Anda di halaman 1dari 7

Aksi Nyata Platform Merdeka Mengajar

Oleh MAKTUF, S.Pd.,M.Si

SD NEGERI CANDIGARON 03

Topik : Asesmen SD / Kejar Paket A

- Memetakan Kompetensi Murid

-Pembelajaran sesuai kebutuhan murid

- Memberikan umpan balik dalam proses belajar

Modul 1. Memahami Asesmen.

Daftar Materi :

Prinsip dan Fungsi Asesmen

Nara Sumber : Dr. Drs. Rachmadi Widdiharto, MA

Direktur GTK Dikdas, DItjen GTK.

Asesmen Sebagai Bukti Pembelajaran

Asesmen diagnostik adalah asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran. Asesmen
merupakan salah satu bukti atau atau informasi untuk memahami proses pembelajaran yang
akan sedang atau telah berlangsung. Makna dan fungsi asesmen adalah berpihak kepada murid
dan membantu mereka memperoleh pembelajaran bermakna. Asesmen sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui belajar, perkembangan dan
pencapaian pembelajaran
Contoh Pertanyaan Reflektif Terkait Asesmen
Asesmen as,for, dan of learning.
Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang diadakan pada awal pembelajaran
Assessment As learning adalah asesmen sebagai proses pembelajaran
Assessment for learning adalah asesmen untuk proses pembelajaran
Assessment of learning adalah asesmen pada akhir proses pembelajaran
Sedangkan asesmen itu sendiri merupakan proses pengumpulan informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian murid. Agar asesmen yang dilaksanakan
sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai, maka perlu adanya pemahaman terhadap
karakteristik dan fungsi asesmen formatif maupun sumatif.
Pemahaman

Asesmen yang lebih melibatkan murid untuk menilai diri dan temannya adalah salah satu
karakteristik dari asesmen sebagai proses pembelajaran (as learning)
Dalam pembelajaran dengan paradigma baru, asesmen ditempatkan sebagai

Proses pengumpulan informasi kebutuhan belajar

Proses pengolahan informasi pencapaian hasil belajar.

Alat untuk memantau perkembangan belajar murid

Jadi, asesmen bukan alat untuk menghasilkan nilai

2. Metode dan Format Asesmen

Nara Sumber : Yeni Yuningsih,M.Pd ( Guru Sekolah Menengah Pertama )

Metode Asesmen

Seperti yang telah kita pelajari bersama pada materi pertama yaitu asesmen dalam paradigma
baru, diorientasikan berpusat pada murid. Ada 3 pendekatan asesmen yang bisa dilaksanakan
sebagai asesmen yang berpusat pada murid yaitu : asesmen diagnostik, asesmen formatif dan
asesmen sumatif. dari ketiga pendekatan asesmen tersebut dapat dilaksanakan dengan metode
dan teknik serta instrumen yang beragam., yang bisa dilaksanakan di kelas sesuai dengan
kebutuhan dan tetap berpusat pada murid

Format asesmen

Agar efektif tujuan pembelajaran, maka dalam Kurikulum Merdeka, guru diberikan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen. Selain itu, asesmen
diharapkan dapat berfokus pada proses belajar yang lebih bermakna, bukan sekedar menghafal.
Untuk itulah asesmen perlu dilakukan dengan format yang tepat. Dalam hal ini ada format
asesmen tradisional dan format asesmen alternatif beserta karakteristik masing - masing.
Sehingga guru dapat menggunakan kedua format tersebut sesuai kebutuhan.

Pemahaman

Proyek adalah salah satu bentuk asesmen dengan teknik performa

Berikut ini adalah termasuk dalam tes asesmen alternatif yaitu soal pertanyaan terbuka proyek
dan portofolio.

Jadi, Soal pilihan ganda bukan termasuk dalam format asesmen alternatif.

Kurikulum dan Asesmen

Nara Sumber : Tiar Sugiarti, M.Pd., (Guru Sekolah Menengah Atas)


Seperti yang kita pelajari bersama, bahwa salah satu tujuan asesmen adalah untuk mendapatkan
informasi apakah tujuan pembelajaran telah dicapai dengan baik dan strategi apa yang bisa
dilakukan untuk menjadikannya lebih baik lagi. Tujuan pembelajaran itu sendiri sudah barang
tentu berkaitan dengan kompetensi yang diharapkan pada kurikulum. Maka sangat diperlukan
untuk melibatkan murid secara aktif pada pelaksanaan asemen. Sehingga murid dapat
sepenuhnya terlibat dalam merancang rencana belajar, memantau proses belajarnya, dan
melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang telah dijalankan.

Pemahaman :

Salah satu cara melibatkan murid secara aktif dalam asesmen adalah dengan mengajak murid
untuk melakukan penilaian diri, melakukan penilaian antar teman, dan membuat ceklist rencana
dan capaian.

Modul 2. Menyiapkan Asesmen SD / Paket A

Daftar Materi :

Asesmen Awal Pembelajaran

Nara Sumber : Sarah Dian Latumahina (Guru PAUD)

Asesmen diagnosis adalah asesmen awal pembelajaran.

Menjadi guru bukan hanya tampil memberikan materi di depan murid-murid saja , namun juga
memberikan perhatian pada perkembangan murid. Setiap murid memiliki kebutuhan,
kemampuan, latar belakang, pengalaman sampai tingkat kematangan yang berbeda. Murid
datang di kelas dengan tingkat kemampuan dan kematangan yang berbeda. Murid memberikan
respon yang berbeda dalam tiap kali mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diadakan
asesmen diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal dan pengalaman gerak murid,. Dari
Asesmen diagnostik ini yang merupakan salah satu bentuk asesmen formatif, dapat digunakan
untuk mendiagnosis kemampuan awal dan kebutuhan belajar murid. hasilnya tentu berguna
sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan bagi murid.

Pemahaman

Salah satu bentuk tindak lanjut dari hasil asesmen awal pembelajaran adalah dengan
menyiapkan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dan mengarahkan murid pada kriteria-
kriteria yang sudah ditentukan

Untuk menyiapkan asesmen awal pembelajaran, pendidik perlu mengidentifikasi kemampuan


prasyarat yang perlu dimiliki oleh peserta didik.

Waktu yang tepat untuk melaksanakan asesmen diagnostik adalah di awal tahun ajaran baru, di
awal semester baru dan diawal materi baru.
2. Menyiapkan Instrumen Asesmen

Nara sumber : Yeni Yuningsih,M.Pd., (Guru Sekolah menengah Pertama)

Membuat Lembar Amatan.

Lembar amatan adalah salah instrumen dalam teknik asesmen observasi. Instrumen ini dapat
digunakan untuk memberikan informasi obyektif mengenai kompetensi murid dengan cara yang
sederhana.

Contoh Lembar Amatan

Disesuaikan dengan mata pelajaran dan materi yang akan dipelajari oleh murid,

Pemahaman

Lembar amatan berfungsi untuk mengamati keterampilan yang juga dapat diukur melalui
penugasan atau tes

Modul 3. Penggunaan Hasil Asesmen Sd / Paket A

Daftar Materi :

Merencanakan Tindak Lanjut Asesmen

Narasumber : Muhammad Rizki Maulana, S.S., (Guru sekolah Dasar)

Asesmen sebagai bukti pembelajaran yang bermakna dan dan mampu membantu siswa dalam
mengmbangkan potensi dirinya. Maka dari itu guru perlu mengenal dan memahami pola pikir
bertumbuh dalam perencanaan tindak lanjut asesmen. Pola pikir bertumbuh atau Growth
Mindset digagas oleh Carol S.Dweck dari Stamford University.

Seseorang yang memiliki pola pikir bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat dapat
dikembangkan seiring berjalannya waktu, usaha dan belajar yang diikuti dengan kesungguhan
dan ketekunan. Sedangkan kebalikan dari Growth Mindset adalah Fixed Mindset yaitu pola pikir
tetap yang memiliki keyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap tidak bisa berubah.

Penerapan asemen pola pikir bertumbuh diharapkan dapat memabngun kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan pembelajaran itu lebih penting daripada hasil akhir.

Dalam penerapan pola pikir bertumbuh perlu memperhatikan 7 hal yaitu :


Kesalahan dalam belajar itu wajar, dan kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak murid .
Dalam hal ini guru perlu memberitahu kesalahan murid dan mencari solusi bersama.

Belajar bukan tentang kecepatan tetapi tentang pemahaman, penalaran dan penerapan serta
kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam . Guru perlu memberikan waktu yang cukup,
mendampingi dan memberikan kesempatan kepada murid untuk mencoba. Tidak ada anak yang
tidak bisa, cuma mereka membutuhkan waktu yang berbeda-beda.

Ekspektasi guru yang positif terhadap kemampuan murid akan sangat mempengaruhi performa
murid.Guru perlu menyadari bahwa otak seperti otot, yang semakin sering dilatih akan semakin
kuat. Semakin banyak stimulus positif yang diterima oleh murid akan semakin menguatkan
pemahaman, penalaran dan kemampuan yang akan mereka miliki.

Setiap murid UNIK,. kecerdasan yang dimiliki oleh murid bersifat multidimensional, unik dan
tidak bisa disamaratakan. Hindari membandingkan murid.

Pengkondisian lingkungan belajar murid baik fisik maupun psikisnya, disekolah maupun di
rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Lingkungan yang aman dan nyaman
akan meningkatkan kemampuan belajar murid.

, Membiasakan murid untuk melakukan :

Asesmen penilaian diri (Self Assessment)

Penilaian antar teman (Peer Assessment)

Refleksi dir

Pemberian umpan balik antar teman (Peer Feedback)

Umpan balik yang positif dari teman sebayanya akan menjadi motivasi yang berharga dan
mudah dipahami.

Umpan balik yang tepat akan berpengaruh pada motivasi belajar murid. Jika umpan balik
disampaikan secara positif akan menstimulasi pola pikir bertumbuh, memberikan motivasi
belajar dan membangun kesadaran bahwa proses lebih utama daripada hasil akhir.

Asesmen dan tindak lanjutnya adalah komponen yang memegang peran penting dalam proses
pencapaian kompetensi para murid.

Pemahaman

Di bawah ini yang termasuk prinsip pola pikir bertumbuh adalah :


Kesalahan merupakan kesempatan untuk belajar lebih banyak.

Umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar.

Setiap orang itu unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda dan tidak perlu membandingkan
dengan orang lain.

Jadi, bukan karena kecerdasan dan bakat bersifat tetap dan bawaan lahir

Salah satu bentuk tindak lanjut dari hasil asesmen adalah mengubah strategi pembelajaran

2. Memberikan umpan balik

Umpan balik adalah respon atau komentar terhadap hasil karya dan proses belajar murid yang
relevan.. Salah satu penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen adalah pentingnya umpan
balik terhadap pencapaian tugas belajar murid,

Prinsip-prinsip umpan balik :

Fokus Umpan balik harus fokus pada isi yang dengan kriteria tugas, indikator pencapaian
kompetensi dan tujuan pembelajaran.

Bermakna, umpan balik tidak sekedar berupa skor,,angka dan nilai, tetapi deskripsi tentang
pencapaian murid dan motivasi terkait upaya peningkatan yang perlu dilakukan

Adaptif, berikan umpan balik sesuai karakteristik murid, jenis dan kompleksitas tugas serta jenis
kesalahan

Spesifik, sampaikan secara spesifik tentang hal yang telah dilakukan murid dengan baik dan
sampaikan yang mungkin dilakukan murid untuk perbaikan, sampaikan juga apa yang dilakukan
murid yang berbeda dari sebelumnya.

Tangga Umpan Balik : Klarifikasi, nilai, perhatian, saran , apresiasi.

Pemahaman

Anak tangga terakhir pada tangga umpan balik adalah apresiasi

3. Mengolah dan Melaporkan Hasil Asesmen

Mengolah Hasil asesmen dalam satu Tujuan Pembelajaran

penggunaan Interval Nilai ( dapat dipelajari pada panduan asesmen halaman 41 43)

Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi NIlai Akhir,


Dapat dipelajari lebih lanjut pada Panduan Asesmen halaman 43 - 52.

Menyusun deskripsi Capaian Kompetensi pada Rapor

Dapat dipelajari lebih lanjut Pada Panduan Asesmen halaman 53 - 56

Pelaporan belajar siswa

Pemberian rapor seringkali digunakan sebagai satu-satunya cara dalam melaporkan hasil belajar
murid kepada orang tua. Pada umumnya saat pembagian rapor, yang terlibat adalah guru dan
orang tua. Padahal murid pun bisa berperan dalam melaporkan hasil belajar mereka.

Mekanisme dan kenaikan kelas dan Kelulusan

Dapat dipelajari lebih lanjut pada Panduan Asesmen halaman 60 -64.

Pemahaman

Pihak yang menentukan kriteria -kriteria ketercapaian pembelajaran adalah Kemendikbud Ristek
(salah)

Nilai akhir didapatkan dari hasil pengolahan data asesmen sumatif (benar)

Alternatif pelaporan belajar oleh murid yang dapat dilakukan oleh guru adalah

konferensi, portofolio, pameran karya.

Komponen rapor perlu memuat hal berikut : nilai akhir, deskripsi, catatan guru, kecuali nilai
asemen formatif

Kriteria kenaikan kelas ditentukan dan dipertimbangka oleh satuan Pendidikan

Demikian pemahaman saya selama mengikuti pelatihan mandiri pada Platform Merdeka
Mengajar dengan Topik Asesmen SD/Paket A

Anda mungkin juga menyukai