Anda di halaman 1dari 68

EVALUASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA STIEPARI


SEMARANG

MATERI PERKULIAHAN PROGRAM


MAGISTER SAINS PENDIDIKAN
TAHUN 2016
EVALUASI PENDIDIKAN
TUJUAN:
Memberi bekal pengetahuan pd
mahasiswa untuk: memahami Evaluasi
Pendidikan/Pembelajaran Mampu
membuat alat evaluasi pembelajaran
dan proposal evaluasi;
Mampu melaksanakan evaluasi
program pembelajaran dan pendidikan
PENGERTIAN EVALUASI
• 1. proses pengumpulan informasi yg
sistematis, hasilnya untuk pengambilan
keputusan
• 2. proses pengumpulan info. Untuk menilai
apakah tujuan program tlh tercapai
• 3. proses pengumpulan informasi untuk
menentukan apakah program bernilai
• 4. proses pengumpulan info untuk menentukan
keberhasilan tujuan pendidikan
Fungsi evaluasi pembelajaran
 Laporan pada siswa dan orang tua
 Administrasi sekolah, akreditasi
 Pengambilan keputusan Kepala Sekolah
 Laporan ke dinas terkait
 Laporan pada masyarakat pengguna
 Keperluan penelitian
 Pembinaan karier, bimbingan dan
konseling
 Guru: perbaikan kualitas
EVALUASI TERKAIT
DENGAN
 1. perencanaan, prosedur dan atau produk,
 2. perbaikan prosedur yang sudah ada
 3. penilaian thd prosedur, program atau
produk
 4. berkontribusi thd pengambila keputusan dan
 pelembagaan prosedur
 5. berkontribusi thd modifikasi program
EVALUASI JUGA TERKAIT
KEBUTUHAN

 1. RENCANA PERBAIKAN SEKOLAH ATAU


 PROGRAM
 2. ANALISIS COST-BENEFIT SUATU PROG.
 3. PENGEMBANGAN TEORI EVALUASI
 4. MENGURANGI KETIDAKPASTIAN
 5. MEMBERI JAWABAN BAGI SPONSOR
 ATAU STAKE HOLDER PENDIDIKAN
 6. SBG PERTANGGUNGJAWABAN
 PROGRAM
OBYEK EVALUASI
1. Kinerja dan perkembangan murid/guru/pgw
2. kualifikasi pendidikan dan kinerjanya
3. proses dan desain kurikulum
4. struktur organisasi sekolah
5. buku teks dan bahan/sumber pembelajaran
6. proyek dengan dana masyarakat/pemerintah
7. fasilitas sekolah (media, perpustk. Laborat.)
8. kebijakan sekolah/pemerintah (UAN)
9. keterlibatan ORTU pada sekolah (Komite Skl)
10.gagasan, rencana, tujuan dsb.
Prinsip Evaluasi:
Obyektif, menggbrkan apa adanya
Kontinyu, bersinambung, berkelenjutan
Menyeluruh, komprehensip
Valid, mampu mengevaluasi apa yang
seharusnya
Reliabel, hasil relatif “konstant”
Bukan vonis tetapi membina, mendidik
JENIS EVALUASI
Cronbach: berdasarkan sifatnya, ada ev.
Maximum dan Typecal Performance
Max performance: sesorang dpt bekerja apa
diukur dg Tes Bakat, tes prestasi
Typecal performance; seseorang suka
mengerjakan apa? Diukur dg;
Skala sikap, interest inventories, personality
inventories, observasi dan peer appraisal
Airasian dan Madaus
Berdasarkan penggunaannya:
A. Evaluasi penempatan: pre test, Readininess test,
Aptitude test, Self report Observational technique
B. Evaluasi formative : evaluasi proses untuk memonitor
selama PBM, memberi balikan dg mastery Test , Obsrv
C. Ev. Summative dilaksanakan pada akhir program
pembelajaran/kegiatan untuk menetapkan berhasil atau
gagal diukur dg tes prestasi, laporan laboratori, product
report, investigasi/research
D. Ev. DIAGNOSTIK: Mengev. Kelemahan, kelebihan,
semacam diagnosis kesehatan dg cara analisis
Glaser: berdasarkan cara
interpretasi
1. Criterion referenced : hasil
dibandingkan dengan standar tertentu,
tuntas atau belum, lulus atau tidak
2. Norm-referenced, kedudukan siswa
diperhitungkan dalam kelompoknya atau
kelasnya, berada pada daerah mana?
Membutuhkan statistika khususnya kurva
normal baku, dapat untuk seleksi
Syarat evaluasi
1. valid, mampu mengukur apa shrs nya
2. reliabel, terandalkan
3. obyektif, menggmbarkan yg sebenarnya
4. komparabel, dapat diperbandingkan
5. praktis, mudah diterapkan
6. fair, adil, terbuka tidak rahasia
7. ekonomis, biaya terjangkau, tdk mahal
EVALUASI VS RESEARCH
 EVALUASI  PENELITIAN
 Untuk Pengambilan  Unt. Pengemb.
Keputusan Ilmu/Pengetahuan
 Tdk dirampatkan  Generalisasi
 Terkait dg. Client/sponsor  Bebas dari client
 Otonomi evaluator  Otonomi pd peneliti
terbatas  Monothetic, sesuai aturan
 Idiografik, sifat Deskriptif atau hukum-hukum, teori
 Motivasi untk. Info dalam  Tidak selalu untuk
pemecahan masalah Pemecahan masalah
 Terikat etika evaluasi  Terikat etika ilmiah
EVALUASI: MELIHAT PENYAKIT PEND.

 Tetapi tidak menyembuhkan


 Menganalisis TUJUAN dan HASIL
 Selalu dibandingkan kriteria/ukuran
 METODE EVALUASI DAPAT SAMA ATAU
MIRIP PENELITIAN
 Proses membandingkan data yang ada dg
kriteria yang diinginkan/yg ditetapkan,
misal tujuan, ketuntasan, mutu, proses
dsb
MISAL:EVALUASI BUKU AJAR
ASPEK:
ISI: kecocokan dg kurikulum, kecukupan, mem-
belajarkan murid, terkait dg. Teknologi, TIK
KETERBACAAN: mudah, sulit, sangat sulit
SOAL: jenjang kesulitan, muatan kognitifnya,..
GAMBAR: jelas, membantu pemahaman, cocok
TEKS: mengaktifkan murid, mudah dipahami, ..
BAHASA: KALIMAT, HURUF, PARAGRAF …
EVALUASI dpt menjadi penelitian yg dikenal sbg
PENELITIAN EVALUATIF
Evaluasi akreditasi
Kelengkapan pembelajaran
Kelengkapan sarana-prasarana
Proses pembelajaran
Karya-karya atau hasil
Kurikulum
Kelulusan
Sumber daya manusia dll.
Evaluasi Pembelajaran
MENGUKUR (MEASUREMENT)
MENILAI
MENGEVALUASI
MENGUKUR
Penerapan angka kuatitatif pada aspek
yang diukur
Menggunakan alat ukur tertentu yang
harus memenuhi syarat tertentu (VALID
DAN RELIABEL)
ALAT UKUR MISALNYA tes, lembar
observasi, angket, rating scale,
menilai
Memberikan NILAI menggunakan
pertimbangan (JUDGMENT) TERTENTU,
tidak semata-mata dari hasil pengukuran
tetapi ada pertimbangan lain: kerajinan,
ketekunan, kesungguhan, tanggung jawab
dsb.
EVALUASI
Menerapkan hasil pengukuran dan
penilaian untuk keputusan: naik-tidak naik,
lulus-tidak lulus, memenuhi syarat-gagal;
Program diteruskan-berhenti
Program diperbaiki-jalan terus
Dsb.
evaluasi
Melibatkan Pengukuran (measurement)
dan non pengukuran (non measurement)
Pengukuran dapat KWANTITATIF maupun
KUALITATIF
Pengukuran dapat berupa TES atau Non
TES
tes
Seperangkat tugas atau pertanyaan yang
harus dikerjakan oleh testee (siswa)
TES dapat mengukur HASIL BELAJAR
(aspek kognitif), KETERAMPILAN,
KEMAMPUAN, PEMAHAMAN, BAKAT
Jenis tes
1. Obyektif : pilihan ganda (MULTIPLE
CHOICE), betul-salah (TRUE-FALSE),
isian pendek, melengkapi
(COMPLETION), menjodohkan
(MATCHING), hubungan antar hal
(CAUSAL-Relation) , melengkapi
berganda (MULTIPLE RESPONS)
2. SUBYEKTIF, URAIAN
Perbedaan tes obyektif vs
subyektif
A. Cara menyusun
B. Cara koreksi
C. Cakupan
D. Obyektivitas
E. Pemberian skor
F. Kemampuan berpikir (proses)
G. Kemmpuan menyusun kalimat
H. Faktor tebakan
Obyektif: PILIHAN GANDA
Hanya ada satu jawaban benar (kunci)
Distraktor memiliki peluang sama untuk
dipilih
Distraktor tidak boleh mencolok
Tidak boleh ada petunjuk jawaban soal
butir tertentu yang berada pada butir lain
Butir memenuhi Daya Beda, Tingkat
Kesukaran dan validitas Butir
ISIAN PENDEK
Jawaban hanya satu atau dua kata, stem
boleh agak panjang tetapi isisna pendek
Pada umumnya soal mengarah ke jenjang
Recall (C-1)
Soal dalam jumlah banyak, waktu pendek
Cocok untuk pendidikan rendah tetapi
kurang baik untuk siswa menengah atau
menengah atas
menjodohkan
Soal seperti pada isisan pendek, tetapi
dijodohkan dengan pernyataan atau
pertanyaan
Ada dua kolom, kolom pernyataan dan
kolom yqang dijodohkan
Jumlah jodoh yang disediakan lebih
banyak dari yang dibutuhkan
Pada umumnya untk. Jenjang rendah
HUBUNGAN antar hal
Kalimat pernyataan dihubungkan dengan
SEBAB dengan kalimat alasan
Masing-masing kalimat dapat berdiri
sendiri secara utuh, yang memiliki nilai
benar atau salah
Pernyataan benar –alasan benar berhub.
Kunci A.
Benar-benar tidak berhub. Kunci B dst.
MULTIPLE RESPONS
JAWABAN BENAR DAPAT LEBIH DARI
SATU misalnya
Jika jawaban 1,2, 3 benar kunci A
Jawaban benar 1 dan 3, kunci B
Jawaban benar 2 dan 4, kunci C
Jawaban benar 4 saja, kunci D
Jawaban benar 1,2,3 dan 4, kunci E
JENJANG TAKSONOMI
ASPEK KOGNITIF (BLOOM)
C-1 RECALL, HAFALAN
C-2 COMPREHENSION, PEMAHAMAN
C-3, APPLICATION (APLIKASI)
C-4, ANALYSIS (ANALISIS)
C-5, SYNTEIS (SINTESIS)
C-6, EVALUASI/KREATIVITAS
Modifikasi??
Sekarang sudah jarang diterapkan jenjang
tetapi diharapkan soal tes tidak hanya ke
aspek hafalan tetapi ke jenjang lebih
tinggi, lebih tinggi (HOT) khususnya untuk
RSBI/SBI
Tes uraian
1. untuk membandingkan dua hal atau lebih
2. merumuskan pendapat dg arumentasinya
3. mengungkapkan sebab-akibat
4. menjelaskan
5. menganalisis dan atau mensintesis sesuatu konsep
6. menilai atau mengevaluasi keadaan
7. merumuskan masalah dg baik
Testee: mengorganisir buah pikiran, kreativitas,
mengekspresikan diri, menyusun kalimat yg runtut dan
baik, proses lebih dapat direkam
SYARAT ALAT UKUR
VALID DAN RELIABEL
VALIDITAS TES DIUKUR DARI
VALIDITAS ISI, ISI SESUAI DENGAN
KURIKULUM YANG BERLAKU
RELIABILITAS DIUKUR DARI:
Test-retest, split half, coefisien alpha dan
atau KR-021
Disamping itu juga butir hrs valid
Pengukuran validitas butir
Skor tes obyektif 1 (benar) atau 0 (salah)
adalah data dikotomiu asli
Jika dikorelasikan dengan skor total,
menggunakan korelasi point biserial
Rumus: Rt (B) – Rt (Tot) -----
r pbis = ------------------------- √ p/q
Sd
Harga r pbis diuji dg uji t.
Daya beda dan tingkat
kesukaran
Tingkat kesukaran adalah proporsi
jawaban benar di antara semua testee TK
tes yang baik antara 0,30 sd 0,700
Daya beda adalah selisih proporsi jawban
benar anatar kelompok atas (upper) dan
bawah (lower) kelompok upper dan lower
kira-kira 27% dari seluruh siswa
Daya beda yang baik minimal 0,20
reliabilitas
Test-retest (dua kali tes, hasil
dikorelasikan dengan korelasi product
moment) R hasil dibandingkan dengan R
tabel atau diuji signifikansinya
Belah dua: skor ganjil dikorelasikan dg
sjkor genap, R dimasukkan ke rumus
spearman-brown
Reliabilitas = 2 X rxy : ( 1 + r xy)
Reliabiulitas dg KR-21
k M(k-M)
Reliabil. = ------- ( 1 - ---------- )
(k-1) k X Vt
K = jumlah butir soal
M= rerata skor total
Vt = varians total = Sd total kuadrat
SOAL URAIAN
Jumlah soal sedikit
Pilih yang utama sesuai dengan TUJUAN
PEMBELAJARAN
Buat soal supaya pemberian skornya jelas
sedapat mungkin ada tahapan penyelesaian
soal shg skoringnya jelas
Bobot soal diberitahukan, dapat dirundingkan
Soal bukan menjawab fakta
Perhitungkan waktu supaya tidak terburu-buru
ALAT UKUR OBSERVASI
DG lembar Observasi
Validitas berdasarkan konstruk
Untuk mengukur keterampilan, kinerja
psikomorik, aktivitas belajar, proses
Konsep yang diukur dijabarkan dalam
aspek, kemudian ke indikator baru
dinyatakan butir-butirnya
Aspek keterampilan psikomotor
Taksonomi Simon dkk:
A) gerak refleks, b) gerak dasar, c)
kemampuan berpersepsi, d) kemampuan
fisik, e) gerakan terampil, f) komunikasi
Dalam pembelajaran khususnya IPA
aspek spikomotorik lebih diarahkan ke
keterampilan praktek, keterampilan
membuat karya atau proyek, atau aktivitas
belajar
Aspek afeksi
Memberi perhatian
Responsip terhadap tugas
Tekun, bertanggungjawab, jujur,
Rajin, disiplin, teliti, hati-hati
Sementara menurut Bloom afeksi terdiri:
Penerimaan, memberi respons, penilaian,
pelukisan watak atau karakter
Pengolahan skor tes
PAP Penilaian Acuan Patokan, misalnya
KKM atau nilai di PT
Skor setiap siswa mutlak, tidak dibanding
kan kedudukannya dalam kelas.
PAP baik untuk nilai yg tinggi
PAN Penilaian Acuan Norma, skor
sesorang dibandingkan kedudukannya
dengan yg lain dlm kelompoknya,
digunakan jika skor siswa rendah
Perlu statistika tertentu
Rerata dan simpangan baku
STANINE:
Rrata + 2,25 S nilai 9; rrt – 2,25 S nlai= 1
Rrata + 1,75 S nilai 8; Rrt-1,75 S nilai= 2
Rrata + 1,25 s nilai 7; rrt -1,25 S nilai= 3
Rrata + 0,75 S nilai 6; Rrt- 0,75 S nilai=4
Skor = Rerata nilai 5
Perhitungan rerata dan Sd
Tekan shift; alpha; mode; PILIH NOMOR 2 (SD)
TEKAN DATA NOMOR 1; TEKAN DT ATAU M+
TEKAN DATA NOMOR 2, TEKAN DT ATAU M+ DST SAMPAI data
ke n (terakhir)
TEKAN SHIFT– TEKAN NOMOR 2; ADA INFO:
NO 1 = RERATA
NO 2 = Sd UNTUK n (ukuran sampel) BESAR
No. 3= Sd untuk sebarang n

TEKAN SHIFT, NO 1, ADA INFO


NO 1 = ∑ X 2 = JML DARI DATA YG MASING 2 DIKUADRATKAN
NO 2 = ∑ X = JUMLAH DATA = X-1 + X-2 + dst + X-n
No 3 = n = ukuran data (sample) yg dimasukkan
Rerata X dan S untuk
Menghitung harga Zi
Xi - X (rerata)
Zi = -----------------------------
S
Zi untuk menghitung skor baku T
Skor baku= T = 50 + 10 Zi
Skor baku t digunakan untuk membandingkan dua atau
lebih ukuran yang belum standar
Mat nilai 68, rerata 65, simpangan baku 2
Sejarah nilai 72, rerata 74 simpangan baku 3
Nilai lima besar siswa
B INDO B INGG MAT FIS KIM BIO
A 70 80 52 50 54 58
B 65 70 56 55 57 59
C 60 60 60 60 60 60
D 55 50 64 65 63 61
E 50 40 68 70 66 62
BERBAGAI ORIENTASI EVALUASI

 1. pendekatan EV. Berorientasi tujuan


 2. pendkt. EV. Berorientasi manajemen
 3. pendkt. EV berorientasi Konsumen
 4. pendkt. EV. Berorientasi keahlian
 5. pendkt. EV. Berorientasi Pengadilan
 6. Pendekatan EV berorientasi naturalistik
 dan partisipant.
PENDKT. EV. BERORIENTASI
TUJUAN
 TYLER mengembangkan pendekatan ini untuk
mengetahui sejauh mana TUJUAN yang ditetapkan
sekolah maupun tujuan kurikulum telah tercapai.
Langkah-langkah:
 1. menetapkan tujuan umum
 2. mengklasifikasi tujuan
 3. mendefinisikan tujuan dalam bentuk tingkah laku
 4. menentukan situasi supaya tujuan dapat tercapai
 5. mengembangkan alat ukur
 6. mengumpulkan data yang diperlukan
 7. membandingkan data “nyata” dengan tujuan
 operasional tingkah laku yang telah ditetapkan
Tyler menetapkan enam tujuan sekolah

1. perolehan informasi
2. mengembangkan kebiasaan kerja dan
keterampilan belajar
3. mengembangkan pola pikir yang efektif
4. internalisasi bakat sosial, interest
(minat)
apresiasi seni dan kepekaan sosial
5. menjaga kesehatan tubuh
6. mengembangkan philosofi/falsafah
hidup
TUJUAN SEKOLAH DI AMERIKA 1979 a.l.:
 1. tuntas dalam keterampilan dasar atau proses
 fundamental/dasar
 2. pendidikan berorientasi karir atau vokasional
 3. pengembangan intelektual
 4. hubungan interpersonal
 5. otonomi
 6. kreativitas dan persepsi estetik
 7. self-concept
 8. memiliki emosi dan fisik baik
 9. memiliki karakter moral dan etika yang baik
Sanders dan Cunningham memberi metode ev.
Berorientasi tujuan sbb.:
 1. Ujilah rationalitas atau argumen penetapan
 tujuan
 2. ujilah konsekuensi adanya tujuan: strength,
 weakness, kelayakan, biaya (cost), manfaat
 3. Tentukan apakah tujuan tsb. Sesuai dengan
 Hukum atau peraturan, Niklai-nilai, prinsip
 moral, praktek keseharian, policy, idealisme
 masyarakat, * dan kebutuhan masa depan
APAKAH TUJUAN TERUKUR ketercapainnya?
Metfessel dan Michael, ev. Proses sbb:

 1. Libatkan komunitas sekolah secara total sbg respdn.


 2. formulasikan model kohesif tujuan khusus dan umum
 3. Ubah tujuan khusus menjadi istilah yang dapat
 dikomunikasikan untuk fasilitasi pembelajaran
 4. Buat instrumen untuk mengukur keefektivan program
 5. lakukan observasi periodik dg tes, skala obsrvsi dll
 6. analisislah data sesuai dengan teknik tertentu
 7. interpretasi data menggunakan standar kinerja
 8. kembangkan rekomendasi untuk implementasi lbh.
 lanjut, modifikasi, revisi atau bahkan menghentikan.
Pendekatan model Provus: discrepancy Ev.

 1. Ev hrus dapat menetapkan standar yg disepakati


 bersama
 2. menentukan ketidakcocokan antara kinerja dengan
 standar yg ditetpkan
 3. berdasarakn info tsb. Ada keputusan thd program:
 perbaikan, modifikasi, program antara (terminal) atau
 tindakan lain
 Dalam hal ini lima langkah Provus:
 1. Definisi desaian harus jelas: tujuan, proses,sumber,
 kebutuhan, personalia semua perlu dirinci
 2. Instalasi, menetapkan “menu” operasional program
lanjutan

 Evaluator menilai kesenjangan antara instalasi harapan


 Dan kenyataan yang perlu diuji, jika perlu dg. In service
 Workshop
 3. Evaluasi Proses pelaksanaan program, dalam hal ini
 dinilai progress, kemajuan tingkah laku yang diinginkan
 4. bandingkan hasil (produk) dengan standar baik dalam
 input, proses maupun hasil. Tetapkan produk terminal
 dan produk akhir
 5. Perlu ada analisis cost-benefit, untuk menentukan
 kelayakan efisiensi maupun keefektivan program
Goal free Evaluation

• Evaluasi berorientasi Tujuan memiliki Kekuatan


dan kelemahan (diskusikan)
• Goal free evaluation tidak ingin terikat pada
tujuan semata tetapi semua hasil program perlu
dilaporkan. Tujaun tertulis jangan mengikat,
membatasi gerak evaluator. Efek samping
program baik yang positip maupun negatif perlu
dicatat meskipun di luar tujuan pendidikan. Goal
free evaluation mengungkap:
• - the hidden curriculum
• -meminimalisasi kontak dg staff atau pimpinan
program supaya laporan lebih obyektif
• Evaluasi merekam hal-hal pos. atau negatif,
untuk antisipasi
EVALUASI BERORIENTASI
MANAJEMEN
• Evaluasi model ini bertujuan untuk
melayani pengambil keputusan
(administrator, pembuat kebijakan,
guru, komite dsb)
• Evaluasi ini terutama untuk Input,
Proses dan Output, tetapi dapat juga
aspek Konteks program
Model STUFFLEBEAM
(CIPP)
• ADA EMPAT JENIS EVALUASI CIPP:
• 1. EV. KONTEKS, untuk melayani keputusan
perenca-
• naan, menentukan kebutuhan, dan tujuan
program
• 2.EV. INPUT, melayani keputusan struktural,
menentukan sumber yang dapat diperoleh, strategi
alternatif yang akan ditetapkan, dan mencari model
perencanaan terbaik yang potensial untuk
kecocokan fasilitas,kebutuhan program dan
keberhasilan program
• 3. EV. PROSES, melayani keputusan implementasi,
bagaimana program dilaksanakan, apa
LANGKAH-LANGKAH CIPP
• A. Mem-Fokus-kan Evaluasi:
• 1. Mengidentifikasi pembuat keputusan (lokal, regional, pusat)
• 2. Alternatif komposisi keputusan, kepentingan, waktu, fokus
• 3. Membuat batasan kriteria untuk setiap situasi pengambilan
• keptsn dg cara menspesifikasikan TUJUAN, alat UKUR dan
• pertimbangan yg diperlukan, serta standar yg digunaka
• 4. menetapkan kebijakan yang harus dilakukan evaluator

• B. Mengumpulkan Informasi
• 1. Spesifikasi sumber data (info)
• 2. Spesifikasi Instrumen dan metode pengumpulan data
• 3. spesifikasi prosedur/teknik sampling
• 4. spesifikasi kondisi dan jadwal pengumpulan data
lanjutan

 C. Pengelolaan Informasi
 1. Sediakan format untuk informasi yang dikumpulkan
 2. Rancang alat untuk keperluan analisis
 D. Analysis Data
 1. Pilih cara analysis data yang sesuai
 2. Rancang alat analysis yang dibutuhkan (syarat analysis)
 E. Melaporkan Informasi
 1. Tentukan audiens yang akan diberi laporan
 2. Spesifikasi alat untuk pelaporan
 3. Spesifikasikan format laporan
 4. jadwalkan waktu pelaporan
 F. Administrasi Evaluasi
 1. Ringkas jadwal evaluasi
 2. Tentukan staf dan sumber untuk pertemuan yg diperlukan
lanjutan

 3. spesifikasikan kebijakan (policy) meeting


 4. Evaluasi potensi rancangan untuk menyampaikan info
 apakah valid, reliabel, kredibel dan tepat waktu
 5. Spesifikasikan alat atau jadwal untu pertemuan
periodik
 dlm rangka selalu memperbaiki desain evaluasi
 6. Buat anggaran biaya untuk seluruh kegiatan evaluasi
Perbandingan untuk keempat model evaluasi
Ev. KONTEKS EV. INPUT Ev. PROSES EV. PRODUK

TUJUAN MENENTUKAN MENGIDENTI MERAMALKAN Untuk


KONTEKS, FIKSI DAN PROSES, mendapatkan
TARGET, MENILAI DEFEK (KTDK dieskripsi dan
KEBUTUHAN, KAPABILITAS COCOKAN) pertimbangan
PELUANG, SISTEM DAN PROSEDUR tentang produk
MENDIAGNOSIS ALTERNATIF DAN yang
MASALAH DAN STRATEGI, IMPLEMENTASI, dihasilkan
MENENTUKAN JADWAL, MELAYANI INFO membandingk
TUJUAN YANG BIAYA KEPUTUSAN n hasil dengan
DIAJUKAN PROSEDUR PROGRAM, tujuan,
SESUAI MEREKAM proses , input
KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN dan nilai
KEJADIAN (keberartian)
PROSEDURAL program

METODE SURVEY, SISTEM MENGINVENTA MONITORING AK- MEMBANDINGK


ANALISIS, REVIEW RISASI TIVITAS PROSE- AN OUTCOME
DOKUMEN, SUMBER DURAL, DG KRITERIA,
KEARING, MANUSIA, ANTISIPASI, STAKEHOLDER
INTERVIEW BAHN
PUSTAKA,
LANJUTAN

EV KONTEKS EV INPUT EV PROSES EV PRODUK

TES STRATEGI MENDESKRIPSI


DIAGNOSTIK PEMECAHAN KAN PROSES
RANCANGAN AKTUAL, INTER
YG RELEVAN, AKSI
VISITASI, PILOT KONTINYU
PROYEK, DAN DAN
ADVKASI OBSERVASI
AKTIVITS STAF
PELAKSANA
HUBUNGAN DG MENCARI MEMILIH UNTUK PENENTUAN unt
PENGAMBIL KECOCOKAN SUMBER MEMPERBAIKI BERHENTI,
KEPUTUSAN TUJUAN, PENDUKUNG, IMPLEMENTASI TERUS,
DLM SETING STRATEGI PEME DESAIN MODIFIKASI
PERUBAHAN PEMECAHAN CAHAN PROSEDUR DAN PROGRAM dan
PROSES MASALAH, MASALAH, PROGRAM DAN INFO baik bagi
PLANNING DAN PROSEDUR DAN EFEKTIFITAS intended maupun
PERTIMBANGA PERTIMB. PENONGTROLN unintended
N OUTCOME IMPLE MENTASI OUTCOME
Evaluasi model ALKIN
 EVALUSI menurut Alkin: proses pelayanan
thd pengambilan keputusan dg memilih info
yang sesuai, mengumpulkan dan analisis
info unt. Mendapat data ringkas yang
berguna unt. Pengambil keputusan memilih
alternatif terbaik
 Ada lima jenis kegiatan: 1) penilaian sistem,
2) perencanaan program, 3) implementasi
program, 4) perbaikan/peningkatan
program dan 5) certifikasi program
Penilaian sistem memberi info ttg
kondisi sistem
• Perencanaan program, membantu pemilihan
program khusus yang nampak efektif, cocok dg.
Kebutuhan pendidikan
• Implementasi program, memberi info ttg. Apakah
program telah dikenalkan ke kelompok 2 yang
memadai dg cara seperti yang diinginkan
• Peningkatan program, memberi info ttg. Bagai-
mana program tlh berfungsi, mana tujuan yg
tercapai, mana outcome yg tdk diantisipasi
• Sertifikasi program memberi NILAI manfaat pro
gram
KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENDEKATAN
MANAJEMEN
• MODEL ini dianggap runtut, jelas, rational. Kekuatan
utama model ini adalah lebih FOKUS, dan lbh mampu
melayani manajer program
• Model ini juga telah dilengkapi langkah-langkah rinci
sehingga disukai oleh pimpinan lembaga pendidikan
• KELEMAHAN model ini adalah evaluator tidak mampu
merespon pertanyaan atau isue signifikan tetapi
bertentangan atau tidak cocok dg. Pengambil keputusan
• Kelemahan lain, evaluator berada di bawah kekuasaan
manajer, hal ini tidak adil, maka perlu bantuan Komunits
supaya lebih berimbang menilai keberhasilan program
• Kelamahan yg menonjol adalh evaluasi ini kompleks,
dan mahal
TUGAS
• BUAT KELOMPOK DENGAN TIGA ANGGOTA
• BUAT MAKALAH DAN SIAPKAN PRESENTASI
UNTUK PERTEMUAN KEDUA, @ 30 MENIT
• 1. Evaluasi laboratorium
• 2. Evaluasi untuk Akreditasi Sekolah
• 3. Evaluasi sumber belajar
• 4. Evaluasi berorientasi Keahlian
• 5. Evaluasi berorientasi konsumen
• 6. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum
• 7. Evaluasi Ujian Nasional/Evaluasi Belajar
Tugas Individu
• Kajian tentang tidak adanya UN bagi Sekolah
Formal ( analisis swot)

Anda mungkin juga menyukai