KELAS RANGKAP
MAKALAH
MODUL 2 KB 1-3
Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah PKR
Dosen Pengampu:
Umi Hasanah
Disusun Oleh :
1. Dina Sulistioningsih (837536205)
2. Dinda Putty Hanura (837536165)
3. Diyah Ayu Fittra Nilam Sari (837537285)
4. Dewi Lailatul Maghfiroh (837536355)
5. Mochamad Novi Ardianto (837540316)
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ 74 / 74 MALANG
PROGRAM S1 PGSD
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
A. LATAR BELAKANG 2
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN 3
D. MANFAAT 3
BAB II PEMBAHASAN 4
BAB III PENUTUP 14
A. KESIMPULAN 14
B. SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran kelas rangkap merupakan suatu bentuk pembelajaran
yangmempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih,
dalam waktuyang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang
berbeda. PKR jugamengandung arti bahwa, seorang guru mengajar dalam satu
ruang kelas atau lebih danmenghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar
yang berbeda.
Pada saat proses pembelajaran di sekolah, tidak selamanya guru SD atau guru
kelas bisaterus mengajar. Ada kalanya, guru tersebut mempunyai halangan yang
menyebabkannya tidakbisa hadir menjalankan tugasnya sebagai guru yaitu
melaksankan pembelajaran di sekolah. Akibat kekurangan guru mungkin saja
akan menghambat pelaksanaan tugas pembelajaran danhak siswa dalam menuntut
ilmu, maka dari itu pelaksanaan pembelajaran kelas rangkap tidakbisa
dihindarkan.
Seorang guru yang mengajar di kelas rangkap tentunya harus memiliki
keterampilanpembelajaran dalam PKR yang berprinsip pada didaktik dan metodik
yang meliputiketerampilan dalam mengawali dan mengakhiri dalam proses
pembelajaran PKR, caramendorong belajar asik dan membicarakan belajar
mandiri, cara mengelola kelas PKR denganbaik, kemitraan antar guru dan antara
guru dan masyarakat serta pembinaan professional guruPKR oleh kepala sekolah.
Hal itu tentu harus dimiliki oleh guru yang mengajar di kelas PKR,maka dari itu,
sebagai calon seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian prinsip dan model PKR?
2.Apa pengertian dari prinsip ditadik dan metodik?
3.Bagaimana cara mengawali dan mengakhiri pembelajaran?
4.Bagaimana cara mendorong siswa belajar aktif dalam belajar?
2
5. Apa saja model interaksi kelas rangkap dalam PKR?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian prinsip dan model PKR
2. Untuk mengetahui prinsip ditadik dan metodik
3. Untuk mengetahui cara mengawali dan mengakhiri pembelajaran
4. Untuk mengetahui cara mendorong siswa belajar aktif dalam belajar
5. Untuk mengetahui model interaksi kelas rangkap dalam PKR
D. MANFAAT
1. Dapat mengetahui pengertian prinsip dan model PKR
2. Dapat megetahui prinsip ditadik dan metodik
3. Dapat megetahui cara mengawali dan mengakhiri pembelajaran
4. Dapat megetahui cara mendorong siswa belajar aktif dalam belajar
5. Dapat megetahui model interaksi kelas rangkap dalam PKR
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam proses pembelajaran yang baik dan efektif menurut Karwiet (1987)
ditandai oleh 3 hal sebagai berikut diantaranya :
Dari contoh kegiatan PKR yang ada di modul 2.6 sampai dengan 2.14 yang telah
kit abaca dan kita cermati
Kita memiliki intisari topik diantaranya :
1. Hakikat pengelolaan KPR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi-
tingginya dengan memanfaatkan sumber daya (alam, manusia, social dan budaya)
yang telah tersedia.
2. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh pemanfaatan sebagian
tterbesar dari waktu yang tersedia untuk kegiatan belajar siswa, penampilan
kualitas yang memadai, dan keterlibatan yang luas dari seluruh siswa dalam
kegiatanbelajar.
4
3. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar,
menampilkan kualitas pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam belajar.
4. Model pembelajaran yang telah ada di MODUL memiliki kekuatan dan
kelemahan. Dalam praktik semua terpulang dalam tujuan belajar, kemampuan,
dam sarana belajar yang tersedia.
5
Prinsip Didaktik-Metodik dan Prosedur Dasar PKR (KEGIATAN BELAJAR 2)
Secara umum pengertian dikdadik adalah istilah untuk strategi dalam mengajar
yang berkenaan dengan penataan urutan pembelajaran
Dalam mengajar konsep diktatik dan metodik keduanya saling berkaitan erat
dalam pembelajaran dan pembahasan tersebut tertuang pada point-point berikut ;
Kedua jenis kegiatan ini pastilah sering kita lakukan, namun setiap dari kita
memiliki cara-cara tersendiri/ metode tersendiri dalam mengawali dan mengakhiri
sebuah pembelajaran, dalam praktiknya kiat atau seni mengajar sangatlah
beragam tergantung bagaimana Guru melaksanakannya, menyesuaikan dengan
siswa perihal apa, mengapa, dan bagaimana membelajarkan siswa.
Dalam Pembelajaran Kelas Rangkap guru tidak hanya harus memiliki bekal ilmu
dan kiat mengajar yang bersifat umum saja, melainkan hal-hal yang lebih khusus
diantaranya :
A. Mengawali Pembelajaran
Perlu kita sadari dalam membukapembelajaran ada 4 hal pokok yang harus
dilakukan oleh seorang guru. Diantaranya :
6
sedikit berdesakan namun metode ini sangatlah efektif daripada kita mengajar dua
kelas dalam masing-masing ruangan kelas sedangkan kita kesana- kemari untuk
menyampaikan materi.
7
B. Mengakhiri Pembelajaran
1. Meninjau kembali
Dalam hal ini kita sebagai guru wajib meninjau kembali dengan cara memberi
sebuah rangkuman materi kepada siswa atau kesimpulan dari sebuah
pembelajaran. Sehingga kita akan mengetahui sebagaima dan sejauh mana
pencapaian siswa dalam satu episode pembelajaran.
Dalam hal ini kita bias memberi tugas atau pekerjaan rumah dan merancang
sesuatu atau mengkomunikasikan sesuatu adalah tindak lanjut atau jembatan
materi yang kita sampaikan dalam satu pertemuan hari ini dengan materi
pertemuan yang akan datang.
8
2. Bagaimana Mendorong Belajar Aktif dan Membiasakan Belajar Mandiri
Hakikat belajar adalah berubah, perubahan yang terjadi berlangsung dalam diri
individu siswa. Perubahan dalam pengetahuan berlangsung melalui proses
pemahaman, sedangkan nilai dan sikap melalui proses penghayatan. Proses
pembelajaran yang manusiawi adalah proses yang memungkinkan siswa belajar
secara mandiri. Belajar mandiri adalah proses memperoleh pengetahuan, nilai dan
sikap, keterampilan dan kebiasaan belajar melalui pemanfaatan rangsangan dari
luar diri siswa untuk membangkitkan kemampuan belajar secara optimal. Alasan
perlunya digalakan belajar mandiri adalah :
1. Ada bukti kuat bahwa individu yang berinisiatif belajar dapat belajar lebih
banyak, dan lebih baik daripada individu yang bergantung pada guru.
2. Belajar mandiri lebih sesuia dengan proses alami perkembangan mental
individu.
3. Perkembangan baru dalam berbagai aspek pendidikan menempatkan siswa
sebagai pembelajar yag aktif.
Keterampilan dasar yang dapat dijadikan latar dalam pembelajaran PKR adalah
keterampilan :
9
6. Guru sebagai pemberi kemudahan belajar sesuai kebutuhan siswa
7. Guru sebagai mitra kerja dalam kegiatan belajar
3. Mengadakan variasi
Peristiwa belajar mengajar bisa merupakan kebiasaaan yang
menyenangkan dan menantang apabila strategi pembelajaran yang
digunakan benar-benar dapat melahirkan kesenangan, kepuasaan dan
kebetahan belajar. Namun sebaliknya, apabila peristiwa belajar tidak
memenuhi tuntutan seperti tersebut di atas sudah bisa dipastikan peristiwa
belajar akan tidak menarik dan sekaligus membosankan.
Variasi adalah keanekaragaman, variasi tersebut ada tiga, yaitu :
1. Variasi gaya mengajar
Gaya mengajar atau teaching style adalah pola penampilan guru dalam
mengolah dan mengelola rangsangan belajar dan lingkungan belajar
yang memungkinkan tumbuhnya dinamika proses belajar siswa.
Dinamika proses belajar tercermin pada perhatian, smengat, dan rasa
senang, dan kebetahan atau keasyikan siswa dalam mempelajari
sesuatu.
2. Variasi media dan sumber
Keterampilan guru dalam memanfaatkan aneka ragam media dan
sumber belajar secara tepat guna dan layak akan dapat membangun
iklim atau suasana belajar mengajar yang menarik, menantang,
menyenangkan, dan mengasyikkan.
3. Variasi pola interaksi dan kegiatan
Proses belajar siswa haru sdiartikan sebagai aktivitas individu dalam
membangun pengetahuan melalui pengalaman. Pengalaman tidaklah
berisi tunggal, tetapi selalu bersudut jamak. Oleh karena itu,
pengalaman belajar siswa yang baik dan bermakna adalah pengalaman
belajar yag dibangun melalui aneka ragam pola interaksi dan kegiatan
yang sengaja dikembangkan oleh guru.
10
ANEKA MODEL INTERAKSI KELAS RANGKAP DALAM PKR (Kegiatan
Belajar 3)
Kualitas pembelajaran sebagai salah satu unsur penting dalam pembelajaran yang
efektif akan dapat ditingkatkan melalui penerapan aneka model pembelajaran itu.
Tentu saja tidak semua model perlu diterapkan secara bersama. Pilihan model
yang tepat mengenai model yang idterapkan sangatlah oenting. Ada beberapa
model pembelajaran yang dapat kita gunakan sesuai dengan kebutuhan, antara lain
sebagai berikut :
11
untuk memperoleh suatu kesimpulan, tetapi melibatkan sebanyak-
banyaknya siswa dalam menggali sebanyak-banyaknya pendapat.
Peran guru yang utama adalah sebagai penanya, moderator dan
manajer kelas,
c. Konsultasi Intra Kelompok
Tujuan model ini adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
kebiasaan saling berbagi ide dan membuat kesepakatan bersama
mengenai seuatu hal serta menuangkan hasil keepakata dengan bahasa
sendiri.
d. Tutorial Teman Sebaya
Model ini dikembangkan untuk mengembangkan sikap dan kebiasaan
saling membantu anatar teman sebaya. Dalam memanfaatkan tutor
sebaya guru berperan sebagai manusia yang akan dimintakan
keterangan, petunjuk dan saran oleh siswa yang ditugasi sebagai tutor.
e. Tutorial Lintas Kelas
Model ini digunakan secara lintas kelas. Siswa kelas yang lebih tinggi
ditugasi untuk membantu kelompok siswa kelas dibawahnya.
f. Diskusi Meja Bundar
Tujuan model ini ialah mengembangkan keterampilan mengemukakan
ide secara tertulis melalui situasi kerja kelompok.
g. Tugas Diskusi Resitasi
Model ini cocok dikelas 4 keatas, karena model ini tertuju pada
pengembangan keterampilan akademis yang digapai melalui situasi
kerja sama.
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu) dan Aktivitas Tugas Terbaik (ATTa)
Peran guru dalam model ini adalah sebagai narasumber dan manager
kelas. Misi utama model ini adalah melatih keterampilan berpikir
kognitif dan komunikasi secara tertulis.
12
CARA MEMELIHARA SUASANA BELAJAR
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hakikat pengelolaan PKR adalah upaya mencapaitujuan yang setinggi-
tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, alam,
sosial, budaya) yang tersedia. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh
pemanfaatan sebagian terbesar dari waktu yang tersedia untuk kegiatan
belajar siswa, penampilan kualitas pembelajaran yang memadai, dan
keterlibatan yang luas dari seluruh siswa dalam kegiatan belajar. Guru
PKR dituntut untuk melakukan aneka cara mengisi waktu belajar,
menampilkan kualitas pembelajaran, dan melibatkan siswa dalam belajar.
Setiap model memiliki kekuatan dan kelemahan. Dalam praktik semua
terpulang pada tujuan belajar, kemampuan, dan sarana belajar yang
tersedia.
Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam
pelaksanaan PKR dalam menciptakan iklim belajar yang ditandai oleh
suasana yang hangat, adanya rasa saling hormat, terjadinya dialog-dialog,
peran siswa yang jelas, dan adanya saling percaya. Dalam
menganekaragamkan pembelajaran guru PKR harus terampil dalam
menerapkan variasi gaya belajar, media dan sumber, dan pola interaksi dan
kegiatan belajar mengajar.
Setiap model atau bentuk proses belajar mengajar memiliki langkah-
langkah pembelajaran yang khas. Langkah-langkah ini menggambarkan
urutan kegiatan guru dan siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran
merangkap kelas.
B. Saran
Sebagai Seorang calon Guru SD kita mesti menerima apabila di hadapkan
untuk mengajar kelas Rangkap, jadi melalui makalah ini kita sudah bias
membayangkan apa yang kita lakukan apabila kejadian itu terjadi.
Seorang guru pun mesti tanggap dalam mengajar peserta didik dan selalu
memberikan senyum dan perhatian nya terhadap mereka agar mereka tidak
14
merasa bahwa guru tidak akan membantu mereka pada saat mereka
mendapatkan kesulitan atau masalah.
Guru dituntut untuk dapat:
1. Memelihara disiplin kelas untuk memungkinkan setiap siswa selalu
berada dalam tugas belajarnya dan tidak mengganggu siswa lainnya.
2. Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang menarik.
3. Selalu sadar dan merasa terikat oleh tujuan belajar yang telah
dirumuskan dengan tepat berani mengambil keputusan transaksional,
yakni keputusan yang diambil pada saat berlangsungnya pembelajaran
demi mencapai hasil belajar siswa yang setinggi-tingginya.
15
Daftar Pustaka
16