Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 1

Mata Kuliah : PDGK 4302_PembelajaranKelasRangkap (PKR)

1. Pak Kartono, mendapat tugas baru sebagai kepala sekolah di SD Negeri 1Jorong.
Sekolah tersebut terlatak di daerah yang terpencil dengan jumlah siswa rata –rata untuk
setiap jenjnag tidak lebih dari 8 orang. Sedangkan kelas yang tersedia hanya 3 kelas
dengan jumlah guru hanya 3 orang itupuntermasuk Pak Kartono. Jika Anda
berada/bertindak sebagai Pak Kartono, bagaimana Anda dapat mengelola sekolah
tersebut agar berjalan dengan baik?
2. Menurut pengamatan sekolah Anda, alas an apa saja yang paling tepat pembelajaran
kelas rangkap diterapkan? Jelaskan!
3. Mungkinkan pembelajaran kelas rangkap diterapkan pada jenjang kelas yangsama di satu
sekolah? Bila ya jelaskan!
4. Tuliskan prinsip-prinsip yang mendasari pembelajaran kelas rangkap!
5. Mengapa penerapan pendekatan cooperatif learning sangat penting dalampembelajaran
kelas rangkap?
6. Mengapa kegiatan mengawali dan mengakhiri pembelajaran sangat pentingdilakukan
sungguh-sunguh?
7. Kegiatan apa saja yang perlu dilakukan guru saat mengawali pembelajaran?
8. Jelaskan bagaimana cara mengelola pembelajaran kelas rangkap yang baik!
NAMA : RONA KARTIKA
NIM : 856942574
POKJAR WAY TENONG

1. Bila menjadi pak kartono maka saya akan mengelola sekolahan dengan cara pemasaran atau promosi menajdi
sesuatu yang mutlak harus di laksanakan oleh sekolah, selain di tujukan untuk memperkenalkan, fungsi
pemasaran di lembaga pendidikan adalah untuk membentuk citra baik terhadap lembaga dan menarik sejumlah
calon siswa , sehingga secara mudah promosi sekolah dapat di artikan sebagai upaya memperkenalkan skolah
kepada calon siswa dan orang tua dalam rangka mendapatkan perhatian agar di masamendatang mereka dapat
menjadi siswa sekolah yang maju, selain itu juga pak kartono harus:
- Menyediakan tenaga pengajar yang berkualitas dan frofesional
- Menyediakan fasilitas yang lengkap
- Berusaha memperoleh akreditas A dari pemerintah
- Menyediakan kegiatan ekstrakurikuler
- Merekrut peserta didik yang berprestasi terutama dari kalangan ekonomi kurang mampu
- Menegakan peratutan dengan tidak pandang bulu
- Menciptakan budaya yang baik di lingkungan sekolah
- Menciptakan sistem dalam pembinaan alumni

2. Pembelajaran kelas rangkap merupakan suatu kajian strategi pembelajaran yang menjadi pilihan dalam
melaksanakan proses pembelajaran, pembelajaran kelas rangkap yang di singkat (pkr) relatif baru di dalam
dunia pendidikan dan tidak banyak di sekolah yang melaksanakan pkr ini , pengertian pembelajaran kelas
rangkap sesungguhnya dimana seorang guru atau sekelompok guru mengelola kelas, yang terdapat berbagai
siswa dari tingkatan kelas yang berbeda atau usia yang bervariasi dengan kemampuan yang bervariasi pula
dalam satu ruangan untuk tujuan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Di indonesia pembelajaran kelasrangkap masih di pandang sebagai kelas dua dan kurang bermutu di
bandingkan dengan pembelajaran kelastunggal konvensional, kekurangan guru dan kekurangan siswa yang
mendaftar sehingga jumlah siswa satu sekolah menjadi 60 anak atau kurang (rata-rata 10 anak perkelas atau
kurang) memaksa sekolah menyelenggarakan pembelajaran kelass rangkap sebagai solusi yang praktis untuk
mengatasi masalah keterbatasan jumlah guru yang terjadi secara luas dan merata di semua wilayah,
Alasan di lakukan nya pembelajaran kelas rangkap (PKR) tidak hanya dengan faktor kekurangan guru, PKR
juga sering diterapkan karena alasan letak geografis yang sulit di jangkau, ruangan kelas terbatas, kekurangan
tenaga guru, jumlah siswa yang relatif sedikit, guru berhalangan hadir, atau mungkin faktor kemanan seperti
daerah pengungsi.
Nyata nya di era digital ini masih ada beberapa sekolah yang masih menggunakan pembelajaran kelas rangkap
(PKR) terutama di daerah-daerah terpencil, indonesia memiliki wilayah yang luas dan terdiri dari ribuan pulau,
dalam sistem pendidikan, yang yang tidak dapat di hindari adalah penyebaran dan distributor guru seacara
merata, yang masih menjadi suatu tantangan yang harus di atasi.
Di banyak sekolah dasar yang berukuran kecil di indonesia mengelompokan anak-anak dari beberapa jenjang
kelas ke dalam satu kelas bisa menjadi salah satu cara agar pendidikan dapat tetap berjalan, misalnya
menggabungkan kelas 3 dan kelas 4 dalam satu kelas, ini yang di sebut dengan model pembelajaran kelas
rangkap, yaitu situasi ketika guru harus mengajar lebih dari satu kelas di waktu dan tempat yang bersamaan ,
dalam hal ini kemampuan guru di tuntut mampu mengelola kelas dengan baik dan menjadikan siswa aktif
sehingga kondisi kelas tidak gaduh atau ada siswa tidak belajar karena guru mengajar bergantian kelas.

3. Pada dasar nya pembelajaran kelas rangkap adalah penggabungan sekelompok siswa yang mempunyai
perbedaan usia, kemampuan, minat, dan tingkat kelas dimana di kelola oleh seorang guru yang dalam
pembelajarannya di fokuskan pada kemajuan individual para siswa.
Pembelajaran kelas rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswa yang terdiri
dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan pembelajaran di berikan oleh satu guru saja untuk
beberapa waktu, pembelajaran kelas rangkap sangat menekankan dua hal utama yaitu kelas di gabung secara
terintegrasi dan pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang kelas
untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.
Namun murid dari dua kelas bekerja sama masing-masing duduk di sisi ruang kelas yang berlainan dan di
ajarkan program yang berbeda oleh satu guru pembelajaran kelas rangkap adalah suatu bentuk pembelajaran
yang memasyarakatkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih dalam saat yang sama, dan
menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda.
Alasan di lakukannya pembelajaran kelas rangkap (pkr) tidak hanya karena faktor kekurangan guru, pkr juga
sering di terapkan karena alasan letak geografis yang sulit di jangkau, ruangan kelas terbatas, kekurangan
tenaga
guru, jumlah siswa yang relatif sedikit, guru berhalangan hadir, atau mungkin faktor kemanan seperti daerah
pengungsian.

4. Pembelajaran kelas rangkap (PKR) seperti pada umumnya memiliki prinsip-prinsip khusus seperti berikut:
- Keserempakan kegiatan belajar – mengajar
Dalam pkr seorang guru dalam waktu yang bersamaan misalnya dari pukul 08:00-09:20 2 jam pelajaran
menangani pembelajaran ipa untuk kelas v dan ips kelas vl. Dengan prinsip ini pemanfaatan sumber daya
alam dalam hal ini guru dan waktu yang tersedia dapat lebih optimal
- Kadar tinggi wakti keaktifan akademik yang di maksud dengan waktu keaktifan akademik (WKA)
adalah waktu yang di gunakan siswa untuk benar-benar belajar (membaca, menyimak,, menulis, berlatih,
keterampilan berdiskusi)
- Kontak psikologis guru-murid yang berkelanjutan dengan menerapkan pkr interaksi guru-murid baik
yang berupa perhatian, pengarahan, bimbingan pembelajaran dan monitoring menjadi suatu proses akan
berlangsung secara bervariasi dan terus menerus terutama pkr dengan satu ruangan.
- Pemanfaatan sumber belajar yang efisien kita menyadari bahwa sekolah dasar terutama di pedesaan
sumber belajar tertulis di rasakan sangat kurang, banyak sekali sd yang tidak memiliki perpustakaan
sekolah malah dalam beberapa kasus hanya terdapat satu eksemplar buku pelajaran untuk satu kelas.

5. Karena pembelajaran kelas rangkap dengan pembelajaran kooperatif learning membuat siswa ikut aktif dalam
kegiatan pembelajaran, siswa menjadi aktif untuk saling bekerja sama dan saling membantu antar anggota
kelompok sehingga sekelompoknya dapat berhasil, hal tersebut membuat aktivitas belajar siswa dapat
berlangsung secara maksimal,
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan peran guru dalan membentuk karakter siswa melalui
pembelajarankooperatif learning yaitu guru mengarahkan siswa dan membagi siswa secara acak atau heterogen
kedalam sebuah kelompok dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda.
Dan guru memiliki peranan penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran learning ini , yang pertama
bimbingan dan mengarahkan peserta didik dalam proses penyelesaian permasalahan yang di hadapi siswa.

6. Bagi seorang guru, keterampilan membuka dan menutup pelajaran menjadi keterampilan dasar yang sangat
penting di miliki untuk mencapai pembelajaran yang efektif, efisien, menarik dan menyenangkan, meski
terlihatsepele, namun tak semua guru dapat membawa proses pembelajaran dengan baik.
Padahal hal ini memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan dan semangat atau minat siswa dalam belajar,
pada saat kegiatan belajar akan di mulai, tidak semua siswa memiliki kesiapan mental dan ketertarikan dalam
mengikuti proses pembelajaran, guru memiliki peran penting untuk memberi semangat pada siswa agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar,
Pembukaan KBM yang menarik berpengaruh terhadap semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas,
jika anda bersemangat mengajar, maka siswa juga akan ikut semangat belajar, namun sebaliknya jika anda
terlihat lesu, tidak semangat belajar dan malas-malasan maka proses pembelajaran akan berjalan membosankan
dan tidak efektif.

7. Mengajar di kelas tidak hanya berhubungan dengan kegiatan menyampaikan materi dari guru kepada siswa,
lebih dari itu, guru harus tau apa saja langkah-langkah kegiatan yang harus di lakukan dari awal hingga akhir
pembelajaran, sebelum masuk pada penyampaian materi, ada beberapa kegiatan awal yang harus dilakukan
olehguru, kegiatan lazim di sebut dengan kegiatan pra-pembelajaran, salah satu alasan utama mengapa guru
harus menyusun rpp terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas adalah agar guru
tidak bingung kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan, kegiatan yang harus di lakukan antara lain:
- Mengucapkan salam
- Berdoa
- Melakukan absensi
- Apersepsi
- Menjelaskan tujuan pembelajaran

8. Pengelolaan kelas yang baik sangat menentukan kualitas kegiatan belajar mengajar bila kualitas belajar dan
mengajar baik, maka peserta didik juga akan mendapatkan tingkat pemahaman yang baik.
- Penataan ruang kelas
- Mengantidipasi kondisi kelas
- Tetapkan aturan dengan tegas namun bersahabat
- Pastikan siswa tetap fokus
- Serius tapi santai
- Jangan biarkan ada waktu tersisa yang kosong
- Bersemangat sejak awal pembelajaran
Posisi berdiri ketika mengajar
-

Anda mungkin juga menyukai