Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ririn

Nim : 858398898

Tugas 1

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau guru.Namun, guru perlu
terlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif,
sebelum diperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Sebagai contoh
pemerintah Kabupaten Paser, yang saat ini melaksanakan program rintisan
pembelajaran kelas rangkap di 8 sekolah-sekolah kecil yang berada di Kecamatan
Batu sopang. Model pendekatan seperti ini sangat penting, terutama di daerah-daerah
terpencil dengan populasi penduduk yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang
kekurangan guru atau ruang kelas. Model seperti ini juga berguna bagi guru yang
ingin melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk siswa dengan kompetensi
beragam.
2. Prinsip – prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu
prinsip umum dan prinsip khusus.
 Prinsip Umum
Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
1. Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru.
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu
murid sebagai seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang
berbeda satu dengan yang lainnya untuk mampu mencapai perkembangan
yang maksimum.Misalnya perilaku terhadap siswa kelas I tentu berbeda
dengan perlakuan terhadap siswa kelas V dikarenakan pada tingkat usia
kelas I proses berpikirkonkretlebih dominan, sedangkan siswa kelas V
sudah mulai dapat berpikirabstrak.
2. Membangkitkan motivasi belajar murid.
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh
setiap murid dalam belajar. Motivasi mampu menjadi energi dan
penyemangat yang dapat menggerakkan murid untuk belajar, yakni
mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karana
itu, guru PKR harus senantiasa memotivasi murid – muridnya untuk mau
belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru dengan belajar
secara mandiri.
3. Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha
mengaktifkan murid.
Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru
harus membiasakan muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan
proses belajar mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik,
yaitu dengan suasana yang hangat, menyenangkan, dan menarik.
 Prinsip Khusus
Ada 4 prisip khusus dalam PKR, antara lain :
1. Keserempakan kegiatan pembelajaran
Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau
bersamaan. Kegiatan trsebut harus memiliki makna, artinya kegiatan itu
harus sesuai dengan kebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang sesuai
dengan kurikulim.
2. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA)
Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran
berlangsung menentukan tinggi rendahnya kadar Waktu Keaktifan
Akademik (WKA). PKR tidak member toleransi pada banyaknya WKA
yang hilang karena guru tidak terampil mengelola kelas. Oleh karena itu,
guru PKR harus pandai – pandai dalam mengelola kelas karena guru
mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
3. Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara
untuk membangkitkan motivasi muridnya dalam belajar dan memberikan
perhatian kepada muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR menghadapi
dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan. Peran guru disini adalah
mampu meyakinkan muridnya bahwa guru selalu berada bersama mereka.
Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan tindakan pengelolaan,
seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk,
member petunjuk dengan jelas.
4. Pemanfaatan sumber secara efisien
Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber
secara efisien. Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan yang ada di
sekolah. Guru juga dapat menunjuk murid yang pandai sebagai tutor
sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu Keaktifan Akademik yang
tinggi (WKA).
3. Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya
kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di
kelas 6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu.
Langkah-langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V
dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
pengantar dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila
tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan
halaman/teras, dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing
tetapi guru berada di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai
pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada
kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara
seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai
materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan
sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu
penghubung.

Anda mungkin juga menyukai