Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PKP

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

Upaya Meningkatkan Kelancaran Membaca Siswa kelas


3 di SDN 1 Kalianget dengan Media Kartu Huruf
Tahun Pelajaran 2020 /2021

Disusun olah :

NAMA : SALDI HERI KUSUMA


NIM : 858910179

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBBJ JEMBER
POKJAR SITUBONDO

Bab I
1.1 LatarBelakang
Menurut Kurniawan (2017: 26), pendidikan adalah mengalihkan nilai-nilai,
pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan kepada generasi muda sebagai usaha generasi
tua dalam menyiapkan fungsi hidup generasi selanjutnya, baik jasmani maupun rohani. H.
Mangun Budiyanto sebagaimana dikutip oleh Kurniawan (2017: 27), “berpendapat bahwa
pendidikan adalah mempersiapkan dan menumbuhkan anak didik atau individu menusia
yang proses berlangsung secara terus-menerus sejak ia lahir sampai ia meninggal dunia”.
(Kurniawan, Syamsul. 2017. Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya
secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan
Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.).
Sedangkan Ahmad Susanto (2016:4) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah
suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan
lingkungan, dan menghasilkan perubahanperubahan salam pengetahuan, pemahaman, dan
berbekas.(Susanto, Ahmad. 2016. Penilian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya)
Menurut Tarigan (2015:7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. .(Tarigan, H. G. (2015). Berbicara Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa)
Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi,
mencakup isi, serta memahami makna dalam bacaan.
Menurut Tarigan (2015 : 9) tujuan membaca sebagai berikut
; 1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama
3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita
4) Membaca untuk menyimpulkan
5) Membaca untuk mengelompokkan dan mengklasifikasikan
6) Membaca untuk menilai dan mengevaluasi 7) Membaca untuk membandingkan
atau mempertentangkan.(Tarigan, H. G (2015). Berbicara Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa)

Tujuan pembelajaran membaca di SD dalam kurikulum K13 disesuaikan dengan


tingkat kelas masing-masing.Kelompok membaca di SD dikelompokkan menjadi dua
kelompok yaitu kelompok membaca kelas rendah yang dilaksanakan di kelas I dan II
disebut membaca permulaan, membaca kelas tinggi disebut membaca lanjutan yang
dilaksanakan di kelas III, IV, V dan VI.

Dengan kegiatan membaca pada kelas rendah di SD diharapkan agar dapat


membantu meningkatkan kemampuan anak untuk memahami berbagai konsep dengan
mudah. Keterampilan membaca permulaan tersebut akan menjadi dasar untuk membaca
lanjutan. Siswa yang memiliki keterampilan membaca mampu berkonsentrasi pada
pelajaran mereka dan keterampilan membaca secara langsung berkaitan dengan
keterampilan menulis yang baik.

Menurut Dimyati (2015:254) berpendapat bahwa Menulis merupakan suatu


aktivitas komunikasi bahasa yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Tulisan itu
terdiri dari rangkaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang
tulisan(Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2015)

Berkaitandenganhalinipenelitimengadakanpenelitiantentang Upaya Meningkatkan


Kelancaran Membaca Siswa Kelas 3A di SDN 1 Kalianget kecamatan banyuglugur
kabupaten situbondo. Setelah dilaksanakan observasi awal tentang kegiatan pemahaman
kelancaran membaca di Kelas 3A di SDN 1 Kalianget ,ternyata dari 32 siswahanya10
siswa yang kurang lancar dalam membaca. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemahaman kelancaran membaca siswaKelas 3Adi SDN 1 Kalianget masih rendah.

Berdasarkan hasil observasi penilitian


Pembelajaran membaca dengan Kompetensi Dasar yang di sampaikan adalah
membaca lancar dan memahami beberapa kata sederhana yang terdiri dari 3 -5 huruf
dengan menyusun huruf yang tepat. Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan melalui
pengamatan, pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek membaca dengan melalui
permaianan menysuun kartu huruf dan media papan tulis sudah baik, guru juga sudah
memberikan contoh cara menyusun dan membaca kata dengan tepat, serta penggunaan
lafal dan intonasi yang benar akan tetapi keterampilan membaca siswa masih rendah.

Rendahnya keterampilan membaca ini didapati dari hasil tes membaca nyaring dan
membaca memahami 4 dari 32 siswa 16 diantaranya membacanya masih belum tepat, hal
ini dikarenakan perhatian siswa hanya terfokus pada 16 menit awal hingga pada kegiatan
inti siswa cenderung ramai tetapi tidak dalam situasi belajar sehingga materi yang
disampaikan tidak terserap sepenuhnya dan dipahami oleh siswa.

Guru juga sudah memberikan penjelasan maksud dari tulisan yang dibacanya
dengan lisan dan contoh di papan tulis namaun sebagian siswa masih belum paham jika
disuruh menjawab soal dari pertanyaan yang terdapat dalam bacaan tersebut. Siswa kelas 3
ini sudah dalam taraf mengenal huruf akan tetapi 52 % atau 16 siswa masih kesulitan
dalam membaca lancar dengan lafal dan intonasi yang tepat serta memahami maksud dari
kata yang di bacanya. Ini tercermin dari hasil tes keterampilan membaca nyaring dengan
aspek pengamatan ketepapatan menyuarakan tulisan, lafal, intonasi serta kejelasan dalam
membaca dan tes tertulis membaca memahami dengan menjawab beberapa pertanyaan dari
cerita sederhana secara individual, hasil tersebut nilai rata-rata siswa masih dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 62,74 sedangkan KKM yang ditetapkan yaitu
70. Dari rata-rata nilai tersebut persentase ketuntasa dari 32 siswa, ada sebanyak 16

atau 52% siswa yang belum tuntas, (data terlampir). Tindakan yang akan
dilaksanakan pada keterampilan membaca siswa yang masih rendah ini dengan
memberikan pembelajaran yang dapat mengakomodasi setiap siswa dengan
memperhatikan perkembangan dan kesulitan membaca siswa dan media sederhana yang
mudah dioperasikan dan 5 memberikan efek membangkitkan motifasi dan minat siswa
yaitu dengan media kartu kata dengan berbagai macam ejaan vokal, konsonan, gabungan
konsonan dan diftong yang belum dikuasai siswa.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas, peneliti menemukan beberapa permasalahan
yaitu:
1. Kemampuan membaca permulaan SDN 1 Kalianget belum berkembang
sebagaimana mestinya, terutama dalam mengenal simbol-simbolatau lambang
angka dengan persiapan membaca.
2. Keterlibatan aktif siswa masih belum optimal, sehingga guru harus memiliki
peran yang banyak dalam proses pembelajaran.
3. Pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan membacamasih kurang
lancar dan kurang berkesan sehingga anak kurang tertarik mengikuti materi
pembelajaran sehingga menyebabkan daya ingat anak terhadap materi
pembelajaran belum tercapai optimal.
4. Penggunaan media pembelajaran belum maksimal.
5. Penggunaan metode bermain hanya sebatas mengembangkan kemampuan
motorik anak.

Permainan kartu huruf ini merupakan salah satu metode bermain yang cukup
efektif dalam menyusun kartu huruf untuk mengembangkan kemampuan membaca
permulaan pada siswa kelas 3 di SDN 1 Kalianget. Sebab siswa kelas 3 masih ada yang
belum lancar membaca untuk itu guru harus mencoba membuat media dan metode
yang digunakan dalam Permainan kartu huruf ini yang dapat meningkatkan pemahan
siswa dalam kelancaran membaca melalui susunan kartu huruf dan dapat dikreasikan
dengan beberapa cara bermain, media yang digunakan mudah dibuat, sesuai dengan tahap
usia anak yaitu anak belajar dengan menggunakan susunan kartu huruf yang dapat
membuat siswa menarik dan semangat belajar untuk membaca sesuatu yang dapat anak
lihat agar mudah diingat, serta memberi kebebasan pada anak untuk berekspresi menyusun
kata sesuai dengan gagasannya

Permainan kartu huruf ini harus dikemas sedemikian rupa agar dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa kelas 3, sehingga diperlukan metode bermain kartu huruf
yang menarik dan dengan cara membagi 4 kelompok dalam permainan menyusun kartu
ini kemudian siswa disuruh memilih kartu itu, serta dan yang terakhir kemudian guru
menganalisa dan mengoreksi dari kelompok mana yang dapat menyusun/ menempel
kartu huruf sesuai aba-aba dari guru sesuai kecepatan waktu pada papan tulis
melibatkan peran aktif anak dalam bermain. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan
yang terjadi, maka dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul Upaya Meningkatkan
KelancaranMembaca Siswa kelas 3 di SDN 1 Kalianget dengan Media Kartu Huruf Tahun
Pelajaran 2020 /2021

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: Apakah media kartu kata yang dapat meningkatkan keterampilan membaca
pada siswa kelas 3 di SD Negeri 1 Kalianget ?

1.3 Tujuan hasil penelitian


Tujuan penelitian ini secara khusus untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan
kelancaran membaca dalam pembelajaran tematik subtema: kegiatan di kelas melalui
Media permainan Kartu huruf melalui kartu pada siswa Kelas 3A di SDN 1 Kaliangettahun
2020/2021. Tujuan umum yaitu untuk meningkatkan kelancaran membaca siswakelas 3
SD, memperkenalkan siswa dalam belajar membaca melalui Media permainan melalui
kartu huruf dan meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran membaca. Manfaat
dalam penelitian ini bagi siswa yaitu dapat memiliki pemahaman kelancaran membaca
yang meningkat melalui Media permainan Kartu huruf. Manfaatbagi guru, memberikan
masukan tentang upaya meningkatkan pemahaman kelancaran membaca. Manfaat bagi
sekolah, diharapkan dapat memberikan upaya untuk meningkatkan kualitas pemahaman
siswa dalam pembelajaran membaca

1.4 Manfaat hasil penelitian


Manfaat hasil penelitian ini secara khusus dapat meniangkatkan pemahaman
kelancaran siswa dalam semangat untuk membaca terutama kelas 3A di SDN 1 Kalianget
sebab dengan media yang telah digunakan menumbuhkan rasa kemauan dalam membaca
sebuah kalimat ataupun kata-kata baik berupa cerita atau artikel yang terdapat di
perpustakaan sekolah

Anda mungkin juga menyukai