Anda di halaman 1dari 23

Laporan PKP Matematika Kelas 5

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Selain suatu hasil keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru di

dalam kelas ialah menggunakan media pembelajaran sebab kegiatan beajar mengajar

pada hakekatnya adalah komunikasi, dalam proses komunikasi ini guru berperan sebagai

komunikator yang akan menyampaikan pesan kepada siswa, agar pesan itu dapat diterima

dengan baik oleh siswa, maka perlu suatu alat yaitu media pembelajaran.

Pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan harus dimiliki oleh seorang

guru. Dr. Oemar Hamalk (1989), mengemukakan bahwa media pendidikan adalah alat,

metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan

interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Pembelajaran yang berhasil, ditunjukan dengan dikuasinya materi pelajaran oleh

siswa. Tingkat pengusaan siswa terhadap materi pembelajaran biasanya dinyatakan

dengan nilai hasil belajar. Namun demikian, kenyataan yang muncul dilapangan

berdasarkan analisis dan refleksi hasil tes formatif materi tentang sifat-sifat bangun ruang

sederhana pada mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri Sukareja Kecamatan

Balongan Kabupaten Indramayu menunujkan rendahnya tingkat penguasaan siswa

terhadap materi pelajaran tersebut. Terbukti hanya 7 orang dari 22 siswa yang mencapai

tingkat penguasaan materi sebesar 75 % keatas.


Sebagai guru professional penulis berupaya untuk meningkatakan penguasaan siswa

terhadap materi tersebut dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran, penelitian ini juga

ditunjukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional

(PDGK 4501) pada program studi S-I PGSD FKIP Universitas Terbuka

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisis diatas, maka yang menjadi fokus perbaikan untuk mata

pelajaran Matematika adalah : “Bagaimana meningkatkan aktivitas dan penguasaan siswa

tentang Sifat-sifat bagun ruang sederhana dengan menggunakan media alat peraga ? ”

C. Tujuan Perbaikan

Dalam kegiatan pembelajaran matematika diharapkan guru akan memiliki kemampuan-

kemapuan untuk :

1. Menjelaskan bagaimaana menyebutkan nama-nama bangun ruang.

2. Mengunakan media atau alat peraga yang tepat untuk menyampaikan proses

pembelajaran tentang Sifat-sifat bagun ruang sederhana.

3. Meningkatkan aktivitas siswa dan pemahaman bangun ruang dengan penerapan media

alat peraga tentang sifat-sifat bagun ruang sederhana.

D. Manfaat Perbaikan

Adapun tindakan proses perbaikan pembelajaran ini diharapkan akan dapat

memberikan manfaat yang sangat berguna bagi :

1. Bagi siswa
- Meningkatkan taraf penguasaan terhadap matri

- Dapat meningkatkan minat dan motivasi serta penguasaan materi pelajaran, sehingga

hasil belajarnya memuaskan.

2. Bagi Guru,

- Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran

- Meningkatkan percaya diri

- Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan tekhnik pembelajaran serta guru

termotivasi untuk meningkatkan kenerjanya.

3. Bagi Sekolah

- Memperkaya teknik pembelajaran dan peningkatan atau kemajuan pada diri guru dan

pendidikan di Sekolah.

- Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu

memajukan proses pendidikan di masa mendatang.

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani :mathem atika) secara umum ditentukan sebagai

kajian pola dari struktur, perubahan, dan ruang, tak resminya seorang dapat

mengatakannya sebagai penulisan bilangan dan angka. Sedangkan di dalam pandangan

formalis, Matematika adalah pemeriksaan aksioma yang mengeaskan struktur abstrak

menggunakan logika simbolik dan notasi Matematika, pandangan lain tergambar dalam

filosofi Matematika.

Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai asal dari ilmu

pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi mathematikus juga mengeaskan dan

menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam ilmu pasti, karena struktur mungkin

menyediakan, untuk kajian, generalisasi pemersatu bagi beberapa sub-bidang, atau alat

bantu untu penghitungan biasa.

Dalam topik pembahasan Matematika, terdapat satu topik yang paling mendasar,

yaitu bagun ruang. Bangun ruang adalah subuah bagunan yang memiliki sisi, rusuk dan titik

sudut. Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang. Rusuk adalah

garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang. Titik sudut adalah titik

pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.

B. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Pendekatan Keterampilan Proses

1. Pengertian

Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan

belajar-mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses

pemerolehan hasil belajar (Semiawan, 1992). Pendekatan keterampilan proses ini

dipandang sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksanaan
pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dewasa ini.

Sumatowa (2006: 138) mengemukakan bahwa keunggulan pendekatan keterampilan

proses didalam proses pembelajaran, antara lain :

a. Siswa terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat dengan mudah pemahaman

siswa terhadap materi pelajaran.

b. Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari.

c. Meatih siswa untuk berfikir lebih kritis.

d. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat lebih aktif dalam pembelajaran.

e. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru.

f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.

2. Pendekatan Keterampilan Proses

Menurut (Semiawan, 1992), terdapat sepuluh keterampilan proses yaitu : (1)

kemampuan mengamati, (2) kemampuan menghitung, (3) kemampuan mengukur, (4)

kemampuan mengklasifikasi, (5) kemampuan menemukan hubungan, (6) kemampuan

membuat prediksi (ramalan), (7) Kemampuan melaksanakan penelitian (percobaan), (8)

kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data, (9) kemampuan menginterpretasikan

data, dan (10) kemampuan mengkomunikasikan hasil.

a. Mengamati :

Mengamati merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk

memperoleh pengetahuan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

pengembangan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini tidak sama dengan kegiatan melihat.

Pengamatan dilaksanakan dengan memanfaatkan seluruh panca indera yang mungkin

biasa digunakan untuk memperhatikan hal yang diamati, memilah-milah bagiannya


berdasarkan kriteria tertentu, juga berdasarkan tujuan pengamatan, serta mengolah hasil

pengamatan dan menuliskan hasilnya.

b. Kemampuan Menghitung :

Kemampuan menghitung dalam pengertian yang luas, merupakan salah satu

kemampuan yang penting dalam kehidupan sehari-hari dapat dikatakan bahwa dalam

semua aktivitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan ini.

c. Kemampuan Mengukur :

Dalam pengertian yang luas, kemampuan mengukur sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari, dimana seseorang dapat mengetahui sesuatu yang diamatinya

dengan mengukur apa yang diamatinya.

d. Kemampuan Mengklasifikasi :

Kemampuan mengklasifikasi merupakan kemampuan mengelompokkan atau

menggolongkan sesuatu yang berupa benda, fakta, informasi, dan gagasan.

Pengelompokkan ini didasarkan pada karakteristik atau ciri-ciri yang sama dalam tujuan

tertentu, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu

pengetahuan.

e. Kemampuan Menemukan Hubungan.

Kemampuan ini merupakan kemampuan penting yang perlu dikuasai oleh siswa. Yang

termasuk dalam kemampuan ini adalah : fakta, informasi, gagasan, pendapat, ruang, dan

waktu. Kesemuanya merupakan variabel untuk menentukan hubungan antara sikap dan

tindakan yang sesuai.

f. Kemampuan Membuat Prediksi (Ramalan).

Ramalan yang dimaksud di sini bukanlah sembarang perkiraan, melainkan perkiraan

yang mempunyai dasar atau penalaran. Kemampuan membuat ramalan atau perkiraan

yang di dasari penalaran baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam


mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam teori penelitian, kemampuan membuat ramalan

ini disebut juga kemampuan menyusun hipotesis. Hipotesis adalah suatu perkiraan yang

beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu. Dalam kerja

ilmiah, seorang ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang kemudian diuji melalui

eksperimen

C. Media Pembelajaran

Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi

pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu,

Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk

menyampaikan isi atau materi pembelajaran.

Sedangkan, National, Education, Association (1969) mengungkapkan bahwa media

pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang - dengan,

termasuk teknologi perangkat keras.

Dari pendapat-pendapat yang ada di atas dapatlah disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang

fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik dalam mengikuti pelajaran sehingga

mendorong pencapaian proses belajar pada diri peserta didik. Sebagai kelengkapannya

maka dapat diketahui beberapa jenis media belajar, diantaranya :

1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, postr, kartu, komik.

2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.

3. Projekted Still Media : slide, proyektor, dan sejenisnya.


4. Projected Motion Media : film, televisi, vidio, (VCD, DVD, VTR), komputer dan
sejenisnya
Dari pendapat-pendapat yang ada di atas dapatlah disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang
fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik dalam mengikuti pelajaran sehingga
mendorong pencapaian proses belajar pada diri peserta didik. Sebagai kelengkapannya
maka dapat diketahui beberapa jenis media belajar, diantaranya :
a. . Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, postr, kartu, komik.
b. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya.
c. Projekted Still Media : slide, proyektor, dan sejenisnya.
d. Projected Motion Media : film, televisi, vidio, (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan


prosedur penelitian seperti berikut ini!
Modifikasi model Penelitian tindakan dari Kemmis dan Tagart

……………………
……………………
……………………
……………………

Pelaksanaan
Keterangan:
Perencanaan. Uraikan langkah-langkah kolaborasi yang dilakukan, fakta-fakta
empirisyang diperlukan dalam rangka tindakan, sosialisasi esensi tindakan dan scenario
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada guru sejawat dan siswa, perangkatperangkat
pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, lembaran-lembaran evaluasi dan
instrumen lain berikut kriteria penilaian yang akan disiapkan dan dikembangkan.
Pelaksanaan. Uraikan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan skenario yang
telah dikembangkan pada langkah perencanaan. Langkah-langkah pembelajaran ini akan
sesuai dengan hakikat teori yang mendasari strategi pembelajaran, atau sesuai dengan
sintaks model pembelajaran yang diadaptasi. Langkah-langkah pembelajaran tersebut
hendaknya dibuat secara rinci, karena akan mencerminkan kualitas proses pembelajaran
yang akan dihasilkan.
Observasi/Evaluasi. Observasi dilakukan terhadap interaksi-interaksi akademik yang
terjadi sebagai akibat tindakan yang dilakukan. Interaksi-interaksi yang dimaksud dapat
mencakup interaksi antara siswa dengan materi pelajaran, interaksi antar siswa, interaksi
antara siswa dengan guru. Oleh sebab itu, uraian secara jelas tindakan yang dilakukan
tertuju pada interaksi yang mana saja, bagaimana melakukan observasi, seberapa sering
obserbasi itu dilakukan, dan apa tujuan observasi tersebut. Observasi yang utuh akan
mencerminkan proses tindakan yang berlangsung. Untuk memperoleh data yang lebih
akurat, observasi sering dilengkapi dengan perekaman dengan tape atau video. Evaluasi
biasanya dilakukan untuk mengukur obyek produk, misalnya kualitas proses pembelajaran,
sikap siswa, kompetensi praktikal, atau tanggapan siswa. Untuk itu, uraikan evaluasi yang
dilakukan, jenisnya dan tujuannya, dan untuk mengukur apa evaluasi itu dilakukan.
Refleksi. Hasil observasi dan evaluasi selanjutnya direfleksi tingkat ketercapaiannya
baik yang terkait dengan proses maupun terhadap hasil tindakan. Refleksi ini bertujuan
untuk memformulasikan kekuatan-kekuatan yang ditemukan, kelemahan-kelemahaman dan
atau hambatan-hambatan yang mengganjal upaya dalam pencapaian tujuan secara
optimal, dan respon siswa. Refleksi ini harus dijelaskan secara rinci. Tujuannya adalah
untuk melakukan adaptasi terhadap strategi/pendekatan/metode/model pembelajaran yang
diterapkan, lebih memantapkan perencanaan, dan langkah-langkah tindakan yang lebih
spesifik dalam rangka pelaksanaan tindakan selanjutnya.
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
Lokasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V (lima) SD Negeri

Sukareja Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. Waktu pelaksanaan adalah dimulai

dari tanggal 3 sampai dengan 17 Maret 2011 dengan rincian sebagai berikut :

1. Lokasi

2. Struktur Organisasi SD Negeri Sukareja


3. Jadwal Pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan dan fokus perbaikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
Mata Pelajaran Matematika

No Waktu Siklus Fokus Perbaikan

Siswa mau menunjukan satu persatu bangun ruang

dan menyebutkan nama bangun ruang tersebut.

1 Kamis, 10 Maret 2011 I Siswa mampu menjawab pertanyaan guru tentang

sifat-sifat bangun tabung, balok, kubus, dan kerucut

dilengkapi alat peraga yang ada.

Menyebutkan jumlah Rusuk, sisi dan titik sudut


2 Kamis, 17 Maret 2011 II
pada bangun ruang balok, kubus, dan kerucut

4. Karakteristik
Karakteristik siswa Kelas V (lima) SD Negeri Sukareja adalah sebagai berikut : jumlah

siswa 22 orang, siswa laki-laki 12 orang dan jumlah siswa perempuan 10 orang.

Sedangkan latar belakang siswa berasal dari keluarga dengan tingkat kehidupan yang

beragam, 40% pekerjaan orang tua siswa Swasta, 30% pekerjaan orang tua siswa buruh

dan Petani, 20% pekerjaan orang tua siswa pedagang dan tukang bangunan, dan 10%

pekerjaan orang tua siswa pegawai negeri sipil.

B. Deskripsi Per-Siklus
1. Prosedur Pelaksanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran matematika untuk meningkatkan aktivitas dan

penguasaan siswa tentang Sifat-sifat bagun ruang sederhana dengan menggunakan media

alat peraga dilaksanakan dalam dua Siklus pembelajaran yang meliputi kegiatan

perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap Siklus perbaikan, penulis

dibantu oleh teman sejawat dan supervisor.

2. Hasil Perbaikan
1. Siklus I
Tujuan Perbaikan
 Siswa mau menunjukan satu persatu bangun ruang dan menyebutkan nama bangun

ruang tersebut.

 Siswa mampu menjawab pertanyaan guru tentang sifat-sifat bangun tabung, balok, kubus,

dan kerucut dilengkapi alat peraga yang ada.

I. Kegiatan awal ( 5 menit )

Melakukan Tanya jawab tentang

a. Macam-macam bangun ruang.

b. Bentuk-bentuk bangun rungan.


c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum menyampaikan arti

pembelajaran.

II. Kegiatan Inti ( 25 menit )

a. Guru mendemonstrasikan tentang bangun ruang ( 5 menit ).

b. Guru melakkan Tanya jawab tentang bangun ruang ( 5 menit ).

1. Sebutkan sifat-sifat dari bangun ruang kubus.

2. Berapa jumlah sisi pada tabung.

3. Berapakah jumlah rusuk pada balok.

c. Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok dan diberikan tugas

d. Mengerjakan lembar kerja kelompok kemudian perwakilan dari kelompok untuk

mempersentasikannya didepan kelas ( 15 menit ).

III. Kegiatan Akhir ( 5 menit )

a. Siswa bersama-sama guru membuat rangkuman bangun ruang dan sifat-sifat bangun

ruang.

2. Siklus II
Tujuan Perbaikan
Mengaplikasikan pemahaman siswa tentang bangun ruang

 Menyebutkan jumlah Rusuk, sisi dan titik sudut pada bangun ruang balok, kubus, dan

Kerucut

I. Kegiatan awal ( 5 menit )


d. Mengkodisikan siswa siap belajar

e. Memotifasi siswa melalui Tanya jawab dan peragaan tentang bangun ruang

f. Apersepsi melalui Tanya jawab tentang nama bangun yang sudah dipelajari

sebelumnya. Perntanyaan yang diajukan adalah persegi, persegi panjang dan

segitiga.

g. Menyampaikan tujuan dari kegiatan pembelajaran

II. Kegiatan Inti ( 25 menit )

a. Guru mendemonstrasikan macam-macam bangun ruang dengan alat perga yang terbuat

dari kertas karton yang berbentuk kubus, balok dan kerucut

b. Menunjukan jumlah rusuk, sisi dan titik sudut dengan peragaan langsung

c. Membagikan lembar kerja kelompok (LKK)

d. Siswa Mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas

e. Tanya jawab dan kesimpulan

III. Kegiatan Akhir ( 5 menit )

b. Evaluasi akhir pelajran

c. Memberikan tugas PR

d. Menutup pelajaran

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi per-Siklus
1. Siklus I (pertama)
Dari pelaksanaan kegiatan pembalajaran pada Siklus I (pertama) pada siswa Kelas V
SD Negeri Sukareja, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I (pertama)

Grafik 1
Data Siswa Yang Memperoleh Nilai Pada Siklus I (pertama)
Berdasarkan tabel 1 dan Grafik 1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD
Negeri Sukareja pada Siklus I (pertama) mencapai rata-rata 56,82 dengan rincian dari 20
siswa, yang nilanya tuntas hanya 2 siswa yang mendapat nilai 80, dan ada 4 siswa lagi
mendapat nilai 70, kemudian yang tidak tuntas ada 5 siswa mendapat nilai 60, ada 8 siswa
mendapat nilai 50, ada 2 orang mendapat nilai 40, dan ada 1 siswa mendapat nilai 30, jadi
persentase ketuntasan siswa 27,27%, sehingga dapat dikatagorikan buruk.

Tabel 2
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II (kedua)
Grafik 2
Data Siswa Yang Memperoleh Nilai Pada Siklus II (kedua)
Berdasarkan tabel 2 dan Grafik 2 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas V SD
Negeri Sukareja pada Siklus II (kedua) mencapai rata-rata 80,45 dengan rincian dari 20
siswa, yang nilanya tuntas hanya 2 siswa yang mendapat nilai 100, dan ada 6 siswa lagi
mendapat nilai 90, dan ada 7 siswa lagi mendapat nilai 80, serta ada 5 siswa lagi yang
mendapat nilai 70,masih ada juga nilai tidak tuntas namum hanya 2 siswa mendapat nilai
60, jadi secara keseluruhan dari hasil pembelajaran siklus II (kedua) presentase
ketuntasan siswa mencapai 90,90 %, sehingga dapat di katagorikan sangat baik.

Grafik 3
Rata-rata Nilai Tes dan Presentase Tuntas
Perbandingan Siklus I dan Siklus II
Dari diagram kelihatan pada Siklus I (pertama) nilai rata-rata 56,82, dan Persentase
Tuntas 27,27% dengan katagori buruk, dan pada Siklus II (kedua) nilai rata-rata 80,45, dan
Persentase Tuntas mencapai 90,90%, sehingga dapat dikatagorikan sangat baik.

B. Pembahasan
Dalam pembahasan tentunya mengacu pada hasil analisis di atas, sehingga dapat
diuraikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Siswa memiliki masalah dalam hal motivasi dan keaktifan dalam belajar Matematika karena
sistem pembelajaran yang konvensional dan tidak maksimalnya penggunaan media belajar
yang menarik.
2. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya perbaikan dengan
mengggunakan alat peraga. Upaya ini dilakukan dalam dua Siklus bersama teman sejawat
yang berperan sebagai observer.
3. Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi sifat-sidat bangun ruang sederhana, yang
dalam pelaksanaannya penulis berusaha memanfaatkan alat peraga untuk meningkatkan
motivasi dan keaktian siswa, sehingga dapat diperoleh hasil belajar yang maksimal.

C. Refleksi
Berdasarkan lembar observasi masih terjadi kelemahan-kelemahan mendasar pada
saat perbaikan pembelajaran Siklus I (pertama), antara lain :
a. Contoh yang disajikan guru masih kurang.
b. Sistematika penyajian perlu diperbaiki. Pada saat tahap pengenalan konsep mestinya
peneliti menggunakan pengetahuan siswa yang dikuasai tentang Sifat-sifat bagun ruang
sederhana dengan menggunakan media alat peraga.
c. Sebagian siswa masih belum memahami penjelasan guru. Sedangkan arah kekuatan
perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan pada Siklus II (kedua) yaitu meliputi :
1. Pembelajaran inkuiri berimbas positif terhadap perubahan aktifitas dalam kreatifitas siswa.
2. Alat peraga cukup komunikatif dalam menyampaikan pesan pembelajaran.
Selain hal tersebut agar kemampuan siswa individual dapat diukur, pada penugasan
kelompok ada perintah untuk pengerjaan secara individual dalam naungan kelompok.
Sedangkan pada Siklus II (kedua) berdasarkan hasil observasi (terlampir) yang dilakukan
rekan sejawat dan supervisor, didapati kekuatan-kekuatan perbaikan pembelajaran Siklus II
(kedua) antara lain :
a) Penjelasan guru menjadi lebih jelas dan mudah dipahami.
b) Contoh dan latihan disampaikan relevan dengan pendekatan pembelajaran yang
digunakan.
c) Sistematika penyajian terurut dengan baik.
Sebagai tindaklanjut dari Siklus I (pertama) apabila masih kurang berhasil sebagai
penyelesaian berikutnya akan tindaklanjuti melalui Siklus II (kedua). Dalam pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran pada Siklus II (kedua) tentunya melalui konsultasi dengan
teman sejawat dan bimbingan supervisor

D. Hal-hal yang unik


a. Hal –hal unik yang muncul pada saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya.
Pada siklus I siswa bnyak yang melirik dan meperhatikan gerak gerik pengamat, sehungga
pembelajaran kurang efektif tetapi setelah diberi tahu maksud kedatangan tamu tersebut
siswa baru terlihat tentang dalam mengikuti pembelajaran.
b. Kejadian lain yaitu pada siklus II, ada seorang siswa yang bernama Dede Setiwan selain
meningkatnya prestasi belajar, juga menunjukan kedisiplinan dalam waktu belajar, bahkan
ia lebih aktif dalam diskusi. Padahal tadinya sangat kurang bahkan sering mengamuk saat
proses belajar mengajar berlangsung.
Bedasarkan proses di atas menunjukan perubahan pemebelajaran yang dilakukan
penulis ini, berarti keberhasilan pembelajaran antara lain ditentukan oleh kemampuan guru
dalam mengelola kelas, pemberian motivasi dan pedekatan lengsung pada siswa yang
bermasalah.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari keseluruhan hasil perbaikan mengenai “pengerjaan hitung bilangan bulat
dalam pemecahan masalah bagi siswa Kelas V SD Negeri Sukareja, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar Matematika pada
siswa Kelas V SD Negeri Sukareja. Hal ini diketahui dari peningkatan rata-rata nilai hasil
belajar pada Siklus I (pertama) ke Siklus II (kedua) sebesar 63,63%. Peningkatan skor
siswa diasumsikan merupakan akibat dari perlakuan yang lebih diberikan penekanan
kepada siswa dengan menggunakan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan
masalah..
Jawaban atas pertanyaan penulisan yang diajukan pada rumusan masalah adalah
sebagai berikut :
a. Hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri Sukareja dalam materi sifat-sifat bangun ruang
sederhana pada mata pelajaran Matematika pada Siklus I (pertama) sangat tidak
memuaskan, dengan rata-rata nilai, 56,82.
b. Perbedaan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri Sukareja dalam materi sifat-sifat bangun
ruang sederhana pada mata pelajaran Matematika sebelum perbaikan pembelajaran dan
setelah perbaikan pembelajaran cukup signifikan, yaitu rata-rata sebesar 80,45.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang didapat, maka dapat dinyatakan bahwa penerapan
penggunaan media alat peraga tentang sifat-sifat bagun ruang sederhana pada pelajaran
Matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V SD Negeri Sukareja, maka
penulis memiliki beberapa saran tindak lanjut, yaitu berupa :
a. Pemilihan dan penggunaan alat peraga yang sesuai berkontribusi positif dalam perbaikan
pembelajaran, karena itu disarankan kepada teman sejawat agar senantiasa untuk
melakukan perbaikan setiap pembelajaran, misalnya : pemilihan alat dan media yang
sesuai.
b. Disarankan teman sejawat berupaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas.
c. Untuk lebih meningkatkan penguasaan tuntutan guru yang profesional, perlu dilakukan
penyegaran melalui Kelompok kerja Guru (KKG) dalam upaya berbagi pendapat dan tukar
pengalaman.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas ( 2008 ) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kelas IV


Drs. H. Udin S. Winataputra, MA., dkk Strategi Belajar Mengajar (PGSD 2201) Penerbit Universitas
Terbuka
Gatot Muhsetyo, dkk Pembelajaran Matematika SD (PDGK 4406) Penerbit Universitas Terbuka
I.G.A.K Wardani, Kuswara Penelitian Tindakan Kelas (IDIK 4008) Penerbit Universitas Terbuka
TIM TAP FKIP. UT Panduan Tugas Akhir Program Sarjana FKIP (IDIK4500) Penerbit Universitas
Terbuka
TIM FKIP Pemantapan Kemapuan Profesional (PDGK 4501) Penerbit Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai