Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai

peran sentral dalam keberhasilan peserta didik mempelajari bidang studi.

Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan antar satu orang dengan

yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

perasaan, pikiran, gagasan, dan pengalamannya kepada orang lain.

Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yakni (1)

keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan

membaca, dan (4) keterampilan menulis. Keempat aspek tersebut saling

berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam pengajaran

bahasa.

Syafi’ie dalam Somadayo (2011: 3) menyatakan bahwa sebagai

bagian dari keterampilan berbahasa, keterampilan membaca mempunyai

kedudukan yang sangat penting dan strategis karena melalui membaca, orang

dapat memahami kata yang diutarakan seseorang. Membaca adalah suatu

proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh

pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui kata-kata atau bahasa

tulis (Tarigan. 2008: 7).

Kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai

bidang studi. Jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki

1
2

kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam

mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya.

Tujuan akhir dari membaca adalah memahami isi bacaan, tetapi

tidak semua siswa mampu mencapainya. Banyak siswa mampu membaca

lancar suatu bacaan, tetapi mereka tidak memahami isi bacaan tersebut

(Mulyono Abdurrahman. 2003: 201).

Keterampilan membaca meliputi aspek keterampilan yang bersifat

pemahaman. Untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan

pemahaman, yang paling sesuai adalah dengan membaca dalam hati, salah

satunya melalui membaca intensif (Tarigan. 2008: 12-13).

Membaca intensif merupakan suatu kegiatan membaca dengan teliti

dan terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas pendek

kira-kira dua sampai empat halaman (Tarigan. 2008: 36).

Membaca intensif merupakan salah satu aspek keterampilan

berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Dengan memiliki keterampilan

membaca intensif, siswa dapat memahami isi bacaan dengan tepat.

Latihan membaca dalam hati haruslah dimulai semenjak anak-anak

sudah dapat membaca sendiri. Tujuan utama membaca dalam hati adalah

untuk memperoleh informasi. Setelah meninggalkan bangku sekolah,

mayoritas pelajar akan sedikit sekali membaca bersuara, tetapi membaca

dalam hati. Menurut Tarigan (2008: 30) lebih banyak waktu harus diberikan

untuk membaca dalam hati bila pelajar meningkat dari kelas rendah ke kelas

yang lebih tinggi.


3

Di MI Muhammadiyah Ngasem, keterampilan siswa kelas III dalam

membaca intensif khususnya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia masih

sangat rendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas III MI

Muhammadiyah Ngasem, rendahnya keterampilan siswa dalam membaca

intensif ditandai dengan banyaknya siswa yang belum mampu mencapai

KKM yang ditentukan ketika guru memberikan tes setelah siswa membaca.

Rendahnya keterampilan siswa dalam membaca intensif disebabkan

beberapa faktor, baik dari guru maupun siswa. Faktor-faktor tersebut antara

lain strategi pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional,

penyampaian materi monoton, suasana pembelajaran kurang menyenangkan,

siswa ramai sendiri saat pembelajaran, bersikap pasif dan tidak termotivasi.

Penyebab utama rendahnya keterampilan membaca siswa adalah

strategi yang digunakan guru masih konvensional. Dalam pembelajaran

membaca biasanya siswa diberikan bahan bacaan, kemudian siswa diminta

untuk membaca dalam hati. Selanjutnya siswa diminta untuk menjawab

pertanyaan dari isi bacaan tersebut tanpa ada arahan dari guru tentang

membaca yang benar. Akibatnya, siswa kurang tertarik jika disuruh untuk

membaca. Oleh karena itu, keterampilan membaca intensif siswa kelas III MI

Muhammadiyah Ngasem perlu ditingkatkan dengan menggunakan strategi

yang lebih efektif dan menyenangkan.

Salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk mengatasi

kelemahan strategi konvensional adalah strategi Know-Want to Know-

Learned (KWL). Strategi KWL merupakan strategi membaca dengan


4

langkah-langkah menuliskan apa yang diketahui (K), apa yang ingin

diketahui (W), dan yang telah dipelajari (L). Strategi KWL memberikan

kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa

sebelum, saat, dan sesudah membaca (Rahim. 2008: 41).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini

penulis memilih judul “Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui

Strategi Know-Want to Know-Learned (KWL) pada Siswa Kelas III MI

Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah penerapan strategi Know-Want to Know-Learned

(KWL) dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif pada siswa kelas

III MI Muhammadiyah Ngasem tahun pelajaran 2013/2014?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

meningkatkan keterampilan membaca intensif melalui strategi Know-Want to

Know-Learned (KWL) pada siswa kelas III MI Muhammadiyah Ngasem

Tahun Pelajaran 2013/2014.


5

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik

secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran

mengenai perbaikan strategi pembelajaran pada umumnya dan

penggunaan strategi Know-Want to Know-Learned (KWL) untuk

meningkatkan keterampilan membaca intensif pada siswa kelas III MI

Muhammadiyah Ngasem tahun pelajaran 2013/2014.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

1) Memberikan pengetahuan bagi guru-guru di MI Muhammadiyah

Ngasem tentang penerapan strategi Know-Want to Know-

Learned (KWL)

2) Upaya mengadakan pembaharuan strategi-strategi pembelajaran

di MI Muhammadiyah Ngasem

b. Bagi guru

1) Sebagai pertimbangan bagi guru dalam memilih strategi

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran bahasa

Indonesia
6

2) Dapat menggunakan strategi Know-Want to Know-Learned

(KWL) agar pembelajaran lebih aktif, efektif dan

menyenangkan

c. Bagi siswa

1) Meningkatkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran

membaca intensif melalui strategi Know-Want to Know-Learned

(KWL)

2) Meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca intensif

d. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam

menerapkan strategi pembelajaran Know-Want to Know-Learned

(KWL) sebagai upaya meningkatkan keterampilan membaca intensif

siswa kelas III MI Muhammadiyah Ngasem.

Anda mungkin juga menyukai