Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TAP SESI 4

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN DI SD

Oleh:
MAMIK SUHARTI (858861882)
WAHYU RATU AZZAHROH (858854737)
DESI RATNA WULAN (858861391)

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
MALANG
TAP
MAMIK SUHARTI (858861882)

1. Membaca dan mempelajari kasus dengan cermat

KASUS PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD KELAS 1

Pada hari senin, Bu Puji memulai kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan salam dan
berdoa sebelum belajar. Kemudia Bu Puji meminta peserta didik untuk mengeluarkan buku Bahasa
Indonesia dari tas masing – masing. Dari sini peserta didik mulai terlihat kurang kondusif. Ada
peserta didik yang keluar dari bangku karena mencari buku tidak kunjung ketemu, dan juga nampak
ada peserta didik yang berlarian ke bangku teman yang lainnya. Lalu Bu Puji meminta peserta didik
untuk kembali ketempat duduknya masing-masing. Setelah peserta didik siap dengan buku – buku
nya, Bu Puji mulai memerintahkan untuk membuka buku Bahasa Indonesia pada materi Menjaga
Kebersihan Diri.

Bu Puji memulai memandu peserta didik dengan menjelaskan berbagai cara menjaga
kebersihan diri dengan metode ceramah. Dan hanya mengandalkan buku LKS yang digunakan
sebagai referensi. Lagi – lagi ada beberapa peserta didik laki – laki yang tidak memperhatikan serta
keluar masuk bangku dengan alasan pinjam rautan, pinjam penghapus ke teman lainnya, serta ada
juga yang berbicara dengan teman – teman lainnya juga.

Setelah selesai menjelaskan, Bu Puji meminta peserta didik untuk mengerjakan latihan soal
yang telah disiapkan. Pada latihan soal tersebut nampak Bu Puji meminta Peserta Didik menyebutkan
ulang cara-cara menjaga kebersihan diri sebanyak mungkin dengan cara dituliskan di buku tugas
siswa. Dari sini peserta didik mulai gaduh lagi. Ada siswa yang mengadu kalau belum bisa menulis,
ada siswa yang kebingungan mencontoh yang mana tulisannya, dll. Akan tetapi ada juga beberapa
peserta didik yang langsung tanggap akan tugas dari Bu Puji tersebut.

Dengan aduan peserta didik yang beraneka ragam, Bu Puji memutuskan untuk menuliskan
jawaban dipapan tulis untuk dicontoh Peserta Didik yang masih kesulitan menulis dengan tepat.
Alhasil Peserta didik yang mengadu tadi bisa mencotoh jawaban yang sudah dituliskan di papan tulis
tersebut.

2. Mengidentifikasi berbagai informasi kunci atau penting yang terdapat di dalam kasus
a. Pada hari senin Bu Puji mengajar Bahasa Indonesia dengan materi Menjaga Kebersihan Diri
b. Bu Puji memulai kegiatan pembelajaran dengan salam dan berdoa sebelum belajar
c. Bu Puji langsung meminta Peserta Didik untuk mengeluarkan buku LKS Bahasa Indonesia
d. Peserta Didik terlihat kurang kondusif
e. Bu Puji menjelaskan materi dengan metode ceramah
f. Media pembelajaran hanya menggunakan Buku LKS guru dan siswa
g. Setelah selesai menjelaskan, anak-anak diminta untuk mengerjakan latihan soal yang telah
disediakan.
h. Bu Puji meminta Peserta Didik menyebutkan ulang cara-cara menjaga kebersihan diri sebanyak
mungkin dengan cara dituliskan di buku tugas siswa.
i. Terdapat siswa yang mengadu kalau belum bisa menulis, ada siswa yang kebingungan mencontoh
yang mana tulisannya, dll
j. Bu Puji memutuskan untuk menuliskan jawaban dipapan tulis untuk dicontoh Peserta Didik yang
masih kesulitan menulis dengan tepat.
k. Peserta didik mencotoh jawaban yang sudah dituliskan di papan tulis

3. Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau pertanyaan


dari kasus tersebut
a. Bagaimana memfasilitasi dan mengecek pemahaman Peserta Didik sesuai dengan kemampuan
masing-masing ?

4. Menganalisis penyebab masalah dari kasus itu


a. Bu Puji tidak membuat kesepakatan belajar sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, sehingga
peserta didik kurang kondusif
b. Tujuan pembelajaran belum tersampaikan.
c. Kegiatan pembelajaran hanya mengunakan metode ceramah
d. Media pembelajaran hanya pada buku LKS saja.
e. Pengorganisasian peserta didik belum nampak.
f. Peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
g. Latihan soal kurang mengasah kemampuan berfikir kritis peserta didik

5. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah (Alternatif pemecahan masalah


dikembangkan berdasarkan gejala-gejala yang timbul dari kegiatan pembelajaran di kelas.
a. Membuat kesepakatan belajar sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran Bahasa Indonesia di
kelas 1 tersebut.
c. Memanfaatkan media seperti LCD-Proyektor sehingga kegiatan pembelajaran menarik dan tidak
terpaku pada metode ceramah saja.
d. Diselipkan ice breaking di saat peserta didik mulai tidak fokus pada kegiatan pembelajaran.
e. Penerapan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi

6. Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternative


a. Membuat kesepakatan belajar sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Kekuatan : Dengan membuat kesepakatan belajar, peserta didik sedikit banyak akan berlatih
mematuhi apa yang sudah menjadi kesepatan bersama, utamanya dalam menjaga ke kondusifan
selama pembelajaran
Kelemahan : Sedikit memakan waktu dalam menyusun kesepakatan belajar.
b. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning.
Kekuatan : Penerapan Model pembelajaran PBL dapat memfasilitasi pembelajaran berfokus pada
peserta didik dan meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
Kelemahan : Kegiatan pemebelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBL tergolong
relatif lama dalam pengaplikasiannya.
c. Memanfaatkan media LCD-Proyektor
Kekuatan : pemanfaatan media LCD-Proyektor akan lebih membuat kegiatan Belar mengajar
lebih menarik, dan sumber belajar tidak hanya dari buku saja. Akan tetapi bisa dengan gambar,
video yang relevan dengan materi yang diajarkan.
Kelemahan : Butuh waktu persiapan yang lebih banyak
d. Diselipkan ice breaking di saat peserta didik mulai tidak fokus pada kegiatan pembelajaran.
Kekuatan : ice breaking diberikan guna memberikan semangat bagi peserta didik dikala peserta
didik mulai bosan dengan kegiatan pembelajaran
Kelemahan : Harus menyiapkan ice breaking lebih dari 1.
e. Penerapan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi
Kekuatan : dengan penerapan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, bisa memfasilitasi
pembelajaran sesuai dengan gaya belajar masing-maisng individu serta diakhir sesi, dalam
mengecek pemahaman siswa bisa disesuaika dengan pilihan masing-maisng.
Kelemahan : persiapan memvariasikan pembelajaran memerlukan waktu lumayan banyak.

7. Memilih satu alternatif yang dianggap paling efektif


a. Membuat kesepakatan belajar sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan Pembelajaran
Berdiferensiasi
c. Memanfaatkan media seperti LCD-Proyektor sehingga kegiatan pembelajaran menarik dan tidak
terpaku pada metode ceramah saja.
d. Diselipkan ice breaking di saat peserta didik mulai tidak fokus pada kegiatan pembelajaran.

8. Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/kasus tersebut


Alternatif :
a. Peserta Didik dan Guru bersama-sama membuat kesepakatan belajar sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Guru menyiapakan Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan
Pembelajaran Berdiferensiasi
c. Guru menyiapakn pemanfaatkan media seperti LCD-Proyektor sehingga kegiatan pembelajaran
menarik dan tidak terpaku pada metode ceramah saja.
d. Guru menyiapkan beberapa ice breaking

Kegiatan Awal :

- Guru bersama siswa saling memberi dan menjawab salam serta menyampaikan kabarnya
masing-masing.

- Kelas dilanjutkan dengan berdo’a. Doa dipimpin oleh salah satu siswa.

- Siswa dicek kehadiran dengan melakukan presensi oleh guru

- Siswa menyanyikan lagu “Indonesia Raya” untuk tetap menanamkan jika Nasionalisme pada diri
peserta didik.

- Siswa melantunkan “Asmaul Husna”

- Siswa beserta guru membuat kesepakatan kelas

- Siswa menyimak apersepsi dari guru tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan
pengalamannya sebagai bekal pelajaran berikutnya.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, aktivitas pembelajaran serta sistem penilaian.

Kegiatan Inti :

Fase 1 : Mengorientasikan Siswa pada Masalah

- Siswa mengamati video yang ditayangkan guru tentang salah satu cara menjaga kebersihan diri.
- Siswa diminta secara bergantian menanggapi terkait video tersebut.

Fase 2 : Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar

- Kelas dibagi menjadi 3 kelompok kecil sesuai dengan gaya belajar dan kemampuan peserta
didik.
- Guru membagikan materi ajar dan LKPD ke masing-masing kelompok
- Siswa diberi petunjuk oleh guru cara pengisian LKPD dan menjelaskan tugas yang harus
diselesaikan dalam LKPD tersebut.

Fase 3 : Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok

- Siswa dalam kelompok mencermati Gambar-gambar sesuai materi yang diajarkan.


- Melaui diskusi kelompok siswa diminta untuk menemukan berbagai cara Menjaga kebersihan
diri, yang kemudian dituangkan ke dalam LKPD masing-masing.
- Setiap kelompok diharapakan menghasilkan hasil diskusi yang berbeda-beda.
- Siswa dan Guru saling bertanya jawab mengenai hal-hal yang kurang dipahami

Fase 4 : Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


- Jika LKPD sudah selesai dikerjakan, maka selanjutnya mempresentasikan hasil oleh masing-
masing kelompok.
Fase 5: Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
- Salah satu kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
- Kelompok yang lain diminta menanggapi kelompok yang sedang presentasi.
- Setelah presentasi selesai siswa mencermati penguatan dari guru

Kegiatan penutup :
- Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil kegiatan pembelajaran hari ini.
- Guru dan Siswa mengadakan refleksi serta dari pembelajaran yang telah dilaksanakan
- Siswa menyimak pemberian rencana kegiatan tindak lanjut oleh guru dalam bentuk tugas
kelompok/ perseorangan
- Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
- Siswa menyimak pemberian motivasi terkait protokol kesehatan
- Kegiatan belajar ditutup dengan doa. Doa dipimpin oleh siswa yang paling aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Nama : Wahyu Ratu Azzahroh
NIM : 858854737
Prodi : S1 PGSD – BI
Mata Kuliah : Tugas Akhir Program (TAP) / IDIK4500

Kasus Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD (Kelas IV-C MI Bustanul Ulum-Kota Batu):

Penyelesaian Kasus/Analisis Kasus:


1. Membaca keseluruhan wacana kasus dengan cermat sehingga informasi kunci yang
dipaparkan dalam kasus dapat diidentifikasi secara menyeluruh.

Guru mengajarkan mata pelajaran Matematika dengan topik “Membandingkan Pecahan”. Pada
kegiatan ini, guru menyampaikan konsep dasar membandingkan pecahan terlebih dahulu sebelum
menyajikan rumusnya. Guru menggunakan gambar persegi panjang yang terbagi sesuai bagian
dari pecahan yang digambarkan pada papan tulis dan dicatat kembali oleh siswa. Oleh karena itu,
siswa menirukan dan membuat gambar persegi panjang sesuai imajinasi siswa tanpa adanya
standar ukuran persegi panjang itu sendiri. Hal ini menimbulkan permasalahan ketika siswa
mengerjakan soal membandingkan pecahan. Siswa tidak dapat menemukan perbandingan yang
baku dari dua pecahan karena gambar yang dibuat siswa tidak sesuai dengan bagian-bagian dari
pecahan yang diminta.

2. Mengidentifikasi berbagai informasi kunci yang terdapat dalam kasus.

a) Guru mengajarkan mata pelajaran matematika dengan topik membandingkan pecahan


b) Guru menyampaikan konsep dasar membandingkan pecahan dengan menggambar persegi
panjang yang dibagi-bagi di papan tulis.
c) Siswa menirukan gambar guru tanpa ada standar ukuran panjang persegi dan bagian-
bagiannya
d) Siswa tidak dapat menemukan perbandingan yang baku dari dua pecahan karena gambar yang
dibuat siswa tidak sesuai dengan bagian-bagian dari pecahan yang diminta.

3. Mengaitkan informasi-informasi kunci sehingga ditemukan permasalahan. Perumusan


masalah yang ditemukan dapat dijabarkan dalam kalimat pertanyaan atau pernyataan.

Rumusan Masalah:
“Mengapa siswa tidak dapat membandingkan pecahan dengan benar?”
“Bagaimana agar pembelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa dan menghasilkan nilai
yang baik?”

4. Menganalisis penyebab masalah yang terjadi:

a) Guru tidak menekankan berapa ukuran utuh bagian persegi panjang sehingga siswa membuat
persegi panjang sesukanya dan memotongnya tanpa adanya ukuran baku
b) Siswa tidak membuat ukuran persegi panjang yang sama dengan bagian yang utuh untuk
dibagi-bagi menjadi pecahan
c) Guru tidak menggunakan media untuk membantu proses pembelajaran

5. Mengembangkan alternatif pemecahan dari penyebab masalahnya.


a) Guru menjelaskan dengan detail bahwa 1 bagian persegi panjang, setelah dibagi-bagi dengan
panjang yang sama, maka jika digabungkan lagi maka ukurannya masih sama
1
b) Guru menggunakan media “Papan Pecahan” yang berisi pecahan mulai dari: 1 bagian utuh, ,
2
1
, dst. Dengan begitu siswa memahami bahwa ukuran sebenarnya adalah tetap dan tidak
3
berubah-ubah. Jika ukuran sudah sesuai, maka siswa akan lebih mudah membandingkan
1 3
pecahan yang diberikan dengan melihat papan pecahan, contoh: <
2 5

c) Guru membuat lembar kerja membandingkan pecahan dengan bagian-bagian pecahan yang
tepat

6. Menganalisis kekuatan dan kelemahan setiap alternatif.


a) Guru menjelaskan dengan detail bahwa 1 bagian persegi panjang, setelah dibagi-bagi dengan
panjang yang sama, maka jika digabungkan lagi maka ukurannya masih sama
Kekuatan:
 Pemahaman siswa lebih matang mengenai ukuran-ukuran bagian-bagian yang telah
dipotong-potong, sehingga siswa dapat membandingkan pecahan dengan lebih mudah
 Siswa lebih teliti dalam membuat bagian-bagian pecahan
Kelemahan:
 Membutuhkan waktu yang lebih panjang
 Perlu tingkat fokus siswa yang lebih tinggi
1
b) Guru menggunakan media “Papan Pecahan” yang berisi pecahan mulai dari: 1 bagian utuh, ,
2
1
, dst. Dengan begitu siswa memahami bahwa ukuran sebenarnya adalah tetap dan tidak
3
berubah-ubah
Kekuatan:
 Siswa memiliki gambaran yang jelas mengenai pecahan dan bagian-bagiannya dan
mempermudah siswa membandingkan pecahan karena ada contoh yang jelas
 Siswa dapat mempraktekkan secara langsung membandingkan pecahan dengan media
yang telah disiapkan
Kelemahan:
 Membutuhkan banyak waktu untuk menyiapkan papan pecahan tersebut karena harus
membuat desain yang dilanjutkan dengan menggunting dan menempel
c) Guru membuat lembar kerja membandingkan pecahan dengan bagian-bagian pecahan yang
tepat
Kekuatan:
 Siswa bisa langsung mengerjakan lembar kerja tanpa harus membuat gambar terlebih
dahulu
Kelemahan:
 Siswa kurang terasah kemampuan menggambar dengan membagi-bagi bagian tertentu
sehingga ketika diberikan soal diminta untuk membuat pecahan kembali dan
membandingkannya maka belum tentu siswa dapat membuatnya dengan tepat

7. Memilih satu alternatif yang dianggap paling efektif


 Guru menjelaskan dengan detail bahwa 1 bagian persegi panjang, setelah dibagi-bagi
dengan panjang yang sama, maka jika digabungkan lagi maka ukurannya masih sama
 Guru menggunakan media “Papan Pecahan” yang berisi pecahan mulai dari: 1 bagian
1 1
utuh, , , dst. Dengan begitu siswa memahami bahwa ukuran sebenarnya adalah
2 3
tetap dan tidak berubah-ubah. Jika ukuran sudah sesuai, maka siswa akan lebih mudah
1 3
membandingkan pecahan yang diberikan dengan melihat papan pecahan, contoh: <
2 5

8. Menyusun dan menuliskan jawaban dari masalah/kasus tersebut


Kegiatan Awal:
 Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam dan menanyakan kabar (Orientasi)
 Berdo’a dipimpin oleh salah satu peserta didik. Peserta didik yang diminta memimpin
membaca do’a adalah peserta didik yang mendapatkan giliran menurut nomor absen
(Religius dan tanggung jawab)
 Mengecek kehadiran peserta didik
 Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
- Materi sebelumnya adalah mengurutkan pecahan
- Materi yang akan dipelajari adalah membandingkan pecahan
 Melakukan apersepsi melalui tanya jawab
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini.
 Guru menyampaikan penilaian yang akan dilakukan pada hari ini.

Kegiatan Inti:
 Peserta didik melakukan tanya jawab terkait topik membandingkan pecahan
 Guru menjelaskan materi tentang membandingkan pecahan dengan media “Papan Pecahan”.
 Guru memberikan beberapa contoh soal membandingkan pecahan dengan gambar dan
metode yang sudah ditentukan
 Peserta didik dan guru kembali melakukan tanya jawab, khususnya pada bagian yang belum
dipahami
 Peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sekelompok mengenai
perkalian dan pembagian beserta contohnya. Fungsinya adalah agar peserta didik yang
belum memahami materi dapat memahami materi melalui diskusi/tutor sebaya.
 Peserta didik mengerjakan latihan soal membandingkan pecahan menggunakan media
“Papan Pecahan” yang telah disiapkan oleh guru
 Guru mengamati apakah ada peserta didik yang merasa kesulitan dalam proses mengerjakan
latihan soal.
 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Kegiatan Penutup:
 Peserta didik bersama guru melakukan refleksi dan membuat kesimpulan tentang
pembelajaran hari ini.
 Guru memberi informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
 Peserta didik bersama guru doa bersama
NAMA : DESI RATNA WULAN
NIM : 858861391
MATA KULIAH : TUGAS AKHIR PROGRAM

TUGAS SESI 4

Soal Kasus Matakuliah TAP

Bu Intan mengajar di kelas 2 SDN 7 Dongko. Suatu hari Bu Intan mengajak anak-anak berbincang-bincang
mengenai sayur-sayuran yang banyak dijual di pasar. Anak-anak diminta menyebutkan sayur yang paling
disukainya dan menuliskannya di buku masing-masing. Anak-anak kelihatan gembira dan berlomba menyebutkan
dan menuliskan sayur yang disukainya. Pada akhir perbincangan Bu Intan meminta seorang anak menuliskan nama
sayur yang sudah disebutkan, sedangkan anak-anak lain mencocokkan pekerjaannya dengan tulisan di papan.
Setelah selesai anak-anak diminta membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang ditulis di papan tulis.
Bu Intan: "Anak-anak, lihat kata-kata ini. Ini nama sayur-sayuran. Baca baik-baik, buat kalimat dengan kata-kata
itu ya."
Anak-anak menjawab serentak: "Ya, Bu." Kemudian Bu Intan pergi ke mejanya dan memperhatikan apa yang
dilakukan anak-anak. Karena tak seorangpun yang mulai bekerja, Bu Intan kelihatan tidak sabar. "Cepat bekerja,
dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Bu Intan dengan suara keras. Anak-anak kelihatan bingung,
namun Bu Intan diam saja dan tetap duduk di kursinya. Perhatian anak-anak menjadi berkurang, bahkan ada yang
mulai mengantuk, dan sebagian mulai bermain-main. Mendengar suara gaduh, Bu Intan dengan keras menyuruh
anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena
tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Intan memanggil kembali dengan suara keras agar semua anak
membuat kalimat.

1. Kasus : Tentang Pembelajaran Yang Bu Intan Lakukan Bersama Siswa Kelas 2 Dengan Tema
Sayur-sayuran

2. Identifikasi Informasi Kunci Atau Penting Yang Terdapat Di Dalam Kasus

Dari ilustrasi pembelajaran yang dilakuakn oleh Bu Intan di Kelas 2 SD diatas dapat diketahui beberapa
informasi penting, diataranya:

1. Bu Intan berbincang-bincang dengan siswa tentang sayur-sayuran yang ada di pasar dan meminta
siswa menyebutkan nama sayuran tersebut
2. Bu Intan meminta seorang anak untuk menuliskan nama sayuran yang telah dituliskan disebuah
buku ke papan tulis
3. Bu Intan meminta siswa untuk membuat kalimat dari kata-kata nama sayur yang telah dituliskan
di papan tulis
4. "Cepat bekerja, dan angkat tangan jika sudah punya kalimat." kata Bu Intan dengan suara keras.
Bu Intan dengan keras menyuruh anak-anak diam dan menunjuk seorang anak untuk membacakan
kalimatnya. Anak yang ditunjuk diam karena tidak punya kalimat yang akan dibacakan. Bu Intan
memanggil kembali dengan suara keras agar semua anak membuat kalimat.

3. Mengaitkan informasi-informasi tersebut sehingga muncul permasalahan atau


pertanyaan dari kasus tersebut

Setalah melakukan identifikasi masalah diatas, selanjutnya dapat dibuat perumusan masalah sebagai
berikut ini:

1. Mengapa Bu Intan tidak memberikan penjelasan dan tidak memberikan contoh cara membuat
kalimat yang terdiri dari kata-kata sayur?
2. Mengapa Bu Intan harus berkata-kata dengan suara keras agar siswa mau mengerjakan tugas yang
diberikan?
3. Pendekatan apa yang bisa di lakukan oleh Bu Intan untuk siswa kelas 2 tersebut agar bisa
membuat kalimat dari kata-kata yang telah ada?

4. Analisis penyebab masalah yang terjadi

Dari perumusan masalah pada langkah nomor 3, teridentifikasi beberapa masalah seperti berikut ini:

1. Bu Intan tidak memberikan penjelasan tentang cara membuat kalimat serta tidak memberikan
contoh kalimat sederhana sesuai dengan kata-kata yang telah dituliskan dipapan tulis tersebut.
2. Bersuara keras tidak akan menyelesaikan masalah saat dikelas terlebih lagi untuk siswa kelas 2
SD dan ini yang terjadi pada pembelajaran yang Bu Intanl lakukan
3. Bu Intan tidak menggunakan pendekatan yang sesuai baik saat menyampaikan pembelajaran dan
meminta siswa untuk membuatkan kalimat yang terdiri dari kata-kata sayur

5. Mengembangkan Alternatif Pemecahan Masalah

Adapun alternatif pemecahan masalah yang dapat dimunculkan berdasarkan ilustrasi pembelajaran yang
dilakukan oleh Bu Intan terhadap siswa kelas 2 SD, yaitu:

1. Seharusnya Bu Intan memberikan penjelasan tentang cara membuat kalimat yang baik dan benar,
lalu kemudian memberikan contoh kalimat sederhana yang terdiri dari kata-kata sayuran,
misalnya: tomat berwarna merah, ibu membeli labu dan sebagainya, cukup dengan kalimat
sederhana yang terdiri dari 2-3 kata saja
2. Seharusnya Bu Intan tidak berkata-kata yang keras terlebih lagi untuk siswa kelas 2, sebab
perkataan yang keras bisa membuat siswa trauma atau merasa takut dalam mengikuti
pembelajaran dikelas, jika siswa sudah merasa takut bisa saja membuat siswa tidak ingin lagi
belajar di kelas tersebut dan tidak berani lagi bertemu guru yang bersangkutan
3. Seharusnya Bu Intan menggunakan pendekatan di dalam pembelajaran tersebut, seperti
pendekatan tematik. Pendekatan tematik bisa dilakukan karena pemikiran siswa kelas 2 masih
bersifat holistik. Dalam KBBI kata holisme (holistik) didefiniskan sebagai cara pendekatan
terhadap suatu masalah atau gejala, dengan memandang gejala atau masalah tersebut sebagai suatu
kesatuan yang utuh.

6. Menganalisis Kekuatan Dan Kelemahan Setiap Alternatif

a. Kekuatan

Ada beberapa kekuatan dari ilustrasi kegiatan pembelajaran diatas, yaitu:

1. Bu Intan telah berhasil menjalin komunikasi yang sangat baik dengan siswa, hal ini terbukti dari
percakapan sederhana yang dilakukan oleh Bu Intan dengan siswa kelas 2 untuk menyebutkan
nama sayuran yang ada dipasar
2. Bu Intan bisa saja menggunakan pendekatan terpadu kepada siswa yaitu dengan memberikan
contoh cara membuat kalimat sederhana yang terdiri dari kata-kata sayuran
3. Bu Intan bisa saja berkata dengan lembut atau dengan menggunakan isyarat kepada siswa agar
diam dan tidak bermain-main saat pembelajaran sedang berlangsung

b. Kelemahan

1. Bu Intan tidak menjelaskan cara membuat kalimat sederhana dan juga tidak memberikan contoh
kalimat sederhana yang terdiri dari kata-kata sayuran
2. Siswa tidak mengerti cara mengerjakan soal yang diberikan oleh Bu Intan
3. Bu Intan tidak menggunakan pendekatan dalam pembelajaran

7. Memilih Satu Alternatif Yang Dianggap Paling Efektif

Adapun alternatif yang akan digunakan untuk memecahkan permasalahan terhadap ilustrasi pembelajaran
yang Bu Intan lakukan di Kelas 2 SD, yaitu dengan:

 Memilih salah satu pendekatan yang tepat agar siswa bisa memahami tentang tugas atau latihan
yang akan diberikan, pendekatan tersebut adalah pendekatan terpadu. Bu Intan menggunakan
pendekatan terpadu dengan meminta siswa menyebutkan nama-nama sayuran yang ada dipasar,
kemudian meminta siswa menuliskannya di buku, lalu kemudian membuatnya menjadi sebuah
kalimat sederhana.
8. Menyusun Dan Menuliskan Jawaban Dari Masalah/Kasus Tersebut

Adapun solusi yang bisa dilakukan terhadap kasus Bu Intan diatas, yaitu dengan:

1. Menggunakan pendekatan terpadu, penggunaan pendekatan terpadu bisa disebut dengan


pendekatan tematik, sehingga satu materi bisa digunakan untuk mata pelajaran yang lain.
Pendekatan terpadu adalah pendekatan yang lebih berpusat pada kaaktifan siswa saat
pembelajaran berlangsung.
2. Bu Intan bisa memulai pembelajaran sesuai yang tertuang pada RPP, yaitu dengan adanya
kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti dan juga penutup
3. Bu Intan sudah sangat baik dalam memulai pembelajaran terlebih lagi untuk siswa kelas 2 yaitu
dengan mengajak berbincang-bincang tentang lingkungan yang ada disekitarnya
4. Untuk penugasan yang diberikan kepada siswa, Bu Intan bisa memberikan beberapa contoh
kalimat terlebih dahulu barulah kemudian meminta siswa membuat kalimat sederhana yang cukup
terdiri dari 2 – 3 kata
5. Bu Intan bisa membiarkan setiap siswa untuk berfikir, berimajinasi dan mengungkapkan kalimat
yang dibuat siswa meskipun dengan bahasa sehari-hari (tidak menggunakan bahasa baku), baru
lah setelah siswa berhasil mengungkapkannya Bu Intan memberikan pernyataan yang benar
terhadap kalimat yang baru saja diungkapkan siswa tadi
6. Hindari menyela atau mengatakan bahwa kalimat yang diungkapkan siswa itu salah, meskipun
memang kenyataannya salah gunakan kalimat pembanding yang sebenarnya terhadap ungkapan
kalimat siswa tadi
7. Suara yang keras untuk menegur siswa bisa diganti dengan menggunakan bahasa isyarat tubuh,
seperti meletakkan jari telunjuk pada mulut untuk tanda agar siswa diam, mengacungkan jempol
tanda setuju terhadap jawaban siswa, dan menggelengkan kepala tanda tidak setuju terhadap
jawaban siswa.

Anda mungkin juga menyukai