1. Benang merah dari ketiga landasan pembelajaran terpadu sehingga mendorong lahirnya
pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang berpusat pada kreativitas peserta didik
dan menghargai potensi alamiah yang dimilikinya seperti bakat dan minat dengan
memperhatikan pengalaman langsung kepada peserta didik mengenai konteks
pembelajaran secara nyata (konkrit). Kemudian penyajian pemebelajaran dengan tema
mendekatkan pembelajaran degan keuinikan / kekhasan peserta didik
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menganalisis unsur-unsur pidato dengan
benar pada teks bacaan berjudul “Ibu RT, Sang Pemersatu”.
2. Melalui kegiatan pengamatan, siswamampu mengidentifikasi ciri fisik laki-laki setelah pada
masa pubertas.
B. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberi salam lalu berdoa bersama-sama 15 Menit
2. Mengecek kehadiran siswa serta memberikan arahan
selalu menaatiprotokol kesehatan seperti memakai
masker, mencucitangan,dan jaga jarak.
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
5. Guru mengaitkan materi saat ini dengan pengetahuan
siswa sehari-hari:
- Guru menyajikan gambar poster di papan tulis,
kemudian siswa diberikan stimulus berupa
pertanyaan.
- Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
- Guru mengarahkan siswa pada pembelajaran yang
akan dilakukan selanjutnya.
C. Penilaian
No Aspek Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen Waktu Penilaian
Penilaian
1 Sikap Observasi Format Penilaian sikap Selama proses
perilaku pembelajaran
2 Pengetahuan Tes tulis Lembar soal Uraian Setelah selesai
Pembelajaran
3 Keterampilan Kinerja Rubrik penilaian Saat Presentasi
kelompok
Tema 7 KEPEMIMPINAN
Sub Tema 1 PEMIMPIN DI SEKITARKU
Nama Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Petunjuk Pengerjaan
1.Berdoalah sebelum kalian mengerjakan
2.Pengerjaan tugas dilakukan secara berkelompok dengan bimbingan guru
3.Kerjakanlah LKPD sesuai petunjuknya
4.Jika ada yang kurang dipahami, tanyakan pada gurumu
Materi Pokok
1.Unsur-unsur Pidato
2.Ciri –ciri fisik perempuan dan laki-laki pada masa pubertas
Tujuan Kegiatan
1.Menganalisis unsur-unsur pidato
2.Membuat rancangan konsep pidato
3.Menemukan perbedaan ciri fisik perempuan dan laki-laki pada masa pubertas
Selamat Mengerjakan!
Tugas kelompok
Ayo membaca !
Teks Bacaan
Kampung Sehat Melati menjadi kampung percontohan. Kampung ini sering dikunjungi
masyarakat dari berbagai penjuru. Lingkungan yang bersih, warga yang sehat, dan warga yang kreatif
sering diliput berbagai media untuk dijadikan panutan masyarakat. Tidak seperti lazimnya permukiman
lain, warga Kampung Sehat Melati mendaulat seorang ibu sebagai ketua
RT. Ia adalah Ibu Erika, seorang guru sekolah dasar yang ramah, bersahaja, dan juga berwibawa. Bagi
warga, Ibu Erika adalah pengayom yang selalu dapat mereka datangi untuk mencari solusi berbagai
masalah.
Ibu Erika menyadari bahwa kehidupan bermasyarakat kadang menimbulkan perselisihan.
Perselisihan karena adanya perbedaan nilai-nilai antaranggota masyarakat. Oleh karena itu, Ibu Erika
berinisiatif untuk memperbanyak kegiatan yang melibatkan seluruh warga. Senam sehat bersama,
misalnya, bukan sekadar ingin mewujudkan masyarakat sehat,
tapi juga bertujuan mempererat hubungan antarwarga. Setelah senam, warga berkumpul di lapangan.
Mereka membawa makanan kecil untuk dinikmati bersama sambil bertukar cerita.
Ibu Erika juga mengajak warga mempraktikkan pengelolaan sampah mandiri. Untuk memotivasi
warga, Ibu Erika ikut bekerja membersihkanlingkungan dalam setiap kegiatan kerja bakti.
Ibu Erika berencana mendirikan Pos Pelayanan Terpadu. Ketika memaparkanrencananya, di
hadapan seluruh warga ia menyampaikan ajakannya,“Selamat pagi Bapak dan Ibu, selamat datang di
acara kebersamaan yangdiadakan di hari Minggu ini. Saya sangat senang dapat bertemu seluruhwarga
pada acara yang menyatukan kita semua.”
“Bapak dan Ibu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pentingnyakebersamaan untuk
kesejahteraan warga. Kesejahteraan yang sayamaksud kali ini adalah kesehatan. Bagi saya, warga yang
sejahtera adalahwarga yang sehat.”
“Wargaku tercinta. Kita boleh berbangga, kampung kita dijadikan contoholeh banyak pihak. Pola
hidup bersih yang kita nikmati hasilnya, ternyatatidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Namun,
kita tidak bolehberpuas diri. Masih banyak hal yang harus kita kembangkan Bersama untuk menjadi lebih
baik, lebih sehat, dan lebih sejahtera.”
“Bapak dan Ibu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pentingnya kebersamaan untuk
kesejahteraan warga. Kesejahteraan yang saya maksud kali ini adalah kesehatan. Bagi saya, warga yang
sejahtera adalah warga yang sehat.”
“Wargaku tercinta. Kita boleh berbangga, kampung kita dijadikan contoh oleh banyak pihak. Pola
hidup bersih yang kita nikmati hasilnya, ternyata tidak hanya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Namun,
kita tidak boleh berpuas diri. Masih banyak hal yang harus kita kembangkan bersama untuk
menjadi lebih baik, lebih sehat, dan lebih sejahtera.”
“Untuk melanjutkan cita-cita mewujudkan kampung sehat, saya mengajak seluruh warga aktif
terlibat dalam Pos Pelayanan Terpadu yang akan kita kelola bersama. Mari kita berusaha mewujudkan
masyarakat sehat secara mandiri. Saya percaya bahwa kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian kita
semua. Saya menunggu peran setiap warga.”
“Para dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya, mari sisihkan sedikit waktu untuk
menyumbangkan ilmu dan tenaga Bapak dan Ibu demi kesehatan lingkungan terdekat. Bukan pundi uang
yang akan bertambah, tetapi pundi amal yang akan berlimpah. Bukan untuk ketenaran nama sebagai
orang hebat, tetapi demi kehidupan kampung yang sehat dan kuat.”
“Bapak dan Ibu, terima kasih atas seluruh dukungan yang telah diberikan selama ini. Terima
kasih juga telah datang ke acara rutin bulanan di hari ini. Semoga pertemuan kita kali ini, dapat
memberikan manfaat bagi seluruh warga.”
Ternyata, kerelawanan para dokter dan perawat memang dinikmati dan bahkan menular ke warga
lain. Banyak warga yang menawarkan tenaga untuk bergantian melakukan pelayanan timbang berat
badan, membuat kartu sehat, mengingatkan jadwal imunisasi, bahkan memasak makanan sehat sekali
sepekan untuk dibagikan kepada anak-anak.
Warga Kampung Sehat Melati sangat beruntung memiliki sosok Ibu Erika sebagai ketua RT.
Kampung Sehat Melati tidak sekadar rindang, bersih, dan sehat. Dengan teladan serta nilai-nilai
luhur yang ditularkannya, kehidupan warga berjalan rukun, tenteram, dan produktif.
Tugas Diskusi!
Setelah kalian membaca bacaan “Ibu RT, Sang Pemersatu”. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini
bersama teman kelompokmu!
1. Siapakah nama pembicara dalam pidato yang terdapat pada bacaan,”Ibu RT, Sang Pemersatu”
tersebut ?
2. Siapa Sasaran Pendengar Pidato pada Bacaan,”Ibu RT, Sang Pemersatu” di atas?
3. Bagaimana sikap kepemimpinan Ibu RT dalam bacaan itu?
4. Buatlah rancangan konsep pidato dalam bentuk bagan seperti pada buku siswa Tema 7, hal 8!
5. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas!
Lembar Penilaian
a. Penilaian Sikap
Format Penilaian Sikap dalam Praktek IPA
Perilaku
No. Nama Bekerja- Tanggung Penuh Percaya Nilai Ket.
sama jawab Perhatian diri
1
2
3
4
5
6
7
8 dst
Catatan:
Kolom perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
1 = Sangat kurang
2 = Kurang
3 = Sedang
4 = Baik
5 = Sangat baik
Nilai merupakan jumlah dari skor-skor tiap indikator perilaku.
Keterangan diisi dengan kriteria berikut.
1) Nilai 18 – 20 berarti sangat baik
2) Nilai 14 – 17 berarti baik
3) Nilai 10 – 13 berarti sedang
4) Nilai 6 – 9 berarti kurang
5) Nilai 0 – 8 berarti sangat kurang
b. Penilaian Pengetahuan
Tes tulis: Soal Uraian
Kunci Jawaban Soal Uraian
c. Penilaian Keterampilan
Rating Scales
Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa di Kelas VI SD
(Menggunakan Skala Penilaian)
1 =Tidak kompeten
2 = Cukup kompeten
3 = Kompeten
4 = Sangat kompeten
Jika seorang peserta didik memperoleh skor 16 dapat ditetapkan “sangat kompeten”.