Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP


TUTOR : RIZKI ARMELIZHA,M.Pd

NAMA : RIA AFRIANI


NIM : 856486141
POKJAR : RENGAT
1. Jelaskan alasan anda mengapa PKR diperlukan ?
2. Jelaskan peranan guru dalam sebuah PKR ?
3. Jelaskan salah satu model PKR beserta penerapannya disesuaikan dengan
kurikulum di sekolah anda?
4. Jelaskan kelemahan – kelemahan yang terjadi pada PKR ?
5. Buatlah RPP PKR?

JAWAB :

1. Alasan mengapa PKR diperlukakan yaitu karena adanya beberapa alasan yang
memerlukan PKR untuk dilaksanakan, adapun alasa-alasannya yaitu:
a. Alasan Geografis yaitu karena sulitnya medan jalan, lokasi terbatasnya sarana
transportasi, pemukiman yang berpindah-pindah, dan adanya mata pencaharian
khusus, dengan kondisi ini membuat sekolah-sekolah didaerah pedalaman memiliki
jumlah guru yang terbatas sementara itu siswa membutuhkan sekolah yang memiliki
guru untuk mengatasi permasalahannya, dengan sekolah satu guru merupakan
jawabannya.
b. Alasan Demografis yaitu adanya daerah yang memiliki jumlah siswa yang sangat
sedikit. Contohnya daerah yang kurang siswanya terutama didaerah terpencil atau
daerah yang sangat kurang penduduknya, selain itu juga diperkotaan dengan siswa
yang masuk sekolah sedikit, maka PKR dianggap sebagai pendekatan pengajaran
yang praktis. Misalnya, sekolah yang kekurangan siswa, karena jumlah pendaftar
baru sangat sedikit, dan tahun berikutnya pun demikian semakin sedikit dan akan
membuat boros, jika SD tersebut masih tetap bertahan dengan konsep lama yaitu,
satu tingkat kelas diajar oleh satu guru. Oleh karena itu, PKR merupakan cara yang
lebih praktis dan ekonomis.
c. Kurang Guru, Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi, akan tetapi
tetap ada bebrapa sekolah yang belum memiliki cukup guru untuk mengajar. Karena
berbagai alasasan seperti terbatasnya sarana transportasi, alat dan media komunikasi
dapat menciutkan nyali guru untuk bertugas di daerah terpencil. Belum lagi harga
keperluan sehari-hari yang jauh lebih mahal daripada di daerah perkotaan, sementara
besarnya gaji yang diterima tidak berbeda. Ditambah dengan tanggal gajian yang
lambat dan tidak teratur, dan terbatasnya peluang untuk mendapatkan pendidikan
dan pelatihan lanjutan, serta pengembangan karier maka lengkaplah sudah kecilnya
minat guru untuk mengadu nasib di daerah terpencil.
d. Terbatasnya Ruang Kelas yaitu karena terbatasnya ruang kelas di SD disuatu daerah
membuat sekolah tersebut harus bisa mengatasi agar seluruh kelas tetap dapat
melakukan kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, Salah satu jalan untuk mengatasi
masalah ini adalah menggabungkan 2 atau lebih rombongan yang diajar oleh seorang
guru, nah, tentu saja PKR diperlukan.
e. Adanya Guru yang Tidak Hadir, karena guru juga manusia tentunya terkadang
memiliki suatu alasan yang membuatnya berhalangan hadir akan tetapi guru tentunya
sudah memikirkan tanggung jawabnya yaitu harus memprioritaskan tugasnya
sebagai guru. Namun, karena tentunya guru memiliki alasan yang kuat untuk tidak
dapat hadir tentunya itu harus dapat dimaklumi, sehingga kelas yang kosong dengan
gurunya yang tidak dapat hadir dapat dilakukan PKR sebagai antisipasi agar kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana secara menyeluruh disetiap kelasnya.
f. Alasan lainnya yaitu Realita yang dihadapi seorang guru, baik ia mengajar di daerah
terpencil maupun di perkotaan, ia menghadapi murid dengan tingkat kemampuan
dan kemajuan belajar yang berbeda. Bahkan hal ini pun dapat terjadi di ruang dan
tingkat kelas yang sama. Di daerah perkotaan yang padat penduduknya, ada
kemungkinan seorang guru menghadapi murid lebih dari 40 atau 50 orang. Hal ini
pun juga dapat terjadi di satu sekolah “favorit” karena besarnya minat orang tua
untuk mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut, sementara jumlah ruang
kelas dan mungkin pula gurunya tidak mencukupi. Sudah barang tentu, sulit untuk
mengharapkan berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien jika
itu terjadi dalam sebuah kelas dengan jumlah murid di atas 40 orang. Dalam konteks
seperti ini maka PKR dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat.
2. Perananan Guru dalam PKR yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai konselor, mampu menciptakan interaksi belajar mengajar dimana siswa
melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak
ada jarak dengan guru
b. Sebagai fasilitator, guru harus mampu memahami kondisi setiap siswa dan
membantunya kearah perkembangan optimal
c. Sebagai pengarang , harus kreatif dan inovatif menghasilkan karya yang akan
digunakan melaksanakan tugas-tugas profesionalnya Sebagai manajer
pembelajaran, memiliki dalam mengelolah dan otonomi yang seluas-luasnya
dalam mengelolah keseluruan kegiatan belajar mengajar dengan mendinamiskan
seluruh sumber-sumber penunjang
d. Sebagai pelatih memberikan peluang bagi siswa mengembangkan cara-cara
pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing
e. Sebagai pimpinan, diharapkan mejadi seseorang yang mampu menggerakkan orang
lain mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama
f. Sebagai kreator proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menguasai
perkembangan teknologi dibidangnya untuk merancang dan menyampaikan
pembelajaran.
Selain itu, peranan guru PKR yaitu:
1. Sebagai perancang kurikulum, hal ini bukan berarti guru menyimpang
dari kurikulum yang berlaku bahkan untuk membuat yang baru. Tetapi di
daerah terpencil yang serba sulit dan serba kurang, tidak semua butir
yang tercantum dalam kurikulum mungkin dilaksanakan dengan
memadai. Seringkali mengajarkannya dengan secara berurutan pun
mengalami kesulitan. Oleh karena itu guru PKR harus memilih butir atau
bagian kurikulum yang memerlukan penekanan. Atas dasar butir-butir itu
guru memutuskan konsep dan fakta yang akan diajarkannya dan
mengurutkan kembali tujuan instruksional uang ingin dicapainya
berdasarkan kelas.
2. Sebagai administrator. Agar dapat mencapai hasil yang maksimal, guru
PKR harus merencanakan dan mengatur kelasnya dan jadwal pelajaran
dengan saksama. Hasil maksimal dapat dicapai jika guru PKR dapat
melibatkan muridnya secara aktif, bukan saja untuk belajar tetapi juga
dapat membantu guru mengajar teman-temannya yang tertinggal. Guru
PKR juga harus mampu memanfaatkan segenap sumber daya yang ada
dilingkungan sekolah.
3. Sebagai agen pembawa perubahan. Guru sebagai pengayon dan juga
sebagai sosok yang mewakili misi moral dan nilai dari masyarakat
tempat dimana ia bertugas. Guru harus berusaha keras untuk
mendatangkan perubahan yang positif terhadap sikap dan perilaku
anggota masyarakat melaui proses pembelajaran di sekolah dan melalui
interaksi dengan anggota masyarakat melalui proses pembelajaran di
sekolah dan melalui interaksi dengan anggota masyarakat setempat.
Pendek kata, guru harus mencari, mendatangkan, dan mengajarkan
perubahan yang berguna bagian anak didik, orang tua dan masyarakat.
4. Sebagi sumber informasi yang kreatif, guru PKR harus kreatif, ia bukan
saja menjadi sumber informasi tetapi juga sebagai manusia sumber,
berperan untuk memecahkan masalah keadaan yang serba kurang. Ia
harus memberi arahan kepada muridnya agar mereka tidak membuang-
buang waktu dan tenaga, agar setiap murid terlibat dalam segala macam
kegiatan.
5. Sebagai seorang porofesional. Guru PKR senantiasa berusaha untuk
meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan gaya mengajarnya.
Walaupun kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan
lanjutan bagi sebagian guru yang ada didaerah terpencil sulit
diwujudkan, tepat niat professional harus tetap dipelihara dan yang
penting semangat itu selalu ada. Salah satu ciri seorang guru professional
adalah juga tidak cepat putus asa. Manusia dapat mencapai apa saja bila
tidak cepat putus asa.

3. Pada pembelajaran kelas rangkap guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 4 dan
kelas 5, untuk mengajar mata pelajaran IPA di kelas 4 dan IPS di kelas 5.
Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan
dengan pintu.
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, guru membuka rolling
door yang menjadi penyekat kedua kelas. Selanjutnya guru memberikan pengantar dan
pengarahan umum.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, menerapkan aneka metode yang
sesuai dengan masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai
pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu , kelas yang lain tidak ada kegiatan
sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang.
Artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruangan. Ada saat dimana guru
harus berdiri dipintu penghubung. Contohnya setelah guru memberikan pengarahan
pada seluruh kelas pada kelas 5 guru memberikan tugas individual seperti membaca
materi terlebih dahulu selama 15 menit lalu mulai menyimpulkan, dan pada kelas 4
guru menjelaskan materi. Lalu guru memberikan tugas kelompok. Selanjutnya pindah
kekelas 5 untuk melakukan tanya jawab selama 20 menit dan membagi menjadi
beberapa kelompok. Dan seterusnya guru melakukan berbagai keterampilan dasar
untuk mengajar yang sesuai seperti mengadakan pemantapan, bimbingan, balikan
sesuai dengan keperluan.
c. Kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir guru berdiri di depan pintu
penghubung menghadapi dua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi
dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Guru memberikan komentar dan penguatan
sesuai dengan keperluan. Setelah itu memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebelumnya guru telah mengatur tempat duduk siswa dalam menerapkan model PKR
222 sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu gerbang.

4. Kelemahan yang terjadi pada PKR yakni menambah administrasi dan persiapan yag harus
dilakukan guru, mengajar dua kelas dalam satu kelas tentunya membutuhkan persiapan
yang matang . kelemahan lain yaitu lebih suit dalam pengkondisian dan persiapan siswa.
Kesulitan memadukan materi yang akan diajarkan selain itu membutuhkan tenaga yang
ekstra karena harus merangkap pada saat mengajar. Selain itu, apabila guru tidak mampu
menguasai kelas maka suasana kelas akan semakin menjadi tidak kondusif, kelas akan
ribut dan banyak siswa yang tidak memahami pembelajaran. PKR umumnya dilaksanakan
secara bergilir (pembelajaran duplikasi) Pembelajaran yang dilaksanakan secara bergilir
(pembelajaran duplikasi) adalah proses pembelajaran dimana seorang guru bergilr dari
satu kelas atau ruang ke kelas atau ruang lainnya dan kembali lagi. Kegiatan tersebut
sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai kegiatan pembelajaran kelas rangkap karena
tidak berlangsung secara serempak.Kelamahan pembelajaran dilaksanakan secara bergilir :

1. Pemborosan waktu terutama saat mondar-mandir dari satu kelas atau ruang ke kelas
atau ruang lainnya.
2. Pembelajaran berlangsung seragam yaitu pembelajaran dengan metode yang sama,
dalam waktu yang sama dan untuk semua murid maka akan terkesan monoton,
terlebih apabila tidak menuntut siswa untuk berperan aktif.
3. Kontak psikologis antara guru dan murid sangat terbatas, terutama apabila seorang
guru hanya duduk manis ditempat duduknya dan tidak menciptakan suasana aktif
dalam pembelajarannya.
5. CONTOH RPP KELAS RANGKAP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

RPP.PKR.221

Satuan Pendidikan : SD Negeri 013 Kuala Gading


Mata Pelajaran : III (dua)/Bahasa Indonesia
IV (tiga)/IPS
Kelas : III dan IV
Semester : 1 (satu)
Jumlah Pertemuan : 1 x pertemuan
Waktu : 2 x 40 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,membaca)
dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi

Bahasa Indonesia 3.3 Menggali informasi tentang Mengidentifikasi informasi


perubahan cuaca dan pengaruhnya mengenai keadaan cuaca.
terhadap kehidupan manusia yang
disajikan dalam bentuk lisan, tulis,
visual, dan/atau eksplorasi lingkungan.

4.3 Menyajikan hasil penggalian Menggunakan kosakata baku


informasi tentang konsep perubahan mengenai keadaan cuaca
cuaca dan pengaruhnya terhadap dalam kalimat yang efektif.
kehidupan manusia dalam bentuk tulis
menggunakan kosakata baku dan
kalimat efektif.

IPS 3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang Mengidentifikasi sumber daya


dan pemanfaatan sumber daya alam alam dan pemanfaatannya.
untuk kesejahteraan masyarakat dari
tingkat kota/ kabupaten sampai tingkat
provinsi.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi Menyajikan hasil identifikasi
karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam dan
sumber daya alam untuk kesejahteraan pemanfaatannya dalam
masyarakat dari tingkat kota/kabupaten bentuk tulisan
sampai tingkat provinsi.

C. TUJUAN
Bahasa Indonesia Kelas III
1. Dengan membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi informasi mengenai keadaan cuaca
dengan benar.
2. Dengan menuliskan pokok-pokok informasi dari teks, siswa dapat menggunakan kosakata
baku mengenai keadaan cuaca dalam kalimat yang efektif
IPS Kelas IV
1. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu menuliskan gagasan pokok dari teks visual
yang diamati dengan terperinci.
2. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu mengidentifikasi sumber daya alam
dan pemanfaatannya dengan tepat.
3. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu menyajikan hasil identifikasi sumber
daya alam dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan dengan sistematis.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Membaca cerita tentang keadaan cuaca dan menuliskan pokok-
pokok informasi terkait cerita menggunakan kosakata baku.
IPS : Mengubah gambar ke dalam bentuk cerita mengenai sumber daya alam di Indonesia.

E. METODE PEMBELAJARAN
Metode : tanya jawab, diskusi, pengamatan, ceramah, refleksi.
Pendekatan : Scientific

F. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN


1. Gambar keadaan cuaca (hujan, berawan, cerah, mendung).
2. Teks cerita tentang keadaan cuaca.
3. Gambar sumber daya alam di Indonesia.
4. Buku Guru dan Buku Siswa Tematik Kelas 3 SD/MI (Revisi 2018).

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Kegiatan Awal ● Guru mengucapkan salam, Siswa menjawab salam. 10 menit


● Menanyakan kondisi siswa dan meminta siswa
mengamati teman sekelasnya untuk mengetahui
teman yang tidak hadir.
● Berdo’a sebelum memulai pelajaran.
● Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran
sebelumnya dan mengaitkannya dengan pelajaran
yang akan disampaikan.
● Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Kegiatan Inti ● Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok. 60 menit
● Guru menyampaikan bahwa siswa kelas III
membaca teks sesuai kelompok dahulu dan Guru
beralih ke kelas IV untuk menjelaskan mengenai
sumber daya alam di Indonesia
● Guru menugaskan siswa kelas IV untuk
mengamati teks visual yang diberikan oleh guru.
● Guru menanyakan gambar tersebut
● Setiap kelompok kelas IV mendiskusikan
pertanyaan berikut:
- Apa yang diceritakan gambar tersebut?
- Sebutkan peristiwa pada gambar yang
mendukung alasanmu?
● Lalu Guru beralih ke kelas III dan Guru
bertanya jawab dengan siswa tentang teks
mengenai keadaan cuaca hingga siswa
mendapat gambaran yang jelas tentang keadaan
cuaca dan siswa dapat mengambil kesimpulan
bahwa cuaca adalah keadaan yang berubah-
ubah dan berlangsung hanya sebentar.
● Guru menunjukkan gambar keadaan cuaca.
● Kemudian, siswa diminta mencari kata-kata
yang tepat untuk gambar keadaan cuaca yang
ada. Caranya dengan mencermati gambar yang
ada pada buku siswa dan menentukan
bagaimana keadaan cuaca pada gambar
tersebut.
● Guru menginstruksi siswa melengkapi tabel
hasil pengamatan cuaca selama 5 hari. Siswa
diminta mencatat hasil pengamatannya di tabel
yang telah disediakan. Bagaimana keadaan
cuaca pada siang dan malam hari di rumahnya.
● Lalu, setelah data lengkap terkumpul, siswa
mencermati cuaca apa yang dominan terjadi
selama 5 hari ini? Apakah hujan, cerah, berawan,
mendung, atau lainnya.
● Tugas lain di bagian Ayo Menulis adalah
siswa menuliskan informasi tentang keadaan
cuaca. Tambahkan informasi yang siswa ketahui
tentang keadaan cuaca.
● Guru beralih ke kelas IV dan menginstruksi
setiap kelompok untuk menyampaikan
jawabannya.
● Guru akan membahas satu persatu gambar
di depan kelas.
● Siswa menuliskan gagasan pokok dari
gambar yang telah diamatinya. Siswa akan
menukar jawabannya dengan kelompok yang
lain.
Siswa mendapat apresiasi dari hasil kerja
kelompoknya.
Kegiatan Akhir ● Siswa menyimpulkan materi pelajaran hari ini 10 menit
(melakukan refleksi).
● Guru memberi kesimpulan dan penguatan dari
materi pelajaran hari ini.
● Guru menyampaikan rencana pertemuan berikutnya.
● Untuk mengakhiri pelajaran guru mengajak semua
peserta didik untuk berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing.

I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian

BAHASA INDONESIA
● Menggunakan kosakata
baku mengenai keadaan Pencil dan paper test Test tulis
cuaca dalam kalimat yang
Efektif.
● Mengidentifikasi
informasi mengenai Portofolio Tugas
keadaan cuaca.

IPS
● Mengidentifikasi dan
menganalisa gambar Pencil dan paper test Test tulis
mengenai sumber daya
alam di Indonesia.
● Menyajikan hasil
identifikasi mengenai
sumber daya alam di Portofolio Tugas
Indonesia dalam bentuk
tulisan yang sistematis

2. Bentuk instrumen penilaian


a. Bahasa Indonesia Kelas III
Tugas siswa menemukan dan menuliskan pokok-pokok informasi
terkait cerita mengenai keadaan cuaca menggunakan kosakata
baku, dinilai menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (v) sesuai pencapaian siswa
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
Pendampingan

4 3 2 1

Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu Siswa mampu


menuliskan menuliskan 5 kosakata menuliskan 4 kosakata menuliskan 3 kosakata menuliskan
kosakata terkait dengan baik dan benar dengan baik dan benar dengan baik dan benar kurang dari 3
keadaan cuaca kosakata dengan
sesuai gambar baik dan benar
yang ada di buku
siswa
Sikap Tanggung Bertanggung Cukup bertanggung Kurang bertanggung Belum bertanggung
Jawab jawab terhadap jawab terhadap jawab terhadap jawab terhadap
tugas-tugas tugas-tugas tugas-tugas tugas-tugas
secara konsisten secara konsisten secara konsisten secara konsisten

b. IPS Kelas IV
Tugas siswa menemukan dan menuliskan informasi tentang
karakteristik bentang alam: pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi,
dinilai menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (v) sesuai pencapaian siswa

Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu Pendampingan

4 3 2 1

Penyajian hasil Mampu menyajikan Mampu menyajikan Mampu Belum mampu


identifikasi hasil identifikasi hasil identifikasi menyajikan hasil menyajikan hasil
sumber daya sumber daya alam sumber daya alam identifikasi sumber identifikasi sumber
alam dan dan pemanfaatannya dan pemanfaatannya daya alam dan daya alam dan
pemanfaatannya dalam bentuk dalam bentuk tulisan pemanfaatannya pemanfaatannya
dalam bentuk tulisan dengan dengan cukup dalam bentuk tulisan dalam bentuk tulisan
tulisan. sistematis sistematis dengan kurang dengan sistematis
sistematis

Sikap Peduli Peduli terhadap Cukup peduli Kurang peduli Belum menunjukkan
keberadaan terhadap Terhadap kepedulian terhadap
sumber daya alam keberadaan sumber keberadaan sumber sumber daya alam.
Indonesia secara daya alam Indonesia daya alam Indonesia
konsisten

Sikap Tanggung Bertanggung Cukup bertanggung Kurang bertanggung Belum bertanggung


Jawab jawab terhadap jawab terhadap jawab terhadap jawab terhadap
tugas-tugas tugas-tugas tugas-tugas tugas-tugas
secara konsisten secara konsisten secara konsisten secara konsisten

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru PKR

Yeni Zuri Marlinda Ria Afriani

Anda mungkin juga menyukai