(PDGK4302)
disusun oleh :
Nama : KENNY SITI FATIMAH, S.Pd.
NIM : 857476326
Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
MODUL 1
HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah satu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang
guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua
atau lebih tingkat kelas yang berbeda.
Alasan PKR diperlukan adalah ; 1. Alasan geografis; 2. Alasan demografis; 3. Kurang guru; 4.
Terbatasnya ruang kelas; 5. Adanya guru yang tidak hadir
MODUL 2
MODEL PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Tiga model dasar pengelolaan pembelajaran kelas rangkap PKR 221 : Dua kelas, dua mata
pelajaran dalam satu ruangan. PKR 222 : Dua kelas , dua mata pelajaran dalam dua ruangan.
PKR 333 : Tiga kelas, tiga mata pelajaran dalam satu ruangan.
Dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang guru.
1) Menarik perhatian siswa
2) Menimbulkan motivasi belajar
3) Memberi acuan belajar
4) Membuat kaitan materi
Keterampilan dasar yang dapat dijadikan latar pembelajaran dalam PKR adalah keterampilan :
a. Membimbing diskusi kelompok kecil;
b. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan;
Untuk dapat menciptakan situasi tersebut guru seyogyanya terampil dalam hal-hal berikut:
1) Menanggapi dengan penuh kepekaan terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya
interaksi belajar-mengajar.
2) Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun verbal.
3) Memberikan penugasan kepada kelompok dengan jelas sehingga siswa-siswa memahami
tugas dan peranan serta tanggung jawab kegiatan belajar mengajar.
4) Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila melihat terjadinya perilaku menyimpang
dari siswa
5) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan dan token, sesuai dengan
keperluan dan situasi secara wajar.
Dalam upaya mengatasi perilaku yang menyimpang ada sejumlah teknik yang dapat dipakai :
1) Mengabaikan sementara yang direncanakan;
2) Melakukan campur tangan dengan isyarat;
3) Mengawasi dari dekat;
4) Menerima perasaan negatif siswa;
5) Mendorong siswa mengungkapkan perasaannya;
6) Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu;
7) Menghilangkan ketegangan dengan humor;
8) Mengatasi penyebab gangguan;
9) Membatasi secara fisik;
10) Menjauhkan pengganggu;
Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam menutup pelajaran : Meninjau kembali; Mengadakan
evaluasi; Memberikan tindak lanjut;
Misi utama model ini adalah melatih keterampilan berpikir kognitif dan komunikasi secara
tertulis.
MODUL 3
PENGORGANISASIAN KELAS
PENATAAN RUANG
Pada umumnya penataan ruang kelas di sekolah dasar adalah berbentuk persegi, dalam hal ini
guru hanya bertugas untuk mengidentifikasi dan mendaftar aset-aset yang ada didalam kelas.
1. Penataan Fisik Kelas
a. Daerah pajangan
Guru harus bisa menentukan letak-letak pajangan di dalam kelas, dan sebaik- baiknya
untuk memanfaatkan ruang dinding yang kosong agar pajangan terlihat rapi.
b. Kemudahan bergerak
Dalam suatu ruangan hendaknya murid dan guru merasa nyaman dan tidak terasa
sesak serta guru bisa leluasa bergerak didalam kelas.Idealnya ruangan kelas berisi
sekitar 30 orang murid.
c. Sinar
Sinar matahari akan sedikit mengganggu kegiatan pembelajaran murid apabila posisi
bangku berhadapan langsung dengan cahaya matahari.
d. Panas dan ventilasi
Ruangan kelas identic dengan pengap atau lembab dan minim cahaya, maka posisi
ventilasi sangatlah diperhatikan.
e. Papan tulis
Pada pembelajaran PKR harus tersedia minimal 2 papan tulis untuk masing-masing
kelas yang diajarkan.
f. Bangku dan kursi
Sebaiknya kursi yang digunakan ialah satu kursi untuk satu murid atau bukan bangku
panjang, ini dilakukan agar pada posisi melingkar dalam pembelajaran diskusi tidak
menyulitkan murid.
g. Meja guru
Meja guru diposisikan agar pandangan luas terhadap murid.
h. Sudut aktifitas
Sudut aktifitas yaitu sudut dimana murid-murid dapat melakukan kegiatan belajar
secara individu tanpa menggangu murid lain yang belajar. Diantara contoh-contoh
sudut aktifitas yaitu:
1. Sudut membaca.
2. Sudut IPA.
3. Sudut hasil seni.
4. Warung.
5. Sudut rumah tangga.
6. Gudang/tempat menyimpan alat-alat pembelajaran.
Guru PKR nampaknya juga masih mengatur denah seperti tersebut. Sebenarnya dalam PKR
pengaturan semacam ini kurang sesuai.
Gambar 3.3
Gambar 3.4
Beberapa keuntungan dari denah pada gambar 3.3 dan gambar 3.4 untuk PKR antara
lain adalah: Semua sumber belajar ada di ruangan; Supervisi mudah dilakukan; Kegiatan
belajar lebih bervariasi.
Gamabar 3.5
Pada gambar 3.5 adalah variasi sederhana akan lebih mudah mengajar seluruh kelas pada saat
yang sama, atau mengajar dua kelompok kelas yang terpisah.
Gambar 3.6
Dari gambar 3.6 tersebut diatas, dua kelompok saling membelakangi. Di tengah-tengah kelas
harus cukup ruangan untuk melakukan kegiatan bagi para murid. Anda sebagai guru PKR
harus bergerak secara kontinyu dari kelompok satu ke kelompok lainnya.
Gambar 3.7
Pada denah gambar 3.7 tampak lebih informal. Bangku-bangku tidak diatur secara berjejer.
Disini Anda menciptakan peluang bagi murid untuk melakukan interaksi sosial. Mereka duduk
dalam kelompok kecil dan saling berhadapan. Peran guru adalah mendorong mereka untuk
berdiskusi dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Gambar 3.8
Guru yang menggunakan denah ini percaya bahwa murid yang lebih tua dapat membantu dapat
membantu murid yang lebih muda. Murid yang membantu disebut “tutor”. Dalam contoh di
atas murid kelas II selain duduk dekat dengan kelas II lainnya, mereka juga duduk dekat
dengan murid kelas V. Seorang murid kelas II dapat berpaling kearah murid murid kelas V bila
memerlukan bantuan, begitu juga yang duduk dekat dengan kelas VI.
Beberapa contoh yang telah digambarkan diatas adalah dalam satu ruang kelas. Apabila
Anda melaksanakan PKR dua kelas atau lebih, maka pilihlah bentuk ruang yang sesuai
dengan kepentingan tersebut.
3. Mengatur Pajangan
Pajangan mempunyai peranan penting untuk menjadikan ruang kelas menarik dan
membuat murid-murid betah di dalam kelas.Pajangan-pajangan tersebut bisa berbentuk
grafik, gambar atau hasil karay murid yang mengandung nilai kependidikan.
Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah dikelas salah
satunya adalah memasang pajangan. Pajangan dapat berbentuk gambar, grafik, hasil karya
murid yang mengandung pesan kependidikan.
Anda dapat menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan pajangan baik yang
dibuat oleh murid atau oleh guru. Papan pajangan tersebut hendaknya berfungsi sebagai
alat pengajaran yaitu untuk : memberi informasi, memamerkan karya murid, menampilkan
soal atau teka-teki, mendorong murid untuk bekerja sama
PENGORGANISASIAN MURID
Ada dua hal yang mencakup pengorganisasian murid, diantaranya ; kelompok belajar dan tutor.
Perlu diingat bahwa ruang kelas bukan hanya sebagai tempat guru mengajar dan murid duduk
mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru.
Ruangan kelas adalah tempat kegiatan belajar yang menitikberatkan pada interaksi dan aktifitas
belajar murid. Oleh karena itu, keharmonisan perpaduan pengorganisasian kelas dan
pengorganisasian murid akan sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada
kegiatan pembelajaran. Salah satu dari dua hal tersebut terlepas maka pembelajaran yang
diharapkan tidak akan terjadi dengan efektif.
KELOMPOK BELAJAR
Kelompok belajar sangatlah penting karena guru tidak selamanya dapat bersama-sama murid di
satu kelas. Terkadang guru harus melihat kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut.
Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang misalnya 5- 6
orang murid yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam
waktu yang telah ditetapkan (dimodifikasi dari Karolyn J. Snyder, 1986: 211).
Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan agar guru dapat menggerakkan
kelompok belajar menjadi kelompok aktif belajar ( KAB).
Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai situasi belajar mengajar yang terlepas dari
ketergantungan terhadap alasan yang serba kekurangan. Lingkungan menjadi salah satu sarana
penunjang dalam pembelajaran atau bisa disebut dengan “ Laboratorium Raksasa “. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan social bisa menjadi pendukung murid untuk
melaksanakan belajar mandiri.
Agar sumber belajar dapat dimanfaatkan, para murid harus diaktifkan untuk bekerja yang
dalam artian belajar.Lembar Kerja Murid (LKM) merupakan suatu sarana agar murid lebih
aktif dalam belajar secara mandiri.LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu
kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan
pengamatan, percobaan, demonstrasi dan simulasi.
DISIPLIN KELAS
Dalam hal ini yang dimaksud dengan disiplin kelas bukanlah murid-murid yang tenang, diam
dan tidak rebut, melainkan suatu kondisi dimana murid-murid tetap dituntut aktif belajar
sehingga suasana kelas menjadi hidup dan “hangat”. Suasana seperti ini akan terasa gaduh,
namun tetap terarah sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Disiplin kelas yang
dimaksudkan adalah guru menciptakan peraturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan
belajar sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu
ketertiban dan disiplin kelas. Aturan itu dinamakan “ Aturan Rutin Kelas “(ARK) dan
“Kegiatan Siap” (KS).