Anda di halaman 1dari 15

Penerapan Metode Pq4r Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca

Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi

Dede Risma Ginanjar1, Din Azwar Uswatun2, Arsyi Rizqia Amalia3 Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sukabumi
dederismaginanjar@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca pemahaman


melalui penerapan metode PQ4R. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan desain penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang
dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
pengamatan serta refleksi. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Cikole
Kota Sukabumi sebanyak 23 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 orang perempuan.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan test dan observasi, dengan
instrumen berupa soal keterampilan membaca pemahaman. Pengumpulan data non tes berupa
lembar obervasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
teknik kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian pada prasiklus melalui tes indikator keterampilan
membaca pemahaman, menunjukkan ketuntasan 30,43 %. Kemudian meningkat pada siklus I
mencapai ketuntasan 43,47%. Sedangkan pada siklus II hasil tes menunjukkan ketuntasan
mencapai 82,60 %. Adapun peningkatan secara keseluruhan dengan perhitungan rumus N-Gain
diperoleh skor 0,68 dengan kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa keterampilan
membaca pemahaman siswa di kelas tinggi meningkat melalui penerapan metode PQ4R pada
tahun ajaran 2018/2019.

Kata Kunci : Metode PQ4R, Keterampilan Membaca Pemahaman, Siswa Kelas Tinggi.

Abstract: This research purpose is for describe the improvement of reading comprehension
skills through the application of the PQ4R method. The research method used was Classroom
Action Research (CAR) with a research design using the Kemmis and Mc Taggart models which
were carried out in two cycles. Each cycle consists of planning, implementing actions and
observing and reflecting. Participants in this study were 23 students of class V of Cikole
Elementary School in Sukabumi City, consisting of 13 male students and 10 female students.
Data collection techniques in this study used test and observation, with instruments in the form
of reading comprehension skills. Collection of non-test data in the form of observation sheets,
field notes and documentation. The data analysis technique used is descriptive quantitative
techniques. The results of the study on the pre-cycle through an indicator of reading
comprehension skills showed 30.43% completeness. Then increasing in the first cycle reached
completeness 43.47%. While in the second cycle the test results showed completeness reached
82.60%. The overall increase with the calculation of the N-Gain formula obtained a score of 0.68

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 140


with the medium category. The conclusion of this study is that reading comprehension skills of
high class students increase through the application of the PQ4R method in the 2018/2019 school
year.

Keywords: PQ4R Method, Reading Comprehension Skill, High Class Students


Menurut Suhendar & Supinah
(2010: 1) ada empat Keterampilan
bahasa diantaranya: (1) Keterampilan
menyimak (2) Keterampilan berbicara
(3) Keterampilan membaca, dan (4)
A. PENDAHULUAN Keterampilan menulis. Setiap
Bahasa merupakan salah satu alat keterampilan memiliki keterkaitan satu
yang digunakan dalam kehidupan sama lain dengan proses yang
seharihari untuk berkomunikasi, mendasari bahasa Indonesia.
berinterkasi antara individu dengan Keterampilan membaca merupakan
individu, individu dengan kelompok. salah satu keterampilan yang harus
Bahasa memiliki peran yang utama di dikuasi oleh siswa sekolah dasar dalam
dalam kehidupan yaitu, sebagai alat pembelajaran bahasa Indonesia,
untuk menyampaikan informasi seperti keterampilan membaca sangat
pikiran, perasaan atau gagasan dan untuk menunjang keberhasilan siswa dalam
mengidentifikasi diri. belajar, bukan hanya dalam
Melalui bahasa, individu dapat pembelajaran bahasa
mengembangkan kemampuan Indonesia saja, akan tetapi keterampilan
intelektual, sosial dan emosional membaca sangat menunjang
(Depdiknas, 2006: 317). Selain itu, keberhasilan semua bidang studi.
bahasa digunakan sebagai sarana untuk Pentingnya membaca, khusunya
memperoleh pengetahuan dan informasi. membaca pemahaman patut ditingkatkan
Mengingat pentingnya peranan bahasa karena membaca pemahaman merupakan
dalam kehidupan manusia, maka sudah salah satu proses mendapatkan informasi
seharusnya bahasa dimasukkan kedalam yang terkandung dalam teks bacaan
dunia pendidikan. (Abidin, 2012: 147). Hal yang harus
Pembelajaran Bahasa Indonesia diperhatikan dalam membaca adalah
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami
kemampuan siswa dalam berkomunikasi teks bacaan secara menyeluruh, dengan
secara lisan maupun tulisan dengan baik demikian disebut dengan membaca
dan benar serta menumbuhkan apresiasi pemahaman. Menurut Nutall (dalam
terhadap hasil karya sastra (Depdiknas, Somadayo, 2011: 10) Tujuan membaca
2006: 317). Oleh sebab itu, pembelajaran pemahaman adalah pembaca dapat
bahasa Indonesia tidak difokuskan pada memahami atau menemukan makna
penguasaan komponen kebahasaan, akan dalam teks bacaan, berupa informasi,
tetapi harus menguasi komponen pengetahuan dan bahkan ungkapan
keterampilan bahasa. senang atau sedih.
Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 141
Berdasarkan hasil wawancara yang telah Pemaparan permasalahan di atas
dilakukan pada tanggal 14 November 2018 menunjukkan bahwa keterampilan
di SDN Cikole kelas V A, kesulitan siswa membaca siswa masih rendah.
dalam membaca pemahaman pembelajaran Pembelajaran membaca belum
bahasa Indonesia antara lain: 1) siswa belum sepenuhnya menggunakan
mampu memahami isi teks bacaan; 2) siswa pembelajaran inovatif dan metode yang
belum mampu menemukan kalimat utama diterapkan tidak bervariasi. Kegagalan
dalam teks bacaan; 3) siswa belum mampu proses pembelajaran Bahasa Indonesia
menjawab pertanyaan sesuai dengan teks dapat pula disebabkan oleh siswa.
bacaan; 4) siswa belum mampu Siswa masih pasif dalam proses
menyimpulkan isi teks bacaan. pembelajaran, siswa cenderung bosan
Selain melakukan wawancara peneliti ketika dihadapkan dengan kegiatan
melakukan observasi pada tanggal 15 membaca, siswa beranggapan bahwa
November 2018, berdasarkan hasil membaca yang terpenting adalah bahan
observasi masih banyak siswa yang bacaan dari guru selesai dibaca tanpa
kesulitan ketika dihadapkan dengan teks memahami isi dari bacaan tersebut dan
bacaan. Kerapkali siswa menanyakan isi rendahnya minat baca dalam diri siswa.
teks yang telah dibacanya kepada guru. Berdasarkan uraian permasalahan di atas,
Dimulai dari apa yang diceritakan dalam maka pembelajaran harus divariasi
teks, hingga menanayakan jawaban dari dengan beberapa metode, untuk
pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks meningkatkan keterampilan membaca
tersebut. Siswa memiliki konsentrasi yang pemahaman siswa.
rendah ketika melakukan kegiatan Berdasarkan pemaparan di atas,
membaca sehingga kesulitan dalam maka penulis memilih menerapkan
mengingat informasi yang terdapat dalam metode PQ4R dalam penelitian ini.
teks termasuk menjawab pertanyaan yang Menurut Suprijono (2013: 122) Metode
jawabanya terdapat dalam teks bacaan. PQ4R ini diawali dengan (Preview) siswa
Pada pembelajaran tematik, membaca selintas, langkah berikutnya
pembelajaran seringkali dikaitkan dan (Question) siswa membuat pertanyaan
bermula dari teks bacaan yang didalamnya untuk dirinya sendiri, (Read) membaca
terdapat materi yang akan dipelajari siswa secara saksama untuk menemukan
sementara kemampuan untuk memahami jawaban dari pertanyaan yang telah
teks bacaan masih kurang. Sehingga dirumuskan, yang selanjutnya (Reflect)
menyebabkan nilai rata-rata bahasa siswa tidak cukup mengingat atau
Indonesia dari hasil UAS semester ganjil menghafal, namun yang terpenting adalah
tahun ajaran 2018/2019 nilai siswa yang mereka mencoba memahami apa yang
mencapai KKM dari seluruh siswa kelas V telah dibacanya dan menghubungkan
A yang berjumlah 23 siswa diantaranya 8 dengan pengetahuan yang telah diketahui
(36%) orang siswa yang berhasil mencapai sebelumnya, yang selanjutnya (Recite)
KKM, sedangkan 14 (64%) orang siswa siswa diminta untuk merenungkan
tidak mencapai KKM. kembali informasi yang telah dipelajari,

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 142


yang terakhir adalah (Review) siswa diminta pelaku dalam proses pembelajaran.
untuk membuat kesimpulan atau intisari dari Model penelitian yang digunakan
teks bacaan. adalah dengan menggunakan model
Sejalan dengan penelitian terdahulu oleh spiral yang dikembangkan oleh
Muhsin (2010: 126) yang menjelaskan hasil Kemmis dan Mc. Taggart (dalam
penelitiannya bahwa metode PQ4R dapat Wiriaatmadja, 2012: 66) secara garis
meningkatkan keaktifan belajar siswa dan besar terdapat empat tahapan yang
meningkatnya kemampuan membaca lazim digunakan, yaitu: perencanaan
pemahaman siswa, dan diikuti dengan (planning), tindakan (acting),
penelitian Wungkana (2015: 7) yang pengamatan (observing), serta refleksi
menjelaskan bahwa metode PQ4R dapat (reflecting). Menurut Wiriaatmadja
meningkatkan pembelajaran keterampilan (2012: 29) “Penelitian tindakan kelas
membaca pemahaman bahasa Indonesia, adalah bagaimana sekelompok guru
selain itu penggunaan metode PQ4R dapat dapat mengorganisasikan kondisi
memudahkan siswa dalam memahami teks praktek pembelajaran mereka, dan
bacaan. belajar dari pengalaman mereka
Berdasarkan penjelasan di atas dengan sendiri.” Siklus kegiatannya, tahap
menerapkan metode PQ4R, akan pelaksanaan dan pengamatan dilakukan
meningkatkan keterampilan membaca dengan jangka waktu yang bersamaan.
pemahaman siswa. Selain itu dengan Partisipan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode PQ4R akan siswa kelas V A SD Negeri Cikole Kota
menghasilkan efisiensi dan efektifitas Sukabumi sebanyak 23 siswa, peneliti 1
membaca pemahaman yang lebih baik dan orang, dan guru kelas 1 orang. Sedangkan
meningkatnya minat baca siswa. Maka subjek dalam penelitian ini yaitu
dari itu penulis bermaksud menerapkan keterampilan membaca pemahaman siswa
metode PQ4R untuk meningkatkan kelas V A, dalam penelitian digunakan
keterampilan membaca pemahaman. nama inisial siswa untuk mempermudah
B. METODE PENELITIAN penyajian dan penelitian. Peran peneliti
Penelitian ini merupakan Penelitian dalam penelitian ini adalah memberikan
Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah tindakan, pengumpulan data, penganalisis
penelitian yang berbasis problem atau data dan sekaligus pelapor hasil
permasalahan proses pembelajaran di penelitian.
kelas. Penelitian ini bertujuan mengungkap Teknik Pengumpulan Data
penyebab masalah dan sekaligus Teknik pengumpulan data pada
memberikan sosuli, terhadap masalah penelitian ini menggunakan dua teknik
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk yaitu Tes dan Non tes. Teknik tes berupa
menerapkan keterampilan membaca Pretest dan Postest sedangkan non test
pemahaman siswa dengan menerapkan berupa wawancara, observasi dan catatan
metode PQ4R. Secara kolaboratif lapangan.
penelitian ini melibatkan guru yang
menjadi wali kelas dan siswa sebagai

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 143


Teknik Analisi Data prasiklus dapat dilihat pada Tabel 4.1
Penelitian ini menggunakan analisis sebagai berikut.
data kuantitaf deskriptif. Hasil tes dan non
tes siswa dianalisis dengan mengacu tabel
kriteria menurut Hamzah, (2014: 279) yang 30,43% Tuntas
dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
69,56% Tidak Tuntas
Tingkat
Kategori
Keberhasilan (%)
86-100 % Sangat Baik
71-85 % Baik Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan
56-70 % Cukup
Membaca Pemahaman Pra Siklus
41-55 % Rendah
Berdasarkan gambar 4.1 hasil
20-40 % Sangat Rendah
ketuntasan membaca pemahaman pada
Tabel 3.7 Kriteria Presentase
pra siklus bahwa hanya 7 orang
Keberhasilan Belajar Siswa
(30,43%) siswa yang tuntas, Hal ini
(Sumber: Hamzah, 2014: 279) dikarenakan permasalahan yang dialami
Menghitung persentase ketuntasan belajar adalah rendahnya proses keterampilan
dengan menggunakan rumus: membaca pemahaman siswa kelas V SD
Negeri Cikole Kota Sukabumi. Oleh
𝑝 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑥 100 % karena itu, perlu diadakan tindakan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman
(Sumber: Hamzah, 2014: 279) siswa yang masih rendah dengan
menggunakan metode PQ4R, dengan
C. HASIL PENELITIAN DAN cara melakukan tindakan perbaikan
PEMBAHASAN pembelajaran menggunakan metode
Pelaksaan tindakan siklus I selama 2 PQ4R diharapkan dapat membantu
kali pertemuan yang dilaksanakan pada siswa dalam membaca pemahaman,
hari Sabtu 30 Maret dan Sabtu 06 April siswa tidak lagi mengalami kesulitan
2019. Pelaksanaan tindakan diamati oleh dalam memahami bacaan, serta
observer yang terdiri dari 4 orang teman menjadikan siswa aktif dan antusias
sejawat mengamati aktivitas guru, aktivitas dalam mengikuti pembelajaran.
siswa, serta melakukan dokumentasi Perbandingan setiap indikator pra siklus
selama proses pembelajaran berlangsung. dan Siklus I disajikan sebagai berikut.
Pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari
empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Pelaksanaan proses pembelajaran
menggunakan model Metode PQ4R dapat
meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman siswa. Ketuntasan pada
Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 144
paragraf (Lestari, 2011: 28).
Berdasarkan teori di atas sangat
berbeda dengan fakta dilapangan
dibuktikan dengan nilai rata-rata
pada indikator ini mencapai 58
dengan kategori sedang. Siswa
masih belum menuliskan kalimat
utama secara lengkap, bahkan
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Pra masih ada siswa yang sama sekali
Siklus dan Siklus I Keterampilan tidak menjawab. Hal tersebut
Membaca Pemahaman karena siswa belum paham
bagaiamana cara menentukan
Berdasarkan data pada gambar 4.2 maka
kalimat utama.
dapat dilihat ketercapaian dari setiap
2) Menjawab pertanyaan berdasarkan teks
indikator keterampilan membaca
Siswa menjawab pertanyaan
pemahaman siswa pada siklus I sudah
akan tetapi masih ada yang tidak
menunjukkan peningkatan dari hasil
sesuai dengan teks bacaan. Hal
sebelumnya. Terlihat masih banyak siswa
tersebut disebabkan karena siswa
yang mengalami kesulitan disetiap indikator
belum sepenuhnya memahami isi
membaca pemahaman, sehingga nilai yang
teks bacaan dengan baik dan siswa
diperoleh belum maksimal. Adapun
tidak sungguhsungguh ketika
deskripsi dari setiap indikator adalah sebagai
membaca. Sehingga pada indikator
berikut.
menjawab pertanyaan berdasarkan
Peningkatan keterampilan membaca
teks jumlah ketercapaian indikator
pemahaman dengan menerapkan metode
mencapai rata-rata 87 dengan
PQ4R pada pembelajaran Bahasa Indonesia
kategori Tinggi. Sebagaimana yang
di kelas VA telah disesuaikan indikator
dikemukakan menurut Dalman
menurut Nutall (dalam Somadayo 2011: 11)
(2014: 13) membaca adalah
adalah sebagai berikut:
memahami secara detail dan
1) Menentukan Kalimat Utama
menyeluruh isi bacaan dan
Gagasan pokok/kalimat utama
mendapatkan informasi tentang
merupakan bagian yang penting
sesuatu. Akan tetapi berdasarkan
dalam sebuah paragraf. Untuk
fakta dilapangan siswa belum
menentukan gagasan pokok sebuah
sepenuhnya memahahi isi teks
paragraf dalam cerita dapat ditempuh
bacaan.
dengan cara sebagai berikut: a)
3) Membuat pertanyaan berdasarkan teks
memperhatikan paragraf sebagai suatu
Siswa membuat pertanyaan
unit bacaan. b) membaca kalimat
berdasrkan teks bacaan akan tetapi
pertama dalam paragraf secara cermat.
masih ada beberapa siswa yang
dan c) Jika kalimat pertama ternyata
membuat pertanyaan akan tetapi tidak
bukan kalimat topik, maka pembaca
berkaitan dengan teks bacaan. Hal
membaca kalimat terakhir dalam

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 145


tersebut disebabkan karena siswa belum mampu menuangkan kembali
paham mengenai kalimat tanya, dan menggunakan bahasa sendiri.
penggunaan tanda tanya diakhir kalimat. Sehingga pada indikator ini
Sehingga pada indikator ini jumlah mencapai nilai rata-rata 51 dengan
ketercapaian indikator mencapai rata-rata kategori sedang.
67 dengan katogori sangat sangat tinggi. Keterampilan membaca
4) Menentukan butir-butir bacaan pemaham setiap indikator yang
Masih banyak siswa yang belum telah dijelaskan di siklus I
mampu menemukan butir-butir bacaan memperoleh nilai peningkatan yang
dengan tepat. Hal ini disebabkan karena berbeda padahal perlakukan dan
siswa belum sungguh-sungguh dalam tindakan yang diberikan sama. Hal
membaca teks bacaan, terlihat dari masih tersebut dikarenakan sebelumnya
ada siswa yang mengobrol ketika dimnta siswa kurang dibiasakan untuk
untuk membaca teks bacaan. Pada membaca atau karena siswa tidak
indikator masih belum maksimal, dilihat memiliki kegemaran dalam
dari jumlah ketercapaian indikator membaca. Sehingga hal tersebut
mencapai 62 dengan kategori Tinggi. terbawa saat pembelajaran.
5) Membuat kesimpulan Syarbini (dalam Ihsani, Kurniah
Menurut Lestari (2011: 28) dan Suprapti, 2018: 50-51)
kesimpulan bacaan selalu diartikan pembiasaan yang dilakukan saat
sebagai suatu ringkasan. Kesimpulan proses pembelajaran akan
juga disamakan maknanya dengan membawa kegemaran dan kebiasan
ikhtisar. Tujuan kesiampulan dalam tersebut menjadi semacam adat
bacaan adalah untuk mengetahui gagasan kebiasaan sehingga menjadi bagian
pokok/pikiran utama, dan gagasan dalam tidak terpisahkan dari
sebuah cerita, dimana kesimpulan dapat kepribadiannya, termasuk
memperjelas pemahaman terhadap kebiasaan siswa dalam membaca.
wacana yang dibaca. Hal ini sangat Adapun Ketuntasan hasil test
berbeda dengan fakta dilapangan. Membaca Pemahaman tersaji pada
Berdasarkan temuan tabel 4.3 sebagai berikut.
dilapangan siswa belum mampu
menuliskan kesimpulan atau Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Test
merangkum dari apa yang telah Membaca Pemahaman Pada Siklus I
dibacanya, masih ada siswa yang
menuliskan kembali seluruh teks
bacaan, ada juga siswa yang
menuliskan beberapa kalimat akan
tetapi keluar dari teks bacaan. Hal ini
karena siswa belum mampu
memahami secara keseluruhan apa
yang telah dibacanya dan siswa belum

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 146


Sumber: Hasil Olah Data Penelitian 2019 PQ4R pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia di kelas V yang telah di
Berdasarkan data di atas menunjukkan sesuaikan dengan indikator menurut Nutall
peningkatan dari pra siklus ke siklus I sebesar (dalam Somadayo, 2011: 11) adalah
13,02 %, peningkatan siswa dalam sebagai berikut.
keterampilan membaca pemahaman 1) Menentukan kalimat utama
meningkat setelah dilakukannya tindakan Siswa sudah mampu
siklus I. Sebanyak 10 orang siswa menentukan kalimat utama dan
mengalami peningkatan dari hasil pra siklus, menjawab pertanyaan yang
meskipun peningkatan pada siklus I belum diberikan untuk menentukan
maksimal dan belum mencapai indikator kalimat utama. Pada indikator
keberhasilan yang telah ditentukan, menentukan kalimat utama jumlah
penelitian dihentikan apabila hasil perolehan ketercapaian indikator mencapai
siswa mencapai 80% secara klasikal. nilai rata-rata 74 dengan kategori
Pencapaian pada penelitian ini dapat sangat baik. Hal ini menunjukkan
dilihat dari temuan pada setiap indikator bahwa siswa sudah mampu
keterampilan membaca pemahaman pada menentukan kalimat utama dan
siklus II. Adapun hasil tes membaca memhami isi teks bacaan. Tujuan
pemahaman dapat dilihat pada diagram membaca yang di kemukakan oleh
perbandingan setiap indikator yang tersaji Dalman (2013: 13) untuk
pada gambar 4.4 sebagai berikut. menangkap ide pokok atau gagasan
utama secara tepat, membaca untuk
menemukan informasi dan
memahami secara detail dan
menyeluruh isi bacaan.
2) Menjawab pertanyaan berdasarkan teks
Siswa sudah mampu menjawab
pertanyaan berdasarkan teks bacaan,
untuk mencari isi jawaban siswa
membaca teks bacaan dengan
Sumber: Hasil olah data tahun 2019
saksama. Berdasarkan hasil data
Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Siklus ketercapaian indikator menjawab
II Keterampilan Membaca Pemahaman pertanyaan berdasarkan teks mencapai
nilai ratarata 88 dengan kategori
Berdasarkan data gambar 4.4 maka sangat baik.
dapat dilihat ketercapaian dari setiap 3) Membuat pertanyaan berdasarkan tesk
indikator keterampilan membaca pemahaman Siswa dituntut untuk dapat
siswa pada siklus II sudah menunjukkan membuat pertanyaan berdasarkan teks
peningkatan dari hasil sebelumnya. Adapun bacaan dengan menggunakan unsur
deskripsi dari setiap indikator sebagai berikut. 5W1H. Dengan membaca sekilas teks
Peningkatan keterampilan Membaca bacaan maka siswa dapat membuat
Pemahaman siswa dengan penerapan metode
Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 147
pertanyaan yang berkaitan dengan teks siswa sudah mampu membuat
bacaan. Kalimat tanya adalah kalimat kesimpulan. Seperti yang
yang bertujuan untuk memperoleh suatu dikemukakan oleh Hodgson (dalam
informasi atau reaksi (jawaban) yang Tarigan, 2015: 7) membaca adalah
diharapkan, kalimat tanya diakhiri suatu cara yang digunakan oleh
dengan tanda tanya. pembaca untuk menemukan pesan
Pada indikator membuat pertanyaan yang ditulis oleh penulis melalui
semua siswa sudah mampu membuat media kata-kata atau bahasa tulis.
pertanyaan berdasarkan teks bacaan, Jadi pada intinya membaca itu
ketercapaian indikator menjawab untuk menemukan pesan yang
pertanyaan berdasarkan teks mencapai ditulis, salah satu cara untuk lebih
nilai rata-rata 79 dengan kategori sangat memahami kita harus merangkum
baik. atau menyimpulkan apa yang
4) Menentukan butir-butir bacaan penulis sampaikan. Adapun
Siswa dituntut untuk mentukan ketercapaian dari indikator
butir-butir bacaan atau informasi penting membuat kesimpulan adalah 72
yang terdapat pada teks bacaan, dengan kategori baik, hal ini
berdasarkan data yang tersaji pada tabel menunjukkan bahwa siswa sudah
menunjukkan bahwa siswa sudah mampu membuat kesimpulan.
mempu menentukan butir-butir bacaan Berdasarkan peningkatan
atau informasi penting pada teks bacaan. keterampilan membaca
Seperti yang dikemukakan oleh Rahim pemahaman dari setiap
(2011: 11) bahwa tujuan membaca indikator telah dijelaskan disiklus
adalah untuk memperoleh informasi II memperoleh nilai
penting lisan maupun tulis, mengaitkan peningkatan yang berbedaan, pada
informasi baru dengan informasi yang siklus II siswa diberikan perlakukan
sudah dimiliki sebelumnya dan dan tindakan yang sama. Hal ini
mengaplikasikan informasi yang karena siswa belum terbiasa untuk
diperoleh dari suatu teks dalam membaca dan membiasakannya,
beberapa cara lain. Adapun ketercapaian sehingga terbawa sampai
dari indikator menentukan butir-butir pembelajaran.
bacaan adalah 84 dengan kategori sangat Seharunya untuk melatih
baik, hal ini menunjukkan bahwa siswa keterampilan membaca pemahaman
sudah mampu menentukan butir-butir siswa, siswa harus dibiasakan untuk
bacaan. membaca dan memahami apa yang
5) Membuat kesimpulan telah dibacanya.
Siswa sudah membuat Ketercapaian siklus II
kesimpulan atau merangkum intisari keterampilan membaca
dari teks bacaan yang telah pemahaman pada mata pelajaran
dibacanya.Berdasarkan data yang bahasa Indonesia mengalami
tersaji pada tabel menunjukkan bahwa

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 148


peningkatan yang signifikan yang telah ditentukan yaitu, siklus
dibandingkan pra siklus dan siklus I. dihentikan apabila ketuntasan siswa
Berikut diagram ketuntasan mencapai 80% secara klasikal.
keterampilan membaca pemahama Berdasarkan penjelasan di atas,
disajikan pada gambar 4.5 sebagai dapat diperoleh dari hasil olah data N-
berikut. Gain bahwa penerapan
metode PQ4R meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman
dengan kategori sedang (0.68).
Hal tersebut dapat menunjukkan
ketercapaian keterampilan membaca
pemahaman dengan demikian metode
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian 2019
PQ4R terbukti dapat meningkatkan
Gambar 4.4 Diagram KetuntasanTest keterampilan membaca pemahaman.
Membaca Pemahaman
D. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan diagram di atas a. Simpulan
menunjukkan bahwa keterampilan Berdasarkan hasil temuan dan
membaca pemahaman pada mata pembahasan, dapat disimpulkan
pelajaran bahasa Indonesia mengalami bahwa keterampilan membaca
peningkatan secara signifikan. pemahaman siswa kelas VA SD
Peningkatan tersebut sebesar 39,13% dari Negeri Cikole Kota Sukabumi
siklus sebelumnya, hal ini karena pada meningkat dengan menggunakan
siklus II guru memberikan tindakan secara metode PQ4R.
maksimal dan siswa sudah terbiasa dengan
Peningkatan keterampilan membaca
metode yang diterapkan oleh guru, dalam
pemahaman siswa kelas VA SD
satu siklus terdapat dua pertemuan, setiap
Negeri Cikole Kota Sukabumi
pertemuan siswa di berikan tes membaca
ditunjukkan dengan adanya
pemahaman, pada siklus II pertemuan 1
peningkatan kualitas proses
(15 orang) siswa (65,21 %) yang tuntas
pembelajaran dan peningkatan hasil
mencapai KKM, sedangkan pada
pembelajaran. Peningkatan proses
pertemuan 2 (19 orang) siswa (82,60 %)
pembelajaran ditunjukkan dengan
mencapai KKM, sehingga data pada
siswa lebih aktif dan antusias
diagram ketuntas mengalami kenaikan
mengikuti proses pembelajaran
secara signifikan. Terbukti dari
menggunakan metode PQ4R.
peningkatan pra siklus, siklus I dan siklus
1. Pelaksanaan Metode PQ4R
II. Maka penerapan metode PQ4R sudah
Pelaksanan keterampilan
relevan dalam meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman pada mata
membaca pemahaman. Siklus pada
pelajaran bahasa Indonesia pada
penelitian ini sudah diberhentikan karena
siswa kelas V SD Negeri Cikole
telah mencapai indikator keberhasilan
Sukabumi dengan menggunakan

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 149


metode PQ4R. Adapun langkahlangkah pemahaman dengan demikian metode
pembelajaran membaca pemahaman PQ4R terbukti dapat meningkatkan
dengan metode PQ4R pada penelitian ini keterampilan membaca
adalah sebagai berikut. Tahap pertama pemahaman.Hasil tersebut
yang dilakukan adalah tahap Preview, menunjukkan bahwa pembelajaran
Question, read, reflect, recite, dan keterampilan membaca pemahaman
review. Berdasarkan hasil observasi menggunakan metode PQ4R telah
aktivitas guru yang memperoleh nilai memenuhi indikator keberhasilan
rata-rata 70 siklus 1 dengan kategori dalam penelitian ini. Sehingga
cukup. Pada tahap Read guru sudah penelitian ini dapat dikatakan
mampu membimbing siswa dengan baik berhasil.
dan mengarahkan siswa untuk membaca
secara keseluruhan teks bacaan. B. Saran
Sedangkan nilai rata-rata pada siklus 2 Berdasarkan hasil penelitian
memperoleh nilai 88 dengan kategori (PTK) pada siswa kelas V SD Negeri
sangat baik. Aktivitas siswa memperoleh Cikole Kota Sukabumi,
nilai rata-rata 67 siklus 1 dengan penuliskan akan memberikan
kategori Cukup. Sedangkan hasil nilai saran-saran sebagai berikut.
ratarata pada siklus 2 adalah 86 dengan 1. Bagi peneliti selanjutnya yang
kategori sangat baik. akan menggunakan metode
2. Peningkatan Keterampilan Membaca PQ4R, berdasarkan penelitian
pemahaman yang telah dilakukan, metode
Peningkatan hasil PQ4R memerlukan waktu yang
pembelajaran keterampilan membaca cukup dalam pelaksanaannya
pemahaman siswa kelas VA SD pada proses pembelajaran,
Negeri Cikole Kota Sukabumi adalah sehingga guru harus mampu
sebagai berikut presentase hasil tes mengoptimalkan waktu yang ada
membaca pemahaman siswa yang dengan keenam langkah
mencapai indikator yang ditentukan atau pembelajaran. Kemudian dibantu
presentase siswa yang mencapai nilai 75 dengan penggunaan alat
padaprasiklus mencapai 30,43 % (7 pendukung pembelajaran atau
orang siswa yang tuntas), pada siklus I media pembelajaran yang
mencapai 43,47 % (10 orang siswa yang relevan. Agar pembelajaran lebih
tuntas), dan pada siklus II mencapai efektif dan pembelajaran tidak
82,60 % (19 orang siswa yang tuntas). membosankan.
Berdasarkan rumus N-Gain bahwa 2. Bagi guru, guru dapat
penerapan metode PQ4R meningkatkan menerapkan metode PQ4R dalam
keterampilan membaca pemahaman proses pembelajaran Bahasa
dengan kategori sedang (0.68). Hal Indonesianya khusunya
tersebut dapat menunjukkan keterampilan membaca
ketercapaian keterampilan membaca pemahaman sebagai salah satu
alternatif pilihan dalam
Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 150
meningkatkan keterampilan Iskadarwassid & Sunendar. (2008).
membaca pemahaman siswa serta Strategi Pembelajaran Bahasa.
untuk menciptakan proses Bandung: PT Remaja
pembelajaran yang menyenangkan, Rosdakarya.
aktif, partisifatif dan relevan dengan
kebutuhan siswa di Sekolah Dasar Jundaiswary. (2016). Peningkatan
sesuai dengan tingkatan kelasnya. Kemampuan Membaca Teks
dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA Metode PQ4R
Abidin,Y.(2012). Pembelajaran Membaca (Preview Question Read Reflect
Berbasis Pendidikan Karakter, Recite Review) Siswa Kelas XI
Bandung: PT Refika Aditama. SMA Negeri 14 Makassar. Tesis
pada UNM Makasar: tidak
Ahmad, F.Z. (2013). “Penerapan Strategi diterbitkan.
PQ4R Untuk Meningkatkan
Kinanthi, T.I. (2013). Keefektifan
Keterampilan Membaca
Penggunaan metode PQ4R
Pemahaman Pada Siswa Sekolah
Dalam Pembelajaran Membaca
Dasar”.Jurnal Penelitian: JPGSD.
Bahasa Jerman di SMA Negeri
01, (02),1-2.
1 Seyegen Sleman. Skripsi pada
Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. FBS UNY Yogyakarta: tidak
Jakarta: Raja Grafindo Persada. dipublikasikan.

Daryanto, D. (2011). Media Pembelajaran Muhsin. (2010). Upaya Meningkatkan


Peranannya sangat Penting Dalam Kemampuan Membaca
Mencapai Tujuan Pemahaman Dengan Metode
Pembelajaran. Yogyakarta: Preview Question Read Reflect
Gava Media. Recite Review (PQ4R) Pada
Siswa Kelas VI MIN Susukan
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Kabupaten Semarang. Tesis
Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: pada Program Pascasarjana
Depdiknas. UNS
Hamzah, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran Surakarta: tidak dipublikasikan.
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.
Nadzifah, W. (2016). Upaya
Ihsani, N. Kurniah, N. dan Suprapti, A. Meningkatkan
(2018). Keterampilan Membaca
Hubungan Metode Pembiasaan Pemahaman Menggunakan
Dalam Pembelajaran Dengan Metode SQ3R Siswa Kelas IV
Dispilin Anak Usia Dini. Jurnal SD N Katongan I Nglipar
Ilmiah Gunung Kidul.
Potensia. Hlm 50-51.

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 151


Skripsi pada PGSD FIP UNY Comprehension Of The Eighth
Yogyakarta: tidak dipublikasikan. Years Students Of Mts Nu
Salatiga In The Academic Year
Ngalimun. (2017). Strategi Pembelajaran 2015/ 2016. Tesis.
dilengkapi dengan 65 Model Tidak dipublikasikan.
Pembejaran. Yogyakarta: Parama IAIN SALATIGA.
Ilmu. Tarigan, H.G. (2015). Membaca sebagai
Suatu Keterampilan
Rahim, Farida. (2009). Pengajaran Berbahasa.Bandung:
Membaca Di Sekolah Dasar, Angkasa.
Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto, (2015). Model-model
Slamet, St.Y. (2008). Dasar-
Pembelajaran Inovatif
Dasar Keterampilan Berbahasa
Berorientasi Konstruktivistik.
Indonesia. Surakarta: UNS Press. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik Wiraatmadja, R. (2012). Metode Penelitian
Pembelajaran Membaca. Tindakan Kelas. Bandung: PT
Yogyakarta: Graha Ilmu. Remaja Rosdakarya.
Suhendar, & Supinah. (2010). Mata Kuliah
Umum Bahasa Indonesia.
Bandung: CV. Pionir Jaya
Bandung.

Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning:


Teori dan Aplikasi
PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan


Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: PRENADAMEDIA
GROUP.

Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta:


Rajawali Pers.

Syarifah, Lailatis. 2015. The Application Of


PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) Strategy To
Improve Students‟ Reading

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 152


Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 153

Anda mungkin juga menyukai