Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : BATROTUL LAYLI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 858721117

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4301 /Evaluasi Pembelajaran di SD

Kode/Nama UPBJJ : 71/SURABAYA

Kode Program Studi : 79/PGSD-BI

Masa Ujian : 2022/2023(2022.1)


Jawaban 1

Keunggulan Tes Objektif

1. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang
(ingatan, pemahaman, dan penerapan).
2. Dengan menggunakan tes objektif, maka semua atau sebagian besar materi yang telah
diajarkan dapat ditanyakan saat diuji.
3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan
dengan cepat, tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah
jelas dan pasti. Kita juga dapat menggunakanfasilitas komputer untuk memproses hasil ujian
sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenannya dapat lebih terjamin.
4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis
butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Sehingga dapat mengetahui
kemampuan dan kelemahan siswa.

Kelemahan Tes Objektif

1. Butir soal yang diujikan kepada siswa atau mahasiswa kebanyakan hanyamengukur proses
berfikir rendah, walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari
sekedar ingatan atau pemahaman.
2. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes
uraian.
3. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
4. Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri
karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudahdiberikan oleh penulis soal.

Keunggulan Tes Uraian

1. Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir tinggi.


2. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur
dengan tes objektif, seperti keterampilan menulis, kemampuan dalam menghasilkan,
mengorganisasi dan mengekspresi-kan ide atau gagasan serta kemampuan dalam membuat
rancangan penelitian.
3. Waktu yang digunakan untuk menulis satu tes uraian (untuk satu waktu ujian) lebih cepat
daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif.
4. Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada menulis tes objektif (pilihan
ganda) yang baik.

Kelemahan Tes Uraian

1. Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan


2. Sukar memeriksa jawaban siswa Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban siswa terletak
pada sulitnya memberikan skor yang objektif dan konsisten

Jawaban 2

Dalam membuat perencanaan tes, harus memperhatikan 7 hal penting diantaranya:


Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes antara lain:
1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan.
2. Jenis tes yang akan digunakan.
3. Jenjang kemampuan berpikir yang ingin diuji.
4. Ragam tes yang digunakan.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal.
6. Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian.
7. Jumlah butir soal.
Namun hanya 2 hal yang akan di jelaskan secara rinci yaitu tentang pemilihan sampel materi dan
jumlah butir soal.
Pemilihan sampel materi yang akan ditulis butir soalnya hendaknya dilakukan dengan mengacu
pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pilihlah sampel materi yang secara representatif
dapat mewakili semua materi yang telah diajarkan selama proses pembelajaran. Semakin banyak
sampel materi yang dapat ditanyakan maka semakin banyak pula tujuan pembelajaran yang akan
dapat kita ukur. Dasar pertimbangan yang dipergunakan dalam pemilihan sampel materi adalah
dasar pertimbangan keahlian (expert judgement).
Penentuan jumlah butir soal yang tepat dalam satu kali ujian tergantung pada beberapa hal
antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ragam soal yang akan digunakan, proses
berpikir yang ingin diukur, dan sebaran tingkat kesukaran dalam set tes tersebut. Jika tujuan
pembelajaran yang akan diukur lebih banyak yang memerlukan proses berpikir tinggi maka butir
soal yang akan digunakan biasanya lebih banyak yang sukar, menggunakan ragam soal
hubungan antar hal analisis kasus, atau membaca diagram, grafik, dan tabel. Jika itu yang
diinginkan maka jumlah butir soal dalam satu set tes tidak akan terlalu banyak.

Jawaban 3

Perbedaan antara asesmen alternatif dan asesmen tradisional menurut Grant P. Wiggins (1998)

Assesmen tradisional (tes) Asesmen alternatif

1. Penilaian dilakukan untuk menilai 1. Penilaian dilakukan untuk menilai


kemampuan siswa dalam memberikan kualitas produk dan unjuk kerja siswa.
jawaban yang benar. 2. Tugas yang diberikan berhubungan
2. Tes yang diberikan tidak berhubungan dengan realitas kehidupan siswa.
dengan realitas kehidupan siswa. 3. Ada integrasi antara pengetahuan dengan
3. Tes terpisah dari pembelajaran yang kinerja atau produk yang dihasilkan.
dilakukan siswa. 4. Sulit diskor dengan reliabilitas tinggi.
4. Dapat diskor dengan reliabilitas tinggi. 5. Hasil asesmen alternatif diberikan
5. Hasil tes diberikan dalam bentuk skor. dengan bukti kinerja

Jawaban 4

Menurut Ericson (dalam Nasoetion dan Suryanto, 2002), penilaian afektif dapat dilakukan
dengan cara.
1. Pengamatan langsung, yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku
siswa terhadap sesuatu,benda, orang, gambar atau kejadian. Dari tingkah laku yang
muncul kemudian dicari atribut yang mendasari tingkah laku tersebut.
2. Wawancara, dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup. Pertanyaan
tersebut digunakan sebagai pancingan.
3. Angket atau kuesioner, merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah
disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan pertanyaan atau pilihan bentuk angka.
4. Teknik proyektil, merupakan tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah dikenal
siswa. Para siswa diminta untuk mendiskusikan hal tersebut menurut penafsirannya.
5. Pengukuran terselubung, merupakan pengamatan tentang sikap dan tingkah laku
seseorang dimana yang diamati tdak tahu bahwa ia sedang diamati.

Jawaban 5
Dalam meminimalkan pengaruh unsur subjektivitas dalam pemeriksaan tes uraian,yang harus
diperhatikan yaitu.
1. Bentuk soal sebaiknya tes uraian terbatas. Dengan menggunakan bentuk soal terbatas,
pembuat soal akan dapat memberikan skor yang lebih objektif dan konsisten untuk setiap
jawaban siswa
2. Jumlah pemeriksa minimal 2. Sehingga penilaiannya tidak mengacu kepada 1 orang penilai.
Ini akan meminimalisir unsur subjektivitas
3. Siapkan garis-garis besar jawaban yang dikehendaki sebelum pengoreksian dilakukan.
Sehingga poin-poin yang akan dinilai akan jelas
4. Sembunyikan identitas siswa, jangan melihat identitas siswa sebelum dan selama memeriksa.
Bila memungkinkan identitas diganti dengan sandi/kode tertentu.
5. Menyusun sistem pemberian skor yang objektif dan menjelaskannya kepada para siswa
pesrta tes, juga menjelaskaan kepada mereka seberapa besar nilai setiap pertanyaan.
Misalnya: apakah bentuk huruf/tulisan, bentuk kertas, ejaan, struktur kalimat, kerapihan, dll.
Serta poin-poin materi juga di tetapkan dengan detail. Hal-hal ini akan diperhitungkan dalam
pemberian skor,
6. Tetapkan/gunakan metoda penskoran tertentu.

Anda mungkin juga menyukai