TUGAS 1
Mengajarkan IPS dalam bentuk kurikulum, disini para pengajar akan mengajarkan IPS kepada siswa-
siswanya berdasarkan konsep-konsep yang tersedia dalam ilmu IPS. Konsep-konsep yang ada di IPS
dapat disampaikan oleh para guru kepada siswa menjadi satu konsep, hal ini dilakukan agar para
siswa dapat mencerna ilmu IPS yang diberikan oleh Guru
Penerapan ilmu IPS dalam Kehidupan sehari-hari, Pada saat guru telah mengajarkan IPS kepada
siswa berdasarkan ilmu atau konsep yang tersedia, agar para siswa dapa dengan mudah
mencernanya. Para murid yang telah menerima ilmu IPS dari gurunya dapat menerapkan konsep
tersebut dalam kehidupan sosial, hal ini diharpakan agar para siswa dapat berbaur dan bergabung
dalam masyarakat.
2. Jika dilihat dari Visi misi dan strateginya, Barr, dkk. (1978:1917) Social Studies telah dan dapat
dikembangkan dalam tiga tradisi, yaitu:
Konsep pendidikan IPS dalam pelaksanaan kurikulum 1984 yang secara konseptual merupakan
penyempurnaan dari kurikulum 1975, khususnya dalam aktualisasi materi, masuknya konsep P-4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) sebagai materi pokok PMP (Pendidikan Moral
Pancasila). Pada kurikulum 1984, PPkn merupakan mata pelajaran sosial khusus yang wajib diikuti
semua siswa di SD, SMP dan SMU. Sedangkan mata pelajaran IPS diwujudkan dalam (1) Pendidikan
IPS terpadu di SD kelas I s.d. VI; (2) Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTP yang mencakup geografi,
sejarah, dan ekonomi koperasi; (3) Pendidikan IPS terpisah di SMU yang meliputi Sejarah Nasional
dan Sejarah Umum di kelas I dan II; Ekonomi dan Geografi di kelas I dan II; Sejarah Budaya di kelas III
program IPS.
4. a) Karena di Indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidika IPS setua dan sekuat
pengaruh NCSS ( National Council for the Social Studies ). Lembaga serupa yang dimiliki Indonesia
adalah HISPIPSI (Himpunan Sarjana Pendidiksn IPS Indonesia).
b) Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ilmu pendidikan IPS masih tergantung
pada pemikiran atau kelompok pakar yang ditugasi secara insidental untuk mengembangkan
kurikulum melalui Pusat Pengembangan Kurikulum dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbud
( Puskur ).
5.
a) Geografi
Pemerintah harus bisa memilih dan memilah lahan yang berpotensi sebagai lahan pertanian dan
industri, sehingga sudah terpetakan lahan yang mana yang akan digunakan sebagai pertanian dan
yang mana sebagai industri.
b) Ekonomi
Industri dan pertanian harus berjalan dengan seimbang tanpa mengurangi salah satu. Dikarenakan
tanpa adanya industri perekonomian negara tidak akan berkembang, tetapi tanpa menghilangkan
lahan yang berpotensi sebagai pertanian.
c) Sosiologi
Masyarakat di daerah yang berpotensi dalam pertanian harus tetap mengembangkan usaha
pertanian, dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang semakin
meningkat, sehingga antara industri dan pertanian berjalan dengan seimbang.