3 Bagaimana Anda memahami bentuk tes uraian dan tes objektif dalam menilai hasil
belajar siswa? Serta bagaimana keunggulan dan kelemahan tes objektif dalam
menilai hasil belajar yang telah dirumuskan?
4 Sebutkan dan jelaskan secara ringkas hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat
mengkonstruksi tes uraian!
5 Hal penting apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes?
1. Dari pemahaman saya mengenai pengertian tes adalah prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dengan menggunakan cara atau aturan yang telah
ditentukan dan pengukuran adalah kegiatan yang dilakukan dengan membandingkan
hasil belajar dengan suatu ukuran tertentu, diperlukan untuk menentukan fakta
kuantitatif yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan objek yang
akan diukur. Assesmen merupakan implementasi dari berbagai cara dan penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
siswa atau ketercapaian, sedangkan evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan,
pengolahan, dan penyimpulan informasi tentang suatu objek, untuk selanjutnya diberikan
pertimbangan nilai atas objek tersebut berdasarkan pada suatu kriteria tertentu.
3. Pemahaman saya mengenai proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif adalah
semua jenjang proses berpikir Tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses
berpikir Ingatan, pemahaman, dan penerapan. Sedangkan proses berpikir yang ingin
diukur oleh tes uraian adalah untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis, dan
evaluasi. Cakupan materi yang ditanyakan pada tes objektif dapat menanyakan banyak
materi dalam satu waktu ujian (sampel materi lebih banyak). Sedangkan cakupan materi
yang ditanyakan pada tes uraian hanya dapat menanyakan sedikit materi (sampel materi
lebih sedikit). Adapun keunggulan tes objektif yaitu tes objektif tepat digunakan untuk
mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang. Bukannya tes objektif tidak
dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi seperti analisis, evaluasi,
dan kreasi tetapi untuk menulis future soal yang seperti itu memerlukan keterampilan
tersendiri. Dengan menggunakan tes objektif mata semua atau sebagian besar materi
yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian. Dengan dengan menggunakan tes
objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat tepat dan
konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti. Kita
juga dapat menggunakan fasilitas komputer untuk memproses hasil ujian sehingga
kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenan nya dapat lebih terjamin. Dengan tes objektif
khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal. Dari
hasil analisis butir soal maka akan dapat diperoleh informasi tentang karakteristik setiap
butir soal seperti tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, serta reliabilitasnya.
Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Dengan menggunakan tes objektif
khususnya pilihan ganda maka kita dapat mengendalikan tingkat kesukaran butir soal
hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban. Informasi yang diperoleh dari
tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di konstruksi dengan baik maka kita akan
memperoleh informasi yang banyak dari Respon yang diberikan oleh siswa. Setiap respon
siswa terhadap setiap alternatif jawaban akan memberikan informasi kepada kita tentang
penguasaan kognitif siswa terhadap materi yang diujikan. Dengan demikian kita dapat
mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa.
Disamping mempunyai keunggulan, tes objektif juga mempunyai beberapa kelemahan
yang perlu diperhatikan antara lain: Kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses
berpikir rendah. Walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi
dari sekedar ingatan atau pemahaman. Hal ini semata-mata bukan karena tes objektif
tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar
ingatan atau pemahaman Tetapi lebih disebabkan oleh penulis soal yang belum dapat
menulis tes objektif yang mengukur proses berpikir tinggi. Membuat pertanyaan tes
objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian. Kesulitan dalam
membuat tes objektif biasanya muncul di saat menulis soal harus membuat alternatif
jawaban yang memenuhi syarat sebagai tes objektif yang baik, misalnya semua alternatif
jawaban harus homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih. Oleh karena itu membuat
tes obyektif yang baik memerlukan waktu yang lama.
Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
Jika tes objektif dibuat dengan kurang baik Misalnya susunan Bahasanya kurang mudah
dimengerti oleh anak, maka maksud butir soal tersebut akan sulit dipahami oleh siswa.
5.