TUGAS 2
1. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang
(ingatan, pemahaman, dan penerapan).
2. Dengan menggunakan tes objektif, maka semua atau sebagian besar materi yang telah
diajarkan dapat ditanyakan saat diuji.
3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan
dengan cepat, tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah
jelas dan pasti. Kita juga dapat menggunakanfasilitas komputer untuk memproses hasil ujian
sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenannya dapat lebih terjamin.
4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis
butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Sehingga dapat mengetahui
kemampuan dan kelemahan siswa.
1. Butir soal yang diujikan kepada siswa atau mahasiswa kebanyakan hanyamengukur proses
berfikir rendah, walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari
sekedar ingatan atau pemahaman.
2. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes
uraian.
3. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
4. Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri
karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudahdiberikan oleh penulis soal.
Jawaban 2
Jawaban 3
Perbedaan antara asesmen alternatif dan asesmen tradisional menurut Grant P. Wiggins (1998)
Jawaban 4
Menurut Ericson (dalam Nasoetion dan Suryanto, 2002), penilaian afektif dapat dilakukan
dengan cara.
1. Pengamatan langsung, yaitu dengan memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku
siswa terhadap sesuatu,benda, orang, gambar atau kejadian. Dari tingkah laku yang
muncul kemudian dicari atribut yang mendasari tingkah laku tersebut.
2. Wawancara, dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka atau tertutup. Pertanyaan
tersebut digunakan sebagai pancingan.
3. Angket atau kuesioner, merupakan suatu perangkat pertanyaan atau isian yang sudah
disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan pertanyaan atau pilihan bentuk angka.
4. Teknik proyektil, merupakan tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah dikenal
siswa. Para siswa diminta untuk mendiskusikan hal tersebut menurut penafsirannya.
5. Pengukuran terselubung, merupakan pengamatan tentang sikap dan tingkah laku
seseorang dimana yang diamati tdak tahu bahwa ia sedang diamati.
Jawaban 5
Dalam meminimalkan pengaruh unsur subjektivitas dalam pemeriksaan tes uraian,yang harus
diperhatikan yaitu.
1. Bentuk soal sebaiknya tes uraian terbatas. Dengan menggunakan bentuk soal terbatas,
pembuat soal akan dapat memberikan skor yang lebih objektif dan konsisten untuk setiap
jawaban siswa
2. Jumlah pemeriksa minimal 2. Sehingga penilaiannya tidak mengacu kepada 1 orang penilai.
Ini akan meminimalisir unsur subjektivitas
3. Siapkan garis-garis besar jawaban yang dikehendaki sebelum pengoreksian dilakukan.
Sehingga poin-poin yang akan dinilai akan jelas
4. Sembunyikan identitas siswa, jangan melihat identitas siswa sebelum dan selama memeriksa.
Bila memungkinkan identitas diganti dengan sandi/kode tertentu.
5. Menyusun sistem pemberian skor yang objektif dan menjelaskannya kepada para siswa
pesrta tes, juga menjelaskaan kepada mereka seberapa besar nilai setiap pertanyaan.
Misalnya: apakah bentuk huruf/tulisan, bentuk kertas, ejaan, struktur kalimat, kerapihan, dll.
Serta poin-poin materi juga di tetapkan dengan detail. Hal-hal ini akan diperhitungkan dalam
pemberian skor,
6. Tetapkan/gunakan metoda penskoran tertentu.