Anda di halaman 1dari 6

Pembelajaran Kelas Rangkap

Resume modul 1, 2, dan 3


Tutor: NENDEN INE HERAWATI, DRA., M.PD., DR.
Nama: Surya Hadi Kusumah
Nim: 857505853
Prodi PGSD Masukan Sarjana
UPBJJ Bandung

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka

2023
Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap

Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah satu bentuk pembelajaran mempersyaratkan seorang guru
mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas
yang berbeda. PKR juga mengandung makna, seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan
menghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda.

Mengapa PKR diperlukan? 1) Alasan geografis menjadi salah satu sebab perlunya PKR yang mana
lokasi sulit, transportasi terbatas, dan penduduk berpindah-pindah. 2) Demokratis yag mana murid sedikitdan
jumlah baru semakin menurun. 3) Ruang keas terbatas menjadi salah satu faktoryng sering terjadi yang mana
sekolah kecil, sekolah rusak, dan ruang kelas tidak cukup. 4) Kurang guru bisa terjadi karena tidak mau
ditugaskan di daerah sulit, kecil, terpencil, pindah tidak boleh, dan masa depan suram. 5) Guru salah satu
elemen penting dalam dunia pendidikan, jika guru sakit, tugas khusus, dan urusan tak terelakan maka harus ada
yang meggantikan.

Pada saat ini pengertian KPR di Indoesia lebih ditekankan pada mengajar dua atau lebih kelas yang
berbeda pada waktu yang sama. Tujuannya yaitu pendidikan untuk semua orang. Maka dari itu pemerintah
Indonesia mewajibkan belajar 9 tahun. Dengan demikian manfaat KPR sangat besar untuk meerapakan wajib
belajar 9 tahun, diantaranya: 1) Ekonomis: tidak perlu guru yang lengkap, tidak perlu ruang yang banyak, da
dapat melayani murid dalam jumlah kecil dan besar, 2) Kuatitas: satu guru dapat megajar banyak kelas dan juga
banyak murid, 3) Equity: walaupun satu guru kita dapat mendirikan SD, murid didaerah terpencil mendapat
kesempatan bersekolah yang sama. 4) Pedagogis: meningkatka kemandirian, murid didorong salig membantu,
belajar dalam suasana bervariasi, individual, berpasangan, kelompok kecil, seluruh kelas.

Prinsip yang medasari KPR yaitu kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau serempak. Saat
KPR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman belajar yang bermakna. Guru harus mampu
melakuka tidakan instruksional da tindakan pengelolaan yang tepat. Dalam PKR, harus memanfaatkan sumber
secara efesien seperti memanfaatkan lingkungan barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada di sekolah.
Satu lagi yang perlu dikuasai guru PKR, yaitu membiasakan murid untuk mandiri.

Gambaran PKR yang ideal yang terjadi dilapangan seperti pengalaman Pak Ade dan Ibu Neneng
bersama murid-muridnya yaitu 1) suasana kelas yang menjadi hidup karena selalu bertanya pengalaman siswa
di rumah. 2) Poses pembelajaran betul-betul berlangsung serepak. 3) Guru memanfaatkan ruang kelas yang ada
dengan menciptakan sudut sumber belajar. 4) Murid aktif. 5) Menonjolkan asas kooperatif dan kompetitif yang
sehat. 6) Belajar dengan pendekatan PKR yang benar itu menyenangkan. 7) Adanya perhatian khusus bagi anak
yang lambat dan cepat. 8) Guru PKR percaya bahwa sumber belajar tidak hanya diperoleh dari sumber resmi. 9)
Menggunakan satu topik untuk membahas 2 mata pelajaran sekaligus (integrated).

Peranan seorang guru PKR yaitu sebagai perancang bkurikulum, administrator, sumber informasi yang
kreatif, seorang profesuinal, dan agen pembawa perubahan.
Modul 2
Model Pengelolaan dan Pembelajaran Kelas Rangkap
Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif ditandai oleh 3 hal,
diantaranya: 1) sebagian terbesar daru waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk belajar
siswa. 2) kualitas pembelajaran guru sangat memadai. 3) Sebagian terbesar atau seluruh siswa
terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Model pengelolaan PKR dibagi menjadi 2 yaitu model utama dan model alternatif. Model
utama atau PKR Murni disebut juga PKR 221, yang mana guru menghadapi 2 kelas, kedua topik
memiliki saling keterkaitan, dan proses pembelajaran berlangsung dalam satu ruangan. Model
alternatif atau PKR Modifikasi dibagi menjadi 2, yaitu PKR 222 dan PKR 333. PKR 222 guru
menghadapi 2 kelas, kedua topik tidak memiliki saling berkaitan, dan proses pembelajaran
berlangsung dalam ruangan berdekatan yang terhubungkan dengan pintu. Sedangkan PKR 333 guru
menghadapi 3 kelas, mengajar 3 mata pelajaran yang berbeda, dan ketiga topik satu sama lain tidak
ada kaitannya secara langsung.
Metodik adalah cara atau strategi mengajar. Cara atau strategi mengajar pada dasarnya
berkenaan dengan penataan urutan kegiatan pembelajaran, yang secara operasional dapat diperinci
menjadi bagaimana mengawali pembelajaran mengisi kegiatan inti pembelajaran dan mengakhiri
pembelajaran. Sementara itu ilmu mengajar atau didaktik menerapkan teori dan psikologi, sosiologi,
komunikasi dan dari ilmu lain. Jadi didakdik merupakan ilmu terapan atau ilmu pendidikan praktis.
Prinsip-prinsip didaktik-metodik dan prosedur dasar PKR dalam kegiatan belajar,
diantaranya: 1) Konsep-konsep pembelajaran yang relevan dan perlu diterapkan dalam PKR
sehingga membentuk suatu sistem. 2) Keterampilan prosedural pembelajaran, khususnya berkenaan
dengan membuka dan menutup pembelajaran, mendorong belajar aktif dan belajar mandiri, dan
mengelola kelas PKR.
Empat pokok dalam membuka pelajaran, diantaranya: 1) Menarik perhatian siswa, 2)
Menimbulkan motivasi belajar, 3) Memberi acuan belajar, 4) Membuat kaitan materi
Mendorong belajar aktif dan membiasakan belajar mandiri kepada siswa dengan
diciptakannya iklim belajar yang baik, yang ditandai oleh adanya suasana yang hangat, menarik dan
menyenangkan. Keterampilan dasar yang dapat dijadikan latar pembelajaran dalam PKR adalah
keterampilan: a. membimbing diskusi kelompok kecil. b. mengajar kelompok kecil dan
perseorangan, dan c. mengadakan variasi.
Pembelajaran yang menyenangkan menjadi idaman setiap guru saat pembelajaran
berlangsung. Maka dari itu, guru PKR perlu menguasai sejumlah keterampilan sebagai berikut: 1)
Mengadakan pendekatan secara pribadi. 2) Menata kegiatan belajar-mengajar. 3) Mengarahkan dan
memberi kemudahan belajar.
Sebagai guru PKR dapat menjadikan kelas PKR membuat siswa senang, puas, dan betah
belajar. Caranya adalah mengadakan variasi dalam pembelajaran. Variasi artinya keanekaragaman.
Dalam pembelajaran, keanekaragaman menyangkut gaya mengajar, media, sumber, dan pola
interaksi serta kegaiatan belajar-mengajar. Ada 3 jenis variasi, diantaranya: 1) Variasi gaya
mengajar, 2) Variasi media dan sumber, 3) Variasi pola interaksi dan kegiatan ( pola interaksi
perseorangan, pola interaksi pasangan, pola interaksi kelompok kecil, pola interaksi kelompok besar
atau kelas tunggal, pola interaksi klasikal atau kelas banyak)
Mengelola kelas PKR dengan baik yaitu dengan cara waktu belajar x kualitas pembelajaran x
keterlibatan siswa = waktu belajar efektif. Makin memadai kualitas pembelajaran dan keterlibatan
siswa maka waktu belajar semakin efektif. Untuk itu guru, guru harus menguasai keterampilan
mengelola kelas, diantaranya: 1) Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal. 2)
Mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku siswa yang menyimpang.
Model pembelajaran yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, diantaranya:
1. Proses Belajar Arahan Sendiri ( PBAS)
2. Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS), yang meliputi berikut.
a. Olah-Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah-Pikir Berebut ( OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorial Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu)
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
Model inu dapat dapat digunakan untuk berbagai bidang studi. Dalam kelas PMK model ini lebih tepat
digunakan di kelas 4 ke atas. Peran guru dalam model ini adalah melatih keterampilan berpikir kognitif dan
komunikasi secara tertulis.
Modul 3
Pengorganisasian Kelas
Penataan ruang kelas perlu dilakukan dengan terencana untuk mendukung pembelajaran PKR.
Penataan fisik kelas dibagi menjadi beberapa kategori: 1) daerah pajangan, 2) Kemydahan bergerak, 3)
Sinar, 4) Panas dan ventilasi, 5) Papan tulis, 6) Bangku dan kursi, 7) Meja guru, 8) Sudut aktivitas.
Pengaturan denah ruang kelas dalam PKR sangat berpengaruh berhasil atau pun tidaknya PKR. Jika denah
ruang kelas kurang sesuai maka akan tidak luwes, sulit melakukan beberapa bentuk kegiatan yang bervariasi
dalam waktu bersamaan, dan dapat membatasi gerak.
6 bentuk variasi dalam Bentuk Kegiatan Belajar (BKB), diantaranya: kegiatan tenang atau kerja
perorangan, mengerjakan soal, kerja berpasangan, diskusi kelompok, mendengar atau menyaksikan
audio/visual, dan kerja kelompok.
Pajangan mempunyai peranan yang penting untuk menjadikan ruang kelas menarik dan membuat
murid betah di kelas. Pajangan dapat berupa gambar, grafik, dan hasil karya murid yang mengandung pesan
kependidikan. ”Guru yang sukses adalah guru yang selalu berusaha untuk menjadikan lingkungan kelasnya
nyaman dan membuat murid dari segala umur untuk tenang berada di dalamnya” maka ciptakanlah
pembelajaran yang memanfaatkan tempat yang ada untuk pajangan, menciptakan kelas yang menarik,
mengamati dengan sungguh-sungguh pekerjaan siswa, perbanyak komunikasi 2 arah, pajanglah karya
semua siswa, selalu mengatur durasi pajangan karya anak, dan merawat karya anak yang dipajang.
Kelas adalah tempat”kegiatan pembelajaran” yang menitik beratkan pada interaksi dan aktivitas
belajar murid.kelompok belajar adalah sekumpulan murid yang terdiri dari beberapa orang yang
Diorganisasikan untuk mencapai tujuan belajar secara bersama dan dalam waktu yang telah ditetapkan.
Pembentukan kelompok belajar harus dipertimbangkan agar guru dapat menggerakan kelompok belajar
menjadi kelompok aktif belajar (KAB)
Kelompok belajar dibentuk untuk mengaktifkan murid-murid belajar secara mandiri dalam rangka
mencapai keberhasilan belajar, diantaranya: a) Kelompok belajar berdasarkan persamaan kemampuan, b)
Kelompok berdasarkan kemampuan yang berbeda, c) Pengelompokan sosial.
Keuntungan dari merencanakan kegiatan kelompok belajar adalah dapat menentukan waktu yang
tepat, dan memprogramkan kegiatan yang mantap. Ada 5 aspek dalam perencanaan yang harus diperhatikan
yaitu: 1) Menentukan bagaimana cara murid bekerjasama, 2) Menentukan program pelatihan bagi
pengembangan keterampilan bekerjasama, 3) Memberikan tugas yang dapat dihasilkan oleh kelompok, 4)
meletakan dasar-dasar kerja secara teliti, dan 5) Memutuskan bagaimana belajar bersama akan dievaluasi
Memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar, memberikan tuntunan dalam
mengaitkan antara kurikulum dengan lingkungan sehari-hari, serta memvariasikan metode mengajar agar
tidak terjadi kebosanan. Setelah memanfaatkan sekitar sebagai sumber belajar guru juga dapar
memanfaatkan Lembar Kerja Murid (LKM) untuk mengaktifkan murid-murid untuk belajar secara mandiri
atau kelompok.
Pusat Sumber Belajar (PSB) adalah suatu cara yang baik untuk memantapkan dan memperkaya
belajar murid-murid. Contoh memanfaatkan PSB yaitu mengembangkan keterampilanb atau konsep,
menempatkan semua lembar kerja, permainan, diagram, hasil praktikum, laporan dan hasil karuya lainnya,
dan mengembangkan beberapa bentuk peyimpanan sehingga baik guru maupiun murid dapat menghabiskan
waktunya untuk belajar.
Tutor dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu tutor sebaya, tutor kakak, tutor tamu dari masyarakat, dan
penjaga sekolah. Namun program tutorial dilaksanakan ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan, diantaranya: 1) menetapkan tujuan yang ingin dicapai, 2) Menetapkan siapa yang akan ikut
dalam tutorial, 3) Menetapkan tempat dimana tutorial dilaksanakan, 4) Penjadwalan turial, 5) Menentukan
materi mana yang diberikan dalam tutorial.
Disiplin kelas adalah menciptakan aturan dan kegiatan agar murid terikat oleh kegiatan belajar
sehingga mereka tidak sempat lagi melakukan kegiatan-keghiatan yang mengganggu ketertiban dan disiplin
kelas. Aturan dan kegiatan tersebut dinamakan ”Aturan Rutin Kelas” (ARK) dan ”Kegiatan Siap” (KS).
ARK adalah aturan-aturan dan prosedur yang dirumuskan oleh guru serta dimengerti oleh murid, untuk
mengatur kegiatan dan perilaku sehari-hari. ARK dibagi menjadi 2 jenis, yaitu ARK untuk murid-murid dan
ARK bagi guru sendiri. ARK yang efektif adalah yang memungkinkan murid untuk dapat memulai
kegiatannya secara cepat dan terarah. Murid sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan
kerjakan.
Kegiatan Siap (KS) adalah suatu kegiatan yang sudah dipersiapkan guru jauh sebelumnya.
Contoh KS, antara lain: mengumpulkan berbagai macam benda untuk melakukan pengamatan, membuat kartu-
kartu huruf, menempatkan pot-pot bunga pada tempat tertentu, dan mainan anak-anak yang berupa karti-kartu.
KS juga membiasakan murid untuk bertindak kreatif dan teratur.

Anda mungkin juga menyukai