Anda di halaman 1dari 17

SKENARIO SOAL TAP DAN

JAWABAN TT 1

Tutor :

TASWADI, DRS,. M.SN., DR

Disusun oleh :
ELIS TENI MELANI
NIM. 857483321

PROGRAM STRATA I PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR KELOMPOK BELAJAR CICALENGKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
BANDUNG
2
NAMA : ELIS TENI MELANI
NIM : 857483321

 TUGAS SESI 1

KASUS PEMBELAJARAN IPA SD


3 Kelebihan

Guru melaksanakan orientasi dan menanyakan kehadiran/presensi kepada peserta didik


setelah mengucapkan salam.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu peserta didik diharapkan dapat menjelaskan
tentang terjadinya siang dan malam

Kekurangan

Pada Kegiatan Awal

1.Guru tidak melakukan apersepsi dengan baik, guru tidak mengaktifkan peserta didik
dengan cara bertanya kepada mereka tentang batas materi pada pertemuan sebelumnya. Hal
tersebut sangat penting supaya beliau dan peserta didik mendapatkan persepsi yang sama
tentang kelanjutan topik atau materi berikutnya yang akan diberikan.

*Guru kurang mengenal karakteristik peserta didik nya yaitu literasi mereka sangat rendah,
sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk membangkitkan motivasi mereka dengan
diskusi bersama teman kelompoknya.

2. Guru tidak menggunakan alat peraga yang dibawa dia sendiri ke kelas seperti globe, alat
peraga tersebut hanya di pajang di depan kelas dan tidak difungsikan dengan baik dan tepat
pada proses pembelajaran di kelas.

*Guru tidak menyiapkan alat bantu seperti Lembar Kerja Peserta didik

3. Tidak melakukan aktivitas bertanya jawab sebelum penjelasan materi /topik oleh guru,
yaitu dengan menggunakan pertanyaan pemantik, atau pemberian contoh/ ilustrasi. Padahal
aktivitas tersebut diperlukan supaya membangkitkan motvasi peserta didik terkait topik dan
dapat mengecek kesiapan belajar mereka ketika menerima materi yang akan diajarkan di
kelas.

4. Guru hanya memberikan penjelasan satu arah (teacher center), sehingga tidak terjadi
interaksi antara guru dengan peserta didik. Beliau tidak menjadikan peserta didik nya
menjadi pusat perhatian (student center) sebagai pilihan yang lebih tepat dilakukan guru
dalam proses pembelajaran di kelas.
*Akibat penjelasan satu arah menjadikan semua siswa tidak aktif bertanya walaupun
diberikan kesempatan bertanya setelah guru selesai menjelaskan. Hal tersebut nampak dari
sikap siswa yang mulai bosan dengan penjelasan guru dan tidak tertarik dengan topik yang
diajarkan guru, karena topiknya tidak berkaitan dengan kehidupan sehari hari.

Pada Kegiatan Inti

5,. Guru tidak mengelola kelas dengan baik melalui pendekatan diskusi kelompok kecil untuk
mengerjakan 10 soal yang diberikan. Kegiatan diskusi diperlukan agar peserta didik saling
berinteraksi dengan temannya dalam bentuk diskusi kecil.

6. Guru meninggalkan kelas untuk sementara waktu setelah selesai memberikan 10 soal
kepada peserta didik, tanpa memberikan petunjuk yang jelas dan bimbingan pada saat proses
penugasan. Akibatnya hanya 5 orang dari 30 peserta didik yang menyelesaikan tugas. 5
orang tersebut hanya menyalin dari buku IPA, tanpa meyakini apakah jawabannya benar atau
tidak, sedangkan peserta didik lainnya sama sekali tidak paham tentang penjelasan topik dari
gurunya.

7. Guru menahan rasa marah dan kecewa tanpa melakukan refleksi diri.

Pada Kegiatan Akhir

8. Guru tidak menutup pembelajaran dengan baik dan tepat.

Rencana Perbaikan

Identifikasi Masalah:

 Pembelajaran yang dilakukan guru yaitu pak Sartono kurang berhasil

 Hanya 5 orang dari 30 anak yang dapat selesai mengerjakan soal dengan menyalin dari buku
IPA tanpa memahami jawaban mereka dengan benar, sisanya tidak memahami soal.

Analisis Masalah:

*Guru tidak menggunakan alat peraga yang dibawanya ke kelas yaitu globe

* Pada kegiatan awal dan inti tidak mengaktifkan siswa dengan tanya jawab
*Penjelasan terlampau abstrak dan pada kegiatan inti tidak memberi petunjuk dalam pengerjaan
soal dan tidak memantau dan membimbing saat pengerjaan soal ketika diberikan tugas individu

*Tidak menggunakan pendekatan diskusi pada kegiatan inti.

* Pemilihan topik yang kurang diminati anak dan tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari hari.

* Tidak memahami karakteristik anak didik, sehingga guru tidak memeriksa pemahaman awal
siswa menggunakan tes diagnostik

Rumusan Masalah

Bagaimana cara meningkatkan pemahaman peserta didik pada topik tata surya dalam hal ini
terjadinya siang dan malam.

*Penggunaan alat peraga, ilustrasi/ gambar.

*Diskusi kelompok / metode yang tepat seperti demonstrasi atau eksperimen

Tujuan Perbaikan

Kegiatan Awal

a. Mengucapkan salam dan doa dan melalukan presensi/ cek kehadiran seluruh peserta didik

b. Menyampaikan tujuan, manfaat , dan petunjuk dari prosedur pengerjaan tugas kepada
peserta didik

c. Menyampaikan apersepsi: mengajukan tanya jawab bersama peserta didik, mengaitkan


materi dengan pelajaran sebelumnya atau pengalaman peserta didik sehari hari

d. Memberi tes diagnostik sebelum materi

Kegiatan Inti

e. Guru mendemonstrasikan topik menggunakan alat bantu yang dibawa yaitu globe dan lampu
senter.

f. Guru melakukan tanya jawab selama peragaan di depan kelas. Hal ini berguna untuk
mengaktifkan kognitif anak, dan mengkonkretkan materi yang dipelajari yaitu topik
terjadinya siang dan malam.

Alternatif metode lain yaitu


g. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil dan memberi petunjuk tentang
prosedur pengerjaan soal

h. Masing masing kelompok memperagakan terjadinya siang dan malam menggunakan bola dan
senter atau benda lain yang bentuknya bulat. Hal ini adalah alternatif cara melatih peserta
didik bekerjasama dalam tim, sehingga dapat memantapkan pemahaman siswa dalam
memahami topik.

i. Masing masing kelompok membuat laporan tentang hasil kerja kelompoknya. Hal demikian
untuk berbagi pengalaman dengan kelompok lain terkait topik.

Kegiatan Penutup

j. Memberi tes formatif secara tertulis dan memeriksa, membahas tes, memberikan umpan
balikan dengan cara mengapreasiasi peserta didik dengan pujian jika mereka menjawab soal
dengan tepat.

k. Peserta didik dengan bantuan guru menyimpulkan topik/ materi yang dibahas, atau

l. Peserta didik dengan bantuan guru membuat rangkuman materi yang telah dibahas.
Soal TT 1:
Kasus:
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Soal TAP Program PGSD S-1.

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas/Semester: 6/11


Kompetensi : Mampu menulis kembali isi cerita dengan bahasa sendiri
Guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas 6 SD Darul Tohid pada jam ke tiga ini akan masuk
kelas dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dengan baik dan alat bantu yang telah
dipersiapkan. Bu Tia (nama guru tersebut) memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan
menyapa para siswa dilanjutkan dengan menginformasikan tujuan/kompe-tensi yang akan diperoleh
siswa setelah mempelajari materi pelajaran. Bu Tia juga menginformasikan tugas-tugas yang akan
dilakukan pada pertemuan itu.
Berikut ini adalah ilustrasi pembelajaran di kelas Bu Tia.
Bu Tia : “Anak-anak hari ini kalian akan belajar mengapresiasi sebuah cerpen. Ini cerpennya akan ibu
bagikan, tapi dengarkan dulu Ibu akan menjelaskan tugas-tugas yang akan kalian lakukan dalam
pembelajaran kali ini.”

Para Siswa : “Siap, Ibu!” - - - “Cerpennya bagus, ya Bu!” - - - “Jangan yang sulit, ya Bu!” Beberapa
komentar muncul dari siswa, tetapi sebagian siswa diam mendengarkan penjelasan Bu Tia.
Bu Tia : “Ibu telah pilihkan cerpen yang bagus dan sesuai dengan keinginan kalian (sesuai dengan
karakteristik siswa SD Kelas atas).
Sebelum kalian membaca kalian duduk berkelompok.
Anggota kelompoknya tidak berubah, kan! Seperti yang Ibu atur pada awal pelajaran lalu!”
Para siswa : : “Iya, Bu!” - - - “Tidak, Bu!” - - - “Kita tetap kompak, Bu!”
Sambut para siswa, sambil menunggu penjelasan Bu Tia selanjutnya.
Bu Tia : “Bagus! Atur tempat duduk kalian, nanti ketua kelompok mengambil fotokopi cerpen ini. ...
“Nanti dulu, Ibu mau menjelaskan tugas-tugas yang akan kalian lakukan.”
2. (Seorang ketua kelompok telah maju ingin meminta fotokopi cerpen yang ada pada Bu Tia).
Bu Tia melanjutkan penjelasannya. “Anak-anak, Ibu akan memberi waktu kepada kalian selama 15
menit untuk membaca cerpen, setelah itu kalian diskusikan hal-hal yang berkenaan dengan cerpen
ini, seperti nama-nama tokoh, karakter masing-masing tokoh, latar cerita, isi, tema, serta amanat
yang terkandung dalam cerita ini. Hasil diskusi kalian susun dalam sebuah laporan, sederhana saja,
dan wakil kelompok membacakan laporan hasil diskusi tersebut. .... Mengerti?”
3. Para Siswa : “Mengerti Bu!” . . . “Diskusinya berapa menit Bu?” Tanya salah seorang siswa.
Bu Tia : “Oh iya, berdiskusi sampai pada pelaporan Ibu beri waktu 20 menit, dan setelah selesai
berdiskusi serta melaporkan hasil diskusi, kalian mengerjakan tugas individu, yaitu menuliskan
kembali isi cerita dengan panjang 2 sampai 4 paragraf dengan menggunakan bahasa sendiri, artinya
jangan menyalin bahasa pengarang.” ... (Suasana kelas hening sejenak) “Bagaimana, ada yang ingin
bertanya?”
Para Siswa : “Jelas.” (seorang siswa menjawab dan siswa yang lain bertanya) “Rangkuman cerpennya
dikerjakan di rumah ya Bu!”
Bu Tia : “Tidak, harus selesai di sini. Waktu untuk membaca dan berdiskusi 35 menit, sekarang sudah
berlangsung 10 menit.
Jadi, masih ada waktu 35 menit untuk tugas individu. Jelas ya, kita mulai sekarang.”
Para Siswa : “Jelas Bu u u.” ... Baik Bu u u.” Para siswa menerima fotokopi cerpen dan langsung
membaca cerpen yang dipersiapkan Bu Tia.
Bu Tia : “Silakan kerjakan, pergunakan waktu sebaik-baiknya.”
Setelah selesai membaca, para siswa melaksanakan tugas berikutnya, yaitu berdiskusi. Diskusi
dilakukan oleh semua kelompok dengan baik, hanya ada beberapa siswa yang kurang berpartisipasi
(ada yang keluar ruang agak lama dan ada yang hanya diam mendengarkan), namun Bu Tia tidak
memedulikan.
Setelah waktu yang disediakan habis, Bu Tia mengingatkan dan meminta setiap wakil kelompok
untuk melaporkan hasil diskusi dari masing-masing
kelompok. Bu Tia menilai hasil diskusi dengan baik dan tampak rasa puas, karena secara umum hasil
diskusi para siswa cukup baik dan Bu Tia memberi masukan pada beberapa aspek yang kurang dan
memberi pujian terhadap hal-hal yang dianggap sangat baik.
Para siswa melanjutkan tugas terakhir, yaitu menulis kembali isi cerpen dengan bahasa masing-
masing. Para siswa mengerjakan tugas tersebut dengan rasa percaya diri penuh, hanya beberapa
siswa yang tadi kurang berpartisipasi tampak tidak bisa diam, ingin melihat dan menyalin pekerjaan
temannya.
Tepat pada jam pelajaran berakhir, tugas itu pun selesai dikerjakan, hanya beberapa siswa yang
belum selesai. Bu Tia mengumpulkan seluruh pekerjaan siswa, baik yang sudah selesai maupun yang
belum selesai.
Rambu-rambu Pengerjaan Soal
Bacalah dengan cermat proses pembelajaran yang berlangsung di kelas Bu Tia. Hubungkan perhatian
Anda terhadap ilustrasi pembelajaran tersebut dengan teori-teori pembelajaran yang telah Anda
pelajari dan Anda praktikkan di lapangan.
Pertanyaan
1. Identifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Bu Tia dalam proses pembelajaran tersebut
dengan ketentuan:
a. Tiga kelebihan
b. Dua kekurangan
2. Terdapat gangguan kecil yang terjadi di kelas Bu Tia.
a. Tuliskan gangguan tersebut.
3. Buatlah scenario pembelajaran untuk meperbaiki kasus pembelajaran di atas di atas.
CATATAN: Jawaban dikumpulkan tanggal 26 April 2023,

SELAMAT MENGERJAKAN
1. Identifikasi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Bu Tia dalam proses pembelajaran tersebut
dengan ketentuan:
a. Tiga kelebihan
b. Dua kekurangan

Kelebihan pembelajaran

1.Guru membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan mempersiapkan alat bantu dengan
rencana yang matang.1 seperti: (Lembar Kerja Peserta Didik)
2.Pada kegiatan inti guru sudah membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk mengerjakan soal
pada LKPD, dengan demikian peserta didik pada tiap tiap kelompok dimungkinkan untuk
mengadakan interaksi satu sama lain dalam bentuk diskusi kecil. Selain itu dengan adanya kelompok,
akan dapat mengembangkan pola pikir serta wawasan siswa dalam berpendapat atau
berargumentasi terhadap konsep materinya. Serta siswa dapat berperan serta secara maksimal
dalam unsur sosial dan perilakunya.

*Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2

3.Guru memberikan prosedur/langkah langkah mengerjakan tugas kepada peserta didik untuk tugas
kelompok dan individu dan memberikan kesempatan untuk bertanya terkait tugas yang akan
diberikan.3

*Memilih/ menyiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa; 4

Sukirman, D., & Jumhana, N. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press., Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan
Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.
Resmiani, Novi, dkk. 2009. Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung:
UPI Press.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka
Sudjana, Nana, dkk. 1991. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru

Pada Kegiatan Inti


*Guru dapat mengelola waktu dengan baik dengan cara pendekatan ceramah tentang materi,
mengelompokan peserta didik melalui kegiatan diskusi, dan memberikan penugasan)

Pada Kegiatan akhir


*Guru memberikan evaluasi atau penilaian hasil diskusi dan memberikan penguatan dan umpan
balik. Hal ini nampak pada saat guru memberi masukan pada beberapa aspek yang kurang dan
memberi pujian terhadap hal-hal yang dianggap sangat baik
1

Kelemahan/ Kekurangan Bu Tia


Pada kegiatan awal pembelajaran terdapat kelemahan yaitu:
1.. Guru tidak melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pra syarat tentang pengertian cerpen
dan unsur unsur yang terkandung di dalam cerpen,
(Guru tidak bertanya kepada peserta didik batas materi pada pertemuan sebelumnya. Hal ini
diperlukan agar guru dan peserta didik memiliki persepsi yang sama akan kelanjutan materi
berikutnya yang akan diberikan.)

*Guru seyogianya tidak menganggap bahwa semua siswa telah paham sehingga diperlukan untuk
mengulang sekilas tentang pelajaran sebelumnya, agar siswa terbantu untuk memahami materi
berikutnya.
*Guru tidak memberikan ilustrasi berupa gambar di dalam LKPD dan tidak menyampaikan materi
melalui pendekatan cerama

*Guru tidak menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran


*Guru tidak menjelaskan materi cerpen kepada peserta didik,
*Guru tidak menyiapkan dan mengembangkan tes (diagnostik) untuk mengetahui kemampuan awal
siswa

2.. Guru tidak memeriksa apakah siswa telah benar benar memahami materi sebelumnya. Hal ini
nampak dari sikap guru yang tidak memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang materi sebelumnya yang belum dipahami siswa. Metode ini sangat diperlukan terutama
menyangkut materi yang sifatnya memiliki hubungan Hierarkis sehingga peserta didik tidak akan
kesulitan untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
*Guru tidak menggunakan pertanyaan pemantik untuk membangkitkan motivasi dan kesiapan
belajar siswa dalam kegiatan awal.

Pada Kegiatan Inti


3.. Guru tidak melakukan pengelolaan kelas misalnya melakukan supervisi/tidak memfasilitasi
peserta didik pada saat kegiatan diskusi atau mengerjakan latihan tugas individu
Guru tidak menghiraukan siswa yang tidak serius, hal ini nampak ketika ada beberapa siswa yang
kurang berpartisipasi (ada yang keluar ruang agak lama dan ada yang hanya diam mendengarkan),
hal ini akan mengganggu proses KBM yang sedang berlangsung yang diharapkan terjadinya interaksi
antara guru dan peserta didik, namun proses pembelajaran yang terjadi berjalan hanya satu arah
saja.

* Pada saat kegiatan diskusi, guru tidak berkeliling ke setiap kelompok untuk mengamati kegiatan
diskusi yang sedang dilakukan peserta didiknya.5
*Guru tidak memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat peserta didiknya dalam kegiatan
diskusi maupun tugas individu

Pada Kegiatan akhir


*Guru tidak memberi penguatan terhadap siswa dengan cara memberi rangkuman terhadap hal hal
yang dianggap penting

* Guru tidak mengingatkan peserta didik tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat
proses pembelajaran di kelas.
* Guru tidak melakukan kegiatan penutupan dengan baik dan tidak memberi penguatan.

2. Terdapat gangguan kecil yang terjadi di kelas Bu Tia.


a. Tuliskan gangguan tersebut.

Dari guru:
Pada awal pembelajaran tidak adanya tanya jawab atau interaksi dua arah antara guru dan siswa
tentang topik yang akan diajarkan. Hal tersebut menjadikan pembelajaran di kelas Bu Tia hanya satu
arah atau berpusat pada guru. Pada kurikulum merdeka sudah tidak boleh lagi pembelajaran
berpusat kepada guru, melainkan harus berpusat pada siswa (student center)

Gangguan kecil dari siswa yaitu:


Terdapat beberapa siswa yang pada saat melakukan tugas kelompok kurang berpartisipasi (ada yang
keluar ruang agak lama dan ada yang hanya diam mendengarkan) tanpa ada teguran atau nasihat dua
arah dari guru, supaya mereka tidak melalukan kesalahan dikemudian hari.
*Pada akhir kegiatan penugasan individu masih ada beberapa siswa yang tidak menyelesaikan tugas,
hal ini terjadi karena kurangnya motivasi dari dalam diri siswa dan dukungan/ motivasi dari guru
sangat diperlukan bagi mereka. Guru harus peka terhadap setiap kondisi dan karakteristik semua
peserta didiknya dan tidak boleh menyamaratakan kemampuan mereka. Perlu adanya komunikasi
dengan peserta didik yang kurang berpartisipasi dalam mengerjakan tugas supaya mereka lebih
diperhatikan dan menjadi lebih semangat mengikuti pelajaran.

Pada saat peserta didik melaksanakan tugas individu sesuai tujuan pembelajaran, ada beberapa siswa
yang belum menyelesaikan tugas untuk menulis ulang cerpen dengan bahasa sendiri. Hal ini nampak
dari peserta didik tadi yang tidak bisa diam, ingin melihat dan menyalin pekerjaan temannya.
Metode yang digunakan dalam kelas bu Tia yaitu diskusi dan penugasan serta tambahan alat bantu
seperti LKPD. Penggunaan metode yang kurang menarik tanpa adanya visualisasi gambar, hanya
berbentuk tulisan saja, padahal gaya belajar setiap peserta didik itu beragam, tidak satu macam,
Karena itu guru membutuhkan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.

Skenario Perbaikan TT1

Tujuan Perbaikan : Menciptakan Kegiatan yang dapat membuat anak/ peserta didik menguasai
kemampuan yang akan dicapai dalam mengapresiasi sebuah cerpen yaitu menulis kembali cerita
pendek menggunakan kalimat sendiri.

Siklus :1
Hari/tanggal :
Hal yang perlu diperbaiki/ditingkatkan :
1.. Kegiatan Pengembangan:
Kegiatan anak/peserta didik pada saat guru menggunakan pendekatan ceramah pada kegiatan
menjelaskan materi, guru dapat menggunakan beberapa model pembelajaran apresiasi sastra seperti
model Kreatif-Produktif. Pada saat pelacakan pendahuluan, peserta didik memilih cerita berdasarkan
karakteristik mereka, hal tersebut seyogianya dengan memperhatikan tingkat kesulitan unsur unsur
cerita dan bahasa)

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


2. Soal TAP Program PGSD S-1.

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia Kelas/Semester: 6/11


Kompetensi : Mampu menulis kembali isi cerita dengan bahasa sendiri
Guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas 6 SD Darul Tohid pada jam ke tiga ini akan masuk
kelas dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dengan baik dan alat bantu yang telah
dipersiapkan. Bu Tia (nama guru tersebut) memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan
menanyakan kepada peserta didik sampai di mana materi pelajaran terakhir. Sebelum meneruskan
pelajaran, guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal hal yang belum
jelas, dari materi yang sudah dipelajari.
Dialog antara Bu Tia dan peserta didik yang berlangsung pada saat kegiatan apersepsi.
Guru : ”Apakah ada pertanyaan tentang materi yang sudah kita bahas pada minggu yang lalu?
Siswa : “Tidak ada Bu.
Guru : “ Baiklah kalau tidak, kita akan lanjutkan pelajaran hari ini tentang mengapresiasi sebuah
cerpen.
beliau menginformasikan tujuan/kompetensi dan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah
mempelajari materi pelajaran.

menggunakan pendekatan ceramah pada saat menjelaskan materi tentang cerpen, dari mulai
pengertian, unsur unsur yang terdapat di dalam cerpen
Bu Tia juga menginformasikan tugas-tugas yang akan dilakukan pada pertemuan itu.
Berikut ini adalah ilustrasi pembelajaran di kelas Bu Tia.
Bu Tia : “Anak-anak hari ini kalian akan belajar mengapresiasi sebuah cerpen. Ini cerpennya akan ibu
bagikan, tapi dengarkan dulu Ibu akan menjelaskan tugas-tugas yang akan kalian lakukan dalam
pembelajaran kali ini.”

Para Siswa : “Siap, Ibu!” - - - “Cerpennya bagus, ya Bu!” - - - “Jangan yang sulit, ya Bu!” Beberapa
komentar muncul dari siswa, tetapi sebagian siswa diam mendengarkan penjelasan Bu Tia.
Bu Tia : “Ibu telah pilihkan cerpen yang bagus dan sesuai dengan keinginan kalian (sesuai dengan
karakteristik siswa SD Kelas atas).
Sebelum kalian membaca kalian duduk berkelompok.
Anggota kelompoknya tidak berubah, kan! Seperti yang Ibu atur pada awal pelajaran lalu!”
Para siswa : : “Iya, Bu!” - - - “Tidak, Bu!” - - - “Kita tetap kompak, Bu!”
Sambut para siswa, sambil menunggu penjelasan Bu Tia selanjutnya.
Bu Tia : “Bagus! Atur tempat duduk kalian, nanti ketua kelompok mengambil fotokopi cerpen ini. ...
“Nanti dulu, Ibu mau menjelaskan tugas-tugas yang akan kalian lakukan.”
2. (Seorang ketua kelompok telah maju ingin meminta fotokopi cerpen yang ada pada Bu Tia).
Bu Tia melanjutkan penjelasannya. “Anak-anak, Ibu akan memberi waktu kepada kalian selama 15
menit untuk membaca cerpen, setelah itu kalian diskusikan hal-hal yang berkenaan dengan cerpen
ini, seperti nama-nama tokoh, karakter masing-masing tokoh, latar cerita, isi, tema, serta amanat
yang terkandung dalam cerita ini. Hasil diskusi kalian susun dalam sebuah laporan, sederhana saja,
dan wakil kelompok membacakan laporan hasil diskusi tersebut. .... Mengerti?”
3. Para Siswa : “Mengerti Bu!” . . . “Diskusinya berapa menit Bu?” Tanya salah seorang siswa.
Bu Tia : “Oh iya, berdiskusi sampai pada pelaporan Ibu beri waktu 20 menit, dan setelah selesai
berdiskusi serta melaporkan hasil diskusi, kalian mengerjakan tugas individu, yaitu menuliskan
kembali isi cerita dengan panjang 2 sampai 4 paragraf dengan menggunakan bahasa sendiri, artinya
jangan menyalin bahasa pengarang.” ... (Suasana kelas hening sejenak) “Bagaimana, ada yang ingin
bertanya?”
Para Siswa : “Jelas.” (seorang siswa menjawab dan siswa yang lain bertanya) “Rangkuman cerpennya
dikerjakan di rumah ya Bu!”
Bu Tia : “Tidak, harus selesai di sini. Waktu untuk membaca dan berdiskusi 35 menit, sekarang sudah
berlangsung 10 menit.
Jadi, masih ada waktu 35 menit untuk tugas individu. Jelas ya, kita mulai sekarang.”
Para Siswa : “Jelas Bu u u.” ... Baik Bu u u.” Para siswa menerima fotokopi cerpen dan langsung
membaca cerpen yang dipersiapkan Bu Tia.
Bu Tia : “Silakan kerjakan, pergunakan waktu sebaik-baiknya.”
Setelah selesai membaca, para siswa melaksanakan tugas berikutnya, yaitu berdiskusi. Diskusi
dilakukan oleh semua kelompok dengan baik, hanya ada beberapa siswa yang kurang berpartisipasi
(ada yang keluar ruang agak lama dan ada yang hanya diam mendengarkan), namun Bu Tia tidak
memedulikan.
Setelah waktu yang disediakan habis, Bu Tia mengingatkan dan meminta setiap wakil kelompok
untuk melaporkan hasil diskusi dari masing-masing
kelompok. Bu Tia menilai hasil diskusi dengan baik dan tampak rasa puas, karena secara umum hasil
diskusi para siswa cukup baik dan Bu Tia memberi masukan pada beberapa aspek yang kurang dan
memberi pujian terhadap hal-hal yang dianggap sangat baik.
Para siswa melanjutkan tugas terakhir, yaitu menulis kembali isi cerpen dengan bahasa masing-
masing. Para siswa mengerjakan tugas tersebut dengan rasa percaya diri penuh, hanya beberapa
siswa yang tadi kurang berpartisipasi tampak tidak bisa diam, ingin melihat dan menyalin pekerjaan
temannya.
Tepat pada jam pelajaran berakhir, tugas itu pun selesai dikerjakan, hanya beberapa siswa yang
belum selesai. Bu Tia mengumpulkan seluruh pekerjaan siswa, baik yang sudah selesai maupun yang
belum selesai.

Skenario perbaikan : Tujuan perbaikan : Menciptakan kegiatan yang dapat membuat anak
menguasai kemampuan yang akan dicapai yaitu menulis cerita pendek menggunakan kata
kata sendiri dan kegiatan memilih cerita sesuai dengan karakteristik siswa dengan
memperhatikan tingkat kesulitan unsur unsur cerita dan bahasa.

Siklus ke : 1

Hari/tanggal :

Kegiatan pengembangan : Kegiatan pengembangan bahasa yang mengarah pada kemampuan


memparafrase cerita pendek.

Langkah langkah Perbaikan :

Kegiatan Awal :
a. Guru mengucapkan salam dan membaca doa. Selanjutnya guru mengabsen masing
masing peserta didik.6
b. Guru menyampaikan tujuan/kompetensi, manfaat yang akan dicapai serta informasi
terkait langkah langkah pembelajaran yg akan dilakukan.
c. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan apersepsi, dengan mengaitkan
materi pertemuan lalu dengan pertemuan yang sekarang.
d. Guru menyampaikan materi yang berhubungan cerpen seperti alur/plot, latar
cerita,nama nama tokoh yang dipilih pengarang.7
e. Guru mengajukan pertanyaan (tanya jawab) sambil memberikan visualisasi gambar
tentang tokoh, latar waktu dan tempat yang ada di dalam cerita pendek. Untuk
mengaktifkan peserta didik, guru memberikan beberapa pertanyaan pemantik terkait
materi yang diajarkan, sehingga dapat terjalin interaksi dua arah antara guru dengan
siswa di kelas. Karena fungsi guru bukan satu satunya sebagai sumber belajar, guru
hanya sebagai fasilitator, evaluator dan motivator.

Hariyadi, A., Agus Darmuki. (2019). Prestasi dan Motivasi Belajar dengan Konsep Diri. Prosiding Seminar Nasional
Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial. PGSD UMK
2019, 280-286.
joni (2007). Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Penerbit Alfabeta Bandung.
Nasution, S,. 1982. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Bumi angkasa, Joni,TR,. 1982.
Strategi belajar mengajar, Dirjen Dikti.

f. Guru memberi motivasi dan apresiasi/pujian kepada peserta didik jika menjawab
pertanyaan dengan benar.
g. Menyampaikan langkah atau cara untuk mengerjakan tugas kelompok dan individu
h. Memberi tes diagnostik seperti pre test kepada peserta didik.

Kegiatan Inti :

Pengelolaan Kelas

Pada kegiatan inti melalui pendekatan ceramah, guru memberikan informasi awal tentang
pengarang (kelahiran, pendidikan), karya karya yang dihasilkan pengarang, bahasa yang
digunakan oleh pengarang di dalam cerita, latar cerita, tokoh, dll.

Selanjutnya guru membagi beberapa kelompok kecil 1- 4 siswa dan menggunakan penataan 2
pasang tempat duduk yang saling berhadapan dan dua meja dirapatkan dengan anggota
kelompoknya.

untuk melaksanakan kegiatan diskusi kelompok. Guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok belajar. Siswa duduk berhadap hadapan dengan anggota kelompoknya.

Guru membagikan LKPD kepada masing masing peserta didik di setiap kelompok.

Guru menyajikan materi dengan teknik yang sesuai seperti siswa membacakan cerita pendek
di depan kelas, membacakan bagian demi bagian cerita secara bergantian.

Guru melakukan bimbingan kepada masing masing kelompok pada saat diskusi belajar.

Dalam kegiatan diskusi, peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan unsur unsur dan
isi cerita dan membuat laporan sederhana.

Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompoknya, perwakilan kelompok mempresentasikan


hasil laporannya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi.

Guru mengapresiasi hasil kerja kelompok dengan pujian.

Selanjutnya, siswa diberikan tugas individu, masing masing siswa menciptakan karya baru
terkait cerita pendek yaitu memparafrase atau menuliskan kembali cerita yang telah
dibacanya dengan menggunakan kalimat sendiri.
Guru melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil belajar

Kegiatan Akhir/ Penutup

Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.8

Guru memberikan penguatan/ pengukuhan tentang materi karya sastra berbentuk cerpen.

* Selanjutnya memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya terkait materi yang belum
dipahami. Guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan umpan balik
kepada siswa.

Siswa dan guru melakukan kegiatan refleksi.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah, dan memberikan informasi
tentang remedial dan pengayaan.

* Penggunaan langkah langkah diatas sesuai dengan kajian teori sebagai berikut:

1. Mengajar bahasa indonesia, perlu pemahaman yang mendalam ketika mengajarkan


pembelajaran1
2. Menggunakan contoh soal yang banyak sangat baik untuk dilakukan, sebab dengan
banyaknya contoh soal maka siswa akan lebih paham dan juga mengerti2
3. Memberikan penjelasan secara bertahap ketika pembelajaran bahasa indonesia
berlangsung3
4. Menggunakan media pembelajaran pada materi tertentu, misalnya pada cara menulis dan
memahami isi bacaan.4

5. Semiawan, C,.DKK, 1987. Pendekatan Keterampilan Proses, Gramedia.


6. Sukirman, D., & Jumhana, N. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.
7. Kusmana, A. (2011). ‘E-Learning Dalam Pembelajaran’, Jurnal Lentera Pendidikan, p. 35-51
8. Sugiarsih, S, (2010). Permainan Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/septia.../ppm-permainan-bahasa.doc
9. Zaini, H. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. Insan Mandiri.

1
Sukirman, D., & Jumhana, N. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press.
2
Kusmana, A. (2011). ‘E-Learning Dalam Pembelajaran’, Jurnal Lentera Pendidikan, p. 35-51
3
Sugiarsih, S, (2010). Permainan Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/septia.../ppm-permainan-bahasa.doc
4
Zaini, H. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta. Insan Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai