Anda di halaman 1dari 14

Penerapan Metode Pq4r Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca

Pemahaman Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi

Dede Risma Ginanjar1, Din Azwar Uswatun2, Arsyi Rizqia Amalia3


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Sukabumi
dederismaginanjar@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan membaca pemahaman


melalui penerapan metode PQ4R. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan desain penelitian menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang
dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
pengamatan serta refleksi. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Cikole
Kota Sukabumi sebanyak 23 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 orang perempuan.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan test dan observasi, dengan instrumen
berupa soal keterampilan membaca pemahaman. Pengumpulan data non tes berupa lembar
obervasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian pada prasiklus melalui tes indikator keterampilan
membaca pemahaman, menunjukkan ketuntasan 30,43 %. Kemudian meningkat pada siklus I
mencapai ketuntasan 43,47%. Sedangkan pada siklus II hasil tes menunjukkan ketuntasan
mencapai 82,60 %. Adapun peningkatan secara keseluruhan dengan perhitungan rumus N-Gain
diperoleh skor 0,68 dengan kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa keterampilan
membaca pemahaman siswa di kelas tinggi meningkat melalui penerapan metode PQ4R pada
tahun ajaran 2018/2019.

Kata Kunci : Metode PQ4R, Keterampilan Membaca Pemahaman, Siswa Kelas Tinggi.

Abstract: This research purpose is for describe the improvement of reading comprehension
skills through the application of the PQ4R method. The research method used was Classroom
Action Research (CAR) with a research design using the Kemmis and Mc Taggart models which
were carried out in two cycles. Each cycle consists of planning, implementing actions and
observing and reflecting. Participants in this study were 23 students of class V of Cikole
Elementary School in Sukabumi City, consisting of 13 male students and 10 female students.
Data collection techniques in this study used test and observation, with instruments in the form
of reading comprehension skills. Collection of non-test data in the form of observation sheets,
field notes and documentation. The data analysis technique used is descriptive quantitative
techniques. The results of the study on the pre-cycle through an indicator of reading
comprehension skills showed 30.43% completeness. Then increasing in the first cycle reached
completeness 43.47%. While in the second cycle the test results showed completeness reached
82.60%. The overall increase with the calculation of the N-Gain formula obtained a score of 0.68
with the medium category. The conclusion of this study is that reading comprehension skills of
high class students increase through the application of the PQ4R method in the 2018/2019 school
year.

Keywords: PQ4R Method, Reading Comprehension Skill, High Class Students

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 140


keterampilan memiliki keterkaitan satu
A. PENDAHULUAN sama lain dengan proses yang mendasari
Bahasa merupakan salah satu alat bahasa Indonesia. Keterampilan membaca
yang digunakan dalam kehidupan sehari- merupakan salah satu keterampilan yang
hari untuk berkomunikasi, berinterkasi harus dikuasi oleh siswa sekolah dasar
antara individu dengan individu, individu dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
dengan kelompok. Bahasa memiliki peran keterampilan membaca sangat menunjang
yang utama di dalam kehidupan yaitu, keberhasilan siswa dalam belajar, bukan
sebagai alat untuk menyampaikan hanya dalam pembelajaran bahasa
informasi seperti pikiran, perasaan atau Indonesia saja, akan tetapi keterampilan
gagasan dan untuk mengidentifikasi diri. membaca sangat menunjang keberhasilan
Melalui bahasa, individu dapat semua bidang studi.
mengembangkan kemampuan intelektual, Pentingnya membaca, khusunya
sosial dan emosional (Depdiknas, 2006: membaca pemahaman patut ditingkatkan
317). Selain itu, bahasa digunakan karena membaca pemahaman merupakan
sebagai sarana untuk memperoleh salah satu proses mendapatkan informasi
pengetahuan dan informasi. Mengingat yang terkandung dalam teks bacaan
pentingnya peranan bahasa dalam (Abidin, 2012: 147). Hal yang harus
kehidupan manusia, maka sudah diperhatikan dalam membaca adalah
seharusnya bahasa dimasukkan kedalam kemampuan seseorang dalam memahami
dunia pendidikan. teks bacaan secara menyeluruh, dengan
Pembelajaran Bahasa Indonesia demikian disebut dengan membaca
diarahkan untuk meningkatkan pemahaman. Menurut Nutall (dalam
kemampuan siswa dalam berkomunikasi Somadayo, 2011: 10) Tujuan membaca
secara lisan maupun tulisan dengan baik pemahaman adalah pembaca dapat
dan benar serta menumbuhkan apresiasi memahami atau menemukan makna dalam
terhadap hasil karya sastra (Depdiknas, teks bacaan, berupa informasi, pengetahuan
2006: 317). Oleh sebab itu, pembelajaran dan bahkan ungkapan senang atau sedih.
bahasa Indonesia tidak difokuskan pada Berdasarkan hasil wawancara yang
penguasaan komponen kebahasaan, akan telah dilakukan pada tanggal 14 November
tetapi harus menguasi komponen 2018 di SDN Cikole kelas V A, kesulitan
keterampilan bahasa. siswa dalam membaca pemahaman
Menurut Suhendar & Supinah (2010: pembelajaran bahasa Indonesia antara lain:
1) ada empat Keterampilan bahasa 1) siswa belum mampu memahami isi teks
diantaranya: (1) Keterampilan menyimak bacaan; 2) siswa belum mampu menemukan
(2) Keterampilan berbicara (3) kalimat utama dalam teks bacaan; 3) siswa
Keterampilan membaca, dan (4) belum mampu menjawab pertanyaan sesuai
Keterampilan menulis. Setiap

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 141


dengan teks bacaan; 4) siswa belum mampu Siswa masih pasif dalam proses
menyimpulkan isi teks bacaan. pembelajaran, siswa cenderung bosan ketika
Selain melakukan wawancara peneliti dihadapkan dengan kegiatan membaca,
melakukan observasi pada tanggal 15 siswa beranggapan bahwa membaca yang
November 2018, berdasarkan hasil terpenting adalah bahan bacaan dari guru
observasi masih banyak siswa yang selesai dibaca tanpa memahami isi dari
kesulitan ketika dihadapkan dengan teks bacaan tersebut dan rendahnya minat baca
bacaan. Kerapkali siswa menanyakan isi dalam diri siswa. Berdasarkan uraian
teks yang telah dibacanya kepada guru. permasalahan di atas, maka pembelajaran
Dimulai dari apa yang diceritakan dalam harus divariasi dengan beberapa metode,
teks, hingga menanayakan jawaban dari untuk meningkatkan keterampilan membaca
pertanyaan yang berkaitan dengan isi teks pemahaman siswa.
tersebut. Siswa memiliki konsentrasi yang Berdasarkan pemaparan di atas, maka
rendah ketika melakukan kegiatan membaca penulis memilih menerapkan metode PQ4R
sehingga kesulitan dalam mengingat dalam penelitian ini. Menurut Suprijono
informasi yang terdapat dalam teks (2013: 122) Metode PQ4R ini diawali
termasuk menjawab pertanyaan yang dengan (Preview) siswa membaca selintas,
jawabanya terdapat dalam teks bacaan. langkah berikutnya (Question) siswa
Pada pembelajaran tematik, membuat pertanyaan untuk dirinya sendiri,
pembelajaran seringkali dikaitkan dan (Read) membaca secara saksama untuk
bermula dari teks bacaan yang didalamnya menemukan jawaban dari pertanyaan yang
terdapat materi yang akan dipelajari siswa telah dirumuskan, yang selanjutnya
sementara kemampuan untuk memahami (Reflect) siswa tidak cukup mengingat atau
teks bacaan masih kurang. Sehingga menghafal, namun yang terpenting adalah
menyebabkan nilai rata-rata bahasa mereka mencoba memahami apa yang telah
Indonesia dari hasil UAS semester ganjil dibacanya dan menghubungkan dengan
tahun ajaran 2018/2019 nilai siswa yang pengetahuan yang telah diketahui
mencapai KKM dari seluruh siswa kelas V sebelumnya, yang selanjutnya (Recite)
A yang berjumlah 23 siswa diantaranya 8 siswa diminta untuk merenungkan kembali
(36%) orang siswa yang berhasil mencapai informasi yang telah dipelajari, yang
KKM, sedangkan 14 (64%) orang siswa terakhir adalah (Review) siswa diminta
tidak mencapai KKM. untuk membuat kesimpulan atau intisari
Pemaparan permasalahan di atas dari teks bacaan.
menunjukkan bahwa keterampilan Sejalan dengan penelitian terdahulu
membaca siswa masih rendah. oleh Muhsin (2010: 126) yang menjelaskan
Pembelajaran membaca belum sepenuhnya hasil penelitiannya bahwa metode PQ4R
menggunakan pembelajaran inovatif dan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
metode yang diterapkan tidak bervariasi. dan meningkatnya kemampuan membaca
Kegagalan proses pembelajaran Bahasa pemahaman siswa, dan diikuti dengan
Indonesia dapat pula disebabkan oleh siswa. penelitian Wungkana (2015: 7) yang

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 142


menjelaskan bahwa metode PQ4R dapat Wiriaatmadja (2012: 29) “Penelitian
meningkatkan pembelajaran keterampilan tindakan kelas adalah bagaimana
membaca pemahaman bahasa Indonesia, sekelompok guru dapat mengorganisasikan
selain itu penggunaan metode PQ4R dapat kondisi praktek pembelajaran mereka, dan
memudahkan siswa dalam memahami teks belajar dari pengalaman mereka sendiri.”
bacaan. Siklus kegiatannya, tahap pelaksanaan dan
Berdasarkan penjelasan di atas dengan pengamatan dilakukan dengan jangka waktu
menerapkan metode PQ4R, akan yang bersamaan.
meningkatkan keterampilan membaca Partisipan dalam penelitian ini adalah
pemahaman siswa. Selain itu dengan siswa kelas V A SD Negeri Cikole Kota
menggunakan metode PQ4R akan Sukabumi sebanyak 23 siswa, peneliti 1
menghasilkan efisiensi dan efektifitas orang, dan guru kelas 1 orang. Sedangkan
membaca pemahaman yang lebih baik dan subjek dalam penelitian ini yaitu
meningkatnya minat baca siswa. Maka dari keterampilan membaca pemahaman siswa
itu penulis bermaksud menerapkan metode kelas V A, dalam penelitian digunakan
PQ4R untuk meningkatkan keterampilan nama inisial siswa untuk mempermudah
membaca pemahaman. penyajian dan penelitian. Peran peneliti
B. METODE PENELITIAN dalam penelitian ini adalah memberikan
Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan, pengumpulan data, penganalisis
Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah data dan sekaligus pelapor hasil penelitian.
penelitian yang berbasis problem atau Teknik Pengumpulan Data
permasalahan proses pembelajaran di kelas. Teknik pengumpulan data pada
Penelitian ini bertujuan mengungkap penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu
penyebab masalah dan sekaligus Tes dan Non tes. Teknik tes berupa Pretest
memberikan sosuli, terhadap masalah dan Postest sedangkan non test berupa
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk wawancara, observasi dan catatan lapangan.
menerapkan keterampilan membaca Teknik Analisi Data
pemahaman siswa dengan menerapkan Penelitian ini menggunakan analisis
metode PQ4R. Secara kolaboratif penelitian data kuantitaf deskriptif. Hasil tes dan non
ini melibatkan guru yang menjadi wali kelas tes siswa dianalisis dengan mengacu tabel
dan siswa sebagai pelaku dalam proses kriteria menurut Hamzah, (2014: 279) yang
pembelajaran. Model penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.
digunakan adalah dengan menggunakan Tingkat
model spiral yang dikembangkan oleh Kategori
Keberhasilan (%)
Kemmis dan Mc. Taggart (dalam 86-100 % Sangat Baik
Wiriaatmadja, 2012: 66) secara garis besar 71-85 % Baik
terdapat empat tahapan yang lazim 56-70 % Cukup
digunakan, yaitu: perencanaan (planning), 41-55 % Rendah
tindakan (acting), pengamatan (observing), 20-40 % Sangat Rendah
serta refleksi (reflecting). Menurut

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 143


Tabel 3.7 Kriteria Presentase Berdasarkan gambar 4.1 hasil ketuntasan
Keberhasilan Belajar Siswa membaca pemahaman pada pra siklus bahwa
hanya 7 orang (30,43%) siswa yang tuntas,
(Sumber: Hamzah, 2014: 279) Hal ini dikarenakan permasalahan yang
Menghitung persentase ketuntasan belajar dialami adalah rendahnya proses
dengan menggunakan rumus: keterampilan membaca pemahaman siswa
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 kelas V SD Negeri Cikole Kota Sukabumi.
𝑝= 𝑥 100 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 Oleh karena itu, perlu diadakan tindakan
untuk memperbaiki dan meningkatkan
(Sumber: Hamzah, 2014: 279) keterampilan membaca pemahaman siswa
yang masih rendah dengan menggunakan
C. HASIL PENELITIAN DAN metode PQ4R, dengan cara melakukan
PEMBAHASAN tindakan perbaikan pembelajaran
Pelaksaan tindakan siklus I selama 2 menggunakan metode PQ4R diharapkan
kali pertemuan yang dilaksanakan pada hari dapat membantu siswa dalam membaca
Sabtu 30 Maret dan Sabtu 06 April 2019. pemahaman, siswa tidak lagi mengalami
Pelaksanaan tindakan diamati oleh observer kesulitan dalam memahami bacaan, serta
yang terdiri dari 4 orang teman sejawat menjadikan siswa aktif dan antusias dalam
mengamati aktivitas guru, aktivitas siswa, mengikuti pembelajaran. Perbandingan setiap
serta melakukan dokumentasi selama proses indikator pra siklus dan Siklus I disajikan
pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan sebagai berikut.
tindakan siklus I terdiri dari empat tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi.
Pelaksanaan proses pembelajaran
menggunakan model Metode PQ4R dapat
meningkatkan keterampilan membaca
pemahaman siswa. Ketuntasan pada
prasiklus dapat dilihat pada Tabel 4.1
sebagai berikut.
Gambar 4.2 Diagram Perbandingan Pra
Siklus dan Siklus I Keterampilan
Membaca Pemahaman
30,43% Tuntas
Berdasarkan data pada gambar 4.2 maka
69,56% Tidak Tuntas
dapat dilihat ketercapaian dari setiap indikator
keterampilan membaca pemahaman siswa pada
siklus I sudah menunjukkan peningkatan dari
hasil sebelumnya. Terlihat masih banyak siswa
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Membaca
yang mengalami kesulitan disetiap indikator
Pemahaman Pra Siklus
membaca pemahaman, sehingga nilai yang

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 144


diperoleh belum maksimal. Adapun deskripsi pada indikator menjawab pertanyaan
dari setiap indikator adalah sebagai berikut. berdasarkan teks jumlah ketercapaian
Peningkatan keterampilan membaca indikator mencapai rata-rata 87 dengan
pemahaman dengan menerapkan metode PQ4R kategori Tinggi. Sebagaimana yang
pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas dikemukakan menurut Dalman (2014:
VA telah disesuaikan indikator menurut Nutall 13) membaca adalah memahami secara
(dalam Somadayo 2011: 11) adalah sebagai detail dan menyeluruh isi bacaan dan
berikut: mendapatkan informasi tentang sesuatu.
1) Menentukan Kalimat Utama Akan tetapi berdasarkan fakta
Gagasan pokok/kalimat utama dilapangan siswa belum sepenuhnya
merupakan bagian yang penting dalam memahahi isi teks bacaan.
sebuah paragraf. Untuk menentukan 3) Membuat pertanyaan berdasarkan teks
gagasan pokok sebuah paragraf dalam Siswa membuat pertanyaan
cerita dapat ditempuh dengan cara berdasrkan teks bacaan akan tetapi
sebagai berikut: a) memperhatikan masih ada beberapa siswa yang
paragraf sebagai suatu unit bacaan. b) membuat pertanyaan akan tetapi tidak
membaca kalimat pertama dalam berkaitan dengan teks bacaan. Hal
paragraf secara cermat. dan c) Jika tersebut disebabkan karena siswa belum
kalimat pertama ternyata bukan kalimat paham mengenai kalimat tanya, dan
topik, maka pembaca membaca kalimat penggunaan tanda tanya diakhir
terakhir dalam paragraf (Lestari, 2011: kalimat. Sehingga pada indikator ini
28). Berdasarkan teori di atas sangat jumlah ketercapaian indikator mencapai
berbeda dengan fakta dilapangan rata-rata 67 dengan katogori sangat
dibuktikan dengan nilai rata-rata pada sangat tinggi.
indikator ini mencapai 58 dengan 4) Menentukan butir-butir bacaan
kategori sedang. Siswa masih belum Masih banyak siswa yang belum
menuliskan kalimat utama secara mampu menemukan butir-butir bacaan
lengkap, bahkan masih ada siswa yang dengan tepat. Hal ini disebabkan karena
sama sekali tidak menjawab. Hal siswa belum sungguh-sungguh dalam
tersebut karena siswa belum paham membaca teks bacaan, terlihat dari
bagaiamana cara menentukan kalimat masih ada siswa yang mengobrol ketika
utama. dimnta untuk membaca teks bacaan.
2) Menjawab pertanyaan berdasarkan teks Pada indikator masih belum maksimal,
Siswa menjawab pertanyaan dilihat dari jumlah ketercapaian
akan tetapi masih ada yang tidak sesuai indikator mencapai 62 dengan kategori
dengan teks bacaan. Hal tersebut Tinggi.
disebabkan karena siswa belum 5) Membuat kesimpulan
sepenuhnya memahami isi teks bacaan Menurut Lestari (2011: 28)
dengan baik dan siswa tidak sungguh- kesimpulan bacaan selalu diartikan
sungguh ketika membaca. Sehingga sebagai suatu ringkasan. Kesimpulan

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 145


juga disamakan maknanya dengan sehingga menjadi bagian tidak
ikhtisar. Tujuan kesiampulan dalam terpisahkan dari kepribadiannya,
bacaan adalah untuk mengetahui termasuk kebiasaan siswa dalam
gagasan pokok/pikiran utama, dan membaca. Adapun Ketuntasan hasil test
gagasan dalam sebuah cerita, dimana Membaca Pemahaman tersaji pada
kesimpulan dapat memperjelas tabel 4.3 sebagai berikut.
pemahaman terhadap wacana yang
dibaca. Hal ini sangat berbeda dengan Tabel 4.3 Ketuntasan Hasil Test Membaca
fakta dilapangan. Pemahaman Pada Siklus I
Berdasarkan temuan dilapangan
siswa belum mampu menuliskan
kesimpulan atau merangkum dari apa
yang telah dibacanya, masih ada siswa
yang menuliskan kembali seluruh teks
bacaan, ada juga siswa yang
menuliskan beberapa kalimat akan
tetapi keluar dari teks bacaan. Hal ini
karena siswa belum mampu memahami
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian 2019
secara keseluruhan apa yang telah
dibacanya dan siswa belum mampu Berdasarkan data di atas menunjukkan
menuangkan kembali menggunakan peningkatan dari pra siklus ke siklus I sebesar
bahasa sendiri. Sehingga pada indikator 13,02 %, peningkatan siswa dalam
ini mencapai nilai rata-rata 51 dengan keterampilan membaca pemahaman meningkat
kategori sedang. setelah dilakukannya tindakan siklus I.
Keterampilan membaca Sebanyak 10 orang siswa mengalami
pemaham setiap indikator yang telah peningkatan dari hasil pra siklus, meskipun
dijelaskan di siklus I memperoleh nilai peningkatan pada siklus I belum maksimal dan
peningkatan yang berbeda padahal belum mencapai indikator keberhasilan yang
perlakukan dan tindakan yang diberikan telah ditentukan, penelitian dihentikan apabila
sama. Hal tersebut dikarenakan hasil perolehan siswa mencapai 80% secara
sebelumnya siswa kurang dibiasakan klasikal.
untuk membaca atau karena siswa tidak Pencapaian pada penelitian ini dapat dilihat
memiliki kegemaran dalam membaca. dari temuan pada setiap indikator keterampilan
Sehingga hal tersebut terbawa saat membaca pemahaman pada siklus II. Adapun
pembelajaran. Syarbini (dalam Ihsani, hasil tes membaca pemahaman dapat dilihat
Kurniah dan Suprapti, 2018: 50-51) pada diagram perbandingan setiap indikator
pembiasaan yang dilakukan saat proses yang tersaji pada gambar 4.4 sebagai berikut.
pembelajaran akan membawa
kegemaran dan kebiasan tersebut
menjadi semacam adat kebiasaan

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 146


informasi dan memahami secara detail
dan menyeluruh isi bacaan.
2) Menjawab pertanyaan berdasarkan teks
Siswa sudah mampu menjawab
pertanyaan berdasarkan teks bacaan,
untuk mencari isi jawaban siswa
membaca teks bacaan dengan saksama.
Berdasarkan hasil data ketercapaian
indikator menjawab pertanyaan
Sumber: Hasil olah data tahun 2019
berdasarkan teks mencapai nilai rata-
Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Siklus rata 88 dengan kategori sangat baik.
II Keterampilan Membaca Pemahaman 3) Membuat pertanyaan berdasarkan tesk
Siswa dituntut untuk dapat
Berdasarkan data gambar 4.4 maka membuat pertanyaan berdasarkan teks
dapat dilihat ketercapaian dari setiap indikator bacaan dengan menggunakan unsur
keterampilan membaca pemahaman siswa pada 5W1H. Dengan membaca sekilas teks
siklus II sudah menunjukkan peningkatan dari bacaan maka siswa dapat membuat
hasil sebelumnya. Adapun deskripsi dari setiap pertanyaan yang berkaitan dengan teks
indikator sebagai berikut. bacaan. Kalimat tanya adalah kalimat
Peningkatan keterampilan Membaca yang bertujuan untuk memperoleh
Pemahaman siswa dengan penerapan metode suatu informasi atau reaksi (jawaban)
PQ4R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di yang diharapkan, kalimat tanya diakhiri
kelas V yang telah di sesuaikan dengan dengan tanda tanya.
indikator menurut Nutall (dalam Somadayo, Pada indikator membuat
2011: 11) adalah sebagai berikut. pertanyaan semua siswa sudah mampu
1) Menentukan kalimat utama membuat pertanyaan berdasarkan teks
Siswa sudah mampu bacaan, ketercapaian indikator
menentukan kalimat utama dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks
menjawab pertanyaan yang diberikan mencapai nilai rata-rata 79 dengan
untuk menentukan kalimat utama. Pada kategori sangat baik.
indikator menentukan kalimat utama 4) Menentukan butir-butir bacaan
jumlah ketercapaian indikator Siswa dituntut untuk mentukan
mencapai nilai rata-rata 74 dengan butir-butir bacaan atau informasi
kategori sangat baik. Hal ini penting yang terdapat pada teks bacaan,
menunjukkan bahwa siswa sudah berdasarkan data yang tersaji pada tabel
mampu menentukan kalimat utama dan menunjukkan bahwa siswa sudah
memhami isi teks bacaan. Tujuan mempu menentukan butir-butir bacaan
membaca yang di kemukakan oleh atau informasi penting pada teks
Dalman (2013: 13) untuk menangkap bacaan. Seperti yang dikemukakan oleh
ide pokok atau gagasan utama secara Rahim (2011: 11) bahwa tujuan
tepat, membaca untuk menemukan

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 147


membaca adalah untuk memperoleh siklus II siswa diberikan perlakukan
informasi penting lisan maupun tulis, dan tindakan yang sama. Hal ini karena
mengaitkan informasi baru dengan siswa belum terbiasa untuk membaca
informasi yang sudah dimiliki dan membiasakannya, sehingga
sebelumnya dan mengaplikasikan terbawa sampai pembelajaran.
informasi yang diperoleh dari suatu Seharunya untuk melatih keterampilan
teks dalam beberapa cara lain. Adapun membaca pemahaman siswa, siswa
ketercapaian dari indikator menentukan harus dibiasakan untuk membaca dan
butir-butir bacaan adalah 84 dengan memahami apa yang telah dibacanya.
kategori sangat baik, hal ini Ketercapaian siklus II
menunjukkan bahwa siswa sudah keterampilan membaca pemahaman
mampu menentukan butir-butir bacaan. pada mata pelajaran bahasa Indonesia
5) Membuat kesimpulan mengalami peningkatan yang signifikan
Siswa sudah membuat dibandingkan pra siklus dan siklus I.
kesimpulan atau merangkum intisari Berikut diagram ketuntasan
dari teks bacaan yang telah keterampilan membaca pemahama
dibacanya.Berdasarkan data yang disajikan pada gambar 4.5 sebagai
tersaji pada tabel menunjukkan bahwa berikut.
siswa sudah mampu membuat
kesimpulan. Seperti yang dikemukakan
oleh Hodgson (dalam Tarigan, 2015: 7)
membaca adalah suatu cara yang
digunakan oleh pembaca untuk
menemukan pesan yang ditulis oleh
Sumber: Hasil Olah Data Penelitian 2019
penulis melalui media kata-kata atau
bahasa tulis. Jadi pada intinya membaca Gambar 4.4 Diagram KetuntasanTest
itu untuk menemukan pesan yang Membaca Pemahaman
ditulis, salah satu cara untuk lebih
memahami kita harus merangkum atau Berdasarkan diagram di atas
menyimpulkan apa yang penulis menunjukkan bahwa keterampilan
sampaikan. Adapun ketercapaian dari membaca pemahaman pada mata pelajaran
indikator membuat kesimpulan adalah bahasa Indonesia mengalami peningkatan
72 dengan kategori baik, hal ini secara signifikan. Peningkatan tersebut
menunjukkan bahwa siswa sudah sebesar 39,13% dari siklus sebelumnya, hal
mampu membuat kesimpulan. ini karena pada siklus II guru memberikan
Berdasarkan peningkatan tindakan secara maksimal dan siswa sudah
keterampilan membaca pemahaman terbiasa dengan metode yang diterapkan
dari setiap indikator telah dijelaskan oleh guru, dalam satu siklus terdapat dua
disiklus II memperoleh nilai pertemuan, setiap pertemuan siswa di
peningkatan yang berbedaan, pada berikan tes membaca pemahaman, pada
siklus II pertemuan 1 (15 orang) siswa

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 148


(65,21 %) yang tuntas mencapai KKM, lebih aktif dan antusias mengikuti proses
sedangkan pada pertemuan 2 (19 orang) pembelajaran menggunakan metode
siswa (82,60 %) mencapai KKM, sehingga PQ4R.
data pada diagram ketuntas mengalami 1. Pelaksanaan Metode PQ4R
kenaikan secara signifikan. Terbukti dari Pelaksanan keterampilan
peningkatan pra siklus, siklus I dan siklus membaca pemahaman pada mata
II. Maka penerapan metode PQ4R sudah pelajaran bahasa Indonesia pada
relevan dalam meningkatkan keterampilan siswa kelas V SD Negeri Cikole
membaca pemahaman. Siklus pada Sukabumi dengan menggunakan
penelitian ini sudah diberhentikan karena metode PQ4R. Adapun langkah-
telah mencapai indikator keberhasilan yang langkah pembelajaran membaca
telah ditentukan yaitu, siklus dihentikan pemahaman dengan metode PQ4R
apabila ketuntasan siswa mencapai 80% pada penelitian ini adalah sebagai
secara klasikal. berikut. Tahap pertama yang
Berdasarkan penjelasan di atas, dilakukan adalah tahap Preview,
dapat diperoleh dari hasil olah data N-Gain Question, read, reflect, recite, dan
bahwa penerapan metode PQ4R review. Berdasarkan hasil observasi
meningkatkan keterampilan membaca aktivitas guru yang memperoleh nilai
pemahaman dengan kategori sedang (0.68). rata-rata 70 siklus 1 dengan kategori
Hal tersebut dapat menunjukkan cukup. Pada tahap Read guru sudah
ketercapaian keterampilan membaca mampu membimbing siswa dengan
pemahaman dengan demikian metode baik dan mengarahkan siswa untuk
PQ4R terbukti dapat meningkatkan membaca secara keseluruhan teks
keterampilan membaca pemahaman. bacaan. Sedangkan nilai rata-rata
pada siklus 2 memperoleh nilai 88
D. SIMPULAN DAN SARAN dengan kategori sangat baik.
a. Simpulan Aktivitas siswa memperoleh nilai
Berdasarkan hasil temuan dan rata-rata 67 siklus 1 dengan kategori
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa Cukup. Sedangkan hasil nilai rata-
keterampilan membaca pemahaman rata pada siklus 2 adalah 86 dengan
siswa kelas VA SD Negeri Cikole Kota kategori sangat baik.
Sukabumi meningkat dengan 2. Peningkatan Keterampilan
menggunakan metode PQ4R. Membaca pemahaman
Peningkatan keterampilan membaca Peningkatan hasil
pemahaman siswa kelas VA SD Negeri pembelajaran keterampilan membaca
Cikole Kota Sukabumi ditunjukkan pemahaman siswa kelas VA SD
dengan adanya peningkatan kualitas Negeri Cikole Kota Sukabumi adalah
proses pembelajaran dan peningkatan sebagai berikut presentase hasil tes
hasil pembelajaran. Peningkatan proses membaca pemahaman siswa yang
pembelajaran ditunjukkan dengan siswa mencapai indikator yang ditentukan

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 149


atau presentase siswa yang mencapai pembelajaran atau media pembelajaran
nilai 75 padaprasiklus mencapai yang relevan. Agar pembelajaran lebih
30,43 % (7 orang siswa yang tuntas), efektif dan pembelajaran tidak
pada siklus I mencapai 43,47 % (10 membosankan.
orang siswa yang tuntas), dan pada 2. Bagi guru, guru dapat menerapkan
siklus II mencapai 82,60 % (19 orang metode PQ4R dalam proses
siswa yang tuntas). Berdasarkan pembelajaran Bahasa Indonesianya
rumus N-Gain bahwa penerapan khusunya keterampilan membaca
metode PQ4R meningkatkan pemahaman sebagai salah satu
keterampilan membaca pemahaman alternatif pilihan dalam meningkatkan
dengan kategori sedang (0.68). Hal keterampilan membaca pemahaman
tersebut dapat menunjukkan siswa serta untuk menciptakan proses
ketercapaian keterampilan membaca pembelajaran yang menyenangkan,
pemahaman dengan demikian metode aktif, partisifatif dan relevan dengan
PQ4R terbukti dapat meningkatkan kebutuhan siswa di Sekolah Dasar
keterampilan membaca sesuai dengan tingkatan kelasnya.
pemahaman.Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
keterampilan membaca pemahaman Abidin,Y.(2012). Pembelajaran Membaca
menggunakan metode PQ4R telah Berbasis Pendidikan Karakter,
memenuhi indikator keberhasilan Bandung: PT Refika Aditama.
dalam penelitian ini. Sehingga
penelitian ini dapat dikatakan Ahmad, F.Z. (2013). “Penerapan Strategi
berhasil. PQ4R Untuk Meningkatkan
Keterampilan Membaca
B. Saran Pemahaman Pada Siswa Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian (PTK) Dasar”.Jurnal Penelitian: JPGSD.
pada siswa kelas V SD Negeri Cikole 01, (02),1-2.
Kota Sukabumi, penuliskan akan
memberikan saran-saran sebagai berikut. Dalman. (2014). Keterampilan Membaca.
1. Bagi peneliti selanjutnya yang akan Jakarta: Raja Grafindo Persada.
menggunakan metode PQ4R,
berdasarkan penelitian yang telah Daryanto, D. (2011). Media Pembelajaran
dilakukan, metode PQ4R memerlukan Peranannya sangat Penting Dalam
waktu yang cukup dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran.
pelaksanaannya pada proses Yogyakarta: Gava Media.
pembelajaran, sehingga guru harus
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
mampu mengoptimalkan waktu yang
Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:
ada dengan keenam langkah
Depdiknas.
pembelajaran. Kemudian dibantu
dengan penggunaan alat pendukung

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 150


Hamzah, A. (2014). Evaluasi Pembelajaran Skripsi pada PGSD FIP UNY
Matematika. Jakarta: Rajawali Pers. Yogyakarta: tidak dipublikasikan.

Ihsani, N. Kurniah, N. dan Suprapti, A. (2018). Ngalimun. (2017). Strategi Pembelajaran


Hubungan Metode Pembiasaan dilengkapi dengan 65 Model
Dalam Pembelajaran Dengan Dispilin Pembejaran. Yogyakarta: Parama
Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Ilmu.
Potensia. Hlm 50-51.
Rahim, Farida. (2009). Pengajaran Membaca
Iskadarwassid & Sunendar. (2008). Strategi Di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi
Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Aksara.
Remaja Rosdakarya.
Slamet, St.Y. (2008). Dasar-Dasar
Jundaiswary. (2016). Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Kemampuan Membaca Teks dengan Surakarta: UNS Press.
menggunakan Metode PQ4R
(Preview Question Read Reflect Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik
Recite Review) Siswa Kelas XI SMA Pembelajaran Membaca.
Negeri 14 Makassar. Tesis pada Yogyakarta: Graha Ilmu.
UNM Makasar: tidak diterbitkan.
Suhendar, & Supinah. (2010). Mata Kuliah
Kinanthi, T.I. (2013). Keefektifan Penggunaan Umum Bahasa Indonesia. Bandung:
metode PQ4R Dalam Pembelajaran CV. Pionir Jaya Bandung.
Membaca Bahasa Jerman di SMA
Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning:
Negeri 1 Seyegen Sleman. Skripsi
Teori dan Aplikasi PAIKEM.
pada FBS UNY Yogyakarta: tidak
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
dipublikasikan.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan
Muhsin. (2010). Upaya Meningkatkan
Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Kemampuan Membaca Pemahaman
Jakarta: PRENADAMEDIA
Dengan Metode Preview Question
GROUP.
Read Reflect Recite Review (PQ4R)
Pada Siswa Kelas VI MIN Susukan Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta:
Kabupaten Semarang. Tesis pada Rajawali Pers.
Program Pascasarjana UNS
Surakarta: tidak dipublikasikan. Syarifah, Lailatis. 2015. The Application Of
PQ4R (Preview, Question, Read,
Nadzifah, W. (2016). Upaya Meningkatkan Reflect, Recite, Review) Strategy To
Keterampilan Membaca Improve Students‟ Reading
Pemahaman Menggunakan Metode Comprehension Of The Eighth Years
SQ3R Siswa Kelas IV SD N Students Of Mts Nu Salatiga In The
Katongan I Nglipar Gunung Kidul. Academic Year 2015/ 2016. Tesis.

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 151


Tidak dipublikasikan. IAIN
SALATIGA.
Tarigan, H.G. (2015). Membaca sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa.Bandung:
Angkasa.

Trianto, (2015). Model-model Pembelajaran


Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka.

Wiraatmadja, R. (2012). Metode Penelitian


Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 152


Jurnal Perseda Vol 2, No.3 Tahun 2019 | 153

Anda mungkin juga menyukai