Anda di halaman 1dari 230

MODUL AJAR

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


(TEKS LHO)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Menyimak

Tema /bab Teks LHO


Sub tema Menyimak teks LHO

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
LHO.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi
dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
Pembelajaran perasaan, pandangan, arahan atau pesan yangakurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan
fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelarwicara.
Tujuan 1. Mendefinisikan laporan hasil observasi berdasarkan interprestasi baik secara lisan
Pembelajaran maupun tulisan
2. Mengidentifikasi ciri-ciri teks hasil laporan observasi dengan kritis dan cermat
3. Menganalisis informasi yang tidak akurat danbias dalam laporan hasil observasi dengan kritis
dan reflektif
4. Menentukan struktur teks laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif.

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa
Bermakna dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung,
menulis teks LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif?
Pemantik 2. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk mendukung
hasil observasi kalian?
3. Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 DAN 2

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa


bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
4. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
6. Guru melakukan asesmen diagnostik awal.
7. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaa
terkait dengan teks Laporan Hasil Observasi.
8. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti 1. siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 Kelompok kolaboratif
anggota. Setiap anggota kelompok melakukan
pembagian tugas.
2. Guru memberikan amplop berisi potongan-potongan teks
Belalang Anggrek kepada setiap kelompok.
3. Dalam satu kelompok, setiap siswa membacakan isi amplop
masingmasing secara
4. Setelah seluruh siswa membacakan bagian wacananya, siswa
mengecek tabel prediksi yang telah diisi dengan informasi yang
didapat.
5. Siswa mendiskusikan isian tabel prediksi dengan siswa lain.
Mereka juga dapat bertukar informasi terkait pernyataan
yang didapat.
6. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan informasi yang
didapat dari wacana yang diperdengarkan.
7. Siswa lain menyimak dan menanggapi dengan kritis jika ada
perbedaan informasi yang disampaikan.
8. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi yang sudah
disampaikan.
9. Siswa diperbolehkan membuka buku untuk mengecek informasi
yang didapat.

10. Siswa diminta untuk menyimak video tentang belalang anggrek Pertemuan ke-2
yang dapat diakses dengan memindai kode QR pada buku. Guru
dapat menayangkan video tersebut di depan kelas jika siswa
tidak memungkinkan mengakses video tersebut.
11. Siswa membandingkan informasi yang didapat dari teks dengan
video yang ditonton.
12. Guru mengajak siswa untuk mempelajari materi pada aktivitas 2
tentang struktur teks laporan hasil observasi.
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika
tidak memahami materi tersebut.
14. Secara individu, siswa mengidentifikasi struktur teks Tonggeret
yang dibacakan oleh guru (guru dapat merekamnya terlebih
dahulu)
15. Siswa mendiskusikan hasil jawaban mereka dalam kelompok
16. Beberapa perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusinya.
17. Guru memberikan apresiasi berupa pujian dan menyampaikan
kunci jawaban

Penutup 1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau


menyampaikan pendapat.
2. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
3. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum
dikuasai agar dapat menemukan solusinya.
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
5. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup
pembelajaran.

Asesmen A. Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran

B. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

C. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi dan Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
umpan balik 1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana
1. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
2. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam
materi pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran?
3. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar a. Pengertian laporan hasil observasi
Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta
yang didapatkan melalui proses pengamatan.
b. Pengertian objektif
Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang
didapat selama observasi. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk
menuliskan informasi dan data yang indra kalian benar-benar dapatkan.
c. Struktur laporan hasil observasi
1) Pernyataan umum atau klasifikasi
Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan
disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan
menjelaskan secara garis besar pemahaman terhadap hal tersebut.
Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas
pada bagian ini adalah nama ilmiah, klasifikasi umum binatang
(serangga/mamalia/unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum.
2) Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagianbagian dari objek. Contohnya, jika objek
observasi adalah binatang,
hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola
makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.
3) Deskripsi manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi
manusia maupun bagi alam secara umum.
d. Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara ilmiah
Laporan observasi dapat disajikan, baik secara populer maupun ilmiah.
Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi
bagiannya tidak lengkap. Hal itu sebagaimana yang tampak pada
artikel dalam surat kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah
memiliki bagian lebih lengkap dan sistematika teratur.
Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk
karya tulis atau yang lazim disebut dengan makalah. Adapun yang
dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang membahas suatu
persoalan dengan pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca
atau hasil pengamatan lapangan. Makalah biasanya disusun untuk
diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya.
Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu
mata pelajaran yang penyusunannya dapat berupa kajian hasil obervasi
lapangan. Makalah disajikan dalam bagian-bagian sebagai berikut.
Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMA/SMK Kelas X 34
1) Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi latar
belakang masalah, perumusan masalah, prosedur pemecahan
masalah, dan sistematika pembahasan.
2) Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam
mengembangkan jawaban terhadap masalah yang dirumuskan.
Pembahasan masalah dilengkapi dengan data lapangan (hasil
observasi) serta pendapat-pendapat penulis itu sendiri. Bagian ini
boleh saja disusun lebih dari satu bagian.
3) Kesimpulan
Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang
telah dibuat pada bagian pembahasan. Bagian ini merupakan hasil
pemaknaan kembali pembahasan, bukan ringkasan isi. Dalam
mengambil kesimpulan tersebut, penulis harus mengacu pada
permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
Lembar Kerja Simaklah laporan hasil observasi berjudul Tonggeret. Setelah itu, identifikasikanlah bagian-bagian teks
Pserta Didik
laporan hasil observasi tersebut menggunakan tabel seperti contoh !
(LKPD)
1 Tonggeret
Tonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang memiliki suara
paling nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang hidup
di dunia. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda.
Tonggeret mampu menghasilkan suara nyaring lantaran
me miliki tymbal yang terdapat dalam perut. Organ itu berupa
membran yang dilengkapi dengan otot-otot penggerak. Ketika otototot itu di gerakkan, membran akan
bergetar. Getaran itulah yang
meng hasilkan suara. Suara itu dapat semakin keras karena perut
tonggeret memiliki rongga udara yang berfungsi seperti amplifier.
Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka mengeluar kan suara begitu keras untuk
menarik perhatian tonggeret
betina. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang unik. Tonggeret
tidak dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain untuk menarik
perhatian betina, suara nyaring tersebut pun berguna untuk
melindungi mereka dari serangan burung yang akan memangsanya. Tonggeret dewasa hidup di
pepohonan hanya selama 2 — 4
pekan. Beberapa hari setelah kawin, mereka akan mati. Beberapa
spesies, bahkan cuma bertahan 3—4 hari. Saat bertelur, tonggeret
betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon
dan re rumputan. Namun setelah menetas, nimfa yang dihasilkan
jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang sedalam 30—50 cm
dan hidup dalam tanah selama 2—3 tahun. Namun, ada juga jenis
tonggeret di Amerika Serikat yang dapat hidup di dalam tanah
hingga 17 tahun. Tonggeret menyukai temperatur hangat, 24—
30OC untuk tumbuh optimal. Pada kondisi itu, nimfa akan keluar
dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa.
Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret
dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan
mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa,
tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan
hidup.
Petani kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai
per tanda kemarau akan datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar
di peng hujung musim hujan alias saat cuaca mulai panas. Saat
tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam
palawija, seperti: jagung dan kacang, karena musim kemarau akan
segera datang. Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara
tonggeret tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi digunakansebagai tanda musim kemarau akan
datang. Meskipun begitu,
tonggeret masih memiliki manfaat lain, yakni dijadikan santapan
dengan cara digoreng atau dibakar.
(Diadaptasi dari Chaidir, 2010)

Rubrik Tabel 1.1 Rubrik penilaian identifikasi struktur teks LHO


penilaian

NO Aspek Nilai dan Kriteria


Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Pemahaman isi Siswa mampu Siswa salah Siswa salah Siswa salah
tek mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
seluruh struktur satu struktur dua struktur seluruh struktur
teks dengan teks teks. teks
benar.
2 Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa Siswa tidak
menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan
alas seluruh alasan sebagian alasan alasan, tetapi alasan
yang yang tidak logis.
disampaikan disampaikan
dengan logis. dengan logis.

Kunci jawaban Pernyataan umum atau klasifikasi :


Paragraf 1
Alasan : Paragraf ini memberikan informasi umum terkait apa itu tonggeret.

Deskripsi bagian :
Paragraf 2–5
Alasan : Paragraf-paragraf ini memberikan informasi
rinci tentang tonggeret.
1. Paragraf dua menjelaskan mengapa
tonggeret dapat berbunyi nyaring.
2. Paragraf tiga menjelaskan fungsi dari
suara tonggeret bagi tonggeret jantan.
3. Paragraf empat menjelaskan daur hidup
tonggeret.
4. Paragraf lima menjelaskan makanan
tonggeret.
Deskripsi manfaat/simpulan:
Paragraf 6
Alasan : Paragraf ini menjelaskan manfaat tonggeret bagi manusia

Glosarium 1. Deskripsi : Pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci
2. Kalimat definisi : Kalimat yang memberikan penjelasan umum tentan suatu benda, hal, aktivitas
dan lain-lain
3. Kalimat deskripsi : Kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda sifat-
sifat tersebut merujuk pada halkhusus yang dapat ditangkap oleh pancaindera misalnya berupa
ukuran seperti besar kecil, tinggi rendah.
4. Observasi : Peninjauan secara cermat
5. Objektif : Keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi
6. Struktur :1) Cara sesuatu disusun atau dibangun; 2) yang disusun dengan pola tertentu;
3)pengaturan unsur atau bagian suatu
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(TEKS LHO)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Membaca

Tema /bab Teks LHO


Sub tema Membaca teks LHO

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks LHO.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi
dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
Pembelajaran teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain
untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan denganisi teks.
Tujuan 1. Menganalisis informasi faktual pada teks eksplanasi yang mendukung hasil laporan observasi
Pembelajaran 2. Mengidentifikasi kata-kata dan istilah-istilah ilmiah yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi.
3. Menentukan makna kata-kata dan istilah ilmiah yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi.

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Apa yang dapat kalian lakukan untuk meyakinkan bahwa informasi yang kalian temukan telah sesuai
Pemantik fakta yang diketahui masyarakat umum?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 3 DAN 4

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 9. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan


bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
10. Memeriksa kehadiran siswa.
11. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
12. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
13. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
14. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan cerita tentang
pentingnya mencari sumber atau referensi lain agar
mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap sebuah
informasi..
15. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan pra- Guru menggunakan metode SQ3R
membaca sebagai berikut. (Survey, Question, Read, Recite,
1) Tuliskan judul teks yang akan kalian baca. Review)
2) Tuliskan pertanyaan “Adik Simba” (Apa, di Mana, Kapan, Siapa,
Mengapa, dan Bagaimana) yang muncul saat kalian membaca
judul teks
b. Minta siswa untuk membaca teks “Kunang-Kunang” secara
komprehensif untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
siswa lain.
c. Setelah membaca, siswa melakukan aktivitas sebagai berikut.
1) Siswa menukar pertanyaan dibuat dengan pertanyaan siswa
lain.
2) Siswa saling menjawab pertanyaan.
3) Siswa menuliskan informasi penting dari jawaban tersebut.
4) Siswa membuat ringkasan dari informasi yang didapat
d. Siswa dan guru membahas jawaban
e. Siswa diajak membaca teks eksplanasi “Kunang-Kunang yang
Perlahan Menghilang” untuk membandingkan informasi
yangterdapat pada teks dengan informasi pada teks
“KunangKunang” yang telah dibaca sebelumnya.
f. Siswa mengisi tabel 1.4 pada buku siswa
g. Siswa dan guru membahas hasil jawaban pada tabel.
h. Siswa diminta untuk mencari sumber informasi lain yang
berkaitan dengan tema.

Penutup 6. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau


menyampaikan pendapat.
7. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
8. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja
yang telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang
belum dikuasai agar dapat menemukan solusinya.
9. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
10. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup
pembelajaran.

Asesmen Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelaj

Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan membaca teks LHO
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


5. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai
4. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! dengan direncanaakan?
5. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 6. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan
materi pembelajaran hari ini! pembelajaran?
6. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 7. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran hari ini! pembelajaran yang sudah terlaksanakan?
8. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Dalam menyajikan data yang akurat, siswa dapat menggunakan sumber
lain sebagai pembanding terhadap hasil observasi di lapangan. Kali ini siswa
akan menggunakan sebuah teks eksplanasi sebagai bahan pembanding
informasi pada teks laporan observasi.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses bagaimana
dan mengapa suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena
sosial, terjadi. Teks eksplanasi berisi tentang hubungan sebab-akibat atau
proses sebuah fenomena yang bersifat faktual.
Sumber bacaan lanjutan: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.
go.id/sumberbelajar/tampil/Struktur-dan-Kaidah-Teks-EksplanasiKompleks-2015/konten14.html

Cara Mencari Arti/Makna Istilah Tertentu yang Jarang Ditemui


Salah satu ciri bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi
adalah penggunaan bahasa ilmiah. Hal ini tidak lepas dari laporan hasil
observasi yang termasuk ke dalam teks ilmiah. Untuk memahami arti
kata-kata ilmiah yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari,
kalian dapat menggunakan cara-cara berikut.
a. Makna atau arti kata sering kali dijelaskan secara langsung atau
tersurat dalam teks.
Contoh:
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan
beberapa jenis mangsa.
b. Makna atau arti kata dapat kita dapatkan dari penjelasan secara tidak
langsung dalam teks.
Contoh:
Tonggeret termasuk ke dalam hewan herbivora. Tonggeret dewasa
mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya
yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret mengisap
cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Dari teks tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa herbivora berarti
hewan yang memakan tumbuhan atau bagian tumbuhan.
c. Makna atau arti kata dapat kita dapatkan dengan menggunakan
petunjuk visual yang terdapat dalam teks.
Lembar Kerja Bandingkan informasi yang terdapat pada teks “Kunang-Kunang”
Pserta Didik
(LKPD) dengan informasi pada teks “Kunang-Kunang yang Perlahan
1 Menghilang”. Isilah hasil identifikasimu pada tabel 1.4! (Buku siswa )
Lembar Kerja , carilah makna istilah-istilah berikut dengan menggunakan
Pserta Didik
(LKPD) cara-cara di atas lalu buatlah kalimat lain dengan kata tersebut!
2 1) Abdomen
2) Bioindikator
3) Bioluminesence
4) Habitat
5) Membran
6) Nocturnal
7) Ooteka
8) Populasi
9) Predator
10) Pronotum
Rubrik Lembar Kerja Pserta Didik (LKPD)
penilaian 1

NO Aspek Nilai dan Kriteria


Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Pemahaman isi Siswa mampu Siswa salah Siswa salah Siswa salah
tek mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi mengidentifikasi
seluruh kesamaan kesamaan dua kesamaan seluruh
informasi pada informasi pada informasi pada kesamaan
kedua teks dengan kedua teks kedua teks informasi pada
benar. kedua teks
2 Kemampuan Siswa mampu Siswa mampu Siswa Siswa tidak
menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan menyampaikan
alas seluruh alasan sebagian alasan alasan namun alasan
yang disampaikan yang tidak logis
dengan logis disampaikan
dengan logis

Lembar Kerja Pserta Didik (LKPD)


2
Kunci jawaban Jawaban LKPD 1 : disesuaikan dengan jawaban siswa
Jawaban LKPD 2 :
a. Ooteka: buih putih yang dikeluarkan belalang sembah untuk melindungi
telur-telurnya.
b. Abdomen: bagian tubuh berupa rongga perut yang berisi alat pencernaan.
c. Membran: selaput, kulit tipis, atau lembaran bahan tipis yang
merupakan pemisah.
d. Nokturnal: keadaan hewan yang sifatnya atau kebiasaannya aktif
terutama pada malam hari.
e. Predator: hewan pemangsa hewan lain.

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat
sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Tautan : Padana kata link; bisa berarti brhubungan dengan yang lain.
Tesaurus : Kumpulan daftar kata atau ungkapan yang bertalian makna
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi IndWra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SM

Kampak, Juli 2023

Mengetahui,
Kepala DK PRIMA Guru Mata Pelajaran

BAHTIAR KHOLILI, S.Pd., MM.Pd. MARYAM JUNARI, S.Pd.,M.Pd.


NIP.197201011997031011 NIP.196706241989032007
MODUL AJAR
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(TEKS LHO)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Menulis

Tema /bab Teks LHO


Sub tema Menulis teks LHO

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami
Awal pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan
karakteristik teksLHO.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan
berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki
keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan Untuk Guru :


Prasarana laptop, spiker, LCD.

Untuk Siswa :
Internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi
Peserta Didik saat materi teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulisuntuk
Pembelajaran
berbagai tujuansecaralogis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks eksposisihasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja.
Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi
kreatif. Peserta didik mampu menerbitkanhasil tulisan di media cetak maupun digital.
Tujuan 1. Menganalisis kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam menyusun laporan hasil observasi
Pembelajaran 2. Menulis laporan hasil observasi dengan runut, sistematis, dan analitis dengan mengutip
sumber rujukan secara logis dan etis sebagai sumber informasi pendukung.
3. Mengalihwahankan teks laporan hasil observasi menjadi bentuk format kreatif lainnya.
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks LHOi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa
Bermakna dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber
pendukung, menulis teks LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Mengajak siswa untuk bermain permainan “Siapakah Aku?”. Siswa menebak hewan/benda/tempat
Pemantik yang disebutkan ciri-cirinya oleh guru. Guru dapat juga meminta perwakilan siswa untuk
menyebutkan ciri-ciri dan siswa lain menebak.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 5 DAN 6

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 16. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, Diskusi, penugasan


berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
(religius)
17. Memeriksa kehadiran siswa.
18. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
19. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
20. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
21. Guru mengjak siswa untuk bermain kata berantai
menggunakan istilah-istilah yang jarang mereka temui.
Beberapa kata berikut dapat menjadi pilihan: antonomasia,
renjana, lantatur, dan calir raga. Setelah itu, ajak siswa
mencari arti katanya dari berbagai sumber seperti yang sudah
dijelaskan pada pertemuan sebelumnya.
22. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti 1. Siswa diberi kesempatan untuk membaca dan memahami
materi serta mencari informasi lain terkait materi dari
sumber lain.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
jika masih kurang paham.
3. Guru meminta siswa mengerjakan latihan.
4. Siswa dan guru membahas jawaban.
5. Siswa lain menyimak dan menanggapi dengan kritis jika ada
perbedaan pendapat yang disampaikan.
6.Guru memberikan apresiasi berupa pujian dan menyampaikan
kunci
jawaban
Penutup 11. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
12. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
13. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum
dikuasai agar dapat menemukan solusinya.
14. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
15. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup
pembelajaran.

Asesmen Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran

Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

D. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan membaca teks
LHO lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di
berbagai media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


1.Apakah kegiatan pembelajaran
1.Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
2.Tuliskan apa yang belum kalian pahami 2.Bagaimana partisipasi peserta didik
pada materi pembelajaran hari ini! dalam kegiatan pembelajaran?
3.Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 3. Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran hari ini! dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
atas kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar a. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Kalimat Definisi
Kalimat definisi merupakan kalimat yang memberikan penjelasan umum
tentang suatu benda, hal aktivitas, dan lain-lain. Kalimat definisi sering
digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada sebuah istilah teknis
atau ilmiah tertentu. Kalimat definisi ini membantu pembacanya untuk
mengetahui atau memahami istilah-istilah yang sering muncul dalam
sebuah tulisan. Kalimat definisi biasanya menggunakan kopula, seperti
kata adalah, merupakan, dan yaitu.
Contoh:
1. Belalang anggrek (Hymenopus coronatus) adalah salah satu jenis
belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan
kawasan Asia Tenggara lainnya.
2. Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan
beberapa jenis mangsa

Kalimat Deskripsi
Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau
ciri-ciri khusus suatu benda. Sifat-sifat tersebut merujuk pada hal khusus
yang dapat ditangkap oleh pancaindra, misalnya berupa ukuran besar kecil
dan tinggi rendah. Warna seperti merah, kuning, dan biru. Rasa seperti
manis, pahit, getir, halus, dan kasar. Kalimat deskripsi membantu pembaca
membayangkan apa yang sedang dibicarakan seolah-olah seperti melihat,
merasakan, atau mengalaminya sendiri.
Contoh:
1. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau
cerah.
2. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya
lebih keras.
Selain menggambarkan sifat atau ciri khusus suatu objek, kalimat
deskripsi juga dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang dilakukan objek
tersebut. Kalimat ini menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang
menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa.
Contoh:
1. Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
2. Saat bertelur, tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang
atau batang pohon dan rerumputan.

b. Imbuhan di-
Sering kali penulisan imbuhan “di-” disalahartikan dengan kata depan
“di”. Untuk membedakan mana yang merupakan imbuhan dan mana
yang merupakan kata depan, kalian dapat mempelajarinya dari tabel
berikut:

c. Penulisan Kutipan Tidak Langsung dan Sumber Rujukannya


Sebagai teks yang bersifat ilmiah, laporan hasil observasi harus menyajikan
data yang akurat. Salah satu cara untuk menyajikan data yang akurat sebagai
pendukung hasil observasi, kalian dapat menggunakan sumber lain baik
berupa buku, artikel, maupun sumber digital. Perhatikan kutipan teks berikut
1. Kunang-kunang betina ada yang mempunyai sayap dan tidak mempunyai
sayap sehingga tidak selalu terbang (Borror & White 1970, 37).
2. Esig (1958, 78) menyatakan bahwa spesies kunang-kunang sering
ditemukan di daerah dengan kelembapan tinggi dan hangat, seperti
kolam, sungai, payau, lembah, parit, dan padang rumput.
Kedua kalimat tersebut merupakan kutipan tidak langsung yang digunakan oleh penulis. Kutipan
tidak langsung adalah penggunaan pendapat
seorang penulis atau tokoh berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat
tersebut. Untuk membuat kutipan tidak langsung, kita harus memahami
terlebih dahulu informasi yang akan dikutip. Setelah itu, tulislah inti dari
informasi tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri. Kalian juga dapat
mengubah struktur kalimatnya menjadi kalimat pasif atau sebaliknya.
Kutipan tidak langsung yang dituliskan dalam teks dapat menggunakan
dua format pada contoh kalimat di atas. Kalimat pertama mencantumkan
sumber kutipan dalam tanda kurung pada akhir kalimat berupa nama belakang
penulis, tahun penerbitan, dan halaman sumber kutipan. Kutipan tersebut
diambil dari tulisan karya Borror dan White tahun 1970 pada halaman 37.
Kalimat kedua mencantumkan nama belakang penulis sumber kutipan
di luar tanda kurung dan mencantumkan tahun dan halaman kutipan dalam
tanda kurung. Kutipan tersebut merupakan pernyataan dari karya yang
ditulis Esig tahun 1958 pada halaman 78.
Semua sumber kutipan harus dicantumkan pada daftar pustaka
untuk menghindari plagiasi atau pengambilan karya orang lain tanpa
izin. Jika dituliskan dalam daftar pustaka, sumber kutipan tersebut
ditulis sebagai berikut:
Borror DJ, White RE. 1970. Peterson Field Guides: Insects. Boston (US):
Houghton Mifflin Company.
Essig, EO. 1958. College Entomology. 5th ed. New York (US): MacMillan
Company.
Penulisan daftar pustaka mencantumkan nama penulis, tahun terbit,
judul buku, kota penerbit, dan nama penerbit secara berurutan. Jika kalian
mengutip sumber dari internet, sumber tersebut dapat ditulis seperti
contoh berikut:
Sumber berupa karya ilmiah
Wijayanti, Anik. 2015. Kajian Habitat dan Aktivitas Kemunculan KunangKunang dengan Observasi
Cuaca Skala Mikro di Kawasan Situ Gunung, Kabupaten Sukabumi. Skripsi pada Departemen
Geofisika dan Meteorologi FMIPA IPB.
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/75574/ G15awi.pdf?
sequence=1&isAllowed=y melalui google cendekia. Diunduh pada tanggal 1 Juli 2020.

Sumber berupa artikel


Trim, Bambang. 2014. “Harga Sebuah Impian Menulis”. Manistebu,
11 April 2014, dilihat 12 April 2014. <http://manistebu.wordpress.
com/2014/04/11/harga-sebuah-impian-menulis/>.
Tanggal pengaksesan penting untuk dicantumkan karena sumber
dari internet bersifat dinamis. Artikel tersebut sewaktu-waktu dapat
menghilang atau berubah.
Format penulisan kutipan dan daftar pustaka yang disampaikan di
atas menggunakan format Chicago Manual Style (CMS) Edisi ke-16. Selain
CMS, terdapat banyak jenis format penulisan kutipan dan daftar pustaka
yang digunakan di seluruh dunia, antara lain APA (American Psychological
Association) dan MLA (Modern Language Association). Setiap lembaga
biasanya menentukan jenis format yang digunakan, termasuk dalam
kegiatan lomba karya tulis ilmiah. Jika kalian akan mengirimkan karya tulis
ilmiah, perhatikanlah aturan yang ditetapkan oleh panitia secara saksama.

Lembar Kerja 1) Tuliskanlah kalimat definisi dan kalimat deskripsi yang terdapat
Pserta Didik
(LKPD) pada teks “Kunang-Kunang” dan Kunang-Kunang yang Perlahan
1 Menghilang”!
2) Carilah kesalahan penulisan kata berimbuhan di- pada teks
“Kunang-Kunang yang Perlahan Menghilang”!
3) Ubahlah informasi berikut menjadi kutipan tidak langsung. Lalu,
tuliskanlah sumber kutipan tersebut sesuai dengan aturan!
Informasi 1
Semut rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda
dar jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka
dalam perkebunan berabad-abadyang lalu. Tercatat, sekitar tahun 300
Masehi di Canton (China), semut ini digunakan untuk mengusir hama
pada tanaman jeruk. Orang mengambil sarang-sarang semut ini dari
hutan, memperjualbelikannya, lalu meletakannya di pohon-pohon
jeruk jenis unggul. Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad ke12, dan masih diterapkan di
selatan China sampai saat ini.
Sumber infomasi:
Mengenal Serangga di Sekitar Kita karya S. Djoewari yang diterbitkan oleh
Alprin pada tahun 2020. Informasi tersebut terdapat pada halaman 58.
Informasi 2
Pengetahuan yang rendah yang dimiliki oleh petani apel tentang
penggunaan pestisida yang dilakukan secara intensif memberikan
peluang mereka untuk bertindak atau berperilaku tidak baik terhadap
lingkungannya. Kurangnya pengetahuan mereka tentang serangga
pollinator yang berfungsi membantu penyerbukan, menyebabkan
banyak serangga yang disemprot dengan pestisida. Kurangnya
pengetahuan petani apel tentang manfaat tumbuhan penutup tanah
tertentu yang merupakan habitat serangga polinator, membuat mereka
menyiangi semua tumbuhan penutup tanah dan menjadikannya
makanan ternak.
Sumber informasi:
Buku Serangga Polinator karya Budi Purwantiningsih yang diterbitkan
oleh Universitas Brawijaya Press pada tahun 2014. Informasi tersebut
terdapat pada Halaman 101 s.d. 102.
Rubrik Rubrik:
penilaian
1) Mencari kalimat definisi dan kalimat deskripsi
Jawaban benar nilai 1
Jawaban salah nilai 0
2) Mencari kesalahan penulisan imbuhan di-
Jawaban benar nilai 1
Jawaban salah nilai 0
3) Mengubah informasi yang didapat menjadi kutipan tidak langsung
Kunci jawaban a. Mencari kalimat definisi dan kalimat deskripsi
Kalimat definisi
1) Kunang-kunang merupakan jenis serangga yang dapat
mengeluarkan cahaya..

Kalimat deskripsi
1) Berdasarkan hasil pengamatan, tubuh kunang-kunang betina lebih
besar dibandingkan kunang-kunang jantan.
2) Hampir seluruh bagian tubuh kunang-kunang berwarna gelap
dan berwarna titik merah pada bagian penutup kepala.
(Jawaban dapat berbeda asal masih masuk ke dalam konsep materi)

b. Mencari kesalahan penulisan imbuhan di1) di konversi = dikonversi


2) didalam = di dalam
3) dibumi = di bumi
4) di kesampingkan = dikesampingkan
5) di injak-injak = diinjak-injak

c. Mengubah informasi yang didapat menjadi kutipan tidak langsung


1) Sejak ratusan tahun lalu semut rangrang dimanfaatkan oleh manusia, khususnya orang
China Selatan, untuk mengusir hama pada
tanaman jeruk (Djoewari, 2020: 58)
2) Kebiasaan petani menggunakan pestisida berlebihan dan
menyiangi semua tumbuhan penutup tanah dapat membahayakan
populasi serangga polinator (Purwatiningsih, 2014: 101–102)
(Jawaban dapat berbeda asal masih masuk ke dalam konsep materi)

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap
data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian
kepustakaan)
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan
kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kalimat definisi : Kalimat yang memberikan penjelasan umum tentan suatu benda, hal, aktivitas
dan lain-lain
Kalimat deskripsi : Kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda
sifat-sifat tersebut merujuk pada halkhusus yang dapat ditangkap oleh pancaindera misalnya
berupa ukuran seperti besar kecil, tinggi rendah.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran :
proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membujuk secara
halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(TEKS LHO)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Berbicara

Tema /bab Teks LHO


Sub tema Mempresentasikan teks LHO

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teksLHO.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi
dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
Pembelajaran untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar
wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi
dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik
mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam
bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 4. Mengidentifikasi ha-hal yang harus diperhatikan pada saat mempresentasikan laporan hasil observasi.
Pembelajaran 5. Mempresentasikan laporan hasil observasi dengan runtut dan menggunakan intonasi yang tepat

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks LHOi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menantang siswa untuk melakukan tongue twister atau pembelit lidah
Pemantik dengan mengucapkan kalimat berikut secara cepat.
“Toko-toko di kota kita tutup ketika kita tetap buka toko kita.”
atau
“Kuku-kuku kaki kakekku kaku-kaku karena tertusuk paku.”
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 7 DAN 8

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 23. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa


bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
24. Memeriksa kehadiran siswa.
25. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik hari ini.
(kompetensi sosial emosional)
26. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
27. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
28. Motivasi siswa untuk berani berbicara di depan publik
dengan mengajak mereka mengambil hikmah dari cuplikan
film “Front of The Class”. Film ini menceritakan tentang
seorang penderita sindrom Tourette (gangguan sistem
29. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti a. Guru mengajak siswa untuk mengamati informasi yang terdapat pada Diskusi, penugasan Kerja
infografik Kunang-kunang si Terang yang Terancam Punah. kelompok kolaburasi
b. Siswa diminta membuat tiga paragraf singkat yang berisi deskripsi
umum, deskripsi bagian, dan manfaat berdasarkan informasi yang
didapat dari infografik.
c. Siswa diminta mempresentasikan teksnya. Siswa lain menanggapi
jika
ada perbedaan atau ingin menguatkan pendapat.
d. Selama presentasi, siswa diminta juga untuk mengamati cara
presentasi
temannya secara umum.
e. Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas tentang
cara presentasi
yang dilakukan oleh siswa.
f. Guru menyampaikan materi tentang teknik mengatur intonasi dalam
presentasi disertai pemodelan.
g. Siswa diminta untuk mempresentasikan laporan hasil observasi yang
telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan media
bantu berupa scrap book atau power point sesuai dengan kondisi
siswa.
h. Guru meminta siswa untuk melakukan penilaian antarteman
terhadap
presentasi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
dibagikan guru. Mintalah mereka menempelkan komentarnya pada
scrap book yang dipajang di kelas.
Penutup 16. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
2. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 3.
Guru menutup pembelajaran..

Asesmen E. Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
F. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
G. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan membaca teks LHO
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


9. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana
7. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
8. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 10. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam
materi pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran?
9. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 11. Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran hari ini! dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
12. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Cara mengatur intonasi saat presentasi
a. Gunakan suara lantang untuk menegaskan suatu hal yang penting dan
harus diingat oleh audiensi.
b. Gunakan tempo berbicara yang lambat untuk menyampaikan sebuah
poin penting pada presentasi. Sebaliknya, gunakan tempo berbicara
yang cepat untuk menyampaikan suatu hal yang memang bukan hal
penting, seperti cerita atau hanya sekadar basa-basi kepada audiensi.
c. Tinggikan suaramu ketika menyapa audiens pada awal presentasi.
Sebaliknya, rendahkan suaramu saat menjelaskan isi presentasi,
baik saat berada pada poin yang penting atau pun tidak, kalian dapat
mengondisikannya. Namun, kalian harus mengatur agar suaramu
tidak terlalu rendah hingga tidak dapat terdengar oleh audiens, dan
juga tidak terlalu tinggi hingga mengganggu pendengaran audiens.
d. Gunakan perasaan atau emosi sesuai dengan kalimat yang kalian ucapkan
Lembar Kerja 1. Lihatlah infografik berikut. Diskusikan dengan teman kalian tentang informasi yang kalian
Pserta Didik
dapatkan dari infografik tersebut. Jangan lupa, kaitkanlah informasi yang kalian dapatkan dari
(LKPD)
1 teks sebelumnya. Pastikan, informasi yang disusun memuat struktur laporan hasil observasi.

2. Setelah berdiskusi dengan teman kalian dan menulis informasi yang didapat, kemudian
presentasikalah !
Rubrik penilaian

Kunci jawaban Hasil presentasi siswa.

Glosarium
intonasi/in·to·na·si/ n 1 Ling lagu kalimat; 2 Mus ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari
seorang penyanyi)
tempo/tem·po/ /témpo/ n 1 waktu; masa: dalam -- singkat terbongkarlah kedoknya; 2 ketika; saat:
-- itu ia tidak ada; ada -- , ada kalanya; 3 kesempatan: setiap hari, bila ada -- dia selalu saya desak; 4
kelonggaran (untuk berpikir dan sebagainya); penundaan waktu: diberi -- 12 jam untuk
menanggapi ultimatum itu; 5 batas waktu; janji (waktu yang dijanjikan): sudah habis (sampai) -- nya;
kalau lewat -- nya, akan didenda Rp500.000,00;
-- dulu cak zaman dulu; dahulu kala;
-- hari cak 1 dahulu pada waktu itu; 2 baru-baru ini; belum lama ini: banjir bandang yang menimpa
Kabupaten Solok -- hari mengakibatkan kerugian miliaran rupiah;

tempo-tempo/tem·po-tem·po/ adv 1 kadang-kadang: dia ~ harus berangkat ke


Singapura; 2 sebentar-sebentar: ~ saya marah menghadapi anak brengsek itu
presentasi/pre·sen·ta·si/ /préséntasi/ n 1 pemberian (tentang hadiah); 2 pengucapan pidato (pada
penerimaan suatu jabatan); 3 perkenalan (tentang seseorang kepada seseorang, biasanya kedudukannya lebih
tinggi); 4 penyajian atau pertunjukan (tentang sandiwara, film, dan sebagainya) kepada orang-orang yang
diundang;

mempresentasikan/mem·pre·sen·ta·si·kan/ v menyajikan; mengemukakan (dalam diskusi dan


sebagainya)

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Menyimak

Tema /bab Teks Anekdot


Sub tema Menyimak teks anekdot

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks anekdot.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan
sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan,
Pembelajaran
arahan atau pesan yangakurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelarwicara.
Tujuan a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian anekdot
Pembelajaran b. Mengidentifikasi ciri-ciri teks anekdot.
c. Peserta didik dapat menganalisis gagasan dan pesan pada teks monolog berupa lawakan tunggal
secara kritis dan reflektif.
d. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks anekdot yang dibacakan
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Bagaimana memilih sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan kritik?
Pemantik 2. Apa yang dimaksud berpikir kritis?
3. Bagaimana menyampaikan kritik secara santun dan bertanggung jawab
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 DAN 2

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 30. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
31. Memeriksa kehadiran siswa.
32. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
33. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
34. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
35. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti a. Siswa membentuk kelompok berpasangan.


b. Siswa menyimak teks lawakan tunggal “Liburan Kuli Bangunan” dan
mengisi tabel 2.1 yang terdapat pada buku siswa
c. Siswa dibimbing guru menetapkan siapa yang pertama
berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar.
d. Pembicara membacakan isian tabel dan pendengar
menyimak/mengoreksi apa yang disampaikan pembicara.
e. Siswa bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar
jadi pendengar dan sebaliknya.
f. Siswa secara berpasangan menganalisi penyampaian pada tanekdot
dengan menjawab pertanyaan “diskusi lanjutan” pada tabel 2.1
g. Siswa dan guru menyimpulkan hasil kegiatan.
h. Guru menyampaikan materi struktur teks anekdot beserta
contohnya.
i. Siswa menganalisis struktur teks yang diperdengarkan
dengan menggunakan tabel yang terdapat pada buku siswa.
Beberapa perwakilan siswa menyampaikan hasil analisisnya dan siswa
lain menanggapi.
Penutup 1. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada hal yang
belum dipahami.
2. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
3..Guru menutup pembelajaran..
Asesmen H. Asesmen diagnostik
Dilakukan di awal pembelajaran
I. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
J. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan menyimak teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan menyimak teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


13. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai
10. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! dengan direncanaakan?
11. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 14. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan
materi pembelajaran hari ini! pembelajaran?
12. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 15. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran hari ini! pembelajaran yang sudah terlaksanakan?
16. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar a. Pengertian anekdot
Pernahkah kalian membaca sebuah cerita lucu sekaligus mengandung kritik
atas fenomena sosial yang terjadi di masyarakat? Teks seperti itu disebut
dengan anekdot. Di balik humor atau kelucuan yang ditampilkan, anekdot
memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada
khalayak ramai. Oleh karena itu, isi cerita sebuah anekdot harus mengangkat
tema atau masalah yang benar-benar terjadi dan dirasakan masyarakat.

b. Pengertian lawakan tunggal (stand up comedy)


Lawakan tunggal atau komedi tunggal merupakan penyajian lawakan
yang dilakukan oleh seorang diri di atas panggung. Komika, orang yang
melakukan lawakan tunggal, menyampaikan sebuah topik dengan
cara bermonolog. Melalui lawakan tunggal, seorang komika berusaha
mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap sesuatu, baik berupa kritik
sosial yang berdasarkan penelitian maupun kegelisahan diri. Oleh
karena itu, lawakan tunggal disebut juga sebagai komedi cerdas yang
menyampaikan pesan bagi para pendengarnya.

c. Struktur teks anekdot


Suatu anekdot dibentuk oleh orientasi, komplikasi, dan evaluasi.
1) Orientasi adalah bagian anekdot yang berisi pengenalan kondisi atau
karakter tokoh, penggambaran hal-hal terkait dengan apa, kapan, di
mana, siapa, mengapa, bagaimana, dan gambaran tentang masalah
yang akan dihadapi tokoh.
Contoh:
Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti
saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan, buat
kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin
stres. Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan
ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.
2) Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh. Pada bagian ini, penulis
menyampaikan puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus
kritikan terhadap topik yang diangkat. Bagian ini disebut juga dengan
krisis dan reaksi. Krisis atau komplikasi merupakan bagian yang berisi
kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Tanggapan atau
respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya disebut sebagai reaksi.
Reaksi dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.
Contoh:
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”
“Nak, Jakarta banjir.”
“Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya bocor.”
“Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!”
3) Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang
telah diceritakan. Bagian ini disebut juga sebagai koda. Namun, bagian
ini bersifat pilihan; dapat ada ataupun tidak ada.
Contoh:
Anak saya itu memang jarang liburan.
Lembar Kerja
Pserta Didik
(LKPD)
1

Rubrik
penilaian
Kunci jawaban

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
) Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang
telah diceritakan.
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat sebagai
ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran : proses, cara,
perbuatan menawari atau menawarkan
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Membaca

Tema /bab Teks Anekdot


Sub tema Membaca teks LHO

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks anekdot.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan
sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan Untuk guru :


Prasarana laptop, spiker, LCD, internet.

Untuk siswa :
handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.

Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks
Pembelajaran deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk
mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari
teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta membandingkan denganisi teks.
Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks anekdot
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks anekdot

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Meminta perwakilan siswa untuk menceritakan kisah lucu atau lawakan tunggal dan bersama-sama
Pemantik mengidentifikasi struktur teksnya.

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 3 DAN 4

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 36. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
37. Memeriksa kehadiran siswa.
38. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
39. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
40. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
41. Guru menyampaikan materi terkait pentingnya mencari
informasi faktual sebagai dasar dalam menyampaikan kritik yang
dimulai dengan mengidentifikasi fakta dan opini yang terdapat
pada teks.
42. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
43. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok asal yang terdiri dari
tiga anggota. Setiap siswa dalam kelompok mendapat tiga nomor
yang berbeda: 1, 2, dan 3.
Kegiatan inti a. Kelompok 1 mengidentifikasi informasi yang terdapat pada komik
“Ponsel Mencandu”, kelompok 2 mengidentifikasi informasi pada
teks berita “Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel”, dan
kelompok 3 menelaah informasi pada berita “Pasien Anak Kecanduan
Ponsel Bertambah di RS Jiwa Solo”.
b. Siswa kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan informasi yang
mereka dapatkan dari tiga teks tersebut menggunakan tabel 2.3
pada buku siswa.
c. Secara bergiliran, perwakilan kelompok menyampaikan hasil
diskusinya.
d. Siswa mendapatkan tanggapan dari siswa lain.
e. Siswa dan guru menyimpulkan jawaban dan mengaitkannya dengan
materi yang disampaikan di awal.
f. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah dikerjakan

Penutup 18. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
19. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
20. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum dikuasai
agar dapat menemukan solusinya.
21. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
22. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup pembelajaran.

Asesmen K. Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran

L. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelaj

M. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan membaca teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


17. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai
13. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! dengan direncanaakan?
14. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 18. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan
materi pembelajaran hari ini! pembelajaran?
15. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 19. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran hari ini! pembelajaran yang sudah terlaksanakan?
20. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks anekdot

Sebagai teks yang berisi fenomena sosial yang benar-benar terjadi di


masyarakat, anekdot tidak dapat lepas dari keakuratan sumber informasi
atau fenomena yang diangkat. Kita harus memiliki sumber informasi yang
memadai agar dapat menentukan apakah informasi yang disampaikan
berupa fakta, opini, atau asumsi. Dengan membandingkan beberapa
informasi yang didapatkan, kita dapat memperoleh informasi yang lebih
akurat dan bertanggung jawab saat menyampaikan kritik.

Kita dapat memulainya dengan menganalisis fakta dan opini yang


terdapat pada teks anekdot atau teks lain yang mengandung kritik sosial
dengan sumber lain yang mendukungnya. Fakta adalah hal (keadaan,
peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau
terjadi, sedangkan opini adalah pendapat; pikiran; pendirian seseorang
terhadap sesuatu dan bersifat subjektif. Kita dapat menentukan apakah
informasi yang terdapat dalam teks itu fakta atau opini dengan mencari
referensi data yang valid terkait informasi tersebut.

Anekdot tergolong ke dalam teks bergenre cerita. Oleh kareta itu, di


dalamnya menggunakan beberapa kaidah bahasa yang digunakan dalam
cerita pada umumnya. Kaidah kebahasaan yang digunakan, seperti kalimat
langsung dan tidak langsung, kata hubung kronologis, dan penunjuk waktu
lampau. Namun, ada beberapa kaidah bahasa yang khas digunakan dalam
teks anekdot.
a. Pertanyaan Retoris
Apakah kalian pernah mendapatkan pertanyaan yang sudah jelas jawabannya?
Itulah yang dinamakan pertanyaan retoris. Pertanyaan retoris bisa dijawab
oleh penanya itu sendiri. Pertanyaan ini diberikan untuk menyindir, memberi
nasihat, dukungan, atau pesan terhadap orang lain secara halus.
Contoh:
Siapa yang tidak ingin bahagia?
Menurutmu, kamu tak pernah berdosa?
Apakah setiap orang berhak berbuat baik?
Perhatikanlah beberapa pertanyaan berikut. Tentukan mana yang
merupakan pertanyaan retoris!
1) Apakah benda itu bisa terbang?
2) Kamu mau tersesat?
3) Siapa sih yang ingin jadi guru matematika?
4) Memangnya kita bisa hidup tanpa makan dan minum
selamanya?
5) Mengapa kita harus berbuat baik?
6) Apakah anak itu menyayangi ibunya?
7) Apa cukup membeli pakai daun?
8) Siapa sih yang mau miskin selamanya?
b. Majas Sindiran
Majas sindiran merupakan kelompok majas yang mengungkapkan maksud
atau gagasan dengan cara menyindir guna meningkatkan kesan dan makna
kata terhadap pembaca. Majas sindiran terdiri dari tiga macam, yaitu ironi,
sinisme, dan sarkasme.
Ironi
Ironi adalah gaya bahasa yang melukiskan suatu maksud dengan mengatakan
kebalikan dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan menyindir.
Contoh:
Harga kedelai murah sekali sampai pabrik tahu dan tempe tutup karenanya.
Sinisme
Sinisme adalah gaya bahasa berupa ejekan atau sindiran menggunakan
kata-kata kasar yang disampaikan secara langsung dengan setulus hati.
Contoh:
Untuk apa punya banyak uang jika makan saja harus diatur timbangannya.
Biar sewa, yang penting keren.
Sarkasme
Majas sarkasme merupakan gaya sindiran yang paling keras di antara tiga
majas sindiran yang ada. Majas ini secara terang-terangan menyinggung,
menyindir, atau menyerang seseorang atau sesuatu secara langsung,
bahkan menggunakan kata-kata yang kasar.
Contoh:
Sudah tahu tidak punya uang, masih saja ingin pergi liburan. Jangan mimpi!
Dari ketiga majas sindiran di atas, majas ironi dan sinisme lebih diterima
untuk digunakan dalam teks anekdot. Hal tersebut terjadi karena kritik
sosial yang disampaikan dalam teks anekdot bersifat santun.

Perhatikanlah dialog berikut ini, lalu berilah tanggapanmu terhadap


pertanyaan yang diberikan!
Korupsi Kecil
Orlin : Ah, bosan sekali melihat berita isinya korupsi setiap hari. Mau
jadi apa negeri ini?
Andreas : Memang siapa saja yang korupsi?
Orlin : Siapa lagi kalau bukan para pejabat kaya. Sudah punya banyak
uang, tetap saja korupsi. Dasar serakah!
Andreas : Memangnya kamu tidak pernah korupsi?
Orlin : Tak mungkinlah saya korupsi. Mana bisa orang miskin seperti
saya korupsi? Yang ada, saya dikorupsi.
Andreas : Apa kau yakin? Korupsi kecil saja tidak pernah?
Orlin : Mana ada korupsi kecil? Mau besar atau kecil ya tetap saja
korupsi.
Andreas : Apa kau lupa? Kemarin di kantin kulihat kau makan empat
kue, tapi hanya bayar untuk tiga kue saja.
Orlin : Ah, kecil saja itu, cuma lima ratus rupiah.
Andreas : Katanya tidak ada korupsi kecil.
Orlin : Ah, bisa saja kau ini.

1) Tulislah kalimat yang menggunakan majas sindiran pada dialog di atas,


lalu tentukan apa jenis majas yang dipakai?
2) Apakah penggunaan majas tersebut sudah tepat?
3) Gantilah penggunaan majas pada dialog di atas dengan menggunakan
kalimat kalian sendiri!

c. Kata Kerja Material


Teks anekdot banyak menggunakan kata kerja material, yakni kata yang
menunjukkan suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan para tokohnya
dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun kegiatan.
Contoh:
Tatkala melintasi jembatan kecil itu, tiba-tiba orang yang suku Kluet
melihat seekor ikan lele di antara bekas orang seumeukruep. Karena kaget,
dia langsung berteriak, “Itu!!!”
Anak suku Aceh langsung melompat ke dalam kolam bekas orang mencari
ikan tersebut.
Seorang kepala sekolah berbicara kepada para siswa

Lembar Kerja Bandingkanlah informasi pada komik dan berita-berita di atas. Kemudian isilah tabel 2.3! ( buku paket siswa )
Pserta Didik
(LKPD)
1

Lembar Kerja
Perhatikanlah beberapa pertanyaan berikut. Tentukan mana
Pserta Didik
(LKPD) pertanyaan yang merupakan pertanyaan retoris!
2
a. Apakah benda itu bisa terbang?
b. Kamu mau tersesat?
c. Siapa sih yang ingin jadi guru matematika?
d. Memangnya kita bisa hidup tanpa makan dan minum selamanya?
e. Mengapa kita harus berbuat baik?
f. Apakah anak itu menyayangi ibunya?
g. Apa cukup membeli pakai daun?
h. Siapa sih yang mau miskin selamanya?
Rubrik Rubrik Penilaian LKPD 1 :
penilaian

Menentukan pertanyaan retorik


i. Jawaban benar nilai 1
ii. Jawaban salah nilai 0
2) Mengidentifkasi penggunaan majas sindiran
i. Jawaban benar nilai 1
ii. Jawaban salah nilai 0

Kunci jawaban LKPD 1: Sesuai jawaban


siswa LKPD 2 :
Kunci Jawaban
a. Apakah benda itu bisa terbang?
b. Kamu mau tersesat?
c. Siapa sih yang ingin jadi guru matematika?
d. Memangnya kita bisa hidup tanpa makan dan minum selamanya?
e. Mengapa kita harus berbuat baik?
f. Apakah anak itu menyayangi ibunya?
g. Apa cukup membeli pakai daun?
h. Siapa sih yang mau miskin selamanya?

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat
sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya yang
mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran : proses, cara,
perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membujuk secara halus
(supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Menulis

Tema /bab Teks Anekdot


Sub tema Menulis teks anekdot
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks anekdot.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan
sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks anekdot.
Model Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang tidak harus diselesaikan pada satu pertemuan
Pembelajaran

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulisuntuk berbagai
Pembelajaran tujuansecaralogis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu
menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkanhasil tulisan di media cetak maupun digital
Tujuan 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian teks eksposisi laporan
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menetukan struktur teks eksposisi laporan
3. Peserta didik dapat mengidentifiksi langkah-langkah dalam menulis teks eksposisi laporan
4. Peserta didik dapat menulis teks eksposisi laporan berdasarkan hasil sebuah penelitian sederhana
atau peristiwa yang terjadi (fenomena sosial)
5. Peserta didik dapat membuat teks anekdot dalm bentuk komik potongan (comic strip)
berdasarkan informasi dari hasil penelitian atau peristiwa yang terjadi (fenomena sosial)

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Mengajak siswa untuk mengubah komik pada kegiatan pemantik sebelumnya menjadi cerita berbentuk
Pemantik paragraf.

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 5 DAN 6

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 44. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
45. Memeriksa kehadiran siswa.
46. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
47. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
48. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
49.
Kegiatan inti a. Siswa diajak untuk menjawab pertanyan esensial terkait
tema yang diberikan guru.
b. Siswa menentukan topik penelitian berdasarkan jawaban-
jawaban pertanyaan esensial. Siswa diarahkan untuk memilih
topik yang ada di sekitar kehidupan mereka.
c. Siswa menyusun rancangan rencana proyek yang berisi
tujuan penelitian, target responden, daftar pertanyaan,
teknik pengambilan data, pembuatan instrumen, dan
penentuan jadwal kegiatan. Siswa dapat menggunakan
tabel
2.4 pada buku siswa untuk merancang hal tersebut
d. Siswa melakukan pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen yang telah disusun (angket/wawancara).
e. Siswa mengolah data yang didapat menjadi sebuah
teks eksposisi laporan atau infografik.
f. Siswa mendapat masukkan terkait isi dan teknis penulisan
dari guru.
g. Siswa merevisi tulisannya sesuai masukkan yang diberikan
guru.
h. Siswa memajang hasil tulisannya di meja agar siswa lain
dapat memberi masukkan atau komentar.
Penutup 23. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait proyek yang sudah
dikerjakan.
24. Siswa bertanya atau menyampaikan pendapat.
25. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.
26. Guru menutup pembelajaran.
Asesmen Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran

Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan membaca teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


21. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai
16. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! dengan direncanaakan?
17. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 22. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan
materi pembelajaran hari ini! pembelajaran?
18. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 23. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran hari ini! pembelajaran yang sudah terlaksanakan?
24. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, anekdot merupakan salah satu
cara untuk menyampaikan kritik terkait fenomena sosial yang terjadi.
Agar kritik yang disampaikan bertanggung jawab, siswa harus memiliki
data atau informasi yang valid terkait fenomena yang diangkat ke dalam
teks.

Kali ini, siswa akan diajak untuk melakukan penelitian sederhana


menggunakan metode survey sebagai bahan sebelum melakukan kritik.
Hasil penelitian yang dilakukan dapat dituangkan dalam sebuah teks
eksposisi laporan. Teks eskposisi laporan adalah teks yang menyampaikan
sebuah gagasan atau temuan berdasarkan hasil sebuah penelitian atau
peristiwa yang terjadi. Perhatikan langkah-langkah berikut.

a. Tentukan topik fenomena sosial yang akan digali lebih dalam. Pilihlah
topik yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
kebiasaan membaca di sekolah.
b. Tentukan siapa atau apa yang akan menjadi responden atau
sumber data penelitian, Siswa dapat memilih teman-teman, keluarga,
atau orang lain di sekitarnya sebagai responden sesuai dengan topik
yang diangkat. Semakin banyak responden penelitian, semakin valid
hasil
penelitiannya.
c. Rumuskan hal-hal yang ingin diketahui dari topik yang dipilih dalam
bentuk pertanyaan. Contoh pertanyaan yang dapat dibuat adalah,
berapa jam yang kalian habiskan untuk membaca buku dalam sepekan?
Buku apa saja yang kalian baca? Hal apa saja yang jadi pertimbangan
kalian dalam memilih buku bacaan?
d. Tentukan cara pengambilan data. Apakah survey akan dilakukan
dengan menyebarkan angket isian atau berupa wawancara.
e. Kumpulkan data sesuai dengan cara pengambilan data yang telah
dipilih.
f. Olah data yang telah didapat. Siswa dapat mengolah data dengan
menggunakan persentase, misalnya berapa persen yang menjawab A,
B, atau C.
g. Sajikan data kalian dalam bentuk teks eksposisi laporan. Teks disajikan
dengan struktur sebagai berikut:
1) Pernyataan pendapat
Tuliskan pendapat penulis terhadap topik yang akan dibahas.
Sampaikan pula pendapat penulis mengenai alasan pemilihan topik
sehingga penting untuk dibahas.
2) Argumen/hasil penelitian
Sampaikan hasil penelitian dengan jelas. Penulis juga dapat
menampilkan tabel, grafik, atau diagram untuk menunjukkan data
yang diperoleh.
3) Penegasan ulang/simpulan
Sampaikan simpulan atau penegasan pendapat penulis terhadap hasil
yang sudah dibahas.

Sumber bacaan lebih lanjut:


Hastuti, Dwi. 2019. Keterampilan Menulis Teks Eksposisi (Paper).
Surakarta: Universitas Sebelas Maret tersedia di https://osf.io/523kf/
download/?format=pdf diakses pada 19 April 2021 pukul 19.05

Iryana dan Risky Kawasati. Tanpa tahun. Teknik Pengumpulan Data


Metode Kualitatif. Sorong: Ekonomi Syariah STAIN Sorong tersedia di
https://osf.io/cy9de/download/?format=pdf diakses pada 19 April 2019
pukul 19.11

Selain dalam bentuk tulisan atau lisan, anekdot juga dapat disampaikan
melalui grafis atau gambar, salah satunya melalui komik. Di bagian
sebelumnya, siswa sudah melihat beberapa contoh komik yang memuat
unsur humor sekaligus kritik.
Ada berbagai jenis komik, salah satu yang sering digunakan adalah
komik potongan atau comic strip. Komik ini biasanya terdiri atas empat
panel (dapat kurang atau lebih) bukan berbentuk buku. Panel adalah satu
bingkai atau kotak pada komik yang berisi satu adegan saja.
Pada kegiatan sebelumnya, siswa sudah melakukan penelitian
sederhana dan menuangkannya dalam bentuk teks eksposisi laporan.
Gunakanlah hasil penelitian tersebut sebagai bahan untuk menyampaikan
kritik sosial dalam bentuk komik potongan. Ikutilah langkah-langkah
berikut untuk membuat komik potongan.
a. Tentukanlah cerita yang akan kalian tuangkan dalam komik tersebut.
Contoh: Penggunaan Masker untuk Semua
Pada suatu hari seorang ibu dan anaknya yang masih kecil pergi
berbelanja ke toko buku untuk membeli perlengkapan prakarya. Tibatiba sang anak melihat petugas razia
masker. Semua pengunjung pasar
harus menggunakan masker karena sedang terjadi penyebaran virus
yang berbahaya. Pada saat itu, sang ibu sudah memakai masker tetapi
sang anak tidak. Ia berpikir bahwa masker hanya wajib digunakan oleh
orang dewasa. Namun, sang anak menimpali, “memangnya virus tidak
menyerang anak kecil?”
Sang ibu pun mencari cara agar anaknya tidak di razia. Saat melihat
isi tas belanjaan mereka, sang ibu pun mendapat ide untuk menggunakan
solatip sebagai masker untuk anaknya. Ia berpikir bahwa itu adalah ide
yang solutif.
Ketika mereka bertemu petugas razia, petugas razia kaget dan
menegur ibu tersebut. Petugas menyampaikan bahwa masker wajib
dipakai oleh orang dewasa maupun anak-anak
b. Ubahlah cerita yang siswa miliki ke dalam naskah komik. Karena panel
yang akan digunakan terbatas, maka siswa harus memilih adeganadegan inti dalam cerita tersebut.
Berikut ini merupakan format skenario naskah komik yang diambil dari contoh cerita di atas.

c. Buatlah sketsa gambar. Siswa dapat menggambar sendiri komik yang

akan dibuat. Siswa juga dapat menggunakan foto-foto sendiri yang


gerakannya disesuaikan dengan rencana naskah yang dibuat.
d Setelah yakin dengan sketsa yang telah dibuat, siswa dapat menebalkan dan mewarnai sketsa itu hingga
menjadi komik yang utuh.
Lembar Kerja Buatlah rancangan penelitian sederhana !
Pserta Didik
(LKPD)
1

Rubrik
penilaian

Kunci jawaban Jawaban disesuaikan dengan teks yang dibuat siswa.

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat
sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya yang
mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran : proses, cara,
perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membujuk secara halus
(supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Berbicara

Tema /bab Lawakan tunggal


Sub tema Menyampaikan lawakan tunggal secara santun
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks anekdot.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan
sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk
Pembelajaran tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara
secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu
mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks
fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 1. Peserta didik dapat menentukan langkah-langkah dalam menyusun teks lawakan tunggal
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menyusun teks naskah lawakan tunggal berdasarkan langkah-langkah yang telah
ditentukan
3. Peserta didik dapat menampilkan lawakan tunggal dengan memperhatikan kesantunan dalam
berbicara dan sikap

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Mengajak siswa untuk mengubah komik pada kegiatan pemantik sebelumnya menjadi cerita berbentuk
Pemantik paragraf.

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 7 DAN 8

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 50. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
51. Memeriksa kehadiran siswa.
52. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
53. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
54. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.

Kegiatan inti a. Siswa mempelajari istilah yang terdapat dalam naskah lawakan Diskusi, penugasan
tunggal.
b. Siswa diberi rambu-rambu terkait video lawakan tunggal yang
pantas untuk dibuat.
c. Siswa diarahkan untuk mencari referensi contoh-contoh video
lawakan tunggal dari berbagai sumber.
d. Siswa diminta menyusun naskah lawakan tunggal.
e. Siswa menampilkan lawakan tunggal yang dibuat.
f. Selama presentasi, siswa diminta juga untuk mengamati cara
presentasi temannya secara umum.
g. Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas tentang cara
presentasi yang dilakukan oleh siswa.

Penutup 27. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait proyek yang sudah
dikerjakan.
28. Siswa bertanya atau menyampaikan pendapat.
29. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.
30. Guru menutup
pembelajaran. 31.
Asesmen N. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran

O. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
P. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan membaca teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


25. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai
19. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! dengan direncanaakan?
20. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 26. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam kegiatan
materi pembelajaran hari ini! pembelajaran?
21. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 27. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran hari ini! pembelajaran yang sudah terlaksanakan?
28. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Cara menyusun naskah lawakan tunggal

Kali ini kalian akan membuat naskah lawakan tunggal. Sebelum


membuatnya, pahamilah beberapa istilah yang terdapat dalam naskah
lawakan tunggal berikut.
1. Set up
Set up merupakan bagian tidak lucu yang berperan sebagai pengantar
lelucon yang disampaikan. Bagian ini biasanya berisi informasi. Pada teks
anekdot, set up berfungsi sama dengan krisis.
Contoh:
Anak saya itu memang jarang liburan.

2. Punch
Punch atau punchline merupakan bagian yang mengandung unsur
humor dan seharusnya mengundang tawa penonton. Pada bagian ini,
komika menyajikan kejutan atau reaksi terhadap set up yang diberikan.
Punch disebut juga sebagai pembelok pikiran penonton karena berisi
sesuatu yang di luar kewajaran atas set up yang diberikan. Pada teks
anekdot, punch berfungsi sama dengan reaksi.
Contoh:
Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamasya. Dari pagi
sampai sore dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain
nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.

3. Bit
Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema
disebut dengan bit. Sebuah naskah terdiri dari beberapa bit yang saling
berkaitan. Bit merupakan bagian kecil dari naskah lawakan tunggal.
Contoh:
Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja,
menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore dia anteng nyusun lego,
pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot,
anak saya jadi pos ronda.

4. Rule of three
Rule of three merupakan sebuah cara untuk mengundang tawa
penonton. Rule of three digunakan melalui penyampaian tiga hal atau
contoh sesuatu, tetapi contoh yang ketiga berupa hal yang lucu atau
punch. Contoh ketiga berisi hal yang tidak terduga, tetapi tetap masih
berkaitan dengan contoh sebelumnya.
Contoh:
Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak, tiap
hari naik lift.”

Adapun hal yang perlu diperhatikan saat kalian menampilkan lawakan


tunggal adalah kesantunan dalam berbahasa. Meskipun anekdot atau
lawakan tunggal mengandung unsur kritik, kritik yang disampaikan harus
santun tanpa menggunakan kata-kata kasar. Penggunaan kata “maaf” atau
“permisi” tidak dilarang dalam menyampaikan lawakan tunggal, terlebih
saat akan mengkritik orang yang ada di depan kita. Selain itu, kritik yang
disampaikan harus berdasarkan fakta yang valid agar kritik dapat lebih
diterima oleh pihak yang dikritik atau audiensi.

Kesantunan dalam berpakaian dan bersikap pun harus diperhatikan


saat kalian ingin menampilkan lawakan tunggal. Gunakanlah pakaian yang
sopan, tetapi tetap nyaman. Gunakanlah gestur atau gerak tubuh yang
tidak membuat orang lain memikirkan sesuatu yang kurang baik.
Lembar Kerja Tampilkanlah naskah lawakan tunggal yang telah kalian buat!
Pserta Didik
(LKPD)
1

Rubrik Rubrik penilaian penampilan lawakan tunggal


penilaian
Kunci jawaban Jawaban disesuaikan dengan teks yang dibuat siswa.

Glosarium 1. Set up : Bagian tidak lucu yang berperan sebagai pengantar


lelucon yang disampaikan.
2. Punch : Bagian yang mengandung unsur
humor dan seharusnya mengundang tawa penonton.
3. Bit : Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema
4. Rule of three : sebuah cara untuk mengundang tawa penonton.

Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MENYUSURI NILAI DALAM CERITA ZAMAN
(HIKAYAT)

INFORMASI UMUM
Satuan
Pendidik DK PRIMA
an
Nama
Penyusu MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
n
Kelas X

Fase E
Alokasi
4 X 45 menit
waktu
Elemen Menyimak
Tema
Teks Hikayat
/bab
Sub tema Menyimak teks hikayat

Kompete Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
nsi Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks hikayat.

Profil Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pelajar Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
Pancasila aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi dengan
sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan berpikir
dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
dan
Prasaran
a
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi teks
Peserta hikayat.
Didik
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelaj Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
aran

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan,
Pembelaj
arahan atau pesan yangakurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog,
aran
dialog, dan gelarwicara.

Tujuan 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian hikayat


Pembelaj 2. Peserta didik dapat menentukan pesan yang disampaikan dalam hikayat
aran 3. Peserta didik dapat mngidentifikasi penggunaan kata-kata arkais dalam hikayat

Pemaha Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
man memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
Bermakn hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
a

Pertanya 1. Apa yang kalian ketahui tentang hikayat?


an 2. Apa yang dimaksud dengan nilai dalam hikayat?
Pemanti 3. Apa yang membedakan hikayat dengan cerpen?
k

Persiapa Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
n video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
Pembela
jaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 DAN 2

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahul 55. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
uan bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
56. Memeriksa kehadiran siswa.
57. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik hari ini.
(kompetensi sosial emosional)
58. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
59. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
60. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
siswa terkait materi cerpen yang pernah dipelajari dan
mengaitkannya dengan hikayat. Siswa diajak untuk merumuskan
pengertian hikayat dari beberapa sumber informasi yang diberikan.
61. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan metode
penilaian yang digunakan.

Kegiatan a. Siswa membentuk kelompok berpasangan cooperative script (naskah


inti b. Siswa menyimak teks “Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak” dan mengisi kooperatif)
tabel yang terdapat pada buku siswa dan membuat ringkasan.
c. Siswa dibimbing guru menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
d. Pembicara membacakan isian tabel dan ringkasan, sedangkan
pendengar menyimak/mengoreksi apa yang disampaikan pembicara.
e. Siswa bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar
jadi pendengar dan sebaliknya.
f. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan kendala yang dihadapi
saat menyimak teks hikayat
g. Siswa menjawab pertanyaan pada kegiatan 2 dan membahasnya
bersama guru.
h. Beberapa perwakilan siswa menyampaikan hasil analisisnya dan siswa
lain menanggapi
Penutup 32. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
33. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
34. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum dikuasai
agar dapat menemukan solusinya.
35. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
36. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup pembelajaran.

Asesmen Q. Asesmen diagnostik


Dilakukan di awal pembelajaran

R. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

S. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengaya Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks negosiasi
an lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


29. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai
22. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! dengan direncanaakan?
23. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 30. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam
materi pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran?
24. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 31. Apa saja kekurangan dan kelebihan
pembelajaran hari ini! dalam kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
32. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi a. Pengertian Hikayat
ajar Kata hikayat diturunkan dari kata bahasa Arab “haka” yang mempunyai
arti: menceritakan, menirukan, mewartakan, menyerupai, berkata, meneruskan, dan melukiskan (Baried,
Baroroh St. dkk., 1985: 9).
Sastra hikayat adalah sastra lama yang ditulis dalam bahasa Melayu.
Sebagian besar kandungan ceritanya berkisar dalam kehidupan istana,
unsur rekaan merupakan ciri yang menonjol dan pada lazimnya mencakup
bentuk prosa yang panjang (Baried, Baroroh St. dkk., 1985: 9).
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa. Prosa
berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan,
historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu. Prosa dibaca untuk pelipur
lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hikayat)

b. Penggunaan Kata Arkais dalam Teks Hikayat


Hikayat sebagai teks sastra lama menggunakan kata-kata arkais di
dalamnya. Kata arkais adalah kata yang sudah tidak lazim digunakan pada
saat ini. Hal ini tentu berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam cerita
pendek yang lebih populer. Contoh kata-kata arkais: syahdan, sebermula,
hubaya-hubaya, hatta, apatah, sahaja, dan berjaya.
Lembar
Kerja
Pserta
Didik
(LKPD)
1

Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak


Menurut sahibul hikayat, sebermula ada seorang Datu yang
sakti mandraguna sedang bertapa di tengah laut. Namanya Datu
Mabrur. Ia bertapa di antara Selat Laut dan Selat Makassar.
Siang-malam ia bersamadi di batu karang, di antara percikan
buih, debur ombak, angin, gelombang dan badai topan. Ia memohon
kepada Sang Pencipta agar diberi sebuah pulau. Pulau itu akan
menjadi tempat bermukim bagi anak-cucu dan keturunannya,
kelak.
Hatta, ketika laut tenang, seekor ikan besar tiba-tiba muncul
dari permukaan laut dan terbang menyerangnya. Tanpa beringsut
dari tempat duduk maupun membuka mata, Datu Mabrur menepis
serangan mendadak itu.
Ikan itu terpelanting dan jatuh di karang. Setelah jatuh ke air,
ikan itu menyerang lagi. Demikian berulang-ulang. Di sekeliling
karang, ribuan ikan lain mengepung, memperlihatkan gigi
mereka yang panjang dan tajam, seakan prajurit siap tempur. Pada
serangannya yang terakhir, ikan itu terpelanting jatuh persis saat
Datu Mabrur membuka matanya.
“Hai, ikan! Apa maksudmu mengganggu samadiku? Ikan apa
kamu?”
“Aku ikan todak, Raja Ikan Todak yang menguasai perairan
ini. Samadimu membuat lautan bergelora. Kami terusik, dan aku
memutuskan untuk menyerangmu. Tapi, engkau memang sakti,
Datu Mabrur. Aku takluk,” katanya, megap-megap. Matanya
berkedip-kedip menahan sakit. Tubuhnya terjepit di sela-sela
karang tajam.
“Jadi, itu rakyatmu?” Datu Mabrur menunjuk ribuan ikan
yang mengepung karang.
“Ya, Datu. Tapi, sebelum menyerangmu tadi, kami telah
bersepakat. Kalau aku kalah, kami akan menyerah dan mematuhi
apa pun perintahmu.”
“Datu, tolonglah aku. Obati luka-lukaku dan kembalikanlah
aku ke laut. Kalau terlalu lama di darat, aku bisa mati. Atas nama
rakyatku, aku berjanji akan mengabdi padamu, bila engkau
menolongku...” Raja Ikan Todak mengiba-iba. Seolah sulit
bernapas, insangnya membuka dan menutup.
“Baiklah,” Datu Mabrur berdiri. “Sebagai sesama makhluk
ciptaan-Nya, aku akan menolongmu.”
“Apa pun permintaanmu, kami akan memenuhinya. Datu
ingin istana bawah laut yang terbuat dari emas dan permata,
dilayani ikan duyung dan gurita? Ingin berkeliling dunia, bersama
ikan paus dan lumba-lumba?”
“Tidak. Aku tak punya keinginan pribadi, tapi untuk masa
depan anak-cucuku nanti....” Lalu, Datu Mabrur menceritakan
maksud pertapaannya selama ini.
“Akan kukerahkan rakyatku, seluruh penghuni lautan dan
samudera. Sebelum matahari terbit esok pagi, impianmu akan
terwujud. Aku bersumpah!” jawab Raja Ikan Todak.
Datu Mabrur tak dapat membayangkan, bagaimana Raja Ikan
Todak akan memenuhi sumpahnya itu. “Baiklah. Tapi kita harus
membuat perjanjian. Sejak sekarang kita harus sa-ijaan, seiring
sejalan. Seia sekata, sampai ke anak-cucu kita. Kita harus rakat
mufakat, bantu membantu, bahu membahu. Setuju?”
“Setuju, Datu...,” sahut Raja Ikan Todak yang tergolek lemah.
Ia sangat membutuhkan air.
Mendengar jawaban itu, Datu Mabrur tersenyum. Dengan
hati-hati, dilepaskannya tubuh Raja Ikan Todak dari jepitan
karang, lalu diusapnya lembut.
Ajaib! Dalam sekejap, darah dan luka di sekujur tubuh Raja
Ikan Todak itu mengering! Kulitnya licin kembali seperti semula,
seakan tak pernah luka. Ikan itu menggerak-gerakkan sirip dan
ekornya dengan gembira.
Dengan lembut dan penuh kasih sayang, Datu Mabrur
mengangkat Raja Ikan Todak itu dan mengembalikannya ke
laut. Ribuan ikan yang tadi mengepung karang, kini berenang
mengerumuninya, melompat-lompat bersuka ria
“Sa-ijaan!” seru Raja Ikan Todak sambil melompat di
permukaan laut.
“Sa-ijaan!” sahut Datu Mabrur.
Sebelum tengah malam, sebelum batas waktu pertapaannya
berakhir, Datu Mabrur dikejutkan oleh suara gemuruh yang
datang dari dasar laut. Gemuruh perlahan, tapi pasti. Gemuruh
suara itu terdengar bersamaan dengan timbulnya sebuah
daratan, dari dasar laut! Kian lama, permukaan daratan itu kian
tampak.
Naik dan terus naik! Lalu, seluruhnya timbul ke permukaan!
Di bawah permukaan air, ternyata jutaan ikan dari berbagai
jenis mendorong dan memunculkan daratan baru itu dari dasar
laut. Sambil mendorong, mereka serempak berteriak, “Sa-ijaan!
Sa-ijaan! Sa-ijaaan...!”
Datu Mabrur tercengang di karang pertapaannya. Raja Ikan
Todak telah memenuhi sumpahnya!
Bersamaan dengan terbitnya matahari pagi, daratan itu telah
timbul sepenuhnya. Berupa sebuah pulau. Lengkap dengan ngarai,
lembah, perbukitan dan pegunungan. Tanahnya tampak subur.
Pulau kecil yang makmur.
Datu Mabrur senang dan gembira. Impiannya tentang
pulau yang akan menjadi tempat tinggal bagi anak-cucu dan
keturunannya, telah menjadi kenyataan. Permohonannya telah
dikabulkan. Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Sang
Pencipta, ia menamakannya Pulau Halimun.
Alkisah, Pulau Halimun kemudian disebut Pulau Laut. Sebab, ia
timbul dari dasar laut dan dikelilingi laut. Sebagai hikmahnya, kata
sa-ijaan dan ikan todak dijadikan slogan dan lambang Pemerintah
Kabupaten Kotabaru.
Rubrik Rubrik Penilaian Teks Hikayat
penilaian

Kunci 1. Contoh kunci jawaban: Sifat Datu Mabrur yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dari kutipan
jawaban teks di atas adalah sifat gigih dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan yang ingin diraih. Hal
tersebut terlihat dari penggambaran suasana yang tidak menyenangkan, tetapi tetap dilalui oleh Datu
Mabrur.

2. Contoh kunci jawaban: Ia merasa marah karena dirinya terluka. Ia merasa malu karena ia kalah dalam
pertempuran. Ia merasa takut karena berhasil dikalahkan oleh Datu Mabrur.

3. Contoh kunci jawaban:


Saya setuju dengan hal tersebut karena Raja Ikan Todak harus melindungi rakyatnya dari segala
ancaman dan gangguan termasuk Datu Mabrur yang telah membuat mereka terganggu.
Saya tidak setuju karena
sebaiknya Datu Mabrur tidak sengaja mengganggu mereka. Sebaiknya, Raja Ikan Todak bertanya
terlebih dahulu kepada Datu Mabrur.
4. Tentukan pernyataan berikut benar atau salah
a. S
b. B
c. S
d. B
e. B
5. Contoh kunci jawaban: Pesan moral dalam hikayat di atas adalah pentingnya bekerjasama dan saling
membantu. Hal tersebut masih berlaku hingga saat ini.
Glosariu arkais/ar·ka·is/ a 1 berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno, tua; 2 tidak lazim dipakai lagi
m (tentang kata); ketinggalan zaman
biografi/bi·o·gra·fi/ n riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain
hikayat/hi·ka·yat/ n karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan
silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara,
pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya -- Hang Tuah; -- Perang
Palembang; -- Seribu Satu Malam;
historis/his·to·ris/ a 1 berkenaan dengan sejarah; bertalian atau ada hubungannya dengan masa lampau; 2
bersejarah
prosa/pro·sa/ n Sas karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi);

Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.

Kampak, Juli 2023

Mengetahui,
Kepala DK PRIMA Guru Mata Pelajaran

BAHTIAR KHOLILI, S.Pd., MM.Pd. MARYAM JUNARI, S.Pd.,M.Pd.


NIP.197201011997031011 NIP.196706241989032007
MODUL AJAR
TEKS MENYUSURI NILAI DALAM CERITA ZAMAN
(TEKS HIKAYAT)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Membaca

Tema /bab Teks Hikayat


Sub tema Membaca teks hikayat

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
hikayat.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi
dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan Untuk Guru


Prasarana laptop, spiker, LCD, internet, handphone. Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Untuk siswa :
internet, handphone, buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.

Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks hikayat.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
Pembelajaran dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau
pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan
sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan denganisi teks.
Tujuan 4. Peserta didik dapat mengidentifikasi karakteristik dan plot dalam teks hikayat
Pembelajaran 5. Peserta didik dapat menentukan perbedaan karakteristik dan plot pada hikayat dan
cerita pendek
6. 10.32 Peserta didik dapat menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis
teks hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menanyakan kepada siswa tentang tokoh favorit mereka, baik dalam cerpen, novel, maupun film.
Pemantik

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 3 DAN 4

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 62. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa


bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
63. Memeriksa kehadiran siswa.
64. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
65. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
66. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
67. Mengajak siswa untuk menyaksikan video hikayat atau
membaca cuplikan hikayat dan membahas pelajaran yang
dapat diambil oleh siswa.
68. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti a.Siswa mendapatkan pengantar materi terkait karakterisasi dan plot metode kepala bernomor
dalam hikayat serta cerpen dari guru atau sumber lainnya. bersama (numbered head
b. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap siswa dalam together
kelompok mendapat nomor yang berbeda.
c. Siswa dalam kelompok mendapat tugas membaca teks dan
menjawab pertanyaan untuk mengetahui karakterisasi dan plot
dalam teks hikayat.
d. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan
setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya serta
menjelaskan alasannya dengan tepat.
e. Siswa dipanggil secara acak untuk melaporkan hasil kerja sama
mereka.
f. Siswa mendapatkan tanggapan dari siswa lain.
g. Siswa dengan nomor lain melaporkan hasil kerja samanya.
h. Siswa dan guru menyimpulkan jawaban dan mengaitkannya
dengan materi yang disampaikan di awal.
i. Siswa mempelajari materi terkait mengidentifikasi nilai-nilai yang
terkandung dalam teks hikayat.
j. Siswa mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam teks hikayat.
k. Siswa dan guru membahas latihan yang diberikan.
l. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah
dikerjakan.
Penutup 37. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
38. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
39. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum
dikuasai agar dapat menemukan solusinya.
40. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk pertemuan
berikutnya.
41. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup
pembelajaran.

Asesmen Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran

Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


33. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana
25. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
26. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 34. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam
materi pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran?
27. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 35. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
36. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar a. Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen

Meskipun hikayat dan cerpen sama-sama merupakan cerita naratif


berupa fiksi, ada perbedaan antara keduanya. Hal tersebut terjadi karena
perbedaan kondisi sosial dan budaya yang terjadi pada saat cerita tersebut
dibuat. Hikayat yang dibuat pada masa kerajaan tidak dapat lepas dari
nuansa istana, baik pada tokohnya maupun seting cerita.

Tokoh pada hikayat cenderung berlatar belakang keluarga kerajaan


atau orang-orang di sekitarnya. Keluarga kerajaan dikenal dengan orangorang yang sakti hingga sering
diceritakan dapat melakukan hal-hal yang
tidak wajar. Bahkan, para tokoh tidak hanya diambil dari kerajaan yang
ada di bumi, tetapi juga kerajaan kayangan. Perbedaan kasta pada setiap
golongan masyarakat muncul sangat jelas pada cerita. Hal ini sangat
berbeda dengan cerpen yang lebih variatif mengambil tokoh dalam cerita.

Hal tersebut sangat berpengaruh pada konflik yang muncul dalam


cerita. Konflik yang biasa muncul tidak lepas dari perselisihan antarkerajaan
dan golongan. Penyelesaian konflik pun tidak jauh dari peperangan dan
penggunaan kekuatan ajaib yang berakhir bahagia. Pada cerpen karena
karakter dan latar belakang yang begitu beragam, mengakibatkan konflik
dan cara penyelesaiannya pun beragam.

Sebagai cerita yang lebih panjang dibandingkan cerpen, hikayat


memiliki alur yang lebih kompleks. Hikayat memiliki alur berbingkai. Pada
sebuah ceritanya terdapat cerita yang lain. Pada “Hikayat Bayan Bijaksana”,
di samping menceritakan percakapan antara Bayan dan Istri Zainab
terdapat pula cerita lain. Contohnya cerita tentang anak cerpelai, seperti
yang terdapat pada kutipan hikayat berikut.

Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai
tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anakanaknya supaya jangan berkawan
dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang
seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar.

Alur yang digunakan pada hikayat adalah alur maju, berbeda dengan
cerpen yang lebih variatif.

b. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Teks Hikayat

Hikayat sebagai bagian dari cerita rakyat tentu tidak lepas dari kehidupan
masyarakat. Melalui kehidupan yang diangkat dalam cerita, hikayat menyajikan
tak hanya hiburan, tetapi juga nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil hikmahnya
oleh pembaca. Nilai-nilai tersebut dapat kita lihat dari pola tingkah laku, pola
berpikir, dan sikap-sikap tokoh dalam cerita, baik yang dideskripsikan dalam
cerita maupun yang dinarasikan dalam ucapan-ucapan tokoh.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra, termasuk


hikayat, terdiri dari nilai budaya, pendidikan, religius, moral, dan nilai sosial.

1. Nilai budaya memuat konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebuah masyarakat mengenai
hal-hal yang mereka anggap amat mulia.
2. Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan semangat atau kemauan seseorang untuk terus
belajar secara sadar
3. Nilai religius merupakan nilai yang mengikat manusia dengan Pencipta alam dan seisinya.
4. Nilai moral merupakan suatu penggambaran tentang nilai-nilaikebenaran, kejujuran, dan ajaran
kebaikan tertentu yang bersifat praktis.
5. Nilai sosial berkaitan erat dengan hubungan individu dengan individu lainnya dalam satu kelompok.
Lembar Kerja Identifikasikanlah karakterisasi dan plot pada teks “Hikayat Si Miskin” menggunakan tabel yang
Pserta Didik
disediakan! ( Buku siswa hal, 60-62)
(LKPD)
1
Setelah kalian membaca cerita dan mengisi tabel tersebut, jawablah pertanyaan ini.
a) Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk digambarkan karakternya? Jika
tidak, tokoh mana yang mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasan jawabanmu!
b) Apakah ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan masalah? Mengapa?
c) Apa yang akan terjadi jika Si Miskin tidak jujur menyampaikan kepada istrinya bahwa mempelam
yang didapatnya pertama kali dari pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?
d) Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak mempelam yang dibawa
suaminya dari pasar? Mengapa?
e) Jika kalian menjadi Si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang sama saat diminta istrinya
meminta mempelam Raja? Jelaskan alasan jawabanmu!

Identifikasikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam teks “HikayatSa-ijaan dan Ikan Todak” dengan
menggunakan tabel yang telah diberikan!

Lembar Kerja
Pserta Didik
(LKPD)
2
Rubrik
penilaian

Kunci jawaban LKPD 1 : Mengidentifikasi karakterisasi dan plot dalam teks hikayat

1) Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk
digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang
mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasan jawabanmu!
Jawaban:
Tidak, tokoh utama yang biasanya dijadikan judul dalam teks
hikayat memiliki porsi yang lebih banyak.
Atau
Ya, tokoh antagonis dan protagonis mendapat porsi yang sama.

2) Apakah ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara


mereka menyelesaikan masalah? Mengapa?
Jawaban:
Ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan
masalah. Seseorang akan menyelesaikan masalah sesuai dengan
karakternya. Tentu berbeda antara orang yang penyabar dan pemarah
dalam menyelesaikan masalah.

3) Apa yang akan terjadi jika si Miskin tidak jujur menyampaikan


kepada istrinya bahwa mempelam yang didapatnya pertama kali dari
pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?
Jawaban:
Istri si Miskin tidak akan membujuk kembali suaminya agar pergi ke
istana dan meminta mempelam ke raja. Cerita tentu akan berubah

4) Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang


menolak mempelam yang dibawa suaminya dari pasar?
Mengapa? Jawaban:
Tidak setuju karena hal itu menunjukkan betapa egoisnya istri si Miskin.
Atau
Setuju karena ia harus menguji rasa sayang suaminya terhadap dirinya
dan kandungannya.

5) Jika kalian menjadi si Miskin apakah kalian akan melakukan hal


yang sama saat diminta istrinya meminta mempelam Raja? Jelaskan
alasan jawabanmu!
Jawaban:
Ya karena hal itu menunjukkan kasih sayang terhadap istri dan buah hati
yang dikandung.
Atau
Tidak karena hal itu akan menimbulkan masalah.
(Beberapa jawaban dapat jadi berbeda, tetapi tetap dianggap benar asal
menyampaikan alasan yang tepat)

LKPD2:
Identifikasikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam teks “HikayatSa-ijaan dan Ikan Todak”

Glosarium antagonis/an·ta·go·nis/ n 1 orang yang suka menentang (melawan dan sebagainya); 2 Dok dua macam
obat atau racun yang mempunyai khasiat berlawanan sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi
khasiat masing-masing; 3 Sas tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama;
tokoh lawan
fiksi/fik·si/ n 1 Sas cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan
kenyataan: nama Menak Moncer adalah nama tokoh -- , bukan tokoh sejarah; 3 pernyataan yang hanya
berdasarkan khayalan atau pikiran
hikayat/hi·ka·yat/ n karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan
silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur
lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya -- Hang Tuah; --
Perang Palembang; -- Seribu Satu Malam;
karakter n 1 tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
yang lain; watak; 2 Komphuruf, angka, ruang, simbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan
papan ketik berkarakter vmempunyai tabiat; mempunyai kepribadian; berwatak: anak itu ~ aneh.
moral nilai etik;
keagamaan konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada
beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan
pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan;
-- budaya konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan
manusia;
-- etik nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan
dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan
protagonis/pro·ta·go·nis/ n 1 Sas tokoh utama dalam cerita rekaan; 2 penganjur suatu paham;
tokoh1/to·koh/ n 1 rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis: -- bulat seperti uang ringgit; pesawat
terbang yang baru dibeli itu sama -- nya dengan B-25; 2 bentuk badan; perawakan: melihat -- badannya,
banyak orang menyangka ia adalah seorang pegulat; 3 ki orang yang terkemuka dan kenamaan (dalam
bidang politik, kebudayaan, dan sebagainya): ia adalah seorang -- politik yang disegani; 4 Sas pemegang
peran (peran utama) dalam roman atau drama;
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MENYUSURI NILAI DALAM CERITA ZAMAN
(TEKS HIKAYAT)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Menulis

Tema /bab Teks Hikayat


Sub tema Menulis teks hikayat

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
hikayat.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi
dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks hikayat.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulisuntuk
Pembelajaran berbagai tujuansecaralogis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks eksposisihasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta
didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta
didik mampu menerbitkanhasil tulisan di media cetak maupun digital
Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi konjungsi urutan waktu yang terdapat dalam teks hikayat
Pembelajaran 2. Menentukan kalimat majas yag digunakan dlam teks hikayat
3. Peserta didik dapat menyusun sebuah cerita pendek berdasarkan nilai-nilai yang terkandung
dalam hikayat

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis
teks hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menanyakan kepada siswa tentang tokoh favorit mereka, baik dalam cerpen, novel, maupun film.
Pemantik

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 5 DAN 6

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 69. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa


bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
70. Memeriksa kehadiran siswa.
71. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
72. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
73. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
74. Mengajak siswa untuk menyaksikan video hikayat atau
membaca cuplikan hikayat dan membahas pelajaran yang
dapat diambil oleh siswa.
75. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti a. Siswa dibagi ke dalam kelompok yang masing-masing metode tiga menit ulas (three
beranggotakan empat orang. minutes review)
b. Siswa memahami aturan main aktivitas pembelajaran
yang disampaikan guru.
c. Siswa menyimak dengan saksama penjelasan materi
yang disampaikan guru.
d. Setiap tiga menit, guru berhenti menjelaskan dan meminta setiap
siswa dalam kelompok menjelaskan materi yang sudah
disampaikan.
e. Beberapa perwakilan siswa diminta untuk menyampaikan informasi
yang dipahaminya.
f. Siswa menyimak penjelasan materi. Setiap tiga menit berhenti
untuk menyampaikan materi yang dipahaminya kepada
teman satu kelompok. Begitu seterusnya sampai materi
selesai dijelaskan.
g. Beberapa perwakilan siswa diminta menyampaikan materi yang
diketahuinya. Siswa lain dapat menambahkan atau
memperbaiki jika ada kesalahan pemahaman.
h. Siswa diperbolehkan membuka buku untuk mengecek informasi
yang didapat.
i. Siswa diminta untuk mengubah kutipan teks hikayat ke dalam
bahasa cerpen.
j. Siswa dan guru membahas jawaban siswa.
k. Guru memberikan apresiasi kepada siswa.
Penutup 42. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
43. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
44. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum
dikuasai agar dapat menemukan solusinya.
45. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
46. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup
pembelajaran.

Asesmen Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran

Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


37. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana
28. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
29. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 38. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam
materi pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran?
30. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 39. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
40. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar a. Konjungsi Urutan Waktu
Sebagai teks yang menggambarkan sebuah alur cerita, hikayat dan
cerpen tidak dapat lepas dari penggunaan konjungsi urutan waktu.
Konjungsi urutan waktu digunakan untuk menyatakan urutan sebuah
kejadian berdasarakan waktu terjadinya, baik itu sebelumnya, saat,
maupun setelahnya. Perbedaan konjungsi yang digunakan antara hikayat
dan cerpen terdapat pada bahasa yang digunakan. Hikayat menggunakan
konjungsi urutan waktu berupa kata-kata arkais. Adapun cerpen banyak
menggunakan kata populer. Perhatikanlah tabel berikut.

Pemilihan konjungsi sangat menentukan koherensi atau kepaduan antarkalimat maupun antarparagraf
dalam cerita. Perhatikan kutipan cerpen berikut.

Bandingkan jika dua konjungsi urutan waktu pada cerita tersebut diubah seperti berikut.

Hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan konjungsi waktu adalah frekuesinya. Jangan terlalu
banyak menggunakan konjungsi urutan waktu pada satu paragraf. Penggunaan yang terlalu sering,
apalagi kata yang sama, akan membuat cerita yang ditulis menjadi “kekanak-kanakan”. Bandingkanlah
dua penggalan cerita berikut.
b. Majas
Majas atau gaya bahasa sangat erat kaitannya dengan cerita fiksi untuk menambahkan keindahan cara
penyampaian cerita. Beberapa majas yang sering kali
digunakan baik dalam hikayat maupun cerpen adalah sebagai berikut:

1) Antonomasia
Antonomasia adalah majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri
atau sifatnya yang menonjol.
Contoh:
1. Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga
bulan lamanya.
2. Tak tahu mengapa, saat itu aku mengucapkan terima kasih pada
perempuan tua itu.

2) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang menyatakan benda mati sebagai sesuatu
yang seolah-olah hidup layaknya manusia.
Contoh:
1. Samar-samar nyanyian jangkrik terdengar di sampingku.
2. Angin menyambar wajahku.

3) Metafora
Metafora adalah majas yang menggunakan kata pembanding untuk
mewakili hal lain atau bukan yang sebenarnya. Mulai dari bandingan benda
fisik, sifat, ide, atau perbuatan lain.
Contoh: Seperti biasa, setibaku di istana tuaku, perempuan tua
menyambutku dengan hangat.

4) Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal
lainnya menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata
penghubung atau kata pembanding yang biasa digunakan antara lain:
seperti, laksana, bak, dan bagaikan.
Contoh: “Kamu tidur seperti kerbau,” canda ibu.
5) Hiperbola
Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan dengan
cara melebih-lebihkan sesuatu dari yang sebenarnya.
Contoh:
1. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini sampai
kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.”
2. Aku tak dapat berbicara, tanganku dingin bak es yang keluar dari
freezer
Lembar Kerja
Pserta Didik
(LKPD)
1

Lembar Kerja Buatlah sebuah cerpen yang terinspirasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam cerita “Hikayat Si Miskin
Pserta Didik
(LKPD)
2
Rubrik
penilaian
Rubrik PenilaianPenulisan cerpen yang terinspirasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam cerita
“Hikayat Si Miskin” (LKPD2)
Kunci jawaban LKPD 1 :
Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja dan ratu dari kayangan
yang mendapat hukuman dari Batara Indera. Mereka dibuang ke
negeri antah-berantah menjadi orang miskin. Tidak ada satu pun
orang di negeri itu yang menyukainya. Setiap kali mereka mengemis
di pasar dan perkampungan, mereka dipukuli dan diusir hingga
mereka pun pergi ke hutan. Di hutan, mereka hidup dengan
memakan dedaunan, buah-buahan, bahkan kayu-kayu.

Beberapa lama kemudian, sang istri pun hamil. Saat kandungannya


berusia tiga bulan ia menangis dan meminta kepada suaminya untuk
mengambilkan buah mempelam yang tumbuh di taman istana
kerajaan. Si Miskin pun terketuk hatinya karena ia sudah lama menanti
kehadiran seorang anak. Namun, ia bingung karena hal itu sepertinya
tidak mungkin ia lakukan.

“Bagaimana mungkin aku dapat mendapatkannya, istriku? Mengemis sedikit saja, kita sudah diusir,”
kata si Miskin kepada istrinya yang
masih merengek seperti anak
kecil.

LKPD 2:
Jawaban disesuaikan dengan teks yang dibuat siswa.
Glosarium koherensi/ko·he·ren·si/ /kohérénsi/ n 1 tersusunnya uraian atau pandangan sehingga bagian-
bagiannya berkaitan satu dengan yang lain; 2 Sas keselarasan yang mendalam antara bentuk dan isi
karya sastra; 3 Ling hubungan logis antara bagian karangan atau antara kalimat dalam satu paragraf; 4
Kim daya tarik antara molekul untuk menghindarkan terpisahnya bagian apabila ada kekuatan dari luar.
konjungsi/kon·jung·si/ n 1 Ling kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa, dan antarkalimat; 2 Astron pertemuan atau papasan semu antara dua benda angkasa
atau lebih dalam derajat rasi yang sama;
-- koordinatif Ling konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan,
tetapi, atau;
-- subordinatif Ling konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau
menghubungkan bagian dari kalimat subordinative
metafora/me·ta·fo·ra/ /métafora/ n Ling pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang
punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
personifikasi/per·so·ni·fi·ka·si/ n pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau
manusia, seperti bentuk pengumpamaan alam dan rembulan menjadi saksi sumpah setia; simile/si·mi·le/
/similé/ n majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki
berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit dengan kata
seperti, bagai, laksana

Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MENYUSURI NILAI DALAM CERITA ZAMAN
(TEKS HIKAYAT)

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen BERBICARA

Tema /bab Teks Hikayat


Sub tema Menyajikan teks narasi dalam bentuk monolog

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
hikayat.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan berbagi
dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks hikayat.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
Pembelajaran untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan
gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan
sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif
dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara
kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal

Tujuan 1. Peserta didik dapat menulis gagasan, pikiran, pandangan, pesan, dan arahan untuk berbagai tujuan
Pembelajaran dalam bentuk teks fiksi (teks narasi)
2. Peserta didik menyajikan teks narasi dalam bentuk monolog secara runut dan kreatif

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis
teks hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menampilkan video gerak henti atau drama yang diangkat dari cerpen.
Pemantik

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 7 DAN 8

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode

Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa


bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
2. Memeriksa kehadiran siswa.
3. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
4. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan siswa.
6. Meminta beberapa siswa membacakan cerpen yang telah
dibuat pada pertemuan sebelumnya..
7. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti a. Siswa menyiapkan media yang akan digunakan dalam menyajikan metode presentasi
cerita.
b. Siswa menyajikan cerita di depan kelas.
c. Siswa lain diminta mengamati dan memberikan penilaian.
d. Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas tentang cara
penyajian
yang dilakukan oleh siswa.
e. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya terkait
pelajaran hari ini.
Penutup 1 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
2. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
3. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum
dikuasai agar dapat menemukan solusinya.
4. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
5. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup
pembelajaran.

Asesmen Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran

Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


41. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana
1. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
2. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 42. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam
materi pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran?
3. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 43. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
44. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Sistematika penyajian cerita lisan
a. salam;
b. perkenalan diri;
c. penyampaian informasi umum atau sinopsis cerita yang akan
disampaikan;
d. menyampaikan cerita dengan menarik;
e. mengajak audiensi untuk menyimpulkan nilai moral yang
terdapat dalam cerita;
f. salam penutup.

Membuat Video Gerak Henti

Video gerak henti adalah salah satu teknik animasi untuk membuat
objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak dengan
sendirinya. Objek tersebut digerakkan sedikit demi sedikit pada
setiap frame yang akan difoto. Ikutilah langkah-langkah berikut
untuk membuat video gerak henti dari cerita pendekmu.
1. Buatlah papan cerita (storyboard) sederhana dengan memuat
alur kejadian yang akan difoto dan narasi yang akan direkam
untuk setiap adegannya. Perhatikan contoh papan cerita berikut.
Gambar latar adalah gambar yang tidak perlu digerakkan pada
satu adegan. Gambar bergerak adalah gambar yang harus
digerakkan secara perlahan pada setiap kali pengambilan
gambar agar cerita tampak hidup.
2. Siapkanlah objek yang akan difoto. Kalian dapat menggunakan
gambar, potongan huruf atau boneka.
Sebagai contoh, pada bagian pertama papan cerita di atas,
kalian harus menyiapkan potongan huruf yang merangkai
frasa “Tarian Pena” dan sebuah gulungan kertas yang
bertuliskan “Virginia C. C. Pomatow”.Pada bagian kedua,
kalian harus menyiapkan gambar pemandangan jalan di
sebuah desa, anak perempuan berseragam SMA, dan matahari
yang bersinar terik.
3. Siapkanlah kamera yang akan digunakan untuk mengambil
gambar. Kalian dapat menggunakan kamera di telepon
pintar atau kamera lainnya.
4. Foto satu per satu adegan. Buatlah adegan transisi agar
gerakan pada video lebih halus.
5. Rekamlah narasi video menggunakan alat perekam di telepon
pintarmu.
6. Rangkailah satu per satu foto yang telah diambil sehingga
menjadi cerita yang utuh. Buatlah menggunakan aplikasi
pengolah video yang kalian miliki, baik di telepon
pintarmu maupun di komputer. Tambahkan rekaman
suara kalian. Cocokkan antara suara narasi dan adegan.
Selamat Berkreasi!
Lembar Kerja Presentasikanlah cerpen yang sudah kalian buat menggunakan media
Pserta Didik
(LKPD) yang tepat!
1
Rubrik
penilaian
Rubrik penilaian penyajian cerpen

Kunci jawaban Jawaban disesuaikan dengan siswa.

Glosarium
foto/fo·to/ n 1 potret: -- nya dimuat di dalam surat kabar; 2 ki gambaran; bayangan;
pantulan: ragam ilmiah seakan-akan -- kegiatan pikiran;
-- finis alat perekam gambar yang ditempatkan pada sisi tertentu yang mengarah ke garis finis;
-- jarak jauh telefoto;
-- licin Kom foto yang dicetak berkilat agar menghasilkan reproduksi yang lebih tajam untuk siaran
pers;
kamera/ka·me·ra/ /kaméra/ n kotak kedap sinar yang dipasang dengan lensa yang menyambung
pada lubang lensa tempat gambar (objek) yang direkam dalam alat yang pekat cahaya; alat potret;
-- film kamera khusus untuk membuat film;
-- televisi kamera yang digunakan untuk mengambil objek-objek yang akan disiarkan melalui
televisi;
-- otofokus kamera yang mampu membidik sasaran gambar tertentu dengan tepat; kamisol;
-- saku kamera berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku dan sangat mudah digunakan
rekam/re·kam/ n 1 bekas atau kesan dari sesuatu yang diucapkan; bekas yang dituliskan (seperti garis-
garis atau gambar berwarna pada kain, garis-garis berwarna pada kain tenun, huruf, tanda, yang diterakan
pada kopor, cetakan stensil); 2 sulam (suji) dengan warna yang lain (dengan benang emas); 3 alur-alur
bunyi (suara) pada piringan hitam; 4 alur-alur (magnetik) pada piringan (atau pita kaset) yang dapat
menghasilkan bunyi dan/atau gambar;
-- kesehatan rekaman mengenai kesehatan pasien;
-- medis rekaman mengenai hasil pengobatan terhadap pasien;
video /vi·deo/ /vidéo/ n 1 bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2 rekaman
gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi

Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Penyusun
Kelas X

Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menyimak

Tema /bab Teks Negosiasi


Sub tema Menyimak teks negosiasi

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
Awal berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik teks negosiasi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran
berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi
Pembelajaran berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelarwicara.
Tujuan 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik teks negosiai
Pembelajaran 2. Menganalisis informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, atau pesan dalam
teks negosiasi berbentuk dialog secara akurat, kritis, dan reflektif
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi,
menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks negosiasi, dan
mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Apa yang kalian ketahui tentang kegiatan negosiasi?
Pemantik 2. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi?
3. Apa ciri-ciri atau karakteristik teks negosiasi?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam
pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 DAN 2

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 8. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, Diskusi, penugasan
berdoa bersama sebelum memulai pembelajaran.
(religius)
9. Memeriksa kehadiran siswa.
10. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan
peserta didik hari ini. (kompetensi sosial emosional)
11. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat
mengikuti pembelajaran dan menyanyikan
lagu “Pelajar Pancasila”.
12. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan kegiatan yang akan dilakukan siswa.
13. Guru melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaa terkait negosiasi
belanja di pasar.
14. Guru menyampaikan garis besar kegiatan
pembelajaran dan metode penilaian yang
digunakan.
Kegiatan inti 18. siswa membentuk kelompok yang terdiri
atas 4–5 anggota. Setiap anggota kelompok
melakukan pembagian tugas.
19. Siswa menyimak teks negosiasi melalui
pembacaan teks oleh salah seorang siswa atau
melalui rekaman yang diberikan guru.
20. Siswa menyimak pembacaan teks negosiasi
secara berkelompok.
21. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca
dan memahami materi serta mencari informasi
lain terkait materi dari sumber lain.
22. Peserta didik mencari informasi tentang teks
negosiasi.
23. Peserta didik juga membaca materi yang
disiapkan guru tentang informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, atau pesan dalam teks
negosiasi berbentuk dialog.
24. Peserta didik membaca teks negosiasi berjudul
“Membeli Laptop Baru”
25. Peserta didik menjawab pertanyaan bersdasarkan
teks negosiasi yang dibaca.
26. Peserta didik membaca teks negosiasi dengan judul
“Latihan Pentas Musik”
27. Peserta didik menentukan hal/faktor yang
menentukan keberhasilan suatu negosiasi sesuai
dengan teks tersebut.
28. Guru memantau dan membimbing
pelaksanaan diskusi kelompok siswa.
29. Guru mengevaluasi efektivitas diskusi
dan keaktifan setiap anggota kelompok.
30. Siswa menentukan giliran presentasi melalui
permainan lempar bola.
31. Siswa secara bergantian mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya.
32. Siswa dari kelompok lain dapat memberikan
tanggapan, kritik, dan masukan saran.

Penutup 6. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi


yang telah dipelajari.
7. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang
apa saja yang telah dipelajari dan bagian-bagian
mana saja yang belum dikuasai agar dapat
menemukan solusinya.
8. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
9. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup
pembelajaran.

Asesmen Asesmen diagnostik


Dilakukan di awal pembelaj

Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran

Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks negosiasi melalui
kegiatan menyimak teks negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang
sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan berkelompok. Hasil
diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca teks negosiasi yang lain dan
mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
45. Apakah kegiatan
1. Tuliskan 3 hal yang kamu pembelajaran terlaksana
pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
2. Tuliskan apa yang belum kalian 46. Bagaimana partisipasi peserta
pahami pada materi didik dalam kegiatan
pembelajaran hari ini! pembelajaran?
3. Tuliskan perasaanmu setelah 47. Apa saja kekurangan dan
kegiatan pembelajaran hari ini! kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
48. Bagaimanakah tanggapan peserta
didik atas kegiatan pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar a. Teks Negosiasi
Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai
kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonseia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-
menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya. Teks negosiasi juga
bisa disebut sebagai teks yang di dalamnya berisi proses untuk mencapai suatu
perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak untuk memenuhi kepuasan
pihak yang bersangkutan dalam elemen tertentu seperti kerjasama dan kompetisi.

b. Ciri-ciri Teks Negosiasi


Teks negosiasi memiliki karakter atau ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis
teks yang lain. Ciri-ciri teks negosiasi adalah sebagai berikut:
1) Bertujuan menentukan solusi dan menjadi sarana penyelesaian
masalah bersama.
2) Menghasilkan kesepakatan atau perjanjian.
3) Menghasilkan penyelesaian yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
4) Memprioritaskan atau menitikberatkan pada kepentingan bersama.
5) Memiliki tujuan praktis, yaitu sebagai media penghasil kesepakatan
yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan

c. Tujuan Teks Negosiasi


Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk:
1) Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling
pengertian, dan persetujuan.
2) Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi
secara bersama.
3) Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan
(win-win solution).
d. Tata Cara Negosiasi yang Baik
Agar proses negosiasi berlangsung dengan baik, berikut adalah tata cara negosiasi
yang baik.
1) Kedua belah pihak harus memposisikan diri secara sama.
2) Kedua belas pihak harus saling menghargai.
3) Kedua belah pihak harus mengutamakan untuk mencari solusi terbaik.
4) Kedua belah pihak harus mau melihat persoalan dari sudut pandang yang
berbeda.
5) Kedua belah pihak tidak boleh mengedepankan egonya masing-masing.

e. Pengajuan dalam Teks Negosiasi


Pengajuan dalam teks negosiasi adalah bagian pertanyaan yang mengawali atau
membuka sebuah peristiwa negosiasi.
Contoh-contoh pengajuan dalam teks negosiasi:
1) Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Tanjung Bira, apakah semua
temanmu setuju?”
2) Ada kerudung yang terbuat dari kain sulam tidak, Mbak?
3) Bisakah saya mengajukan permohonan kredit UKM?
4) Bu, saya mau beli gitar ini, berapa harganya?
5) Pak, bolehkah saya mengikuti studi wisata di sekolah?

f. Penawaran dalam Teks Negosiasi


Penawaran dalam teks negosiasi adalah bagian yang memberikan respon terhadap
bagian pengajuan dalam sebuah peristiwa negosiasi.
Contoh-contoh penawaran dalam teks negosiasi:
1) Saya sudah berbicara dengan teman-teman Bu, cuma ada usulan
studi wisatanya ke Pantai Marina aja Bu.
2) Tidak ada Dik, yang ada kerudung dari kain songket, sangat bagus dan
harganya kompetitif, lho.
3) Bapak bisa mengajukan kredit UKM tetapi harus ada proposalnya yang
lengkap ya.
4) Itu gitar antik, Nak…harganya lima ratus ribu rupiah.
5) Apa itu wajib, bagaimana kalau kita berwisata keluarga saja?

g. Persetujuan dalam Teks Negosiasi


Persetujuan dalam teks negosiasi adalah bagian menyatakan kesepakatan
para pihak (kesepakatan bersama) dalam peristiwa negosiasi.
Contoh-contoh persetujuan dalam teks negosiasi:
1) Boleh saja, asal didukung oleh mayoritas siwa dan diijinkan oleh
Kepala Sekolah.
2) Boleh Mbak, kerudung songket malah antik dan artistik, asal harganya
tidak mahal.
3) Ini proposalnya Mbak, lengkap dengan fotokopi lampirannya.
4) Boleh Bu, untuk harga segitu rasanya tidak terlalu mahal.
Ya sudah, kalau memang itu wajib, ya kamu harus mengikuti kegiatan studi
wisata tersebut.
Lembar Kerja Tugas
Pserta Didik
(LKPD) Bacalah teks negosiasi berjudul “Membeli Laptop Baru”
1 Membeli Laptop Baru
Rudi: “Yah, Rudi dengar Ayah baru membelikan ponsel baru ya untuk
Wati,” tanya Rudi.
Ayah: “Iya Rud, kenapa? Jangan bilang kamu juga mau, ponsel kamukan
masih bagus,” jawab Ayah sembari menaikkan alisnya.
Rudi: “Nggak kok, Yah. Iya, ponsel Rudi masih bagus kok, tapi …” Ayah:
“Wah, gawat nih kalau ada tapinya,” potong Ayah.
Rudi: “Lebih gawat Rudi, Yah. Belakangan, tugas kuliah semakin banyak
dan membutuhkan banyak aplikasi untuk menyelesaikannya,
sementara laptop Rudi lambat, Yah.” Rudi meneruskan
pembicaraannya.
Ayah: “Jangan bilang kamu mau minta dibelikan laptop baru.”
Rudi: “Iya, Yah. Karena tugas Rudi selalu terhambat. Lagi pula, laptopini
memang sudah cukup berumur, dari Rudi kelas 10 SMA. Padahal,
program studi Rudi juga memang membutuhkan laptop yang lebih
cepat, Yah. Rudi kan belajar desain. Aplikasi 3D itu membutuhkan
daya komputasi tinggi, Yah”
Ayah: “Wah, kamu ini memang bisa saja, tapi kan ayah baru mem-
belikan ponsel untuk adikmu. Uang ayah nanti habis, Rud.”
Rudi: “Pembelian laptop baru tidak harus hari ini kok. Tetapi, Ayahbisa
mulai buat rencana anggarannya dari sekarang. Ayah bisa mulai
sisihkan dari pengeluaran per bulan.”
Ayah: “Wah, kamu pintar juga ya.”
Rudi: “Iya dong. Oh, ya, untuk membantu, Ayah juga bisa memakai
tabungan Rudi kok.”
Ayah: “Oh ya? Ayah coba pikir-pikir dulu ya.”
Rudi: “Coba Ayah pertimbangkan, suatu nanti mungkin Wati juga akan
meminta laptop baru pelajaran TIK. Kebutuhan laptop untuk
pelajaran TIK tidak seberat belajar desain. Jadi, kalau Ayah
membelikan laptop baru untuk Rudi, laptop yang ini bisa diberikan
ke Wati kan, Yah. Jadi, Ayah tidak usah membelikan Wati laptop
lagi untuk pelajaran TIK.”
Ayah: “Ya, sudah kalau begitu. Ayah akan belikan, tapi…”
Rudi: “Janji, Yah. Rudi akan belajar dengan sungguh-sungguh,” jawabRudi
memotong perkataan Ayah.
Ayah: “Kamu itu… bukan itu maksud Ayah. Kamu kan sudah dudukdi
perguruan tinggi. Itu sih sudah menjadi kewajiban kamu sendiri
untuk sadar akan pentingnya untuk belajar dengan sungguh-
sungguh.”

Rudi: “Oh, iya, Yah. Hehe.. kalau begitu apa, Yah?”


Ayah: “Tapi nanti ya, Ayah anggarkan untuk me- nabung dulu mulai
gajian bulan depan dan kamu harus tepati janji maumengajari
Wati untukmenggunakan laptop.”
Rudi: “Siap Pak!” jawab Rudi sambil sedikit .bercanda.
(Sumber: https://serupa.id/contoh-teks-negosiasi-beserta-strukturnya-
berbagai-topik/ dengan pengubahan)
Beberapa pertanyaan berikut ini didasarkan pada isi teks di atas.
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 4—5 siswa. Kemudian, lakukan dis-
kusi kelompok untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini!
1. Siapakah kedua belah pihak yang terlibat dan apa kepentingan
tiap- tiap pihak dalam teks tersebut?
2. Siapa yang mengajukan permintaan dalam teks
tersebut? Jelaskan apa alasannya!
3. Menurut kalian, apakah permintaan tersebut disampaikan dengan
alasan-alasan yang tepat? Jelaskan!
4. Jika kalian berposisi sebagai pihak yang mengajukan permintaan
dalam teks tersebut, apa saja alasan-alasan yang dapat kalian
tambahkan untuk menguatkan permintaan kalian?
5. Menurut kalian, apakah bahasa yang digunakan saat
menyampaikan permintaan dalam teks tersebut sudah cukup baik
dan santun? Jelaskanalasannya!
6. Pada akhirnya, apakah permintaan tersebut dikabulkan? Jelaskan
apa alasannya!
7. Apakah ada persyaratan tertentu agar permintaan tersebut
dikabulkan?Jelaskan!
8. Apakah akhirnya terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak?
Jelaskan apa saja kesepakatannya!
9. Menurut kalian, apakah kesepakatan yang terjadi
menguntungkan kedua pihak? Jelaskan apa saja keuntungan
untuk keduanya!
10. Menurut pendapat kalian, apa saja yang perlu diperhatikan agar
kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan? Jelaskan!
Lembar Kerja Bacalah dengan saksama!
Pserta Didik Latihan Pentas Musik
(LKPD) Pak Joko: “Selamat siang, Pak Ade.”
2 Pak Ade: “Oh, Pak Joko rupanya. Selamat siang juga Pak.”
Pak Joko: “Saya amati putra Pak Ade dan teman-temannya sering
latihan musik di rumah ya?”
Pak Ade: “Oh, iya nih, Pak. Maklum sebentar lagi putra saya mau ikut
pentas musik di sekolahnya, Pak.”
Pak Joko: “Oh, ya. Sebelumnya saya minta maaf nih, Pak Ade. Sebagai
tetangga, saya harus menyampaikan hal ini karena sudah beberapa hari
saya dan keluarga merasa terganggu. Jujur saja, suara yang
ditimbulkan oleh latihan musik putra Pak Ade dan teman-temannya
terlalu berisik. Saya dan keluarga jadi sulit istirahat. Apalagi istri saya
sekarang kan sedang punya anak bayi.”
Pak Ade: “Wah, begitu ya. Maaf saya tidak tahu jika suaranya
terdengar sampai rumah Pak Joko. Tapi mau bagaimana lagi ya. Kalau
tidak latihan, kasihan juga sama anak saya.”
Pak Joko: “Iya, tapi apa tidak bisa diatur agar suaranya tidak terlalu
keras dan hanya dibunyikan pada waktu tertentu saja?”
Pak Ade: “Mohon pengertiannya, Pak. Ini hanya sementara. Mungkin
hanya sampai minggu depan. Saya juga tidak ingin mengecewakan
anak saya yang akan tampil pentas musik minggu depan.”
Pak Joko: “Kalau memang Pak Ade bersikeras, terpaksa saya harus
menyampaikan hal ini pada Pak RT. Nah, itu Pak RT kebetulan lewat.
Saya akan membawanya ke sini.”
(Pak Joko menghampiri Pak RT dan menyampaikan keluhannya. Pak
RT pun mendatangi Pak Ade)
Pak RT: “Selamat siang, Pak Ade.” Pak Ade: “Selamat siang juga Pak.”
Pak RT: “Saya mendengar keluhan Pak Joko tentang putra Pak Ade dan
teman-temannya yang bermain musik dan mengganggu waktu istirahat
tetangga sekitar. Apakah kita bisa mencari solusi terbaik atas masalah
ini, Pak?”
Pak Ade: “Iya, Pak RT. Saya akui, putra saya dan teman-temannya
sering bermain musik di rumah, tapi itu hanya sementara sampai
minggu depan karena mereka akan pentas musik, Pak. Mohon
pengertiannya.”
Pak Joko: “Tidak bisa, Pak Ade. Saya sudah cukup bersabar selama
bebe- rapa hari terganggu. Suara putra Pak Ade dan teman-temannya
yang bermain musik terlalu bising sehingga saya sulit untuk tidur
siang. Selain itu, kebetulan juga saya kan lagi punya anak bayi
sekarang. Kasihan juga bayi saya sering menangis karena ada musik
yang keras.”
Pak RT: “Mohon bersabar Bapak-Bapak. Jangan emosi dulu ya. Begini
saja, kebetulan RT kita memiliki fasilitas ruang musik tidak jauh dari
sini yang mungkin bisa digunakan untuk latihan putra Pak Ade dan
teman-temannya. Tempatnya cukup layak dan memiliki peredam
suara. Dengan demikian, putra Pak Ade dan teman-temannya masih
bisa latihan musik dan Pak Joko beserta keluarga tidak lagi terganggu.
Bagaimana Bapak-Bapak?”
Pak Ade: “Oh, begitu. Kalau memang ada tempat lain yang cocok,
dekat, dan bisa digunakan, saya sih tidak keberatan, Pak.”
Pak Joko: “Oh, syukurlah kalau begitu. Kalau memang bisa latihan di
tempat lain, saya dan keluarga bisa tenang.”
Pak RT: “Syukurlah, kalau Pak Ade dan Pak Joko bisa menerima. Nanti
Pak Ade silakan minta putra Pak Ade dan teman-temannya tuk
memindahkan alat-alat musiknya. Saya akan menyiapkan dulu
tempatnya.”
Pak Ade: “Baik. Pak RT. Segera saya laksanakan. Terima kasih banyak
atas bantuan Bapak.”
Pak Joko: “Saya juga terima kasih Pak RT atas solusinya. Terima kasih
juga Pak Ade atas pengertiannya.”
Pak Ade: “Iya, Pak Joko. Saya juga mohon maaf ya, sudah membuat
keluarga Pak Joko tidak nyaman.”
Pak RT: “Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu ya, Bapak-Bapak. ” Pak
Ade dan Pak Joko: “Ya, Pak. Silakan.”
Tugas
Berdasarkan teks di atas, dapatdiketahui beberapa faktor yang menentukan
keberhasilan suatu negosiasi. Agar kalian lebih memahaminya, silakan
diskusikan beberapa perilaku atau sikap yang mencerminkan hal/faktor
yangmenentukan keberhasilan suatu negosiasi sesuai dengan teks tersebut.
Rubrik Rubrik penilaian menyimak teks negosiasi
penilaian
Tabel 4.1 Rubrik penilaian menyimak teks negosiasi

Penilaian Aspek yang dinilai Skor

1. Siswa dapat menjawab dengan benar dan tepat sesuai


4
dengan kunci jawaban.
Soal nomor 1, 2,
2. Siswa dapatmenjawab dengan benar dan tepat tetapi
6, 7, 8 2
tidak lengkap sesuai kunci jawaban.
3. Siswa tidak menjawab atau jawaban salah. 0
1. Siswa dapat menjawab dengan benar disertai alasan,
bukti, penjelasan, pendapat yang tepat, dan lengkap 4

Soal nomor 3, 4, 2. Siswa dapat menjawab dengan benar tetapi


5, 9, 10 disertai alasan, bukti, penjelasan, pendapat yang 2
tidak tepat atau kurang lengkap.
3. Siswa menjawab salah. 0
RUBRIK PENILAIAN
Tabel 4.3 Isian faktor yang memengaruhi keberhasilan negosiasi
2. ....

3.
No. Keberhasilan Negosiasi Bukti dalam
Teks

7. ....
Kunci jawaban 1) Rudi dan ayah. Rudi ingin dibelikan laptop baru oleh ayah. Ayah ingin
Rudi belajar sungguh-sungguh dan mengajari Wati menggunakan laptop.
2) Rudi meminta dibelikan laptop baru karena tugas kuliahnya semakin
banyak dan membutuhkan banyak aplikasi untuk menyelesaikannya,
sementaralaptop Rudilambat.Selainitu,laptopRudisudahcukupberumur.
Karena itu, laptopnya tidak lagimendukung untuk belajar desain 3D.
3) Jawaban alternatif: Ya. Alasan-alasan yang diajukan sudah cukup tepat
karena didasarkan atas situasi dan kondisi yang terjadi, tidak dibuat- buat,
serta dapat diterima secara logis.
4) Jawaban alternatif: Spesifikasi laptop sudah tidak mendukung untuk
keperluan tugas-tugas kuliah.
5) Jawaban alternatif: Ya, bahasa yang digunakan sudah cukup baik dan
santun sebagaimana percakapan akrab antara ayah dan anak dalam
situasi yang santai di lingkungan keluarga.
6) Ya, Ayah mengabulkan permintaan Rudi karena Rudi menyetujui per-
syaratan yang diajukan ayah.
7) Ada, ayah mengajukan persyaratan agar Rudi belajar sungguh-sungguh
dan janji akan mengajari Rani menggunakan laptop. Selain itu, ayah baru
akan membelikan laptop nanti setelah gajian bulan depan.
8) Ya. Kesepakatannya adalah ayah akan membelikan laptop baru untuk
Rudi setelah gajian, tetapi dengan syarat agar Rudi belajar sungguh-
sungguh dan janji akan mengajari Wati menggunakan laptop.
9) Ya, saling menguntungkan. Rudi mendapatkan laptop baru dan ayah merasa
terbantu karena Rudi berjanji akan mengajari Wati menggunakan laptop.
10) Jawaban alternatif: Adanya penjelasan atau alasan yang mendukung
permintaan, menitikberatkan pada kepentingan bersama, dan memiliki
tujuan praktis. Selain itu, adanya penyelesaian atau kesepakatan yang
menguntungkan kedua belahpihak.

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian
lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam
membentuk kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis
teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih
dengan pihak lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;
Penawaran : proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat
membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd, S.Pd., M.Pd
Penyusun
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit

Elemen Membaca dan Memirsa


Tema /bab Teks Negosiasi

Sub tema Menilai informasi dan membandingkan isi teks


Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.
Awal Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah
memahami pengertian dan karakteristik teks negosiasi.
Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.
Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang
tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode Grup Investigasi dan metode tebak kata
terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Membaca dan Memirsa : Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan,
Pembelajaran pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati,
dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif.
Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data
serta membandingkan denganisi teks.

Tujuan 1. Peserta didik dapat menentukan akurasi dan kualitas data dalam teks
Pembelajaran negosiasi dengan menggunakan informasi pada teks deskripsi sebagai
pembanding
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi informasi berupa penjelasan makna
kata dengan menggunakan sumber pedukung
3. Peserta didik dapat menentukan struktur teks negosiasi

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan
informasi pada sumber pendukung, menulis teks negosiasi, dan mempresentasikan teks
dengan baik

Pertanyaan Guru dapat menggali pemahaman siswa dengan menanyakan contoh atau
Pemantik bentuk teks deskripsi dan teks negosiasi yang diketahui siswa.
1. Sebutkan contoh teks yang berbentuk deskripsi?
2. Apa perbedaan teks deskripsi dan teks negosiasi?
3. Apakah kalian pernah bernegosiasi dengan menggunakan surat?
4. Apakah kalian pernah membaca teks negosiasi dalam bentuk surat?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran,
Pembelajaran seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 3 DAN 4

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 15. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
16. Memeriksa kehadiran siswa.
17. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik hari
ini. (kompetensi sosial emosional)
18. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
19. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
20. Guru melakukan apersepsi dengan menggali kembali
pembelajaran sebelumnya tentang konsep teks deskripsi
dan teks negosiasi serta ciri- cirinya. Guru dapat
menampilkan kembali contoh teks dalam berbagai bentuk.
21. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti 1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 metode Grup
siswa melalui permainan bagi kelompok. Investigas
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan
memahami materi serta mencari informasi lain terkait materi
dari sumber lain.
3. Peserta didik mencari informasi tentang teks negosiasi.
4. Peserta didik juga membaca materi yang disiapkan guru
tentang informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan,
atau pesan dalam teks negosiasi berbentuk dialog.
5. Peserta didik mencermati dengan saksama contoh
deskripsi perusahaan dan surat penawaran.
6. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan teks negosiasi
yang dibaca.
7. Peserta didik mencermati struktur teks negosiasi.
8. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan berkaitan dengan
struktur teks negosiasi tersebut.
9. Siswa menerima lembar kerja terkait tugas yang akan
dikerjakan.
10. Siswa mencermati tugas yang diberikan guru dan
membagi tugas mencari informasi atau jawaban
pertanyaan yang diberikan dalam lembar kerja.
11. Siswa dapat mencari berbagai informasi yang
mendukung dari berbagai sumber, baik cetak, maupun
menggali informasidari narasumberterdekat.Siswa
berkumpul kembali untuk saling menyampaikan hasil
investigasi, mengumpulkan informasi yang didapatkan,
saling menyampaikan pendapat atau tanggapan
terhadap jawaban lembar kerja tersebut.
1. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 4– Metode tebak
5 siswa. kata
2. Setiap kelompok siswa harus bersifat heterogen.
3. Setiap kelompok siswa menerima daftar kata yang
harus mereka cari maknanya di kamus, tesaurus, maupun
ensiklopedia dalam waktu tertentu.
4. Guru juga dapat membuat media pembelajaran seperti puzzle,
teka teki silang, atau permainan tebak kata
5. Siswa berkelompok mengisi tugas yang diberikan guru, yaitu
mencari makna kata dalam kamus, menemukan sinonim,
atau penjelasan kata- kata yang sudah disusun guru dengan
menggunakan kamus, tesaurus, atau ensiklopedia.
6. Guru dapat melakukan pertandingan atau perlombaan
antarkelompok atau secara keseluruhan.
7. Setelah seluruh kelompok tuntas menyelesaikan tugasnya,
guru memberikan penilaian siapa kelompok yang tercepat
atau yang jawabannya paling tepat.
Penutup 1. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban yang
paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
2. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
3. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui link
google formulir).
4. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
5. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen T. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
U. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
V. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)
Pengayaan Peserta didik diberi tugas agar lebih memahami ciri-ciri, struktur, atau bagian-bagian
teks negosiasi dengan melakukan analisis perbandingan dengan teks lainnya untuk
persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca teks negosiasi yang lain dan
mengerjakan tugas yang diberikan.

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


49. Apakah kegiatan pembelajaran
4. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
5. Tuliskan apa yang belum kalian 50. Bagaimana partisipasi peserta
pahami pada materi pembelajaran didik dalam kegiatan
hari ini! pembelajaran?
6. Tuliskan perasaanmu setelah 51. Apa saja kekurangan dan kelebihan
kegiatan pembelajaran hari ini! dalam kegiatan pembelajaran yang
sudah terlaksanakan?
52. Bagaimanakah tanggapan peserta
didik atas kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar a. Teks negosiasi dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Salah satunya berbentuk
dialog berupa percakapan kalimat langsung antara kedua belah pihak. Ada pula
teks narasi yang merupakan penggabungan antara dialog dan narasi. Selain itu, ada
juga teks negosiasi yang berbentuk surat, misalnya surat penawaran, surat
melamar pekerjaan, dan surat permintaan barang.
Untuk lebih memahami teks negosiasi berbentuk surat penawaran, cermatilah
dengan saksama contoh deskripsi perusahaan dan surat penawaran di bawah
ini! Bandingkan informasi di dalamnya! Selanjutnya, lakukan diskusi kelompok
untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawahnya!
Contoh Teks 1
Deskripasi Perusahaan
Kebutuhan masyarakat akan produk alat tulis kantor yang berkualitas,
terjamin, dan memiliki harga yang kompetitif menjadi latar belakang hadirnya
perusahaan kami, PT Rajin Sukses Kreatif, yang bergerak dalam bidang pengadaan
alat tulis kantor. Tepatnya pada 20 April tahun 2000, PT Rajin Sukses Kreatif
didirikan di Bandung. Kantor pusat kami berada di Jalan Soekarno Hatta, Bandung,
Jawa Barat. Pada awalnya, kami hanya memiliki dua pabrik produksi dan tiga
cabang pemasaran di Bandung dan Jakarta. Kini, setelah berkiprah selama lebih
dari 20 tahun, perusahaan kami telah berkembang menjadi lima pabrik produksi
dan lebih dari 20 cabang pemasaran di hampir setiap kota besar di Indonesia. Saat
ini, perusahaan kami didukung oleh peralatan produksi canggih, tenaga kerja
profesional, manajemen yang kuat, dan pengawasan kualitas produk yang terjaga.
Kepuasan konsumen menjadi prioritas kami. Produk alat tulis kantor yang
kami hasilkan memiliki jaminan kualitas yang terpercaya dengan standar mutu
internasional, aman, dan harga yang bersaing. Sebagai bukti kepuasan konsumen,
telah cukup banyak lembaga, instansi, perusahaan, dan konsumen swasta lainnya
yang bekerja sama dan menjadi pelanggan produk kami. Selain itu, perusahaan kami
juga selalu berinovasi menghadirkan produk-produk terbaru dan beragam dengan
melalui hasil riset dan survei mengenai produk-produk yang diinginkan
konsumen. Hal ini didukung juga dengan visi dan misi perusahaan, yaitu menjadi
perusahaan yang maju di tingkat nasional dan internasional dengan berorientasi
pada kepuasan konsumen.
Contoh Teks 2
Surat Penawaran

PT RAJIN SUKSES KREATIF


Jalan Selamat Sentosa, Bandung, Jawa
Barat
Telepon: 022-1234567, Fax: 022-
RSK 234567
Email: rajinukseskreatif@gmail.com
Website: www.rajinsukseskreatif.com

Nomor : 077/P-20/2020 Bandung, 24 Januari 2021


Lampiran : Satu lembar
Hal : Penawaran

Yth. PT Tekun Sabar Mandiri


Jln. Semangat No. 3, Bandung

Dengan hormat,
Kami ingin memperkenalkan perusahaan kami PT Rajin Sukses Kreatif yang
bergerak dalam bidang distributor peralatan kantor. Perlu diketahui bahwa
perusahaan kami telah melakukan kerja sama pengadaan alat-alat kantor
dengan beberapa perusahaan, lembaga, dan institusi terkemuka.
Oleh karena itu, kami bermaksud menyampaikan tawaran kerja sama
dengan PT Tekun Sabar Mandiri dalam hal penyediaan alat-alat kelengkapan
kantor dengan harga yang bersaing. Untuk lebih jelasnya, berikut kami
lampirkan brosur produk alat-alat kantor kami yang telah memenuhi standar
kualitas internasional untuk dijadikan bahan pertimbangannya. Kami sangat
bangga sekiranya PT Lintang Utama dapat menjalin kerja sama yang baik
dengan perusahaan kami.
Demikian surat penawaran ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja
sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,

Sales PT Rajin Sukses

Kreatif

Cipto Wibisono

b. Struktur Teks Negosiasi

Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara penjual dan pembeli di pasar
mempunyai struktur teks sebagai berikut:
1) Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi.
Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.

Contoh: Suatu hari di sebuah pasar tradisional, terdapat sebuah tansaksi jual beli.
2) Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau
permasalahan yang dihadapi.

Contoh: Pembeli : “Kaos sepak bola untuk anak-anak ada?”


3) Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek
agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.

Contoh: Penjual : “Oh ada Bu. Ini silakan dipilih sendiri.” (sambil mengeluarkan
beberapa pilihan kaos bola).
4) Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar
menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah
kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.

Contoh: Pembeli : “Mahal sekali Mbak. Rp. 20.000 ya Mbak?”


5) Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak.

Contoh: Penjual : “Kalau segitu saya gak dapet untung dong, Bu. Tambah Rp. 5.000
ya?” Pembeli : “Ya sudah. Ini uangnya.” (sambil memberikan uang).
6) Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak
untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Contoh: Penjual : “Terima kasih Bu. Gak sekalian sama sepatu bolanya Bu?”
(memberikan sebungkus tas kresek yang berisi kaos). Pembeli : “Sama-sama. Tidak, tadi
sudah beli.” (meninggalkan toko baju)
Lembar Kerja Bacalah tek Deskripsi Perusahaan dan teks Surat Penawaran Perusahaan. Kemudian
Pserta Didik jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
(LKPD) Soal
1 1. Menurut kalian, apa saja perbedaan kedua teks di atas berdasarkan bentuk
dan jenisnya!
2. Menurut kalian, apakah perbedaan kedua teks di atas berdasarkan tujuan
penulisannya?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan harga yang bersaing dalam surat?
4. Pada teks satu dan dua terdapat frase harga kompetitif dan harga bersaing.
Jelaskan apa maksud dari kedua frase tersebut!
5. Apa saja perbedaan informasi tentang perusahaan yang terdapat dalam teks satu
dan teks dua? Jelaskan!
6. Apa saja persamaan informasi tentang perusahaan yang terdapat dalam
teks satu dan dua? Jelaskan!
7. Sebagaisebuahdeskripsiperusahaan,apakahtekstersebuttelahcukup sesuaidan
lengkap?Apabilabelumlengkap,tuliskansaranperbaikannya!
8. Sebagai sebuah deskripsi perusahaan, apakah kalimat-kalimat dalam
teks tersebut telah cukup efektif, jelas, dan mudah dipahami? Apabila
belum, tuliskan saran perbaikannya!
9. Sebagai sebuah surat penawaran, apakah bahasa surat tersebut sudah cukup
baik dan santun? Apabila belum baik dan santun, tuliskan saran
perbaikannya!
10. Sebagai sebuah surat penawaran, apakah isi dan alasan dalam surat tersebut
sudah tepat dan menarik? Apabila belum tepat dan menarik, tuliskan saran
perbaikannya!
11. Setujukah kalian jika surat penawaran tersebut termasuk teks negosiasi?
Jelaskan alasannya!

Tugas
a. Silakan baca kembali teks negosiasi “Membeli Laptop Baru” pada
pembelajaran sebelumnya. Kemudian, tulis lima kata sulit yang kalian
temukan dalam teks tersebut ke isian tabel yang disediakan! Lalu,
telusuri makna kata tersebut menggunakan KBBI Daring dan tulislah
makna hasil penelusurannya!
b. Silakan baca kembali teks negosiasi “Latihan Pentas Musik” pada
pembelajaran sebelumnya. Kemudian, tulis lima kata sulit yang kalian
temukan dalam teks tersebut ke isian tabel yang disediakan! Lalu, telusuri
makna kata tersebut menggunakan Tesaurus Tematis dan tulislah makna
hasil penelusurannya!
c. Silakan baca kembali teks negosiasi surat penawaran pada pembelajaran
sebelumnya. Kemudian, tulis lima kata sulit yang kalian temukan dalam teks
tersebut ke isian tabel yang disediakan! Lalu, telusuri makna kata tersebut
menggunakan ensiklopedia Wikipedia dan tulislah makna hasil
penelusurannya!

Lembar Kerja Disajikan sebuah teks, teks negosiasi memiliki struktur sendiri, yaitu
Pserta Didik orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.
(LKPD)
2
Setelah mencermati struktur teks negosiasi di atas, kalian dapat lebih memahami
struktur teks negosiasi dengan mendiskusikan beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Bagian orientasi dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
........................................................................................................................................
2. Bagian pengajuan dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
........................................................................................................................................
3. Bagian penawaran dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
.......................................................................................................................................
4. Bagian persetujuan dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
........................................................................................................................................
5. Apa kesepakatan yang terjadi antara kedua belah pihak dalam teks
tersebut?
.....................................................................................................................................

Rubrik
1) Rubrik penilaian mengidentifikasi informasi
penilaian
Tabel 4.2 Rubrik penilaian mengidentifikasi informasi

Penilaian Aspek yang dinilai Skor

1. Siswa dapat menjawab dengan benar, tepat,


4
dan lengkap sesuai kunci jawaban.
Soal nomor 2. Siswadapat menjawab dengan benar dantepat
1, 2, 3, 4, 5 2
tetapi tidak lengkap sesuai kunci jawaban.
3. Siswa tidak menjawab atau jawaban salah. 0
1. Siswa dapat menjawab dengan benar disertai
4
alasan, bukti, penjelasan, pendapat yang tepat, dan
lengkap
Soal nomor
6, 7, 8, 9, dan 10 2. Siswa dapat menjawab dengan benar tetapi disertai
alasan, bukti, penjelasan, pendapat yang tidak tepat 2
atau kurang lengkap.
3. Siswa menjawab salah. 0

Nilai = (Jumlah nilai yang didapat) x 100


[Nilai maksimal 40]
Nilai = Jumlah nilai yang didapat x 100
[Nilai maksimal: 12]

Kunci jawaban Soal


1. Alternatif jawaban: Teks satu berjenis teks deskripsi berbentuk penggambaran
sebuah perusahaan. Teks kedua merupakan jenis teks negosiasi berbentuk surat
penawaran.
2. Alternatif jawaban: Teks satu bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai suatu perusahaan tertentu. Teks kedua bertujuan menawarkan
kerjasama pengadaan alat-alat kelengkapan kantor.
3. Alternatif jawaban: Kedua frase tersebut mengandung maksud bahwa
harga ditawarkan dijamin lebih murah dibandingkan dengan penawaran
perusahaanlain.
4. Alternatif jawaban: Teks satu mengandung informasi yang lengkap dan rinci
mengenai perusahaan. Teks dua tidak menjelaskan dengan lengkap dan rinci
perihal perusahaan dan hanya berisi informasi penawaran kerjasama
pengadaan alat-alat kelengkapan kantor.
5. Alternatif jawaban: Kedua teks berisi informasi tentang perusahaan yang
sama dan bergerak dalam bidang pengadaan kelengkapan alat- alat kantor.
6. Disesuaikan dengan jawaban siswa. Alternatif: Sudah cukup sesuai
dan lengkap. Alasannya karena sudah berisi berbagai informasi yang
menggambarkan profil perusahaantersebut.
7. Disesuaikan dengan jawaban siswa. Alternatif: Sudah cukup efektif, jelas,
dan mudah dipahami. Alasannya karena tidak ada kata atau kalimat yang
rancu, multitafsir, atau tidak efektif.
8. Disesuaikan dengan jawaban siswa. Alternatif: Bahasa yang digunakan sudah
cukup santun dan baik. Alasannya karena tidak ditemukan adanya kata-kata
bermuatan negatif atau tidak sopan yang sekira dapat menyinggung
perasaan, melecehkan, dan menghina penerima surat.
9. Disesuaikan jawabansiswa. Alternatif: Sudahcukup tepatdanmenarik.
Alasannya karena telah mencakup informasi penting yang diperlukan.
10. Disesuaikan jawaban siswa. Alternatif: Setuju. Alasan karena di dalamnya
terkandung unsur penawaran dan alasan-alasan yang penguat sebagai
upaya negosiasi.

Kesimpulan
Teks negosiasi adalah sebuah teks yang berbentuk interaksi sosial yang isinya terjadi
proses tawar menawar untuk mencari kesepakatan dengan jalan berunding antara
satu pihak dengan pihak lainnya.
Jenis-jenis teks negosiasi:
Negosiasi formal
Negosiasi informal
Negosiasi lisan
Negosiasi tulisan
Teks Deskripsi adalah sebuah teks yang memberikan informasi lengkap dengan
memaparkan atau menggambarkan sebuah situasi, objek dengan memberikan
keterangan yang jelas. Ciri-ciri dari teks tesebut adalah teks memberikan sebuah
gambaran tentang sebuah topik, topik yang digambarkan dijelaskan secara
mendetail, teks menambahkan kata kerja keterangan, dan bersifat subjektif karena
berdasarkan presfektif penulis.

Kunci Jawaban (Alternatif) tugas


a. Kamus
Tabel 4.4 Makna kata hasil telusur di KBBI Daring

No. Kata Makna Hasil Telusur di KBBI Daring

1 Laptop Komputer pribadi yang agak kecil, dapat


dibawa- bawa, dan dapat ditempatkan di
pangkuan pengguna, terdiri atas satu
perangkat yang mencakup papan tombol,
layar tampilan, juga mikroprosesor,
biasanya dilengkapi dengan baterai yang
dapat diisi ulang.

2 Aplikasi Program komputer atau perangkat lunak yang


didesain untuk mengerjakan tugas tertentu.

3 Komputasi Penghitungan dengan menggunakan


komputer.

4 Desain Motif, pola, corak, kerangka bentuk, dan


rancangan.

5 Program Unit pelaksana yang menyelenggarakan dan


studi mengelola pendidikan akademik, vokasi, atau
profesi dalam
bidang ilmu pengetahuan tertentu.

b. Tesaurus
Tabel 4.5 Makna kata hasil telusur di Tesaurus Tematis

No. Kata Makna Hasil Telusur di Tesaurus Tematis


1 Musik Irama, kidung, lagu, melodi, nyanyian, senandung,
tembang, melodi

2 Pentas Podium, mimbar, panggung, pertunjukan

3 Solusi Jalan keluar, pemecahan, penyelesaian

4 Bising Berisik, gaduh, hingar-bingar, ramai, ribut, heboh,

5 Emosi Gereget, nafsu, semangat, ambisi

c. Ensiklopedia
Tabel 4.6 Makna kata hasil telusur di Wikipedia

No. Kata Makna Hasil Telusur di Wikipedia


1 Distributor
Seseorang atau sebuah perusahaan
distributor ialah perantara yang
menyalurkan produk dari pabrikan
(manufacturer) ke pengecer (retailer).
Setelah suatu
produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut
dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke
suatu distributor. Distributor tersebut
kemudian menjual produk tersebut ke pengecer
atau pelanggan.

2 Institusi
Pranata atau institusi adalah norma atau aturan
mengenai suatu aktivitas masyarakat yang
khusus. Norma/aturan dalam pranata berbentuk
tertulis (undang-undang dasar, undang-undang
yang berlaku, sanksi sesuai dengan hukum resmi
yang berlaku) dan tidak tertulis (hukum adat,
kebiasaan yang berlaku, sanksinya ialah sanksi
sosial/moral [misalkan dikucilkan]). Pranata
bersifat mengikat dan relatif lama serta memiliki
ciri-ciri tertentu, yaitu simbol, nilai, aturan main,
tujuan, kelengkapan, dan umur.

3 Brosur
Brosur ialah buku yang diterbitkan secara
tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga
sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan
terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.
Halamannya sering dijadikan satu (antara lain
dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya
memiliki sampul, tetapi tidak menggunakan
jilid keras.
4 Produk
Produk ialah barang atau jasa yang dapat
diperjualbelikan. Dalam marketing, produk
adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah
pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan
atau kebutuhan.

5 Kualitas Kualitas atau mutu ialah tingkat baik buruknya atau


taraf atau derajat sesuatu. Istilah ini banyak digunakan
dalam bisnis, rekayasa, dan manufaktur dalam
kaitannya dengan teknik dan konsep untuk
memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan,
seperti Six Sigma, TQM, dan Kaizen.

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan
atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk
kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan
pihak lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;
Penawaran : proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat
membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Pustaka Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Penyusun
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menulis

Tema /bab Teks Negosiasi

Sub tema Menulis teks negosiasi berbentuk nariatif


Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.
Awal Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah
memahami pengertian dan karakteristik, makna kata dan struktur teks negosiasi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang
tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana

Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.

Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran


Pembelajaran metode Pembelajaran Berbasis Proyek terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Menulis : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau
Pembelajaran pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk
teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil
penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.
Tujuan 1. Peserta didik dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks negosiasi
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke
bentuk naratif secara logis, kreatif, dan menggunakan alur yang runtut

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan
informasi pada sumber pendukung, menulis teks negosiasi, dan mempresentasikan
teks dengan baik.

Pertanyaan 1. Bagaimana langkah-langkah menulis suatu teks.


Pemantik 2. Apakah kalian pernah mengalami atau mengetahui peristiwa
negosiasi yang terjadi di lingkungan sekitar, misalnya ketika membeli
suatu barang di pasar/toko atau dalam interaksi di rumah bersama
keluarga?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran,
Pembelajaran seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 5 DAN 6

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 22. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa PjBL
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
23. Memeriksa kehadiran siswa.
24. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
25. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
26. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
27. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
mengingat kembali langkah-langkah menulis suatu teks. Guru
dapat menunjukkan contoh teks negosiasi dalam berbagai
bentuk dari beberapa sumber
28. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti a. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan
memahami materi serta mencari informasi lain terkait materi
dari sumber lain.
b. Peserta didik mencari informasi tentang teks negosiasi.
c. Peserta didik juga membaca materi yang disiapkan
guru tentang Unsur Kebahasaan dalam Teks Negosiasi.
d. Peserta didik mencermati teks “Membeli Tas”.
e. Peserta didik dapat menganalisis unsur kebahasaan
teks negosiasi.
f. Peserta didik menuliskan unsur kebahasaan yang
ditemukan dalam teks tersebut.
g. Peserta didik membaca kesimpulan yang disampaikan
oleh guru
1. Guru dan siswa bersama-sama menyusun perencanaan
untuk penyelesaian penulisan teks negosiasi.
2. Siswa membuat jadwal dan tahapan penyelesaian serta
sumber/media yang diperlukan.
3. Guru membimbing siswa dalam penyusunan rencana menulis
teks negosiasi.
4. Guru memantau siswa dalam proses penyelesaian dan
kemajuan proyek menulis teks negosiasi.
5. Siswa menyelesaikan tahapan-tahapan sesuai dengan
yang direncanakan.
6. Guru menilai produk teks negosiasi hasil kerja siswa.
7. Siswa diminta melaporkan pengalaman berupa proses,
kesan, atau kendala selama penyelesaian proyek dan
bagaimana solusinya.
8. Siswa dari kelompok lain dapat memberikan masukan, saran,
dan tanggapan.
Penutup 6. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban yang
paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
7. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
8. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
9. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
10. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen W. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
X. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses
pembelajaran (Soal terlampir)
Y. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami penggunaan kamus,
tesaurus, dan ensiklopedia melalui kegiatan pengayaan. Siswa diminta mengisi tugas
teka teki silang atau puzzle tertentu yang sudah disiapkan guru untuk persiapan
pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca teks negosiasi yang lain dan
mengerjakan tugas yang diberikan.

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


53. Apakah kegiatan pembelajaran
7. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
8. Tuliskan apa yang belum kalian 54. Bagaimana partisipasi peserta
pahami pada materi pembelajaran didik dalam kegiatan
hari ini! pembelajaran?
9. Tuliskan perasaanmu setelah 55. Apa saja kekurangan dan kelebihan
kegiatan pembelajaran hari ini! dalam kegiatan pembelajaran yang
sudah terlaksanakan?
56. Bagaimanakah tanggapan peserta
didik atas kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar a. Kaidah kebahasaan tek negosiasi

Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya sendiri-sendiri. Beberapa unsur


kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Pronomina/kata ganti
Pronomina adalah kata ganti orang. Hal ini sering digunakan dalam
teks negosiasi berbentuk dialog. Berikut contohnya.
Penjual : “Selamat pagi. Mau cari pakaian jenis apa, Bu?”
Pembeli: “Saya mencaripakaian seragam untuk anak sekolah. Apakah ada?”
2. Kalimat langsung
Dalam teks berbentuk dialog, hampir seluruh teks negosiasi berbentuk
kalimat langsung. Kalimat langsung ialah kalimat yang langsung
disampaikan penutur melalui dialog. Umumnya ditandai dengan tanda
kutip. Contohnya sebagai berikut.
Pembeli: “Permisi, di sini jual tas juga?”
Penjual: “Iya, silakan bisa dipilih-pilih dulu.”
Pembeli: “Untuk tas ransel yang ini berapa ya?”
3. Kalimat deklaratif dan interogatif
Kalimat pernyataan yang menyatakan suatu informasi atau berita
dikenal dengan kalimat deklaratif. Adapun kalimat interogatif
merupakan kalimat yang menanyakan sesuatu. Contoh kalimat
deklaratif dan interogatif dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.
Pembeli : “Pak, saya mau mencari sayur bayam ada?”
Penjual : “Tentu ada Bu, silakan. Bayamnya baru datang dari Bandung, Bu.”
4. Kalimat persuasif
Kalimat persuasif merupakan kalimat yang bertujuan membujuk, menarik
perhatian, atau memengaruhi. Berikut contoh dalam teks negosiasi.
Pembeli: “Harga mangga ini kok mahal sekali, Bang?”
Penjual: “Ini mangga kualitas terbaik, Bu. Harganya jadi sedikit mahal. Mangga
ini baunya harum, rasanya sangat manis, dagingnya tebal dan lembut.
Saya jamin Ibu tidak akan kecewa jika membelinya.”
5. Tuturan pasangan
Tuturan pasangan merupakan bentuk tanya jawab antara pembicara
dan lawan bicara. Dalam hal ini, tuturan pasangan merupakan bentuk
respons atau tanggapan dari tuturan yang disampaikan pembicara.
Adapun tuturan pasangan yang sering ditemui dalam teks negosiasi
adalah sebagai berikut.
1. mengucapkan salam - membalas salam;
2. bertanya - menjawab atau tidak menjawab;
3. meminta tolong - memenuhi atau menolak permintaan tolong;
4. meminta - memenuhi atau menolak permintaan;
5. menawarkan - menerima atau menolak tawaran; dan
mengusulkan - menerima atau menolak usulan.

b. Langkah-langkah menulis teks negosiasi


1. Menentukan toipk/tema
2. Menentukan pihak yang terlibat
3. Menentukan perbedaan kepentingan antara 2 pihak
4. Menentukan kesepakatan antara 2 belah pihak
5. Menyusun kerangka teks
6. Mengembangkan kerangka menjadi teks utuh
7. Merevisi Kembali hasil tulisan utuh
Lembar Kerja Silakan baca dengan saksama teks negosiasi di bawah ini. Identifikasi dan tuliskan
Pserta Didik unsur-unsur kebahasaannya.
(LKPD) Unsur kebahasaan tersebut mencakup pronomina, kalimat langsung, kalimat
1 deklaratif, kalimat interogatif, kalimat persuasif, dan tuturan pasangan. Kerjakan dan
diskusikan latihan ini melalui kerja kelompok.

Membeli Tas
Pada Sabtu sore, seorang remaja bernama Faisal berjalan-jalan di kawasan
pertokoan hendak membeli tas sekolah karena tas yang ia pakai selama ini telah rusak.
Ia pun mendatangi salah satu toko penjual tas di kawasan pertokoan tersebut.
Sesampainya di toko, Faisal pun bertanya-tanya kepada si penjual tentang kisaran
harga dan kualitas tas yang dijual di toko tersebut. “Pak, saya sedang mencari tas
sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana ya, Pak?” “Oh iya, Dek, harga
tas di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp100.000 sampai Rp500.000.”
“Oh begitu ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?” “Boleh, Dek, di
sebelah sini. Ikut Bapak saja.” Amir pun mengikuti si penjual berkeliling melihat-lihat
tas. Di salah satu rak, Faisal melihat tas yang membuatnya tertarik. Ia suka model dan
warnanya. Ia pun menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke
penjual. “Kalau boleh tahu, harga tas yang ini berapa ya, Pak?” “Kalau yang ini,
harganya Rp250.000, Dek.” Faisal merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur
suka dengan tasnya. Ia pun mencoba menawar. “Kok, mahal banget ya, Pak? Apa tidak
bisa
ditawar?” “Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus.
Memangnya mau ditawar berapa, Dek?” “Kalau Rp180.000 aja, Pak. Gimana?” “Aduh
Dek, kalau harga segitu belum bisa.” “Saya tambah deh, Pak. Rp10.000, jadi Rp190.000
bagaimana, Pak?” “Maaf Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja, Bapak
turunkan menjadi Rp235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”
“Turunin dikit dong Pak, Rp220.000 aja.” “Iya, deh kalau begitu, boleh diambil dengan
harga segitu.” Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua pun beranjak
menuju tempat kasir untuk pembayaran harga tas. Akhirnya, Amir mendapatkan tas
sekolah yang ia inginkan. (Sumber: https://www.ilmusiana.com/2020/01/contoh-teks-
negosiasi-narasi.html dengan pengubahan)

Lembar Kerja Tugas


Pserta Didik Tulislah sebuah teks negosiasi berbentuk naratif (cerita)! Tulislah dengan
(LKPD) memperhatikan kelengkapan struktur teks, ketepatan penulisan ejaan,
2 keruntutan isi cerita, dan ketepatan aspek bahasa!

Rubrik Rubrik penilaian analisis kebahasaan


penilaian

No Aspek Kriteria penilaian dan skor


penilaian 4 3 2 1
1 Pronomina Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
mampu mampu mampu mampu
menemukan menemukan menemukan menemukan
3 pronomina 2 pronomina 1 pronomina pronomina
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
2 kalimat Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
langsung mampu mampu mampu mampu
menemukan menemukan menemukan menemukan
3 kalimat 2 kalimat 1 kalimat kalimat
langsung langsung langsung langsung
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
3 kalimat Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
interogatif mampu mampu mampu mampu
menemukan menemukan menemukan menemukan
3 kalimat 2 kalimat 1 kalimat kalimat
interogatif interogatif interogatif interogatif
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
4 kalimat Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
persuasif mampu mampu mampu mampu
menemukan menemukan menemukan menemukan
3 kalimat 2 kalimat 1 kalimat kalimat
persuasif persuasif persuasif persuasif
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
5 tuturan Siswa Siswa Siswa Siswa tidak
pasangan mampu mampu mampu mampu
menemukan menemukan menemukan menemukan
3 tuturan 2 tuturan 1 tuturan tuturan
pasangan pasangan pasangan pasangan
dengan tepat dengan tepat dengan tepat dengan tepat
Rubrik penilaian menulis teks negosiasi naratif

Aspek
Kriteria Nilai
No. Penilaian

a. Memiliki struktur teks negosiasi


4
yang lengkap

b. Ada satu bagian struktur teks


negosiasi yang hilang 3

Kelengkapan
bagian struktur
c. Ada dua bagian struktur teks
1 teks negosiasi yang hilang 2

d. Ada tiga bagian struktur teks 1


yang hilang

a. Tidak ada kesalahan penulisan


ejaan pada seluruh bagian teks 4

b. Terdapat kesalahan penulisan


ejaan pada 25% bagian teks 3

c. Terdapat kesalahan penulisan


Ketepatan ejaan pada 50% bagian teks 2
2 penulisan ejaan

d. Terdapat kesalahan penulisan


ejaan pada 75% bagian teks 1
a. Isi seluruh teks disusun
secara runtut, berkaitan
secara kronologis dan 4
sistematis

b. Isi 72% teks disusun secara


runtut, berkaitan secara 3
kronologis dan sistematis

c. Isi 50% teks disusun secara


Keruntutan runtut, berkaitan secara 2
3 isi teks kronologis dan sistematis

d. Isi 25% teks disusun secara


runtut, berkaitan secara 1
kronologis dan sistematis

a. Isi seluruh kalimat dalam teks


tersusun dengan tepat, logis, 4
dan mudah dipahami

b. Isi 75% kalimat dalam teks


tersusun dengan tepat, logis, 3
dan mudah dipahami

c. Isi 50% kalimat dalam teks


Ketepatan aspek tersusun dengan tepat, logis, 2
bahasa dan mudah dipahami
4

d. Isi 25% kalimat dalam teks


tersusun dengan tepat, logis, 1
dan mudah dipahami
Kunci jawaban Tulisan yang memenuhi kriteria teks negosiasi naratif yang baik, yaitu
memiliki struktur teks yang lengkap, penulisan ejaan tepat dan sesuai, isi teks
ditulis runtut, dan penulisan aspek bahasa ditulis secara tepat dan benar.

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan
atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk
kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan
pihak lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;
Penawaran : proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat
membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Pustaka Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X

Fase E
Alokasi
4 X 45 menit
waktu
Elemen Berbicara dan mempresentasikan

Tema /bab Teks Negosiasi

Sub tema Menyajikan teks negosiasi dalam bentuk dialog dengan runtut, kreatif dan metode yang t

Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.
Awal Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami
pengertian dan karakteristik, makna kata dan struktur teks negosiasi, kaidah
kebahasaan menulis teks negosiasi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang ting
dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil, memilik
keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Peserta Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.

Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem Based
Pembelajaran Learing dengan metode Bermain Peran terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Berbicara dan mempresentasikan : Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan
Pembelajaran gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul,
perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secar
logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih ak
dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungs
dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasa
dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal

Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi langkah-langkah dalam menyajikan teks negosi
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, atau pesan dalam
bent dialog secara runtut, kreatif, dan dengan menggunakan metode yang tepat
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas pembelaja
Bermakna siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada
sum pendukung, menulis teks negosiasi, dan mempresentasikan teks dengan baik.

Pertanyaan  Apakah kalian pernah mencoba bermain peran atau memerankan tokoh
Pemantik tertentu?
 Bagaimana cara memerankan yang baik?
 Apakah kalian dapat memerankan pihak-pihak yang bernegosiasi dalam
suatu bentuk pemeranan?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran,
Pembelajaran seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 7 DAN 8

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 29. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Berkelompok dan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius) bermain peran
30. Memeriksa kehadiran siswa.
31. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik hari
ini. (kompetensi sosial emosional)
32. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
33. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
34. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan
siswa terkait mempresentasikan teks negosiasi melalui teknik
bermain peran. Guru dapat menampilkan video siswa yang
memainkan peran dalam kegiatan negosiasi.
35. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti 1. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan Berkelompok
memahami materi serta mencari informasi lain terkait materi
dari sumber lain.
2. Peserta didik mencari informasi tentang teks negosiasi.
3. Peserta didik juga membaca materi yang disiapkan guru
tentang Menulis Teks Negosiasi Naratif.
4. Peserta didik mencermati 2 teks negosiasi dalam bentuk dialog
dan naratif.
5. Peserta didik dapat menganalisis perbedaan kedua
teks negosiasi tersebut.

1. Siswa membentuk kelompok minimal 2 dan maksimal 4 siswa. Bermain peran


2. Siswa memilih teks negosiasi dari berbagai sumber yang
cocok digunakan sebagai naskah bermain peran.
3. Siswa membagi dan menentukan peran anggota
kelompoknya masing-masing.
4. Siswa menyusun tahap-tahap pemeranan dan
melakukan latihan.
5. Siswa melakukan pemeranan teks negosiasi di depan
teman- temannya.
6. Siswa dapat melakukan penilaian antarteman dan
memberikan apresiasi, saran, atau masukan.
7. Guru dan siswa berdiskusi terkait kegiatan negosiasi
yang diperankan siswa.
8. Guru mengevaluasi hasil pemeranan siswa.

Penutup 11. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya


berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban yang
paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
12. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
13. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui link
google formulir).
14. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
15. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen Z. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
AA. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
BB. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)
Pengayaan Untuk menambah pengalaman pemeranan yang baik, siswa juga dapat mencermati video
penampilan bermain peran di Youtube. Selain itu, siswa juga dapat mencermati berbagai
tips bermain peran agar dapat tampil secara maksimal.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca teks negosiasi yang lain dan
mengerjakan tuga yang diberikan.

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


57. Apakah kegiatan pembelajaran
8. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! terlaksan sesuai dengan direncanaakan?
9. Tuliskan apa yang belum kalian 58. Bagaimana partisipasi peserta didik
pahami pada materi pembelajaran dala kegiatan pembelajaran?
hari ini! 59. Apa saja kekurangan dan kelebihan
10. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan dala kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! terlaksanakan?
60. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
a kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Setelah mampu memahami dan menulis teks negosiasi, siswa dapat
mempresentasikan hasil karyanya. Untuk metode presentasi yang dipilih, sisw
dapat menggunakan model bermain peran (role playing). Sebelumnya, siswa per
menyiapkan naskah atau teks negosiasi yang sudah tersusun lengkap.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan skenario peristiwa
Pada tahap pertama, siswa perlu memberi penjelasan tahapan peristiwa yang
terdapat pada teks negosiasi. Urutan kejadian pada naskah teks negosiasi perlu
direncanakan dengan baik.
b. Mempelajari karakter peran
Karakter peran dalam teks negosiasi tidak serumit pementasan drama. Dalam ha
ini, siswa hanya perlu berposisi dan tampil sebaik mungkin sebagai pihak-pihak yang
terlibat dalam teks negosiasi tersebut.
c. Menentukan pemeran
Pilih pemeran sesuai dengan jumlah pihak yang terlibat dalam naskah teks
negosiasi. Beberapa siswa yang lain dapat terlibat sebagai pemeran pembantu.
d. Menata panggung/latar dan peralatan pendukung
Penataan panggung atau latar untuk bermain peran disesuaikan dengan naskah
t negosiasi. Misalnya latar di kelas maka perlu disiapkan meja dan kursi sebagai
perala pendukung atau alat peraga.
e. Berlatih
Latihandiperlukanuntukmeminimalisasi kesalahan dalam pelaksanaan
bermain peran. Latihan dapat dilakukan beberapa kali dengan teman
kelompok. Tujuannya adalah untuk membiasakan menghafal naskah,
menghilangkan demam panggung, dan melancarkan pengucapan.
f. Melakukan pemeranan
Dalam tahap ini, siswa diharuskan tampil sesuai dengan naskah teks
negosiasi yang sudah disusun. Upayakan tampil dengan maksimal dan seb
mungkin.
g. Diskusi dan evaluasi
Kegiatan diskusi berupaya untuk memberi penilaian terhadap kualitas
pemeranan. Pada kegiatan diskusi pun siswa memberikan saran masukan
untuk perbaikan lebih lanjut pada penampilan selanjutnya.

Lembar Kerja Teks negosiasi tidak hanya berbentuk dialog atau percakapan. Kalian juga bisa
Pserta Didik
menemukan teks negosiasi yang berbentuk naratif (cerita). Untuk lebih memahaminya,
(LKPD)
kalian bisa mencermati perbedaan bentuk kedua kutipan teks di bawah ini!
1

Tabel 4.12 Isian perbedaan kedua teks

No. Teks Teks


1 2
1. Memiliki prolog berupa Tidak memiliki prolog
gambaran situasi awal gambaransituasi awal
2. ... ...
3. ... ...
4. ... ...
5. ... ...
Lembar Kerja Tugas
Pserta Didik
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 2–4 siswa.
(LKPD)
2. Kemudian, pilihlah satu buah teks negosiasi dari berbagai sumber.
2
3. Tentukan pembagian peran untuk setiap anggota kelompok sesuai deng
pihak-pihak yang terlibat dalam teks negosiasi.
4. Lakukan perencanaan pemeranan dan berlatihlah.
5. Jika sudah siap, lakukan pemeranan di depan teman-teman kalian atau
rekam melalui gawai dan unggah ke media sosial!
Rubrik
Rubrik penilaian mempresentasikan teks negosiasi
penilaian
Tabel 4.9 Rubrik penilaian mempresentasikan teks negosiasi

No. Aspek Penilaian Kriteria Nilai

a. Pada seluruh adegan, siswa


mampu memerankan tokoh
dengan tepat yang
ditunjukkan dengan ekspresi
dan mimik wajah sesuai 4
dengan karakter/watak
tokoh yang diperankan.

b. Pada sebagian besar adegan,


siswa mampu memerankan
tokoh dengan tepat yang
ditunjukkan dengan ekspresi
dan mimik wajah sesuai 3
dengan karakter/watak
tokoh yang diperankan.

c. Pada sebagian adegan, siswa


mampu memerankan tokoh
Ekspresi dan dengan tepat yang
mimik wajah ditunjukkan dengan ekspresi
memeran- kan dan mimik wajah sesuai 2
tokoh dengan karakter/watak
tokoh yang diperankan.

d. Pada sebagian kecil adegan,


siswa mampu memerankan
tokoh dengan tepat yang
ditunjukkan dengan ekspresi
dan mimik wajah sesuai 1
dengan karakter/watak
tokoh yang diperankan.

No. Aspek Penilaian Kriteria Nilai

a. Pada seluruh adegan, siswa


mampu memerankan tokoh
dengan gerak tubuh dan
penghayatan yang tepat 4
sesuai dengan
karakter/watak tokoh yang
diperankan.
b. Pada sebagian besar adegan,
siswa mampu memerankan
tokoh dengan gerak tubuh
dan penghayatan yang tepat 3
sesuai dengan
karakter/watak tokoh yang
diperankan.
Gerak tubuh
dan peng-
hayatan
memeran- kan c. Pada sebagian, siswa mampu
2 tokoh memerankan tokoh dengan
gerak tubuh dan penghayatan
yang tepat sesuai dengan 2
karakter/watak tokoh yang
diperankan.

d. Pada sebagian kecil adegan,


siswa mampu memerankan
tokoh dengan gerak tubuh
dan penghayatan yang tepat 1
sesuai dengan
karakter/watak tokoh yang
diperankan.

a. Pada seluruh adegan, siswa


mampu memerankan tokoh
dengan dialog dan pengaturan
suara yang tepat sesuai 4
dengan karakter/watak
tokoh yang diperankan.

b. Pada sebagian besar adegan,


siswa mampu memerankan
tokoh dengan dialog dan
pengaturan suara yang tepat 3
sesuai dengan
karakter/watak tokoh yang
diperankan.

3
c. Pada sebagian adegan, siswa
Dialog dan mampu memerankan tokoh
pengaturan suara dengan dialog dan pengaturan
suara yang tepat sesuai 2
dengan karakter/watak
tokoh yang diperankan.
d. Pada sebagian kecil adegan,
siswa mampu memerankan
tokoh dengan dialog dan
pengaturan suara yang tepat 1
sesuai dengan
karakter/watak tokoh yang
diperankan.

Aspek
No. Kriteria Nilai
Penilaian

a. Pada seluruh adegan, siswa


mampu memerankan tokoh
dengan penguasaan setting/latar
cerita yang tepat sesuai dengan 4
tuntutan naskah.

b. Pada sebagian besar adegan, siswa


mampu memerankan tokoh
dengan penguasaan setting/latar
cerita yang tepat sesuai dengan 3
tuntutan naskah.

c. Pada sebagian adegan, siswa


Penguasaan mampu memerankan tokoh
setting/latar dengan penguasaan setting/latar
4 cerita cerita yang tepat sesuai dengan 2
tuntutan naskah.

d. Pada sebagian kecil adegan, siswa


mampu memerankan tokoh
dengan penguasaan setting/latar
cerita yang tepat sesuai dengan 1
tuntutan naskah.

a. Pada seluruh adegan, siswa


mampu menampilkan
kekompakan, ditunjukkan dengan
adanya kerja sama dan 4
pembagian tugas masing-masing
yang baik.

b. Pada sebagian besar adegan, siswa


mampu menampilkan
kekompakan, ditunjukkan dengan
adanya kerja sama dan pembagian
tugas masing-masing yang baik. 3
c. Pada sebagian adegan, siswa
mampu menampilkan
5 Kekompakan kekompakan, ditunjukkan dengan
adanya kerja sama dan
pembagian tugas masing-masing 2
yang baik.

d. Pada sebagian kecil adegan, siswa


mampu menampilkan
kekompakan, ditunjukkan dengan
adanya kerja sama dan
pembagian tugas masing-masing 1
yang baik.

Apresiasi/Saran/Masukan:

...................................................................................................................................................

Kunci Jawaban ditampilkan sebagai unjuk kinerja pemeranan yang baik berda- sarkan
jawaban teks negosiasi yang dipilih siswa. Pemeranan yang dilakukan siswa harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu ekspresi wajah, gerak tubuh dan
penghayatan, dialog dan pengaturan suara, penguasaan setting/latar cerita, se
kekompakan anggota kelompok.

Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan
atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk
ka dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pih
lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawara
proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membuj
secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis

Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahas
Pustaka dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indo

MODUL AJAR
TEKS BIOGRAFI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi
4 X 45 menit
waktu
Elemen Menyimak

Tema /bab Teks Biografi

Menyajikan teks negosiasi dalam bentuk dialog dengan runtut, kreatif dan metode
Sub tema
yang tepat
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
Awal berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah
memahami pengertian dan karakteristik teks biografi.
Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.
Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang
tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.

Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Peserta Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.

Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem Based
Pembelajaran Learing dengan metode Bermain Peran terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi
Pembelajaran berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat
dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelarwicara.

Tujuan 5. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik teks biografi
Pembelajaran 6. Peserta didik dapat menentukan ide pokok dan penjelas teks biografi

Pemahaman Setelah mengikuti berbagai aktivitas pembelajran, siswa mampu memahami dan
Bermakna menganalisis informasi berupa ide pokok dan ide penjelas, menganalisis teks untuk
menemukan gagasan, pikiran, atau pesan, menggunakan sumber pendukung lain,
menulis teks, dan menyajikan teks biografi secara runtut, logis, dan kreatif.

Pertanyaan Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan pemantik misalnya sebagai


Pemantik berikut.
1. Apakah siswa pernah menyimak teks biografi dari youtube, podcast, atau
rekaman?
2. Apa pokok-pokok informasi yang siswa dapatkan dari kegiatan
menyimak tersebut?
3. Apa saja yang harus diperhatikan agar siswa dapat menyimak suatu
teks dengan baik?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 DAN 2

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 36. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Berkelompok dan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius) kooperatif
37. Memeriksa kehadiran siswa.
38. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
39. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
40. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan siswa.
41. Guru melakukan apersepsi dengan menggali kembali
pengalaman siswa tentang teks biografi. Misalnya
apakah siswa pernah mengetahui tentang biografi?
Biografi siapa yang pernah siswa baca atau dengar?
Guru juga dapat bertanya jawab tentang tokoh-
tokoh pahlawan yang siswa ketahui. Siswa dapat
mengungkapkan pengetahuannya tentang biografi
tokoh yang pernah dibaca atau didengar.
42. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti 1. Siswa menyimak penjelasan guru terkait tahap- Kelompok


tahap pembelajaran sesuai dengan metode kooperatif
pembelajaran kooperatif.
2. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5
siswa.
3. Ketua kelompok menetapkan pembagian tugas
masing-masing anggota kelompok.
4. Ketua kelompok membacakan teks “Biografi Ki
Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia”
atau guru dapat memperdengarkan teks biografi
yang sudah direkam sebelumnya.
5. Siswa lain menyimak secara intensif dan saksama
pembacaan teks biografi tersebut.
6. Secara berkelompok, siswa berdiskusi menjawab
beberapa pertanyaan terkait teks.
7. Guru memantau, membimbing, dan mengevaluasi
aktivitas diskusi siswa.
8. Siswa selanjutnya mempresentasikan hasil diskusi
kelompok masing-masing secara bergantian
melalui permainan lempar bola.
Penutup 16. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
17. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
18. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
19. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
20. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses
pembelajaran Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menentukan ide pokok dan ide penjelas.

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan
dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang lain dan mengerjakan
tugas yang diberikan .

Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru


61. Apakah kegiatan
11. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! pembelajaran terlaksana
12. Tuliskan apa yang belum kalian sesuai dengan direncanaakan?
pahami pada materi pembelajaran 62. Bagaimana partisipasi peserta
hari ini! didik dalam kegiatan
13. Tuliskan perasaanmu setelah pembelajaran?
kegiatan pembelajaran hari ini! 63. Apa saja kekurangan dan
kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
64. Bagaimanakah tanggapan peserta
didik atas kegiatan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar a. Penjelasan Biografi
Kata biografi secara harfiah berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang
bermakna hidup dan graphien yang berarti tulis (Darmawati, 2013: 92).
Dengan kata lain, biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang
yang ditulis oleh orang lain. Umumnya biografi berisi tulisan yang
memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan
peristiwa atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks
biografi harus lugas, jelas, serta tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan
pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.
Isi biografi tidak hanya berupa biodata, daftar nama, data kelahiran, dan
informasi lainnya, tetapi lebih kompleks. Dapat juga berisi pandangan, sikap,
perasaan, pemikiran hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan
tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai
penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh
karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa,
tetapi merupakan orang yang berpengaruh, sudah sukses, orang yang berjasa,
dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar isi teks biografi dapat menjadi pelajaran
hidup atau inspirasi dan bermanfaat bagi pembacanya.

b. Ide pokok dan ide penjelas


Untukmemahami sebuah teks biografi, kalian perlumemperhatikan ide
pokok dan ide penjelas di dalamnya. Ide pokok merupakan sebuah topik yang
menjadi pokokpengembangan paragraf. Karenaitu, bentuk kalimatnya
bersifat umum. Letak ide pokok umumnya mengikuti letak kalimat utama,
yaitu pada awal paragraf (deduktif), akhir paragraf (induktif), dan campuran
keduanya. Berikut ini contoh letak ide pokok pada paragraf deduktif dan
induktif.
1. Ide pokok pada paragraf deduktif
Aman Datuk Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis cerita anak-anak.
Ketenarannya sebagai penulis cerita anak disebabkan profesinya sebagai
pengasuh rubrik cerita anak-anak di majalah Panji pustaka. Di majalah
mingguan itu, ia sering memublikasikan cerita anak. Sudah tidak terhitung
jumlah cerita anak yang sudah ditulisnya selama bekerja di majalah tersebut.
Ide pokok: Aman Datuk Madjoindo penulis cerita anak.
Kalimat utama: Aman Datuk Madjoindo lebih dikenal sebagai penulis
cerita anak-anak .
Ide penjelas:
a. Ketenarannya karena mengasuh rubrik cerita di Panji Pustaka.
b. Ia sering memublikasikan cerita anak.
c. Tidak terhitung jumlah cerita anak yang ditulisnya.

2. Ide pokok pada paragraf induktif


Kartini saat itu menganggap wanita pribumi banyak yang tidak memiliki
pendidikan layak sehingga tidak mengenal baca tulis. Mereka juga sering
mendapat perlakuan diskriminasi jenis kelamin. Selain itu, wanita pribumi
juga kerap tidak mendapatkan persamaan hak, kebebasan berpendapat, dan
kesetaraan hukum. Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin
memajukan wanita Indonesia.
Ide penjelas:
a. Kartini menganggap wanita pribumi tidak memiliki pendidikan.
b. Mereka mendapat perlakukan diskriminasi.
c. Wanita pribumi tidak mendapat persamaan hak, kebebasan
berpendapat, dan kesetaraan hukum.
Kalimat utama: Itulah beberapa alasan Kartini yang bercita-cita ingin
memajukan wanita Indonesia.
Ide pokok: Alasan Kartini ingin memajukan wanita Indonesia.

Lembar Kerja Petunjuk


Pserta Didik Bacalah teks biografi “Ki Hadjar Dewantara” dan kerjakan soal-soal berikut ini
(LKPD)
1 Biografi Ki Hadjar Dewantara:
Bapak Pendidikan Indonesia

Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak


lahir. Nama aslinya ialah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang lahir di
Yogyakarta, tanggal 2 Mei 1889. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton
Yogyakarta. Saat berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, barulah
berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara
tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini
dimaksudkan agar dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun
hatinya. Ki Hadjar
Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) dan
melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera). Lantaran sakit,
sekolahnya tersebut tidak dapat ia selesaikan.
Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di beberapa
surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem
Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam,
dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi
pembacanya. Selain bekerja sebagai seorang wartawan muda, Ki Hadjar
Dewantara juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Pada tahun
1908, Ki Hadjar Dewantara aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk
menyosialisasikan dan
menggugah kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya persatuan dan
kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian, bersama Douwes Dekker
(Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo nantinya akan
dikenal sebagai Tiga Serangkai.
Pada tanggal 25 Desember 1912, mereka mendirikan Indische Partij (partai
politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) yang bertujuan mencapai
Indonesia merdeka. Selain itu, pada bulan November 1913, Ki Hadjar Dewantara
membentuk Komite Bumipoetra yang bertujuan untuk melancarkan kritik terhadap
Pemerintah Belanda. Salah satunya adalah dengan me-nerbitkan tulisan berjudul “Als
Ik Eens Nederlander Was” (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan “Een voor Allen
maar
Ook Allen voor Een” (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Kedua tulisan
tersebut menjadi tulisan terkenal hingga saat ini. Tulisan “Seandainya Aku Seorang
Belanda” dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker.
Akibat aktivitas dan tulisannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui
Gubernur Jenderal Idenburg menjatuhkan hukuman pengasingan terhadap Ki
Hadjar Dewantara. Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo, rekan
seperjuangannya, menerbitkan tulisan yang bernada membela Ki Hadjar
Dewantara. Mengetahui hal ini, Belanda pun memutuskan untuk menjatuhi
hukuman pengasingan bagi keduanya. Douwes Dekker dibuang di Kupang
sedangkan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke Pulau Banda. Namun, mereka
menghendaki dibuang ke negeri Belanda karena di sana mereka dapat mempelajari
banyak hal daripada di daerah terpencil. Akhirnya mereka diizinkan ke negeri
Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman.
Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan
pengajaran sehingga Ki Hadjar Dewantara berhasil memperoleh Europeesche Akte.
Pada tahun 1918, Ki Hadjar Dewantara kembali ke tanah air.
Di tanah air, Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya di
bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.
Bersama rekan-rekan seperjuangannya, dia pun mendiri-kan sebuah perguruan yang
ber-corak nasional yang diberi nama Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa
(Perguruan Nasional Taman Siswa) pada 3 Juli 1922. Taman Siswa ialah suatu
lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk
dapat mem-peroleh hak pendidikan, seperti halnya para priyayi maupun orang-
orang Belanda. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan
kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air serta berjuang
untuk memperoleh kemerdekaan.
Selama aktif di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara juga tetap rajin menulis.
Tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan
berwawasan kebangsaan. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan
dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. Kegiatan menulisnya ini
terus berlangsung hingga zaman Pendudukan Jepang. Saat Pemerintah Jepang
membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hadjar ditunjuk
untuk menjadi salah seorang pimpinan bersama Ir. Soekarno, Drs. Mohammad
Hatta, dan K.H. Mas Mansur.
Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah dan
stabilitas pemerintahan sudah terbentuk, Ki Hadjar Dewantara kemudian dipercaya
oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan yang pertama. Melalui jabatannya ini, Ki Hadjar Dewantara semakin
leluasa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Pada tahun 1957, Ki
Hadjar Dewantara mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gajah
Mada. Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, tepatnya pada
tanggal 28 April 1959, Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta dan
dimakamkan di sana.
Untuk mengenang jasa-jasa dan melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan
Ki Hadjar Dewantara, pihak penerus perguruan Taman Siswa mendirikan Museum
Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta. Museum ini memamerkan benda-benda atau
karya-karya Ki Hadjar Dewantara sebagai pendiri Taman Siswa dan kiprahnya dalam
kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan
risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai
jurnalis, pendidik, budayawan, dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam
mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional
Kini, nama Ki Hadjar Dewantara diabadikan sebagai seorang tokoh dan
pahlawan pendidikan (Bapak Pendidikan Nasional). Ajarannya, yakni tut wuri
handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah
menciptakan peluang untuk berprakarsa), dan ing ngarsa sung tulada (di depan
memberi teladan) akan selalu menjadi dasar pendidikan di Indonesia. Selain itu,
tanggal dan bulan kelahirannya, 2 Mei, dijadikan hari Pendidikan Nasional. Bahkan,
pada tanggal 28 November 1959 Ki Hadjar Dewantara juga ditetapkan sebagai
Pahlawan Pergerakan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun
1959.

(Sumber: https://m.merdeka.com/ki-hadjar-
dewantoro/profil/ dengan pengubahan)
SOAL

1. Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan dan


nama pemberian orang tuanya agar dapat bebas dekat dengan rakyat,
baik secara fisik maupun hatinya. Jelaskan apa yang dimaksud dapat bebas
dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya dalam teks tersebut!
2. Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal. Apa saja bukti-bukti
yang menunjukkan beliau sebagai penulis andal dalam teks tersebut?
3. Jelaskan apa pentingnya Perguruan Nasional Taman Siswa yang dibentuk
Ki Hadjar Dewantara bagi pribumi?
4. Menurut kalian, apakah hukuman pengasingan yang diberikan
Pemerintah Belanda kepada Ki Hadjar Dewantara sudah sesuai dengan
kesalahan yang dilakukannya? Jelaskan alasannya!
5. Jelaskan maksud ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu tut wuri handayani,
ing madya mangun karsa, dan ing ngarsa sung tulada berdasarkan
pemahaman kalian sendiri!
6. Menurut kalian, apa saja hal-hal yang mendasari penunjukan Ki Hadjar
Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional? Jelaskan!
7. Menurut penilaian kalian, apa saja informasi penting tentang
tokoh yang belum terdapat dalam teks tersebut?
8. Tulislah ide pokok tiap paragraf dari teks biografi “Ki Hadjar Dewantara!
Rubrik Rubrik penilaian menyimak teks dengan kritis
penilaian
Tabel 5.1 Rubrik penilaian menyimak teks dengan kritis

Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat] x 10


[Nilai maksimal: 16])

Kunci 1. Jawaban alternatif: Maksud kalimat tersebut berkaitan dengan status Ki


jawaban Hadjar Dewantara sebagai bangsawan yang memiliki batasan untuk
bergaul dan berbaur secara sosial dengan masyarakat yang bukan dari
kalangan bangsawan.
2. Jawaban alternatif: Keandalan Ki Hadjar Dewantara dibuktikan dengan
dipercayanya beliau sebagai wartawan di beberapa surat kabar, antara
lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem
Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Banyak pula yang menganggap
tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik sehingga mampu
membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
3. Jawaban alternatif: Perguruan Taman Siswa sangat penting karena
memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk dapat
memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun
orang-orang Belanda. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan
rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa
dan tanah air serta berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
4. Jawaban alternatif: Hukuman pengasingan Ki Hajdar Dewantara
dianggap tidak tepat dan merupakan reaksi yang sangat berlebihan
dari Belanda. Hal ini disebabkan karena ketakutan Belanda terhadap
pergerakan kemerdekaan Indonesia.
5. Jawaban alternatif: Tut wuri handayani berarti ketika berada di depan
seorang pendidik harus memberikan teladan. Ing madya mangun karsa
berarti ketika berada di tengah seorang pendidik harus membangun
motivasi, semangat, atau kemauan. Adapun, ing ngarsa sung tuladha
bermakna ketika berada di belakang seorang pendidik dapat
memberikan dukungan, pengaruh, dan saran masukan.
6. Jawaban alternatif: Jasa-jasa, karya tulis, dan nilai-nilai semangat
perjuangan serta kiprahnya dalam kehidupan berbangsa, khususnya
dalam bidang pendidikan.
7. Informasi penting tentang tokoh yang belum terdapat dalam teks
bergantung pada jawaban siswa.
8. Kekurangan dan kelebihan teks biografi disesuaikan dengan jawaban
siswa.
9. Saran dan masukan agar teks biografi lebih baik disesuaikan dengan
jawaban siswa.
10. Jawaban siswa berbentuk tulisan karangan “Seandainya Aku adalah
Ki Hadjar Dewantara”.

Glosarium Biografi : Riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi sejarah
hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses seseorang
dinamakan teks biografi.
Ide Pokok : Inti atau pokok permasalahan yang terdapat pada sebuah
paragraf. Ide Penjelas : Suatu gagasan yang menjelaskan dari ide pokok

Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Pustaka Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS BIOGRAFI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit

Elemen Menulis

Tema /bab Teks Biografi

Sub tema Menulis teks biografi untuk berbagai tujuan secara logis dan kreatif.
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik, struktur teks biografi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode diskusi kelompok dan metode pembelajaran
berbasis proyek terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Menulis : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,
Pembelajaran arahan, atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan
kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik
mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia
kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks
lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital

Tujuan 7. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri-ciri kebahasaan teks biografi


Pembelajaran 8. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan tanda baca pada teks biografi
9. Peserta didik dapat mengidenifikasi penggunaan kata serapan dalam
teks biografi
10. Peserta didik dapat menulis teks biografi untuk berbagai tujuan secara logis
dan kreatif
Pemahaman Setelah mengikuti berbagai aktivitas pembelajran, siswa mampu memahami dan
Bermakna menganalisis informasi berupa ide pokok dan ide penjelas, menganalisis teks
untuk menemukan gagasan, pikiran, atau pesan, menggunakan sumber
pendukung lain, menulis teks, dan menyajikan teks biografi secara runtut, logis,
dan kreatif.

Pertanyaan 1. Tanda baca apa saja yang kalian ketahui dan apa saja fungsi serta kaidahnya?
Pemantik 2. Kata serapan apa saja yang kalian ketahui dan dan kaidahnya?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 5 DAN 6

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 43. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius) kelompok
44. Memeriksa kehadiran siswa.
45. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
46. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
47. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
48. Guru melakukan apersepsi dengan menguji kembali
sejauh mana pemahaman siswa terkait tanda baca.
49. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti 1. Siswa membentuk kelompok terdiri atas 4–5 anggota. Diskusi
2. Siswa menerima lembar kerja dan tugas yang harus kelompok
dikerjakan secara berkelompok.
3. Siswa masing-masing kelompok mencermati lembar kerja
yang diberikan dengan saksama
4. Peserta didik membaca teks biografi “Biografi Mohammad
Hatta”
5. Peserta didik memperbaiki kesalahan penulisan tanda
baca dalam teks biografi “Biografi Mohammad Hatta”
6. Peserta didik memperbaiki kesalahan penulisan kata
serapan dalam teks biografi “Biografi Mohammad Hatta”
7. Peserta didik mengidentifikasi kaidah kebahasaan
dalam teks biografi “Biografi Mohammad Hatta”
8. Secara berkelompok siswa berdiskusi menjawab pertanyaan
yang diberikan setelah membaca teks.
9. Guru memantau dan membimbing pelaksanaan
diskusi kelompok siswa.
10. Guru mengevaluasi efektivitas diskusi dan
keaktifan masing- masing siswa.
11. Melalui permainan lempar bola, siswa secara
berkelompok bergantian mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya.
12. Siswa kelompok lain memberikan tanggapan, kritik, dan
masukan saran.

1. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap Berbasis proyek


kelompok terdiri atas 4-5 anggota. dan diskusi
2. Siswa membuat rencana untuk penyusunan teks biografi. kelompok
3. Siswa menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian
proyek penulisan teks biografi.
4. Siswa menentukan sosok atau tokoh tertentu.
5. Siswa menentukan teknik pencarian data sosok atau
tokoh yang dipilih.
6. Siswa mencari data tentang tokoh melalui berbagai sumber.
7. Siswa memilah data yang relevan atau sesuai tentang tokoh.
8. Siswa menyusun kerangka tulisan melalui peta konsep
atau peta pikiran.
9. Guru memantau seluruh proses perencanaan
penyusunan teks biografi.
10. Siswa mengembangkan kerangka menjadi tulisan
utuh secara kreatif.
11. Siswa merevisi atau memperbaiki tulisan berdasarkan
pembacaan ulang.
12. Guru memberikan masukan terkait isi dan teknis
penulisan kepada siswa.
13. Siswa merevisi tulisannya sesuai dengan masukan
yang diberikan guru.
14. Siswa memajang hasil tulisannya di meja agar siswa
lain dapat memberi masukan atau komentar.
15. Siswa dapat merevisi kembali teks biografinya berdasarkan
masukan atau saran dari siswa lain.

Penutup 21. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya


berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
22. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
23. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
24. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
25. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen CC. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
DD. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
EE. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menelaah penggunaan tanda baca
dan kata serapan dalam teks biografi
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang
lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
65. Apakah kegiatan pembelajaran
14. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 66. Bagaimana partisipasi peserta didik
15. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 67. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
16. Tuliskan perasaanmu 68. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar A. PENGGUNAAN TANDA BACA
Penggunaan tanda baca sangat pentingdalam suatuteks. Apakah kalian
sudahmemahami seluruhkaidahpenggunaantanda baca dalam bahasa
Indonesia? Secara lengkap, kaidah penggunaan tanda baca terdapat dalam
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang saat ini dapat kalian
temukan dalam bentuk cetak, buku elektronik, aplikasi, maupun
daring/online. Dalam PUEBI tersebut, tidak hanya mencakup kaidah tanda
baca, tetapi juga pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur
serapan. Kalian juga dapat menemukan beberapa contoh penggunaan
kaidah tersebut.
PUEBI diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Untuk berkas
PUEBI versi buku elektronik terbaru dapat kalian unduh di laman resmi Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Berikut ini adalah beberapa analisis penggunaan tanda baca dalam
teks biografi Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia.
1. Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak
lahir. Kalimat tersebut menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Hal
tersebut sudah tepat karena kaidah PUEBI menyatakan bahwa tanda
titik digunakan sebagai tanda akhir kalimat.
2. Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar
kebangsawanan di depan namanya. Penggunaan tanda koma dalam kalimat
tersebut sesuai dengan kaidah. Menurut PUEBI tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun
demikian. Pada kalimat tersebut, terdapat kata penghubung antarkalimat
sementara itu yang kemudian diikuti tanda koma.
3. Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di
beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express,
Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tandakoma
jugadigunakandalamkalimattersebut sebagai pemisah di antara unsur-
unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
4. Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS(Sekolah Dasar
Belanda) dan melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter
Bumiputera). Lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak dapat ia
selesaikan. Dalam kalimat tersebut terdapat tanda kurung yang berfungsi
mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
5. Tulisan “Seandainya Aku Seorang Belanda” dimuat dalam surat kabar de
Expres milik dr. Douwes Dekker. Pada kalimat di atas terdapat dua tanda
baca, yaitu tanda petik dan tanda titik. Tanda petik pada kalimat tersebut
digunakan untuk mengapit judul sebuah tulisan dari Ki Hadjar
Dewantara. Sebagaimana tertera dalam PUEBI bahwa tanda petik
digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah,
atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Selain itu, kalimat tersebut
juga mengandung tanda titik. Tanda titik tertera pada dua tempat.
Pertama sebagai pemisah untuk gelar dokter yang disingkat dan tanda
titik sebagai akhir kalimat.
Selain tanda baca, dalam teks biografi tersebut kalian juga dapat
menemukan beberapa kata serapanyangberasaldari bahasa asingatau daerah.
Berikut beberapa di antaranya.
Tabel Kata Serapan dalam Teks Biografi Ki Hadjar Dewantara
Kata dalam Asal Bahasa
No. Teks Asing/ Kaidah Penulisan
Daerah
1. Komunikat Communicative c di depan a, u, o, dan
if konsonanmenjadi k,
sedangkan -ive (Inggris)
menjadi -if
2. Patriotik Patriotic -ic (Inggris) menjadi -ik
dalambahasa Indonesia
3. Stabilitas Stability -ty (Inggris) menjadi -tas
4. Sosialisasi Socialization c di depan e, i, oe, dan y
menjadis, -(a)tion (Inggris)
menjadi -asi
5. Organisasi Organization -(a) tion (Inggris) menjadi -
asi
6. Kolonial Colonial c di depan a, u, o, dan
konsonanmenjadi k
7. Kritik Critic c di depan a, u, o, dan
konsonanmenjadi k
8. Mikrofilm Microfilm c di depan a, u, o, dan
konsonanmenjadi k
9. Laminasi Lamination -(a) tion (Inggris) menjadi -
asi
10. Priyayi Priyayi diserap seluruhnya

B. Memahami Unsur Kebahasaan Teks Biografi


Setiap teks memiliki ciri kebahasaannya masing-masing. Sebagai teks
yang menceritakan kisah hidup seseorang, teks biografi memiliki unsur-
unsurkebahasaan yang sering terdapat di dalamnya. Beberapa unsur
kebahasaanyang terdapat dalam teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Kata ganti (pronomina)
Kata ganti dipakai untuk mengacu pada kata benda (nomina) lain. Kata ini
sering digunakan untuk menggantikan nomina yang sudah diketahui agar
tidak disebutkan berulang-ulang. Kata ganti biasanya terletak pada subjek
atau objek. Terdapat berbagai jenis kata ganti, tetapi dalam teks biografi
yang sering digunakan adalah kata ganti orang (pronomina persona).
Adapun kata ganti orang terdiri atas beberapa jenis, yaitu
No. Jenis Tunggal Jamak

1. Kata ganti orang saya, aku kami, kita


pertama
2. Kata ganti orang kedua kamu, anda, engkau kalian
3. Kata ganti orang ketiga dia, ia, beliau
Berikut ini penggunaan kata ganti orang dalam teks biografi. Kataganti
orang ketiga tunggal ia dan beliau digunakan untuk menggantikansosok
R.A. Kartini.
Lahir dari keluarga berpengaruh membuat R.A. Kartini memperoleh
pendidikan yang baik. Ia disekolahkan di ELS (Europese Lagere School). Di
sinilah beliau mempelajari bahasa Belanda dan menuntut ilmu sampai
usianya 12 tahun.
2. Kata kerja material
Kata yang menunjukkan aktivitas yang sedang dilakukan subjek atau
menunjukkan adanya tindakan fisik atau mental. Sebagai contoh, kata
membentuk dan bekerja terdapat dalam kalimat berikut merupakan
kata kerja material.
Ki Hadjar Dewantara membentuk Komite Bumipoetra.
Ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar
3. Kata sifat (adjektiva)
Kata sifat umumnya berupa kata yang menjelaskan atau membuat
kata benda atau kata ganti orang lebih spesifik. Kata sifat dapat
menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun
penekanan suatu kata. Contoh penggunaan kata sifat tampak pada
kata yang ditulis miring dalam kalimat berikut.
Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik.
4. Kata kerja pasif
Kata kerja pasif berupa kata kerja yang subjeknya dikenai suatu
pekerjaan. Umumnya kata kerja yang memiliki imbuhan -di atau -ter.
Contoh penggunaan kata kerja pasif tampak pada kata dibesarkan dan
dipercaya pada contoh kalimat berikut.
Ia dibesarkan di lingkungan keluarga keraton Yogyakarta.
Ki Hadjar Dewantara dipercaya Presiden Soekarno untuk menjadi menteri.
5. Kata kerja aktivitas mental
Kata kerja aktivitas mental ini merupakan jenis kata kerja yang
mengutarakan suatu respons atau reaksi individu terhadap sebuah
sikap, kondisi, atau pengalaman tertentu. Contoh penggunaan kata
kerja pasif tampak pada kata mencurahkan dan menghendaki pada
contoh kalimat berikut.
Ki Hadjar Dewantara semakin mencurahkan perhatiannya pada bidang
pendidikan.
Mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda.
6. Kata-kata penanda urutan waktu
Kata-kata penanda urutan waktu ini terdiri atas kata hubung
(konjungsi), kata depan (preposisi), dan kata benda (nomina) yang
berkenaan dengan urutan waktu (kronologis). Contoh penggunaannya
tampak pada beberapa kalimat berikut.
Pada masanya, Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai penulis andal.
Akhirnya, mereka diizinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913.
Kegiatan menulisnya ini terus berlangsung hingga
zaman Pendudukan Jepang.
Setelah kemerdekaan Indonesia berhasil direbut dari tangan penjajah

C. Menulis Teks Biografi secara Logis dan Kreatif


Langkah-langkah dalam menulis biografi sebagai berikut.
1. Memilih tokoh atau sosok
Pemilihan tokoh atau sosok menjadi penting. Tokoh yang dipilih
tentu bukan sosok atau tokoh yang biasa saja. Tokoh yang dipilih
harus memiliki kisah hidup inspiratif dan bermanfaat atau sebagai
bahan pelajaran hidup untuk pembacanya. Untuk itu, kalian dapat
terlebih dulu membuat daftar nominasinya. Diskusikan dengan
teman-temansekelompok. Pilih salah satu tokoh yang dirasa paling
tepat sesuai dengan hasil diskusi. Sebagai contoh, beberapa tokoh
pahlawan nasional dapat menjadi pilihan. Lanjutkan bagian yang
kosong dengan nama tokoh pahlawan pilihan kalian sendiri
Tabel Isian nominasi tokoh untuk teks biografi
No. Nama Nominasi Tokoh Biografi
1. Jenderal Sudirman
2. .....
3. .....
4. .....

2. Menentukan teknik pencarian data


Kalian perlu menentukan teknik pencarian data untuk memastikan
cara yang digunakan cukup efektif dan efisien. Teknik yang dapat
digunakan, misalnya melalui wawancara, telaah dokumen,
pengumpulan video, foto, dan hasil rekaman. Kalian dapat
menentukan lebih dari satu

3. Mencari data tentang tokoh


Setelah menentukan teknik yang tepat, kalian dapat memulai untuk
melakukan pencarian data tokoh. Pencarian data tokoh mencakup
berbagai hal tentang kehidupan tokoh. Kalian dapat memulai dengan
identitas lengkap, seperti nama lengkap atau nama yang dikenal umum,
kelahiran, identitas orang tua, tempat kelahiran, pendidikan, pekerjaan,
dan prestasi. Selanjutnya, kalian dapat mencari peristiwa, kejadian,
pemikiran, sikap, atau pandangan tokoh secara lebih terperinci. Buat
daftar cek tentang informasi atau hal-hal yang ingin atau telah kalian
dapatkan. Jangan lupa tuliskan pula sumber informasi didapatkan dari
mana. Perhatikan kaidah penulisan rujukan atau referensi sumber
informasi. Untuk membantu, kalian dapat mengisi tabel berikut

Tabel Isian Cek Informasi tentang Tokoh

No. Informasi yang Didapatkan Cek Sumber


Data
1. Riwayat kedua orang tua tokoh √ Internet
2. Riwayat kelahiran tokoh ... Buku
perpustakaa
n
3. Riwayat pendidikan tokoh ...
4. ....
5. .... ....
6. .... ....
7. .... ....
8. .... ....
9. .... ....
10 .... ....
4. Memilah data yang relevan tentang tokoh
Sebelum ke langkah selanjutnya, kalian perlu memilah-milah data
yang sudah dikumpulkan. Petakan menjadi sebuah alur yang jelas
dan menarik. Tidak semua data yang ditemukan dapat digunakan
untuk bahan menulis biografi. Cari data yang benar-benar penting,
menunjukkan keunggulan atau keistimewaan tokoh, dan bermanfaat
untuk pembaca.

5. Menyusun kerangka tulisan


Langkah selanjutnya adalah menyusun kerangka teks biografi yang
akan kalian tulis. Kerangka dapat mencakup hal-hal yang akan dibahas.
Strukturnya terdiri atas bagian orientasi, masalah/peristiwa penting,
dan reorientasi. Lebih rinci kalian dapat menuliskan ide pokok dan ide
penjelas masing-masing paragraf. Kalian dapat menyusun perencanaan
biografi dalam isian tabel berikut
Tabel Isian rencana penulisan biografi

Struktur Ide Pokok Ide Penjelas


Orientasi 1. Riwayat Nama orang tua tokoh, cerita
kelahiran tentangkelahiran tokoh

2. Pendidikan tokoh Pendidikan yang ditempuh sejak


sekolahdasar hingga perguruan
tinggi
3. ……………………. …………………….
4. ……………………. …………………….
Masalah/Peri 1. ……………………. …………………….
stiwa penting 2. ……………………. …………………….
3. ……………………. …………………….
4. ……………………. …………………….
5. ……………………. …………………….
Reorientasi 1. ……………………. …………………….
2. ……………………. …………………….
3. ……………………. …………………….

6. Mengembangkan kerangka menjadi bentuk biografi


Pada tahap ini, kalian dapat mengembangkan kerangka menjadi sebuah
tulisan
yang utuh. Kalian dapat mulai menyusun kata demi kata, kalimatdemi
kalimat, paragraf demi paragraf, hingga membentuk suatu kesatuan dan
tulisan utuh. Dalam hal ini, perhatikan baik-baik pilihan kata, struktur
kalimat, hubungan antarkalimat, kepaduan antarparagraf, dan kesatuan
gagasan dalam paragraf. Hal tersebut penting untuk meminimalkan
koreksi kesalahan pada tahap selanjutnya.

7. Merevisi kembali hasil tulisan utuh


Sebelum dipublikasikan, hasil tulisan yang dikembangkan perlu
ditelaah kembali untuk mendapatkan sebuah tulisan yang sempurna
dan menarik. Ada baiknya tulisan dibaca oleh orang lain untuk
mendapatkan sudut pandang yang berbeda. Revisi atau perbaikan
tulisan mencakup beberapa hal, yaitu diksi (pilihan kata), penulisan
tanda baca, penulisan kata serapan, struktur kalimat, paragraf, dan
sebagainya. Berikut ini contoh daftar periksa untuk mengecek hasil
tulisan biografi kalian.
Tabel Isian Daftar Periksa Hasil Tuisan Biografi
Bagian yang
Perihal Ya Tidak Direvisi
Terdapat kesalahan penulisan huruf besar .... .... ....
danhuruf kecil
Terdapat kesalahan penulisan tanda baca .... .... ....
Terdapat kesalahan penulisan kata .... .... ....
Terdapat kesalahan penulisan kata serapan .... .... ....
Terdapat kesalahan pilihan kata .... .... ....
Terdapat kesalahan struktur kalimat .... .... ....
Terdapat kesalahan penempatan kalimat .... .... ....
dalamparagraf
Terdapat kesalahan penempatan paragraf .... .... ....
Struktur biografi terdiri atas orientasi, .... .... ....
masalah/peristiwa penting, dan reorientasi
Biografi memuat sumber referensi/rujukan .... .... ....
dengan cara penulisan yang benar

8. Publikasikan
Setelah melalui proses editing dan revisi, publikasikanlah tulisan kalian.
Publikasi dapat dilakukanmelalui majalahdinding sekolah, tabloid sekolah,
blog sekolah, atau media sosial. Agar lebih menarik, lengkapi tulisan kalian
dengan foto, gambar, ilustrasi video, infografik, atau peta pikiran.

Lembar Kerja Petunjuk


Pserta Didik Bacalah teks biografi “Biografi Mohammad Hatta” dan tulislah kalimat
(LKPD) perbaikan dan alasannya atau dasar kaidah penulisan tanda bacanya!
1
Biografi Mohammad Hatta
Mohammad Hatta Lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Nama
Mohammad Hatta berasal dari Muhammad Athar yang diambil dari nama lengkap
seorang tokoh Muslim, yaitu (Ahmad Ibn) Muhammad (Ibn Abd Al-Karim Ibn)
Athaillah Al-Sakandari, pengarang kitab Al-Hikmah. Orang-orang di Bukittinggi
biasa memanggil Mohammad Hatta dengan nama Athar. Hatta menyelesaikan
sekolah Europese Lagere School, ELS pada tahun 1916 selanjutnya tahun 1919 Hatta
lulus dari Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs: MULO di Padang. Sekolah
berikutnya adalah Prins Hendrik School, dan lulus tahun 1921. Hatta mengikuti
kuliah di Handels Hoogere School (HHS) di Rotterdam Belanda, pada jurusan
jurusan economy kenegaraan. Hatta menyelesaikan kuliahnya tahun 1932,
dengan gelar sarjana economy. Pengalaman berorganisasi Bung Hatta dimulai
dengan menjadi anggota club sepak bola Swallow semasa sekolah MULO di
Padang, dan kemudian menjadi bendahara. Pada akhir tahun 1917, Bung Hatta
dipilih sebagai
bendahara Jong Sumatranen Bond (JSB) Padang.
Awal perpolitikan Hatta dimulai saat dia sekolah di Belanda. Hatta
bergabung dan aktif dalam organisasi Indische Vereniging (Perkumpulan Hindia),
yang sebenarnya adalah organisasi social, tetapi kemudian berubah menjadi
organisasi politic. Hal ini terutama karena pengaruh Ki Hadjar Dewantara,
Douwes Dekker, dan Cipto Mangunkusumo pada tahun 1913 ketika mereka tidak
diperbolehkan bergerak di Indonesia. Pada tahun 1924 Indische Vereeniging
berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpunan
Indonesia (PI). Nama Hatta semakin dikenal oleh para mahasiswa
Indonesia di Belanda, saat beliau diangkat sebagai bendahara PI. Karena
berpengalaman memimpin majalah, maka beliau diserahi tugas memimpin
majalah Hindia Poetra, yang diterbitkan oleh perkumpulan tersebut. Hindia
Poetra kemudian berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Pada saat Hatta
dipilih menjadi Ketua PI, dia menyampaikan pidato inagurasy yang berjudul
Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen, Struktur Ekonomi Dunia
dan Pertentangan Kekuasaan. Setelah PI di bawah pimpinan Hatta banyak
memperlihatkan perubahan. Perhimpunan ini banyak memperhatikan
perkembangan pergerakan nasional di Indonesia.
Pada tanggal 23 September 1927 Hatta bersama Ali
Sastroamidjojo Nazir Datuk Pamuntjak-Abdul Madjid Djojoadhiningrat;
ditangkap oleh penguasa Belanda Mereka dituduh menjadi anggota partai
terlarang dan menghasut untuk menentang kerajaan Belanda. Semua tuduhan
tersebut ditolak dalam pembelaannya yang ia beri judul “Indonesia Vrij”
(Indonesia Merdeka). Setelah Hatta ditahan beberapa bulan, pada tanggal 22
Maret 1928 Hatta dan ketiga anggotanya dibebaskan oleh pengadilan karena
semua tuduhannya tidak dapat dibuktikan. Setelah selama 11 tahun belajar di
Belanda, akhirnya pada tanggal 5 Juli 1932 Hatta tiba di Indonesia. Setelah
beberapa hari beristirahat, Hatta mulai memfokuskan dirinya untuk memimpin
PNI Baru. Telah terbukti banyak cabang-cabang PNI Baru yang berdiri di
berbagai kota. Tetapi tak lama kemudian, Hatta dan beberapa anggotanya dari
PNI Baru termasuk Sjahrir, ditahan, mulanya di Penjara Glodok, kemudian
dibuang ke Digul. Satu tahun Hatta tinggal di Boven Digul, kemudian pada tahun
1936 Hatta dipindahkan ke tempat pembuangan di Banda Neira.
Setelah pecah Perang Pasifik (Desember 1941) Hatta dan Sjahrir dipindahkan
ke Sukabumi. Setelah bebas dari masa hukuman, Hatta kemudian juga aktif di
berbagai organisasi tanah air. Tepat setahun meletusnya Perang Asia Timur Raya,
sebuah Rapat umum diadakan di Lapangan Ikada, Jakarta 8 Desember 1942.
Hatta diminta berpidato. Hatta berkata; Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka
melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut dari pada mempunyainya sebagai
jajahan orang kembali. Kemudian pada 8 Maret 1943 Empat Serangkai seperti
Soekarno Hatta Ki Hadjar Dewantara dan KH Mas Mansur mendirikan Poetera;
Poesat Tenaga Rakyat. Poetera sendiri menjaga cita-cita kemerdekaan Indonesia
sebagai tujuan pokok bangsa. Poetera juga berusaha mengubah system
pendidikan warisan Belanda menjadi system yang lebih cocok untuk Indonesia.
Poetera sedikit banyak berhasil menggalang persatuan sebagai bangsa, juga
meningkatkan kemampuan rakyat.
Hatta kemudian banyak terlibat pembentukan Badan Penyelidikan Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibuka pada 28 Mei 1945.
Badan ini menyusun rancangan Undang-Undang Dasar yang dapat selesai pada
Juli 1945. Selain di BPUPKI Hatta juga mengikuti pembentukan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada awal Agustus 1945. Pada
sepuluh pagi tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya Proklamasi Kemerdekaan
dikumandangkan dan esok harinya dilakukan Pengesahan UUD (1945) yang
dihadiri oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan. Keterlibatan dirinya dalam
organisasi-organisasi tersebut akhirnya ikut mengantarkan dirinya sebagai
proclamator kemerdekaan RI bersama Soekarno. Hatta diangkat secara
acclamation sebagai wakil presiden pertama RI.Sorotan Soekarno dan Hatta
muncul dalam peristiwa 19 Desember 1948, ketika ibukota RI di Yogyakarta
diserang Belanda dan akhirnya Yogyakarta. Commision Tiga Negara tidak dapat
mencegah Belanda untuk menawan Soekarno dan Hatta. Akhirnya pada 1946,
Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam perundingan Konferensi Meja Bundar
(KMB) di Den Haag, Belanda. Hasil perundingan tersebut Belanda mengakui
kedaulatan RI. Berdirilah Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dipimpin oleh
Hatta sebagai perdana menterinya. Dalam kurun waktu antara 29 Januari 1949
hingga Desember 1949, ia merangkap jabatannya sebagai wakil presiden,
perdana menteri, dan sekaligus menjadi menteri pertahanan RIS. Dalam kurun
waktu Desember 1949 hingga Agustus 1950, Hatta juga merangkap sebagai
menteri luar negeri (menlu) RIS.
Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 pada pukul 18.56 di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah sebelas hari ia dirawat di sana. Setelah wafat,
Pemerintah memberikan gelar Pahlawan Proclamator kepada Bung Hatta pada
23 Oktober 1986 bersama dengan mendiang Bung Karno. Pada 7 November
2012, Bung Hatta secara resmi bersama dengan Bung Karno ditetapkan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Pahlawan Nasional.
Sumber: https://muskitnas.net/2020/08/12/history-today-hari -lahir-bung-hatta/
dengan pengubahan
SOAL
Tabel Isian Kata Serapan dalam Teks Biografi Mohammad Hatta
No Kata dalam Perbaikan Kata yang Kaidah penulisan kata
. Teks benar serapan
1. Social ………………….. …………………..
2. Inagurasy ………………….. …………………..
3. System ………………….. …………………..
4. Proclamator ………………….. …………………..
5. Acclamation ………………….. …………………..
6. Club ………………….. …………………..
7. Commision ………………….. …………………..
8. Conference ………………….. …………………..
9. Politic ………………….. …………………..
10. Economy ………………….. …………………..
Lembar Kerja Tugas
Pserta Didik
Tulislah sebuah teks biografi dengan memperhatikan kelengkapan
(LKPD)
2 struktur, ketepatan penulisan ejaan, keruntutan isi, ketepatan struktur
kalimat, dan ketepatan penulisan kata.
Rubrik penilaian Rubrik penilaian mengenali dan memahami fungsi semua tanda
baca

Tabel 5.4 Rubrik penilaian mengenali dan memahami fungsi tanda baca

Rubrik penilaian menulis teks biografi

Tabel 5.6 Rubrik penilaian menulis teks biografi

Aspek Nilai dan Kriteria


No.
Penilaian Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1 Nilai 0
1 Kelengkapan Memiliki Ada satu Ada dua Tidak terdapat
bagian struktur teks bagian struktur Bagian bagian
struktur Teks
struktur biografi yang Teks biografi biografi struktur teks
Yang hilang
teks lengkap. Yang hilang biografi
.
2 Ketepatan Penulisan Penulisan Penulisan Penulisan
penulisan ejaan pada ejaan pada ejaan pada ejaan pada
ejaan seluruh Sebagian sebagian seluruh
bagian teks besar bagian bagian teks bagian teks
sudah benar teks sudah sudah benar salah dan
dan tepat. benar dan tepat dan tepat. tidak tepat.

3 Keruntutan Isi seluruh Isi sebagian Isi sebagian Isi teks ditulis
isi teks teks ditulis besar teks teks ditulis dengan
dengan Ditulis dengan tidak runtut
runtut dan Dengan runtun runtut dan dan tidak
sistematis. Dan sistematis sistematis. sistematis.

4 Ketepatan Seluruh Sebagian Sebagian Seluruh


struktur kalimat besar kalimat kalimat kalimat
kalimat dalam Dalam dalam dalam teks
teks sudah teks sudah teks sudah disusun
disusun Disusun disusun dengan tidak
dengan benar dengan benar dengan benar dan
benar
dan tepat. dan tepat. dan tepat. tidak tepat.
5 Ketepatan Seluruh kata Sebagian besar Sebagian Seluruh kata
kata
penulisan dalam teks Kata dalam teks dalam teks dalam teks
sudah
kata sudah ditulis Sudah ditulis sudah Ditulis dengan
ditulis
dengan benar Dengan benar dengan Tidak benar
benar dan dan
dan tepat. Dan tepat tepat. Tidak tepat

Kunci jawaban Kunci Jawaban LKPD 1


a. Perbaikan penulisan tanda baca
1) Hatta menyelesaikan sekolah Europese Lagere School
(ELS) pada tahun 1916. Selanjutnya, tahun 1919 Hatta lulus dari
Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di Padang.
2) Pada saat Hatta dipilih menjadi Ketua PI, dia
menyampaikan pidato inagurasi yang berjudul
“Economische Wereldbouw en Machtstegenstellingen”
(Struktur Ekonomi Dunia dan Perten- tangan Kekuasaan).
3) Hatta berkata, “Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka
melihat Indonesia tenggelam ke dasar laut daripada
mempunyainya sebagai jajahan orang kembali.”
4) Kemudian, pada 8 Maret 1943, Empat Serangkai seperti
Soekarno Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan KH Mas Mansur
mendirikan Poetera (Pusat Tenaga Rakyat).
5) Pada tanggal 23 September 1927, Hatta bersama Ali
Sastroamidjojo, Nazir Datuk Pamuntjak, dan Abdul Madjid
Djojoadhiningrat ditangkap oleh penguasa Belanda.

b. Perbaikan penulisan kata serapan

Tabel 5.5 Perbaikan penulisan kata serapan


Kunci Jawaban LKPD 2

Sebuah teks biografi yang memperhatikan kelengkapan struktur,


ketepatan penulisan ejaan, keruntutan isi, ketepatan struktur kalimat,
dan ketepatan penulisan kata.

Glosarium Rekon : Teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan maksud untuk memberi informasi dan menghibur
pembaca.
Orientasi : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan
sebagainya) yang tepat dan benar.
Reorientasi : Peninjauan kembali wawasan (untuk menentukan sikap dan
sebagainya).
Biografi : Riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi
sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses
seseorang dinamakan teks biografi.
Serapan : Kata yang berasal dari bahasa lain (baik itu bahasa daerah maupun
bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya
disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk
memperkaya kosakata.

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS BIOGRAFI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit

Elemen Membaca dan Memirsa

Tema /bab Teks Biografi

Menganalisis teks rekon untuk menemukan gagasan, pikiran, dan pesan yang
Sub tema
tersurat dan tersirat
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik teks biografi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.

Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem


Pembelajaran Based Learing dengan metode Saling Kunjung Karya terintegrasi pembelajaran
berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Membaca dan Memirsa : Peserta didik mengevaluasi informasi berupa
Pembelajaran gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks
visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber
lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan dengan
isi teks.
Tujuan 11. Peserta didik dapat menganalisis teks rekon untuk menentukan
Pembelajaran gagasan, pikiran, atau pesan yang tersurat dan tersirat
12. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks biografi

Pemahaman Setelah mengikuti berbagai aktivitas pembelajran, siswa mampu memahami dan
Bermakna menganalisis informasi berupa ide pokok dan ide penjelas, menganalisis teks
untuk menemukan gagasan, pikiran, atau pesan, menggunakan sumber
pendukung lain, menulis teks, dan menyajikan teks biografi secara runtut, logis,
dan kreatif.

Pertanyaan 1. Karakter, sikap, pemikiran, perkataan, tindakan, dan perkataan


Pemantik tokoh dalam teks yang pernah dibaca?
2. Apa yang anda ketahui tentang teks rekon?
3. Bagaimana perbedaan teks rekon dengan teks biografi?
4. Bagaimana bentuk dan ciri- ciri teks rekon?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 3 DAN 4

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 50. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Berkelompok
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius) dan kunjung
51. Memeriksa kehadiran siswa. karya
52. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
53. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
54. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
55. Guru melakukan apersepsi dengan menggali kembali
pemahaman siswa tentang bagaimana karakter atau watak
tokoh yang pernah dibaca atau didengar. Guru dapat
bertanya jawab dengan siswa terkait hal-hal yang dapat
teladani dari tokoh. Guru juga dapat menanyakan tentang
apa saja kata-kata dari tokoh yang paling diingat, pikiran,
perbuatan atau tindakan yang dilakukan tokoh, dan
peristiwa penting yang dialami tokoh.
56. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti 1. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap Kelompok


kelompok terdiri atas 4-5 anggota. Dalam setiap kunjung karya
kelompok dipilih dua orang yang akan ditunjuk sebagai
duta kunjung.
2. Siswa dalam kelompok mendapat tugas membaca teks
secara intensif dan menjawab pertanyaan untuk
mengetahui gagasan, pemikiran, sikap, dan pesan dalam
teks.
3. Peserta didik membaca teks biografi “Bung Hatta Tidak
Mudah Tergoda Harta”
4. Peserta didik mengidentifikasi gagasan pikiran dalam
teks biografi “Bung Hatta Tidak Mudah Tergoda Harta”
5. Peserta didik mengidentifikasi pesan yang tersirat
dan tersurat dalam teks biografi “Bung Hatta Tidak
Mudah Tergoda Harta”
6. Setelah selesai, masing-masing duta kembali ke
kelompoknya untuk membagikan informasi hasil
kerja kelompok lain.
7. Setelah itu, masing-masing kelompok siswa
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
8. Setiap siswa dapat memberikan tanggapan atau
masukan dan saran.
9. Guru menyampaikan masukan dan penjelasan terkait
gagasan, pikiran, dan pesan yang terkandung daalm teks.
h. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap Diskusi
kelompok terdiri atas 4-5 anggota. kelompok
i. Peserta didik membaca teks biografi “Biografi R.A. Kartini”
j. Pesertra didik menentukan struktur teks “Biografi
R.A. Kartini”.
k. Setelah itu, masing-masing kelompok siswa
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
Penutup 26. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
27. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
28. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
29. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
30. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen FF. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
GG. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses
pembelajaran (Soal terlampir)
HH. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih mengidentifikasi gagasan pikiran dan
pesan yang tersurat dan tersirat dalam teks biografi.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang
lain dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
69. Apakah kegiatan pembelajaran
17. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 70. Bagaimana partisipasi peserta didik
18. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 71. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
19. Tuliskan perasaanmu 72. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar a. Dinamika karakter tokoh serta pemikiran melalui perkataan,
tindakan, dan sikap tokoh
Dari biografi Ki Hadjar Dewantara, kalian dapat lebih mengenal sosok
Ki Hadjar Dewantara termasuk pemikiran, tindakan, dan sikapnya. Sikap
menentang Ki Hadjar Dewantara terhadap pemerintah Belanda dapat
kalian ketahui dari karya tulisannya dan partai politik yang dibentuknya.
Sifat tekun dan sabar juga dapat diketahui dari komitmen tokoh dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sekalipun harus mendapat
hukuman diasingkan ke Belanda. Dalam sebuah biografi, kalian tidak
hanya dapat mengetahui pengalaman dan kisah hidup seseorang tetapi
juga kalian dapat mengetahui pemikiran, tindakan, dan sikapnya
dalam menghadapi berbagai masalah atau persoalan. Melalui hal
tersebut, kalian dapat belajar dan mengambil sisi positif untuk
dijadikan wawasan dan pelajaran hidup.
Inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup dari tokoh tidak hanya bisa
kalian dapatkan dari teks yang berbentuk biografi. Akan tetapi, kalian juga
bisa menemukannya dalam bentuk teks rekon. Teks rekon merupakan
jenis teks yang menceritakan kembali suatu kronologi peristiwa tertentu
berdasarkan pengalaman yang dialami di masa lalu dengan tujuan
untuk memberi informasi atau menghibur pembaca. Berdasarkan
penjelasan tersebut, pada prinsipnya teks rekon memiliki kemiripan
dengan teks biografi.

b. Struktur Teks Biografi dan Teks Rekon


Untuk memahami sebuah teks, kalian juga perlu mendalami struktur
atau bagian-bagiannya. Teks biografi dan teks rekon berisi kisah
kehidupan atau pengalaman seseorang yang berbentuk cerita dengan
penyajian secara kronologis sesuai urutan waktu. Untuk itu, teks
biografi dan teks rekon memiliki struktur yang sama terdiri atas tiga
bagian, yaitu orientasi, masalah atau peristiwa/kejadian penting, dan
reorientasi. Penjelasannya sebagai berikut.
1. Orientasi merupakan pengenalan tokoh atau gambaran awal
mengenai identitas tokoh atau sosok biografi. Orientasi umumnya
berisi nama, tempat dan tanggal lahir, latar belakang keluarga,
serta riwayat pendidikan.
2. Masalah atauperistiwa/kejadianpentingberupapaparansuatucerita
berupa berbagai kejadian/peristiwa saat tokoh mengalami masalah,
memecahkan masalah, proses karier, peristiwa menyenangkan,
menegangkan, menyedihkan, atau mengesankan. Akhirnya meng-
antarkannya mencapai mimpi, cita-cita, dan kesuksesan.
3. Reorientasi merupakan bagian penutup atau simpulan. Bagian ini
berisi pandangan, ulasan, atau pemikiran penulis secara pribadi atas
biografi tokoh yang dikisahkan. Reorientasi ini bersifat pilihan semata.
Jadi, boleh ada boleh juga tidak ada.

Sebagai contoh, berikut ini merupakan struktur teks biografi Ki Hadjar


Dewantara. Cermati dengan saksama!
Tabel Struktur Teks Biografi Ki Hadjar Dewantara

Struktur Teks No Alasan


Paragraf

Orientasi 1-2 Berisi pengenalan Ki Hadjar Dewantara


secara umum, seperti nama, tempat dan
tanggal lahir, latarbelakang keluarga,
serta riwayat pendidikan.

Masalah 3-9 Berisi permasalahan hidup atau


atau kejadian penting/ peristiwa yang
peristiwa/ pernah dialami oleh Ki Hadjar
kejadian Dewantara, seperti kiprahnya
penting sebagai jurnalis, pengasingannya,
pergerakan politiknya, dan kiprah
pascakemerdekaan.

Reorientasi 10 Tahap ini adalah bagian penutup


atau simpulan. Berisi mengenai
pandangan dan pemikiran penulis
terhadap sosok Ki Hadjar
Dewantara.

Lembar Kerja Petunjuk


Pserta Didik
Bacalah teks biografi “Bung Hatta Tidak Mudah Tergoda Harta” dan kerjakan soal-
(LKPD)
soal berikut ini!
1

Bung Hatta Tidak Mudah Tergoda Harta


Bagi pejabat di Indonesia, kisah kejujuran Mohammad Hatta mungkin
adalah sebuah legenda. Bung Hatta, yang pernah menduduki jabatan sangat
penting di republik ini, adalah sosok pria yang dikenal sederhana dan tidak
mudah tergoda harta. Bahkan, biaya perjalanan dinasnya pun ia kembalikan ke
negara ketika mengetahui ada kelebihan uang saku.
Cerita ini berawal dari tuturan I Wangsa Widjaja, sekretaris pribadi sang
wakil presiden (wapres) pertama tersebut. Dalam buku yang berjudul
Mengenang Bung Hatta, Wangsa, pria yang puluhan tahun mendampingi Bung
Hatta, meriwayatkan jika bosnya selalu mengembalikan kelebihan uang negara
yang diberikan sebagai anggaran perjalanan dinas.
Pada tahun 1970, ketika sudah tidak lagi menjadi wapres, Bung Hatta
diundang ke Irian Jaya--sekarang bernama Papua. Saat diundang ke Irian Jaya,
Bung Hatta juga meninjau tempat dimana ia pernah dibuang pada masa kolonial
Belanda. Drama pun terjadi ketika Bung Hatta disodori amplop berisi “uang
saku” setelah ia dan rombongan tiba di Irian.
“Surat apa ini?” tanya Bung Hatta.
Dijawab oleh Sumarno, menteri koordinator keuangan saat itu yang
mengatur kunjungannya, “Bukan surat, Bung. Uang, uang saku untuk perjalanan
Bung Hatta di sini.”
“Uang apa lagi? Bukankah semua ongkos perjalanan saya sudah
ditanggung pemerintah? Dapat mengunjungi daerah Irian ini saja saya sudah
harus bersyukur. Saya benar-benar tidak mengerti uang apa lagi ini?”
“Lho, Bung. Ini uang daripemerintah, termasuk dalam biaya
perjalanan Bung Hatta dan rombongan,” kata Sumarno coba meyakinkan Bung
Hatta.
“Tidak! Itu uang rakyat. Saya tidak mau terima. Kembalikan!” kata Bung
Hatta menolak amplop yang disodorkan kepadanya.
Rupanya Sumarno ingin meyakin-kan Bung Hatta bahwa dia dan semua
rombongan ke Irian dianggap sebagai pejabat. Pada masa itu, pejabat diberi
anggaran perjalanan, termasuk uang sakunya. Tidak mungkin dikembali-kan
lagi.
Setelah terdiam sebentar Bung Hatta berkata, “Maaf, Saudara. Saya tidak
mau menerima uang itu. Sekali lagi saya tegaskan! Bagaimanapun itu uang
rakyat dan harus dikembalikan pada rakyat!”
Ketika mengunjungi Tanah Merah tempat ia diasingkan, setelah
memberikan wejangan kepada masyarakat Digul, ia memanggil Sumarno.
“Amplop yang berisi uang tempo hari apa masih Saudara simpan?” tanya Bung
Hatta. Dijawab, “Masih Bung.”
Lalu, oleh Bung Hatta amplop dan seluruh isinya diserahkan kepada
pemuka masyarakat di Digul. “Ini uang berasal dari rakyat dan telah kembali ke
tangan rakyat,” kata Bung Hatta menegaskan.
Cerita Bung Hatta menolak menerima uang lebih berlanjut satu tahun
setelahnya, tepatnya pada tahun 1971 ketika ia pergi berobat ke Belanda. Saat tiba
di Indonesia, Bung Hatta bertanya kepada Wangsa tentang catatan penerimaan
dan pemakaian uang selama perjalanan. Ketika mengetahui ada sisa uang, ia
memerintahkan Wangsa mengembalikan kepada negara dan mengucapkan
terima kasih kepada presiden.
Wangsa pun bergegas mengembalikan uang ke Sekretariat Negara
(Sekneg). Namun, Wangsa malah dijadikan bahan tertawaan di sana. Alasannya,
uang yang sudah dikeluarkan dianggap sah menjadi milik orang yang dibiayai.
Apalagi, yang dibiayai adalah mantan wakil presiden yang ditanggung negara.
Saat itu, Wangsa pusing tujuh keliling. Ia menjelaskan kepada Bung Hatta
jika sisa uang perjalanan dinas adalah uang saku tambahan. Namun, Bung Hatta
menegur Wangsa dengan keras. “Kebutuhan rombongan dan saya sudah
tercukupi. Jadi, harus dikembalikan dan kalau masih ada sisanya itu wajib
dikembalikan.”
Wangsa menyebut, saat itu tidak ada terlintas dalam kepala Bung Hatta
memanfaatkan uang dari negara untuk kepentingan pribadi. Padahal, saat itu
ekonomi Bung Hatta morat-marit. Bung Hatta, kata Wangsa, selalu melihat uang
dari negara adalah uang rakyat.
Singkat cerita, Wangsa pun berhasil mengembalikan uang kepada Sekneg
sembari membawa bukti penyerahan. Setelah itu, Bung Hatta puas.

Penulis: Karta Raharja Ucu (diunggah 26


Juni 2020)

Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qchuts282/
bung-hatta-yang-tak-gila-harta dengan pengubahan

SOAL
1. Jelaskan mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap
sebagai suatu legenda oleh para pejabat!
2. Jelaskan apa yang dimaksud “uang saku” dalam teks di atas!
3. Apa saja alasan Sumarno ketika memberikan amplop berisi uang
kepada Mohammad Hatta?
4. Apa saja alasan yang mendasari Mohammad Hatta saat menolak uang
pemberian Sumarno?
5. Jelaskan apa saja bukti bahwa Mohammad Hatta seorang yang
sederhana dan tidak mudah tergoda harta!
6. Mohammad Hatta akhirnya memberikan uang dari Sumarno ke
pemuka masyarakat di Digul. Menurut pendapat kalian, apakah hal
itu sudah tepat? Jelaskan alasannya!
7. Mohammad Hatta memiliki pemikiran bahwa uang dari negara adalah
uang rakyat. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut
berdasarkanpemahanmu sendiri!
8. Menurut pendapatmu, bagaimana watak atau karakter Mohammad
Hatta berdasarkan isi teks tersebut?
9. Apa saja pesan atau amanat yang terkandung dalam teks di atas?
10. Apakah kalian setuju dengan pemikiran dan sikap Bung Hatta
dalam teks di atas? Jelaskan alasannya!

Lembar Kerja 1. Bacalah teks biografi “Biografi R.A. Kartini” dan tentukanlah struktur teks
Pserta Didik prosedur!
(LKPD) Silakan telaah struktur teks biografi di atas sesuai isian tabel berikut.
2
Biografi R.A. Kartini
R.A. Kartini mempunyai nama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat,
ia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya
bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan seorang bupati
Jepara kala itu. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah
dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Lahir dari keluarga yang berpengaruh membuat R.A. Kartini memperoleh
pendidikan yang baik. Kartini pun diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese
Lagere School). Di sini Kartini belajar bahasa Belanda. Akan tetapi, setelah usia 12
tahun, ia harus tinggal di rumah karena harus dipingit. Kebiasaan dan adat kala
itu, wanita yang mempunyai umur yang cukup harus tinggal di rumah dan
dipingit,
R.A. Kartini lalu terpaksa memendam keinginan untuk sekolah tinggi.
Untuk mengisi waktu luangnya karena dipingit, R.A. Kartini lantas gemar
untuk membaca. Ia banyak membaca buku dan surat kabar berbahasa Belanda.
R.A. Kartini pernah tercatat membaca buku karya Louis Couperus yang berjudul De
Stille Kraacht karya Van Eeden, Augusta de Witt roman-feminis karya Nyonya
Goekoop de-Jong Van Beek, dan sebuah roman anti-perang karangan Bertha Von
Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Dengan banyak membaca,
pemikiran Kartini pun semakin luas. Kartini mulai membandingkan keadaan
wanita barat dan wanita Indonesia. Selain membaca, R.A. Kartini juga gemar
menulis. Tulisan R.A. Kartini pernah dimuat di De Hollandsche Lelie, sebuah
majalah terbitan Belanda. Bahkan, beliau sempat akan mendapatkan beasiswa dari
Pemerintah Belanda karena tulisan- tulisan hebatnya,
Sejak itulah R.A. Kartini mulai tertarik untuk memajukan perempuan pribumi.
Dalam pikirannya, kedudukan wanita pribumi masih tertinggal jauh atau memiliki
status sosial yang cukup rendah kala itu. Beliau ingin memajukan wanita
Indonesia. Hal ini dapat dimulai dari faktor pendidikan. Untuk itu, beliau
mendirikan sekolah bagi gadis–gadis di Jepara. Muridnya hanya berjumlah
sembilan orang yang terdiri dari kerabat atau keluarga. Selain pendidikan, Kartini
juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi. Menurutnya, seorang
wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan
hukum. Tidak ada sebuah diskriminasi jenis kelamin. Cita-cita mulia R.A. Kartini
adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar
seperti halnya sekarang ini. Selain itu, ia juga mengharapkan persamaan hak dan
kewajiban antara pria dan wanita. Hal ini disampaikannya melalui surat untuk
teman-temannya di Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendanon, sahabat yang
banyak mendukungnya.
Untuk kehidupan rumah tangganya, R.A. Kartini menikah dengan K.R.M.
Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang, atas keputusan dan
pilihan ayahnya pada saat itu. Untunglah, setelah menikah suaminya mengerti
keinginan dan cita-cita Kartini hingga diberi kebebasan dan didukung mendirikan
sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten
Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini dikenal sebagai Gedung Pramuka.
Dari pernikahannya, Kartini dianugerahi satu orang anak laki-laki yang lahir
pada tanggal 13 September 1904 dan diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Namun
yang menyedihkan, selang beberapa hari pasca melahirkan, Kartini tutup usia
pada tanggal 17 September 1904. Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Beliau
dimakam- kan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Sepeninggal R.A.Kartini, J.H.Abendanon sebagai Menteri Kebudayaan,
Agama, Kerajinan Hindia belanda mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah
ditulis oleh R.A. Kartini. Dari sana, disusunlah buku yang berjudul ‘Door
Duisternis tot Licht’ dan diterjemahkan dengan judul “Dari Kegelapan Menuju
Cahaya” yang terbit pada tahun 1911. Buku tersebut dicetak sebanyak lima kali,
dan pada cetakan kelima disertakan semua surat-surat yang ditulis oleh Kartini
Melalui publikasi pemikirannya tersebut, R.A. Kartini mulai banyak dikenal.
Pemikiran-pemikiran Kartini pun mulai mengubah pandangan masyarakat
Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang
tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh
kebangkitan nasional Indonesia, antara lain
W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
(Sumber: http://lppks.kemdikbud.go.id/id/kabar/r-a-kartini-sang-
pelopor-kebangkitan-perempuan-pribumi dengan pengubahan
SOAL
Tabel Isian Struktur Teks Biografi R.A. Kartini
Struktur teks Nomor Alasan
paragraf
Orientasi .... ....
Permasalahan
atauperistiwa .... ....
penting

Reorientasi .... ....

Rubrik penilaian Rubrik penilaian menemukan gagasan, pikiran, dan pesan dalam teks
rekon

Tabel 5.2 Rubrik penilaian menganalisis dinamika


karakter tokoh

Nilai = Jumlah nilai yang didapat x 100


Nilai maksimal

No. Aspek Nilai dan Kriteria


Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Pemahama Siswa Siswa Siswa Siswa
n isi teks
mampu salah salah salah
mengide mengident mengide mengide
ntifikasi ifikasi ntifikasi ntifikasi
seluruh satu dua seluruh
struktur struktur struktur struktur
teks teks. teks. teks.
dengan
benar.
2 Kemampua Siswa Siswa Siswa Siswa
n mampu mampu menyam tidak
menyampa menyam menyampa paikan menyam
ikan paikan ikan alasan, paikan
alasan seluruh sebagian tetapi alasan
alasan alasan tidak
yang yang logis
disampai disampaik
kan an dengan
dengan logis.
logis.
Rubrik penilaian analisis struktur teks biografi

Nilai = [Jumlah nilai yang didapat] x 100


Nilai maksimal

Kunci jawaban Kunci Jawaban (alternatif)


1) Hal tersebut karena cerita kejujuran Mohammad Hatta telah
lama diketahui dan tersebar di lingkungan pejabat. Pada masa itu
hingga sekarang, sangat jarang ditemui sosok pejabat yang
mengembalikan kelebihan uang saku yang diterimanya pada saat
perjalanan dinas.
2) Dalam KBBI, uang saku diartikan sebagai uang yang dibawa
untuk keperluan sewaktu-waktu atau uang jajan. Dalam konteks
kalimat tersebut, uang saku berarti uang yang disediakan untuk
pejabat yang melakukan perjalanan dinas di luar biaya
transportasi.
3) Sumarno beralasan bahwa uang tersebut adalah uang saku
untuk perjalanan Bung Hatta sebagai Wakil Presiden RI yang
berasal dari pemerintah dan sudah termasuk dalam biaya
perjalanan Bung Hatta dan rombongan.
4) Mohammad Hatta beralasan bahwa uang yang perlu
ditanggung pemerintah hanya biaya perjalanan. Jika ada uang lain
yang diberikan, maka itu dianggap sebagai uang yang seharusnya
tidak diterima dan perlu dikembalikan.
5) Walaupun Mohammad Hatta menjabat Wakil Presiden RI,
beliau tidak serta merta menerima uang pemberian orang lain
begitu saja yang dianggap bukan haknya. Beliau selalu
beranggapan jika uang negara itu berasal dari uang rakyat dan
tidak sepantasnya digunakan untuk kepentingan pribadi
sekalipun kehidupan Bung Hatta serba kekurangan.
6) Sudah tepat. Alasannya karena sebagai uang dari negara maka
uang tersebut lebih tepat diberikan pada masyarakat. Selain itu,
pemuka masyarakat di Digul, Papua hidup di pelosok dan sangat
memerlukan bantuan biaya dari pemerintah.
7) Uang negara ialah uang yang dimiliki negara yang berasal
dari pendapatan negara dari sektor pajak, sektor bukan pajak,
dan penerimaan hibah. Adapun pendapatan negara tersebut bisa
berasal dari rakyat dan badan usaha. Oleh karena itu, Bung Hatta
beranggapan bahwa uang negara itu adalah uang rakyat karena
hakikatnya berasal dari rakyat.
8) Mohammad Hatta berwatak jujur, teguh pendirian, tegas, murah
hati, sederhana, memegang prinsip. Hal ini tampak pada sikap
beliau yang tidak menerima uang saku perjalanan dan uang
tersebut diberikan pada pemuka masyarakat di Digul.
Mohammad Hatta juga berprinsip tidak mau menggunakan uang
negara sekalipun kehidupannya sederhana.
9) Bersikaplah jujur dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Janganlah menerima uang yang bukan hak milik kita.
10) Setuju. Alasannya karena pada masa sekarang diperlukan sikap
pemimpin atau pejabat yang tidak mementingkan diri sendiri
serta tidak menggunakan uang negara untuk kepentingan
memperkaya diri dan untuk keperluan pribadi.

Glosarium Rekon : Teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan maksud untuk memberi informasi dan menghibur
pembaca.
Orientasi : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan
sebagainya) yang tepat dan benar.
Reorientasi : Peninjauan kembali wawasan (untuk menentukan sikap dan
sebagainya).

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS BIOGRAFI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit

Elemen Berbicara dan Mempresentasikan

Tema /bab Teks Biografi

Sub tema Mempresentasikan teks biografi secara runtut, logis, dan kreatif
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik, struktur dan kaidah kebahasaan
teks biografi.
Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.
Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode pembelajaran presentasi kelompok terintegrasi
pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Berbicara dan Mempresentasikan : Peserta didik mampu mengolah dan
Pembelajaran menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk
tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif
dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan
tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan
simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif
dalam
bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 13. Peserta didik dapat menentukan hal-hal yang dapat diperhatikan
Pembelajaran daam menyampikan presentasi
14. Peserta didik dapat menyajikan teks biografi secara tuntut, logis, dan
kreatif.
Pemahaman Setelah mengikuti berbagai aktivitas pembelajran, siswa mampu memahami dan
Bermakna menganalisis informasi berupa ide pokok dan ide penjelas, menganalisis teks
untuk menemukan gagasan, pikiran, atau pesan, menggunakan sumber
pendukung lain, menulis teks, dan menyajikan teks biografi secara runtut, logis,
dan kreatif.

Pertanyaan 1. Tulisan apa yang pernah kalian buat atau pernahkan kalian menulis cerita
Pemantik seseorang?
2. Bagaimana langkah-langkah menulis biografi seorang tokoh?
3. Pengalaman presentasi apa yang anda pernah dilakukan?
4. Persiapan apa saja yang harus dilakukan saat akan presentasi?
5. Sebutkanlah langkah-langkah presentasi yang baik?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 7 DAN 8

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 57. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi dan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius) presentasi
58. Memeriksa kehadiran siswa. kelompok
59. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
60. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
61. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
62. Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan kembali
pemahaman siswa dengan materi pada pertemuan
sebelumnya tentang presentasi hasil kerja kelompok.
Guru juga dapat membahas kembali dengan singkat
tentang hal- hal yang harus diperhatikan ketika presentasi
63. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti 1. Siswa menyimak penjelasan manfaat dan pentingnya Diskusi dan
mempresentasikan hasil penulisan teks biografi. presentasi
2. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang kelompok
langkah-langkah dan hal-hal yang harus
diperhatikan saat mempresentasikan teks biografi.
3. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri atas 4-5 anggota.
4. Siswa menentukan media presentasi teks biografi.
5. Siswa merancang langkah-langkah presentasi teks
biografi.
6. Siswa melakukan persiapan mempresentasikan
hasil karya teks biografinya.
7. Siswa menyajikan atau mempresentasikan teks
biografi di depan kelas. Siswa lain diminta
mengamati dan memberikan penilaian.
8. Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas
tentang cara penyajian yang dilakukan oleh siswa.
9. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya terkait pelajaran hari ini.
Siswa melanjutkan presentasi dari pertemuan sebelumnya. Presentasi
kelompok
Penutup 31. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
32. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
33. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
34. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
35. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen II. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
JJ. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
KK. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menulis dan menyajikan teks biografi

Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang
lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
73. Apakah kegiatan pembelajaran
20. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 74. Bagaimana partisipasi peserta didik
21. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 75. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
22. Tuliskan perasaanmu 76. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar A. Mempresentasikan Teks Biografi
Setelah mampu menulis biografi, kalian dapat mempresentasikan
hasil tulisan di depan kelas kepada teman-teman dan guru. Sebelum itu,
penting juga untuk memperhatikan beberapa hal agar kalian dapat
tampil secaramaksimal. Untuk itu, cermati beberapa hal berikut.
1. Kuasai dan pahami materi dengan baik
Hal ini adalah dasar untuk membawakan presentasi yang baik.
Untuk meningkatkan pemahaman kalian, bacalah materi secara
berulang- ulang atau lakukan simulasi tanya jawab terkait materi
yang akan dipresentasikan. Kalian juga dapat menyusun naskah
presentasi jika diperlukan. Tulis apa saja hal-hal yang perlu
disampaikan. Tidak perlu bertele-tele. Cukup sampaikan materi
dengan cara singkat dan lugas. Pahami secara mendalam materi
yang telah ditulis dan jika perlu dihapalkan.

2. Buat media pendukung presentasi yang menarik


Presentasi yang baik tentu tidak hanya mengandalkan kekuatan
suara atau pembicaraan. Dalam hal ini, presentasi kalian
memerlukan media lain yang dapat memperjelas pesan atau
informasi yang kalian sampaikan. Media yang dapat digunakan
adalah powerpoint, poster, video, gambar, alat peraga, dan lain
sebagainya. Untuk penyusunan media agar dibuat semenarik
mungkin dengan desain yang tepat, teks sesuai, warna yang pas, serta
bentuknya cocok.

3. Kenali tempat presentasi, alat pendukung, dan audiensi


Cara presentasi kalian juga dapat disesuaikan dengan lokasi dan
audiensi yang akan menyaksikan. Alat apa saja yang diperlukan
sehingga dapat membantu kalian saat presentasi. Hal-hal yang telah
di-siapkan sebelumnya tidak ada artinya jika tempat kalian presentasi
tidak mendukung. Begitu pula dengan alat jika di kelas kalian ada
proyektor, tidak perlu menggunakan media powerpoint. Mengenali
pemirsa atau orang-orang yang akan menyaksikan presentasi
kalian juga cukup penting. Presentasi hanya di depan teman-teman
sekelas tentu berbedadengan presentasi di depan kepala sekolah dan
dewan guru.

4. Lakukan simulasi presentasi


Simulasi merupakan latihan sebelum kalian tampil presentasi. Hal
inisangat bermanfaat sebagai sarana latihan kalian secara mental
dan untuk melihat penggunaan waktu yang diperlukan saat
presentasi. Semakin banyak melakukan simulasi, kalian akan
menjadi semakin terbiasa, terlatih, dan dapat mengelola waktu
dengan baik.
5. Perhatikan kontak mata
Tatap semua yang hadir secara bergantian. Lakukan kontak mata
secaralangsung untuk meningkatkan keberanian. Jika timbul rasa
malu ataugrogi, kalian dapat alihkan sejenak pandangan ke bagian
tubuh yanglain. Untuk latihan, kalian dapat mencoba presentasi di
depan temansekelompok.

6. Perhatikan gerak tubuh dan ekspresi


Presentasi yang baik tidak hanya membacakan teks yang ada di
tampilan salindia, tetapi juga mampu menyampaikan pesan secara
komunikatif. Gerak tubuh dan ekspresi cukup penting agar
presentasi kalian tidak monoton dan membosankan. Lakukan
gerak tubuh dan ekspresi sewajarnya sesuai dengan suasana dan
isi teks. Posisi dan sikap tubuh usahakan santai dan tidak kaku.
Tidak perlu berdiam diridi satu tempat, kalian dapat bergerak atau
berjalan-jalan sedikit jika dianggap perlu.

7. Pengaturan suara
Atur suara kalian agar jelas didengar. Pengaturan jeda, intonasi,
tekanan, lafal, dan irama juga perlu diperhatikan kesesuaiannya. Hal
ini dapat mendukung daya tarik presentasi kalian. Usahakan
pengucapan kata dan kalimat dilafalkan dengan jelas dan tidak terburu-
buru.
8. Perhatikan pakaian yang digunakan
Pakailah pakaian yang sopan dan serasi. Hal ini akan berpengaruh
padakewibawaan. Saat presentasi, kalian tentu akan menjadi pusat
perhatian.Karena itu, sebaiknya kalian memperhatikan
penampilan, khususnya pakaian yang digunakan. Penampilan
busana yang baik juga merupakanbentuk penghargaan kepada
pemirsa yang melihat presentasi kalian.
Lembar Kerja Petunjuk
Pserta Didik 1. Pilihlah salah satu tokoh yang kalian idolakan!
(LKPD) 2. Lakukan wawancara terkait hal-hal tentang tokoh tersebut!
1 3. Tulislah sebuah teks biografi dengan memperhatikan kelengkapan
struktur, ketepatan penulisan ejaan, keruntutan isi, ketepatan
struktur kalimat, dan ketepatan penulisan kata!
4. Presentasikan hasil kerja kalian di depan kelas!

Rubrik penilaian Rubrik penilaian presentasi teks biografi


Tabel 5.7 Rubrik penilaian presentasi teks biografi

Aspek
No. Kriteria 3 2 1
Penilaian

1. Kelengkapan bagian
pembukaan
Lengkap/ Hanya Hanya
2. Kelengkapan bagian isi terdapat terdapat terdapat
1 Sistematika
tiga dua satu
aspek aspek aspek
3. Kelengkapan bagian
penutupan

1. Penguasaan materi
Lengkap/ Hanya Hanya
2. Ketepatan suara dan terdapat terdapat terdapat
2 Kejelasan intonasi tiga dua satu
aspek aspek aspek
3. Ketepatan bahasa

1. Kesesuaian pakaian
Lengkap/ Hanya Hanya
2. Ketepatan sikap tubuh terdapat terdapat terdapat
3 Penampilan
tiga dua satu
aspek aspek aspek
3. Ketepatan ekspresi dan
tatap mata

1. Kemampuan menguasai
media
2. Ketepatan materi
Penggunaan pendukung Lengkap/ Hanya Hanya
4
Media terdapat terdapat terdapat
tiga dua satu
3. Ketepatan pemilihan media aspek aspek aspek

Kunci jawaban Penampilan presentasi teks biografi yang baik dengan memperhatikan
aspek kelengkapan sistematika, kejelasan materi, suara, dan bahasa,
ketepatan penampilan, serta ketepatan penggunaan media.

Glosarium Rekon : Teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan maksud untuk memberi informasi dan menghibur
pembaca.
Orientasi : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan
sebagainya) yang tepat dan benar.
Reorientasi : Peninjauan kembali wawasan (untuk menentukan sikap dan
sebagainya).
Biografi : Riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi
sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses
seseorang dinamakan teks biografi.
Serapan : Kata yang berasal dari bahasa lain (baik itu bahasa daerah maupun
bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya
disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk
memperkaya kosakata.

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit

Elemen Menyimak

Tema /bab Teks Puisi

Sub tema Memahami diksi dalam teks puisi yang dibacakan dengan kritis dan reflektif
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik teks puisi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode Kooperatif terintegrasi pembelajaran
berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian
Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi
Pembelajaran
informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi)
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelarwicara.
Tujuan 15. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik puisi
Pembelajaran 16. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan majas dalam puisi
17. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan citraan dalam puisi
18. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan kata konkret dalam puisi
19. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan kata konotatif
dalam puisi.

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.
Pertanyaan 1. Apa yang kalian ketahui tentang puisi?
Pemantik 2. Apa yang kalian ketahui tentang unsur-unsur pembentuk puisi?
3. Apa ciri-ciri atau karakteristik teks puisi?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1 DAN 2

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 64. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius) kooperatif
65. Memeriksa kehadiran siswa.
66. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
67. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
68. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
69. Guru melakukan apersepsi dengan Menggali pengalaman
dan pengetahuan awal siswa terkait pengertian puisi,
perbedaan puisi dengan prosa, dan ciri-ciri puisi.
70. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.

Kegiatan inti 1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 Diskusi
anggota. kooperatif
2. Siswa membacakan puisi karya Amir Hamzah secara
intensif pembacaan puisi tersebut.
3. Siswamembahasmajas,citraan,katakonkret, dan kata
konotatif yang terdapat dalam puisi.
4. Peserta didik membaca kesimpulan yang disampaikan
oleh guru

Penutup 36. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya


berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban yang
paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
37. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
38. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
39. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
40. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.

Asesmen LL. Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
MM. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
NN. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menentukan diksi dalam teks puisi
tentang lingkungan yang dibacakan dengan kritis dan reflektif.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
77. Apakah kegiatan pembelajaran
23. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 78. Bagaimana partisipasi peserta didik
24. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 79. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
25. Tuliskan perasaanmu 80. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar A. PENGERTIAN PUISI
Puisi merupakan salah satu karya sastra, selain prosa dan drama. Sebagai
sebuahkarya sastra, puisi ditulis seseorang untuk mengungkapkan pikiran,
gagasan, danperasaannyadalambentuk kata-katayangindah.Kata-kata
dalampuisicenderungbersifat kiasan dan disampaikan dengan teknik
figuratif. Tujuannya adalah untukmenciptakan suasana-suasana yang
mampu menggugah imajinasi, perasaan, dan keindahan bagi pembacanya.
Dalam puisi, kata-kata dipilih sedemikian rupasecara selektif agar dapat
memunculkan efek tertentu dan menampung maknayang
menggambarkan pikiran, gagasan, dan perasaan penyair. Pemilihan kata-
kataataudiksijugaharusmempertimbangkanirama,rima,larik,bait,dan
tipografi(bentuk) puisi. Oleh karena itulah, unsur bahasa dalam puisi
dianggap lebih padatjika dibandingkan dengan karya sastra lainnya.
Untuk lebih memahami pilihan kata/diksi, berikut beberapa
contoh telaah diksi dalam puisi.
a. Majas
Padamu Jua
—Karya Amir Hamzah

Habis kikis
Segala cintaku hilang terbangPulang
kembali aku padamu
Seperti dahulu

Kaulah kandil kemerlap


Pelita jendela di malam
gelap Melambai pulang
perlahan Sabar, setia selalu

Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa

Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai

Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu-bukan giliranku
Mati hari-bukan kawanku
(Sumber: Antologi Nyanyi Sunyi, 2008)

Pada bait pertama puisi “Padamu Jua” terdapat larik /Segala cintaku
hilang terbang/. Hal itu menunjukkan adanya majas metafora, yaitu kiasan
yang bersifat langsung, tetapi tidak menggunakan kata-kata pembanding
misal bagai, bak, dan seperti. Pada baris tersebut, cinta dikiaskan seperti
burungyang dapat terbang. Majas metafora juga terdapat pada bait
kedua, yaitu dibaris /Engkaulah kandil kemerlap/. Pada larik tersebut, si
engkau dikiaskan sebagai pelita/lampu cahaya yang terang dalam
kegelapan. Selain itu, pada bait kelima terdapat majas metafora dalam baris
/engkau ganas/mangsa aku dengan cakarmu/. Penyair mengiaskan si engkau
seperti binatang buas yang mempunyai cakar dan hendak memangsa.
Selain metafora, puisi “Padamu Jua” juga mengandung majas
personi- fikasi, seperti yang terdapat dalam baris /Pelita jendela di malam
gelap/ melambai pulang perlahan/ atau /Kasihmu sunyi/menunggu seorang diri/.
Personifikasi merupakan kiasan yang mempersamakan sesuatu dengan
manusia yang dapat berbuat, melakukan suatu hal, dan sebagainya.
Dalam puisi “Padamu Jua” di atas, terdapat juga majas simile, yaitu
per-bandingan atau perumpamaan yang menyamakan suatu hal dengan
hal lain.Kata-kata pembanding: bagai, bak, seperti, seumpama, dan laksana.
Contoh simile terdapat pada baris /Engkaupelikmenarikingin/serupadaradibalik
tirai/.
b. Citraan
Pengimajian atau citraan merupakan kata atau susunan kata yang
dapat menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembaca.
Dengan begitu, seolah-olah pembaca ikut merasakan, mendengar,
melihat, meraba,dan mengecap sesuatu yang diungkapkan dalam puisi
(Pradopo, 2012: 80).
Berikut ini penjelasan macam-macam citraan.
1) Citraan penglihatan merupakan susunan kata yang mampu
memberirangsangan pada indra penglihatan. Karena itu, hal-hal
yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat. Contohnya
tampak pada baris
/Subuh hari kulihat bunga-bungahujan dandaun-daunhujan/bergugurandi kebun
hujan, bertaburan jadi sampah hujan/.
2) Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran
yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat
dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara.
Citraan pendengaran terlihat dalam baris /aku mendengar suara ricik air
sungai yang ngalir/di antara batu-batu dan batang pohonan/yang rubuhke
ciwulan/. Larik-larik tersebut menimbulkan citraan pendengaran
berupa efek yang menimbulkan imajinasi suara yang didengar.
3) Citraan penciuman atau disebut juga citraan olfactory ialah
susunankata yang menimbulkan efek seakan-akan pembaca ikut
mencium bau sesuatu. Sebagai contoh, diksi bau mesiu, bau mayat, dan
bau kotoran dalam puisi menimbulkan khayalan indra penciuman
pada pembaca.
4) Citraan perabaan terkait dengan indra perabaan (kulit). Gambaran
rasa pada indra peraba yang muncul dalam imajinasi pembaca dapat
tergolong sebagai citraan perabaan. Hal ini mencakup berbagai rasa
seperti perih, lembut, kasar, panas, dingin, dan sebagainya. Contoh
citraan perabaan dalam puisi ditunjukkan dengan kata-kata mengusap
pundak/angin terasa dingin/cahaya bulan menyentuh miring/.
5) Citraan gerak atau kinestetik dalam puisi membuat pembaca seakan
ikut merasakan atau mengikuti gerakan tertentu. Sebagai contoh,
dalam puisi “Diponegoro” karya Chairil Anwar sosok pahlawan
digambarkan bergerak melalui efek imajinasi pembaca dengan
susunankata-katanya, seperti /hidup kembali/di depan sekali tuan
menanti/tak gentar/maju/serbu/serang/terjang/.
6) Citraan pengecapan berhubungan dengan indra pengecap rasa pada
lidah. Efek yang ditimbulkan citraan pengecapan, yaitu seakan-akan
pembaca bisa mengecap rasa yang disampaikan dalam puisi.
Citraanini diungkapkan melalui kata-kata, seperti manis, pahit, asam,
pedas, kecut, asin, dan sejenisnya.
c. Kata Konkret
Secara umum, kata konkret adalah kata yang rujukannya
lebih mudah ditangkap oleh indra. Konkret dapat berarti nyata,
berwujud, atau benar-benar ada. Berikut contoh analisis kata
konkret dalam puisi “Hujan BulanJuni” karya Sapardi Djoko
Damono.

Hujan di Bulan Juni


—Karya Sapardi Djoko Damono
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

(sumber: Antologi Hujan Bulan Juni, 1994)

Terdapat beberapa kata pada puisi di atas yang dapat


digolongkan sebagai kata konkret, di antaranya hujan, jalan, dan pohon
bunga. Kata hujandapat mengonkretkan maksud penulis untuk manusia
yang selalu jatuh ataumenangis. Hal ini dibuktikan dengan larik
selanjutnya yang menyebutkanbahwa sosok hujan sangat tabah. Ia
menyembunyikan perasaan rindunyapada pohon yang berbunga. Kata
jalan juga dapat tergolong sebagai kata konkret karena dapat diartikan
sebagai kehidupan atau kisah hidup. Hal ini tampak pada larik
selanjutnya, yaitu /dihapuskan jejak-jejak kakinya/ yang ragu-ragu di jalan
itu/. Ungkapan ini dapat bermakna seseorang yang melupakan kisah
masa lalunya. Adapun kata pohon bunga dapat mengonkretkan
wujud atau sosok seseorang atau sesuatu yang dirindukan atau
dinginkan. Kata bunga juga dapat dimaknai sebagai seseorang yang
cantik atau perempuan yang diharapkan.

d. Kata Konotatif
Kata konotatif merupakan kata-kata yang berasosiasi. Asosiasi
merupakan keterkaitan makna kata dengan hal lain di luar bahasa.
Dalam hal ini, maknakonotatif timbul sebagai akibat asosiasi
perasaan kita terhadap kata yang dibaca, diucapkan, atau didengar.
Berikut contoh kata konotatif dalam puisi“Candra” karya Sanusi
Pane.

Candra
—Karya Sanusi Pane
Badan yang kuning-muda sebagai kencana,
Berdiri lurus di atas reta bercahaya,
Dewa Candra keluar dari istananya,
Termenung menuju Barat jauh di sana

Panji berkibar di tangan kanan,


tangan kiri Memimpin kuda yang bernapaskan nyala;
Begitu dewa melalui cakrawala,
Menabur-naburkan perak ke bawah sini.

Bisikan malam bertiup seluruh bumi,


Sebagai lagu-merawan buluh perindu,
Gemetar-beralun rasa meninggikan sunyi.

Bumi bermimpi dan ia mengeluh di dalam


Mimpinya, karena ingin bertambah rindu
Karena rindu dipeluk sang Ratu Malam.

(Sumber: https://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-
jendela-sastra/lain- lain/puisi-puisi-sanusi-pane)

Dalam puisi di atas, terdapat larik kuda bernafaskan nyala. Kata


nyala umumnya mengikuti kata api atau sebagai penjelas kata api. Kata
nyala juga dapat diartikan sebagai hidup, bertenaga, ataupun berkobar.
Dalam hal ini, baris /nafas kuda yang menyala/ sebenarnya bermak- na
sosok kuda yang memiliki semangat berkobar atau kuda yang
kuat bertenaga. Larik berikutnya yang mengandung konotasi adalah
/Waktu berhenti di tempat ini/Tidak berombak, diam semata/. Dalam puisi
tersebut, waktu dikatakan tidak berombak atau dalam keadaan tenang.
Kata-kata tersebut tidak menunjukkan makna sebenarnya, tetapi
bermakna tidak ada gangguan, damai, dan tenteram. Demikian
penjelasan gaya bahasa (majas), pengimajian, kata konkret, dan kata
konotatif sebagaipendukung makna yang disampaikan penyair melalui
puisinya.

Lembar Kerja Petunjuk


Pserta Didik
(LKPD) Bacalah teks puisi “ Ibu karya D.Zawawi Imron” . Simaklah dengan saksama
1 larik-larik puisi tersebut. Identifikasilah majas, pengimajian, kata konkret, dan
kata konotatif yang terkandung di dalamnya!

Ibu
Karya D. Zawawi Imron
Kalau aku merantau
lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air air matamu ibu,
yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu
dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan
memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu
tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak
bau sayang.
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang
bianglala sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
(Sumber: Antologi Bantalku Ombak Selimutku Angin, 1996)
1. Majas (gaya bahasa)
Tabel Isian Majas Puisi Ibu
No. Jenis Majas Larik

1. ... ...

2. ... ...

3. ... ...
2.Pengimajian (citraan)
Tabel Isian Citraan Puisi Ibu

No. Jenis Pengimajian Larik

1. ... ...

2. ... ...

3. ... ...

3.Kata konkret
Tabel Isian Kata Konkret Puisi Ibu

No. Kata Konkret Larik Makna

1. ... ... ...

2. ... ... ...

3. ... ... ...

4.Kata konotatif
Tabel Isian Kata Konotatif Puisi Ibu

No. Kata Konotatif Makna

1. ... ...

2. ... ...

3. ... ...

Rubrik penilaian Rubrik penilaian menjelaskan pilihan kata/diksi teks puisi yang
dibacakan.

Tabel 6.1 Rubrik penilaian menjelaskan diksi teks puisi yang dibacakan

Nilai dan
Aspek Penilaian
No. Kriteria
Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1

1 Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa mampu Siswa


mengiden- menemukan mampu menemukan mampu
tifikasi majas empat majas menemukan dua majas menemukan
dalam puisi dalam puisi tiga majas dalam puisi satu majas
disertai jenis dalam puisi disertai jenis dalam puisi
dan bukti disertai jenis dan bukti disertai jenis
lariknya. dan bukti lariknya. dan bukti
lariknya. lariknya.

2 Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa mampu Siswa


mengiden- menemukan mampu menemukan mampu
tifikasi citraan empat citraan menemukan dua citraan menemukan
dalam puisi dalam puisi tiga citraan dalam puisi satu citraan
disertai jenis dalam puisi disertai jenis dalam puisi
dan bukti disertai jenis dan bukti disertai jenis
lariknya. dan bukti lariknya. dan bukti
lariknya. lariknya.

3 Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa mampu Siswa


mengiden- menemukan mampu menemukan mampu
tifikasi kata empat kata menemukan dua kata menemukan
konkret dalam konkret dalam tiga kata konkret dalam satu kata
puisi puisi disertai konkret puisi disertai konkret
makna dan dalam puisi makna dan dalam puisi
bukti lariknya. disertai bukti lariknya. disertai
makna dan makna dan
bukti bukti lariknya.
lariknya.

4 Kemampuan Siswamampu Siswamampu Siswamampu Siswamampu


mengiden- tifikasi menemukan menemukan menemukan menemukan
kata konotatif empat kata tiga kata dua kata satu kata
dalam puisi konotatif dalam konotatif konotatif dalam konotatif
puisi disertai dalam puisi puisi disertai dalam puisi
makna dan disertai makna dan disertai makna
bukti lariknya. makna dan bukti lariknya. dan bukti
bukti lariknya. lariknya.

Kunci jawaban Kunci Jawaban


a. Majas
Tabel 6.2 Mengidentifikasi jenis majas dalam teks puisi

No Jenis Majas Teks dalam Puisi Alasa


. n
1 Personifikasi Kasihmu sunyi/ Kiasan yang mempersamakan
menunggu sesuatudengan manusia yang
seorang diri dapat berbuat, melakukan suatu
hal, dan sebagainya.
2 Simile/ Serupa dara Majas perbandingan atau
perumpamaa di balik tirai perumpamaan yang
n menyamakan suatu hal dengan
hal lain menggunakankata-kata
pembanding: bagai, bak, seperti,
seumpama, laksana, dll.
3 Metafora Kaulah kandil Kiasan yang bersifat
kemerlap/Pelita langsung, tetapi tidak
jendela di malam menggunakan kata-kata
gelap pembanding.
4 Repetisi Rindu rasa/Rindu Majas yang mengulang kata-
rupa/ katadengan maksud memberi
Engkau cemburu/ efek penguatan atau
Engkau ganas penegasan.

5 Hiperbola Habis kikis Majas yang berusaha


memberikanpenekanan dengan
Segala cintaku cara melebih- lebihkan suatu
hilang terbang hal.
Pulang kembali
aku padamu

b. Citraan
Tabel 6.3 Mengidentifikasi citraan dalam teks puisi
c. Kata Konkret

Tabel 6.4 Mengidentifikasi makna kata konkret dalam teks puisi

No. Kata Konkret Makna

1 Pulau Suatu tempat atau lokasi tinggal seseorang


2 Perahu Alat transportasi atau tumpangan yang digunakan si
aku
3 Ajal Kematian atau akhir kisah hidup
4 Air Keadaan, suasana, lingkungan
5 Jalan Riwayat atau kisah hidup yang dilalui si aku

Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan

Nama Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit

Elemen Membaca dan Memirsa


Tema /bab Teks Puisi
Memahami teks diskusi dan menilai efektivitas pemilihan kata/diksi, rima, da
Sub tema
tipografi dalam teks puisi
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik teks puisi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode Grup Investigasi dan metode Pameran Berjalan
terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian
Membaca dan Memirsa : Peserta didik mengevaluasi informasi berupa
Pembelajaran
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks
visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber
lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan dengan
isi teks.
Tujuan 20. Peserta didik dapat menganalisis teks diskusi tentang pro dan kontra
Pembelajaran jenis puisi
21. Peserta didik dapat menilai efektivitas pemilihan kata/diksi,
pengaturan rima, dan tampilan tipografi dalam mendukung makna dan
amanat puisi
22. Peserta didi dapat menentukan tema puisi
23. Peserta didik dapat menentukan suasana puisi
24. Peserta didik dapat menentukan amanat puisi
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.
Pertanyaan 1. Apa yang kalian ketahui tentang teks diskusi?
Pemantik
2. Apa saja yang kalian ketahui mengenai diksi, majas, dan tipografi dalam puisi?
3. Apa yang kalian ketahui tentang diksi, rima, dan tipografi dalam puisi?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 3 DAN 4

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 71. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
72. Memeriksa kehadiran siswa.
73. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
74. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
75. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
76. Guru melakukan apersepsi dengan Menggali pengalaman
dan pengetahuan awal siswa terkait pengertian puisi,
perbedaan puisi dengan prosa, dan ciri-ciri puisi.
77. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti 1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 metode Grup
anggota. Investigasi
2. Kelompok siswa dibagi menjadi beberapa topik,
misalnya topik diskusi, diksi, topik majas, topik
citraan, topik rima, dan topik tipografi,
3. Setiap kelompok mendapat lembar kerja dan
penugasan yang harus dijawab siswa.
4. Setiap kelompok menyusun rencana dan membagi
tugas anggota kelompok dalam rangka mengisi lembar
kerja dan menyelesaikan tugas.
5. Setiap kelompok dapat mengisi lembar kerja dan
menyelesaikan tugas yang diberikan melalui
investigasi ke berbagai sumber informasi, misalnya
narasumber di sekolah atau buku-buku di
perpustakaan.
6. Dalam waktu yang sudah ditentukan, semua
kelompok kembali ke kelas dan mempresentasikan
hasil investigasinya di depan kelas secara bergantian.
7. Siswa dapat saling menyampaikan tanggapan, kritik,
dan masukan saran atas presentasi yang dilakukan
kelompok lain.
8. Guru memantau dan membimbing pelaksanaan
presentasi dan diskusi siswa.

1. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4–5 metode


siswa. Setiap kelompok siswa harus bersifat heterogen. Pameran
2. Siswa menerima kertas karton/plano dan lembar kerja Berjalan
siswa terkait tugas yang harus dikerjakan.
3. Siswa melakukan pembagian tugas pada setiap
anggota dalam kelom- poknya.
4. Siswa membaca secara intensif teks puisi dan
mendiskusikan tugas yang diberikan guru terkait
telaah tema dan suasana dalam puisi.
5. Siswa menuliskan hasil diskusi dan jawaban dalam
kertas karton/plano yang diberikan guru.
6. Setelah selesai, siswa memajang/menempel kertas
plano/karton ditempat yang strategis.
7. Dua orang anggota setiap kelompok berdiam
menjaga pajangan hasil kerja kelompoknya.
Sementara itu, anggota yang lain ditugasi berkeliling
ke pajangan milik kelompok lain.
8. Setiap siswa yang berkunjung ke pajangan
kelompok lain dapat menyampaikan pertanyaan,
tanggapan, komentar, dan saran. Anggota kelompok
yang dikunjungi harus memberikan penjelasan.
9. Setelah selesai, seluruh siswa kembali ke
kelompoknya masing- masing untuk melaporkan
temuan dan informasi dari kelompok lain dan
mencocokan hasil kerjanya.
10. Beberapa kelompok siswa diminta menyampaikan
hasil kerja kelom-poknya. Siswa lain dapat
menambahkan masukan dan saran atau
memperbaiki jika ada kesalahan pemahaman.
11. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.

Penutup 41. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya


berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
42. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
43. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
44. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
45. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.

Asesmen OO. Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
PP. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
QQ. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih memahami teks diskusi dan menilai
efektivitas pemilihan kata/diksi, pengaturan rima, dan tampilan tipografi dalam
mendukung makna dan amanat puisi
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
81. Apakah kegiatan pembelajaran
26. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 82. Bagaimana partisipasi peserta didik
27. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 83. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
28. Tuliskan perasaanmu 84. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar A. DIKSI, RIMA DAN TIPOGRAFI
Puisi memiliki berbaagai macam jenis. Berdasarkan kurun waktunya,
dikenal puisi lama (mantra, karmina, gurindam, pantun, puisi, gurindam,
syair, talibun, dll) dan puisi baru yang bentuknya tidak lagi terikat seperti
puisi lama (balada, elegi, epigram, himne, ode, satire, dll). Berdasarkan isi
puisinya dikenal pula jenis puisi naratif, puisi deskriptif, puisi lirik, dan
lain sebagainya. Bahkan, belum lama ini, muncul jenis puisi esai yang
mengundang kontroversi di kalangan penyair dan pengamat sastra.
Beberapa ada yang mendukung/proadanya puisi esai, tetapi tidak sedikit
pula yang menentang/kontra. Untuk lebih memahami informasi puisi
esai dan pro kontra tentangnya, kalian dapat mencermati teks diskusi di
bawah ini.

Pro dan Kontra Puisi Esai


Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi
lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian
muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik
atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa
tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun
elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair
dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak
sedikit pula yangmenentang/kontra.
Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini
mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi
makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya
mengalamikebuntuandantidakmengalamiperubahanberartiselamapuluhan
tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan
dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan
dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan
mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi.
Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk me- munculkan
angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini
ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh
Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis,
jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan
sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan
Thailand.
Adapun, pihakyangmenentang berargumenbahwapuisipadadasarnya
identikdengan tulisan fiksi danbersifat imajinatif. Haliniberbedadengan esai
yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak
bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta
pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena
puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak
masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia
juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan
memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti
masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi
sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas
dan elektabilitas.
Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak
terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian,
diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri
dalamdunia sastra. Dalamsudut pandang positif, halinimenunjukankreativitas
sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama
penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia.
Mungkinsuatunantiada penjelasandantempat tersendiri puisiesai. Bahkan hal ini
mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi-puisi baru lainnyayang
menambahdinamikaperpuisiandansastra Indonesia. Semoga.

Tapi
—Karya Soetardji Calzoum Bachri
aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resah padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah!
(Sumber: Antologi O, Amuk, Kapak, 1981)
Diksi atau pilihan kata merupakan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih
penulis puisi untuk menimbulkan efek, makna, dan maksud tertentu dalam
puisinya. Dalam puisi “Tapi” di atas, terdapat beberapa kata tertentu yang sangat
khas dan mendukung pengungkapan makna dan amanat dari penulis puisi.
Hal pertama yang tampak adalah penggunaan kata ganti aku dan kau. Aku
merupakan kata ganti pertama tunggal dan kau merupakan kata ganti kedua
tunggal. Hal ini menggambarkan isi puisi yang merupakan ungkapan
seseorang yang ditujukan secara pribadi untuk orang lain. Baris /aku
bawakan ... padamu/tapi kau bilang .../ diulang berkali-kali dalam setiap
larik. Hal ini menunjukkan adanya penekanan perilaku si aku yang dilakukan
secara berulang-ulang. Selain itu, terdapat beberapa penggunaan kata-kata lain
yang bermakna tertentu, seperti kata bunga, resah, darah, mimpi, mayat, duka,
dan arwah. Penggunaan kata bunga memberi gambaran keindahan. Kata
resah mengungkapkan kegelisahan. Kata darah sebagai perlambang luka dan
penderitaan. Kata mimpi mewakili keinginan atau cita-cita. Kata duka
memberi gambaran kesedihan atau kekecewaan. Kata mayat
menggambarkan
pengorbanan atau kesukarelaan. Adapun kata arwah dimaknai sebagai
kepasrahan. Berbagai penggunaan kata-kata tersebut dianggap sudah tepat
untuk mengungkapkan maksud penulis. Ia ingin menyampaikan usaha yang
terus-menerus dengan memberikan segala sesuatu yang dimiliki sebagai
persembahan. Sekalipun, tanggapan dari kau yang kurang menerima semua
yang diberikan si aku. Hal ini ditunjukkan dengan kata tapi sebagai kata yang
menunjukkan pertentangan.
Adapun gaya bahasa atau majas yang digunakan dalam puisi tersebut
menunjukkan adanya majas yang melebih-lebihkan atau hiperbola. Hal ini
ditunjukkan dengan si aku yang membawakan resah, darah, mimpi, mayat, dan
arwah sebagai persembahan pada seseorang. Perilaku si aku tampak sebagai
sesuatu yangberlebihan.
Majas lain yang digunakan dalam puisi ini, yaitu majas repetisi atau
pengulangan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pengulangan kata /aku
bawakan ... padamu/tapi kau bilang .../ yang diulang berkali-kali dalam setiap
larik sebagai penegasan.
Adanya majas hiperbola dan repetisi dalam puisi tersebut sudah sesuai
dengan maksud penulis yang ingin mengungkapkan usaha terus-menerus dan
berulang yang dilakukan oleh si aku. Usaha tersebut sudah dilakukan dengan
segalakemampuansiaku.Bahkan,siakusudahmemberikansegala yang dimiliki
sampai tidak ada tersisa apa pun.
Tipografi merupakan cara menata tampilan puisi untuk menciptakan
kesan atau makna tertentu. Dalam hal ini, penulis puisi memiliki kebebasan
untuk membentuk tampilan puisinya sesuai dengan maksud yang
disampaikan dalam puisinya. Adapun secara tipografi (tata wajah), puisi ini
tampak berbeda dengan puisi pada umumnya. Puisi “Tapi” ini pada larik atau
baris ganjil selalu berada di kiri atau lurus kiri. Akan tetapi, pada larik genap
selalu menjorok ke dalam atau dimulai dari tengah. Perbedaan ini
menyiratkan adanya pertentangan dalam makna kedua larik tersebut. Hal ini
juga menunjukkan adanya ketidaksejajaran antara sosok aku dan kau. Seperti
adanya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan.
Puisi ini terdiri atas 1 bait dengan 16 larik atau baris. Baris pertama hingga baris
ke-14 terdiri atas 4 kata. Adapun baris ke-15 terdiri atas 5 kata dan baris ke-16
terdiri atas satu kata. Dengan demikian, tipografi atau pengaturan wajah puisi
tersebut sangat tepat. Tipografi tersebut berfungsi membentuk tampilan visual,
memberikan efek keindahan pada bentuknya, serta mendukung makna atau maksud
yang terkandung dalam puisi.
Dalam hal rima, penyair menggunakan pola rima sejajar. Rima sejajar berarti
persamaan bunyi yang terbentuk karena sebuah kata yang dipakai berulang-ulang
padalarik/barisyangsejajardenganpertimbangankesamaan makna. Halinitampak
padabeberapakatatertentuyangdiulang-ulangsecara sejajar, seperti kata aku,
bawakan, padamu, tapi, dan bilang. Selain itu, kata- katatersebutbanyak
mengandungasonansibunyivokal a, u, daniyangdapat menimbulkan kesan
kelembutan, kemerduan, dan keindahan bunyi. Hal tersebut memperkuat efek
makna ketekunan, keinginan, dankepasrahan.
B. TEMA DAN SUASANA
Puisi ditulis penyair atas dasar gagasan pokok atau ide dasar tertentu.
Ide atau gagasan pokok tersebut disebut tema. Tema puisi merupakan
dari makna yang ingin disampaikan penyair. Untuk memahaminya, kalian harus
melakukan pembacaan yang mendalam karena tema pada umumnya
bersifat implisit atau tersirat. Sekalipun demikian, tema puisi dapat ditelusuri
dengan mengenali kata-kata tertentu. Berdasarkan tema tertentu, penyair
menyusun kata-kata hingga membentuk puisi yang utuh. Dengan
demikian, susunan kata-kata akan sangat bergantung pada tema yang
dipilih penyair.
Beberapa tema yang sering dipilih dalam berbagai puisi di antaranya
ketuhanan, patriotisme, kemanusiaan, kritik sosial, keindahan alam, per-
cintaan, persahabatan, dan pendidikan. Sebagai contoh, puisi Abdul Hadi
W. M. yang berjudul “Tuhan, Kita Begitu Dekat” mengandung ide dasar
atau bertema ketuhanan. Hal ini tergambar dari penggunaan kata-kata,
seperti Tuhanku/Kita begitu dekat/Sebagai api dengan panas/Aku panas dalam
apimu/. Bait tersebut menggambarkan perasaan dekat aku dengan Tuhan
seperti api dan panasnya.
Tema yang dipilih penyair juga dapat memengaruhi suasana puisi.
Suasana adalah hal yang dirasakan dalam jiwa pembaca setelah
membaca puisi, misalnya gembira, bahagia, sedih, haru, bimbang, sepi,
pasrah, dan sebagainya. Suasana juga berkaitan dengan efek yang
ditimbulkan puisi terhadap keadaan batin atau perasaan pembaca.
Sebagai contoh, Abdul Hadi W. M. berjudul “Tuhan, Kita Begitu Dekat”
yang bertema ketuhanandi atas.
Di dalamnya terdapat ungkapan kedekatan aku dan Tuhan dalam
analogi /Sebagai api dengan panas/aku panas dalam apimu/Sebagai api dengan
panas/Aku panas dalam apimu/Kita begitu dekat/Seperti angin dan arahnya/. Melalui
hal tersebut, pembaca dapat merasakan suasana khidmat, tenang, dekat,
dan merasa erat dengan Tuhan.
Lembar Kerja TUGAS!
Pserta Didik 1. Bagaimana diksi, pengaturan rima, dan tipografi yang terdapat
(LKPD) dalampuisi “Nyayian Gerimis” karya Soni Farid Maulana?
1 2. Apakah diksi, rima, dan tipografi tersebut sesuai dan mendukung
amanat yang disampaikanpenyair dalam puisi tersebut?
3. Jelaskan alasannya!

1. Diksi
Tulislah pilihan kata-kata yang memiliki maksud atau makna tertentu
dalam puisi di atas!

Tabel Isian Diksi Puisi Nyanyian Grimis

No. Kata dalam Puisi Makna/Penafsiran

1. ... ...

2. ... ...
...
... ...

... ... ...

2. Tipografi (pewajahan puisi)


Jelaskan bagaimana bentuk tata wajah puisi di atas!

Tabel Isian Tipografi Majas Puisi Nyanyian Grimis

3. Pengaturan Rima
Jelaskan bagaimana pengaturan rima puisi di atas!

Tabel Isian Rima Puisi Nyanyian Grimis

No. Bentuk Rima Penjelasan/Deskripsi

1. .... ....

2. .... ....

.... ...... ....

Lembar Kerja TUGAS!


Pserta Didik
Setelah membaca dengan saksama puisi “Gadis Peminta-Minta” karya
(LKPD)
Toto S. Bachtiar, silakan jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!
2
1. Analisislah tema teks puisi di atas? Jelaskan bukti atau alasannya!
2. Analisislah suasana yang terkandung dalam teks puisi di atas?
Jelaskan!

Rubrik penilaian LKPD 1

Rubrik penilaian menilai efektivitas diksi, rima, dan tipografi

Tabel 6.5 Rubrik penilaian menilai efektivitas diksi, rima, dan tipografi
puisi

Nilai dan Kriteria Penilaian


Aspek Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
No. Penilaia
n
1 Kemamp Siswa Siswa Siswa Siswa
uansiswa mampu mampu mampu mampu
dalam mengung- mengung- mengung- mengung-
mengide kap-kan kapkan tiga kapkan kapkan
n- minimal diksi dalam dua diksi satu diksi
tifikasi empat buah puisi disertai dalam dalam
diksi diksi dalam penjelasan puisi puisi
dalam puisi makna/ disertai disertai
puisi disertai penafsiran penjelasan penjelasan
penjelasan kata-kata makna/ makna/
makna/pe tersebut. penafsiran penafsiran
- nafsiran kata-kata kata-kata
kata- kata tersebut. tersebut.
tersebut.
2 Kemamp Siswa Siswa mampu Siswa Siswa
uansiswa mampu mengung- mampu mampu
dalam mengung- kapkan mengung- mengung-
mengide kapkan peng-aturan kapkan kapkan
n- pengatura rima disertai pengatura pengatura
tifikasi n rima jenis-nya dan n rima n rima,
pengatur disertai efek tanpa tetapi
an rima jenisnya maknanya, disertai kurang
dalam dan efek tetapi kurang jenisnya tepat dan
puisi maknanya tepat dan dan efek kurang
dengan kurang maknanya. lengkap.
tepatdan lengkap.
lengkap.
3 Kemamp Siswa Siswa mampu Siswa Siswa
uansiswa mampu mengung- mampu mampu
dalam mengung- kapkan mengung- mengung-
mengide kapkan penga-turan kapkan kapkan
n- pengatura tipografi pengatura pengatura
tifikasi n tipografi disertai n tipografi n
tipografi disertai jenisnya dan tanpa tipografi,
puisi jenisnya efek makna- disertai tetapi
dan efek nya, tetapi jenisnya kurang
maknanya kurang tepat dan efek tepat dan
dengan dan kurang maknanya. kurang
tepatdan lengkap. lengkap.
lengkap.
4 Kemamp Siswa Siswa mampu Siswa Siswa
uansiswa mampu menilai dan mampu kurang
dalam menilai menyimpul- menilai mampu
menilai dan kan dan menilai
dan menyimp efektivitas menyimp dan
menyim ul- kan diksi, peng- ul- kan menyimp
pul- kan efektivi- aturan rima, efektivi- ul- kan
efektivi- tas diksi, dan tipografi tas diksi, efektivi-
tas diksi, pengatura dalam puisi, pengatura tas diksi,
pengatur n rima, tetapi disertai n rima, pengatura
an rima, dan alasan yang dan n rima,
dan tipografi kurang tepat, tipografi dan
tipografi dalam kurang jelas, dalam tipografi
dalam puisi dan kurang puisi dalam
puisi disertai lengkap tanpa puisi
alasan disertai
yang alasan
tepat, jelas, yang tepat,
dan jelas, dan
lengkap lengkap

Nilai = [Jumlah nilai yang didapat] X 100


[Nilai maksimal: 16]

LKPD 2
Rubrik penilaian mengidentifikasi tema dan suasana

Tabel 6.9 Rubrik penilaian mengidentifikasi tema dan suasana

Aspek Nilai dan


No. Penilaian Kriteria
Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Kemampu
Siswa Siswa Siswa Siswa
an
mampu mampu mampu mampu
mengiden- mengung- mengung- mengung- mengung-
tifikasi kapkan kapkan kapkan kapkan
tema tema tema tema tema
puisi puisi puisi puisi puisi tanpa
disertai disertai disertai
alasan dan bukti dan bukti tanpa ada bukti
dan
buktinya alasan. alasan. alasan.
dengan
tepat
dan
lengkap.
2 Kemampu Siswa Siswa Siswa Siswa
an mampu mampu mampu mampu
mengiden- mengung- mengung- mengung- mengung-
tifikasi kapkan kapkan kapkan kapkan
suasana suasana suasana suasana suasana
puisi puisi puisi puisi
puisi disertai disertai disertai tanpa ada
alasan bukti bukti
dan dan alasan. tanpa bukti dan
buktinya alasan.
dengan alasan.
tepat
dan
lengkap.

Nilai = [Jumlah nilai yang didapat] X 100


[Nilai maksimal: 8])
Kunci jawaban
Kunci Jawaban Alternatif LKPD 1
A. Diksi

Tabel 6.6 Menjelaskan diksi dalam teks puisi

Kata dalam
No. puisi Makna/penafsiran

1 Kuntum Rasa sepi diibaratkan penyair seperti bunga. Kata


kesepian kuntum umumnya digunakan untuk bunga. Hal
ini bermakna sekalipun merasa sepi, tetapi
mengandung keindahan dankenikmatan tertentu.

2 Seluas Kata kalbu bersejajar dengan hati, perasaan, dan


kalbu batin. Hal inibermakna sesuatu yang dirasakan
penyair dengan segenap hati, seluruh batin, dan
sepenuh jiwa.
3 Lengkung Pelangi mengandung makna keindahan. Hal ini
pelangi menggambar-kan sesuatu yang indah, penuh warna,
membuat tenteram, danmenimbulkan kenyamanan
pada penyair.
4 Kawah Kata kawah gunung berapi merupakan perumpa-
gunung maan sesuatu yang akan meledak-ledak, tersimpan
berapi dipendam, tetapi bisa meletus dahsyat. Hal ini
digunakan penyair untukperlambang rindu yang
dirasakannya.

B. Pengaturan Rima

Tabel 6.7 Menjelaskan pengaturan rima dalam teks puisi

Pengatura
No. nRima Penjelasan/Deskripsi

1 Bait 1 Rima akhir bait kesatu tidak berpola karena di akhir


baris terdiri atas kata-kata berikut hujan, kuntum,
kalbu, sukma, terpendam, dan muara. Akan tetapi,
dalam kata-kata tersebut terdapat asonansi bunyi
vokal a-u-u-a-a-a.
2 Bait 2 Rima akhir bait kesatu tidak berpola karena di
akhir baris terdiri atas kata-kata berikut keheningan,
di bumi,
matamu, pelangi, dan telaga. Akan tetapi, dalam kata-
katatersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-i-u-i-a.
3 Bait 3 Rima akhir bait kesatu tidak berpola karena di
akhir baris terdiri atas kata-kata berikut nyanyian,
itu, berapi,nafasmu, lautan, hujan, hujan, rambutmu,
bahasa, dan berdua. Akan tetapi, dalam kata-kata
tersebut terdapat asonansi bunyi vokal a-u-i-u-a-a-
a-u-a-a.

C. Tipografi
Tabel 6.8 Menjelaskan
tipografi teks puisi

Aspek
No. Penjelasan/Deskripsi
Tampilan

Aspek
No. Tampilan Penjelasan/Deskripsi

2 Bentuk Bait pertama ditampilkan teratur rapi rata kiri untuk


tampilan semuabaris. Pada bait kedua, penyair mengubah
puisi tampilannya.
Bentuk tampilannya seperti membentuk pola zig-
zag atau seperti huruf z. Hal ini dapat bermakna
ketidakteraturan dan sesuatu yang berliku-liku.
Sama halnya pada bait ketiga,dengan jumlah baris
lebih banyak, penyair membentuk pola zig-zag
pada tampilannya.
3 Penulisan Pada bait pertama, setiap baris diawali huruf
tanda kapital tanpatanda baca titik di akhirnya. Hanya
baca terdapat satu tanda titik pada baris kedua menjelang
akhir baris. Pada bait kedua, setiap baris juga
diawali huruf kapital, tetapi tidak ada tanda baca
satu pun pada bait kedua. Adapun pada baitketiga,
huruf kapital juga ditempatkan pada setiap awal
baris. Tanda baca yang terdapat pada bait ketiga
adalah tanda tanya (?) pada baris ke-13 serta tanda
titik (.) pada pertengahan baris ke-15 dan baris
ke- 16.

Kunci Jawaban Alternatif LKPD 2


a. Jawaban alternatif: Puisi “Gadis Peminta-Minta” karya Toto S.
Bachtiar bertema kepedulian sosial. Hal ini tergambar dari isi
keseluruhan puisi yang ingin menggambarkan perasaan si aku
terhadap kehidupan seorang gadiskecil yang meminta-minta. Bukti
tema kepedulian sosial ini tergambar dari larik/baris yang
menunjukkan rasa peduli si aku, yaitu /Ingin aku ikut, gadis kecil
berkaleng kecil/pulang ke bawah jembatan/. Baris tersebut menunjukkan
kepedulian si aku yang ingin mengunjungi, melihat, dan mengalami
kehidupan gadis kecil peminta-minta di bawah jembatan. Rasapeduli
si aku juga tampak pada larik /Melintas-lintas di atas air kotor, tapiyang
begitu kau hafal/Jiwa begitu murni, terlalu murni/Untuk bisa membagi
dukaku/. Melalui baris tersebut, si aku merasa gadis kecil peminta-
mintayang
hidup di lingkungan kotor tersebut jiwanya begitu murni dan suci
sehingga menimbulkan perasaan duka pada si aku.
b. Jawaban alternatif: Suasana yang terasa dalam puisi “Gadis
Peminta- Minta” karya Toto S. Bachtiar ialah suasana sedih, haru,
iba, dan berempati. Suasana sedih dan haru tampak pada saat si aku
bertemu dan melihat seorang anak gadis kecil meminta-minta
dengan kaleng kecilnya. Walau wajah gadis itu tersenyum dan
menatap tengadah pada si aku, tetapi tetap membuat jiwanya
seakan hilang karena sedih dan terharu. Selain itu, suasana iba
dan empati muncul saatsi aku mengungkapkan kepeduliannya
untuk dapat berkunjung ke tempat tinggal gadis peminta-minta
di bawah jembatan yang banyakair kotor.

Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi
Esai : Karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya
Naratif : bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dsb)
Deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya
Tipografi : tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan
suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasan
Larik : satu kata saja, atau berbentuk frase atau kalimat utuh
Asonansi : Perulangan bunyi vocal dalam deretan kata

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan

Nama Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit

Elemen Menulis
Tema /bab Teks Puisi
Menulis tanggapan terhadap antologi puisi secara logis dan kritis dalam bentuk
Sub tema
resensi buku
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik, rima, diksi, tipografi, tema dan
suasana teks puisi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
Pembelajaran Learing terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Menulis : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan,
Pembelajaran atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam
bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks
eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
Tujuan 25. Peserta didik dapat mengidentifikasi langkah-langkah dalam
Pembelajaran menulis resensi buku antologi puisi
26. Peserta didik dapat menulis tanggapan terhadap antologi puisi secara
logis dan kritis dalam bentuk resensi buku

Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.

Pertanyaan 4. Apa yang Anda ketahui tentang resensi?


Pemantik
5. Apakah Anda pernah membaca antologi puisi penyair ternama?
6. Apakah Anda pernah membaca resensi?

Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 5 DAN 6

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 78. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa PjBL
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
79. Memeriksa kehadiran siswa.
80. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
81. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
82. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
83. Guru melakukan apersepsi mengajak siswa untuk menggali
kembali pengalamannya dalam mengapresiasi puisi,
khususnya terkait penyusunan resensi antologi puisi. Guru
dapat menunjukkan contoh resensi antologi puisi dari
berbagai sumber.
84. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti 1. Siswa menerima tugas dari guru untuk membuat PjBL
resensi antologi puisi.
2. Siswa menyusun perencanaan untuk proyek penulisan
resensi.
3. Siswa menyusun jadwal, tahapan penyelesaian, dan
sumber/media yang diperlukan.
4. Guru membimbing dan memantau siswa saat
menyusun rencana menulis resensi.
5. Siswa menyelesaikan tahapan-tahapan menulis resensi
sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
6. Guru menilai produk resensi hasil kerja siswa.
7. Siswa diminta melaporkan pengalaman berupa proses
dan kesan selama menyelesaikan penulisan resensi.
Siswa juga dapat menyampaikan berbagai kendala
yang dialami dan bagaimana cara mengatasinya.
8. Siswa lain dapat memberikan masukan, saran,
dan tanggapan.

Penutup 46. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya


berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
47. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
48. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
49. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
50. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.

Asesmen RR. Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
SS. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
TT. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menulis tanggapan terhadap antologi
puisi secara logis dan kritis dalam bentuk resensi buku.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
85. Apakah kegiatan pembelajaran
29. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 86. Bagaimana partisipasi peserta didik
30. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 87. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
31. Tuliskan perasaanmu 88. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Resensi berisi ulasan suatu buku. Unsur-unsurnya mencakup judul, identitasbuku,
pendahuluan (orientasi), sinopsis (gambaran singkat isi buku), analisis, evaluasi
(kelebihan dan kekurangan, kritik atau saran/masukan). Sebagai panduan, berikut
ini langkah-langkah menyusun resensi buku.
1. Tentukan antologi puisi yang akan kalian resensi
Ada baiknya antologi puisi yang diresensi adalah kumpulan puisi yang menarik
dan berkualitas baik. Selain itu, untuk buku yang diresensi sebaiknya antologi puisi
yang belum pernah diresensi sebelumnya atau terbitan terbaru agar memiliki nilai
kebaruan kepada pembacanya. Sebagai rujukan, berikut ini tautan beberapa buku
antologi kumpulan puisi terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbud) yang dapat kalian unduh secaralengkap.

Tabel Tautan Beberapa Antologi Puisi


2. Bacalah dengan saksama, baik secara umum maupun secara rinci
Pembacaan terhadap buku antologi tersebut dapat dilakukan secara umum
maupun detail atau rinci. Untuk hal yang umum, kalian dapat membaca
daftar isi, katapengantar, sampuldepandanbelakang, sertabagian-bagian buku
secara sekilas. Adapun untuk pembacaan rinci, kalian diharuskan membaca
keseluruhan isi buku satu per satu. Melalui tahap pembacaan ini, kalian
diharapkan dapat memahami secara umum keseluruhan isi buku.

3. Pahami dan kaji secara mendalam isi buku antologi puisi tersebut
Dalam tahap ini, kalian perlu melakukan kajian secara mendetail terhadap
isi buku. Kajian pada antologi puisi dapat dilakukan melalui analisis
terhadap unsur bentuk dan unsur makna. Dalam kajian unsur bentuk, kalian
dapat mengungkapkan pilihan kata (diksi), tipografi, gaya bahasa (majas),
kata konkret, pengimajian, dan rima. Adapun terkait unsur makna, kalian
dapat memaparkan bagian tema, nada suasana, amanat, dan perasaan yang
terkandung dalam antologi puisi tersebut.
4. Tulis berbagai informasi penting yang terdapat dalam buku sebagai
bahan dasar penulisanresensi
Hal-hal yang dapat kalian tulis sebagai dasar penyusunan resensi adalah hal-hal
sebagai berikut.
a. Menuliskan hal umum tentang buku
Bagian penting dalam tahap ini adalah menulis identitas buku. Identitas
buku mencakupjudul bukuantologi, penulis, penerbit, cetakan ke, tempat
terbit, tahun
terbit, jumlah halaman, dan harga. Kalian juga dapat menuliskan
pendapatatau penilaiansecaraumumterhadapisibukutersebut.
b.Membuat judul resensi
Pemilihan judul resensi sangat penting. Buatlah judul yang menarik,
singkat, padat, jelas, serta mudah dipahami.
c. Membuat ringkasan/ikhtisar
Untuk membuat ringkasan/ikhtisar buku antologi, kalian perlu memahami
pemetaan atau gambaran umum isi buku antologi tersebut. Selain itu,
kalian juga diharuskan membaca keseluruhan isi buku. Perhatikan juga
pemilahan bab dalam buku tersebut. Apakah buku tersebut dipilah
berdasarkan tema tertentu? Hal ini penting karena ringkasan atau ikhtisar
bukudapat memberikan gambaranyangjelasbagipembaca.
d.Menuliskan hal unik/menarik atau berkesan
Kalian perlu menuliskan hal-hal unik dan menarik yang terdapat dalam buku
tersebut. Hal-hal yang unik dan menarik dapat menjadipaparan kelebihan
buku tersebut. Tulis kesan-kesan setelah membaca buku tersebut. Apa saja
hal-hal istimewa dalam buku tersebut yang tidak dimiliki oleh buku-buku
lainnya.
e. Menuliskan manfaat buku
Setelah membaca dengan saksama keseluruh isi buku, kalian perlu
merumuskan manfaat atau kegunaan buku tersebut. Khususnya, sasaran
pembaca yang dituju. Apakah buku tersebut sesuai atau sangat bermanfaat
untuk remaja, anak-anak, atau dewasa.
f. Menuliskan kekurangan dankelebihan
Cermati pula apa saja kelemahan atau kekurangan buku tersebut. Kalian dapat
membandingkannya dengan buku-buku antologi lain yang sejenis atau karya
sebelumnya. Paparkan pula kelebihan atau keunggulan yang dimiliki buku
antologipuisitersebutagarpenilaiankaliantampakberimbang.
g.Menuliskan kritik dan saran
Berdasarkan penilaian kelebihan dan kekurangan yang diberikan, kalian
dapat menyampaikan kritik terhadap keseluruhan isi buku tersebut. Kritik
dapat merupakan penilaian atau pendapat pribadi yang mengungkapkan
hal-hal yang dapat diperbaiki dari suatu karya. Untuk itu, kalian juga dapat
menyampaikan saran perbaikan atau masukan agar karya penulis buku
tersebut dapat lebih baik.
h.Menuliskan simpulan ataupenutup
Bagian simpulan atau penutup merupakan bagian akhir dari tulisan tanggapan
yang kalian susun. Oleh karena itu, cermati dengan saksama bagian-
bagianyang sudah kalian tulis pada tahap sebelumnya. Rangkailah beberapa
paparan atau penjelasan singkat yang menggambarkan keseluruhan isi
buku. Berikan penegasan ulang atas paparan yang kalian sampaikan
sebagai penutup. Berdasarkan berbagai hal tersebut, berikan rekomendasi
berupa penilaan apakah buku antologi tersebut layak dibaca atautidak
serta anjuran untuk siapa buku ini ditujukan.
5. Susun dan kembangkan data atau informasi penting di atas menjadi
resensi yang utuh
Setelah bagian tahapan-tahapan di atas kalian lewati dengan baik, susunlah
sebuah kerangka. Rangkailah bagian-bagian tersebut menjadi satu kesatuan
yang utuh hingga membentuk tulisan resensi.
6. Lakukan revisi tulisan jika ada kesalahan atau kekeliruan
Hasil tulisan yang sudah disusun perlu ditelaah kembali untuk mendapatkan
sebuah tulisan yang sempurna dan menarik. Ada baiknya tulisan perlu dibaca
oleh orang lain untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan lebih
teliti. Revisi atau perbaikan tulisan mencakup beberapa hal, yaitu ketepatan
kata, penulisan tanda baca, penulisan kata serapan, struktur kalimat, paragraf,
dan sebagainya. Berikut ini contoh daftar periksauntuk mengecek hasil tulisan
resensi kalian.

Lembar Kerja Tugas


Pserta Didik 1. Pilihlah sebuah antologi puisi yang bisa kalian dapatkan dari
(LKPD) perpus-takaan sekolah atau mengunduh dari sumber internet!
1 2. Tulislah sebuah tanggapan dalam bentuk resensi terhadap
antologi puisi yang kalianpilih tersebut!

Rubrik penilaian Rubrik Penilaian Menulis Tanggapan Terhadap Antologi Puisi

Aspek Nilai dan


No. Penilaian Kriterian
Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Kelengkapa Memiliki Ada satu Ada dua Tidak
n bagian struktur teks bagian bagian terdapat
struktur teks resensi yang struktur teks struktur teks bagian
lengkap
resensi yang resensi yang struktur teks
hilang hilang resensi
2 Ketepatan Penulisan
penulisan ejaan pada Penulisan Penulisan Penulisan
ejaan seluruh ejaan pada ejaan pada ejaan pada
bagian teks sebagian sebagian teks seluruh
sudah benar
dan tepat. besar bagian sudah benar bagian teks
teks sudah dan tepat. salah dan
benar dan tidak tepat.
tepat.
Keruntutan Isi seluruh
isi teks teks ditulis
3 dengan runtut Isi sebagian Isi Isi teks
dan besar teks sebagian ditulis
sistematis ditulis teks dengan
dengan ditulis tidak
runtut dan dengan runtutdan
sistematis runtut tidak
dan sistematis
sistemati
s
Ketepatan Seluruh Sebagian Sebagian Seluruh
struktur kalimat
4 kalimat dalam teks besar kalimat kalimat
sudah kalimat dalam dalam teks
disusun dalam teks disusun
dengan benar teks sudah sudah dengan
dan tepat.
disusun disusun tidakbenar
dengan dengan dan tidak
benardan benardan tepat.
tepat. tepat.
5 Ketepatan Seluruh kata Sebagian Sebagian Sebagian
penulisan dalam teks besar kata katadalam besarkata
kata sudah ditulis dalam teks teks sudah dalam teks
sudah ditulis sudah ditulis
dengan benar
ditulis dengan dengantidak
dan tepat. dengan benardan benar dan
benardan tepat. tidak tepat.
tepat.

Nilai = Jumlah nilai yang didapat X 100


[Nilai maksimal: 20]

Kunci jawaban Tanggapan resensi buku antologi puisi yang memenuhi kelengkapan
struktur, ketepatan penulisan ejaan, keruntutan isi, ketepatan struktur
kalimat, dan ketepatan penulisan kata.

Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi
Esai : Karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya
Naratif : bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dsb)
Deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya
Tipografi : tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan
suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasan
Larik : satu kata saja, atau berbentuk frase atau kalimat utuh
Asonansi : Perulangan bunyi vocal dalam deretan kata
Resensi : Pertimbangan atau pembicaraan tentang buku.
Antologi : Kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa
orang pengarang.
Ikhtisar : Pemandangan secara ringkas (yang penting-penting saja).
Revisi : Peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan.

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI

INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan

Nama Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd

Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit

Elemen Berbicara dan Mempresentasikan


Tema /bab Teks Puisi
Menyajikan pembacaan puisi dengan penghayatan, ekspresi, gesture, suara dan
Sub tema
metode yang sesuai secara kreatif
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik, rima, diksi, tipografi, tema dan
suasana teks puisi.

Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.


Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.

Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode Demonstrasi terintegrasi pembelajaran
berdeferensiasi.

KOMPOMEN INTI
Capaian Berbicara dan Mempresentasikan : Peserta didik mampu mengolah dan
Pembelajaran menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan
pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik
mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan
penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus diperhatikan
Pembelajaran dalam membacakan puisi
2. Peserta didik dapat membacakan puisi dengan penghayatan, gesture, suara dan
metode yang sesuai secara kreatif (musikalisasi puisi)
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.

Pertanyaan 1. Bagaimana cara pembacaan puisi yang baik?


Pemantik 2. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembacaan puisi?
3. Apa jenis puisi yang cocok untuk dibacakan di depan umum?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 7 DAN 8

Sintaks Aktivitas Pembelajaran Metode


Pendahuluan 85. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Metode
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius) demonstrasi
86. Memeriksa kehadiran siswa.
87. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
88. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
89. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
90. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab dengan
siswa terkait pengalaman pembacaan puisi, misalnya
apakah siswa pernah membaca puisi? Apakah siswa
pernah mengikuti lomba pembacaan puisi? Apakah
pembacaan puisi sama dengan pembacaan cerita?
91. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
Kegiatan inti 1. Siswa menyimak video contoh membaca puisi. Metode
2. Siswa diberikan pertanyaan pemantik terkait demonstrasi
tayangan video tersebut.
3. Guru memberikan materi pembelajaran tentang
“Langkah- langkah membaca puisi”. (cermat)
4. Guru membentuk kelompok diskusi siswa sesuai dengan
pemetaan.
5. Guru membagikan LKPD kepada siswa.
6. Siswa mencermati teks laporan hasil observasi
dengan menerapkan metode demontrasi.(cermat)
7. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
pada LKPD, dari hasil yang dicermati dari demontrasi yang
telah disaksikan, yaitu:
a. Analisislah hal-hal yag perlu diperhatikan dalam
pembacaan puisi!
b. Bacakan kembali puisi yang sudah kalian simak di
depan kelas dengan ekspresif dan kreatif!
c. Siswa mendiskusikan hal-hal yag perlu diperhatikan
dalam pembacaan puisi sesuai dengan video
demintrasi yang telah disimak. (proaktif, kolaboratif,
dan cermat)
8. Siswa dapat mencari contoh-contoh video lain
tentang membaca puisi.
9. Siswa berdiskusi, mengumpulkan informasi, menuliskan
hasil analisisnya meliputi hal-hal yag perlu diperhatikan
dalam pembacaan puisi dan cara membaca puisi yang
baik dan benar. (proaktif, kolaboratif, dan kreatif)
10. Siswa menyajikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
sedangkan kelompok yang lain menanggapi. (perwakilan
masing-masing kelompok bisa dipilih dan ditunjuk guru).
(proaktif dan kolaboratif)
11. Siswa menyampaikan hasil analisisnya tentang hal-hal
yag perlu diperhatikan dalam pembacaan puisi dan cara
membaca puisi yang baik dan benar dan menampilkan
pembacaan puisi di depan kelas. (kreatif)
Penutup 51. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
52. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
53. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
54. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
55. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.

Asesmen UU. Asesmen diagnostik


Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
VV. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
WW. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)

Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih membacakan puisi dengan intonasi dan
metode yang sesuai.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
89. Apakah kegiatan pembelajaran
32. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 90. Bagaimana partisipasi peserta didik
33. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 91. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
34. Tuliskan perasaanmu 92. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?

LAMPIRAN
Materi ajar Berikut beberapa hal yang harus kalian perhatikan dalam
pembacaan puisi.
1. Ekspresi/mimik wajah
Ekspresi atau mimik wajah merupakan bentuk dan
pengaturan tampilanwajah sesuai dengan isi dan nada puisi yang
dibacakan. Ekspresi wajah yangditampilkan saat membacakan puisi
tentu harus sesuai dengan makna yang terkandung dalam puisi
tersebut. Sebagai contoh, puisi yang bermakna sedih tentu harus
diwujudkan dengan ekspresi wajah yang tampak sedih.
2. Gerak tubuh/gestur
Gerak tubuh ialah bagaimana bagian-bagian tubuh bergeser
atau bergerak sesuai dengan penjiwaan dan pemaknaan terhadap
isi puisi yang dibaca. Gerak tubuh meliputi gerakan seluruh
anggota tubuh: kaki, tangan, badan, dan kepala.
3. Lafal/artikulasi
Lafal merupakan kejelasan dalam pengucapan setiap kata
dan huruf. Setiapvokal atau konsonan yang terdapat dalam setiap
kata dalam puisi yang dibacakan harus jelas dan tepat.
4. Tekanan
Tekanan terkait pemberian nada khusus pada suatu kata,
misalnya keras atau lunaknya suara dalam mengucapkan suatu
kata. Pada kata-kata yang ingin kalian tegaskan maknanya dapat
diucapkan dengan nada yang lebihkeras dibandingkan dengan
kata lainnya.
5. Jeda dan Tempo
Jeda merupakan pemberhentian singkat/sesaat pada suatu
kata atau baris dalam pembacaan puisi. Pengaturan jeda yang baik
dapat memudahkan untuk memahami makna puisi yang dibacakan.
Karena itu, pengaturan jeda setiap kata, baris, dan bait dalam
pembacaan puisi penting untuk diperhatikan dengan cermat.
Sebagai contoh, kalian sebaiknya tidak memotong kalimat pada
bagian susunan kata yang memiliki satu pengertian. Hal tersebut
akan membuat makna puisi yang dibacakan menjadi bias dan
janggal bagi pendengar. Selain jeda, penghentian cepat-lambatnya
tempo juga memengaruhi isi suatu kalimat. Tempo memberikan
alunan irama pembacaan puisi. Kalimat-kalimat puisi yang
dialunkan akan terasa merdu jika pemberian temponya
diperhatikan dengan baik.
6. Intonasi
Intonasi ialah tinggi rendahnya nada pada kalimat atau naik
turunnya lagu kalimat. Pengaturan intonasi juga dapat
menghasilkan jenis kalimat yangberbeda.
Untuk membantu proses pembacaan puisi, kalian dapat
melakukan penandaan pengaturan bunyi suara atas puisi yang
akan kalian bacakan. Penandaan ini menggunakan tanda baca
tertentu yang kalian sisipkan padapuisi agar tahu di mana kalian
harus berhenti. Penandaan itu antara lainsebagai berikut.

Tabel 6.12 Penandaan pengaturan suara pembacaan puisi

No. Tand Arti Contoh


a
1 / Berhenti sebentar Hujan tumbuh/sepanjang malam
untuk bernapas
2 // Berhenti agak Hujan tumbuh sepanjang
lamaberganti malam//
baris
3 /// Berhenti lama di Subuh hari/kulihat bunga-bunga
akhir bait hujan dan daun-daun hujan//
berguguran di kebun hujan,//
bertaburan jadi sampah hujan.///
4 ^ Suara Airmataku ^berkilauan^
perlahan
seperti
berbisik
5 ^^ Suara ^^Kudengar^^ anak-anak hujan
agak bernyanyi
perlahan
6 ^^^ Suara keras ^^^Ayo^^^ temui aku di bawah
sepertiberteriak
7 V Tekanan pendek Vseperti kanak-kanak
sekali berangkattidurV
8 VV Tekanan VVdi dada lelaki tua// yang
agak gagapmengucap doa.VV
pendek
9 VVV Tekanan VVVDi bawahVVV kibaran sarung
agak panjang kutuliskan puisimu,
10 VVVV Tekanan VVVVAyoVVVV temui aku di bawah
panjang
11 _ Pembacaan dan ibu hujan
datar biasa menyaksikannya //dari balik tirai
saja hujan.

Pada dasarnya, tidak ada batasan gaya atau cara membacakan


puisi.Gaya atau cara pembacaan puisi bergantung pada penafsiran
makna dan pilihan masing-masing. Akan tetapi, secara umum ada
beberapa gaya yang sering ditampilkan dalam pembacaan puisi, yaitu
sebagai berikut.
1. Pembacaan tekstual
Cara pembacaan ini memiliki ciri membawa teks puisi di tangan.
Pembaca sesekali masih melihat teks puisi secara langsung. Cara
pembacaan puisiini dapat divariasikan dengan berbagai gaya atau
gerak tubuh, misalnya dengan berdiri, duduk, bergerak-gerak, dan
lain sebagainya.
2. Pembacaan deklamasi
Pembacaan puisi secara deklamasi berarti teks puisi yang
sebelumnya harus dihafalkan terlebih dahulu. Dalam hal ini,
pembacaan puisi tidak membawa teks puisi pada saat tampil. Pembaca
lebih bebas dalam bergerak karena tidak terikat dengan teks secara
visual. Akan tetapi, pembaca harus mampu menampilkan
penghayatan yang lebih baik dibandingkan dengantanpa membawa
teks. Ekspresi, suara, dan gerak tubuh menjadi hal utama.
3. Pembacaan teatrikal
Dalam pembacaan teatrikal, pembaca dituntut menampilkan
ekspresi, penghayatan, dan penjiwaan penuh terhadap isi puisi yang
dibacakannya. Untuk membantu kualitas tampilan, pembaca dapat
menampilkan puisi melalui berbagai alat bantu dan media pendukung,
misalnya kostum, aksesoris, musik, latar, dan setting panggung.
Penentuan gaya pembacaan puisi tersebut menjadi pilihan kalian
masing-masing. Hal tersebut dapat didasarkan pada beberapa aspek,
misalnya kesiapan diri, kecocokan dengan puisi, situasi kondisi, dan
ketersediaan sarana pendukung.
Apa pun gaya pembacaan puisi yang dipilih, sebaiknya kalian perlu
melakukan beberapa kali latihan untuk mencapai hasil maksimal.
Kegiatan latihan dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya
membacakan puisi di depan cermin, membaca puisi dengan direkam
oleh video, dan membacapuisi di depan teman atau anggota keluarga.
Adapun langkah-langkah pembacaan puisi secara tekstual
adalahsebagai berikut.
1) Berdirilah dengan tenang dan percaya diri di tempat
pembacaan puisi yang sudah disediakan.
2) Hadapkan tubuh pada penonton. Lalu, arahkan pandangan ke
sekeliling. Apabila perlu, berikanlah salam kepada hadirin
dengan hormat.
3) Bacalah terlebih dulu judul dan nama penulisnya dengan suara
dan nada yang jelas/tepat.
4) Berhentilah beberapa saat untuk menyiapkan napas. Lalu,
mulailah pembacaan puisi itu baris demi baris dan bait demi
bait.
5) Selama pembacaan puisi, fokuskan perhatian pada puisi yang
sedang dibaca. Tidak perlu memedulikan hiruk-pikuk suara
atau bunyi lain dari penonton.
6) Ketika pembacaan puisi selesai, berhentilah beberapa saat.
Tetap bersikap tenang, embuskan napas perlahan, lalu lakukan
gerakan menghormat kepada penonton.
7) Setelah itu, tinggalkan tempat pembacaan puisi dengan sikap
yang tenang, wajar, serta tidak perlu tergesa-gesa.
Untuk menambah pengalaman pembacaan puisi yang baik,
kalian juga dapat mencermati video penampilan berbagai peserta
lomba baca puisi di Youtube. Selain itu, kalian juga dapat
mencermati berbagai tips agar kaliandapat tampil secara maksimal.

Lembar Kerja Petunjuk


Pserta Didik
(LKPD) 1. Pilihlah sebuah teks puisi dari sebuah buku antologi puisi atau sumber
1 lain!
2. Lakukan pembacaan puisi di depan kelas dengan memperhatikan
penghayatan/penjiwaan isi puisi, ekspresi/mimik wajah, gerak tubuh
(gestur), lafal/artikulasi, intonasi, tekanan, dan jeda!
Rubrik penilaian Rubrik penilaian membacakan puisi

Tabel 6.13 Rubrik penilaian membacakan puisi

No. Aspek 3 2 1
1 Penghayatan/ Penghayatan/ Penghayatan/ Penghayatan/
penjiwaan penjiwaan isi penjiwaan isi penjiwaan isi
puisi sangat puisi cukup puisi kurang
sesuai
sesuai dan dan tepat, tetapi sesuai dan
tepat kurang
pada setiap ada kesalahan tepat, terdapat
baris
pembacaan pada beberapa kesalahan pada
puisi. baris banyak baris
pembacaan
puisi. pembacaan
puisi.
2 Ekspresi/mim Ekspresi/mim Ekspresi/mimi Ekspresi/mimi
ik ik k k
wajah wajah sangat wajah cukup wajah kurang
sesuai dan sesuai dan sesuai dan
tepat kurang
pada setiap tepat, tetapi tepat, terdapat
baris
pembacaan ada beberapa kesalahan pada
puisi. kesalahan banyak baris
ekspresi pada pembacaan
puisi.
beberapa baris
pembacaan
puisi.
3 Gerak Gerak Gerak Gerak
tubuh/gestur tubuh/gestur
tubuh/gestur tubuh/gestur
sangat sesuai
cukup sesuai kurang sesuai
dan tepat pada
dan tepat, tetapi dan kurang
setiap baris
ada beberapa tepat, terdapat
pembacaan kesalahan pada kesalahan pada
puisi. beberapa baris banyak baris
pembacaan pembacaan
puisi. puisi.
4 Lafal/artikula Lafal/artikula Lafal/artikulasi Lafal/artikulasi
si si
sangat sesuai cukup sesuai kurang sesuai
dan tepat pada dan tepat, tetapi dan kurang
setiap baris ada beberapa tepat, terdapat
pembacaan kesalahan di kesalahan di
puisi. beberapa baris banyak baris
pembacaan pembacaan
puisi puisi
5 Tekanan, Tekanan, Tekanan, Tekanan,
Intonasi, dan intonasi, dan intonasi, dan intonasi, dan
jeda jeda
jeda jeda sangat cukup sesuai kurang sesuai
sesuai dan dan tepat, tetapi dan kurang
tepat
pada setiap ada beberapa tepat, terdapat
baris
pembacaan kesalahan pada kesalahan pada
puisi. beberapa baris banyak baris
pembacaan pembacaan
puisi. puisi.

Nilai = [Jumlah nilai yang didapat] x 100


[Nilai maksimal: 32]

Kunci jawaban Penampilan pembacaan puisi yang sudah memperhatikan penghayatan/


penjiwaan isi puisi, ekspresi/mimik wajah, gerak tubuh (gestur), lafal/
artikulasi, intonasi, tekanan, jeda, serta irama/tempo dengan baik dan tepat.

Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta
penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi
Esai : Karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya
Naratif : bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dsb)
Deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya
Tipografi : tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan
suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasan
Larik : satu kata saja, atau berbentuk frase atau kalimat utuh
Asonansi : Perulangan bunyi vocal dalam deretan kata
Resensi : Pertimbangan atau pembicaraan tentang buku.
Antologi : Kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa
orang pengarang.
Ikhtisar : Pemandangan secara ringkas (yang penting-penting saja).
Revisi : Peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan.
Deklamasi : Penyajian sajak yang disertai lagu dan gaya.
Teatrikal : Kegiatan sandiwara yang dipertontonkan untuk banyak orang
yang dimaksudkan untuk menarik perhatian.
Irama : gerakan berturut-turut secara teratur; turun naik lagu (bunyi dan
sebagainya) yang beraturan; ritme;

Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai