LAPORAN
Disusun sebagai syarat untuk memenuhi Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
(PDGK - 4501)
DISUSUN OLEH:
MAGFIRA ISNA MAULIDA
NIM : 836410662
e-mail : magfiramaulida@gmail.com
i
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe Pamulang, Tanggerang Selatan 15418
Telepon : 012-7490941 (Hunting)
Faxmile : 021-7490147 (Bagian Umum), 021-7434290 (Sekertaris Rektor)
Laman: www.ut.ac.id
ii
KATA PENGANTAR
iii
harapkan dari semua pihak yang membaca laporan ini. Semoga laporan ini bisa
berguna bagi pihak yang membutuhkan .
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ......................................................20
1. Kegiatan Perbaikan Siklus I ..........................................................................21
2. Kegiatan Perbaikan Siklus II ........................................................................23
C. Teknik Analisis Data ..........................................................................................25
1. Teknik Analisis Data Kulatitatif ...................................................................25
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif ..................................................................25
BAB IV ..............................................................................................................................27
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................27
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......................................27
1. Kegiatan Pembelajaran Siklus I ....................................................................27
2. Kegiatan Pembelajaran Siklus II ..................................................................29
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan dan Pembelajaran ..........................34
1. Kegiatan Perbaikan Siklus I ..........................................................................34
2. Kegiatan Perbaikan Siklus II ........................................................................34
BAB V ...............................................................................................................................35
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT ..........................................................................35
A. Simpulan .............................................................................................................35
B. Saran Tindak Lanjut .........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................37
Lampiran ..........................................................................................................................39
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MASA
PANDEMI COVID-19 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA MENGENAI KALIMAT TANYA DI KELAS II SD
IT ABN.
ABSTRAK
Keberhasilan kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari nilai yang di dapat siswa.
Penelitian ini dilakukan di kelas II SD IT ABN. Namun hasil belajar yang diperoleh siswa
kelas II pada mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai kalimat tanya masih ada
beberapa siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan sebesar 70. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode
index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengenai kalimat tanyai pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas II SD IT ABN. Pada penelitian ini, penulis
melaksanakan penelitian dalam Dua tahap yaitu kegiatan siklus I dan siklus II. Adapun
dalam setiap siklus diawali kegiatan perencanaan, kemudian pelaksanaan, pengamatan
dan terakhir refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas II SD IT ABN. Dari
kegiatan siklus I didapat bahwa hanya ada 18 siswa dari 28 siswa yang mampu mencapai
ketuntasan siklus I sudah diterapkan model Index Card Match dengan persentase 64,29%.
Dan pencapaian maksimal yakni pada kegiatan siklus II mencapai 26 siswa dengan
persentase 92,86%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mteode Index Card Match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mengenai kalimat tanya pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas II SD IT ABN.
Kata Kunci : hasil belajar, kalimat tanya, metode index card match
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adapun fungsi dari sebuah pendidikan paling tidak mampu membebaskan
masyarakat dari belenggu paling mendasar, yaitu buta huruf, kebodohan,
keterbelakangan dan kelemahan. Jadi intinya, bahwa pendidikan berfungsi
membuat masyarakat yang awalnya belum bisa membaca menjadi bisa membaca,
yang awalnya terjerat kebodohan menjadi pintar, yang awalnya terbelakang
menjadi terdepan dan yang awalnya lemah menjadi kuat. Sedangkan tujuan
pendidikan adalah mengusahakan supaya tiap-tiap orang sempurna pertumbuhan
tubuhnya, sehat otaknya, baik budi pekertinya dan sebagainya. Jadi intinya, tujuan
dari pendidikan adalah berusaha supaya tiap-tiap orang menjadi sempurna dalam
segala hal.
2
keterampilan menulis harus benar-benar diperhatikan 2 terutama di SD, dengan cara
itu guru dapat menjadikan siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang
baik dan benar.
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan penulis, terdapat beberapa masalah yang dapat
teridentifikasi, diantara adalah sebagai berikut:
3
a. Beberapa siswa malas membaca dan terlihat bosan saat pelajaran Bahasa
Indonesia
b. Siswa belum paham tentang makna atau isi bacaan
c. Kemampuan dan pemahaman siswa yang masih kurang dalam penyusunan
kalimat tanya yang tepat
d. Sebagian besar hasil belajar siswa dalam membuat kalimat tanya masih
dibawah KKM
2. Analisis Masalah
Berdasarkan temuan masalah diatas, penulis dapat menganalisa
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat pembelajaran. Berikut adalah
analisa yang ditemukan ketika proses pembelajaran berlangsung sebagai
berikut :
B. Rumusan Masalah
“ Apakah dengan menggunakan metode index card match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa di masa pandemic covid-19 dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
mengenai kalimat tanya di kelas II SD IT ABN? ”
4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian perbaikan pembelajaran ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Melalui model pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan
hasil belajar Bahasa Indonesia pada materi kalimat tanya
b. Melalui model pembelajaran dengan Index Card match dapat
meningkatkan minat belajar siswa
2. Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki pembelajaran dengan sasaran hasil belajar siswa
b. Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam mengelola
pembelajaran
c. Bagi Sekolah
d. Meningkatkan kompetensi lulusan
e. Meningkatkan prestasi sekolah
3. Bagi sekolah
Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan arsip untuk
memperkaya dan melengkapi hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Hasil penelitian dapat dijadikan dasar pertimbangan kebijakan
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
6
Nawawi (dalam Susanto, 2013) Yang menyatakan bahwa hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan perilaku individu yang bersifat menetap yang
menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi setelah
mengikuti proses belajar mengajar melalui interaksi dengan berbagai sumber
belajar dan lingkungan belajar.
2. Fungsi Hasil Belajar
Menurut Suryabrata (2001) mengemukakan beberapa fungsi penilaian
dalam proses pendidikan yaitu:
a. Dasar Psikologis
Secara psikologis seseorang butuh mengetahui sudah sampai sejauh
mana ia berhasil mencapai tujuannya, masalah kebutuhan psikologis akan
pengetahuannya mengenai hasil usaha yang telah dilakukannya dapat
ditinjau dari dua sisi yaitu dari segi anak didik dan dari segi pendidik.
1) Dari Segi Anak Didik
Seorang anak dalam menentukan sikap dan tingkah lakunya seringkali
berpedoman pada orang dewasa, dengan adanya pendapat guru
mengenai hasil belajar telah diperoleh maka anak merasa mempunyai
pegangan, pedoman dan hidup dalam kepastian. Selain itu seoranga
anak juga butuh mengetahui statusnya di hadapan teman-temannya,
tergolong apakah dia “apakah anak yang pintar sedang dan sebagainya”
juga terkadang dia membutuhkan membandingkan dengan teman-
temannya dan alat paling baik untuk melihat ini ialah pendapat pendidik
“khususnya guru” terhadap kemajuan mereka.
2) Dari Segi Pendidik
Seorang pendidik yang profesional butuh mengetahui hasil-hasil
usahanya sebagai pedoman dalam menjalankan usaha-usaha lebih
lanjut.
7
b. Dasar Didaktis
Adapun dasar didaktis diantaranya yaitu:
1) Dari Segi Anak Dididk
Pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada
umumnya berpengaruh baik terhadap prestasi selanjutnya, selain itu
dengan adanya tes hasil belajar, siswa dapat juga mengetahui kelebihan
kelemahan yang dimilinya sehingga siswa dapat mempergunakan
pengetahuannya untuk memajukan prestasinya.
2) Dari Segi Pendidik
Dengan adanya tes hasil belajar, maka seorang guru juga dapat
mengetahuai sejauh mana kelemahan dan kelebihan dalam
pengajarannya. Mengetahui kelebihan dan kekurang dalam
pengajarannya akan menjadi modal bagi guru untuk menentukan usaha-
usaha selanjutnya. Selain itu tes hasil belajar juga berfungsi membantu
guru dalam menilai kesiapan anak didik, mengetahui status anak dalam
kelasnya, membantu guru menentukan siswa dalam pembentukan
kelompok, membantu guru dalam memperbaiki metode mengajarnya
dan membantu guru dalam memberikan materi pelajaran tambahan.
c. Dasar Administratif
1) Memberikan data untuk dapat menentukan status siswa di kelasnya.
2) Memberikan iktisar mengenai segala hasil usaha yang dilakukan oleh
sebuah lembaga pendidikan.
3) Merupakan inti laporan kemajuan belajar siswa terhadap orang tuas
atau walinya.
3. Tujuan Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009) mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar
sebagai berikut:
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui
kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau meta
pelajaran yang ditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan tersebut
8
dapat diketahui pula posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa
lainnya.
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidkan dan pengajaran di sekolah
yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku siswa
ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian yakni melakukan perbaikan dan
penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta
sistem pelaksanaannya.
d. Memberikan pertanggungjawaban “accountability” dari pihak sekolah
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Macam-Macam Hasil Belajar
Ditinjau dari fungsinya, menurut Sudjana (2009) membagi penilaian ke
dalam tiga jenis yang diantaranya yaitu:
a. Penilaian formatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir program
belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar
mengajar itu sendiri.
b. Penilaian sumatif ialah penilaian yang dilaksanakan di akhir unit
program yaitu akhir caturwulan, akhir semester dan akhir tahun,
penilaian ini berorientasi pada produk bukan pada proses.
c. Penilaian diagnostik ialah penilaian yang bertujuan untuk melihat
kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.
d. Penilaian selektif ialah penialian yang bertujuan untuk keperluan seleksi,
misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan tertentu.
e. Penilaian penempatan ialah penialian yang dilakukan untuk mengetahui
keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan
penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai
kegiatan belajar untuk program itu.
10
pembelajaran harus dirancang menjadi lahan yang subur bagi berkembangan
kedua sifat tersebut.
Mengenal peserta didik secara perorangan. Peserta didik berasal dari
latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Perbedaan individu harus
diperhatikan dan garis tercermin dalam pembelajaran. Semua peserta didik
dalam kelas tidak harus selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan
berbeda dengan kecepatan belajarnya. Peserta didik yang memiliki
kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah
(tutor sebaya).
Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam berorganisasi belajar.
Peserta didik selain alami bermain secara berpasangan atau kelompok. Perilaku
yang demikian dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pengorganisasian kelas.
Dengan berkelompok akan mempermudah mereka untuk berinteraksi atau
bertukar pikiran.
Berdasarkan pendapat-pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
metode Index Card Match adalah metode yang dikembangkan untuk
menjadikan siswa aktif memiliki kreativitas dengan mencari pasangan kartu
yang cukup menyenangkan dan agar siswa lebih lama mengingat materi
pelajaran.
2. Langkah-langkah Index Card Match
Menurut Suprijono (2013), langkah-langkah strategi belajar
menggunakan model pembelajaran aktif tipe index card match adalah sebagai
berikut:
a. Buatlah potongan kertas sebanyak jumlah siswa yang ada di dalam kelas
dan bagilah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
b. Pada separuh bagian, tulis pertanyaan tentang materi yang akan
dibelajarkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan.
c. Pada separuh kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat. Kemudian kocoklah semua kertas sehingga akan
tercampur antara soal dan jawaban.
11
d. Setiap siswa diberi satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang
dilakukan yang dilakukan berpasangan. Separuh siswa akan mendapatkan
soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban.
e. Mintalah kepada siswa untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang
sudah menemukan pasangan, mintalah kepada mereka untuk duduk
berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang
mereka dapatkan kepada teman yang lain.
f. Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
mintalah kepada setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan
soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-temannya yang lain.
Selanjutnya soal-soal tersebut dijawab oleh pasangannya.
g. Akhiri proses ini dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.
Sedangkan menurut Zaini (2008), langkah-langkah model pembelajaran
aktif tipe tipe index card match adalah sebagai berikut:
a. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada di
dalam kelas.
b. Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
c. Tulislah pertanyaan materi yang telah disiapkan.
d. Tulis jawaban di setiap kartu yang separuhnya.
e. Kocok kartu sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.
f. Beri setiap peserta didik satu kertas. Dan jelaskan bahwa ini adalah
aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separoh peserta didik akan
mendapatkan soal dan separoh yang lain akan mendapatkan jawaban.
g. Minta peserta didik untuk menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada
yang sudah menemukan pasangan minta mereka untuk duduk berdekatan.
Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka
dapatkan kepada teman yang lain.
h. Setelah semua peserta didik menemukan pasangan dan duduk berdekatan,
minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang di
peroleh dengan kertas kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal
tersebut di jawab oleh pasangan-pasangan yang lain.
12
i. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap peserta didik mendapat
kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya, lakukan secara
berulang sampai waktu pembelajaran selesai. Siapa saja yang menjadi
juara berilah mereka apresiasi, agar di lain kesempatan lebih baik. Berilah
motivasi bagi yang belum berhasil.
j. Kesimpulan/penutup. Setelah selesai buatlah kesimpulan secara bersama-
sama.
3. Kelebihan dan Kekurangan Index Card Match
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan,
begitu juga dengan model pembelajaran aktif tipe index card match. Menurut
Suprijono (2013), kelebihan dan kekurangan index card match adalah sebagai
berikut:
a. Kelebihan index card match
Kelebihan atau keunggulan model pembelajaran aktif tipe index
card match adalah:
1) Menumbuhkan rasa gembira pada saat kegiatan belajar mengajar.
2) Penyampaian materi menjadi lebih menarik perhatian siswa.
3) Dapat menciptakan suasana yang aktif menyenangkan.
4) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai taraf ketuntasan
belajar.
5) Penilaian siswa dapat dilakukan langsung antara guru dan siswa.
b. Kekurangan index card match
Kekurangan atau kelemahan model pembelajaran aktif tipe index card
match adalah:
1) Siswa membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan
tugas dan prestasinya.
2) Membutuhkan waktu yang lama bagi guru untuk mempersiapkan.
3) Keterampilan yang memadai dan jiwa yang demokratis dalam diri
guru harus dikuasai dalam pengelolaan kelas.
4) Siswa dituntut agar dapat bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
13
5) Kelas menjadi gaduh dan ricuh sehingga dapat mengganggu kelas yang
lain.
C. Bahasa Indonesia
14
Menurut Abidin (2015) pembelajaran adalah serangkaian proses yang
dilakukan guru agar siswa belajar. Dari sudut pandang siswa, pembelajaran
merupakan proses yang berisi seperangkat aktivitas yang dilakukan siswa
untuk mencapai tujuan belajar. Berdasarkan dua pengertian ini pada dasarnya
pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa guna
mencapai hasil belajar tertentu dalam bimbingan dan arahan serta motivasi dari
seorang guru.
Menurut Kristiantari (2010) yang mengatakan bahwa pembelajaran
adalah proses kegiatan penyajian informasi dan aktivitas-aktivitas yang
dirancang oleh guru untuk membantu memudahkan peserta didiknya agar dapat
mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Standar kompetensi mata
pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa dan sastra Indonesia. Standar
kompetensi mata pembelajaran Bahasa Indonesia bersumber pada hakikat
pembelajaran Bahasa yaitu belajar Bahasa merupakan belajar berkomunikasi,
dan belajar sastra merupakan belajar untuk menghargai karya manusia.
Penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah suatu proses kegiatan penyajian informasi dengan sarana
komunikasi yang membantu peserta didik agar dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berkomunikasi secara lisan dan tertulis serta
menghargai karya cipta bangsa Indonesia.
2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di SD bagi siswa adalah untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa Indonesia.Tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia sesuai dengan keterampilan kebutuhan, dan minatnya,
sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia
siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai
dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa (BNSP, 2006).
Selain itu, tujuan umum pembelajaran sebuah Bahasa adalah memiliki
peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta
15
didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
bidang studi. Dengan pembelajaran Bahasa memungkinkan manusia untuk
saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain
dan untuk meningkatkan kemampuan intelektual dan kesusasteraan merupakan
salah satu sarana untuk menuju pemahaman tersebut.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diharapkan membantu siswa
mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan
dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa
tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan
imajinatif yang ada dalam dirinya.
Dengan pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku,
baik secara lisan maupun tulis.
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosioanal dan sosial.
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
budi pekerti, serta menigkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia (KTSP, 2006)
3. Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sarana pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka
pelestarian dan pengembangan budaya
c. Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
16
d. Sarana penyebarluasan pemakaian bahasa Indonesia yang baik untuk
berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah,
e. Sarana pengembangan penalaran,
f. Sarana pemahaman beragam budaya Indonesia melalui khazanah
kesusasteraan Indonesia Jakarta (KTSP, 2006)
Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar diharapkan
mampu mengembangkan dan mengarahkan siswa dengan segala potensi yang
dimilikinya secara optimal, yaitu guru dapat mendorong siswa untuk berpikir
secara kritis.
Keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, terkait dengan
kemampuan guru, baik sebagai perancang pembelajaran maupun sebagai
pelaksana di lapangan. Selain itu, guru dituntut mampu melakukan
pembaharuan khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu dengan
merancang pembelajaran berdasarkan pengalaman belajar siswa sehingga
menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat
pembelajaran Bahasa dan Sastra yang menyatakan bahwa belajar bahasa
Indonesia adalah belajar menggunakan bahasa yang baik dan benar. Selain itu,
pembelajaran bahasa adalah pembelajaran yang berorientasi pada
pembelajaran keterampilan. Selain pembelajaran keterampilan berbahasa
(mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis), Pembelajaran bahasa dan
sastra juga menghargai sastra dan mampu mengapresiasikan suatu karya sastra.
Pada intinya, pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan kepada
usaha pengembangan keterampilan berbahasa siswa (Mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis) dan pengapresiasian karya sastra dan
penciptaan karya sastra. Secara umum
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia terdiri atas 2 bidang besar,
yaitu bidang bahasa dan bidang sastra. Pada pembelajaran bahasa, siswa
diharapkan dapat menguasai semua keterampilan berbahasa, yaitu
keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Selain itu,
17
pembelajaran bahasa juga berhubungan dengan ilmu-ilmu kebahasaan. Pada
ilmu kebahasaan, siswa diharapkan mampu menggunakan bahasa dengan baik
dan benar, baik dari penggunaan dan penulisan kata yang baku, penggunaan
dan penulisan kalimat yang baku, maupun penggunaan dan penulisan kalimat
efektif. Selain itu, ilmu kebahasaan juga berhubungan dengan pelafalan fonem
sampai kata, penggunaan atau pembentukan kata, pembentukan kalimat, dan
pembentukan paragraf. Selain keterampilan berbahasa, aspek yang ada dalam
pembelajaran bahasa meliputi:
a. Fononologi, berhubungan dengan pelafalan fonem
b. Morfologi, berhubungan dengan pembentukan kata
c. Sintaksis, berhubungan dengan pembentukan kalimat
d. Analisis Wacana, berhubungan dengan pembentukan wacana, baik paragraf
maupun artikel.
D. Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19
18
b. Memfokuskan pada Pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai
pandemi Covid-19.
c. Memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari rumah
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah.
d. Memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar dari
rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa diharuskan
memberi skor/nilai kualitatif.
19
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD IT ABN.
Jumlah siswa yang dijadikan objek penelitian adalah 28 siswa yang terdiri 17
siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
2. Tempat dan Waktu penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan di
SD IT ABN, Kelurahan Waringin, Kecamatan Tanah Sareal. Penelitian
perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu:
a. Tahap siklus I, dilaksanakan hari senin tanggal 19 April 2021, mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Tahap siklus II, dilaksanakan hari jum’at tanggal 30 April 2021, mata
pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Pihak yang Membantu
Penelitian ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya :
a. Ibu Sri Suwarni, S.Pd. selaku Pengelola Program PGSD S1 POKJAR
Bogor Selatan.
b. Ibu Diana wati,S.Pd,M.Pd selaku Supervisor 1 yang telah memberikan
bimbingan selama dilaksanakannya penyusunan laporan ini.
c. Bapak Azhar Soleh,S.Ag , selaku Kepala SD IT ABN yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
21
pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya nilai peserta didik pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2) Guru menyediakan media untuk pembelajaran.
3) Menyediakan lembar kerja siswa (LKS).
4) Menyiapkan bahan evaluasi.
5) Menyiapkan link zoom
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini peneliti
menyusun rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. sebagai
berikut :
1) Kegiatan Awal : (5 Menit)
a) Guru mengucap salam dan menyapa siswa melalui Zoom
b) Guru menanyakan kabar siswa melalui Zoom dan membimbing
siswa untuk berdo’a
c) Guru mengabsen siswa
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui Zoom
2) Kegiatan Inti : (25 Menit)
a) Guru membagi peserta didik menjadi 2 kelompok
b) Kelompok yg pertama memegang kartu pertanyaan dan kelompok
ke dua memegang kartu jawaban
c) Guru menugaskan peserta didik yg memegang salah satu kartu
pertanyaan untuk diperlihatkan pada video zoom nya
d) Peserta didik yang memegang kartu jawaban atas pertanyaan
tersebut untuk memperlihatkannya juga pada video zoom nya
3) Kegiatan penutup : (5 Menit)
a) Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini
b) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
c) Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
c. Pengamatan
Dalam kegiatan observasi menilai bahwa sudah ada peningkatan
pada pembelajaran di siklus I tetapi perubahan itu belum memuaskan karena
22
masih ada beberapa siswa yang masih kebingungan ketika model
pembelajaran Index Card Match di terapkan.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi ini peneliti mengumpulkan data-data yang
diperoleh pada saat penelitian yang diamati oleh teman sejawat, peneliti
melakukan diskusi dengan teman sejawat atas hasil akhir belajar peserta
didik yang dicapai setelah menggunakan metode Index Card Match. Dari
hasil diskusi peneliti dan teman sejawat maka metode Index Card Match
dijadikan acuan pemebelajaran untuk melakukan perbaikan pada tahap
siklus selanjutnya. Dari hasil akhir belajar peserta didik pada siklus
sebelumnya maka peneliti memutuskan untuk melakukan siklus
selanjutnya, yaitu siklus II.
24
C. Teknik Analisis Data
25
d. Membuat grafik jika diperlukan data kuantitatif dapat dianalisis secara
statistic, misalnya: Menghitung nilai beda terkecil, dan menghitung nilai
korelasi antara nilai variable.
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
27
No Nama Siswa Nilai Tuntas Belum
Tuntas
12. Kaina Azalea K 70 ✓
13. Kaindra Bima A 60 ✓
14. Kanza Vega S 50 ✓
15. Khanifa Raisya D 70 ✓
16. Lucky P 50 ✓
17. Luwis A 50 ✓
18. Moh. Segara J 70 ✓
19. M. Ghaisan S 60 ✓
20. M. Furqon A 70 ✓
21. M. Habibie 80 ✓
22. M. Leondra R 70 ✓
23. M. Zadaniyal F 60 ✓
24. Natasha Sava P 70 ✓
25. Rizqi Muhammad W 60 ✓
26. Satria Zhafran H 70 ✓
27. Shalfa Amarie H 80 ✓
28. Aghisna Aulia Z 80 ✓
Jumlah 1.870 18 10
Rata-Rata 67
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 50
Persentase Tuntas 64,29%
Persentase Belum Tuntas 35,71%
28
Dalam bentuk diagram batang seperti di bawah ini :
Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Kegiatan Siklus I
Nilai Siklus I
70,00% 64,29%
60,00%
50,00%
35,71%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
29
Untuk mengetahui hasil belajar siswa maka pada siklus II ini
dilakukan tes tertulis mengenai kalimat tanya. Nilai Bahasa Indonesia
pada siklus II ini dapat dilihat dalam tabel 4.3
30
No Nama Siswa Nilai Tuntas Belum
Tuntas
24. Natasha Sava P 100 ✓
25. Rizqi Muhammad W 70 ✓
26. Satria Zhafran H 80 ✓
27. Shalfa Amarie H 90 ✓
28. Aghisna Aulia Z 90 ✓
Jumlah 2.220 26 2
Rata-Rata 79,3
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 60
Persentase Tuntas 92,86%
Persentase Belum Tuntas 7,14%
Nilai SIklus II
100,00% 92,86
90,00% %
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
7,14%
10,00%
0,00%
31
Berdasarkan tabel dan grafik 4.3 terlihat bahwa rata-rata nilai Bahasa
Indonesia siswa 79,3 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Siswa
yang nilainya di atas KKM ada 26 siswa atau 92,86% dan yang di bawah
KKM ada 2 siswa atau 7,14% dari nilai KKM yang sudah di tentukan yaitu
70. Hal ini memberikan gambaran bahwa ada peningkatan nilai Bahasa
Indonesia tentang kalimat tanya dari siklus I ke siklus II.
Dari data di atas dapat diinformasikan bahwa hampir seluruh siswa
lebih menyukai pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
dengan bukti dengan bukti rata-rata 79,3. Kemudian nilai di atas KKM ada
26 siswa atau 92,86% dan yang di bawah KKM ada 2 siswa atau 7,14% dari
nilai KKM yang sudah di tentukan yaitu 70 sedangkan nilai terendah adalah
60 dan nilai tertinggi adalah 100. Hampir seluruh siswa (26 orang) dalam
materi kalimat tanya sudah tuntas. Hal ini dikarenakan siswa merasa tertarik
dan termotivasi dengan pembelajaran menggunakan metode Index Card
Match dalam materi kalimat tanya.
Dari hasil belajar menggunakan metode Index Card Match dalam
materi kalimat tanya peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran
menggunakan metode Index Card Match dapat meningkatkan nilai Bahasa
Indonesia tentang kalimat tanya pada kelas II di SD IT ABN. Berikut ini
adalah data yang diperoleh dari data awal, siklus pertama dan siklus kedua
dapat dilihat pada tabel 4.4
Berdasarkan hasil penelitian selama dua siklus yang bertujuan untuk
meningkatkan hasil nilai Bahasa Indonesia tentang kalimat tanya seperti
terlihat dalam tabel diatas menunjukan peningkatan pada proses
pembelajaran Bahasa indonesia.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa telah ada
peningkatan hasil nilai Bahasa Indonesia tentang kalimat tanya Hal ini dapat
dilihat pada peningkatan rata-rata nilai Bahasa Indonesia siswa dari data
awal, siklus I dan siklus II yang tersaji pada grafik 4.4
32
Tabel 4.3 Rekapitulasi Persentase Ketuntasan Per Siklus
Siklus I Siklus II
No Kriteria
Jumlah % Jumlah %
Belum
2. 10 35,71% 2 7,14%
Tuntas
60,00%
50,00%
35,71%
40,00%
30,00%
20,00%
7,14%
10,00%
0,00%
Siklus I Siklus II
33
Dari hasil persentase hasil belajar siswa yang sudah baik ini, penulis
memutuskan untuk tidak lagi melakukan perbaikan. Kegiatan perbaikan
siklus II ini menjadi akhir dari pelaksanaan penelitian di kelas.
34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
35
remedial dan bimbingan kepada siswa tersebut . Dengan dukungan dan
kerjasama yang baik antara seluruh pihak merupakan hal penting untuk
mencapai keberhasilan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah., (2006).
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Dasar/ MI, (2006).
(SIKLUS I)
Kelas : II (Dua)
Identifikasi Masalah
1. Beberapa siswa malas membaca dan terlihat bosan saat pelajaran Bahasa
Indonesia
2. Siswa belum paham tentang makna atau isi bacaan
3. Kemampuan dan pemahaman siswa yang masih kurang dalam penyusunan
kalimat tanya yang tepat
4. Sebagian besar hasil belajar siswa dalam membuat kalimat tanya masih
dibawah KKM
Analisis Masalah
Perumusan Masalah
(SIKLUS II)
Kelas : II (Dua)
1. Identifikasi Masalah
a. Beberapa siswa malas membaca dan terlihat bosan saat pelajaran Bahasa
Indonesia
b. Siswa belum paham tentang makna atau isi bacaan
c. Kemampuan dan pemahaman siswa yang masih kurang dalam penyusunan
kalimat tanya yang tepat
d. Sebagian besar hasil belajar siswa dalam membuat kalimat tanya masih
dibawah KKM.
2. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah pada pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai
kalimat tanya, penulis menganalisa serta merumuskan masalah yang terjadi.
Adapun analisa masalah yang ditemukan dalam pembelajaran adalah :
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan metode index card match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa di masa pandemic covid-19 dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai kalimat tanya di kelas II SD IT
ABN?
Rencana Kegiatan
(SIKLUS 1)
Pembelajaran ke :5
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum :
Siswa mampu membuat kalimat tanya dengan tepat.
2. Tujuan Khusus :
Di pandu melalui metode index card match siswa dapat menyusun
kalimat tanay dengan tepat
3. Tujuan Perbaikan :
Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerasan model
pembelajaran index card match dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia mengenai kalimat tanya di kelas II SD IT ABN
a. Tujuan Bagi siswa :
B. Materi Ajar
Teks Kelompok 1
Terkena duri
Ilham mempunyai adik Iara. Ia berumur empat tahun. Kemarin sore, ia
bermain di kebun tanpa memakai sandal. Kakinya luka terkena duri. Iara
menangis kesakitan. Ibu mengobati luka Iara dengan betadin. Ibu
menasehati Iara supaya Iara memakai sandal jika bermain. Iara
menganggukkan kepala.
Index card Match
Kapan
Berapa ……… Iara menangis ? Kakinya terkena duri
Bagaimana
……… Iara terkena duri ? Kemarin sore
Teks kelompok 2
Kera yang rakus
Kera merasa lapar, ia pergi ke kebun pisang. Ia makan semua pisang petani
yang ada dikebun itu. Kera memang sangat rakus, petani pasti marah
melihatnya.
Benar juga adanya, petani pisang itu dating. Ia marah melihat pisangnya
habis. Ia tebas pohon pisang yang sedang dipanjat kera. Kera pun jatuh
terpelanting ke tanah. Kera mengaduh kesakitan, ia lari terbirit-birit ke huta.
Index card Match
……… yang dilakukan petani pada kera?
Apa
C. Metode Pembelajaran
Metode : Metode Index Card Match
E. Penilaian
Penilaian Pengetahuan : Tes
1. Siapa
2. Dimana
3. Kapan
4. Mengapa
5. Bagaimana
6. Siapa
7. Apa
8. Kapan
9. Bagaimana
10. Siapa
(SIKLUS II)
Pembelajaran ke :5
A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum :
a. Siswa mampu membuat kalimat tanya dengan tepat.
2. Tujuan Khusus :
B. Materi Ajar
Teks Kelompok 1
Penyesalan Rija
Ada seekor ikan mujair, ia tinggal disungai opak. Ika mujair
memiliki 3 ekor anak Namanya Jari, Rija, dan Ajir. Mereka belum pandai
berenang. Ibu mujair menasehati anak-anaknya “anak-anakku jangan
berenang jauh-jauh” pesan ibu mujair.
Arus air di sungai ini sanagat deras. Jari dan Ajir mematuhi nasehat
ibunya, lain dengan Rija. Ia bosan belajar berenang disekitar rumahnya, ia
berenang aga jauh dari rumahnya. Tiba-tiba arus deras menyeretnya. Rija
tidak dapat menahan arus itu. Ia terbawa arus sampai ke dekat sawah. Rija
menangis ketakutan. Seekor ikat awes menolongnya, induk mujair merasa
gembira, ia mengucapkan terimakasih kepada ikan tawes. Rija menyesali
perbuatannya. Sejak itu ia mematuhi nasehat ibunya.
Index card Match
Ia tinggal di sungai opak
Dimana ika mujair tinggal?
3 ekor
Berapa jumlah anak ikan mujair?
Teks kelompok 2
Menonton Sirkus
Minggu sore Banu dan Wati sudah rapi. Mereka diajak oleh ayah
dan ibu pergi menonton sirkus yang diadakan di pekan raya. Pukul empat
pertunjukkan dimulai. Penonton sudah ramai. Mereka duduk dengan tertib.
Penampilan pertama adalah kera naik sepeda roda satu. Dia tampak terampil
sekali dilanjutkkan atraksi harimau melompati lingkaran api. Ada gajah
bermain bola, ada pula anak laki-laki berjalan di atas seutas tambang. Semua
penonoton bertepuk tangan. Pukul lima pertunjukkan usai. Penonton pulang
dengan hati gembira.
Index card Match
Binatang …….. saja yang ada dalam pertunjukkan?
Apa
Ada kera, harimau putih dan gajah
Siapa
……… yang mengajak mereka pergi menonton sirkus?
Ayah dan ibu
Dimana
Kapan
……… pertunjukkan sirkus diadakan? Di pekan raya
Berapa
Bagaimana ……… mereka pergi menonton sirkus? Minggu sore
C. Metode Pembelajaran
E. Penilaian
1. Berapa
2. Apa
3. Mengapa
4. Dimana
5. Bagaimana
6. Apa
7. Kapan
8. Siapa
9. Mengapa
10. Dimana
SD IT ABN
NOMOR
NAMA SISWA L/P
URUT NISN/NIS
1 3121008340 Aditya Kartika Haryopriatmojo L
2 0122601810 Afika Putri Anggraini P
3 0135902851 Akhmad Masykur Firdaus Arifin L
4 0138385206 Ainayya Nur Fadhiila P
5 0139819601 Aliqa Nurisya Hazimah P
6 0127434255 Althaf Izaz Yulianto L
7 3134651140 Amira Zakiyyah Utomo P
8 3125963657 Aqilla Sadewa Putra L
9 3139625350 Davina Ameera Rinaldy P
10 0135341726 Fathan Althaf Ditra Afriyanto L
11 3125571318 Fauzan Athaa Darmawan L
12 3132863576 Kaina Azalea Khumaira Afandy P
13 0139805605 Kaindra Bima Arkan L
14 0126613612 Kanza Vega Salsabila P
15 0132606728 Khanifa Raisya Dzikria P
16 3125328563 Lucky Pratama L
17 3124099024 Luwis Alfaro L
18 3122804434 Mohammad Segara Joenoes L
19 3122896285 Muhamad Ghaisan Suhendar L
20 3137830406 Muhammad Furqon Alghifari L
21 0137766902 Muhammad Habibie L
22 3122711112 Muhammad Leondra Ramadanial L
23 0135945786 Muhammad Zadaniyal Fadhla L
24 3127605521 Natasha Sava Putri Wardani P
NOMOR
NAMA SISWA L/P
URUT NISN/NIS
25 0125705570 Rizqi Muhammad Wafiq L
26 3134303968 Satria Zhafran Habibie L
27 0137247269 Shalfa Amarie Humaira P
28 - Aghisna Aulia Zulkarnaini P
Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
SIKLUS I
B. Kegiatan Inti
Baiklah, hari ini kita akan belajar menyusun kalimat tanya dengan model
Index Card Match. Untuk materi kalimat tanya anak-anak bisa buka buku tema
8 halaman 132.
Sebelumnya ibu sudah membagi 2 kelompok di whatsapp grup dan
kelompok 1 memegang kartu pertanyaan dan kelompok 2 memegang kartu
jawaban. Anak-anak sudah menyiapkan nya? Dan anak-anak sudah membaca
cerita pertama yang sudah ibu kirim di whatsapp grup?
Kalau sudah coba kelompok 1 Abie perlihatkan kartu pertanyaan nya dan
kelompok 2 siap-siap untuk memperlihatkan kartu jawabannya yaa 1 2 3.
Iya pintar hebat jawabannya benar. Sekarang pertanyaan ke 2 siapa dari
kelompok 1 yang akan memperlihatkan pertanyaannya? dan kelompok 2
bersiap-siap yaa. ( dilakukan hingga pertanyaan nya habis)
Nah sekarang bergantian kelompok 2 yang memperlihatkan pertanyaan
dan kelompok 1 memperlihatkan kartu jawaban. Anak-anak sudah membaca
cerita kedua yang sudah ibu kirim di whatsapp grup?
Kalau sudah coba kelompok 2 perlihatkan kartu pertanyaan nya dan
kelompok 1 siap-siap untuk memperlihatkan kartu jawabannya yaa 1 2 3.
Iya pintar hebat jawabannya benar. Sekarang pertanyaan ke 2 siapa dari
kelompok 2 yang akan memperlihatkan pertanyaannya? dan kelompok 1
bersiap-siap yaa. ( dilakukan hingga pertanyaan nya habis)
C. Kegiatan Penutup
Tidak terasa pelajaran hari ini sudah selesai. Ada yang ingat tidak tadi kita
belajar apa? Iya menyusun kalimat tanya dengan menggunakan metode Index
Card Match. Jangan lupa kerjakan tugas yang ibu sudah kirim di google form
link nya sudah ibu kirim di whatsapp grup ya. Kita tutup Bersama sama dengan
mengucapkan Hamdallah Alhamdulillah.
Jangan lupa melaksanakan shalat 5 dan jangan lupa selalu mematuhi
protokol kesehatan dengan menerapka 3 M (memakai masker, mencuci tangan
dan menjaga jarak) yah anak-anak.
Waasalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
SKENARIO PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
B. Kegiatan Inti
Baiklah, hari ini kita akan belajar menyusun kalimat tanya dengan model
Index Card Match.
Sebelumnya ibu sudah membagi 2 kelompok di whatsapp grup dan
kelompok 1 memegang kartu pertanyaan dan kelompok 2 memegang kartu
jawaban. Anak-anak sudah menyiapkan nya? Dan anak-anak sudah membaca
cerita pertama yang sudah ibu kirim di whatsapp grup?
Kalau sudah coba kelompok 1 Abie perlihatkan kartu pertanyaan nya dan
kelompok 2 siap-siap untuk memperlihatkan kartu jawabannya yaa 1 2 3.
Iya pintar hebat jawabannya benar. Sekarang pertanyaan ke 2 siapa dari
kelompok 1 yang akan memperlihatkan pertanyaannya? dan kelompok 2
bersiap-siap yaa. Selanjutnya pertanyaan ke 3 kelompok 1 bersiap-siap jangan
sampai salah memperlihatkan kartunya ya. Nah sekarang pertanyaan terakhir
bersiap-siap semua ya. Selesai untuk cerita pertama, selanjutnya ke cerita ke
dua ya.
Nah sekarang bergantian kelompok 2 yang memperlihatkan pertanyaan
dan kelompok 1 memperlihatkan kartu jawaban. Anak-anak sudah membaca
cerita kedua yang sudah ibu kirim di whatsapp grup?
Kalau sudah coba kelompok 2 perlihatkan kartu pertanyaan nya dan
kelompok 1 siap-siap untuk memperlihatkan kartu jawabannya yaa 1 2 3.
Iya pintar hebat jawabannya benar. Sekarang pertanyaan ke 2 siapa dari
kelompok 2 yang akan memperlihatkan pertanyaannya? dan kelompok 1
bersiap-siap yaa. ( dilakukan hingga pertanyaan nya habis)
Hebat anak-anak sudah mulai aktif dan lebih bersemangat dari pertemuan
sebelumnya yah
C. Kegiatan Penutup
Tidak terasa pelajaran hari ini sudah selesai. Ada yang ingat tidak tadi kita
belajar apa? Iya menyusun kalimat tanya dengan menggunakan metode Index
Card Match. Jangan lupa kerjakan tugas yang ibu sudah kirim di google form
link nya sudah ibu kirim di whatsapp grup ya. Kita tutup Bersama sama dengan
mengucapkan Hamdallah Alhamdulillah.
Jangan lupa melaksanakan shalat 5 dan jangan lupa selalu mematuhi
protokol kesehatan dengan menerapka 3 M (memakai masker, mencuci tangan
dan menjaga jarak) yah anak-anak.
Waasalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Lampiran 4
SIKLUS I
3. Jelaskan hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi pembelajaran
berlangsung dan mengapa?
Jawab : siswa terlihat sangat senang dalam melaksanakan pencocokan kartu
dalam metode Index Card Match
3. Jelaskan hal unik atau tidak biasa pada saat simulasi pembelajaran
berlangsung dan mengapa?
Jawab : siswa sangat antusias saat mencocokan kartu
NIM : 836410662
KESESUAIAN
DENGAN RPP SARAN/HASIL
ASPEK YANG DIMINATI
SESUAI TIDAK DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/ PENDAHULUAN/
AWAL AWAL
1. Motivasi ✓
2. Memberikan acuan ✓ Sudah baik
3. Melakukan apersepsi ✓
B. KEGIATAN INTI B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan konsep/ ✓
materi/ contoh/ Dapat menjelaskan dengan
ilustrasi jelas dan mudah dipahami
2. Pemberian penguatan ✓ oleh siswa
3. Penggunaan media ✓
4. Pemberian tugas/ ✓
Latihan
5. Umpan balik ✓
C. KEGIATAN C. KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
1. Meringkas/ ✓
merangkum
Ringkas dan jelas
2. Evaluasi ✓
3. Pemberian tugas ✓
KEPANTASAN
PENAMPILAN SARAN/HASIL
PANTAS TIDAK
YANG DIAMATI DISKUSI/REFLEKSI
PANTAS
1. Pakaian yang ✓ Sopan dan Rapi
dikenakan
2. Alas kaki yang ✓ Sesuai dengan motifnya
digunakan
3. Ekspresi / mimic ✓ Tegas dan murah
wajah senyum
4. Sikap / gerak ✓ Baik
tubuh
5. Bahasa yang ✓ Bahasa Indonesia
digunakan sehingga mudah
dipahami
Pendamping, Mahasiswa
NIM. 836410662
Lampiran 7
1. FOTO BERSAMA