Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN
Jl. Kusumanegara 157 Telp. (0274) 564369, Fax. 564369 Yogyakarta Website:
www.mpd.ustjogja.ac.id E-mail: pep.s2@ustjogja.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK


2022/2023

Mata Kuliah : Tes Prestasi Bidang Studi Kelas : C


Nama : Catur Surasto Hari/Tanggal : Jumat, 21 Oktober 2022
Kode Mata Kuliah : PEP19204 Waktu : 90 menit
Dosen Pengampu : Dr. Yuli Prihatni, M.Pd. Sifat Ujian : On line-Exams/Close Book
Semester : III LMS Sipedar

1. Metode tes
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan intelengensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok.
a. Tes kepribadian (Personality test), yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap
kepribadian seseorang
b. Tes Bakat (Aptitude test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang
c. Tes Intelegensi (Intelegence test), yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan
estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara
memberikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya
d. Tes Sikap (Attitude test), yaitu alat ayang digunakan untuk mengadakan
pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang
e. Tes Minat (Measures Of Interest) yaiu alat yang digunakan untuk menggali minat
seseorang terhadap sesuatu
f. Tes Prestasi (Achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. (Suharimi Arikunto, 2006 :
150-151)
g. Kemudian ditinjau dari bentuknya tes dapat dibedakan menjadi:Tes tertulis
meliputi:
Objektif yang terdiri atas:Benar salah,Pilihan
ganda,Menjodohkan,Melengkapi,Esei (Essay)/ Subjektif Kombinasi
KeduanyaTes Lisan (Oral Test).

Non-tes
adalah metode untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, yang dilakukan tanpa
menguji siswa tetapi dengan melakukan observasi sistematis. Teknik evaluasi yang
belum diuji berarti melakukan evaluasi tanpa tes. Teknik penilaian ini biasanya
digunakan untuk memberikan penilaian yang komprehensif tentang kepribadian anak,
termasuk sikap, perilaku, sifat, sikap sosial, dan banyak lagi. terkait dengan pembelajaran
pendidikan baik secara individu maupun kelompok. Teknik non tes dapat digunakan
untuk menilai hasil belajar siswa dengan cara mengamati secara sistematis (pengamatan),
melakukan wawancara (interview) dan menyebarkan angket (angket).
2. A. Kelemahan dan Kelebihan Tes Objektif 

No. Kelebihan Kelemahan

1 Mengandung banyak segi Membutuhkan persiapan


positif, lebih representatif, dan penyusunan soal yang sulit.
objektif.

2 Pemeriksaan lebih mudah dan Soalnya cenderung


cepat. mengungkapkan ingatan dan
sukar mengukur proses
mental.

3 Pemeriksaan dapat diserahkan Banyak kesempatan untuk


pada orang lain. main untung-untungan.

4 Tidak memiliki unsur “Kerja sama” antarsiswa


subjektifitas dalam proses dalam mengerjakan tes lebih
pemeriksaan. terbuka.

Tes objektif cocok untuk mengukur proses berpikir rendah hingga sedang.
Bukannya tes objektif tidak dapat mengukur proses berpikir tingkat tinggi seperti
analisis, evaluasi, dan kreasi, tetapi menulis pertanyaan masa depan seperti ini
membutuhkan keahlian Anda sendiri.
Dengan tes lensa mata, ujian dapat menanyakan tentang semua atau sebagian
besar materi yang diajarkan. Dengan bantuan tes objektif, setiap siswa dapat dinilai
dengan cepat dan konsisten, karena jawaban yang benar untuk setiap pertanyaan adalah
jelas dan pasti. Kami juga dapat menggunakan peralatan komputer untuk memproses
hasil pengujian untuk memastikan kecepatan, akurasi, dan konsistensi.
Analisis produk dapat dilakukan dengan tes objektif, khususnya tes pilihan ganda.
Hasil analisis target memberikan informasi tentang karakteristik masing-masing target,
seperti kesulitan, diskriminasi, efektivitas distraktor, dan keandalan. Tingkat keparahan
item dapat diperiksa. Dengan menggunakan tes objektif, khususnya tes pilihan ganda, kita
dapat mengontrol kesukaran soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif
jawaban.
Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif terstruktur
dengan baik, kita bisa mendapatkan banyak informasi dari jawaban yang diberikan oleh
siswa. Setiap jawaban siswa untuk setiap alternatif jawaban memberi kita informasi
tentang kontrol kognitif siswa terhadap materi tes. Dengan cara ini kita bisa mengetahui
kemampuan dan kelemahan siswa.

Kelemahan Tes Objektif


Tes objektif selain memiliki kelebihan, juga memiliki beberapa kelemahan yang
harus diperhatikan, misalnya: Kebanyakan tes objektif hanya dapat mengukur proses
berpikir rendah. Padahal tujuan belajar yang terukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar
ingatan atau pemahaman. Ini bukan hanya karena tes objektif tidak dapat mengukur
proses berpikir yang lebih tinggi daripada hanya memori atau pemahaman, melainkan
karena penulis pertanyaan tidak menulis tes objektif yang mengukur proses berpikir yang
lebih tinggi.
Membuat soal tes objektif yang baik lebih sulit daripada membuat soal tes
deskriptif. Kesulitan dalam melakukan tes objektif biasanya muncul ketika menulis soal
dengan alternatif jawaban yang merupakan tes objektif yang baik, misalnya semua
alternatif jawaban harus homogen dan menarik untuk memilih faktor yang mengganggu.
Itulah mengapa dibutuhkan waktu yang lama untuk melakukan tes objektif yang baik.
Kemampuan seorang anak dapat dilemahkan oleh kemampuannya membaca dan
menebak. Jika tes objektif tidak dilakukan dengan baik, misalnya struktur bahasa tidak
mudah dipahami anak, maka sulit bagi siswa untuk memahami makna butir soal. Bila hal
ini terjadi, kegagalan siswa dalam menjawab pertanyaan mungkin bukan karena siswa
tidak memahami materi yang ditanyakan, tetapi karena siswa kesulitan memahami
susunan kata dari kalimat tersebut. Selain itu, karena unsur menebak, keterampilan siswa
juga bisa terpengaruh. Hal ini terjadi ketika siswa memiliki keraguan atau tidak memiliki
waktu untuk menyelesaikan soal.
Siswa tidak dapat mengorganisasikan idenya sendiri karena penulis pertanyaan
telah memberikan semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan. Dalam hal ini siswa
hanya dapat mengingat kehidupan orang lain yaitu penulis soal. Kesadaran akan
kelemahan objektif dari tes Jadi sebagai guru kita harus berusaha meminimalkan
kelemahan tersebut. Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan
kelemahan tes objektif adalah sebagai berikut.
Upaya memenangkan hal-hal tertulis biasanya tidak mengukur proses berpikir
permukaan, caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang selalu
berorientasi pada kisi-kisi pertanyaan. Tuliskan hal-hal dalam hal tujuan pembelajaran
yang terukur.
Waktu yang dibutuhkan untuk menulis soal lebih dari sekedar menguasai materi
yang baik dan berlatih soal secara terus menerus, sehingga masalah ini tidak lagi menjadi
kendala. Semua item yang ditulis dan diuji tidak boleh dibuang, tetapi dikumpulkan
lebih lanjut dalam koleksi item.
Untuk menang, agar keterampilan siswa tidak terganggu dengan membaca dan
menebak, caranya adalah menulis pertanyaan yang baik sesuai dengan aturan yang
ditetapkan untuk menulis pertanyaan objektif. Sementara itu, masalah menebak dapat
diatasi dengan menambah jumlah alternatif jawaban menjadi atau 5. Semakin banyak
jumlah alternatif jawaban, peluang menebak semakin kecil.
Melalui tes objektif siswa tidak dapat mengungkapkan gagasannya sendiri, tetapi
harus mengikuti gagasan orang lain, dalam hal ini gagasan menulis. Triknya adalah
bergantian antara tes deskriptif dan objektif

3. Langkah lLangkah menyusun soal tes obyektif


1. Menyusun kisi-kisi (tabel spesifikasi) tes, yang memuat: materi pokok yang akan
diteskan, aspek perilaku atau tingkatan kognitif yang akan diukur, dan penentuan
jumlah butir tes untuk setiap aspeknya.
2. Menulis butir-butir soal dengan mendasarkan pada aspek-aspek yang telah tercantum
pada tabel spesifikasi kisi-kisi) tersebut.
3. Melakukan telaah soal tes (analisis tes secara logis);
4. Melakukan uji coba soal
5. Analisis soal secara empiris
6. Memperbaiki atau merevisi tes
7. Merakit tes, dengan menyiapkan komponen-komponen pendukung
untuk penyelenggaraan tes, yang meliputi: (a) buku tes; (b) lembar
jawaban tes; (c) kunci jawaban tes; dan (d) pedoman penilaian atau
pedoman pemberian skor
8. Melaksanakan tes; dan
9. Menafsirkan hasil tes.

4. Perlunya kisi kisi soal


Bagi pembuat soal

a. Panduan/pedoman dalam penulisan soal yang hendak disusun

b. Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.

c. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama,

dari segi tingkat kedalamannya dan segi cakupan materi yang ditanyakan.
Bagi siswa

a. Memudahkan belajar

b. Melatih kemampuan memprediksi dengan baik

KISI KISI SOAL

SEKOLAH : SMK PN 2 PURWOREJO


MATA PELAJARAN : PMKR
TAHUN AJARAN ; 2022/2023
Kelas / SEMESTER : XI/GANJIL
N KD MATERI KELAS/ INDIKATOR LEVEL BENTU NO KUNC
O SEMESTER SOAL KOGNITI K SOAL SOA I
F L SOAL
1 Menerapka Komponen XI/satu Disajiakan Level 1 Pilihan 1 D
n perawatan mesin stimulus fungsi ganda
system merawat
utama system gas
engine dan buang ,siswa
mekanisme dapat
katup menjelaskan
kerugiannya
bila tidak
dirawat
2 Merawat Mekanism XI/satu Disajikan Level 2 Pilihan 2 D
system e katup pernyataan /aplikasi ganda
utama pengaruh suhu
engine dan terhadap celah
mekanisme katup,siswa
katup dapat
menjelaskan
pengaruhnya
3 Merawat Perawata XI/satu Siswa dapat Level 3 Plihan 5 E
berkala n berkala menyimpulka ganda
system system n dari hasil
pendingin pendingin pemeriksaan
system
pendingin
sesuai
prosedur
5. SOAL
1. Sistem gas buang pada mobil harus senantiasa dirawat dengan baik.Salah satu tujuan perawatan system gas
bauang adalah untuk mencegah kebocoran gas buang.Kebocoran gas buang dapat menbahayakan
keselamatan jiwa pengemudi karena….
A. Gas buang terhambat aliranya
B. Mengurangi efesiensi volumetric mesin
C. Gas bauang menhalangi pandangan pengemudi

D. Gas buang dapat masuk kabin dan terhirup pengemudi


E. Kebocoran gas bauang menghabat proses pembakaran

2. Celah katup saat mesin dingin dan panas berbeda ,sehingga saat menyetel katup harus memperhatikan
suhu mesin.. Saat suhu mesin tinggi ,celah katup cenderung semakin besar ,karena ….
A. Proses perpindahan panas pada katup semakin lambat
B. Timbul endapan karbon pada batang katup
C. Tekanan dalam ruang bakar semakin tinggi
D. Terjadi pemuaian pada daun katup
E. Terjadi pemuaian pegas katup

3. Seorang mekanik menberikan tekanan sebesar 17,2 Psi ke system pendingin mesin ,Selang
beberapa waktu kemudian ,tekanan turun menjadi 14,4 Psi .Hal yang dapat disimpul;kan hasil
pemeriksakaan tersebut adalah……
A. Mesin tidak cepat overhead dan cepat mencapai suhu kerja
B. Cairan harus diganti karena ada penurunan tekanan
C. Mesin kian menjadi dingin karena tekanan turun
D. Cairan terlalu banyak dalam system
E. Terjadi kebocoran system pendingin

Anda mungkin juga menyukai