e. Satuanpendidikantelahmenetapkantopik-topikprojekpenguatan profil
pelajar Pancasilasesuaidenganenamtemautama yang
telahditetapkanolehPemerintah.
f. Peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar Pancasila2 –
3projek dengan tema berbeda.

4 Implementasipembelajaranmuatan lokal
a. diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
b. diintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
c. muatanlokaldiprogramkansebagaimatapelajarantersendiri.

5 Implementasiprinsip-prinsippembelajaran
a. Merancangpembelajaran dengan mempertimbangkan tahap perkembangan
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan
belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna
danmenyenangkan;
b. Merancangpembelajaran dan melaksanakannyauntuk membangun
kapasitas pesertadidikmenjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. Melaksanakanpembelajaran untukmengembangkankompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. Melaksanakanpembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra;
e. Melaksanakanpembelajaran yang berorientasi pada masa depan
berkelanjutan.

6 Implementasiprinsip-prinsipasesmen
a. Melaksanakanasesmen secaraterpadu dari prosespembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan
balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. Merancangasesmen dan melaksanakannyasesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapaitujuan pembelajaran;
c. Merancangasesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan
keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. Melaporkankemajuan belajar dan pencapaian peserta didik dalambentuk
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
e. Memastikanhasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran
7 Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
a. Menyelenggarakanasesmen di awal pembelajaran
untukmengidentifikasikebutuhanbelajarpesertadidik;
b. Melaksanakanpembelajaran dan mengembangkanperangkat ajar sesuai
dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan
karakteristik peserta didik;
c. Setiap guru memilikidokumen perencanaan pembelajaran, dengan
komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, danasesmen;
d. Satuan pendidikan dan guru telah menentukan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran.

8 Perangkat ajar
a. Satuanpendidikantelahmenyiapkanbeberapaperangkat ajar berikut:
1. buku teks pelajaran
2. modul ajar
3. modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
4. kurikulum operasional satuan pendidikan
5. video pembelajaran,
6. lainnya: ..........
b. Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di
satuan pendidikan minimal terdiri atas karakteristik satuan pendidikan,
visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran,
dan perencanaan pembelajaran.

9 Pelaporankemajuanbelajar
a. Satuanpendidikantelahmenentukan mekanisme dan format pelaporan
hasil belajar kepada orangtua/wali;
b. Satuanpendidikantelahmenentukan kriteria kenaikan kelas.
........November 2022
Responden Petugas Supervisi

.................... ...........................

INSTRUMEN SUPERVISI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)


JENJANG SMP
Pendekatan: Non Direktif
Kab./Kota : ………………………………………….
NamaSekolah : ………………………………………….
Supervisor : ………………………………………….
NO INDIKATOR IKM PERMASALAHAN SOLUSI DAN
PENGUATAN
1 Pilihanimplementasikurikulummerdeka:
a. menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum
Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan;
b. menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan
perangkatajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah
Pusat;
c. menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan
berbagaiperangkat ajar oleh satuan pendidikan.

2 ImplementasiPembelajaran Intrakurikuler
a. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.
b. Sekolahmemprogramkan minimal
satumatapelajaransenidan/atauprakarya, yaitu ….
c. Alokasi waktu
tiapmatapelajaransesuaidenganKepmendikbudristek No.
262/M/2022
d. Sekolahmenyediakan layanan program kebutuhan
khusus sesuai dengan kondisi peserta didik
3 Implementasiprojek penguatan profil pelajar Pancasila
a. Alokasiwaktusekitar 25% bebanbelajarpertahun.
b. Muatanprojek penguatan profil pelajar Pancasilamengacu
pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase
peserta didik.
c. Waktupelaksanaanprojek penguatan profil pelajar
Pancasila.
d. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila
ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil
pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
e. Satuanpendidikantelahmenetapkantopik-
topikprojekpenguatan profil pelajar
Pancasilasesuaidengantujuhtemautama yang
telahditetapkanolehPemerintah.
f. Peserta didik mengikuti projek penguatan profil pelajar
Pancasila3– 4projek dengan tema berbeda.
4 Implementasipembelajaranmuatan lokal
a. diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
b. diintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil
pelajar Pancasila
c. muatanlokaldiprogramkansebagaimatapelajarantersendiri
.
5 Implementasiprinsip-prinsippembelajaran
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna danmenyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra;
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.
6 Implementasiprinsip-prinsipasesmen
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari
prosespembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar
dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi
asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapaitujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut;
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
7 Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan
Asesmen
a. sekolahmenyelenggarakan asesmen di awal pembelajaran
untukmengidentifikasikebutuhanbelajarpesertadidik;
b. Kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar yang
dikembangkansesuai dengan tujuan pembelajaran,
konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta
didik;
c. Setiap guru memilikidokumen perencanaan
pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya
terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, danasesmen;
d. Satuan pendidikan dan guru telah menentukan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.
8 Perangkat ajar
a. Satuanpendidikantelahmenyiapkanbeberapaperangkat
ajar berikut:
1. buku teks pelajaran
2. modul ajar
3. modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
4. kurikulum operasional satuan pendidikan
5. video pembelajaran,
6. lainnya: ..........
b. Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan
dan digunakan di satuan pendidikan minimal terdiri atas
karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan
satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan
perencanaan pembelajaran.
9 Pelaporankemajuanbelajar
a. Satuanpendidikantelahmenentukan mekanisme dan
format pelaporan hasil belajar kepada orangtua/wali;
b. Satuanpendidikantelahmenentukan kriteria kenaikan
kelas.
......November 2022
Responden Petugas Supervisi

.................... ...........................

INSTRUMEN SUPERVISI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)


JENJANG SMA
Pendekatan: Non Direktif
Kab./Kota : ………………………………………….
NamaSekolah : ………………………………………….
Supervisor : ………………………………………….
NO INDIKATOR IKM PERMASALAHAN SOLUSI DAN
PENGUATAN
1 Pilihanimplementasikurikulummerdeka:
a. menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka,
tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan;
b. menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan
perangkatajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat;
c. menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan
berbagaiperangkat ajar oleh satuan pendidikan.
2 ImplementasiPembelajaran Intrakurikuler
a. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran
mengacu pada capaian pembelajaran.
b. Sekolahmemprogramkan minimal
satumatapelajaransenidan/atauprakaryadankewirausahaan, yaitu
….
c. Alokasi waktu tiapmatapelajaransesuaidenganKepmendikbudristek
No. 262/M/2022.
d. Sekolahmenyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai
dengan kondisi peserta didik.
e. Implementasipembelajaranmuatan IPA dan IPS
1. Terintegrasi.
2. Secarabergantiandalamblokwaktu yang terpisah.
3. Pembelajaranmatapelajarandisajikansecaraparaleldanterpisah.
f. Sekolahmenyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata pelajaran.

3 Implementasiprojek penguatan profil pelajar Pancasila


a. AlokasiwaktuuntukprojekpenguatanProfilPelajarPancasilasekitar
30% bebanbelajarpertahun.
b. Muatanprojek penguatan profil pelajar Pancasilamengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik.
c. Waktupelaksanaanprojek penguatan profil pelajar Pancasila.
d. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
e. Satuanpendidikantelahmenetapkantopik-topikprojekpenguatan
profil pelajar Pancasilasesuaidengantujuhtemautama yang
telahditetapkanolehPemerintah.
f. Peserta didik kelas X mengikuti projek penguatan profil pelajar
Pancasila3– 4projek dengan tema berbeda.
g. Peserta didik kelas XI – XII mengikuti projek penguatan profil pelajar
Pancasila2– 3projek dengan tema berbeda.

4 Implementasipembelajaranmuatan lokal
a. diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain
b. diintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar
Pancasila
c. muatanlokaldiprogramkansebagaimatapelajarantersendiri

5 Implementasiprinsip-prinsippembelajaran
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai
dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran
menjadi bermakna danmenyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang
sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta
melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra;
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.

6 Implementasiprinsip-prinsipasesmen
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari prosespembelajaran,
fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik,
sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang
tua/wali agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu
pelaksanaan asesmen agar efektif mencapaitujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar,
menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk
menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak
lanjut;
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

7 Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen


a. sekolahmenyelenggarakan asesmen di awal pembelajaran
untukmengidentifikasikebutuhanbelajarpesertadidik;
b. Kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar yang
dikembangkansesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan
pendidikan, dan karakteristik peserta didik;
c. Setiap guru memilikidokumen perencanaan pembelajaran, dengan
komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, danasesmen;
d. Satuan pendidikan dan guru telah menentukan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.

8 Perangkat ajar
a. Satuanpendidikantelahmenyiapkanbeberapaperangkat ajar berikut:
1. buku teks pelajaran
2. modul ajar
3. modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
4. kurikulum operasional satuan pendidikan
5. video pembelajaran,
6. lainnya: ..........
b. Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan
digunakan di satuan pendidikan minimal terdiri atas karakteristik
satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan,
pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.

9 Pelaporankemajuanbelajar
a. Satuanpendidikantelahmenentukan mekanisme dan format
pelaporan hasil belajar kepada orangtua/wali;
b. Satuanpendidikantelahmenentukan kriteria kenaikan kelas.

........ November 2022


Responden Petugas Supervisi

.................... ...........................

INSTRUMEN SUPERVISI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (IKM)


JENJANG SLB
Pendekatan: Non Direktif

Kab./Kota : ………………………………………….
NamaSekolah : ………………………………………….
Supervisor : ………………………………………….
NO INDIKATOR IKM PERMASALAHAN SOLUSI DAN
PENGUATAN
1 Pilihanimplementasikurikulummerdeka:
a. menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum
Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan;
b. menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan
perangkatajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah
Pusat;
c. menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan
berbagaiperangkat ajar oleh satuan pendidikan.

2 Strukturkurikulum
a. Struktur kurikulum SLB mengacu kepada struktur
kurikulum SD/MI,SMP/MTs, dan SMA/MA yang
disesuaikan untuk peserta didikberkebutuhan khusus
dengan hambatan intelektual.
b. Untuk peserta didikyang tidak mengalami hambatan
intelektual dapat menggunakan kurikulum pendidikan
reguler yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
c. Penyesuaian struktur kurikulum dilakukan terhadap
keterampilan fungsional dan mata pelajaran yang
menunjang kebutuhan tersebut.
d. JP paling besar yaitu kelompok keterampilan (untuk
SMPLB dan SMALB), dan mata pelajaran Seni dan
Budaya untuk SDLB, didasarkan pada penekanan
kemandirian dan pengembangan keterampilan adaptif
anak;
e. Peserta didik SMPLB dan SMALB memilih 1 (satu) jenis
keterampilan sesuai dengan bakat dan minat di kelas
VIII. Pada kelas VII peserta didik dapat memilih 2 (dua)
jenis atau lebih dari keterampilan yang tersedia di satuan
pendidikan masing-masing;
f. Satuan pendidikan dapat mengembangkan jenis
keterampilan secara mandiri sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik daerah dan ketersediaan SDM;
g. Mata pelajaran Seni Budaya di SMPLB dan SMALB pada
kelompok mata pelajaran umum berfungsi sebagai sarana
apresiasi dan terapi, sedangkan mata pelajaran Seni pada
kelompok keterampilan berfungsi sebagai pembekalan
untuk profesi;
h. Program kebutuhan khusus bertujuan untuk membantu
anak memaksimalkan indera yang dimilikinya dan
mengatasi keterbatasannya;
i. Program Kebutuhan Khusus di SMALB menjadi mata
pelajaran wajib seperti di SDLB dan SMPLB dengan
pertimbangan mempersiapkan peserta didik agar mampu
hidup mandiri di lingkungan masyarakat;
j. Pengampu mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus
adalah guru pendidikan khusus, guru mata pelajaran
lain atau guru kelas yang telah dinilai layak oleh kepala
satuan pendidikan;
k. Selanjutnya guru mata pelajaran lain atau guru kelas
yang dimaksud wajib mendapatkan pelatihan kompetensi
program kebutuhan khusus (terstandar);
l. Penentuan fase pada peserta didik didasarkan pada hasil
asesmen diagnostik, sehingga pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik,
misalnya: salah satu peserta didik pada kelas X SMALB
(fase E) berdasarkan hasil asesmen diagnostik berada
pada fase C sehingga pembelajaran peserta didik tersebut
tetap mengikuti hasil asesmen diagnostik yaitu fase C;
m. Peserta didik berkebutuhan khusus yang tidak memiliki
hambatan intelektual di SLB atau Satuan Pendidikan
Penyelenggara Pendidikan Inklusif dapat menggunakan
struktur kurikulum dan capaian pembelajaran
pendidikan reguler sesuai jenjangnya dengan
menerapkan prinsip-prinsip modifikasi kurikulum;
n. Peserta didik berkebutuhan khusus dari SLB dapat
melanjutkan pendidikannya ke Satuan Pendidikan
Penyelenggara Pendidikan Inklusif dengan mengikuti
kelas transisi;

o. Alokasi waktu JP bersifat fleksibel sehingga satuan


pendidikan dapat menyesuaikan beban belajar dengan
karakteristik, kebutuhan belajar dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain;
p. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penganut
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur
mengenai layanan pendidikan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
q. Pelaksanaan magang diatur lebih lanjut oleh pemimpin
unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan
perbukuan;
r. Proses mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan
minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dilakukan
oleh guru yang dikoordinasikan oleh guru BK; dan
s. Jika ketersediaan guru BK belum mencukupi, maka
koordinasi dilakukan oleh guru lain.

2 Implementasiprojek penguatan profil pelajar Pancasila


a. Alokasiwaktuuntukprojeksesuaijenjangpendidikanreguler
.
b. Muatanprojek penguatan profil pelajar Pancasilamengacu
pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase
peserta didik.
c. Waktupelaksanaanprojek penguatan profil pelajar
Pancasila.
d. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila
ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian profil
pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan.

3 Implementasipembelajaranmuatan lokal
a. diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
b. diintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil
pelajar Pancasila;
c. muatanlokaldiprogramkansebagaimatapelajarantersendiri

4 Capaianpembelajaran:
a. Peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus.
b. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan
intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum.

5 Implementasiprinsip-prinsippembelajaran
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan
tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi
bermakna danmenyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan
kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas
sebagai mitra;
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.

6 Implementasiprinsip-prinsipasesmen
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari
prosespembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan
penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar
dapat memandu mereka dalam menentukan strategi
pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi
asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen
agar efektif mencapaitujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan
belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran
yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik
bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi
yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang
dicapai, serta strategi tindak lanjut;
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik,
tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
7 Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan
Asesmen
a. sekolahmenyelenggarakan asesmen di awal pembelajaran
untukmengidentifikasikebutuhanbelajarpesertadidik;
b. Kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar yang
dikembangkansesuai dengan tujuan pembelajaran,
konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta
didik;
c. Setiap guru memilikidokumen perencanaan
pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya
terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, danasesmen;
d. Satuan pendidikan dan guru telah menentukan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.

Perangkat ajar
a. Satuanpendidikantelahmenyiapkanbeberapaperangkat
ajar berikut:
1. buku teks pelajaran
2. modul ajar
3. modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
4. kurikulum operasional satuan pendidikan

5. video pembelajaran,
6. lainnya: ..........
b. Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan
dan digunakan di satuan pendidikan minimal terdiri atas
karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan
satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan
perencanaan pembelajaran.

Pelaporankemajuanbelajar
a. Satuanpendidikantelahmenentukan mekanisme dan
format pelaporan hasil belajar kepada orangtua/wali;
b. Satuanpendidikantelahmenentukan kriteria kenaikan
kelas.
........ November 2022
Responden Petugas Supervisi

.................... ...........................

Anda mungkin juga menyukai