Faisal
PGSD FIP UNIMED
Surel : faisalpendas@gmail.com
ABSTRAK
Efektivitas pembelajaran membaca pemahaman di kelas VI Sekolah
Dasar (SD) mutlak diperlukan. Hal ini diungkapkan karena masih rendahnya
pemahaman siswa dalam membaca. Rendahnya pemahaman membaca terjadi
karena kurang terfasilitasinya siswa dengan tahapan dan teknik membaca yang
tepat. Mengadopsi kekurangan itu, perlu dilakukan upaya perbaikan proses
pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi pembelajaran yang
sesuai. Salah satu strategi yang dapat mengadopsi tahapan dan teknik
membaca pemahaman secara tepat adalah strategi PQ4R. Menguji efektivitas
penggunaan strategi PQ4R, telah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan empat tahap kegiatan utama, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi PQ4R
dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca pemahaman di kelas
VI SD. Dengan demikian, penggunaan strategi PQ4R layak dipertimbangkan
sebagai upaya membangun sinergi pemahaman membaca siswa di kelas VI
SD.
14
Pembelajaran membaca di SD memiliki kemampuan menafsirkan
dibagi menjadi dua bagian yakni, (1) makna kata, frasa, kalimat, dan
membaca permulaan di kelas I dan wacana, (3) memiliki kemampuan
II, (2) membaca lanjut (membaca menangkap ide pokok dan ide
pemahaman) di kelas III sampai penunjang, dan (4) memiliki
kelas VI SD. Membaca permulaan kemampuan menangkap urutan
menekankan pada pengenalan huruf peristiwa yang terjadi dalam bacaan.
vokal, konsonan, dan diftong Meningkatkan keterampilan
sehingga dilakukan dengan membaca membaca yang diungkapkan di atas
nyaring dan lancar (teknik bersuara). tidak terlepas dari peran guru sebagai
Sedangkan membaca lanjut ujung tombak proses pembelajaran
dikatakan juga dengan membaca pada setiap satuan pendidikan yang
pemahaman karena berguna untuk sesuai dengan Standar Nasional
melihat kemampuan siswa Pendidikan. Sesuai dengan amanat
memahami isi bacaan secara utuh Peraturan Pemerintah Nomor 19
dan menyeluruh. Proses membaca tahun 2005 tentang Standar Nasional
bukan merupakan satu-satunya Pendidikan bahwa salah satu standar
tujuan dari pembelajaran membaca yang harus dikembangkan oleh
akan tetapi lebih menekankan pada seorang guru adalah standar proses.
perolehan hasil dan pemahaman Standar proses ini meliputi
setelah membaca. perencanaan pembelajaran,
Selain apa yang pelaksanaan proses pembelajaran,
diuangkapkan di atas, membaca penilaian hasil pembelajaran, dan
pemahaman yang baik juga harus pengawasan proses pembelajaran.
dilakukan dengan teknik yang benar. Berdasarkan hal tersebut,
Teknik membaca yang benar antara kemampuan guru menciptakan dan
lain: membaca dengan tidak mengondisikan proses pembelajaran
bersuara, bibir tidak bergerak atau sangat menentukan berhasil tidaknya
komat-kamit, tidak menggerakkan suatu proses pembelajaran
kepala mengikuti baris bacaan, tidak dilaksanakan. Begitu juga halnya
menunjuk baris bacaan dengan jari, dengan pembelajaran membaca,
pensil, atau alat lainnya, dan tidak menciptakan proses pembelajaran
membaca kata demi kata, atau yang efektif dapat dilakukan dengan
kalimat demi kalimat (Saddhono dan menggunakan strategi pembelajaran
St.Y.Slamet, 2012:66). Kegiatan ini yang tepat.
berguna untuk menyerap informasi Penggunaan strategi yang
yang disampaikan penulis dalam tepat akan menumbuhkan usaha
setiap bacaan dengan tepat. Selain kreatif penemuan sendiri isi bacaan
itu, diperlukan sejumlah aspek yang oleh siswa. Proses penemuan itu,
dapat mendukung keterampilan selain mengenal jenis teks yang akan
membaca siswa, antara lain: (1) dibaca juga dapat dilakukan dengan
memiliki kosa kata yang banyak, (2) melakukan prediksi, menemukan
15
intisari bacaan, dan meringkas isi an investigative reporters
bacaan secara tepat. Hal inilah yang while they reading. After
dikatakan dengan tahapan membaca. reading, students can answer
their own questions or the
Terdapat enam kegiatan yang dapat
teacher’s questions, state the
dilakukan dalam mencapai main idea of the selection,
kesuksesan memahami isi bacaan, summarize it, discuss their
antara lain: (1) mengenali jenis teks, feelings toward the material,
(2) mengenali beberapa macam or discuss how they would
struktur teks, (3) memprediksi dan rewrite or change the
meringkas isi dari sebuah teks atau material (Rubin, 1995:137).
bacaan, (4) membuat rujukan kepada Kegiatan-kegiatan yang
informasi-informasi yang terkandung dipaparkan di atas, dapat dirinci lebih
secara tersirat dalam teks, (5) lanjut menjadi tiga kegiatan utama,
menentukan makna dari kata-kata yaitu (1) pre-reading (prabaca), (2)
yang tidak dikenal berdasarkan during-reading (saat baca), dan (3)
konteks dari bacaan, dan (6) post-reading (pascabaca) (Stone,
menganalisa morfologi dari kata-kata 2013:116; Rahim, 2011:99). Tahapan
yang belum mereka kenal artinya membaca yang diungkapkan akan
(Ghazali, 2010:209). Dalam memberikan pengalaman belajar
penjelasan yang lain juga dijelaskan yang berarti bagi siswa dalam
bahwa: membaca. Pengalaman itu akan
Teacher can help students terlihat ketika siswa mampu
become more activity memahami isi bacaan dan menyerap
consumers of information by informasi dari bahan yang dibacanya
providing instruction before, secara utuh dan menyeluruh. Seperti
during, and after the reading yang telah diungkapkan di atas,
activity. Before reading, peran serta strategi pembelajaran
teacher can prepare the
yang tepat merupakan hal pokok
students for the reading
activity by doing some of the yang tidak bisa terlepas dari proses
following: previewing the pembelajaran yang dilaksanakan.
reading selection, going over Oleh sebab itu, strategi pembelajaran
the new vocabulary or yang digunakan merupakan faktor
difficult words, teaching any penentu berhasil tidaknya proses
needed strategies that pembelajaran membaca diberikan di
students will need to read the
SD.
material. Teacher can give
students a number of Berdasarkan observasi yang
questions to think about as dilakukan di kelas VI SD Negeri 10
they read or they can Lembah Melintang Kabupaten
encourage their students to Pasaman Barat Provinsi Sumatera
ask questions about the text Barat, pembelajaran membaca belum
material. Teacher can
berjalan secara efektif. Hal ini
challenge their students to act
terlihat dari beberapa gejala yang
16
muncul, di antaranya: (1) dalam Strategi PQ4R merupakan
pembelajaran membaca guru belum salah satu strategi pembelajaran yang
menggunakan tahap prabaca, saat digunakan untuk membantu siswa
baca, dan pascabaca secara tepat, mengingat apa yang mereka baca dan
sehingga pembelajaran tidak membantu proses pembelajaran di
terlaksana sesuai konsep kelas yang dilaksanakan dengan
pembelajaran membaca efektif, (2) kegiatan membaca buku. Strategi
guru belum mengaktifkan pembelajaran ini didasari oleh teori
pengetahuan awal siswa, sehingga bahwa mengajar yang baik
siswa belum dapat menghubungkan mencakup mengajari siswa
ilmu yang telah miliki dengan materi bagaimana belajar, mengingat,
yang akan dipelajari, (3) belum berpikir, dan mendorong diri sendiri
adanya kegiatan tanya jawab tentang (Suprijono, 2013:103). Dalam
isi bacaan, sehingga siswa kurang paparan yang lain juga dijelaskan
memahami apa yang telah dibacanya, bahwa proses pembelajaran
dan (4) belum adanya kegiatan membaca dengan strategi PQ4R akan
refleksi dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan
membaca sehingga guru kurang pemahaman yang tinggi yang
mengetahui kesulitan siswa saat dan dilandasi oleh konsentrasi yang baik
setelah belajar membaca, artinya pada saat membaca dan mampu
belum terjadi kegiatan interaktif yang digunakan untuk mengingat
baik dalam belajar. informasi dalam jangka waktu yang
Mengatasi permasalahan yang lama (Abidin, 2012:100).
diungkapkan, perlu dilakukan Strategi PQ4R mempunyai
perbaikan proses pembelajaran tahapan dalam penerapannya, antara
membaca secara efektif dengan lain: (1) preview, artinya membaca
menggunakan strategi yang tepat. selintas dengan cepat, (2) question,
Salah satu strategi yang dapat artinya mengajukan pertanyaan-
digunakan untuk mengatasi sesuai pertanyaan kepada diri sendiri untuk
dengan permasalahan tersebut adalah setiap pasal yang ada pada bahan
strategi PQ4R (Preview, Question, bacaan siswa, (3) read, artinya
Read, Reflect, Recite, and Review). membaca karangan itu secara aktif,
Hal ini sesuai dengan pendapat (4) reflect, artinya siswa tidak hanya
Thomas dan Robinson sebagai cukup untuk mengingat atau
pencetus strategi PQ4R menyatakan menghafal, tetapi cobalah untuk
bahwa salah satu strategi yang paling memahami informasi, (5) recite,
banyak dikenal untuk membantu artinya merenungkan kembali
siswa memahami dan mengingatkan informasi yang telah dipelajari
materi yang mereka baca adalah dengan menyatakan butir-butir
strategi PQ4R (dalam Trianto, penting dengan nyaring dan dengan
2011:151). menanyakan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan, dan (6)
17
review, artinya siswa membaca sebelumnya bahwa terdapat tiga
catatan singkat yang dibuatnya, tahapan dalam kegiatan membaca,
mengulang kembali seluruh isi yaitu prabaca, saat baca, dan
bacaan bila perlu dan sekali lagi pascabaca. Sedangkan tahapan
menjawab pertanyaan-pertanyaan strategi PQ4R ada enam tahapan,
yang diajukan (Trianto, 2011:151- yaitu: preview, question, read,
153). reflect, recite, and review.
Penerapan strategi PQ4R Pengombinasian ini diharapkan
dalam pembelajaran membaca dapat mampu meningkatkan keterampilan
dilakukan dengan mengombinasikan siswa dalam membaca pemahaman
tahapan membaca dengan tahapan di kelas VI SD. Untuk lebih jelasnya
strategi PQ4R yang digunakan. dapat dilihat pada bagan 1 berikut.
Seperti apa yang telah dijelaskan
19
observasi, pencatatan lapangan, dan Analisis Data
dokumentasi. Observasi bertujuan Data yang diperoleh dalam
untuk mengamati berlangsungnya penelitian dianalisis dengan
pembelajaran membaca pemahaman menggunakan model analisis data
dengan menggunakan strategi kualitatif dan kuantitatif. Model
PQ4R. Dengan berpedoman pada analisis data kualitatif yaitu analisis
lembar observasi, observer data yang dimulai dengan menelaah
mengamati apa yang terjadi selama data sejak pengumpulan data sampai
proses pembelajaran ditandai dengan seluruh data terkumpul. Data tersebut
memberikan ceklis (√) di kolom direduksi berdasarkan masalah yang
yang ada pada lembar observasi. diteliti, diikuti penyajian data, dan
Catatan lapangan merupakan terakhir penyimpulan atau verifikasi.
catatan yang dibuat peneliti dalam Model analisis kuantitatif
sebuah penelitian dari lapangan. yaitu terhadap hasil belajar siswa
Catatan tersebut dapat bersifat dengan menggunakan persentase
deskriptif (sesuai yang teramati) atau yang dikemukakan Purwanto
reflektif (tergantung penafsiran (2010:102) sebagai berikut.
peneliti). Berbagai hasil pengamatan
tentang aspek pembelajaran di kelas,
suasanan kelas, pengelolaan kelas, Keterangan:
interaksi praktisi (guru) dengan NP = Nilai persen yang dicari
siswa, interaksi siswa dengan siswa, atau diharapkan
dan beberapa aspek lainnya dapat R = Skor mentah yang
dicatat pada catatan lapangan dan diperoleh oleh siswa
akan digunakan sebagai salah satu SM = Skor maksimum dari tes
sumber data penelitian tindakan tersebut
kelas.
Berdasarkan analisis data di
Dokumentasi adalah catatan
atas, kriteria keberhasilan dapat
peristiwa yang sudah berlalu, baik
dilihat pada keterangan berikut
berbentuk tulisan maupun gambar.
(Taufik dan Muhammadi, 2011:224).
Dokumentasi itu digunakan untuk
80% - 100% : A (Sangat Baik)
kegiatan-kegiatan penting dari proses
70% - 79% : B (Baik)
pembelajaran membaca pemahaman
60% - 69% : C (Cukup)
dengan menggunakan strategi PQ4R
59% : K (Kurang)
sehingga dapat melengkapi data
lapangan yang terjadi bila ada hal Merujuk pada Permendikbud
yang terlepas dari pengamatan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
peneliti, berupa foto-foto, rekaman ketuntasan belajar untuk aspek
video, atau data lainnya pada saat keterampilan ditetapkan dengan
proses pembelajaran membaca capaian minimum B (Baik), artinya
pemahaman dengan menggunakan keberhasilan membaca pemahaman
strategi PQ4R.
20
siswa hendaknya berada pada gambaran alur penelitian. Alur
rentang nilai 70%-79%. penelitian secara sederhana dapat
Proses jalannya penelitian
dilihat pada bagan 2 berikut.
yang dilakukan diberikan dengan
Pembelajaran Membaca
Siklus I Perencanaan Berbasis Strategi PQ4R
Prabaca
1. Preview
2. Question
Pelaksanaan dan Pengamatan Saat Baca
3. Read
Pascabaca
4. Reflect
Belum Berhasil Refleksi 5. Recite
6. Review
Kriteria Deskriptor
4
Memberikan tanggapan dengan lengkap dan jelas
(Sangat Baik)
3 Memberikan tanggapan dengan kurang lengkap,
(Baik) namun jelas
2 Memberikan tanggapan dengan tidak lengkap dan
(Cukup) kurang jelas
1
Tidak mampu memberikan tanggapan
(Kurang)
Sumber: Diadopsi dari Abidin (2012:278)
24
Tabel 4. Instrumen Penilaian Meringkas Isi Bacaan Siklus I
Kriteria Deskriptor
4 Meringkas seluruh isi teks dengan bahasa sendiri dan
(Sangat Baik) urutan benar
3 Meringkas seluruh isi teks dengan bahasa sendiri
(Baik) namun dengan urutan yang kurang benar
2 Meringkas sebagian besar isi teks dengan bahasa
(Cukup) sendiri dan urutan kurang benar
1 Meringkas sebagian kecil isi teks dengan bahasa
(Kurang) sendiri dan urutan kurang benar
Sumber: Diadopsi dari Abidin (2012:278)
Kriteria Deskriptor
4 Jika siswa mampu mengisi jawaban dari seluruh soal
(Sangat Baik) prediksi dan jawaban benar.
3 Jika siswa hanya mampu mengisi 4 dari keseluruhan
(Baik) soal prediksi dan jawaban benar.
2 Jika siswa hanya mampu mengisi 3 dari keseluruhan
(Cukup) soal prediksi dan jawaban benar.
1 Jika siswa mampu mengisi 1-2 dari keseluruhan soal
(Kurang) prediksi dan jawaban benar.
Sumber: Diadopsi dari Abidin (2012:278)
26
Tabel 6. Instrumen Penilaian Tahap Saat Baca Siklus II
Kriteria Deskriptor
4 Jika siswa mampu mengisi jawaban dari seluruh soal
(Sangat Baik) uji prediksi dan jawaban benar.
3 Jika siswa hanya mampu mengisi 4 dari keseluruhan
(Baik) soal uji prediksi dan jawaban benar.
2 Jika siswa hanya mampu mengisi 3 dari keseluruhan
(Cukup) soal uji prediksi dan jawaban benar.
1 Jika siswa mampu mengisi 1-2 dari keseluruhan soal
(Kurang) uji prediksi dan jawaban benar.
Sumber: Diadopsi dari Abidin (2012:278)
Kriteria Deskriptor
4
Memberikan tanggapan dengan lengkap dan jelas
(Sangat Baik)
3 Memberikan tanggapan dengan kurang lengkap,
(Baik) namun jelas
2 Memberikan tanggapan dengan tidak lengkap dan
(Cukup) kurang jelas
1
Tidak mampu memberikan tanggapan
(Kurang)
Sumber: Diadopsi dari Abidin (2012:278)
27
Tabel 8. Instrumen Penilaian Meringkas Isi Bacaan Siklus II
Kriteria Deskriptor
4 Meringkas seluruh isi teks dengan bahasa sendiri dan
(Sangat Baik) urutan benar
3 Meringkas seluruh isi teks dengan bahasa sendiri
(Baik) namun dengan urutan yang kurang benar
2 Meringkas sebagian besar isi teks dengan bahasa
(Cukup) sendiri dan urutan kurang benar
1 Meringkas sebagian kecil isi teks dengan bahasa
(Kurang) sendiri dan urutan kurang benar
Sumber: Diadopsi dari Abidin (2012:278)
pemahaman siswa dalam membaca
Berdasarkan hasil pemahaman di kelas VI SD Negeri
pengamatan dengan menggunakan 10 Lembah Melintang Kabupaten
instrumen penilaian di atas, siswa Pasaman Barat telah berhasil
sudah mampu memberikan dilaksanakan dengan baik. Hal ini
tanggapan dan meringkas isi teks terlihat dari kegiatan tahap prabaca,
secara keseluruhan dengan tepat. saat baca, dan pascabaca yang secara
Nilai yang diperoleh pada tahap umum memberikan hasil yang sangat
pascabaca adalah 78% dengan baik. Artinya, dengan strategi PQ4R
kriteria Baik (B). Jika merujuk pada siswa dapat memahami isi teks
apa yang disampaikan oleh bacaan dengan baik, mampu
Permendikbud Nomor 104 Tahun menanggapi berbagai persoalan yang
2014 tentang ketuntasan belajar diajukan pada teks dengan baik, dan
untuk aspek keterampilan ditetapkan mampu merumuskan ringkasan isi
dengan capaian minimum B (Baik), teks secara umum sesuai isi teks
artinya keberhasilan membaca yang sebenarnya. Oleh sebab itu,
pemahaman siswa hendaknya berada penggunaan strategi PQ4R layak
pada rentang nilai 70%-79%. Dengan dipertimbangkan sebagai upaya
demikian, dapat disimpulkan bahwa membangun sinergi pembelajaran
pada pembelajaran membaca membaca pemahaman di kelas VI
pemahaman tahap pascabaca siklus II SD. Perlu disadari bahwa membaca
sudah berjalan dengan baik dan pemahaman tidaklah hanya
berhasil sesuai harapan. dilakukan di kelas VI SD saja,
melainkan sudah dimulai di kelas III
KESIMPULAN s/d kelas VI SD. Oleh sebab itu,
Berdasarkan uraian untuk menguji efektivitas
sebelumnya dapat disimpulkan penggunaan strategi PQ4R lebih
bahwa penggunaan strategi PQ4R lanjut, hendaknya dilakukan
sebagai upaya meningkatkan penelitian serupa di kelas-kelas lain
28
terutama yang berkaitan dengan Pengajaran. Bandung: PT
membaca pemahaman di SD. Remaja Rosdakarya.
Dengan demikian, keterampilan
Rahim, Farida. 2011. Pengajaran
membaca pemahaman siswa di SD
Membaca di Sekolah Dasar.
hendaknya terus meningkat dari
Jakarta: Bumi Aksara.
waktu ke waktu sesuai dengan
Rahman, Masykur Arif. 2013.
harapan tujuan pendidikan nasional.
Kesalahan-Kesalahan Guru
Saat Mengajar. Yogyakarta:
DAFTAR RUJUKAN
Laksana.
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran
Rubin, Dorothy. 1995. Teaching
Membaca Berbasis Pendidikan
Elementary Language Art an
Karakter. Bandung: PT. Refika
Integrated Approach. USA:
Aditama.
Allyn and Bacon.
Ghazali, A.Syukur. 2010.
Saddhono, Kundharu dan
Pembelajaran Keterampilan
St.Y.Slamet. 2012.
Berbahasa dengan
Meningkatkan Keterampilan
Pendekatan Komunikatif-
Berbahasa Indonesia (Teori
Interaktif. Bandung: Refika
dan Aplikasi). Bandung:
Aditama.
Karya Putra Darwati.
Kunandar. 2010. Guru Profesional
Somadayo, Samsu. 2011. Strategi
Implementasi KTSP dan Sukses
dan Teknik Pembelajaran
dalam Sertifikasi Guru.
Membaca. Yogyakarta: Graha
Jakarta: PT. Raja Grafindo
Ilmu.
Persada.
Stone, Randi. 2013. Best Practices
Paizaluddin, dkk. 2013. Penelitian
for Teaching Reading.
Tindakan Kelas. Bandung:
California: Corwin Press.
Alpabeta.
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative
Peraturan Menteri Pendidikan
Learning, Teori dan aplikasi
Nasional Republik Indonesia
PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Nomor 104 Tahun 2014
Pelajar.
Tentang Penilaian Hasil
Taufik, Taufina, dan Muhammadi.
Belajar oleh Pendidik pada
2011. Mozaik Pembelajaran
Pendidikan Dasar dan
Inovatif. Padang: Sukabina
Pendidikan Menengah.
Press.
Peraturan Pemerintah Republik
Trianto. 2011. Mendesain Model
Indonesia Nomor 19 Tahun
Pembelajaran Inovatif-
2005 tentang Standar
Progresif. Jakarta: Kencana.
Nasional Pendidikan. 2006.
Jakarta: Diperbanyak oleh
Sinar Grafika.
Purwanto, Ngalim. 2010. Prinsip-
Prinsip dan Teknik Evaluasi
29