TAP/PDGK 4500
AFDILA FAJAR FITRI
856233695
1. Identifikasi empat peristiwa penting yang terjadi dalam kasus pembelajaran yang di
kelola oleh pak andi,yang dapat mengakibatkan timbulnya masalah :
Pada saat akan memulai pembelajaran Pak Andi tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan di capai .
Pak andi tidak memaparkan dan menjelaskan media pembelajaran yang telah di
siapkannya di depan kelas
Pak andi tidak mengawasi siswa dalam mengerjakan soal latihan yang telah di
berikan sehingga anak-anak tidak kunjung selesai mengerjakan soal yang di berikan
Pak andi tidak menanyakan pemahaman siswa tentang materi Demokrai yang telah
di sampaikan nya sehingga siswa bingung dan merasa bosan .
Kekurangan :
Media pembelajaran yang di bawa oleh pak Andi tidak digunakan dan di
paparkan di dalam kelas,sehingga siswa bertanya-tanya kenapa media tersebuat
tidak digunakan .
Pak Andi tidak memastikan bahwa siswa telah memahami materi yang telah di
sampaikan dan di jelaskan di depan kelas .
Pak andi tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai di awal
pembelajaran .
c. Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan pemahaman siswa terhadap topic “Demokrasi”
melalui :
a. Media Pembelajaran
b. Metode Pembelajaran
d. Tujuan Perbaikan
Meningkatkan kinerja guru sehingga meningkatkan pemahan siswa pada materi
“Demokrasi “ . melalui :
Penggunaan alat peraga
Metode Belajar demontrasi
A. Pembukaan
Pak Teguh menggunakan benda-benda yang akrab dengan keseharian siswa sehingga
pembelajaran menjadi lebih kontekstual, seperti kotak sepatu, kaleng susu, stoples, dan
caping (topi petani). Pembelajaran yang kontekstual akan membuat siswa (Malta)
menjadi lebih merasa terlibat, dan akan cenderung memunculkan rasa ingin berpartisipasi
dalam proses pembelajaran.
2. Tiga (3) hal yang membuat Malta bosan dan mengantuk dalam pelajaran
Bahasa Indonesia adalah:
Bu Risa selalu menggunakan strategi mengajar yang sama, tidak bervariasi. Anak-
anak sering diminta membaca secara bergilir.
Alasan:
Karena seringnya guru melakukan pembelajaran dengan strategi ini, Malta bahkan dapat
menebak bagian bacaan yang akan menjadi tugasnya. Ini membuatnya menjadi bosan.
Sepertinya Bu risa jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan strategi pembelajaran
lain yang lebih menarik dan lebih efektif. Rasa bosan tersebut dialihkan Malta dengan
membaca komik.
Malta sudah dapat menebak bagian bacaan yang akan menjadi gilirannya.
Alasan:Karena seringnya Bu Risa menggunakan strategi membaca bergilir, Malta sudah
dapat menebak bagian bacaan (kalimat) yang akan menjadi tugasnya untuk membaca.
Malta , setelah menebak dan memberi tanda di bagian tertentu dari bacaan tersebut
merasa aman jika sampai tiba waktu gilirannya membaca. Pada kenyataannya Malta
memang telah berhasil menebak bagian bacaan yang menjadi tugasnya saat membaca
tekstersebut .
Malta adalah siswa yang cerdas sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia yang
dilakukan Bu Risa tidak memberikan tantangan belajar yang berarti untuk Malta.
Alasan:
Siswa-siswa cerdas seperti Malta selalu memerlukan kegiatan belajar atau tugas-tugas
yang menantang. Kecerdasan Malta terbukti dengan kemampuannya menebak bagian
bacaan yang akan menjadi tugasnya membaca. Ia juga cerdik, karena dapat mengelabui
Bu Risa dan kawan-kawannya seakan-akan sedang memperhatikan bacaan kawannya,
bukan sedang membaca komik. Cara yang dilakukan Malta adalah dengan meletakkan
komik di atas buku Bahasa Indonesia, sehingga semua mengira dia membaca buku
Bahasa Indonesia .
3. Rancangan kegiatan belajar Bahasa Indonesia untuk anak yang gemar membaca
seperti :
A Kegiatan Awal
B. Kegiatan Inti
C PENUTUP
Pada rancangan di atas, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan membaca, tapi
juga keterampilan menyimak, menulis (keterampilan berbahasa tulis), dan berbicara
(keterampilan berbahasa lisan).
Pada rancangan pembelajaran di atas, kelas menjadi lebih aktif, dan seluruh siswa
termasuk siswa yang gemar membaca seperti Malta akan dapat mengembangkan
potensinya.