JAWAB :
1. Alasan mengapa PKR diperlukakan yaitu karena adanya beberapa alasan yang
memerlukan PKR untuk dilaksanakan, adapun alasa-alasannya yaitu:
a. Alasan Geografis yaitu karena sulitnya medan jalan, lokasi terbatasnya sarana
transportasi, pemukiman yang berpindah-pindah, dan adanya mata pencaharian
khusus, dengan kondisi ini membuat sekolah-sekolah didaerah pedalaman memiliki
jumlah guru yang terbatas sementara itu siswa membutuhkan sekolah yang memiliki
guru untuk mengatasi permasalahannya, dengan sekolah satu guru merupakan
jawabannya.
b. Alasan Demografis yaitu adanya daerah yang memiliki jumlah siswa yang sangat
sedikit. Contohnya daerah yang kurang siswanya terutama didaerah terpencil atau
daerah yang sangat kurang penduduknya, selain itu juga diperkotaan dengan siswa
yang masuk sekolah sedikit, maka PKR dianggap sebagai pendekatan pengajaran
yang praktis. Misalnya, sekolah yang kekurangan siswa, karena jumlah pendaftar
baru sangat sedikit, dan tahun berikutnya pun demikian semakin sedikit dan akan
membuat boros, jika SD tersebut masih tetap bertahan dengan konsep lama yaitu,
satu tingkat kelas diajar oleh satu guru. Oleh karena itu, PKR merupakan cara yang
lebih praktis dan ekonomis.
c. Kurang Guru, Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi, akan tetapi
tetap ada bebrapa sekolah yang belum memiliki cukup guru untuk mengajar. Karena
berbagai alasasan seperti terbatasnya sarana transportasi, alat dan media komunikasi
dapat menciutkan nyali guru untuk bertugas di daerah terpencil. Belum lagi harga
keperluan sehari-hari yang jauh lebih mahal daripada di daerah perkotaan, sementara
besarnya gaji yang diterima tidak berbeda. Ditambah dengan tanggal gajian yang
lambat dan tidak teratur, dan terbatasnya peluang untuk mendapatkan pendidikan
dan pelatihan lanjutan, serta pengembangan karier maka lengkaplah sudah kecilnya
minat guru untuk mengadu nasib di daerah terpencil.
d. Terbatasnya Ruang Kelas yaitu karena terbatasnya ruang kelas di SD disuatu daerah
membuat sekolah tersebut harus bisa mengatasi agar seluruh kelas tetap dapat
melakukan kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, Salah satu jalan untuk mengatasi
masalah ini adalah menggabungkan 2 atau lebih rombongan yang diajar oleh seorang
guru, nah, tentu saja PKR diperlukan.
e. Adanya Guru yang Tidak Hadir, karena guru juga manusia tentunya terkadang
memiliki suatu alasan yang membuatnya berhalangan hadir akan tetapi guru tentunya
sudah memikirkan tanggung jawabnya yaitu harus memprioritaskan tugasnya
sebagai guru. Namun, karena tentunya guru memiliki alasan yang kuat untuk tidak
dapat hadir tentunya itu harus dapat dimaklumi, sehingga kelas yang kosong dengan
gurunya yang tidak dapat hadir dapat dilakukan PKR sebagai antisipasi agar kegiatan
pembelajaran dapat terlaksana secara menyeluruh disetiap kelasnya.
f. Alasan lainnya yaitu Realita yang dihadapi seorang guru, baik ia mengajar di daerah
terpencil maupun di perkotaan, ia menghadapi murid dengan tingkat kemampuan
dan kemajuan belajar yang berbeda. Bahkan hal ini pun dapat terjadi di ruang dan
tingkat kelas yang sama. Di daerah perkotaan yang padat penduduknya, ada
kemungkinan seorang guru menghadapi murid lebih dari 40 atau 50 orang. Hal ini
pun juga dapat terjadi di satu sekolah “favorit” karena besarnya minat orang tua
untuk mengirimkan anak-anak mereka ke sekolah tersebut, sementara jumlah ruang
kelas dan mungkin pula gurunya tidak mencukupi. Sudah barang tentu, sulit untuk
mengharapkan berlangsungnya proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien jika
itu terjadi dalam sebuah kelas dengan jumlah murid di atas 40 orang. Dalam konteks
seperti ini maka PKR dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat.
2. Perananan Guru dalam PKR yaitu sebagai berikut:
a. Sebagai konselor, mampu menciptakan interaksi belajar mengajar dimana siswa
melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak
ada jarak dengan guru
b. Sebagai fasilitator, guru harus mampu memahami kondisi setiap siswa dan
membantunya kearah perkembangan optimal
c. Sebagai pengarang , harus kreatif dan inovatif menghasilkan karya yang akan
digunakan melaksanakan tugas-tugas profesionalnya Sebagai manajer
pembelajaran, memiliki dalam mengelolah dan otonomi yang seluas-luasnya
dalam mengelolah keseluruan kegiatan belajar mengajar dengan mendinamiskan
seluruh sumber-sumber penunjang
d. Sebagai pelatih memberikan peluang bagi siswa mengembangkan cara-cara
pembelajaran sesuai dengan kondisi masing-masing
e. Sebagai pimpinan, diharapkan mejadi seseorang yang mampu menggerakkan orang
lain mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama
f. Sebagai kreator proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menguasai
perkembangan teknologi dibidangnya untuk merancang dan menyampaikan
pembelajaran.
Selain itu, peranan guru PKR yaitu:
1. Sebagai perancang kurikulum, hal ini bukan berarti guru menyimpang
dari kurikulum yang berlaku bahkan untuk membuat yang baru. Tetapi di
daerah terpencil yang serba sulit dan serba kurang, tidak semua butir
yang tercantum dalam kurikulum mungkin dilaksanakan dengan
memadai. Seringkali mengajarkannya dengan secara berurutan pun
mengalami kesulitan. Oleh karena itu guru PKR harus memilih butir atau
bagian kurikulum yang memerlukan penekanan. Atas dasar butir-butir itu
guru memutuskan konsep dan fakta yang akan diajarkannya dan
mengurutkan kembali tujuan instruksional uang ingin dicapainya
berdasarkan kelas.
2. Sebagai administrator. Agar dapat mencapai hasil yang maksimal, guru
PKR harus merencanakan dan mengatur kelasnya dan jadwal pelajaran
dengan saksama. Hasil maksimal dapat dicapai jika guru PKR dapat
melibatkan muridnya secara aktif, bukan saja untuk belajar tetapi juga
dapat membantu guru mengajar teman-temannya yang tertinggal. Guru
PKR juga harus mampu memanfaatkan segenap sumber daya yang ada
dilingkungan sekolah.
3. Sebagai agen pembawa perubahan. Guru sebagai pengayon dan juga
sebagai sosok yang mewakili misi moral dan nilai dari masyarakat
tempat dimana ia bertugas. Guru harus berusaha keras untuk
mendatangkan perubahan yang positif terhadap sikap dan perilaku
anggota masyarakat melaui proses pembelajaran di sekolah dan melalui
interaksi dengan anggota masyarakat melalui proses pembelajaran di
sekolah dan melalui interaksi dengan anggota masyarakat setempat.
Pendek kata, guru harus mencari, mendatangkan, dan mengajarkan
perubahan yang berguna bagian anak didik, orang tua dan masyarakat.
4. Sebagi sumber informasi yang kreatif, guru PKR harus kreatif, ia bukan
saja menjadi sumber informasi tetapi juga sebagai manusia sumber,
berperan untuk memecahkan masalah keadaan yang serba kurang. Ia
harus memberi arahan kepada muridnya agar mereka tidak membuang-
buang waktu dan tenaga, agar setiap murid terlibat dalam segala macam
kegiatan.
5. Sebagai seorang porofesional. Guru PKR senantiasa berusaha untuk
meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan gaya mengajarnya.
Walaupun kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan
lanjutan bagi sebagian guru yang ada didaerah terpencil sulit
diwujudkan, tepat niat professional harus tetap dipelihara dan yang
penting semangat itu selalu ada. Salah satu ciri seorang guru professional
adalah juga tidak cepat putus asa. Manusia dapat mencapai apa saja bila
tidak cepat putus asa.
3. Pada pembelajaran kelas rangkap guru menghadapi dua kelas. Misalnya kelas 4 dan
kelas 5, untuk mengajar mata pelajaran IPA di kelas 4 dan IPS di kelas 5.
Proses pembelajaran berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan
dengan pintu.
Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, guru membuka rolling
door yang menjadi penyekat kedua kelas. Selanjutnya guru memberikan pengantar dan
pengarahan umum.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, menerapkan aneka metode yang
sesuai dengan masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai
pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu , kelas yang lain tidak ada kegiatan
sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang.
Artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruangan. Ada saat dimana guru
harus berdiri dipintu penghubung. Contohnya setelah guru memberikan pengarahan
pada seluruh kelas pada kelas 5 guru memberikan tugas individual seperti membaca
materi terlebih dahulu selama 15 menit lalu mulai menyimpulkan, dan pada kelas 4
guru menjelaskan materi. Lalu guru memberikan tugas kelompok. Selanjutnya pindah
kekelas 5 untuk melakukan tanya jawab selama 20 menit dan membagi menjadi
beberapa kelompok. Dan seterusnya guru melakukan berbagai keterampilan dasar
untuk mengajar yang sesuai seperti mengadakan pemantapan, bimbingan, balikan
sesuai dengan keperluan.
c. Kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir guru berdiri di depan pintu
penghubung menghadapi dua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai materi
dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Guru memberikan komentar dan penguatan
sesuai dengan keperluan. Setelah itu memberikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebelumnya guru telah mengatur tempat duduk siswa dalam menerapkan model PKR
222 sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu gerbang.
4. Kelemahan yang terjadi pada PKR yakni menambah administrasi dan persiapan yag harus
dilakukan guru, mengajar dua kelas dalam satu kelas tentunya membutuhkan persiapan
yang matang . kelemahan lain yaitu lebih suit dalam pengkondisian dan persiapan siswa.
Kesulitan memadukan materi yang akan diajarkan selain itu membutuhkan tenaga yang
ekstra karena harus merangkap pada saat mengajar. Selain itu, apabila guru tidak mampu
menguasai kelas maka suasana kelas akan semakin menjadi tidak kondusif, kelas akan
ribut dan banyak siswa yang tidak memahami pembelajaran. PKR umumnya dilaksanakan
secara bergilir (pembelajaran duplikasi) Pembelajaran yang dilaksanakan secara bergilir
(pembelajaran duplikasi) adalah proses pembelajaran dimana seorang guru bergilr dari
satu kelas atau ruang ke kelas atau ruang lainnya dan kembali lagi. Kegiatan tersebut
sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai kegiatan pembelajaran kelas rangkap karena
tidak berlangsung secara serempak.Kelamahan pembelajaran dilaksanakan secara bergilir :
1. Pemborosan waktu terutama saat mondar-mandir dari satu kelas atau ruang ke kelas
atau ruang lainnya.
2. Pembelajaran berlangsung seragam yaitu pembelajaran dengan metode yang sama,
dalam waktu yang sama dan untuk semua murid maka akan terkesan monoton,
terlebih apabila tidak menuntut siswa untuk berperan aktif.
3. Kontak psikologis antara guru dan murid sangat terbatas, terutama apabila seorang
guru hanya duduk manis ditempat duduknya dan tidak menciptakan suasana aktif
dalam pembelajarannya.
5. CONTOH RPP KELAS RANGKAP
RPP.PKR.221
A. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,membaca)
dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
C. TUJUAN
Bahasa Indonesia Kelas III
1. Dengan membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi informasi mengenai keadaan cuaca
dengan benar.
2. Dengan menuliskan pokok-pokok informasi dari teks, siswa dapat menggunakan kosakata
baku mengenai keadaan cuaca dalam kalimat yang efektif
IPS Kelas IV
1. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu menuliskan gagasan pokok dari teks visual
yang diamati dengan terperinci.
2. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu mengidentifikasi sumber daya alam
dan pemanfaatannya dengan tepat.
3. Dengan diskusi dan pemecahan masalah, siswa mampu menyajikan hasil identifikasi sumber
daya alam dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan dengan sistematis.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Bahasa Indonesia : Membaca cerita tentang keadaan cuaca dan menuliskan pokok-
pokok informasi terkait cerita menggunakan kosakata baku.
IPS : Mengubah gambar ke dalam bentuk cerita mengenai sumber daya alam di Indonesia.
E. METODE PEMBELAJARAN
Metode : tanya jawab, diskusi, pengamatan, ceramah, refleksi.
Pendekatan : Scientific
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
Indikator Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
BAHASA INDONESIA
● Menggunakan kosakata
baku mengenai keadaan Pencil dan paper test Test tulis
cuaca dalam kalimat yang
Efektif.
● Mengidentifikasi
informasi mengenai Portofolio Tugas
keadaan cuaca.
IPS
● Mengidentifikasi dan
menganalisa gambar Pencil dan paper test Test tulis
mengenai sumber daya
alam di Indonesia.
● Menyajikan hasil
identifikasi mengenai
sumber daya alam di Portofolio Tugas
Indonesia dalam bentuk
tulisan yang sistematis
4 3 2 1
b. IPS Kelas IV
Tugas siswa menemukan dan menuliskan informasi tentang
karakteristik bentang alam: pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi,
dinilai menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (v) sesuai pencapaian siswa
4 3 2 1
Sikap Peduli Peduli terhadap Cukup peduli Kurang peduli Belum menunjukkan
keberadaan terhadap Terhadap kepedulian terhadap
sumber daya alam keberadaan sumber keberadaan sumber sumber daya alam.
Indonesia secara daya alam Indonesia daya alam Indonesia
konsisten
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru PKR