Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : DINDAPUTTYHANURA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 837536165

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK4401/Materi dan Pembelajaran PKn SD

Kode/Nama UPBJJ : 74/MALANG

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Lima sumber konflik yang berlatar belakang kondisi kebhinekaan di Indonesia:

1. Tragedi Sampit

Tragedi ini bermula dari konflik antara kelompok etnis Dayak dan Madura yang terjadi
di Sampit, Kalimantan Tengah. Tempo mencatat konflik bermula pada 18 Februari
2001 saat empat anggota keluarga Madura, Matayo, Haris, Kama dan istrinya, tewas
dibunuh. Warga Madura lantas mendatangi rumah milik suku Dayak bernama Timil
yang dianggap telah menyembunyikan si pembunuh. Massa meminta agar Timil
menyerahkan pelaku pembunuhan itu. Karena permintaan mereka tidak dituruti,
massa marah dan membakar rumah. Insiden malam itu dapat dihentikan polisi.
Sayang, pembakaran terus meluas ke rumah-rumah lainnya.

Warga Dayak pinggiran Sampit pun mulai berdatangan, baik melalui darat maupun
sungai. Etnis Madura dikejar dan dibunuh. Penduduk asli sepertinya tahu di mana
kantong-kantong warga Madura berada. Tua-muda pria-wanita menjadi sasaran
pembunuhan. Di beberapa ruas jalan, tampak bergelimangan tubuh korban tanpa
kepala.

Sebagian besar warga dari etnis Madura harus diungsikan ke Jawa Timur dan Jawa
Tengah. Korban bertambah dan sudah tidak bisa dihitung berapa rumah dan fasilitas
umum yang terbakar. Diperkirakan korban jiwa mencapai angka 469 orang dalam
konflik yang berlangsung selama 10 hari ini.

2. Konflik Maluku

Konflik ini adalah konflik kekerasan dengan latar belakang perbedaan agama yakni
antara kelompok Islam dan Kristen. Konflik Maluku disebut menelan korban
terbanyak yakni sekitar 8-9 ribu orang tewas. Selain itu, lebih dari 29 ribu rumah
terbakar, serta 45 masjid, 47 gereja, 719 toko, 38 gedung pemerintahan, dan 4 bank
hancur. Rentang konflik yang terjadi juga yang paling lama, yakni sampai 4 tahun.

3. Konflik 1998
Krisis ekonomi berujung menjadi konflik sosial pada penghujung Orde Baru. Jatuhnya
Soeharto ditandai dengan merebaknya kerusuhan di berbagai wilayah di Indonesia.
Pada kerusuhan tersebut, banyak toko dan perusahaan dihancurkan massa yang
mengamuk. Sasaran utama adalah properti milik warga etnis Tionghoa.

Perempuan keturunan Tionghoa bahkan menjadi korban pelecahan dan pemerkosaan


dalam kerusuhan itu. Banyak yang diperkosa beramai-ramai, dianiaya, lalu dibunuh. Di
antara etnis Tionghoa, banyak yang meninggalkan Indonesia untuk mencari
keselamatan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 21 Mei sebagai Hari Dialog dan


Keberagaman sejak 2002. Peringatan hari ini berawal saat UNESCO mengeluarkan
Deklarasi Universal tentang Keberagaman Budaya. Melalui Resolusi Nomor 57/249,
ditetapkanlah 21 Mei sebagai hari merayakan keberagaman di seluruh dunia.

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini
berakar pada dimensi kultural. PBB pun mencanangkan dialog untuk menjembatani
budaya demi menciptakan perdamaian. Tindakan sederhana yang disarankan PBB
untuk merayakan keberagaman budaya antara lain mengunjungi pameran
kebudayaan, mendengarkan musik dari kebudayaan berbeda, mengundang tetangga
beda agama atau suku untuk makan bersama, atau menonton film yang berkisah
seputar budaya berbeda.

4. Konflik golongan agama (2000-an)


Pada tahun 2000-an terjadi konflik yang melibatkan golongan Agama, yaitu
Ahmadiyah dan Syiah. Kerusuhan ini bermula saat, golongan Ahmadiyah mengalami
banyak sekali tekanan dari kelompok mayoritas di wilayahnya. Mereka dianggap
menyimpang hingga akhirnya diusir, rumah ibadah dan warga dibakar hingga aksi
kekerasan lainnya. Jemaah dari Ahmadiyah dipaksa kembali ke ajaran asli dan
meninggalkan ajaran lamanya. Selain Ahmadiyah, Syiah juga ditekan di Indonesia.
Kelompok ini dianggap sesat dan harus diwaspadai dengan serius. Namun,
masyarakat terlalu ekstrem hingga banyak melakukan kekerasan pada kelompok ini
mulai dai pembakaran rumah ibadah hingga pesantren. Hal ini dilakukan dengan
dalih agar Islam di Indonesia tidak tercemar oleh ajaran pengikut Syiah.

5. Konflik Antar Golongan dan Pemerintah (GAM, RMS, dan OPM)


Konflik antara Gerakan Aceh Merdeka atau GAM dengan pemerintah sempat menjadi
perhatian internasional. Konflik ini terjadi akibat banyak dari milisi GAM
menginginkan lepas dari Indonesia. Sayangnya pemerintah tak mau hingga adu
kekuatan terjadi selama bertahun-tahun. Konflik ini akhirnya selesai setelah muncul
sebuah kesepakatan yang salah satunya adalah membuat Aceh menjadi daerah
otonomi khusus. Selain GAM adalah lagi RMS atau Republik Maluku Selatan dan
Operasi Papua Merdeka atau OPM. Kelompok ini menginginkan merdeka dan lepas
dari Indonesia. Untuk memenuhi hasrat ini tindakan-tindakan pemberontakan kerap
terjadi dan membuat warga sekitar merasa sangat terganggu. Pasalnya gerakan
separatis seperti ini hanya akan membuat situasi menjadi buruk.

2. Indikator:
3.4.2. Menuliskan contoh perilaku anak menjaga persatuan dalam keberagaman di
lingungan rumah melalui pengamatan
3.4.3. Menuliskan contoh perilaku anak menjaga persatuan dalam keberagaman di
lingungan sekolah melalui pengamatan
3.4.4. Menuliskan contoh perilaku anak menjaga persatuan dalam keberagaman di
lingungan masyarakat melalui pengamatan
4.4.1 Menjelaskan ciri khas suku Minang dalam bentuk peta pikiran
3. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara mengalami proses yang Panjang
dan penuh perjuangan, yang perumusannya dilakukan oleh BPUPKI yang dimulai
tanggal 29 mei 1945; sedangkan penetapaan / pengesahaan dilakukan oleh PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 bersamaan dengan ditetapkannya UUD 1945.

Pemahamaan mengenai hakikat Pancasila merupakan suatu upaya penalaraan


rasional untuk memahami makna hakiki nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara Republik Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara . bagi
bangsa dan segera Indonesia hakikat dari Pancasila yaitu sebagai pandangan hidup
bangsa dan sebagai Dasar Negara Kedua pengertian pokok tersebut seyogiyanya anda
pahami betul karena disamping sebagai pandangn hidup dan dasar negara , terdapat
beberapan pengertian atau penyebutan lain yang dihubungkan dengan Pancasila
seperti.

a. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia

b. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Republik Indonesia, yaitu ciri khas yang
dapat dibedakan dengan bangsa lain

c. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum dalam kehidupan


bernegara Republik Indonesia.

d. Pancasila sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia pada waktu mendirikan


negara. Selain itu, Pancasila disebut sebagai Filsafat hidup yang mempersatukan
Bangsa Indonesia.

Pengertian atau penyebutan tersebut tidaklah salah bahkan merupakan kekayaan


akan makna Pancasila bagi bangsa Indonesia. Tetapi berbagai penyebutan tersebut
pada dasarnya harus dikembalikan pada pengertian dan fungsi Pancasila pokok
Pancasila yaitu sebagai dasar negara Indonesia. Mengapa demikian? Oleh karena
kadang-kadang bebagai pengertian / penyebutan tersebut dapat mengaburkan
Pancasila hakikat Pancasila itu sendiri. Sebagai contoh misalnya Pancasila dikatakan
sebagai alat “pemersatu bangsa “, yang sengaja diberi pengertian oleh tokoh ( AIDIT /
TOKOH PKI ), yaitu bangsa Indonesia telah bersatu maka dasar negara Pancasila dapat
diganti ideologi lain ( KOMUNISME)

(Darmodihardjo, dkk 1978)

4. Hak Asasi Manusia (HAM)

1. Hak Asasi Pribadi (Personal Human Rights)

Merupakan hak yang berkaitan dengan kehidupan pribadi setiap orang.

Berikut contoh hak asasi pribadi yang melekat pada setiap manusia:

▪ Hak kebebasan mengemukakan pendapat.


▪ Kebebasan dalam ber-organisasi.
▪ Hak menjalankan dan memeluk agama.
▪ Kebebasan untuk bepergian, berkunjung, dan berpindah-pindah tempat.
▪ Hak untuk tidak dipaksa dan disiksa.
▪ Hak hidup, berperilaku, tumbuh dan berkembang.

2. Hak Asasi Politik (Political Rights)

Hak asasi politik adalah hak yang dimiliki seseorang dalam lingkup politik.

Berikut contoh hak asasi dalam lingkup politik:

▪ Hak memilih dalam pemilihan, misalnya pemilihan presiden.


▪ Mendirikan partai politik.
▪ Hak dipilih dalam pemilihan, misalnya pemilihan ketua rt.
▪ Diangkat dalam jabatan pemerintah
▪ Kebebasan dalam kegiatan pemerintahan.
▪ Hak memberikan usulan-usulan atau pendapat yang berupa usulan petisi.

3. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights)

Merupakan hak untuk memiliki perlakuan yang sama ketika dalam acara pengadilan.

Berikut hak asasi dalam peradilan:

▪ Menolak digeledah tanpa surat adanya surat penggeledahan.


▪ Hak untuk mendapatkan hal yang sama dalam berlangsungnya proses hukum
baik itu penyelidikan, penggeledahan, penangkapan, dan penahanan
▪ Mendapatkan pembelaan dalam hukum.
▪ Memperoleh kepastian hukum.
▪ Mendapatkan perlakukan adil dalam hukum

4. Hak Asasi Sosial Budaya

Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial di masyarakat. Dalam kehidupan di


masyarakat, setiap manusia memiliki hak yang berkaitan dengan kemasyarakatan.

Berikut contoh hak asasi dalam lingkup sosial budaya:

▪ Mendapatkan pendidikan yang layak.


▪ Mengembangkan bakat dan minat.
▪ Memperoleh jaminan sosial
▪ Hak untuk berkomunikasi
▪ Hak untuk memilih, menentukan pendidikan.

5. Hak Asasi Hukum (Legal Equality Rights)

Setiap masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

Berikut contoh hak asasi terkait hukum:

▪ Hak yang sama dalam proses hukum.


▪ Mendapatkan layanan dan perlindungan hukum.
▪ Hak dalam perlakuan yang adil atau sama dalam hukum.
▪ Hak mendapatkan dan memiliki pembelaan hukum pada peradilan.

6. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights)

Hak asasi menyangkut ekonomi berarti bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk
melakukan aktivitas ekonomi berupa membeli, menjual, serta memanfaatkan sesuatu
yang memiliki daya jual.

Berikut contoh hak asasi ekonomi:

▪ Kebebasan dalam membeli sesuatu.


▪ Kebebasan mengadakan dan melakukan perjanjian kontrak.
▪ Memiliki pekerjaan yang layak.
▪ Kebebasan melakukan transaksi.
▪ Hak memiliki sesuatu.
▪ Hak untuk menikmati SDA.

5. Model Pembelajaran Inkuiri


Mengamati
Siswa mengamati gambar pada power point. Guru dan siswa bertanya jawab
tentang bagaimana mereka bisa menghadapi keadaan alam jika mereka tidak memiliki
pakaian. 3 x 25 menit
Siswa diarahkan untuk mendiskusikan hidup tanpa pakaian. Bagaimana jika mereka
tidak berpakaian saat hujan dan di bawah terik matahari? Bagaimana jika mereka
tidak berpakaian di malam hari? Mengapa mereka harus berpakaian? Beberapa siswa
mendapat kesempatan menyampaikan pendapat kelompoknya. Melalui kegiatan ini
diharapkan siswa dapat memahami arti penting pakaian dan akan mensyukuri pakaian
yang mereka miliki. Collaboration
Membaca
Setelah mengamati gambar pada power point, siswa diberi kesempatan membaca
teks pada power point. Isi teks berkaitan dengan apa yang diamati siswa. Secara
bergantian siswa diberi kesempatan untuk membaca teks dengan suara nyaring.
Menanya
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang menuliskan kalimat yang
menyatakan kewajiban dan hak pada tabel yang telah disediakan. Setelah membaca
teks pada power point, siswa diberi waktu untuk menuliskan kalimat yang
menyatakan kewajiban dan hak pada tabel yang telah disediakan. Ingatkan siswa
untuk melakukannya secara mandiri dan menulis dengan rapi. Siswa mengamati tabel
yang berisi daftar kewajiban dan hak terkait pakaian. Guru meminta siswa untuk
mengingat-ingat pengalaman mereka tentang kewajiban dan hak terkait pakaian.
Guru meminta siswa untuk menyiapkan cerita tentang pengalaman pelaksanaan
kewajiban dan hak terkait pakaian di rumah mereka.
Mengkomunikasikan
Beberapa siswa mendapat kesempatan bercerita tentang pengalaman pelaksanaan
kewajiban dan hak berkaitan dengan pakaian di rumah masing-
masing.Communication
Usai mendengarkan cerita beberapa siswa, guru mengingatkan agar siswa bersyukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pakaian yang mereka peroleh dari orang tua
mereka. Siswa diingatkan untuk menerima pemberian orang tua dengan senang hati
dan mengenakannya dengan gembira, karena tidak semua anak dapat memiliki
pakaian seperti mereka. Selain itu, siswa diingatkan juga agar tidak berlebihan dalam
berpakaian. Tuhan tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. Milikilah pakaian
secukupnya saja. Religius
Setelah mengetahui beberapa kewajiban dan hak berkaitan dengan pakaian, siswa
diminta mengamati video pada power point tentang 8 masalah yang berhubungan
dengan pakaian. (saat musim panas, seorang anak menggunakan kjaket tebal, atau
saat pulang sekolah pakaian yang dipakai kotor) siswa diminta menyampaikanmasalah
yang mereka amati yang berkaitan dengan pakaian. Guru memancing siswa untuk
mengemukakan pendapat sebanyakbanyaknya. Guru mengambil beberapa masalah
dan mintalah siswa memberikan pendapatnya bagaimana seharusnya mereka
menyikapi masalah. Misalnya, pakaian kotor. Jawaban yang mungkin
adalah :seharusnya pakaian tidak dikenakan atau seharusnya pakaian segera dicuci.
Beri kesempatan siswa berpendapat tentang masalah yang pernah dihadapinya. Beri
kesempatan siswa lain memberi saran untuk memecahkan masalahnya. Critical
Thinking and Problem Solving
Mengolah informasi
Siswa mengamati masalah-masalah yang ada pada gambar di power point dan
mencoba memberi saran untuk pemecahan masalah yang ada. Siswa mengamati
gambar pada power point dan menyampaikan apa yang mereka lihat pada gambar.
Kemudian siswa membaca teks tentang istirahat siang. Siswa menidentifikasi bentuk
istirahat yang mungkin dilakukan. Guru memancing siswa untuk menjelaskan bentuk
istirahat lainnya yang tidak terdapat pada teks. Siswa juga diberi kesempatan
menyampaikan pendapatnya tentang kegunaan istirahat siang. Critical Thinking and
Problem Solving
Siswa menjawab pertanyaan terkait bentukbentuk atau cara istirahat yang mungkin
dilakukan.
Siswa menjelaskan kebiasan istirahat yang mereka lakukan pada siang hari. Guru
memancing siswa menjelaskan tidur siang sebagai salah satu bentuk istirahat untuk
menjaga kesehatan. Mintalah siswa menjelaskan kebiasaan yang mereka lakukan
berkaitan dengan tidur siang, kewajiban apa yang harus mereka lakukan sebelum dan
setelah bangun dari tidur. Siswa mendapat kesempatan untuk berpendapat sesuai
dengan pengalamannya masing-masing. Tidak tertutup kemungkinan ada siswa yang
tidak biasa beristirahat siang. Guru mengapresiasi dan dapat menyarankan agar siswa
meluangkan waktu untuk istirahat siang. Communication
Siswa menuliskan kewajiban berkaitan dengan tidur siang sesuai dengan gambar
yang ada.
Setelah memahami beberapa kewajiban terkait tidur siang, siswa menceritakan
pengalamannya tentang bentuk istirahat siang yang biasa dilakukan dan
kewajibankewajibannya pada tempat yang telah disediakan secara tertulis lalu
hasilnya di fotokan melalui whatsapp. Communication
Siswa diminta mengerjakn evaluasi melalui google form yang link nya sudah
dibagikan melalui whatspp

Anda mungkin juga menyukai