Anda di halaman 1dari 4

Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar!

No Soal
1. Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu
dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita untuk
menjelaskan salah satu alasan tersebut!
Jawaban :
Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan
kemajuanteknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang
dihadapi dalampembelajaran PKR, seperti keterbatasan sarpras, murid, atau
guru. Namun, guru perluterlebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan
pembelajaran aktif, sebelumdiperkenalkan dengan model pembelajaran kelas
rangkap. Sebagai contoh pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang saat ini
melaksanakan program rintisan pembelajaran kelasr angkap di 8 sekolah- sekolah
kecil yang berada di Kecamatan Sukapura. Model pendekatan seperti ini
sangat penti ng, terutama di daerah-daerah terpencil denganpopulasi penduduk
yang sedikit, dan di sekolah-sekolah yang kekurangan guru atau ruang ruangkelas. Model
seperti ini juga berguna bagi guru yang ingin melakukan pembelajaranberdiferensiasi
untuk siswa dengan kompetensi beragam
2. Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan
berikan contohnya!
Jawaban :
PKR merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang perlu dikuasai oleh para guru SD.
Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti pembelajaran-pembelajaran
secara umum dan khusus, adapun prinsip yang mendasari PKR ini yaitu:

Keserempakan Kegiatan Pembelajaran


Dalam PKR, guru menghadapi dua kelas atau lebih pada waktu yang sama. Oleh karena
itu, prinsip utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau
serempak. Kegiatan yang terjadi secara serempak ini tentu harus bermutu dan bermakna,
artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.

Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik (WKA)

Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum, maupun yang
berkaitan dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berfikir
kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan bekerjasama.oleh karena itu, PKR tidak memberi
toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola PKR.
Misalnya, waktu tunggu yang terlampau lama, pembentukan kelompok yang
berkepanjangan atau pindah kelas yang menyita waktu.
Kontak Psikologis Guru Dan Murid Yang Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar setiap dan semua
murid merasa mendapat perhatian dari guru secara terus-menerus. Agar mampu
melakukan hal ini, guru harus menguasai berbagai teknik. Menghadapi dua kelas atau
lebih pada saat yang sama, kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu
berada bersama mereka, bukanlah pekerjaan yang mudah. Tindakan instruksional adalah
tindakan yang langsung berkaitan dengan penyampaian isi kurikulum, seperti
menjelaskan, memberi tugas atau mengajukan pertanyaan.

Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisiensi


Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara (orang), dan waktu.
Agar terjadi WKA yang tinggi, semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan secara
efesien. Lingkungan, barang-barang bekas, dan segala peralatan yang ada disekolah dapat
dimanfaatkan oleh guru PKR sehingga ketiga prinsip terdahulu dapat dipenuhi, demikian
juga dengan orang dan waktu. Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi dapat
dimanfaatkan sebagai tutor, dan waktu harus dialokasikan secara cermat sehingga
menghasilkan WKA yang berkadar tinggi. Oleh karena itu, seorang guru PKR harus mampu
memanfaatkan waktu secara efesien sehingga waktu yang terbuang dapat diperkecil,
bahkan dihindari.
3. Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya
disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013!
1. Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip keserempakan
terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana
pedagogis kontrol guru terhadapkelas dapat berlangsung terus menerus.
Pada model PKR 221 ini, kita sebagai guru mengajar dua kelas misalkan
kelas 4 dan kelas 5, dengan dua mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPS,
dalam satu ruangan. Langkah-langkah pembelajaran pada model ini, dapat
diperhatikan matrik berikut ini.
Kegiatan/waktu Kelas IV (Bahasa Kelas V (IPS)
Indonesia)
1. Pendahuluan(10’) Pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan;
penjelasan skenario danhasil belajar
2. Kegiatan Inti 1(20’) Tugas Individual Kerja Kelompok
3. Kegiatan Inti 2(20’) Kerja Kelompok Ceramah, Tanya jawab
4. kegiatan Inti 3(20’) Ceramah, kerja kelompok Diskusi, Tanya jawab
5. Penutup (10’) Review, penguatan, komentar dan tindak lanjut.
Persiapan kegiatanbelajar berikutnya.
Dalam penerapan model PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru
memberikan pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan
dua papan tulis atau satu papantulis dibagi dua. Tuliskan topik dan hasil
belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan kelas
6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan
ditempuh selamapertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka
metode yang sesuai dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama
kegiatan berlangsung adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai
dengan keperluan. Gunakan keterampilan dasarmengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di
depan kelas menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas
materi dan kegiatan yang baruberlaku. Berikan komentar dan
penguatan sesuai keperluan. Kemudian berikan tindak lanjut berupa
tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau
mungkin untuk hari berikutnya.
Sedangkan pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi
dua kelas. Misalnya kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran
matematika di kelas 5 danIPA di kelas 6. Topik yang diajarkan tidak
memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam dua
ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-langkah
pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut ini.
Penjelasan:
Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut.
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama,
satukan murid kelas V dankelas VI dalam satu ruangan yang
tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221.
Bila tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu
ruangan, gunakan halaman/teras, dan bila tidak mungkinlagi
murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada di pintu
yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan
aneka metode yang sesuaiuntuk masing-masing kelas. Yang
perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada saat guru sedang
menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan
sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang
secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di
satu ruang. Ada saat dimana guru harus berdiri di pintu
penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di
pintu penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw
umum mengenai materi dan kegiatanbelajar yang baru berlaku. Berikan
komentar dan penguatan sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan
tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian
persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat
duduk muridsedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah
kedepan dan kearah pintupenghubung.

Anda mungkin juga menyukai