Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

TUGAS AKHIR PROGRAM SD

PDGK 4500

Disusun oleh

LISA AYU WINANTI


Kelas III B
NIM. 856793319
S1 PGSD/Bidang Ilmu
Lisaayuwinanti@gmail.com

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2023.2
TUGAS 2

MATA KULIAH : TUGAS AKHIR PROGRAM

NO. SOAL SKOR


1. BUATLAH KASUS PEMBELAJARAN YANG ADA DI 30
KELASMU MASING- MASING (KALAU KEMARIN
KASUS YG DIBUAT EKSAK SEKARANG NON EKSAK).
KEMUDIAN ANALISISLAH KEMUKAKAN KELEBIHAN
DAN KEKURANGANNYA
2. BUATLAH RANCANGAN PELAKSANAAN 40
PERBAIKAN PEMBELAJARAN DARI KASUS DI ATAS
3. BUATLAH RPP LENGKAP TUNJUKKAN 30
KETERKAITAN DENGAN KOMPETENSI DASAR,
INDIKATOR, TUJUAN PEMBELAJARAN, MATERI
DAN EVALUASI
TOTAL 100

SELAMAT BEKERJA SEMOGA MENDAPATKAN NILAI YG OPTIMAL


1.) Saya sebagai guru bahasa Indonesia kelas IV. Saya akan mengajar materi pantun
dengan tema membaca.
Saya memulai pelajaran dengan membacakan pantun jenaka di buku paket. Karena
lucu semua siswa tertawa. Saya merasa puas karena dapat memotivasi siswa.
Kemudian saya mencatat pantun tersebut di papan tulis, selesai mencatat saya
menjelaskan fitur - fitur pantun, semua siswa diam mendengarkan. Saya mulai
mencatat beberapa pantun di dalam buku paket di papan tulis untuk dibaca bersama
oleh siswa, ketika saya menulis siswa banyak yang ramai, kelas mulai gaduh. Saya
memarahi mereka seketika siswa diam ketakutan. Saya melanjutkan mencatat pantun.
Selesai mencatat saya membaca pantun dan siswa mengikutinya, kegiatan tersebut
berlangsung sampai kegiatan inti selesai. Lalu saya memberikan evaluasi tetapi
hasilnya sangat mengecewakan 55% siswa nilainya dibawah standar (70) dan siswa
masih belum bisa menerapkan fitur - fitur pantun ke dalam sebuah pantun.

2.) Rancangan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran kasus, antara lain :


1. Identifikasi informasi penting
 Mengajarkan topik tentang pantun
 Saya mengambil contoh pantun di buku
 Menggunakan metode ceramah
 Saya menulis ulang pantun di buku ke papan tulis
 Siswa banyak yang ramai
 Saya marah
 Hasil evaluasi mengecewakan
 Siswa masih belum paham dengan fitur - fitur pantun

2. Permasalahan dari kasus tersebut


 Mengapa saya mengambil contoh pantun di buku?
 Mengapa saya menggunakan metode ceramah?
 Mengapa saya menulis ulang pantun di buku ke papan tulis?
 Mengapa siswa banyak yang banyak?
 Mengapa saya marah?
 Mengapa hasil evaluasi mengecewakan?
 Mengapa siswa masih belum paham dengan fitur - fitur pantun?

3. Penyebab masalah
 Karena persiapannya kurang
 Saya mengambil jalan pintas agar cepat selesai
 Karena saya tidak dapat menguasai kelas
 Saya tidak dapat membimbing siswa untuk bersikap baik
 Karena saya hanya ceramah dan mencatat pantun di buku
 Karena saya tidak memberikan kesempatan siswa untuk menemukan sendiri
fitur - fitur pantun.
4. Pemecahan masalah
 Sebelum mengajar saya harus mempersiapkan materi, sumber, dan metode
yang cocok untuk pelajaran pantun, misal dengan saya membuat pantun
sendiri dan membacanya di depan kelas.
 Seharusnya saya menggunakan metode yang cocok untuk pelajaran pantun
inquiry atau diskusi.
 Seharusnya saya tidak bisa marah - mareh karena dapat menurunkan
semangat belajar siswa, saya wajib menegur dan menasehati mereka.
 Sebaiknya saya menugaskan siswa untuk membuat pantun sendiri, dengan
memberi contoh cara membuat pantun sendiri dan menerapkan fitur - fitur
pantun kedalamnya.
5. Kekuatan dan kelemahan

Metode inqiry
Kekuatannya Kelemahan
 Siswa dapat menemukan sendiri  Siswa yang Malas belajar tidak dapat
materi yang dipelajari. menemukan masalah.
 Membuat siswa berpikir kritis  Siswa yang cerdas cepat selesai
 Walau lama tetapi seluruh siswa sehingga jika saya tidak dapat
berpikir menguasai kelas siswa akan banyak

Metode ceramah
Kekuatannya Kelemahannya
 Siswa dapat bekerja sama untuk  Hanya iswa yang aktif yang
membuat pantun. mengerjakan

6. Metode yang cocok digunakan adalah inquiry karena seluruh siswa dapat berpikir
kritis.
7. Saya mengajar bahasa Indonesia materi pantun, saya menjelaskan materi dengan
mencontoh di buku paket, karena materi itu ada di buku sedangkan saya
mencatatnya ulang sehingga siswa menjadi ramai, saya marah siswa diam
ketakutan. kemudian saya menjelaskan materi. setelah diberi evaluasi hasilnya
mengecewakan. oeh karena itu sebelum mengajar sebaiknya saya membuat
persiapan yang matang dan membuat RP, agar pada waktu proses pembelajaran
berlangsung dengan baik. saya mengajar materi pantun dengan mencontoh pantun
di buku paket, saya tidak berkreasi sendiri, padahal untuk lebih mudah
membangkitkan minat siswa, saya dapat membuat pantun karya sendiri kemudian
diceritakan ke siswa bahwa pantun ini adalah karya saya sendiri misalkan tadi pagi
sambil memasak di dapur, siswa pasti antusias untuk mendengarkan pantun
tersebut. Selesai membacakan saya jangan langsung mencatat pantun tersebut,
tetapi saya membuat pantun lagi dengan langkah - langkah membuat isinya dulu
lalu mencari sampirannya dengan menerapkan fitur - fitur pantun ke dalamnya pada
waktu pembuatan. saya menugaskan siswa membantu saya membuat pantun.
Setelah pantun jadi saya menulis dibawah pantun itu karya siswa kelas IV, betapa
bangganya mereka. saya mulai menugaskan siswa untuk berpikir bersama
membuat sebuah pantun di papan tulis. Kemudian siswa membuat pantun sendiri.
Saya menggunakan metode mecari sendiri fitur - fitur pantun dan membuat pantun
sendiri agar siswa lebih lama menghafal materi ini. Jika ada siswa yang gaduh kita
harus menegur dan mengkondisikan kelas agar berjalan lancar, misalkan memberi
tugas, atau disuruh menerangkan materi yang baru saja dijelaskan, jangan
langsung marah - marah agar siswa tidak menurun semangat belajarnya. berikut
adalah rencana perbaikan pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki
proses pembelajarannya saya.
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SDN 222 Palembang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : IV / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Tema / Sub Tema : Pendidikan
Aspek : Mendengarkan

STANDAR KOMPETENSI:
5. Mendengarkan pembacaan pantun.
A. KOMPETENSI DASAR:
5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN:
 Siswa dapat menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang
tepat.
 Siswa mendengarkan pembacaan pantun.
 Siswa menirukan pembacaan pantun.
 Siswa dapat menjelaskan fitur - fitur pantun.
 Siswa menjelaskan isi pantun dengan cara menjawab pertanyaan.
 Siswa dapat membuat pantun sendiri.

 Karakter siswa yang diharapkan : Kreatif, Dapat dipercaya, Rasa hormat dan
perhatian, Tekun, Tanggung jawab, Berani.
C. MATERI:
 Pantun anak
D. METODE PEMBELAJARAN:
 Inquiry
 Pemberian tugas
 Demonstrasi
 Ceramah
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN:
 Pendahuluan
. Guru memberikan salam.
. Mempersiapkan segala sesuatu yang akan mendukung proses pembelajaran.
. Siswa dikondisikan ke dalam situasi yang kondusif.
. Apersepsi dan Motivasi:
- Guru menjelaskan kepada siswa untuk memperhatikan gambar ketika
mendengarkan pembacaan pantun, karena gambar tersebut berhubungan
dengan pantun yang dibacakan.
 Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan ciri -ciri pantu dengan misalnya.
 Guru membuat pantun sendiri.
 Siswa diajari membuat pantun sendiri.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Siswa menirukan guru membacakan pantun karya guru sendiri.
. Siswa diajari membuat pantun.
. Siswa mencatat karya sendiri ke dalam buku tugasnya.
. Guru mengajukan pertanyaan tentang isi pantun yang dibacakan.
 Siswa menjawab pertanyaan dengan mendiskusikan bersama teman
sebangkunya.
 Guru berkeliling mengamati diskusi siswa.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
 Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
 Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Siswa diminta mencari pantun anak bersama kelompoknya. Kemudian,
membacakannya di depan kelas dengan lafal dan intonasi yang tepat.
 Guru memberi motifasi untuk belajar lebih giat.
 Salam.
F. ALAT PEMBELAJARAN:

 Contoh patun
G. SUMBER PEMBELAJARAN:
 Standar Isi
 TBKG.2007.Bina Bahasa Indonesia untuk SD Kelas IV semester 2.hal 50-51.
Jakarta: Erlangga
H. PENILAIAN:
Teknik Bentuk
Indikator Pencapaian Contoh Instrumen
Penilaian Instrumen

 Menirukan Teknis tes: Bentuk:  Tirukanlah


pembacaan pantun praktek produk dan pembacaan pantun
anak dengan lafal dan kinerja penugasan yang bertema
intonasi yang tepat Non tes: Instrumen: pendidikan.
 Menjawab perbuatan daftar tugas
pertanyaan tentang isi
pantun
I. RINGKASAN MATERI (Terlampir)

FORMAT KRITERIA PENILAIAN


 PRODUK (HASIL DISKUSI)
No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * Semua benar 4


* Sebagian besar benar 3
* Sebagian kecil benar 2
* Semua salah 1

 PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor

1. lafal * Jelas 4
* Kurang jelas 2
* Tidak jelas 1

2. intonasi * Baik 4
* Cukup 2
* Kurang 1

3 kelancaran * Lancar 4
* Kurang 2
* Tidak lancar 1
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI

Langkah - langkah membuat pantun:

 Kita buat isi dulu


 Jangan lupa menghitung suku katanya antara 8 - 12 suku kata
 Setelah isi dibuat kita buat sampiran
 Membuat sampiran harus dilihat suara akhir pada isi
 Suara akhir sampiran baris pertama harus sama dengan isi baris ke tiga
 Suara akhir sampiran baris ke dua harus sama dengan isi baris ke empat
 Kalimat pada sampiran terserah kita yang penting suara akhirnya sama
 Hitung kembali suku katanya

Contoh :

Buat tape diberi ragi Punya permen dibagi - bagi


Tape dibawa pergi ke Batos Aku suka permen mentos
Hai muridku yang tak mau rugi
janganlah kita suka membolos

Lari - lari beli obat kadas Jalan - Jalan ke kota badas Ada pesawat lepas landas
Lari jatuh tersandung batu Dari badas pergi ke Batu Pesawat menuju ke Palu
Jika kamu memang cerdas
Binatang apa bercula satu

Anda mungkin juga menyukai