Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN MODUL 1, 2 DAN 3

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pembelajaran Kelas Rangkap

(PDGK4302)

Tutor Pembimbing: DEWI KUSUMAWATI, S.Pd., M.Pd.

disusun oleh :
Nama : KENNY SITI FATIMAH, S.Pd.
NIM : 857476326
Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana

Pokjar /Kelas : MAJALENGKA/E

Masa Registrasi : 2023.1

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023

MODUL 1
HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Pembelajaran Kelas Rangkap adalah satu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang
guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua
atau lebih tingkat kelas yang berbeda.

Alasan PKR diperlukan adalah ; 1. Alasan geografis; 2. Alasan demografis; 3. Kurang guru; 4.
Terbatasnya ruang kelas; 5. Adanya guru yang tidak hadir

Tujuan , Fungsi, dan manfaat PKR dari aspek :


1. Quantity dan Equity PKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan
equity (pemerataan),yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.Dan mampu
memberikan pelayanan yang lebih merata dan adil (equity) hingga kedaerah pelosok dan
kantong – kantong permukiman yang terbesar.
2. Ekonomis Satuan biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah dan masyarakat akan
jauh lebih kecil. Dengan jumlah dana pendidikan yang sama, perluasan pelayanan
pendidikan dapat diberikan hingga kedaerah yang sulit, kecil dan terpencil.
3. Pedagogis Mampu meningkatkan kemandirian murid dan mendorong anak agar aktif dan
mandiri.
4. Keamanan Kekhawatiran orang tua terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada
anak– anak mereka berkurang.

Prinsip – prinsip pembelajaran PKR secara khusus yaitu :


1. Keserempakan kegiatan pembelajaran
Prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan dan serempak.
2. Kadar tinggi waktu keaktifan akademik ( WKA)
3. Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru harus mampu melakukan tindakan intruksional dan tindakan pengolahan yang
tepat.Tindakan intruksional adalah tindakan yang langsung berkaitan dengan penyampaian
isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugasengajukan pertanyaan. Tindakan
pengelolaan adalah tindakan yang berkaitan dengan penciptaan dan pengembalian kondisi
kelas yang optimal.
4. Dalam PKR,terjadi pemanfaatan sumber secara efisien

GAMBARAN PKR YANG IDEAL DAN PRAKTIK YANG TERJADI DI LAPANGAN


1. Suasana kelas hidup, murid tampak ceria.
2. Proses pembelajaran betul – betul berlangsung serempak, lebih – lebih karena murid –
murid dari tingkat kelas yang berbeda duduk bersama dalam satu ruang
3. Guru memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar
( walaupun masih amat sederhana).
4. Murid aktif ; disinilah sebenarnya CBSA yang kita inginkan.Murid tidak hanya aktif
secara individual, tetapi juga secara berpasangan.
5. Selain menonjolkan asas kooperatif guru juga menyelipkan asas kompetiitf
(persaingan) yang sehat
6. Belajar pendekatan PKR yang benar itu menyenangkan.
7. Adanya perhatian khusus bagi anak yang lambat dan cepat.
8. Guru PKR percaya bahwa sumber belajar tidak hanya diperoleh dari kantor Depdiknas
atau Pemerintah Daerah.
9. Prinsip perangkapan tidak hanya diterjemahkan dalam bentuk mengajar dua tingkat
kelas atau labih dalam satu ruang kelas atau lebih dalam waktu yang bersamaan
( simultan).
10. Mampu melepaskan diri dari mitos bahwa yang mampu mengajar adalah guru.

Peranan seorang guru PKR adalah :


1. Sebagai perancang kurikulum
2. Sebagai administrator
3. Sebagai sumber informasi yang kreatif.
4. Sebagai seorang professional.
5. Sebagai agen pembawa perubahan.

MODUL 2
MODEL PENGELOLAAN DAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Ciri – ciri utama PKR sebagai berikut :


1. Seorang guru
2. Menghadapi dua kelas atau lebih.
3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda kemampuan.
4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih.
5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran.
6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan.
7. Pada jam pelajaran yang bersamaan .

Proses pembelajaran yang efektif ditandai oleh 3 hal sebagai berikut :


1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar – benar digunakan untuk belajar siswa.
2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai.
3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dlm kegiatan belajar.

Tiga model dasar pengelolaan pembelajaran kelas rangkap PKR 221 : Dua kelas, dua mata
pelajaran dalam satu ruangan. PKR 222 : Dua kelas , dua mata pelajaran dalam dua ruangan.
PKR 333 : Tiga kelas, tiga mata pelajaran dalam satu ruangan.

PRINSIP DIKDATIK-METODIK DAN PROSEDUR DASAR PKR


Prinsip-prinsip dikdatik-metodik dan prosedur dasar PKR dalam kegiatan belajar ini.
1. Konsep-konsep Pembelajaran yang relevan perlu diterapkan dalam PKR sehingga
membentuk suatu sistem
2. Ketrampilan prosedural pembelajaran, khususnya berkenaan dengan membuka dan
menutup pelajaran, mendorong belajar aktif dan belajar mandiri, dan mengelola kelas
PKR.

Dalam membuka pelajaran ada empat hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang guru.
1) Menarik perhatian siswa
2) Menimbulkan motivasi belajar
3) Memberi acuan belajar
4) Membuat kaitan materi

Keterampilan dasar yang dapat dijadikan latar pembelajaran dalam PKR adalah keterampilan :
a. Membimbing diskusi kelompok kecil;
b. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan;

Untuk dapat menciptakan situasi tersebut guru seyogyanya terampil dalam hal-hal berikut:
1) Menanggapi dengan penuh kepekaan terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya
interaksi belajar-mengajar.
2) Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun verbal.
3) Memberikan penugasan kepada kelompok dengan jelas sehingga siswa-siswa memahami
tugas dan peranan serta tanggung jawab kegiatan belajar mengajar.
4) Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila melihat terjadinya perilaku menyimpang
dari siswa
5) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan dan token, sesuai dengan
keperluan dan situasi secara wajar.
Dalam upaya mengatasi perilaku yang menyimpang ada sejumlah teknik yang dapat dipakai :
1) Mengabaikan sementara yang direncanakan;
2) Melakukan campur tangan dengan isyarat;
3) Mengawasi dari dekat;
4) Menerima perasaan negatif siswa;
5) Mendorong siswa mengungkapkan perasaannya;
6) Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu;
7) Menghilangkan ketegangan dengan humor;
8) Mengatasi penyebab gangguan;
9) Membatasi secara fisik;
10) Menjauhkan pengganggu;

Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam menutup pelajaran : Meninjau kembali; Mengadakan
evaluasi; Memberikan tindak lanjut;

ANEKA MODEL INTERAKSI KELAS RANGKAP PKR


Beberapa model pelajaran yang dapat kita gunakan sesuai dengan kebutuhan.
1. Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
2. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) yang meliputi berikut ini.
a. Olah-Pikir Sejoli (OPS).
b. Olah-Pikir Berebut (OPB).
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK).
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS).
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK).
f. Diskusi Meja Bundar (DMB).
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR).
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu).
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa).

Misi utama model ini adalah melatih keterampilan berpikir kognitif dan komunikasi secara
tertulis.

Guru dituntut untuk dapat:


1. Memelihara disiplin kelas untuk memungkinkan setiap siswa selalu berada dalam tugas
belajarnya dan tidak mengganggu siswa lainnya.
2. Menciptakan dan memelihara suasana kelas yang menarik
3. Selalu sadar dan merasa terikat oleh tujuan belajar yang telah dirumuskan dengan tepat
berani mengambil keputusan transaksional, yakni keputusan yang diambil pada saat
berlangsungnya pembelajaran demi mencapai hasil belajar siswa yang setinggi-tingginya

MODUL 3
PENGORGANISASIAN KELAS

PENATAAN RUANG KELAS


Penataan ruang kelas merupakan salah satu unsur dari pengorganisasian kelas secara
kesuluruhan yang memerlukan perhatian dan perencanaan yang serius.Dalam PKR penataan
ruang kelas perlu dilaksanakan dengan terencana untuk mendukung pembelajaran.Ini
disebabkan karena aktifitas dan mobilitas siswa dalam belajar sangatlah tinggi.
Dalam menghadapi murid yang bervariasi baik umur, kemampuan, kematangan maupun minat,
perlu diciptakan lingkungan yang bervariasi.Betapa pun matangnya guru dalam memberikan
materi dan bagusnya persiapan mengajar yang disusunnya, kemungkinan besar ia akan
menghadapi masalah dalam proses pembelajaran apabila ia tidak mampu mengorganisasikan
lingkungan kelasnya. Oleh karena itu, pengaturan ruang kelas perlu dilakukan secara periodik,
untuk menunjukkan dan mencerminkan kebutuhan belajar yang sewaktu-waktu berubah.Maka,
untuk menunjang hal itu semua harus mengetahui hal-hal sebagai berikut ;

PENATAAN RUANG
Pada umumnya penataan ruang kelas di sekolah dasar adalah berbentuk persegi, dalam hal ini
guru hanya bertugas untuk mengidentifikasi dan mendaftar aset-aset yang ada didalam kelas.
1. Penataan Fisik Kelas
a. Daerah pajangan
Guru harus bisa menentukan letak-letak pajangan di dalam kelas, dan sebaik- baiknya
untuk memanfaatkan ruang dinding yang kosong agar pajangan terlihat rapi.
b. Kemudahan bergerak
Dalam suatu ruangan hendaknya murid dan guru merasa nyaman dan tidak terasa
sesak serta guru bisa leluasa bergerak didalam kelas.Idealnya ruangan kelas berisi
sekitar 30 orang murid.
c. Sinar
Sinar matahari akan sedikit mengganggu kegiatan pembelajaran murid apabila posisi
bangku berhadapan langsung dengan cahaya matahari.
d. Panas dan ventilasi
Ruangan kelas identic dengan pengap atau lembab dan minim cahaya, maka posisi
ventilasi sangatlah diperhatikan.
e. Papan tulis
Pada pembelajaran PKR harus tersedia minimal 2 papan tulis untuk masing-masing
kelas yang diajarkan.
f. Bangku dan kursi
Sebaiknya kursi yang digunakan ialah satu kursi untuk satu murid atau bukan bangku
panjang, ini dilakukan agar pada posisi melingkar dalam pembelajaran diskusi tidak
menyulitkan murid.
g. Meja guru
Meja guru diposisikan agar pandangan luas terhadap murid.
h. Sudut aktifitas
Sudut aktifitas yaitu sudut dimana murid-murid dapat melakukan kegiatan belajar
secara individu tanpa menggangu murid lain yang belajar. Diantara contoh-contoh
sudut aktifitas yaitu:
1. Sudut membaca.
2. Sudut IPA.
3. Sudut hasil seni.
4. Warung.
5. Sudut rumah tangga.
6. Gudang/tempat menyimpan alat-alat pembelajaran.

2. Pengaturan Denah Ruang Kelas


Secara garis besar masih banyak sekolah dasar yang menggunakan denah ruang kelas
persegi, pengaturan denah tersebut kurang efektif untuk pembelajaran PKR dikarenakan
oleh hal-hal berikut:
a. Tidak luwes atau kurang sigap jika guru beralih dari bentuk kegiatan klasikal menjadi
kegiatan kelompok.
b. Sulit mengadakan kegiatan bervariasi dalam satu waktu bersamaan.
c. Terbatasnya ruang gerak guru dalam melakukan supervise dan memberikan umpan
balik secara individual.
Gambar 3.2

Guru PKR nampaknya juga masih mengatur denah seperti tersebut. Sebenarnya dalam PKR
pengaturan semacam ini kurang sesuai.

Gambar 3.3

Gambar 3.4

Beberapa keuntungan dari denah pada gambar 3.3 dan gambar 3.4 untuk PKR antara
lain adalah: Semua sumber belajar ada di ruangan; Supervisi mudah dilakukan; Kegiatan
belajar lebih bervariasi.
Gamabar 3.5

Pada gambar 3.5 adalah variasi sederhana akan lebih mudah mengajar seluruh kelas pada saat
yang sama, atau mengajar dua kelompok kelas yang terpisah.

Gambar 3.6

Dari gambar 3.6 tersebut diatas, dua kelompok saling membelakangi. Di tengah-tengah kelas
harus cukup ruangan untuk melakukan kegiatan bagi para murid. Anda sebagai guru PKR
harus bergerak secara kontinyu dari kelompok satu ke kelompok lainnya.

Gambar 3.7

Pada denah gambar 3.7 tampak lebih informal. Bangku-bangku tidak diatur secara berjejer.
Disini Anda menciptakan peluang bagi murid untuk melakukan interaksi sosial. Mereka duduk
dalam kelompok kecil dan saling berhadapan. Peran guru adalah mendorong mereka untuk
berdiskusi dan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Gambar 3.8

Guru yang menggunakan denah ini percaya bahwa murid yang lebih tua dapat membantu dapat
membantu murid yang lebih muda. Murid yang membantu disebut “tutor”. Dalam contoh di
atas murid kelas II selain duduk dekat dengan kelas II lainnya, mereka juga duduk dekat
dengan murid kelas V. Seorang murid kelas II dapat berpaling kearah murid murid kelas V bila
memerlukan bantuan, begitu juga yang duduk dekat dengan kelas VI.

Beberapa contoh yang telah digambarkan diatas adalah dalam satu ruang kelas. Apabila
Anda melaksanakan PKR dua kelas atau lebih, maka pilihlah bentuk ruang yang sesuai
dengan kepentingan tersebut.

3. Mengatur Pajangan
Pajangan mempunyai peranan penting untuk menjadikan ruang kelas menarik dan
membuat murid-murid betah di dalam kelas.Pajangan-pajangan tersebut bisa berbentuk
grafik, gambar atau hasil karay murid yang mengandung nilai kependidikan.
Untuk menjadikan ruang kelas yang menarik dan membuat murid betah dikelas salah
satunya adalah memasang pajangan. Pajangan dapat berbentuk gambar, grafik, hasil karya
murid yang mengandung pesan kependidikan.
Anda dapat menggunakan papan sebagai tempat untuk menempelkan pajangan baik yang
dibuat oleh murid atau oleh guru. Papan pajangan tersebut hendaknya berfungsi sebagai
alat pengajaran yaitu untuk : memberi informasi, memamerkan karya murid, menampilkan
soal atau teka-teki, mendorong murid untuk bekerja sama

PENGORGANISASIAN MURID
Ada dua hal yang mencakup pengorganisasian murid, diantaranya ; kelompok belajar dan tutor.
Perlu diingat bahwa ruang kelas bukan hanya sebagai tempat guru mengajar dan murid duduk
mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru.
Ruangan kelas adalah tempat kegiatan belajar yang menitikberatkan pada interaksi dan aktifitas
belajar murid. Oleh karena itu, keharmonisan perpaduan pengorganisasian kelas dan
pengorganisasian murid akan sangat mendukung terciptanya kelas yang berinteraksi pada
kegiatan pembelajaran. Salah satu dari dua hal tersebut terlepas maka pembelajaran yang
diharapkan tidak akan terjadi dengan efektif.
KELOMPOK BELAJAR
Kelompok belajar sangatlah penting karena guru tidak selamanya dapat bersama-sama murid di
satu kelas. Terkadang guru harus melihat kelas lain untuk membelajarkan kelas tersebut.
Kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang misalnya 5- 6
orang murid yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam
waktu yang telah ditetapkan (dimodifikasi dari Karolyn J. Snyder, 1986: 211).
Dalam pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan agar guru dapat menggerakkan
kelompok belajar menjadi kelompok aktif belajar ( KAB).

1. Cara Membentuk Kelompok Belajar


Kelompok belajar dibentuk untuk mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri dalam
rangka mencapai keberhasilan belajar.Kelompok belajar dapat dibentuk sesuai
kebutuhannya.
a. Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan
Yaitu murid-murid dikelompokkan sesuai kemampuannya masing masing.
Keuntungan dari kelompok belajar ini adalah :
1) Memungkinkan murid-murid bekerja sana dengan kemampuan yang sama.
2) Memeudahkan bagi guru untuk menyampaikan materi.
b. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan yang berbeda
Kelompok ini terdiri dari murid-murid yang kemampuannya berbeda satu dengan
yang lainnya.Kelompok ini cocok untuk kegiatan bersama-sama, misalnya
pengamatan, studi wisata, olaharaga dan kesenian.
Pengelompokan seperti ini akan menguntugkan bagi murid yang memiliki
kemampuan kurang dari murid yang lain, keuntungan lainnya dalah mereka akan
terbimbing oleh murid yang pintar dan murid yang pintar jadi berkembang.
c. Kelompok belajar berdasarkan pengelompokan sosial
Kelompok ini didasarkan pada kecocokan diantara murid, dan mencerminkan
keharmonisan dalam lingkungan belajar. Kelompok seperti ini mempunyain manfaat
untuk meningkatkan keyakinan diri pada murid yang lemah dan mereka juga tidak
akan canggung atau segan karena yang dipilih adalah kelompok teman-teman
akrabnya. Kelompok belajar ini cocok dalam pembelajaran PKK, olahraga dan
kesenian.

2. Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar


Perencanaan kegiatan belajar dalam kelompok mutlak diperlukan, apabila kelompok
belajar ingin berhasil.Salah satu keuntungannya adalah menentukan waktu yang tepat, dan
memprogramkan kegiatan yang mantap.
Ada 5 (lima) aspek dalam perencanaan yang harus diperhatikan ;
a. Menentukan bagaimana cara murid bekerja sama
b. Menentukan program pelatihan bagi pengembangan ketrampilan bekerja sama.
c. Memberikan tugas yang dapat dihasilkan oleh kelompok.
d. Meletakkan dasar-dasar kerja secara mandiri.
e. Memeutuskan bagaimana belajar bersama akan dievaluasi.
3. Cara Meningkatkan Ketrampilan Belajar Kelompok
Morris ( Cohen, 1996) memberikan ilustrasi tentang jenis ketrampilan yang diperlukan
sebagai panduan agar semua murid aktif berpartisipasi. Oleh karena itu, murid hendaknya
diberikan penjelasan seperti berikut ;
a. Setiap murid diharuskan mengemukakan gagasan
b. Setiap murid diberikan kesempatan untuk berbicara
c. Murid memperhatikan dan dapat menangkap gagasan atau pendapat orang lain.
d. Menanyakan pada murid lainnya apakah mempunyai gagasan.
e. Berikan alasan untuk setiap gagasan, dan diskusikan apabila ada gagasan yang
berbeda.
f. Mendorong murid-murid untuk bertanya.

BAGAIMANA MEMAKSIMALKAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR YANG


ADA AGAR PARA MURID BELAJAR MANDIRI
Belajar mandiri adalah pendidikan yang menekankan pada inisiatif individu dalam belajar, atau
suatu kondisi dimana seseorang mengambil inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain, baik
dalam mendiagnosis kebutuhan belajar, menunjukkan sumber manusia dan sumber bahan
untuk kepentingan belajar, memilih dan melaksanakan strategi belajar yang cocok, serta
mengevaluasikan hasil belajarnya sendiri.Bisa juga disebut belajar yang sepenuhnya atau
sebagian besar dibawah kendali murid sendiri.
Dalam konsep mandiri dalam mengajar seorang guru dituntut tidak terlalu bergantung kepada
cukupnya jumlah guru yang ada disekolah, lengkapnmya fasilitas, memadainmya buku paket
dan lain-lain.

Prinsip mandiri adalah menciptakan berbagai situasi belajar mengajar yang terlepas dari
ketergantungan terhadap alasan yang serba kekurangan. Lingkungan menjadi salah satu sarana
penunjang dalam pembelajaran atau bisa disebut dengan “ Laboratorium Raksasa “. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan social bisa menjadi pendukung murid untuk
melaksanakan belajar mandiri.
Agar sumber belajar dapat dimanfaatkan, para murid harus diaktifkan untuk bekerja yang
dalam artian belajar.Lembar Kerja Murid (LKM) merupakan suatu sarana agar murid lebih
aktif dalam belajar secara mandiri.LKM merupakan panduan untuk melakukan sesuatu
kegiatan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan, misalnya melakukan
pengamatan, percobaan, demonstrasi dan simulasi.

1. Bagaimana memanfaatkan Pusat Sumber Belajar


Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu cara yang baik untuk memantapkan dan
memperkaya belajar murid-murid. Contoh memanfaatkan PSB adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan ketrampilan atau konsep, yang meliputi :
1) Kecermatan
2) Penerapan konsep.
b. Menempatkan semua hasil karya murid dimana murid-murid lain dapat belajar dengan
cara belajar mandiri.
c. Mengembangkan beberapa bentuk penyimpanan sehingga baik guru maupun murid
dapat menghabiskan waktunya untuk belajar di PSB.
Salah satu cara agar murid dapat belajar mandiri, dapat dilakukan dengan
menggunakan Lembar Kerja Murid (LKM). LKM merupakan panduan bagi murid
untuk melakukan pengamatan, percobaan, demonstrasi, simulasi, berdiskusi dan
memecahkan masalah.LKM merupakan sarana yang paling efektif untuk menunjang
penggunaan PSB.

2. Tutor Sebagai Organisator Kelas


Tutor adalah orang yang dipilih dari kalangan murid atau orang lain yang mempunyai
kemampuan lebih untuk membantu murid lain dalam belajar. Oleh karena itu, peranan
tutor sangatlah penting dan diperlukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
waktu.Tutor juga bisa dikatakan sebagai “perpanjangan tangan guru” (membantu guru
dalam proses pembelajaran murid karena ia bukan pengganti guru).
Tutor ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari
masyarakat, dan penjagan sekolah. Sebelum program tutorial ada 5 hal yang peril
diperhatikan ;
a. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai
b. Menetapkan siapa yang akan ikut dalam tutorial
c. Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan
d. Penjadwalan tutorial.
e. Menentukan materi mana yang diberikan dalam tutorial.

3. Bagaimana Memilih dan Mempersiapkan Tutor


Dalam pemilihan seorang tutor tidaklah sembarangan, ada beberapa jenis tutor yang perlu
diketahui seperti yang telah diuraikan diatas ;
a. Tutor sebaya
Tutor sebaya yaitu seorang murid yang pandai yang membantu belajar murid lainnya
pada tingkatan kelas yang sama. Dalam memanfaatkan tutor ada 2 cara, yaitu :
1) Mempersiapkan tutor secara matang
Dalam hal ini pemilihan tutor sebaya tidaklah sembarangan, artinya murid
haruslah yang lebih pandai dari murid lain.
2) Tutorial berlangsung tanpa terencana
Maksudnya tutorial yang berlangsung secara spontan karena situasi, kondisi dan
kebutuhan.Namun tuto sebelumnya hendaklah diberi pelatihan secara singkat
terlebih dahulu. Cara melatih tutor secara singkat adalah sebagai berikut :
a. Memperkenalkan materi dalam buku yang harus ditutorialkan
b. Memberikan penjelasan kepada murid yang belum bisa dan membantu untuk
mengetahui kesalahan dan membantu mencoba untuk memecahkan sendiri.
c. Memberi penjelasan agar perlu untuk membahas suatu materi yang dipelajari
d. Dilatih membuat penilaian.
Tutor dapat dimanfaatkan dalam kelompok, secara individual atau berpasangan,
1) Tutor dalam kelompok
2) Memanfaatkan tutor untuk membantu individual
3) Memanfaatkan tutor secara berpasangan
b. Tutor kakak
Adalah tutor yang dipilih dari kelas yang lebih tinggi, tentu saja tutor kakak ini
kemampuannya harus diatas rat-rata Karen ia mempunyai peranan penting untuk
membantu pembelajaran adik-adik kelasnya. Tutor kakak pada umumnya diambil dari
kelas tinggi. Penggunaan tutor kakak dapat dilakukan dengan 2 cara ;
1. Cara 1, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap oleh
satu guru.
2. Cara 2, pemanfaatan tutor kakak yang dilakukan pada kelas yang dirangkap oleh
2 guru.
c. Tutor dari masyarakat
Tutor ini berasal atau diambil dari masyarakat yang berperan untuk membantu guru
dalam menangani kegiatan pembelajaran di sekolah. Peran tutor ini baru dapat
dilaksanakan apabila seorang guru merangkap 3 kelas sekaligus. Tidak ada kriteria
khusus untuk tutor dari masyarakat ini, yang terpenting orang tersebut memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang melebihi muridnya.
d. Tutor dari penjaga sekolah
Dalam hal ini situasi tertentulah yang dapat guru lakukan untuk memanfaatkan
penjaga sekolah sebagai tutor.Akan tetapi guru harus mampu menganalisa keadaan
untuk menempatkan kapan penjaga sekolah dapat dimanfaatkan sebagai tutor.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika memilih memanfaatkan tutor sebaya dan
tutor kakak, adalah sebagai berikut ;
1) Prestasi, yaitu pintar, murid yang termasuk maju dikelasnya.
2) Penampilan, yaitu luwes, dapat bergaul dengan semua murid.
3) Mental, yaitu ramah, tidak pemarah, dan penyabar.

DISIPLIN KELAS
Dalam hal ini yang dimaksud dengan disiplin kelas bukanlah murid-murid yang tenang, diam
dan tidak rebut, melainkan suatu kondisi dimana murid-murid tetap dituntut aktif belajar
sehingga suasana kelas menjadi hidup dan “hangat”. Suasana seperti ini akan terasa gaduh,
namun tetap terarah sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai. Disiplin kelas yang
dimaksudkan adalah guru menciptakan peraturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan
belajar sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-kegiatan yang mengganggu
ketertiban dan disiplin kelas. Aturan itu dinamakan “ Aturan Rutin Kelas “(ARK) dan
“Kegiatan Siap” (KS).

APA YANG DIMAKSUD DENGAN ARK ?


Aturan rutin kelas (ARK) adalah aturan-aturan dan procedural yang dirumuskan oleh guru serta
dimengerti oleh muris, untuk mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari (Ian Collingwood, h.
79).
1. Mempersiapkan ARK
Seorang guru harus mempersiapkan ARK terlebih dahulu, dan seyogyanya seorang guru
harus sudah mempunyai nya. Berikut contoh-contoh ARK : Papan tulis, Alat tulis, Sumber
bahan dan Tutor.
ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai kegiatannya
secara terarah dan cepat.
2. Kegiatan siap atau stand-by
Kegiatan siap (KS) adalah kegiatan yang diciptakan guru yang dapat diberikan apabila ada
murid yang sudah selesai mengerjakan pekerjaannya lebih cepat dari yang diperkirakan
atau pada waktu luag pada saat kegiatan berlangsung.
Kegiatan PKR dapat dilakukan dalam berbagai jenis lingkungan baik itu klasikal,
kelompok atau individual. Masalah yang akan dering dihadapi yaitu adanya murid yang
cepat selesai mengerjakan tugasnya ( Early-finisher). Untuk mengatasinya maka
digunakanlah KS ini.
Satu hal yang penting apabila menghadapi murid yang lebih cepat selesai adalah
memanfaatkan mereka untuk menjadi tutor. Sebagaimana yang diuraikan diatas mengenai
jenis-jenis kegiatan PKR adalah sebagai berikut ;
a. Pembelajaran secara klasikal
Pembelajaran ini merupakan kunci keberhasilan dalam PKR karena memupuk
kebersamaan dalam bekerja. Dalam pembelajaran ini dapat berupa, pengajaran
percakapan, bercerita, olahraga, kesenian dan studi lingkungan.
b. Pembelajaran individual
Pembelajaran ini dapat diartikan bahwa guru dapat memberikan pelajaran secara
individual. Pembelajaran ini bukanlah diberikan kepada satu persatu murid dalam satu
kelas, melainkan memberikan pembelajaran kepada murid yang lemah atau belum
bisa.
c. Pembelajaran dalam kelompok
Kelompok murid yang dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhannya.Kelompok
murid campuran dapat diberikan tugas pengamatan percobaan atau jenis permainan
kelompok.Sedangkan bagi kelompok yang terdiri dari kelompok social, tidak banyak
berbeda dengan kelompok campuran diatas, misalnya dalam melakukan percobaan,
pengamatan atau simulasi.

Anda mungkin juga menyukai