DIAGNOSTIK PORMATIF
D
SUMATIF
ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik adalah sebuah asesmen yang dilakukan secara spesifik
untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan siswa, sehingga
pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa.
Ada beberapa tujuan asesmen diagnostik diadakan, yaitu:
1. Untuk memetakan kemampuan siswa-siswa di kelas secara cepat.
2. Mengidentifikasi siswa yang sudah paham, setengah paham, dan belum
paham pelajaran yang diajarkan.
Asesmen Diagnostik atau penilaian diagnostik yang sering dilaksanakan ada
dua jenis, yaitu asesmen non kognitif dan asesmen kognitif. Kedua jenis
asesmen diagnostik ini memiliki tujuan asesmen yang berbeda.
Asesmen non kognitif bertujuan untuk mengetahui dan memahami kondisi
kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama
belajar dirumah, gaya belajar siswa, pergaulan siswa, dan juga kondisi
keluarga siswa. Sedangkan asesmen kognitif memiliki tujuan untuk
mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran
dikelas dengan kompetensi rata-rata siswa, memberikan kelas remedial atau
pelajaran tambahan pada siswa yang nilainya dibawah rata-rata.
Langkah-Langkah Asesmen Diagnostik
Baik asesmen non kognitif dan kognitif memiliki tiga tahapan
pelaksanaan yang sama yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
Meskipun demikian, tetap ada hal yang membedakan mengingat tujuan yang
ingin dicapai juga berbeda. Berikut ini langkah-langkah melaksanakan
pembelajaran non kognitif dan kognitif.
a. Persiapan
1. Guru Pintar harus menyiapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi.
2. Guru Pintar membuat daftar pertanyaan kunci, seperti:
• Apa saja kegiatan yang kamu lakukan selama belajar dari rumah?
• Adakah hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan yang kamu alami
selama belajar dari rumah?
• Apakah harapan kamu?
b. Pelaksanaan
1. Guru Pintar memberikan gambar emosi kepada siswa.
2. Guru Pintar meminta siswa untuk mengekspresikan perasaannya selama
belajar di rumah melalui cerita secara lisan, tulisan, atau gambar
c. Tindak Lanjut
1. Mengidentifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif , kemudian
mengajaknya untuk berdiskusi secara personal.
2. Menentukan tindak lanjut atau treatment untuk membantu siswa, dan
mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan.
3. Mengulangi pelaksanaan asesmen non kognitif di awal pembelajaran.
Pelaksanaan asesmen non kognitif dapat dilakukan dengan cara tanya jawab.
Yang harus Guru Pintar ingat dalam melakukan tanya jawab adalah: memastikan
pertanyaan jelas dan mudah dipahami oleh siswa, menyertakan acuan atau
stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya, dan
memberikan waktu berpikir kepada siswa sebelum menjawab pertanyaan.
T
AGENDA SESI
. Persiapan
Pelaksanaan Tips:
K KETERAMPILAN BERTANYA DAN
Tindak Lanjut MEMBUAT PERTANYAAN PENTING
PADA ASESMEN INI
Contoh kegiatan persiapan
1. Apa yang sedang kamu rasakan 1. Apa saja kegiatanmu selama belajar di
saat ini? rumah?
2. Bagaimana perasaanmu saat 2. Apa hal yang paling menyenangkan
belajar di rumah? dan tidak menyenangkan ketika
belajar di rumah?
3. Apa harapanmu?
Contoh kegiatan pelaksanaan
Asesmen DiagnostikKognitif
Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran.
Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang
disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal
pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan Penting
Penting! !
Guru melakukan asesmen
membahas topik, dan waktu lain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun
Asesmen Sumatif.
bukan untuk
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah:
mengejar target kurikulum
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Diagnosis dan Tindak Lanjut
diagnosis kognitif untuk
menyesuaikan tingkat
pembelajaran dengan
kemampuan siswa, bukan untuk
Contoh kegiatan persiapan & pelaksanaan
1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
• 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
• 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
• 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
(sesuaikan pertanyaan dengan topik yang menjadi prasyarat untuk bisa mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang)
Berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di
rumah
ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
C
Menyusun instrumen asesmen untuk
mengukur kompetensi peserta didik.
Instrumen asesmen yang dapat digunakan
A
Menganalisis laporan
hasil belajar (rapor)
B peserta didik tahun sebelumnya.
Mengidentifikasi
kompetensi yang akan
diajarkan. D
Bila diperlukan menggali
informasi peserta didik dalam
aspek: Latar belakang keluarga,
motivasi, minat, sarana dan
prasarana belajar, serta aspek
lain sesuai kebutuhan peserta
didik/sekolah.
F
Hasil diagnosis menjadi data/informasi
untuk merencanakan pembelajaran
sesuai tahap capaian dan karakteristik
peserta didik.
Waktu Pelaksanaan
a
Pada awal
tahun
pelajaran
b Pada awal
lingkup materi
c
Sebelum
menyusun
modul ajar
secara mandiri
Assessment formatif
&
Formatif Assessment Sumatif
Sumatif
digunakan untuk
memberikan umpan balik digunakan menentukan
(keterkaitan) peserta kelulusan peserta didik
didik dan digunakan dalam suatu subjek dan
sebagai dasar untuk digunakan sebagai bahan
meningkatkan proses pembuatan laporan dan
pembelajaran. Selain itu, menjadi dasar
siswa dapat mengalami pengambilan keputusan.
proses peningkatan
standar pembelajaran.