Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUWEB 2

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

Nama : Silviana Dewi


Nim : 857818516
Kelas : PGSD BI- 1B
Tanggal : 22 April 2021

1. Keunggulan tes obyektif dan tes uraian ?


Keunggulan Tes Objektif
a) Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang
(ingatan, pemahaman, dan penerapan).
b) Dengan menggunakan tes objektif, maka semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan
dapat ditanyakan saat diuji.
c) Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan
cepat, tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
Keunggulan Tes Uraian
a) Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir tinggi.
b) Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur dengan tes
objektif, seperti keterampilan menulis, kemampuan dalam menghasilkan, mengorganisasi dan
mengekspresi-kan ide atau gagasan serta kemampuan dalam membuat rancangan penelitian.
c) Waktu yang digunakan untuk menulis satu tes uraian (untuk satu waktu ujian) lebih cepat daripada
waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif.
d) Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada menulis tes objektif (pilihan ganda) yang
baik.
2. Kelemahan tek obyektif dan tes uraian ?
Kelemahan Tes Objektif
a) Butir soal yang diujikan kepada siswa atau mahasiswa kebanyakan hanya mengukur proses berfikir
rendah, walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar
ingatan atau pemahaman.
b) Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian.
c) Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
d) Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri karena
semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.

Kelemahan Tes Uraian


a) Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan
b) Sukar memeriksa jawabab siswa Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban siswa terletak pada
sulitnya memberikan skor yang objektif dan konsisten
3. Jenis tes yang tepat untuk mengukur hasil belajar ?

A. Dari segi bentuk pelaksanaannya

a) Tes Tertulis ( paper and pencil test)

Tes tertulis dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada penggunaan kertas dan pencil
sebagai instrumen utamanya, sehingga tes mengerjakan soal atau jawaban ujian pada
kertas ujian secara tertulis, baik dengan tulisan tangan maupun menggunakan komputer.

b) Tes Lisan ( oral test)

Tes lisan dilakukan dengan pembicaraan atau wawancara tatap muka antara guru dan
murid.

c) Tes Perbuatan (performance test)

Tes perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan sesuatu unit
kerja. Tes perbuatan mengutamakan pelaksanaan perbuatan peserta didik.

B. Dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya

a. Tes Essay (uraian)

Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa
menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri.
Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan
atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.
b. Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif
jawabannya. Tes ini terdiri dariberbagai macam bentuk, antara lain ;

 Tes Betul-Salah (TrueFalse)

 Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)

 Tes Menjodohkan (Matching)

 Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis)

C. Dari segi fungsi tes di sekolah

a. Tes Formatif

Tes Formatif, yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses
pembelajaran berlangsung. Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana
yang belum dikuasainya.

b. Tes Summatif

Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian
peserta didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir
semester.

c. Tes Penempatan

Tes penempatan adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan
dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki
peserta didik dalam belajar.
d. Tes Diagnostik

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang
dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu
kegiatan belajarnya.

4. Cara memperbaiki kelemahan obyektif dan tes uraian ?

Cara menangani kelemahan tes objektif


a. Kesulitan menyususn tes objektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatih terus-
menerus sehingga semakin lama semakin terampil.
b. Menggunakan tabel spesifikasi untuk mengatasi kelemahan nomor dua.
c. Menggunakan NORMA (standar) penilaian yang memperhitungkan faktor tebakan
(guessing) yang bersifat spekulatif itu.
d. Mengenai masalah biaya administrasi besar bisa diatasi dengan memperbanyak soal
dengan cara memfotokopi bolak-balik dan diperkecil.

Cara menangani kelemahan tes subjektif


a. Upaya menangani Pemberian skor subyektif, adalah dengan menyusun sistem pemberian
skor yang objektif dan menjelaskannya kepada para sisiwa pesrta tes, juga menjelaskaan
kepada mereka seberapa besar nilai setiap pertanyaan.
b. Upaya menangani Materi tes terbatas, hendaknya soal- soal tes dapat meliputi ide- ide
pokok yang mewakili materi pembelajaran yang akan di teskan, dan kalau mungkin
disusun soal yang sifatnya komperehensif.
c. Upaya untuk mengatasi jawaban panjang yaitu dengan menyeimbangkan anatara jumlah
pertanyaan esay yang memerlukan jawaban panjang dengan pertanyaan yang
memerlukan jawaban pendek. Sedangkan untuk mengatasi waktu lama yaitu dengan
memberikan waktu yang cukup kepada siswa. Berikan pilihan pertanyaan kepada para
siswa, misalnya siswa menjawab hanya tiga pertanyaan dari lima pertanyaan yang
disediakan, sesuai pilihan dan kemampuan mereka.
d. Mengatasi dalam mengoreksi sukar bisa dengan saat menyusun soal, hendaknya soal-
soal itu sudah dilengkapi dengan kuncinjawaban serta pedoman penilaiannya.
e. Dan hendaknya ditegaskan model jawaban apa yang dikehendaki oleh penyusun tes.
Untuk itu pertanyaan tidak boleh terlalu umum, tetap spesifik.
f. Upaya mengatasi kadar validitas dan reliabilitas rendah bisa dengan cara, Pada tahap
pertama soal yang telah dibuat diberikan kepada ahli evaluasi dan penilaian pembelajaran
untuk di review, ditelaah dan dianaliasis.
5. Factor – factor yang harus diperhatikan menyusun perencanaan tes ?
1. Pengambilan sampel dan pemilihan butir soal,
2. tipe tes yang akan digunakan,
3. aspek yang akan diuji,
4. format butir soal,
5. jumlah butir soal, dan
6. distribusi tingkat kesukaran butir soal.

Anda mungkin juga menyukai