Anda di halaman 1dari 5

Assignment 1 Modul 6 KB.

1 Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi

Nama : Aicca Indra Bayu Purwono


Kelas/ Mapel : A/ Pendidikan Bahasa Inggris

Pertanyaan:
1. Jelaskan bagaimana penilaian, evaluasi, pengukuran, dan tes saling berkaitan.
2. Jelaskan perbedaan pokok antara penilian, evaluasi, pengukuran, dan tes.
3. Jelaskan mengapa diperlukan penilaian hasil belajar.
4. Jelaskan jenis-jenis tes berikut kelebihan dan kelemahannya.
5. Jelaskan langkah awal menyiapkan atau mengembangkan soal tes yang baik.

Jawab:

1. Jelaskan bagaimana penilaian, evaluasi, pengukuran dan tes saling berkaitan


Kumano (2001) mengungkapkan bahwa meskipun terdapat perbedaan
makna/pengertian, asesmen dan evaluasi memiliki hubungan. Hubungan antara asesmen
dan evaluasi tersebut digambarkan sebagai berikut.
Evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes
sebagai alat ukurnya. Akan tetapi tentu saja tes hanya merupakan salah satu alat ukur
yang dapat digunakan karena informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula diperoleh
tidak melalui tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala rating,
dan lain-lain.
Zainul dan Nasution (2001) menyatakan bahwa guru mengukur berbagai
kemampuan siswa. Apabila guru melangkah lebih jauh dalam menginterpretasikan skor
sebagai hasil pengukuran tersebut dengan menggunakan standar tertentu untuk
menentukan nilai atas dasar pertimbangan tertentu, maka kegiatan guru tersebut telah
melangkah lebih jauh menjadi evaluasi. Untuk mengungkapkan hubungan antara asesmen
dan evaluasi, Gabel (1993) mengungkapkan bahwa evaluasi merupakan proses pemberian
penilaian terhadap data atau hasil yang diperoleh melalui asesmen. Hubungan antara
asesmen, evaluasi, pengukuran, dan testing dalam hal ini dikemukakan pada Sementara
itu Yulaelawati (2004) mengungkapkan bahwa asesmen merupakan bagian dari evaluasi.
Apabila kita membicarakan tentang evaluasi, maka asesmen sudah termasuk di dalamnya.
Untuk lebih memperjelas hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi.
Sebenarnya proses pengukuran, penilaian, evaluasi dan pengujian merupakan
suatu kegiatan atau proses yang bersifat hirarkis. Artinya kegiatan dilakukan secara
berurutan dan berjenjang yaitu dimulai dari proses pengukuran kemudian penilaian dan
terakhir evaluasi. Sedangkan proses pengujian merupakan bagian dari pengukuran yang
dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,
berkelanjutan, dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan
kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru
dalam melaksanakan pembelajaran.
Penilaian hasil belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis,
berkelanjutan, menyeluruh dalam rangka pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menilai pencapaian proses dan hasil belajar peserta didik.

2. Jelaskan perbedaan pokok antara penilian, evaluasi, pengukuran, dan tes.


Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas/seperangkat tugas yang direncanakan
untuk memperoleh informasi tentang trait/atribut pendidikan atau psikologik yang
setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang
dianggap benar
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas
“sesuatu”. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja
belajar, papan tulis, dll.Pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengetahui informasi
atau data secara kuantitatif.
Penilaian atau assessment adalah kegiatan menentukan nilai suatu objek, seperti
baik - buruk, efektif - tidak efektif, berhasil - tidak berhasil, dan semacamnya sesuai
dengan kriteria atau tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya.
Evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan
informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan. Evaluasi adalah
kegiatan mengukur dan menilai.
Perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada waktu dan
fungsinya. Tes digunakan sebagai alat atau media untuk memperoleh informasi tentang
orang lain. Pengukuran digunakan untuk memberi angka pada karakteristik tertentu
yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan
penilaian digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh
berdasarkan pengukuran sebelumnya.
Perbedaannya terletak pada ruang lingkup dan pelaksanaannya. Ruang lingkup
penilaian lebih sempit dan biasanya hanya terbatas pada salah satu komponen atau
aspek saja, seperti prestasi belajar. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan dalam
konteks internal. Ruang lingkup evaluasi lebih luas, mencangkup semua komponen
dalam suatu sistem dan dapat dilakukan tidak hanya pihak internal tetapi juga pihak
eksternal. Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi
pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran.
Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka)
tentang kemajuan belajar peserta didik, sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat
kualitatif. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil pengukuran, tetapi
dapat pula didasarkan hasil pengamatan dan wawancara.

3. Jelaskan mengapa diperlukan penilaian hasil belajar!


Alasan untuk dilakukan sebuah penilaian hasil belajar adalah
 Sebagai alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional. Dengan
demikian penilaian harus mengacu pada rumusan-rumusan tujuan intruksional.
 Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar. Perbaikan mungkin
dilakukan dalam hal tujuan intruksional, kegiatan belajar siswa, strategi mengajar
guru dan lain-lain.
 Sebagai dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang
tua. Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar siswa
dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya
4. Jelaskan jenis-jenis tes berikut kelebihan dan kelemahannya.
A. Test Objektif

Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara
objektif. Hal ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes
bentuk essai (Arikunto, 2003:164).

Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar
diantara kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban
singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes
objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan peserta didik yang mununtut
proses mental yang tidak begitu tunggi seperti kemampuan mengingat kembali,
kemampuan mengenal kembali, pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan
prinsip-prinsip.

Kelemahan Test Objektif yaitu :

 Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum


menguasai bahan pelajaran tersebut.
 Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan
hanya membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya
 Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi.
 Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak
jumlah pengikut test.
 Kerjasama antar peserta didik pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.

B. Test Subjektif

Pada umumnya test subjektif berbentuk tes esai (uraian). Ciri-ciri pertanyaanya
didahului dengan kata-kata seperti, uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana,
bandingkan, simpulkan dan sebagainya.

Kelemahan Test Subjektif yaitu:


 Terbatasnya lingkup bahan pelajaran yang dinilai dan sulitnya mengoreksi
jawaban dengan objektif (Sudjana, 2001:262)
 Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-mana dai
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
 Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang
akan dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas)
 Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oelh unsur-unsur subjektif
 Pemeriksaaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih
banyak dari penilai.
 Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.

5. Jelaskan langkah awal menyiapkan atau mengembangkan soal tes yang baik.
Sebagai sebuah proses, maka proses awal dalam penyusunan soal harus mengikuti
langkah-langkah berikut:

 Pilih materi atau topik yang tepat untuk diangkat menjadi bahan ujian;
 Tentukan dari materi atau topik terpilih tersebut, bagian mana yang tepat untuk
dijadikan soal dengan bentuk pilihan ganda atau benar-salah atau isian, atau
uraian, atau ujian praktek;
 Buat kisi-kisi soalnya yang disesuaikan dengan indikator capaian dalam setiap
materi atau topik terpilih;
 Tulis soal mengacu pada indikator sebagaimana dituangkan dalam kisi-kisi;
 Tulis kunci jawaban (untuk soal selain uraian) atau pedoman penskoran (untuk
soal uraian);
 Penelaahan dan perakitan soal beserta kunci jawaban atau pedoman penskorannya.

Anda mungkin juga menyukai