INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menyimak
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
LHO.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
Pembelajaran perasaan, pandangan, arahan atau pesan yangakurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan
fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelarwicara.
Tujuan 1. Mendefinisikan laporan hasil observasi berdasarkan interprestasi baik secara lisan
Pembelajaran maupun tulisan
2. Mengidentifikasi ciri-ciri teks hasil laporan observasi dengan kritis dan cermat
3. Menganalisis informasi yang tidak akurat danbias dalam laporan hasil observasi dengan kritis
dan reflektif
4. Menentukan struktur teks laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif.
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa
Bermakna dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung,
menulis teks LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Seperti apakah laporan hasil observasi yang objektif?
Pemantik 2. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk mendukung
hasil observasi kalian?
3. Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 DAN 2
Kegiatan inti 1. siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 Kelompok kolaboratif
anggota. Setiap anggota kelompok melakukan
pembagian tugas.
2. Guru memberikan amplop berisi potongan-potongan teks
Belalang Anggrek kepada setiap kelompok.
3. Dalam satu kelompok, setiap siswa membacakan isi amplop
masingmasing secara
4. Setelah seluruh siswa membacakan bagian wacananya, siswa
mengecek tabel prediksi yang telah diisi dengan informasi yang
didapat.
5. Siswa mendiskusikan isian tabel prediksi dengan siswa lain.
Mereka juga dapat bertukar informasi terkait pernyataan
yang didapat.
6. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan informasi yang
didapat dari wacana yang diperdengarkan.
7. Siswa lain menyimak dan menanggapi dengan kritis jika ada
perbedaan informasi yang disampaikan.
8. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi yang sudah
disampaikan.
9. Siswa diperbolehkan membuka buku untuk mengecek informasi
yang didapat.
10. Siswa diminta untuk menyimak video tentang belalang anggrek Pertemuan ke-2
yang dapat diakses dengan memindai kode QR pada buku. Guru
dapat menayangkan video tersebut di depan kelas jika siswa
tidak memungkinkan mengakses video tersebut.
11. Siswa membandingkan informasi yang didapat dari teks dengan
video yang ditonton.
12. Guru mengajak siswa untuk mempelajari materi pada aktivitas 2
tentang struktur teks laporan hasil observasi.
13. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika
tidak memahami materi tersebut.
14. Secara individu, siswa mengidentifikasi struktur teks Tonggeret
yang dibacakan oleh guru (guru dapat merekamnya terlebih
dahulu)
15. Siswa mendiskusikan hasil jawaban mereka dalam kelompok
16. Beberapa perwakilan siswa menyampaikan hasil diskusinya.
17. Guru memberikan apresiasi berupa pujian dan menyampaikan
kunci jawaban
B. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
C. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi dan Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
umpan balik 1. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana
1. Tuliskan 3 hal yang kamu pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
2. Tuliskan apa yang belum kalian pahami pada 2. Bagaimana partisipasi peserta didik dalam
materi pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran?
3. Tuliskan perasaanmu setelah kegiatan 3. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran hari ini! kegiatan pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
4. Bagaimanakah tanggapan peserta didik atas
kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar a. Pengertian laporan hasil observasi
Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta
yang didapatkan melalui proses pengamatan.
b. Pengertian objektif
Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang
didapat selama observasi. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk
menuliskan informasi dan data yang indra kalian benar-benar dapatkan.
c. Struktur laporan hasil observasi
1) Pernyataan umum atau klasifikasi
Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan
disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan
menjelaskan secara garis besar pemahaman terhadap hal tersebut.
Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas
pada bagian ini adalah nama ilmiah, klasifikasi umum binatang
(serangga/mamalia/unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum.
2) Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagianbagian dari objek. Contohnya, jika objek
observasi adalah binatang,
hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola
makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.
3) Deskripsi manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi
manusia maupun bagi alam secara umum.
d. Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara ilmiah
Laporan observasi dapat disajikan, baik secara populer maupun ilmiah.
Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi
bagiannya tidak lengkap. Hal itu sebagaimana yang tampak pada
artikel dalam surat kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah
memiliki bagian lebih lengkap dan sistematika teratur.
Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk
karya tulis atau yang lazim disebut dengan makalah. Adapun yang
dimaksud dengan makalah adalah karya tulis yang membahas suatu
persoalan dengan pemecahan masalah berdasarkan hasil membaca
atau hasil pengamatan lapangan. Makalah biasanya disusun untuk
diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya.
Makalah sering pula disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu
mata pelajaran yang penyusunannya dapat berupa kajian hasil obervasi
lapangan. Makalah disajikan dalam bagian-bagian sebagai berikut.
Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMA/SMK Kelas X 34
1) Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi latar
belakang masalah, perumusan masalah, prosedur pemecahan
masalah, dan sistematika pembahasan.
2) Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam
mengembangkan jawaban terhadap masalah yang dirumuskan.
Pembahasan masalah dilengkapi dengan data lapangan (hasil
observasi) serta pendapat-pendapat penulis itu sendiri. Bagian ini
boleh saja disusun lebih dari satu bagian.
3) Kesimpulan
Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang
telah dibuat pada bagian pembahasan. Bagian ini merupakan hasil
pemaknaan kembali pembahasan, bukan ringkasan isi. Dalam
mengambil kesimpulan tersebut, penulis harus mengacu pada
permasalahan yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
Lembar Kerja Simaklah laporan hasil observasi berjudul Tonggeret. Setelah itu, identifikasikanlah bagian-bagian teks
Pserta Didik
laporan hasil observasi tersebut menggunakan tabel seperti contoh !
(LKPD)
1 Tonggeret
Tonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang memiliki suara
paling nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang hidup
di dunia. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda.
Tonggeret mampu menghasilkan suara nyaring lantaran
me miliki tymbal yang terdapat dalam perut. Organ itu berupa
membran yang dilengkapi dengan otot-otot penggerak. Ketika otototot itu di gerakkan, membran akan
bergetar. Getaran itulah yang
meng hasilkan suara. Suara itu dapat semakin keras karena perut
tonggeret memiliki rongga udara yang berfungsi seperti amplifier.
Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka mengeluar kan suara begitu keras untuk
menarik perhatian tonggeret
betina. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang unik. Tonggeret
tidak dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain untuk menarik
perhatian betina, suara nyaring tersebut pun berguna untuk
melindungi mereka dari serangan burung yang akan memangsanya. Tonggeret dewasa hidup di
pepohonan hanya selama 2 — 4
pekan. Beberapa hari setelah kawin, mereka akan mati. Beberapa
spesies, bahkan cuma bertahan 3—4 hari. Saat bertelur, tonggeret
betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon
dan re rumputan. Namun setelah menetas, nimfa yang dihasilkan
jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang sedalam 30—50 cm
dan hidup dalam tanah selama 2—3 tahun. Namun, ada juga jenis
tonggeret di Amerika Serikat yang dapat hidup di dalam tanah
hingga 17 tahun. Tonggeret menyukai temperatur hangat, 24—
30OC untuk tumbuh optimal. Pada kondisi itu, nimfa akan keluar
dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa.
Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret
dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan
mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa,
tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan
hidup.
Petani kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai
per tanda kemarau akan datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar
di peng hujung musim hujan alias saat cuaca mulai panas. Saat
tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam
palawija, seperti: jagung dan kacang, karena musim kemarau akan
segera datang. Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara
tonggeret tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi digunakansebagai tanda musim kemarau akan
datang. Meskipun begitu,
tonggeret masih memiliki manfaat lain, yakni dijadikan santapan
dengan cara digoreng atau dibakar.
(Diadaptasi dari Chaidir, 2010)
Deskripsi bagian :
Paragraf 2–5
Alasan : Paragraf-paragraf ini memberikan informasi
rinci tentang tonggeret.
1. Paragraf dua menjelaskan mengapa
tonggeret dapat berbunyi nyaring.
2. Paragraf tiga menjelaskan fungsi dari
suara tonggeret bagi tonggeret jantan.
3. Paragraf empat menjelaskan daur hidup
tonggeret.
4. Paragraf lima menjelaskan makanan
tonggeret.
Deskripsi manfaat/simpulan:
Paragraf 6
Alasan : Paragraf ini menjelaskan manfaat tonggeret bagi manusia
Glosarium 1. Deskripsi : Pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci
2. Kalimat definisi : Kalimat yang memberikan penjelasan umum tentan suatu benda, hal, aktivitas
dan lain-lain
3. Kalimat deskripsi : Kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda sifat-
sifat tersebut merujuk pada halkhusus yang dapat ditangkap oleh pancaindera misalnya berupa
ukuran seperti besar kecil, tinggi rendah.
4. Observasi : Peninjauan secara cermat
5. Objektif : Keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi
6. Struktur :1) Cara sesuatu disusun atau dibangun; 2) yang disusun dengan pola tertentu;
3)pengaturan unsur atau bagian suatu
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(TEKS LHO)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Membaca
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks LHO.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
Pembelajaran teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat
pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain
untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan denganisi teks.
Tujuan 1. Menganalisis informasi faktual pada teks eksplanasi yang mendukung hasil laporan observasi
Pembelajaran 2. Mengidentifikasi kata-kata dan istilah-istilah ilmiah yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi.
3. Menentukan makna kata-kata dan istilah ilmiah yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi.
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Apa yang dapat kalian lakukan untuk meyakinkan bahwa informasi yang kalian temukan telah sesuai
Pemantik fakta yang diketahui masyarakat umum?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3 DAN 4
Kegiatan inti a. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan kegiatan pra- Guru menggunakan metode SQ3R
membaca sebagai berikut. (Survey, Question, Read, Recite,
1) Tuliskan judul teks yang akan kalian baca. Review)
2) Tuliskan pertanyaan “Adik Simba” (Apa, di Mana, Kapan, Siapa,
Mengapa, dan Bagaimana) yang muncul saat kalian membaca
judul teks
b. Minta siswa untuk membaca teks “Kunang-Kunang” secara
komprehensif untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
siswa lain.
c. Setelah membaca, siswa melakukan aktivitas sebagai berikut.
1) Siswa menukar pertanyaan dibuat dengan pertanyaan siswa
lain.
2) Siswa saling menjawab pertanyaan.
3) Siswa menuliskan informasi penting dari jawaban tersebut.
4) Siswa membuat ringkasan dari informasi yang didapat
d. Siswa dan guru membahas jawaban
e. Siswa diajak membaca teks eksplanasi “Kunang-Kunang yang
Perlahan Menghilang” untuk membandingkan informasi
yangterdapat pada teks dengan informasi pada teks
“KunangKunang” yang telah dibaca sebelumnya.
f. Siswa mengisi tabel 1.4 pada buku siswa
g. Siswa dan guru membahas hasil jawaban pada tabel.
h. Siswa diminta untuk mencari sumber informasi lain yang
berkaitan dengan tema.
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan membaca teks LHO
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar Dalam menyajikan data yang akurat, siswa dapat menggunakan sumber
lain sebagai pembanding terhadap hasil observasi di lapangan. Kali ini siswa
akan menggunakan sebuah teks eksplanasi sebagai bahan pembanding
informasi pada teks laporan observasi.
Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses bagaimana
dan mengapa suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena
sosial, terjadi. Teks eksplanasi berisi tentang hubungan sebab-akibat atau
proses sebuah fenomena yang bersifat faktual.
Sumber bacaan lanjutan: https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.
go.id/sumberbelajar/tampil/Struktur-dan-Kaidah-Teks-EksplanasiKompleks-2015/konten14.html
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat
sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Tautan : Padana kata link; bisa berarti brhubungan dengan yang lain.
Tesaurus : Kumpulan daftar kata atau ungkapan yang bertalian makna
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi IndWra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SM
Mengetahui,
Kepala DK PRIMA Guru Mata Pelajaran
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menulis
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami
Awal pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan
karakteristik teksLHO.
Untuk Siswa :
Internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi
Peserta Didik saat materi teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulisuntuk
Pembelajaran
berbagai tujuansecaralogis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks eksposisihasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja.
Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi
kreatif. Peserta didik mampu menerbitkanhasil tulisan di media cetak maupun digital.
Tujuan 1. Menganalisis kaidah-kaidah bahasa yang digunakan dalam menyusun laporan hasil observasi
Pembelajaran 2. Menulis laporan hasil observasi dengan runut, sistematis, dan analitis dengan mengutip
sumber rujukan secara logis dan etis sebagai sumber informasi pendukung.
3. Mengalihwahankan teks laporan hasil observasi menjadi bentuk format kreatif lainnya.
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks LHOi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa
Bermakna dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber
pendukung, menulis teks LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Mengajak siswa untuk bermain permainan “Siapakah Aku?”. Siswa menebak hewan/benda/tempat
Pemantik yang disebutkan ciri-cirinya oleh guru. Guru dapat juga meminta perwakilan siswa untuk
menyebutkan ciri-ciri dan siswa lain menebak.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5 DAN 6
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
D. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan membaca teks
LHO lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di
berbagai media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar a. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Kalimat Definisi
Kalimat definisi merupakan kalimat yang memberikan penjelasan umum
tentang suatu benda, hal aktivitas, dan lain-lain. Kalimat definisi sering
digunakan dalam teks laporan dan merujuk pada sebuah istilah teknis
atau ilmiah tertentu. Kalimat definisi ini membantu pembacanya untuk
mengetahui atau memahami istilah-istilah yang sering muncul dalam
sebuah tulisan. Kalimat definisi biasanya menggunakan kopula, seperti
kata adalah, merupakan, dan yaitu.
Contoh:
1. Belalang anggrek (Hymenopus coronatus) adalah salah satu jenis
belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan
kawasan Asia Tenggara lainnya.
2. Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan
beberapa jenis mangsa
Kalimat Deskripsi
Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau
ciri-ciri khusus suatu benda. Sifat-sifat tersebut merujuk pada hal khusus
yang dapat ditangkap oleh pancaindra, misalnya berupa ukuran besar kecil
dan tinggi rendah. Warna seperti merah, kuning, dan biru. Rasa seperti
manis, pahit, getir, halus, dan kasar. Kalimat deskripsi membantu pembaca
membayangkan apa yang sedang dibicarakan seolah-olah seperti melihat,
merasakan, atau mengalaminya sendiri.
Contoh:
1. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau
cerah.
2. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya
lebih keras.
Selain menggambarkan sifat atau ciri khusus suatu objek, kalimat
deskripsi juga dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang dilakukan objek
tersebut. Kalimat ini menggunakan kata kerja material atau kata kerja yang
menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau peristiwa.
Contoh:
1. Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
2. Saat bertelur, tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang
atau batang pohon dan rerumputan.
b. Imbuhan di-
Sering kali penulisan imbuhan “di-” disalahartikan dengan kata depan
“di”. Untuk membedakan mana yang merupakan imbuhan dan mana
yang merupakan kata depan, kalian dapat mempelajarinya dari tabel
berikut:
Lembar Kerja 1) Tuliskanlah kalimat definisi dan kalimat deskripsi yang terdapat
Pserta Didik
(LKPD) pada teks “Kunang-Kunang” dan Kunang-Kunang yang Perlahan
1 Menghilang”!
2) Carilah kesalahan penulisan kata berimbuhan di- pada teks
“Kunang-Kunang yang Perlahan Menghilang”!
3) Ubahlah informasi berikut menjadi kutipan tidak langsung. Lalu,
tuliskanlah sumber kutipan tersebut sesuai dengan aturan!
Informasi 1
Semut rangrang bukan sembarang semut. Mereka unik dan berbeda
dar jenis semut lainnya. Manusia telah menggunakan jasa mereka
dalam perkebunan berabad-abadyang lalu. Tercatat, sekitar tahun 300
Masehi di Canton (China), semut ini digunakan untuk mengusir hama
pada tanaman jeruk. Orang mengambil sarang-sarang semut ini dari
hutan, memperjualbelikannya, lalu meletakannya di pohon-pohon
jeruk jenis unggul. Teknik yang sama tetap dilakukan sampai abad ke12, dan masih diterapkan di
selatan China sampai saat ini.
Sumber infomasi:
Mengenal Serangga di Sekitar Kita karya S. Djoewari yang diterbitkan oleh
Alprin pada tahun 2020. Informasi tersebut terdapat pada halaman 58.
Informasi 2
Pengetahuan yang rendah yang dimiliki oleh petani apel tentang
penggunaan pestisida yang dilakukan secara intensif memberikan
peluang mereka untuk bertindak atau berperilaku tidak baik terhadap
lingkungannya. Kurangnya pengetahuan mereka tentang serangga
pollinator yang berfungsi membantu penyerbukan, menyebabkan
banyak serangga yang disemprot dengan pestisida. Kurangnya
pengetahuan petani apel tentang manfaat tumbuhan penutup tanah
tertentu yang merupakan habitat serangga polinator, membuat mereka
menyiangi semua tumbuhan penutup tanah dan menjadikannya
makanan ternak.
Sumber informasi:
Buku Serangga Polinator karya Budi Purwantiningsih yang diterbitkan
oleh Universitas Brawijaya Press pada tahun 2014. Informasi tersebut
terdapat pada Halaman 101 s.d. 102.
Rubrik Rubrik:
penilaian
1) Mencari kalimat definisi dan kalimat deskripsi
Jawaban benar nilai 1
Jawaban salah nilai 0
2) Mencari kesalahan penulisan imbuhan di-
Jawaban benar nilai 1
Jawaban salah nilai 0
3) Mengubah informasi yang didapat menjadi kutipan tidak langsung
Kunci jawaban a. Mencari kalimat definisi dan kalimat deskripsi
Kalimat definisi
1) Kunang-kunang merupakan jenis serangga yang dapat
mengeluarkan cahaya..
Kalimat deskripsi
1) Berdasarkan hasil pengamatan, tubuh kunang-kunang betina lebih
besar dibandingkan kunang-kunang jantan.
2) Hampir seluruh bagian tubuh kunang-kunang berwarna gelap
dan berwarna titik merah pada bagian penutup kepala.
(Jawaban dapat berbeda asal masih masuk ke dalam konsep materi)
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap
data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian
kepustakaan)
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan
kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kalimat definisi : Kalimat yang memberikan penjelasan umum tentan suatu benda, hal, aktivitas
dan lain-lain
Kalimat deskripsi : Kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda
sifat-sifat tersebut merujuk pada halkhusus yang dapat ditangkap oleh pancaindera misalnya
berupa ukuran seperti besar kecil, tinggi rendah.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran :
proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membujuk secara
halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
(TEKS LHO)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Berbicara
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teksLHO.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
Pembelajaran untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar
wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi
dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik
mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam
bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 4. Mengidentifikasi ha-hal yang harus diperhatikan pada saat mempresentasikan laporan hasil observasi.
Pembelajaran 5. Mempresentasikan laporan hasil observasi dengan runtut dan menggunakan intonasi yang tepat
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks LHOi melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
LHOi, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menantang siswa untuk melakukan tongue twister atau pembelit lidah
Pemantik dengan mengucapkan kalimat berikut secara cepat.
“Toko-toko di kota kita tutup ketika kita tetap buka toko kita.”
atau
“Kuku-kuku kaki kakekku kaku-kaku karena tertusuk paku.”
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7 DAN 8
Kegiatan inti a. Guru mengajak siswa untuk mengamati informasi yang terdapat pada Diskusi, penugasan Kerja
infografik Kunang-kunang si Terang yang Terancam Punah. kelompok kolaburasi
b. Siswa diminta membuat tiga paragraf singkat yang berisi deskripsi
umum, deskripsi bagian, dan manfaat berdasarkan informasi yang
didapat dari infografik.
c. Siswa diminta mempresentasikan teksnya. Siswa lain menanggapi
jika
ada perbedaan atau ingin menguatkan pendapat.
d. Selama presentasi, siswa diminta juga untuk mengamati cara
presentasi
temannya secara umum.
e. Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas tentang
cara presentasi
yang dilakukan oleh siswa.
f. Guru menyampaikan materi tentang teknik mengatur intonasi dalam
presentasi disertai pemodelan.
g. Siswa diminta untuk mempresentasikan laporan hasil observasi yang
telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan media
bantu berupa scrap book atau power point sesuai dengan kondisi
siswa.
h. Guru meminta siswa untuk melakukan penilaian antarteman
terhadap
presentasi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
dibagikan guru. Mintalah mereka menempelkan komentarnya pada
scrap book yang dipajang di kelas.
Penutup 16. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
2. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini. 3.
Guru menutup pembelajaran..
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar Cara mengatur intonasi saat presentasi
a. Gunakan suara lantang untuk menegaskan suatu hal yang penting dan
harus diingat oleh audiensi.
b. Gunakan tempo berbicara yang lambat untuk menyampaikan sebuah
poin penting pada presentasi. Sebaliknya, gunakan tempo berbicara
yang cepat untuk menyampaikan suatu hal yang memang bukan hal
penting, seperti cerita atau hanya sekadar basa-basi kepada audiensi.
c. Tinggikan suaramu ketika menyapa audiens pada awal presentasi.
Sebaliknya, rendahkan suaramu saat menjelaskan isi presentasi,
baik saat berada pada poin yang penting atau pun tidak, kalian dapat
mengondisikannya. Namun, kalian harus mengatur agar suaramu
tidak terlalu rendah hingga tidak dapat terdengar oleh audiens, dan
juga tidak terlalu tinggi hingga mengganggu pendengaran audiens.
d. Gunakan perasaan atau emosi sesuai dengan kalimat yang kalian ucapkan
Lembar Kerja 1. Lihatlah infografik berikut. Diskusikan dengan teman kalian tentang informasi yang kalian
Pserta Didik
dapatkan dari infografik tersebut. Jangan lupa, kaitkanlah informasi yang kalian dapatkan dari
(LKPD)
1 teks sebelumnya. Pastikan, informasi yang disusun memuat struktur laporan hasil observasi.
2. Setelah berdiskusi dengan teman kalian dan menulis informasi yang didapat, kemudian
presentasikalah !
Rubrik penilaian
Glosarium
intonasi/in·to·na·si/ n 1 Ling lagu kalimat; 2 Mus ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari
seorang penyanyi)
tempo/tem·po/ /témpo/ n 1 waktu; masa: dalam -- singkat terbongkarlah kedoknya; 2 ketika; saat:
-- itu ia tidak ada; ada -- , ada kalanya; 3 kesempatan: setiap hari, bila ada -- dia selalu saya desak; 4
kelonggaran (untuk berpikir dan sebagainya); penundaan waktu: diberi -- 12 jam untuk
menanggapi ultimatum itu; 5 batas waktu; janji (waktu yang dijanjikan): sudah habis (sampai) -- nya;
kalau lewat -- nya, akan didenda Rp500.000,00;
-- dulu cak zaman dulu; dahulu kala;
-- hari cak 1 dahulu pada waktu itu; 2 baru-baru ini; belum lama ini: banjir bandang yang menimpa
Kabupaten Solok -- hari mengakibatkan kerugian miliaran rupiah;
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menyimak
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks anekdot.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan,
Pembelajaran
arahan atau pesan yangakurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelarwicara.
Tujuan a. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian anekdot
Pembelajaran b. Mengidentifikasi ciri-ciri teks anekdot.
c. Peserta didik dapat menganalisis gagasan dan pesan pada teks monolog berupa lawakan tunggal
secara kritis dan reflektif.
d. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks anekdot yang dibacakan
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Bagaimana memilih sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan kritik?
Pemantik 2. Apa yang dimaksud berpikir kritis?
3. Bagaimana menyampaikan kritik secara santun dan bertanggung jawab
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 DAN 2
Pendahuluan 30. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
31. Memeriksa kehadiran siswa.
32. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
33. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
34. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
35. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan
metode penilaian yang digunakan.
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan menyimak teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan menyimak teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar a. Pengertian anekdot
Pernahkah kalian membaca sebuah cerita lucu sekaligus mengandung kritik
atas fenomena sosial yang terjadi di masyarakat? Teks seperti itu disebut
dengan anekdot. Di balik humor atau kelucuan yang ditampilkan, anekdot
memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada
khalayak ramai. Oleh karena itu, isi cerita sebuah anekdot harus mengangkat
tema atau masalah yang benar-benar terjadi dan dirasakan masyarakat.
Rubrik
penilaian
Kunci jawaban
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
) Evaluasi berisi komentar terhadap isi atau pesan dari fenomena yang
telah diceritakan.
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat sebagai
ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Komplikasi berisi masalah yang dihadapi tokoh.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran : proses, cara,
perbuatan menawari atau menawarkan
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Membaca
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks anekdot.
Untuk siswa :
handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks
Pembelajaran deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk
mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari
teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta membandingkan denganisi teks.
Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks anekdot
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks anekdot
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Meminta perwakilan siswa untuk menceritakan kisah lucu atau lawakan tunggal dan bersama-sama
Pemantik mengidentifikasi struktur teksnya.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3 DAN 4
Pendahuluan 36. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
37. Memeriksa kehadiran siswa.
38. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
39. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
40. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
41. Guru menyampaikan materi terkait pentingnya mencari
informasi faktual sebagai dasar dalam menyampaikan kritik yang
dimulai dengan mengidentifikasi fakta dan opini yang terdapat
pada teks.
42. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran
dan metode penilaian yang digunakan.
43. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok asal yang terdiri dari
tiga anggota. Setiap siswa dalam kelompok mendapat tiga nomor
yang berbeda: 1, 2, dan 3.
Kegiatan inti a. Kelompok 1 mengidentifikasi informasi yang terdapat pada komik
“Ponsel Mencandu”, kelompok 2 mengidentifikasi informasi pada
teks berita “Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel”, dan
kelompok 3 menelaah informasi pada berita “Pasien Anak Kecanduan
Ponsel Bertambah di RS Jiwa Solo”.
b. Siswa kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan informasi yang
mereka dapatkan dari tiga teks tersebut menggunakan tabel 2.3
pada buku siswa.
c. Secara bergiliran, perwakilan kelompok menyampaikan hasil
diskusinya.
d. Siswa mendapatkan tanggapan dari siswa lain.
e. Siswa dan guru menyimpulkan jawaban dan mengaitkannya dengan
materi yang disampaikan di awal.
f. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait latihan yang sudah dikerjakan
Penutup 18. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.
19. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
20. Guru memberikan pertanyaan refleksi tentang apa saja yang
telah dipelajari dan bagian-bagian mana saja yang belum dikuasai
agar dapat menemukan solusinya.
21. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk
pertemuan berikutnya.
22. Guru mengajak peserta didik berdoa dan menutup pembelajaran.
L. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelaj
M. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan membaca teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks anekdot
Lembar Kerja Bandingkanlah informasi pada komik dan berita-berita di atas. Kemudian isilah tabel 2.3! ( buku paket siswa )
Pserta Didik
(LKPD)
1
Lembar Kerja
Perhatikanlah beberapa pertanyaan berikut. Tentukan mana
Pserta Didik
(LKPD) pertanyaan yang merupakan pertanyaan retoris!
2
a. Apakah benda itu bisa terbang?
b. Kamu mau tersesat?
c. Siapa sih yang ingin jadi guru matematika?
d. Memangnya kita bisa hidup tanpa makan dan minum selamanya?
e. Mengapa kita harus berbuat baik?
f. Apakah anak itu menyayangi ibunya?
g. Apa cukup membeli pakai daun?
h. Siapa sih yang mau miskin selamanya?
Rubrik Rubrik Penilaian LKPD 1 :
penilaian
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat
sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya yang
mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran : proses, cara,
perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membujuk secara halus
(supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menulis
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks anekdot.
Model Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang tidak harus diselesaikan pada satu pertemuan
Pembelajaran
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulisuntuk berbagai
Pembelajaran tujuansecaralogis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu
menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkanhasil tulisan di media cetak maupun digital
Tujuan 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian teks eksposisi laporan
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menetukan struktur teks eksposisi laporan
3. Peserta didik dapat mengidentifiksi langkah-langkah dalam menulis teks eksposisi laporan
4. Peserta didik dapat menulis teks eksposisi laporan berdasarkan hasil sebuah penelitian sederhana
atau peristiwa yang terjadi (fenomena sosial)
5. Peserta didik dapat membuat teks anekdot dalm bentuk komik potongan (comic strip)
berdasarkan informasi dari hasil penelitian atau peristiwa yang terjadi (fenomena sosial)
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Mengajak siswa untuk mengubah komik pada kegiatan pemantik sebelumnya menjadi cerita berbentuk
Pemantik paragraf.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5 DAN 6
Pendahuluan 44. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
45. Memeriksa kehadiran siswa.
46. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
47. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
48. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
49.
Kegiatan inti a. Siswa diajak untuk menjawab pertanyan esensial terkait
tema yang diberikan guru.
b. Siswa menentukan topik penelitian berdasarkan jawaban-
jawaban pertanyaan esensial. Siswa diarahkan untuk memilih
topik yang ada di sekitar kehidupan mereka.
c. Siswa menyusun rancangan rencana proyek yang berisi
tujuan penelitian, target responden, daftar pertanyaan,
teknik pengambilan data, pembuatan instrumen, dan
penentuan jadwal kegiatan. Siswa dapat menggunakan
tabel
2.4 pada buku siswa untuk merancang hal tersebut
d. Siswa melakukan pengumpulan data dengan menggunakan
instrumen yang telah disusun (angket/wawancara).
e. Siswa mengolah data yang didapat menjadi sebuah
teks eksposisi laporan atau infografik.
f. Siswa mendapat masukkan terkait isi dan teknis penulisan
dari guru.
g. Siswa merevisi tulisannya sesuai masukkan yang diberikan
guru.
h. Siswa memajang hasil tulisannya di meja agar siswa lain
dapat memberi masukkan atau komentar.
Penutup 23. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait proyek yang sudah
dikerjakan.
24. Siswa bertanya atau menyampaikan pendapat.
25. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.
26. Guru menutup pembelajaran.
Asesmen Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan membaca teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, anekdot merupakan salah satu
cara untuk menyampaikan kritik terkait fenomena sosial yang terjadi.
Agar kritik yang disampaikan bertanggung jawab, siswa harus memiliki
data atau informasi yang valid terkait fenomena yang diangkat ke dalam
teks.
a. Tentukan topik fenomena sosial yang akan digali lebih dalam. Pilihlah
topik yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
kebiasaan membaca di sekolah.
b. Tentukan siapa atau apa yang akan menjadi responden atau
sumber data penelitian, Siswa dapat memilih teman-teman, keluarga,
atau orang lain di sekitarnya sebagai responden sesuai dengan topik
yang diangkat. Semakin banyak responden penelitian, semakin valid
hasil
penelitiannya.
c. Rumuskan hal-hal yang ingin diketahui dari topik yang dipilih dalam
bentuk pertanyaan. Contoh pertanyaan yang dapat dibuat adalah,
berapa jam yang kalian habiskan untuk membaca buku dalam sepekan?
Buku apa saja yang kalian baca? Hal apa saja yang jadi pertimbangan
kalian dalam memilih buku bacaan?
d. Tentukan cara pengambilan data. Apakah survey akan dilakukan
dengan menyebarkan angket isian atau berupa wawancara.
e. Kumpulkan data sesuai dengan cara pengambilan data yang telah
dipilih.
f. Olah data yang telah didapat. Siswa dapat mengolah data dengan
menggunakan persentase, misalnya berapa persen yang menjawab A,
B, atau C.
g. Sajikan data kalian dalam bentuk teks eksposisi laporan. Teks disajikan
dengan struktur sebagai berikut:
1) Pernyataan pendapat
Tuliskan pendapat penulis terhadap topik yang akan dibahas.
Sampaikan pula pendapat penulis mengenai alasan pemilihan topik
sehingga penting untuk dibahas.
2) Argumen/hasil penelitian
Sampaikan hasil penelitian dengan jelas. Penulis juga dapat
menampilkan tabel, grafik, atau diagram untuk menunjukkan data
yang diperoleh.
3) Penegasan ulang/simpulan
Sampaikan simpulan atau penegasan pendapat penulis terhadap hasil
yang sudah dibahas.
Selain dalam bentuk tulisan atau lisan, anekdot juga dapat disampaikan
melalui grafis atau gambar, salah satunya melalui komik. Di bagian
sebelumnya, siswa sudah melihat beberapa contoh komik yang memuat
unsur humor sekaligus kritik.
Ada berbagai jenis komik, salah satu yang sering digunakan adalah
komik potongan atau comic strip. Komik ini biasanya terdiri atas empat
panel (dapat kurang atau lebih) bukan berbentuk buku. Panel adalah satu
bingkai atau kotak pada komik yang berisi satu adegan saja.
Pada kegiatan sebelumnya, siswa sudah melakukan penelitian
sederhana dan menuangkannya dalam bentuk teks eksposisi laporan.
Gunakanlah hasil penelitian tersebut sebagai bahan untuk menyampaikan
kritik sosial dalam bentuk komik potongan. Ikutilah langkah-langkah
berikut untuk membuat komik potongan.
a. Tentukanlah cerita yang akan kalian tuangkan dalam komik tersebut.
Contoh: Penggunaan Masker untuk Semua
Pada suatu hari seorang ibu dan anaknya yang masih kecil pergi
berbelanja ke toko buku untuk membeli perlengkapan prakarya. Tibatiba sang anak melihat petugas razia
masker. Semua pengunjung pasar
harus menggunakan masker karena sedang terjadi penyebaran virus
yang berbahaya. Pada saat itu, sang ibu sudah memakai masker tetapi
sang anak tidak. Ia berpikir bahwa masker hanya wajib digunakan oleh
orang dewasa. Namun, sang anak menimpali, “memangnya virus tidak
menyerang anak kecil?”
Sang ibu pun mencari cara agar anaknya tidak di razia. Saat melihat
isi tas belanjaan mereka, sang ibu pun mendapat ide untuk menggunakan
solatip sebagai masker untuk anaknya. Ia berpikir bahwa itu adalah ide
yang solutif.
Ketika mereka bertemu petugas razia, petugas razia kaget dan
menegur ibu tersebut. Petugas menyampaikan bahwa masker wajib
dipakai oleh orang dewasa maupun anak-anak
b. Ubahlah cerita yang siswa miliki ke dalam naskah komik. Karena panel
yang akan digunakan terbatas, maka siswa harus memilih adeganadegan inti dalam cerita tersebut.
Berikut ini merupakan format skenario naskah komik yang diambil dari contoh cerita di atas.
Rubrik
penilaian
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa dalam menggarap data
kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kata dan kalimat
sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pihak lainnya yang
mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawaran : proses, cara,
perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membujuk secara halus
(supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MEYAMPAIKAN KRITIK LEWAT SENYUMAN
(ANEKDOT)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Berbicara
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi
Peserta Didik teks LHO.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk
Pembelajaran tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara
secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu
mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks
fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 1. Peserta didik dapat menentukan langkah-langkah dalam menyusun teks lawakan tunggal
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menyusun teks naskah lawakan tunggal berdasarkan langkah-langkah yang telah
ditentukan
3. Peserta didik dapat menampilkan lawakan tunggal dengan memperhatikan kesantunan dalam
berbicara dan sikap
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks anekdot melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
anekdot, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Mengajak siswa untuk mengubah komik pada kegiatan pemantik sebelumnya menjadi cerita berbentuk
Pemantik paragraf.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
Pembelajaran video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7 DAN 8
Pendahuluan 50. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
51. Memeriksa kehadiran siswa.
52. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik
hari ini. (kompetensi sosial emosional)
53. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
54. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
Kegiatan inti a. Siswa mempelajari istilah yang terdapat dalam naskah lawakan Diskusi, penugasan
tunggal.
b. Siswa diberi rambu-rambu terkait video lawakan tunggal yang
pantas untuk dibuat.
c. Siswa diarahkan untuk mencari referensi contoh-contoh video
lawakan tunggal dari berbagai sumber.
d. Siswa diminta menyusun naskah lawakan tunggal.
e. Siswa menampilkan lawakan tunggal yang dibuat.
f. Selama presentasi, siswa diminta juga untuk mengamati cara
presentasi temannya secara umum.
g. Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas tentang cara
presentasi yang dilakukan oleh siswa.
Penutup 27. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait proyek yang sudah
dikerjakan.
28. Siswa bertanya atau menyampaikan pendapat.
29. Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran.
30. Guru menutup
pembelajaran. 31.
Asesmen N. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
O. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
P. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks anekdot melalui kegiatan membaca teks anekdot
lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks anekdot yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar Cara menyusun naskah lawakan tunggal
2. Punch
Punch atau punchline merupakan bagian yang mengandung unsur
humor dan seharusnya mengundang tawa penonton. Pada bagian ini,
komika menyajikan kejutan atau reaksi terhadap set up yang diberikan.
Punch disebut juga sebagai pembelok pikiran penonton karena berisi
sesuatu yang di luar kewajaran atas set up yang diberikan. Pada teks
anekdot, punch berfungsi sama dengan reaksi.
Contoh:
Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu tamasya. Dari pagi
sampai sore dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain
nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.
3. Bit
Sepasang kesatuan set up dan punch yang membahas satu subtema
disebut dengan bit. Sebuah naskah terdiri dari beberapa bit yang saling
berkaitan. Bit merupakan bagian kecil dari naskah lawakan tunggal.
Contoh:
Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja,
menurut dia itu tamasya. Dari pagi sampai sore dia anteng nyusun lego,
pakai batu bata. Kalau orang lain nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot,
anak saya jadi pos ronda.
4. Rule of three
Rule of three merupakan sebuah cara untuk mengundang tawa
penonton. Rule of three digunakan melalui penyampaian tiga hal atau
contoh sesuatu, tetapi contoh yang ketiga berupa hal yang lucu atau
punch. Contoh ketiga berisi hal yang tidak terduga, tetapi tetap masih
berkaitan dengan contoh sebelumnya.
Contoh:
Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak, tiap
hari naik lift.”
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MENYUSURI NILAI DALAM CERITA ZAMAN
(HIKAYAT)
INFORMASI UMUM
Satuan
Pendidik DK PRIMA
an
Nama
Penyusu MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
n
Kelas X
Fase E
Alokasi
4 X 45 menit
waktu
Elemen Menyimak
Tema
Teks Hikayat
/bab
Sub tema Menyimak teks hikayat
Kompete Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula teknik
nsi Awal berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks hikayat.
Sarana laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
dan
Prasaran
a
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat materi teks
Peserta hikayat.
Didik
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelaj Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
aran
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan,
Pembelaj
arahan atau pesan yangakurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog,
aran
dialog, dan gelarwicara.
Pemaha Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
man memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks
Bermakn hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
a
Persiapa Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti teks/bacaan,
n video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
Pembela
jaran
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 DAN 2
Pendahul 55. Guru mengucapkan salam, menyiapkan siswa, berdoa Diskusi, penugasan
uan bersama sebelum memulai pembelajaran. (religius)
56. Memeriksa kehadiran siswa.
57. Guru bertanya tentang keadaan dan perasaan peserta didik hari ini.
(kompetensi sosial emosional)
58. Guru memotivasi siswa untuk tetap semangat mengikuti
pembelajaran dan menyanyikan lagu “Pelajar Pancasila”.
59. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan siswa.
60. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal
siswa terkait materi cerpen yang pernah dipelajari dan
mengaitkannya dengan hikayat. Siswa diajak untuk merumuskan
pengertian hikayat dari beberapa sumber informasi yang diberikan.
61. Guru menyampaikan garis besar kegiatan pembelajaran dan metode
penilaian yang digunakan.
R. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
S. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengaya Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks negosiasi
an lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan
berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai media lain
untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan pengulangan
materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi a. Pengertian Hikayat
ajar Kata hikayat diturunkan dari kata bahasa Arab “haka” yang mempunyai
arti: menceritakan, menirukan, mewartakan, menyerupai, berkata, meneruskan, dan melukiskan (Baried,
Baroroh St. dkk., 1985: 9).
Sastra hikayat adalah sastra lama yang ditulis dalam bahasa Melayu.
Sebagian besar kandungan ceritanya berkisar dalam kehidupan istana,
unsur rekaan merupakan ciri yang menonjol dan pada lazimnya mencakup
bentuk prosa yang panjang (Baried, Baroroh St. dkk., 1985: 9).
Hikayat adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa. Prosa
berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan,
historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu. Prosa dibaca untuk pelipur
lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/hikayat)
Kunci 1. Contoh kunci jawaban: Sifat Datu Mabrur yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dari kutipan
jawaban teks di atas adalah sifat gigih dan pantang menyerah dalam mencapai tujuan yang ingin diraih. Hal
tersebut terlihat dari penggambaran suasana yang tidak menyenangkan, tetapi tetap dilalui oleh Datu
Mabrur.
2. Contoh kunci jawaban: Ia merasa marah karena dirinya terluka. Ia merasa malu karena ia kalah dalam
pertempuran. Ia merasa takut karena berhasil dikalahkan oleh Datu Mabrur.
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Pustaka Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Mengetahui,
Kepala DK PRIMA Guru Mata Pelajaran
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Membaca
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
hikayat.
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks hikayat.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
Pembelajaran dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau
pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan
sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan denganisi teks.
Tujuan 4. Peserta didik dapat mengidentifikasi karakteristik dan plot dalam teks hikayat
Pembelajaran 5. Peserta didik dapat menentukan perbedaan karakteristik dan plot pada hikayat dan
cerita pendek
6. 10.32 Peserta didik dapat menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis
teks hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menanyakan kepada siswa tentang tokoh favorit mereka, baik dalam cerpen, novel, maupun film.
Pemantik
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3 DAN 4
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar a. Perbedaan Karakterisasi dan Plot pada Hikayat dengan Cerpen
Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang mempunyai
tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anakanaknya supaya jangan berkawan
dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-anaknya tentang
seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar.
Alur yang digunakan pada hikayat adalah alur maju, berbeda dengan
cerpen yang lebih variatif.
Hikayat sebagai bagian dari cerita rakyat tentu tidak lepas dari kehidupan
masyarakat. Melalui kehidupan yang diangkat dalam cerita, hikayat menyajikan
tak hanya hiburan, tetapi juga nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil hikmahnya
oleh pembaca. Nilai-nilai tersebut dapat kita lihat dari pola tingkah laku, pola
berpikir, dan sikap-sikap tokoh dalam cerita, baik yang dideskripsikan dalam
cerita maupun yang dinarasikan dalam ucapan-ucapan tokoh.
1. Nilai budaya memuat konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebuah masyarakat mengenai
hal-hal yang mereka anggap amat mulia.
2. Nilai pendidikan adalah nilai yang berkaitan dengan semangat atau kemauan seseorang untuk terus
belajar secara sadar
3. Nilai religius merupakan nilai yang mengikat manusia dengan Pencipta alam dan seisinya.
4. Nilai moral merupakan suatu penggambaran tentang nilai-nilaikebenaran, kejujuran, dan ajaran
kebaikan tertentu yang bersifat praktis.
5. Nilai sosial berkaitan erat dengan hubungan individu dengan individu lainnya dalam satu kelompok.
Lembar Kerja Identifikasikanlah karakterisasi dan plot pada teks “Hikayat Si Miskin” menggunakan tabel yang
Pserta Didik
disediakan! ( Buku siswa hal, 60-62)
(LKPD)
1
Setelah kalian membaca cerita dan mengisi tabel tersebut, jawablah pertanyaan ini.
a) Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk digambarkan karakternya? Jika
tidak, tokoh mana yang mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasan jawabanmu!
b) Apakah ada keterkaitan antara karakter tokoh dan cara mereka menyelesaikan masalah? Mengapa?
c) Apa yang akan terjadi jika Si Miskin tidak jujur menyampaikan kepada istrinya bahwa mempelam
yang didapatnya pertama kali dari pasar? Apakah hal tersebut akan sangat memengaruhi cerita?
d) Apakah kalian setuju dengan sikap istri si Miskin yang menolak mempelam yang dibawa
suaminya dari pasar? Mengapa?
e) Jika kalian menjadi Si Miskin apakah kalian akan melakukan hal yang sama saat diminta istrinya
meminta mempelam Raja? Jelaskan alasan jawabanmu!
Identifikasikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam teks “HikayatSa-ijaan dan Ikan Todak” dengan
menggunakan tabel yang telah diberikan!
Lembar Kerja
Pserta Didik
(LKPD)
2
Rubrik
penilaian
Kunci jawaban LKPD 1 : Mengidentifikasi karakterisasi dan plot dalam teks hikayat
1) Apakah setiap tokoh memiliki porsi yang sama dalam cerita untuk
digambarkan karakternya? Jika tidak, tokoh mana yang
mendapatkan porsi lebih banyak? Jelaskan alasan jawabanmu!
Jawaban:
Tidak, tokoh utama yang biasanya dijadikan judul dalam teks
hikayat memiliki porsi yang lebih banyak.
Atau
Ya, tokoh antagonis dan protagonis mendapat porsi yang sama.
LKPD2:
Identifikasikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam teks “HikayatSa-ijaan dan Ikan Todak”
Glosarium antagonis/an·ta·go·nis/ n 1 orang yang suka menentang (melawan dan sebagainya); 2 Dok dua macam
obat atau racun yang mempunyai khasiat berlawanan sehingga dapat menghilangkan atau mengurangi
khasiat masing-masing; 3 Sas tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama;
tokoh lawan
fiksi/fik·si/ n 1 Sas cerita rekaan (roman, novel, dan sebagainya); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan
kenyataan: nama Menak Moncer adalah nama tokoh -- , bukan tokoh sejarah; 3 pernyataan yang hanya
berdasarkan khayalan atau pikiran
hikayat/hi·ka·yat/ n karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan
silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur
lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta, misalnya -- Hang Tuah; --
Perang Palembang; -- Seribu Satu Malam;
karakter n 1 tabiat; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan
yang lain; watak; 2 Komphuruf, angka, ruang, simbol khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan
papan ketik berkarakter vmempunyai tabiat; mempunyai kepribadian; berwatak: anak itu ~ aneh.
moral nilai etik;
keagamaan konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada
beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan
pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan;
-- budaya konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan
manusia;
-- etik nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan
dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan
protagonis/pro·ta·go·nis/ n 1 Sas tokoh utama dalam cerita rekaan; 2 penganjur suatu paham;
tokoh1/to·koh/ n 1 rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis: -- bulat seperti uang ringgit; pesawat
terbang yang baru dibeli itu sama -- nya dengan B-25; 2 bentuk badan; perawakan: melihat -- badannya,
banyak orang menyangka ia adalah seorang pegulat; 3 ki orang yang terkemuka dan kenamaan (dalam
bidang politik, kebudayaan, dan sebagainya): ia adalah seorang -- politik yang disegani; 4 Sas pemegang
peran (peran utama) dalam roman atau drama;
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MENYUSURI NILAI DALAM CERITA ZAMAN
(TEKS HIKAYAT)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menulis
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
hikayat.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks hikayat.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau pesan tertulisuntuk
Pembelajaran berbagai tujuansecaralogis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menulis teks eksposisihasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta
didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta
didik mampu menerbitkanhasil tulisan di media cetak maupun digital
Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi konjungsi urutan waktu yang terdapat dalam teks hikayat
Pembelajaran 2. Menentukan kalimat majas yag digunakan dlam teks hikayat
3. Peserta didik dapat menyusun sebuah cerita pendek berdasarkan nilai-nilai yang terkandung
dalam hikayat
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis
teks hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menanyakan kepada siswa tentang tokoh favorit mereka, baik dalam cerpen, novel, maupun film.
Pemantik
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5 DAN 6
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar a. Konjungsi Urutan Waktu
Sebagai teks yang menggambarkan sebuah alur cerita, hikayat dan
cerpen tidak dapat lepas dari penggunaan konjungsi urutan waktu.
Konjungsi urutan waktu digunakan untuk menyatakan urutan sebuah
kejadian berdasarakan waktu terjadinya, baik itu sebelumnya, saat,
maupun setelahnya. Perbedaan konjungsi yang digunakan antara hikayat
dan cerpen terdapat pada bahasa yang digunakan. Hikayat menggunakan
konjungsi urutan waktu berupa kata-kata arkais. Adapun cerpen banyak
menggunakan kata populer. Perhatikanlah tabel berikut.
Pemilihan konjungsi sangat menentukan koherensi atau kepaduan antarkalimat maupun antarparagraf
dalam cerita. Perhatikan kutipan cerpen berikut.
Bandingkan jika dua konjungsi urutan waktu pada cerita tersebut diubah seperti berikut.
Hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan konjungsi waktu adalah frekuesinya. Jangan terlalu
banyak menggunakan konjungsi urutan waktu pada satu paragraf. Penggunaan yang terlalu sering,
apalagi kata yang sama, akan membuat cerita yang ditulis menjadi “kekanak-kanakan”. Bandingkanlah
dua penggalan cerita berikut.
b. Majas
Majas atau gaya bahasa sangat erat kaitannya dengan cerita fiksi untuk menambahkan keindahan cara
penyampaian cerita. Beberapa majas yang sering kali
digunakan baik dalam hikayat maupun cerpen adalah sebagai berikut:
1) Antonomasia
Antonomasia adalah majas yang menyebut seseorang berdasarkan ciri
atau sifatnya yang menonjol.
Contoh:
1. Hatta beberapa lamanya maka isteri si Miskin itupun hamillah tiga
bulan lamanya.
2. Tak tahu mengapa, saat itu aku mengucapkan terima kasih pada
perempuan tua itu.
2) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang menyatakan benda mati sebagai sesuatu
yang seolah-olah hidup layaknya manusia.
Contoh:
1. Samar-samar nyanyian jangkrik terdengar di sampingku.
2. Angin menyambar wajahku.
3) Metafora
Metafora adalah majas yang menggunakan kata pembanding untuk
mewakili hal lain atau bukan yang sebenarnya. Mulai dari bandingan benda
fisik, sifat, ide, atau perbuatan lain.
Contoh: Seperti biasa, setibaku di istana tuaku, perempuan tua
menyambutku dengan hangat.
4) Simile
Majas simile adalah majas yang membandingkan suatu hal dengan hal
lainnya menggunakan kata penghubung atau kata pembanding. Kata
penghubung atau kata pembanding yang biasa digunakan antara lain:
seperti, laksana, bak, dan bagaikan.
Contoh: “Kamu tidur seperti kerbau,” canda ibu.
5) Hiperbola
Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung pernyataan dengan
cara melebih-lebihkan sesuatu dari yang sebenarnya.
Contoh:
1. Seraya berkata kepada suaminya, “Adapun akan emas ini sampai
kepada anak cucu kita sekalipun tiada habis dibuat belanja.”
2. Aku tak dapat berbicara, tanganku dingin bak es yang keluar dari
freezer
Lembar Kerja
Pserta Didik
(LKPD)
1
Lembar Kerja Buatlah sebuah cerpen yang terinspirasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam cerita “Hikayat Si Miskin
Pserta Didik
(LKPD)
2
Rubrik
penilaian
Rubrik PenilaianPenulisan cerpen yang terinspirasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam cerita
“Hikayat Si Miskin” (LKPD2)
Kunci jawaban LKPD 1 :
Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja dan ratu dari kayangan
yang mendapat hukuman dari Batara Indera. Mereka dibuang ke
negeri antah-berantah menjadi orang miskin. Tidak ada satu pun
orang di negeri itu yang menyukainya. Setiap kali mereka mengemis
di pasar dan perkampungan, mereka dipukuli dan diusir hingga
mereka pun pergi ke hutan. Di hutan, mereka hidup dengan
memakan dedaunan, buah-buahan, bahkan kayu-kayu.
“Bagaimana mungkin aku dapat mendapatkannya, istriku? Mengemis sedikit saja, kita sudah diusir,”
kata si Miskin kepada istrinya yang
masih merengek seperti anak
kecil.
LKPD 2:
Jawaban disesuaikan dengan teks yang dibuat siswa.
Glosarium koherensi/ko·he·ren·si/ /kohérénsi/ n 1 tersusunnya uraian atau pandangan sehingga bagian-
bagiannya berkaitan satu dengan yang lain; 2 Sas keselarasan yang mendalam antara bentuk dan isi
karya sastra; 3 Ling hubungan logis antara bagian karangan atau antara kalimat dalam satu paragraf; 4
Kim daya tarik antara molekul untuk menghindarkan terpisahnya bagian apabila ada kekuatan dari luar.
konjungsi/kon·jung·si/ n 1 Ling kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa, dan antarkalimat; 2 Astron pertemuan atau papasan semu antara dua benda angkasa
atau lebih dalam derajat rasi yang sama;
-- koordinatif Ling konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama, misalnya dan,
tetapi, atau;
-- subordinatif Ling konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau
menghubungkan bagian dari kalimat subordinative
metafora/me·ta·fo·ra/ /métafora/ n Ling pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang
punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
personifikasi/per·so·ni·fi·ka·si/ n pengumpamaan (pelambangan) benda mati sebagai orang atau
manusia, seperti bentuk pengumpamaan alam dan rembulan menjadi saksi sumpah setia; simile/si·mi·le/
/similé/ n majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki
berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit dengan kata
seperti, bagai, laksana
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR
TEKS MENYUSURI NILAI DALAM CERITA ZAMAN
(TEKS HIKAYAT)
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen BERBICARA
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Memahami pula
Awal teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami pengertian dan karakteristik teks
hikayat.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam berkonsentrasi saat
Peserta Didik materi teks hikayat.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan
Pembelajaran untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan
gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan
sesuai dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif
dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara
kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 1. Peserta didik dapat menulis gagasan, pikiran, pandangan, pesan, dan arahan untuk berbagai tujuan
Pembelajaran dalam bentuk teks fiksi (teks narasi)
2. Peserta didik menyajikan teks narasi dalam bentuk monolog secara runut dan kreatif
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks hikayat melalui berbagai aktivitas pembelajaran, siswa dapat
Bermakna memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis
teks hikayat, dan mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan Menampilkan video gerak henti atau drama yang diangkat dari cerpen.
Pemantik
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran, seperti
Pembelajaran teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7 DAN 8
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks LHO melalui kegiatan menyimak teks
negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui
kegiatan berkelompok. Hasil diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan dan
pengulangan materi dengan membaca teks LHOi yang lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
LAMPIRAN
Materi ajar Sistematika penyajian cerita lisan
a. salam;
b. perkenalan diri;
c. penyampaian informasi umum atau sinopsis cerita yang akan
disampaikan;
d. menyampaikan cerita dengan menarik;
e. mengajak audiensi untuk menyimpulkan nilai moral yang
terdapat dalam cerita;
f. salam penutup.
Video gerak henti adalah salah satu teknik animasi untuk membuat
objek yang dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak dengan
sendirinya. Objek tersebut digerakkan sedikit demi sedikit pada
setiap frame yang akan difoto. Ikutilah langkah-langkah berikut
untuk membuat video gerak henti dari cerita pendekmu.
1. Buatlah papan cerita (storyboard) sederhana dengan memuat
alur kejadian yang akan difoto dan narasi yang akan direkam
untuk setiap adegannya. Perhatikan contoh papan cerita berikut.
Gambar latar adalah gambar yang tidak perlu digerakkan pada
satu adegan. Gambar bergerak adalah gambar yang harus
digerakkan secara perlahan pada setiap kali pengambilan
gambar agar cerita tampak hidup.
2. Siapkanlah objek yang akan difoto. Kalian dapat menggunakan
gambar, potongan huruf atau boneka.
Sebagai contoh, pada bagian pertama papan cerita di atas,
kalian harus menyiapkan potongan huruf yang merangkai
frasa “Tarian Pena” dan sebuah gulungan kertas yang
bertuliskan “Virginia C. C. Pomatow”.Pada bagian kedua,
kalian harus menyiapkan gambar pemandangan jalan di
sebuah desa, anak perempuan berseragam SMA, dan matahari
yang bersinar terik.
3. Siapkanlah kamera yang akan digunakan untuk mengambil
gambar. Kalian dapat menggunakan kamera di telepon
pintar atau kamera lainnya.
4. Foto satu per satu adegan. Buatlah adegan transisi agar
gerakan pada video lebih halus.
5. Rekamlah narasi video menggunakan alat perekam di telepon
pintarmu.
6. Rangkailah satu per satu foto yang telah diambil sehingga
menjadi cerita yang utuh. Buatlah menggunakan aplikasi
pengolah video yang kalian miliki, baik di telepon
pintarmu maupun di komputer. Tambahkan rekaman
suara kalian. Cocokkan antara suara narasi dan adegan.
Selamat Berkreasi!
Lembar Kerja Presentasikanlah cerpen yang sudah kalian buat menggunakan media
Pserta Didik
(LKPD) yang tepat!
1
Rubrik
penilaian
Rubrik penilaian penyajian cerpen
Glosarium
foto/fo·to/ n 1 potret: -- nya dimuat di dalam surat kabar; 2 ki gambaran; bayangan;
pantulan: ragam ilmiah seakan-akan -- kegiatan pikiran;
-- finis alat perekam gambar yang ditempatkan pada sisi tertentu yang mengarah ke garis finis;
-- jarak jauh telefoto;
-- licin Kom foto yang dicetak berkilat agar menghasilkan reproduksi yang lebih tajam untuk siaran
pers;
kamera/ka·me·ra/ /kaméra/ n kotak kedap sinar yang dipasang dengan lensa yang menyambung
pada lubang lensa tempat gambar (objek) yang direkam dalam alat yang pekat cahaya; alat potret;
-- film kamera khusus untuk membuat film;
-- televisi kamera yang digunakan untuk mengambil objek-objek yang akan disiarkan melalui
televisi;
-- otofokus kamera yang mampu membidik sasaran gambar tertentu dengan tepat; kamisol;
-- saku kamera berukuran kecil yang dapat dimasukkan ke dalam saku dan sangat mudah digunakan
rekam/re·kam/ n 1 bekas atau kesan dari sesuatu yang diucapkan; bekas yang dituliskan (seperti garis-
garis atau gambar berwarna pada kain, garis-garis berwarna pada kain tenun, huruf, tanda, yang diterakan
pada kopor, cetakan stensil); 2 sulam (suji) dengan warna yang lain (dengan benang emas); 3 alur-alur
bunyi (suara) pada piringan hitam; 4 alur-alur (magnetik) pada piringan (atau pita kaset) yang dapat
menghasilkan bunyi dan/atau gambar;
-- kesehatan rekaman mengenai kesehatan pasien;
-- medis rekaman mengenai hasil pengobatan terhadap pasien;
video /vi·deo/ /vidéo/ n 1 bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi; 2 rekaman
gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan
Pustaka Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Penyusun
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menyimak
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
Awal berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik teks negosiasi.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode diskusi terintegrasi pembelajaran
berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi
Pembelajaran berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelarwicara.
Tujuan 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik teks negosiai
Pembelajaran 2. Menganalisis informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, atau pesan dalam
teks negosiasi berbentuk dialog secara akurat, kritis, dan reflektif
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi,
menemukan informasi pada sumber pendukung, menulis teks negosiasi, dan
mempresentasikan teks dengan baik
Pertanyaan 1. Apa yang kalian ketahui tentang kegiatan negosiasi?
Pemantik 2. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi?
3. Apa ciri-ciri atau karakteristik teks negosiasi?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam
pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 DAN 2
Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
Pengayaan Peserta didik diberi tugas Siswa dapat lebih memahami teks negosiasi melalui
kegiatan menyimak teks negosiasi lainnya dengan menjawab pertanyaan yang
sama. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan berkelompok. Hasil
diskusi dapat dipresentasikan di depan kelas atau dipublikasikan di berbagai
media lain untuk persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca teks negosiasi yang lain dan
mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
45. Apakah kegiatan
1. Tuliskan 3 hal yang kamu pembelajaran terlaksana
pelajari! sesuai dengan direncanaakan?
2. Tuliskan apa yang belum kalian 46. Bagaimana partisipasi peserta
pahami pada materi didik dalam kegiatan
pembelajaran hari ini! pembelajaran?
3. Tuliskan perasaanmu setelah 47. Apa saja kekurangan dan
kegiatan pembelajaran hari ini! kelebihan dalam kegiatan
pembelajaran yang sudah
terlaksanakan?
48. Bagaimanakah tanggapan peserta
didik atas kegiatan pembelajaran
yang sudah
dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar a. Teks Negosiasi
Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai
kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonseia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-
menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya. Teks negosiasi juga
bisa disebut sebagai teks yang di dalamnya berisi proses untuk mencapai suatu
perjanjian atau kesepakatan antara kedua belah pihak untuk memenuhi kepuasan
pihak yang bersangkutan dalam elemen tertentu seperti kerjasama dan kompetisi.
3.
No. Keberhasilan Negosiasi Bukti dalam
Teks
7. ....
Kunci jawaban 1) Rudi dan ayah. Rudi ingin dibelikan laptop baru oleh ayah. Ayah ingin
Rudi belajar sungguh-sungguh dan mengajari Wati menggunakan laptop.
2) Rudi meminta dibelikan laptop baru karena tugas kuliahnya semakin
banyak dan membutuhkan banyak aplikasi untuk menyelesaikannya,
sementaralaptop Rudilambat.Selainitu,laptopRudisudahcukupberumur.
Karena itu, laptopnya tidak lagimendukung untuk belajar desain 3D.
3) Jawaban alternatif: Ya. Alasan-alasan yang diajukan sudah cukup tepat
karena didasarkan atas situasi dan kondisi yang terjadi, tidak dibuat- buat,
serta dapat diterima secara logis.
4) Jawaban alternatif: Spesifikasi laptop sudah tidak mendukung untuk
keperluan tugas-tugas kuliah.
5) Jawaban alternatif: Ya, bahasa yang digunakan sudah cukup baik dan
santun sebagaimana percakapan akrab antara ayah dan anak dalam
situasi yang santai di lingkungan keluarga.
6) Ya, Ayah mengabulkan permintaan Rudi karena Rudi menyetujui per-
syaratan yang diajukan ayah.
7) Ada, ayah mengajukan persyaratan agar Rudi belajar sungguh-sungguh
dan janji akan mengajari Rani menggunakan laptop. Selain itu, ayah baru
akan membelikan laptop nanti setelah gajian bulan depan.
8) Ya. Kesepakatannya adalah ayah akan membelikan laptop baru untuk
Rudi setelah gajian, tetapi dengan syarat agar Rudi belajar sungguh-
sungguh dan janji akan mengajari Wati menggunakan laptop.
9) Ya, saling menguntungkan. Rudi mendapatkan laptop baru dan ayah merasa
terbantu karena Rudi berjanji akan mengajari Wati menggunakan laptop.
10) Jawaban alternatif: Adanya penjelasan atau alasan yang mendukung
permintaan, menitikberatkan pada kepentingan bersama, dan memiliki
tujuan praktis. Selain itu, adanya penyelesaian atau kesepakatan yang
menguntungkan kedua belahpihak.
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian
lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam
membentuk kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis
teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih
dengan pihak lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;
Penawaran : proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat
membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd, S.Pd., M.Pd
Penyusun
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) metode Grup Investigasi dan metode tebak kata
terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Membaca dan Memirsa : Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan,
Pembelajaran pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon,
eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasi
informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati,
dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif.
Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan kualitas data
serta membandingkan denganisi teks.
Tujuan 1. Peserta didik dapat menentukan akurasi dan kualitas data dalam teks
Pembelajaran negosiasi dengan menggunakan informasi pada teks deskripsi sebagai
pembanding
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi informasi berupa penjelasan makna
kata dengan menggunakan sumber pedukung
3. Peserta didik dapat menentukan struktur teks negosiasi
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan
informasi pada sumber pendukung, menulis teks negosiasi, dan mempresentasikan teks
dengan baik
Pertanyaan Guru dapat menggali pemahaman siswa dengan menanyakan contoh atau
Pemantik bentuk teks deskripsi dan teks negosiasi yang diketahui siswa.
1. Sebutkan contoh teks yang berbentuk deskripsi?
2. Apa perbedaan teks deskripsi dan teks negosiasi?
3. Apakah kalian pernah bernegosiasi dengan menggunakan surat?
4. Apakah kalian pernah membaca teks negosiasi dalam bentuk surat?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran,
Pembelajaran seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3 DAN 4
Kegiatan inti 1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 metode Grup
siswa melalui permainan bagi kelompok. Investigas
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk membaca dan
memahami materi serta mencari informasi lain terkait materi
dari sumber lain.
3. Peserta didik mencari informasi tentang teks negosiasi.
4. Peserta didik juga membaca materi yang disiapkan guru
tentang informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan,
atau pesan dalam teks negosiasi berbentuk dialog.
5. Peserta didik mencermati dengan saksama contoh
deskripsi perusahaan dan surat penawaran.
6. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan teks negosiasi
yang dibaca.
7. Peserta didik mencermati struktur teks negosiasi.
8. Peserta didik menjawab beberapa pertanyaan berkaitan dengan
struktur teks negosiasi tersebut.
9. Siswa menerima lembar kerja terkait tugas yang akan
dikerjakan.
10. Siswa mencermati tugas yang diberikan guru dan
membagi tugas mencari informasi atau jawaban
pertanyaan yang diberikan dalam lembar kerja.
11. Siswa dapat mencari berbagai informasi yang
mendukung dari berbagai sumber, baik cetak, maupun
menggali informasidari narasumberterdekat.Siswa
berkumpul kembali untuk saling menyampaikan hasil
investigasi, mengumpulkan informasi yang didapatkan,
saling menyampaikan pendapat atau tanggapan
terhadap jawaban lembar kerja tersebut.
1. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 4– Metode tebak
5 siswa. kata
2. Setiap kelompok siswa harus bersifat heterogen.
3. Setiap kelompok siswa menerima daftar kata yang
harus mereka cari maknanya di kamus, tesaurus, maupun
ensiklopedia dalam waktu tertentu.
4. Guru juga dapat membuat media pembelajaran seperti puzzle,
teka teki silang, atau permainan tebak kata
5. Siswa berkelompok mengisi tugas yang diberikan guru, yaitu
mencari makna kata dalam kamus, menemukan sinonim,
atau penjelasan kata- kata yang sudah disusun guru dengan
menggunakan kamus, tesaurus, atau ensiklopedia.
6. Guru dapat melakukan pertandingan atau perlombaan
antarkelompok atau secara keseluruhan.
7. Setelah seluruh kelompok tuntas menyelesaikan tugasnya,
guru memberikan penilaian siapa kelompok yang tercepat
atau yang jawabannya paling tepat.
Penutup 1. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban yang
paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
2. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
3. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui link
google formulir).
4. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
5. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen T. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
U. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
V. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)
Pengayaan Peserta didik diberi tugas agar lebih memahami ciri-ciri, struktur, atau bagian-bagian
teks negosiasi dengan melakukan analisis perbandingan dengan teks lainnya untuk
persiapan pembelajaran dipertemuan berikutnya.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca teks negosiasi yang lain dan
mengerjakan tugas yang diberikan.
Dengan hormat,
Kami ingin memperkenalkan perusahaan kami PT Rajin Sukses Kreatif yang
bergerak dalam bidang distributor peralatan kantor. Perlu diketahui bahwa
perusahaan kami telah melakukan kerja sama pengadaan alat-alat kantor
dengan beberapa perusahaan, lembaga, dan institusi terkemuka.
Oleh karena itu, kami bermaksud menyampaikan tawaran kerja sama
dengan PT Tekun Sabar Mandiri dalam hal penyediaan alat-alat kelengkapan
kantor dengan harga yang bersaing. Untuk lebih jelasnya, berikut kami
lampirkan brosur produk alat-alat kantor kami yang telah memenuhi standar
kualitas internasional untuk dijadikan bahan pertimbangannya. Kami sangat
bangga sekiranya PT Lintang Utama dapat menjalin kerja sama yang baik
dengan perusahaan kami.
Demikian surat penawaran ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja
sama yang baik, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kreatif
Cipto Wibisono
Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara penjual dan pembeli di pasar
mempunyai struktur teks sebagai berikut:
1) Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi.
Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.
Contoh: Suatu hari di sebuah pasar tradisional, terdapat sebuah tansaksi jual beli.
2) Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau
permasalahan yang dihadapi.
Contoh: Penjual : “Oh ada Bu. Ini silakan dipilih sendiri.” (sambil mengeluarkan
beberapa pilihan kaos bola).
4) Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar
menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah
kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
Contoh: Penjual : “Kalau segitu saya gak dapet untung dong, Bu. Tambah Rp. 5.000
ya?” Pembeli : “Ya sudah. Ini uangnya.” (sambil memberikan uang).
6) Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak
untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
Contoh: Penjual : “Terima kasih Bu. Gak sekalian sama sepatu bolanya Bu?”
(memberikan sebungkus tas kresek yang berisi kaos). Pembeli : “Sama-sama. Tidak, tadi
sudah beli.” (meninggalkan toko baju)
Lembar Kerja Bacalah tek Deskripsi Perusahaan dan teks Surat Penawaran Perusahaan. Kemudian
Pserta Didik jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
(LKPD) Soal
1 1. Menurut kalian, apa saja perbedaan kedua teks di atas berdasarkan bentuk
dan jenisnya!
2. Menurut kalian, apakah perbedaan kedua teks di atas berdasarkan tujuan
penulisannya?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan harga yang bersaing dalam surat?
4. Pada teks satu dan dua terdapat frase harga kompetitif dan harga bersaing.
Jelaskan apa maksud dari kedua frase tersebut!
5. Apa saja perbedaan informasi tentang perusahaan yang terdapat dalam teks satu
dan teks dua? Jelaskan!
6. Apa saja persamaan informasi tentang perusahaan yang terdapat dalam
teks satu dan dua? Jelaskan!
7. Sebagaisebuahdeskripsiperusahaan,apakahtekstersebuttelahcukup sesuaidan
lengkap?Apabilabelumlengkap,tuliskansaranperbaikannya!
8. Sebagai sebuah deskripsi perusahaan, apakah kalimat-kalimat dalam
teks tersebut telah cukup efektif, jelas, dan mudah dipahami? Apabila
belum, tuliskan saran perbaikannya!
9. Sebagai sebuah surat penawaran, apakah bahasa surat tersebut sudah cukup
baik dan santun? Apabila belum baik dan santun, tuliskan saran
perbaikannya!
10. Sebagai sebuah surat penawaran, apakah isi dan alasan dalam surat tersebut
sudah tepat dan menarik? Apabila belum tepat dan menarik, tuliskan saran
perbaikannya!
11. Setujukah kalian jika surat penawaran tersebut termasuk teks negosiasi?
Jelaskan alasannya!
Tugas
a. Silakan baca kembali teks negosiasi “Membeli Laptop Baru” pada
pembelajaran sebelumnya. Kemudian, tulis lima kata sulit yang kalian
temukan dalam teks tersebut ke isian tabel yang disediakan! Lalu,
telusuri makna kata tersebut menggunakan KBBI Daring dan tulislah
makna hasil penelusurannya!
b. Silakan baca kembali teks negosiasi “Latihan Pentas Musik” pada
pembelajaran sebelumnya. Kemudian, tulis lima kata sulit yang kalian
temukan dalam teks tersebut ke isian tabel yang disediakan! Lalu, telusuri
makna kata tersebut menggunakan Tesaurus Tematis dan tulislah makna
hasil penelusurannya!
c. Silakan baca kembali teks negosiasi surat penawaran pada pembelajaran
sebelumnya. Kemudian, tulis lima kata sulit yang kalian temukan dalam teks
tersebut ke isian tabel yang disediakan! Lalu, telusuri makna kata tersebut
menggunakan ensiklopedia Wikipedia dan tulislah makna hasil
penelusurannya!
Lembar Kerja Disajikan sebuah teks, teks negosiasi memiliki struktur sendiri, yaitu
Pserta Didik orientasi, pengajuan, penawaran, dan persetujuan.
(LKPD)
2
Setelah mencermati struktur teks negosiasi di atas, kalian dapat lebih memahami
struktur teks negosiasi dengan mendiskusikan beberapa pertanyaan berikut ini.
1. Bagian orientasi dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
........................................................................................................................................
2. Bagian pengajuan dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
........................................................................................................................................
3. Bagian penawaran dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
.......................................................................................................................................
4. Bagian persetujuan dalam struktur teks negosiasi berisi tentang apa? Jelaskan
dan tuliskan contohnya!
........................................................................................................................................
5. Apa kesepakatan yang terjadi antara kedua belah pihak dalam teks
tersebut?
.....................................................................................................................................
Rubrik
1) Rubrik penilaian mengidentifikasi informasi
penilaian
Tabel 4.2 Rubrik penilaian mengidentifikasi informasi
Kesimpulan
Teks negosiasi adalah sebuah teks yang berbentuk interaksi sosial yang isinya terjadi
proses tawar menawar untuk mencari kesepakatan dengan jalan berunding antara
satu pihak dengan pihak lainnya.
Jenis-jenis teks negosiasi:
Negosiasi formal
Negosiasi informal
Negosiasi lisan
Negosiasi tulisan
Teks Deskripsi adalah sebuah teks yang memberikan informasi lengkap dengan
memaparkan atau menggambarkan sebuah situasi, objek dengan memberikan
keterangan yang jelas. Ciri-ciri dari teks tesebut adalah teks memberikan sebuah
gambaran tentang sebuah topik, topik yang digambarkan dijelaskan secara
mendetail, teks menambahkan kata kerja keterangan, dan bersifat subjektif karena
berdasarkan presfektif penulis.
b. Tesaurus
Tabel 4.5 Makna kata hasil telusur di Tesaurus Tematis
c. Ensiklopedia
Tabel 4.6 Makna kata hasil telusur di Wikipedia
2 Institusi
Pranata atau institusi adalah norma atau aturan
mengenai suatu aktivitas masyarakat yang
khusus. Norma/aturan dalam pranata berbentuk
tertulis (undang-undang dasar, undang-undang
yang berlaku, sanksi sesuai dengan hukum resmi
yang berlaku) dan tidak tertulis (hukum adat,
kebiasaan yang berlaku, sanksinya ialah sanksi
sosial/moral [misalkan dikucilkan]). Pranata
bersifat mengikat dan relatif lama serta memiliki
ciri-ciri tertentu, yaitu simbol, nilai, aturan main,
tujuan, kelengkapan, dan umur.
3 Brosur
Brosur ialah buku yang diterbitkan secara
tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga
sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan
terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.
Halamannya sering dijadikan satu (antara lain
dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya
memiliki sampul, tetapi tidak menggunakan
jilid keras.
4 Produk
Produk ialah barang atau jasa yang dapat
diperjualbelikan. Dalam marketing, produk
adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah
pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan
atau kebutuhan.
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan
atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk
kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan
pihak lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;
Penawaran : proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat
membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Pustaka Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Penyusun
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu 4 X 45 menit
Elemen Menulis
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Menulis : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan, atau
Pembelajaran pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk
teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil
penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital.
Tujuan 1. Peserta didik dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks negosiasi
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat mengalihwahanakan teks negosiasi berbentuk dialog ke
bentuk naratif secara logis, kreatif, dan menggunakan alur yang runtut
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan
informasi pada sumber pendukung, menulis teks negosiasi, dan mempresentasikan
teks dengan baik.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran,
Pembelajaran seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5 DAN 6
Membeli Tas
Pada Sabtu sore, seorang remaja bernama Faisal berjalan-jalan di kawasan
pertokoan hendak membeli tas sekolah karena tas yang ia pakai selama ini telah rusak.
Ia pun mendatangi salah satu toko penjual tas di kawasan pertokoan tersebut.
Sesampainya di toko, Faisal pun bertanya-tanya kepada si penjual tentang kisaran
harga dan kualitas tas yang dijual di toko tersebut. “Pak, saya sedang mencari tas
sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana ya, Pak?” “Oh iya, Dek, harga
tas di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp100.000 sampai Rp500.000.”
“Oh begitu ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?” “Boleh, Dek, di
sebelah sini. Ikut Bapak saja.” Amir pun mengikuti si penjual berkeliling melihat-lihat
tas. Di salah satu rak, Faisal melihat tas yang membuatnya tertarik. Ia suka model dan
warnanya. Ia pun menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke
penjual. “Kalau boleh tahu, harga tas yang ini berapa ya, Pak?” “Kalau yang ini,
harganya Rp250.000, Dek.” Faisal merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur
suka dengan tasnya. Ia pun mencoba menawar. “Kok, mahal banget ya, Pak? Apa tidak
bisa
ditawar?” “Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus.
Memangnya mau ditawar berapa, Dek?” “Kalau Rp180.000 aja, Pak. Gimana?” “Aduh
Dek, kalau harga segitu belum bisa.” “Saya tambah deh, Pak. Rp10.000, jadi Rp190.000
bagaimana, Pak?” “Maaf Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja, Bapak
turunkan menjadi Rp235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”
“Turunin dikit dong Pak, Rp220.000 aja.” “Iya, deh kalau begitu, boleh diambil dengan
harga segitu.” Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua pun beranjak
menuju tempat kasir untuk pembayaran harga tas. Akhirnya, Amir mendapatkan tas
sekolah yang ia inginkan. (Sumber: https://www.ilmusiana.com/2020/01/contoh-teks-
negosiasi-narasi.html dengan pengubahan)
Aspek
Kriteria Nilai
No. Penilaian
Kelengkapan
bagian struktur
c. Ada dua bagian struktur teks
1 teks negosiasi yang hilang 2
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan
atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk
kata dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan
pihak lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan;
Penawaran : proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat
membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Pustaka Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS NEGOSIASI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi
4 X 45 menit
waktu
Elemen Berbicara dan mempresentasikan
Sub tema Menyajikan teks negosiasi dalam bentuk dialog dengan runtut, kreatif dan metode yang t
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan berbicara.
Awal Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah memahami
pengertian dan karakteristik, makna kata dan struktur teks negosiasi, kaidah
kebahasaan menulis teks negosiasi.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X, LKPD.
Prasarana
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Peserta Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem Based
Pembelajaran Learing dengan metode Bermain Peran terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Berbicara dan mempresentasikan : Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan
Pembelajaran gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul,
perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secar
logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai
dengan norma kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih ak
dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungs
dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasa
dan penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi langkah-langkah dalam menyajikan teks negosi
Pembelajaran 2. Peserta didik dapat menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, atau pesan dalam
bent dialog secara runtut, kreatif, dan dengan menggunakan metode yang tepat
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks negosiasi melalui berbagai aktivitas pembelaja
Bermakna siswa dapat memahami teks, mengidentifikasi informasi, menemukan informasi pada
sum pendukung, menulis teks negosiasi, dan mempresentasikan teks dengan baik.
Pertanyaan Apakah kalian pernah mencoba bermain peran atau memerankan tokoh
Pemantik tertentu?
Bagaimana cara memerankan yang baik?
Apakah kalian dapat memerankan pihak-pihak yang bernegosiasi dalam
suatu bentuk pemeranan?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses pembelajaran,
Pembelajaran seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7 DAN 8
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca teks negosiasi yang lain dan
mengerjakan tuga yang diberikan.
LAMPIRAN
Materi ajar Setelah mampu memahami dan menulis teks negosiasi, siswa dapat
mempresentasikan hasil karyanya. Untuk metode presentasi yang dipilih, sisw
dapat menggunakan model bermain peran (role playing). Sebelumnya, siswa per
menyiapkan naskah atau teks negosiasi yang sudah tersusun lengkap.
Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan skenario peristiwa
Pada tahap pertama, siswa perlu memberi penjelasan tahapan peristiwa yang
terdapat pada teks negosiasi. Urutan kejadian pada naskah teks negosiasi perlu
direncanakan dengan baik.
b. Mempelajari karakter peran
Karakter peran dalam teks negosiasi tidak serumit pementasan drama. Dalam ha
ini, siswa hanya perlu berposisi dan tampil sebaik mungkin sebagai pihak-pihak yang
terlibat dalam teks negosiasi tersebut.
c. Menentukan pemeran
Pilih pemeran sesuai dengan jumlah pihak yang terlibat dalam naskah teks
negosiasi. Beberapa siswa yang lain dapat terlibat sebagai pemeran pembantu.
d. Menata panggung/latar dan peralatan pendukung
Penataan panggung atau latar untuk bermain peran disesuaikan dengan naskah
t negosiasi. Misalnya latar di kelas maka perlu disiapkan meja dan kursi sebagai
perala pendukung atau alat peraga.
e. Berlatih
Latihandiperlukanuntukmeminimalisasi kesalahan dalam pelaksanaan
bermain peran. Latihan dapat dilakukan beberapa kali dengan teman
kelompok. Tujuannya adalah untuk membiasakan menghafal naskah,
menghilangkan demam panggung, dan melancarkan pengucapan.
f. Melakukan pemeranan
Dalam tahap ini, siswa diharuskan tampil sesuai dengan naskah teks
negosiasi yang sudah disusun. Upayakan tampil dengan maksimal dan seb
mungkin.
g. Diskusi dan evaluasi
Kegiatan diskusi berupaya untuk memberi penilaian terhadap kualitas
pemeranan. Pada kegiatan diskusi pun siswa memberikan saran masukan
untuk perbaikan lebih lanjut pada penampilan selanjutnya.
Lembar Kerja Teks negosiasi tidak hanya berbentuk dialog atau percakapan. Kalian juga bisa
Pserta Didik
menemukan teks negosiasi yang berbentuk naratif (cerita). Untuk lebih memahaminya,
(LKPD)
kalian bisa mencermati perbedaan bentuk kedua kutipan teks di bawah ini!
1
3
c. Pada sebagian adegan, siswa
Dialog dan mampu memerankan tokoh
pengaturan suara dengan dialog dan pengaturan
suara yang tepat sesuai 2
dengan karakter/watak
tokoh yang diperankan.
d. Pada sebagian kecil adegan,
siswa mampu memerankan
tokoh dengan dialog dan
pengaturan suara yang tepat 1
sesuai dengan
karakter/watak tokoh yang
diperankan.
Aspek
No. Kriteria Nilai
Penilaian
Apresiasi/Saran/Masukan:
...................................................................................................................................................
Kunci Jawaban ditampilkan sebagai unjuk kinerja pemeranan yang baik berda- sarkan
jawaban teks negosiasi yang dipilih siswa. Pemeranan yang dilakukan siswa harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu ekspresi wajah, gerak tubuh dan
penghayatan, dialog dan pengaturan suara, penguasaan setting/latar cerita, se
kekompakan anggota kelompok.
Glosarium Analisis kebahasaan : penelaahan yang dilakukan oleh peneliti atau pakar bahasa
dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan
atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan)
Dialogis : bersifat terbuka dan komunikatif
Interjeksi : kata yang mengungkapkan seruan perasaan
Kaidah bahasa : kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk
ka dan kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan jenis teks lainnya.
Kausalitas : perihal sebab akibat
Kesepakatan : penyesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pih
lainnya yang mengadakan perjanjian dan telah disepakati.
Orientasi : pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan; Penawara
proses, cara, perbuatan menawari atau menawarkan
Pengajuan : proses, cara, perbuatan mengajukan; pengusulan Persuasif : bersifat membuj
secara halus (supaya menjadi yakin)
Struktur : pengaturan pola dalam bahasa secara sintagmatis
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahas
Pustaka dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indo
MODUL AJAR
TEKS BIOGRAFI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama
Penyusun MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi
4 X 45 menit
waktu
Elemen Menyimak
Menyajikan teks negosiasi dalam bentuk dialog dengan runtut, kreatif dan metode
Sub tema
yang tepat
Kompetensi Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
Awal berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga telah
memahami pengertian dan karakteristik teks biografi.
Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.
Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian yang
tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi permasalahan.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Peserta Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem Based
Pembelajaran Learing dengan metode Bermain Peran terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi
Pembelajaran berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat
dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelarwicara.
Tujuan 5. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik teks biografi
Pembelajaran 6. Peserta didik dapat menentukan ide pokok dan penjelas teks biografi
Pemahaman Setelah mengikuti berbagai aktivitas pembelajran, siswa mampu memahami dan
Bermakna menganalisis informasi berupa ide pokok dan ide penjelas, menganalisis teks untuk
menemukan gagasan, pikiran, atau pesan, menggunakan sumber pendukung lain,
menulis teks, dan menyajikan teks biografi secara runtut, logis, dan kreatif.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 DAN 2
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menentukan ide pokok dan ide penjelas.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi penguatan
dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang lain dan mengerjakan
tugas yang diberikan .
LAMPIRAN
Materi ajar a. Penjelasan Biografi
Kata biografi secara harfiah berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang
bermakna hidup dan graphien yang berarti tulis (Darmawati, 2013: 92).
Dengan kata lain, biografi merupakan tulisan tentang kehidupan seseorang
yang ditulis oleh orang lain. Umumnya biografi berisi tulisan yang
memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan
peristiwa atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks
biografi harus lugas, jelas, serta tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan
pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.
Isi biografi tidak hanya berupa biodata, daftar nama, data kelahiran, dan
informasi lainnya, tetapi lebih kompleks. Dapat juga berisi pandangan, sikap,
perasaan, pemikiran hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan
tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai
penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh
karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa,
tetapi merupakan orang yang berpengaruh, sudah sukses, orang yang berjasa,
dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar isi teks biografi dapat menjadi pelajaran
hidup atau inspirasi dan bermanfaat bagi pembacanya.
(Sumber: https://m.merdeka.com/ki-hadjar-
dewantoro/profil/ dengan pengubahan)
SOAL
Glosarium Biografi : Riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi sejarah
hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses seseorang
dinamakan teks biografi.
Ide Pokok : Inti atau pokok permasalahan yang terdapat pada sebuah
paragraf. Ide Penjelas : Suatu gagasan yang menjelaskan dari ide pokok
Daftar Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Pustaka Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS BIOGRAFI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit
Elemen Menulis
Sub tema Menulis teks biografi untuk berbagai tujuan secara logis dan kreatif.
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik, struktur teks biografi.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode diskusi kelompok dan metode pembelajaran
berbasis proyek terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Menulis : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan,
Pembelajaran arahan, atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan
kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik
mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia
kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks
lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu
menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
Pertanyaan 1. Tanda baca apa saja yang kalian ketahui dan apa saja fungsi serta kaidahnya?
Pemantik 2. Kata serapan apa saja yang kalian ketahui dan dan kaidahnya?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5 DAN 6
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menelaah penggunaan tanda baca
dan kata serapan dalam teks biografi
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang
lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
65. Apakah kegiatan pembelajaran
14. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 66. Bagaimana partisipasi peserta didik
15. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 67. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
16. Tuliskan perasaanmu 68. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar A. PENGGUNAAN TANDA BACA
Penggunaan tanda baca sangat pentingdalam suatuteks. Apakah kalian
sudahmemahami seluruhkaidahpenggunaantanda baca dalam bahasa
Indonesia? Secara lengkap, kaidah penggunaan tanda baca terdapat dalam
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang saat ini dapat kalian
temukan dalam bentuk cetak, buku elektronik, aplikasi, maupun
daring/online. Dalam PUEBI tersebut, tidak hanya mencakup kaidah tanda
baca, tetapi juga pemakaian huruf, penulisan kata, dan penulisan unsur
serapan. Kalian juga dapat menemukan beberapa contoh penggunaan
kaidah tersebut.
PUEBI diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Untuk berkas
PUEBI versi buku elektronik terbaru dapat kalian unduh di laman resmi Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Berikut ini adalah beberapa analisis penggunaan tanda baca dalam
teks biografi Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Indonesia.
1. Nama Ki Hadjar Dewantara bukanlah nama pemberian orang tuanya sejak
lahir. Kalimat tersebut menggunakan tanda titik di akhir kalimat. Hal
tersebut sudah tepat karena kaidah PUEBI menyatakan bahwa tanda
titik digunakan sebagai tanda akhir kalimat.
2. Semenjak itu, Ki Hadjar Dewantara tidak lagi menggunakan gelar
kebangsawanan di depan namanya. Penggunaan tanda koma dalam kalimat
tersebut sesuai dengan kaidah. Menurut PUEBI tanda koma dipakai di
belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh
karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun
demikian. Pada kalimat tersebut, terdapat kata penghubung antarkalimat
sementara itu yang kemudian diikuti tanda koma.
3. Kemampuan menulisnya terasah ketika ia bekerja sebagai wartawan di
beberapa surat kabar, antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express,
Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Tandakoma
jugadigunakandalamkalimattersebut sebagai pemisah di antara unsur-
unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
4. Ki Hadjar Dewantara menamatkan Sekolah Dasar di ELS(Sekolah Dasar
Belanda) dan melanjutkan sekolahnya ke STOVIA (Sekolah Dokter
Bumiputera). Lantaran sakit, sekolahnya tersebut tidak dapat ia
selesaikan. Dalam kalimat tersebut terdapat tanda kurung yang berfungsi
mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
5. Tulisan “Seandainya Aku Seorang Belanda” dimuat dalam surat kabar de
Expres milik dr. Douwes Dekker. Pada kalimat di atas terdapat dua tanda
baca, yaitu tanda petik dan tanda titik. Tanda petik pada kalimat tersebut
digunakan untuk mengapit judul sebuah tulisan dari Ki Hadjar
Dewantara. Sebagaimana tertera dalam PUEBI bahwa tanda petik
digunakan untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah,
atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Selain itu, kalimat tersebut
juga mengandung tanda titik. Tanda titik tertera pada dua tempat.
Pertama sebagai pemisah untuk gelar dokter yang disingkat dan tanda
titik sebagai akhir kalimat.
Selain tanda baca, dalam teks biografi tersebut kalian juga dapat
menemukan beberapa kata serapanyangberasaldari bahasa asingatau daerah.
Berikut beberapa di antaranya.
Tabel Kata Serapan dalam Teks Biografi Ki Hadjar Dewantara
Kata dalam Asal Bahasa
No. Teks Asing/ Kaidah Penulisan
Daerah
1. Komunikat Communicative c di depan a, u, o, dan
if konsonanmenjadi k,
sedangkan -ive (Inggris)
menjadi -if
2. Patriotik Patriotic -ic (Inggris) menjadi -ik
dalambahasa Indonesia
3. Stabilitas Stability -ty (Inggris) menjadi -tas
4. Sosialisasi Socialization c di depan e, i, oe, dan y
menjadis, -(a)tion (Inggris)
menjadi -asi
5. Organisasi Organization -(a) tion (Inggris) menjadi -
asi
6. Kolonial Colonial c di depan a, u, o, dan
konsonanmenjadi k
7. Kritik Critic c di depan a, u, o, dan
konsonanmenjadi k
8. Mikrofilm Microfilm c di depan a, u, o, dan
konsonanmenjadi k
9. Laminasi Lamination -(a) tion (Inggris) menjadi -
asi
10. Priyayi Priyayi diserap seluruhnya
8. Publikasikan
Setelah melalui proses editing dan revisi, publikasikanlah tulisan kalian.
Publikasi dapat dilakukanmelalui majalahdinding sekolah, tabloid sekolah,
blog sekolah, atau media sosial. Agar lebih menarik, lengkapi tulisan kalian
dengan foto, gambar, ilustrasi video, infografik, atau peta pikiran.
Tabel 5.4 Rubrik penilaian mengenali dan memahami fungsi tanda baca
3 Keruntutan Isi seluruh Isi sebagian Isi sebagian Isi teks ditulis
isi teks teks ditulis besar teks teks ditulis dengan
dengan Ditulis dengan tidak runtut
runtut dan Dengan runtun runtut dan dan tidak
sistematis. Dan sistematis sistematis. sistematis.
Glosarium Rekon : Teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan maksud untuk memberi informasi dan menghibur
pembaca.
Orientasi : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan
sebagainya) yang tepat dan benar.
Reorientasi : Peninjauan kembali wawasan (untuk menentukan sikap dan
sebagainya).
Biografi : Riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi
sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses
seseorang dinamakan teks biografi.
Serapan : Kata yang berasal dari bahasa lain (baik itu bahasa daerah maupun
bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya
disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk
memperkaya kosakata.
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS BIOGRAFI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit
Menganalisis teks rekon untuk menemukan gagasan, pikiran, dan pesan yang
Sub tema
tersurat dan tersirat
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik teks biografi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Membaca dan Memirsa : Peserta didik mengevaluasi informasi berupa
Pembelajaran gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks
visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber
lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan dengan
isi teks.
Tujuan 11. Peserta didik dapat menganalisis teks rekon untuk menentukan
Pembelajaran gagasan, pikiran, atau pesan yang tersurat dan tersirat
12. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur teks biografi
Pemahaman Setelah mengikuti berbagai aktivitas pembelajran, siswa mampu memahami dan
Bermakna menganalisis informasi berupa ide pokok dan ide penjelas, menganalisis teks
untuk menemukan gagasan, pikiran, atau pesan, menggunakan sumber
pendukung lain, menulis teks, dan menyajikan teks biografi secara runtut, logis,
dan kreatif.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3 DAN 4
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih mengidentifikasi gagasan pikiran dan
pesan yang tersurat dan tersirat dalam teks biografi.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang
lain dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
69. Apakah kegiatan pembelajaran
17. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 70. Bagaimana partisipasi peserta didik
18. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 71. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
19. Tuliskan perasaanmu 72. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar a. Dinamika karakter tokoh serta pemikiran melalui perkataan,
tindakan, dan sikap tokoh
Dari biografi Ki Hadjar Dewantara, kalian dapat lebih mengenal sosok
Ki Hadjar Dewantara termasuk pemikiran, tindakan, dan sikapnya. Sikap
menentang Ki Hadjar Dewantara terhadap pemerintah Belanda dapat
kalian ketahui dari karya tulisannya dan partai politik yang dibentuknya.
Sifat tekun dan sabar juga dapat diketahui dari komitmen tokoh dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sekalipun harus mendapat
hukuman diasingkan ke Belanda. Dalam sebuah biografi, kalian tidak
hanya dapat mengetahui pengalaman dan kisah hidup seseorang tetapi
juga kalian dapat mengetahui pemikiran, tindakan, dan sikapnya
dalam menghadapi berbagai masalah atau persoalan. Melalui hal
tersebut, kalian dapat belajar dan mengambil sisi positif untuk
dijadikan wawasan dan pelajaran hidup.
Inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup dari tokoh tidak hanya bisa
kalian dapatkan dari teks yang berbentuk biografi. Akan tetapi, kalian juga
bisa menemukannya dalam bentuk teks rekon. Teks rekon merupakan
jenis teks yang menceritakan kembali suatu kronologi peristiwa tertentu
berdasarkan pengalaman yang dialami di masa lalu dengan tujuan
untuk memberi informasi atau menghibur pembaca. Berdasarkan
penjelasan tersebut, pada prinsipnya teks rekon memiliki kemiripan
dengan teks biografi.
Sumber: https://www.republika.co.id/berita/qchuts282/
bung-hatta-yang-tak-gila-harta dengan pengubahan
SOAL
1. Jelaskan mengapa kisah kejujuran Mohammad Hatta dianggap
sebagai suatu legenda oleh para pejabat!
2. Jelaskan apa yang dimaksud “uang saku” dalam teks di atas!
3. Apa saja alasan Sumarno ketika memberikan amplop berisi uang
kepada Mohammad Hatta?
4. Apa saja alasan yang mendasari Mohammad Hatta saat menolak uang
pemberian Sumarno?
5. Jelaskan apa saja bukti bahwa Mohammad Hatta seorang yang
sederhana dan tidak mudah tergoda harta!
6. Mohammad Hatta akhirnya memberikan uang dari Sumarno ke
pemuka masyarakat di Digul. Menurut pendapat kalian, apakah hal
itu sudah tepat? Jelaskan alasannya!
7. Mohammad Hatta memiliki pemikiran bahwa uang dari negara adalah
uang rakyat. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut
berdasarkanpemahanmu sendiri!
8. Menurut pendapatmu, bagaimana watak atau karakter Mohammad
Hatta berdasarkan isi teks tersebut?
9. Apa saja pesan atau amanat yang terkandung dalam teks di atas?
10. Apakah kalian setuju dengan pemikiran dan sikap Bung Hatta
dalam teks di atas? Jelaskan alasannya!
Lembar Kerja 1. Bacalah teks biografi “Biografi R.A. Kartini” dan tentukanlah struktur teks
Pserta Didik prosedur!
(LKPD) Silakan telaah struktur teks biografi di atas sesuai isian tabel berikut.
2
Biografi R.A. Kartini
R.A. Kartini mempunyai nama lengkap Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat,
ia lahir pada tanggal 21 April 1879 di Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Ayahnya
bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat yang merupakan seorang bupati
Jepara kala itu. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah
dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.
Lahir dari keluarga yang berpengaruh membuat R.A. Kartini memperoleh
pendidikan yang baik. Kartini pun diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese
Lagere School). Di sini Kartini belajar bahasa Belanda. Akan tetapi, setelah usia 12
tahun, ia harus tinggal di rumah karena harus dipingit. Kebiasaan dan adat kala
itu, wanita yang mempunyai umur yang cukup harus tinggal di rumah dan
dipingit,
R.A. Kartini lalu terpaksa memendam keinginan untuk sekolah tinggi.
Untuk mengisi waktu luangnya karena dipingit, R.A. Kartini lantas gemar
untuk membaca. Ia banyak membaca buku dan surat kabar berbahasa Belanda.
R.A. Kartini pernah tercatat membaca buku karya Louis Couperus yang berjudul De
Stille Kraacht karya Van Eeden, Augusta de Witt roman-feminis karya Nyonya
Goekoop de-Jong Van Beek, dan sebuah roman anti-perang karangan Bertha Von
Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Dengan banyak membaca,
pemikiran Kartini pun semakin luas. Kartini mulai membandingkan keadaan
wanita barat dan wanita Indonesia. Selain membaca, R.A. Kartini juga gemar
menulis. Tulisan R.A. Kartini pernah dimuat di De Hollandsche Lelie, sebuah
majalah terbitan Belanda. Bahkan, beliau sempat akan mendapatkan beasiswa dari
Pemerintah Belanda karena tulisan- tulisan hebatnya,
Sejak itulah R.A. Kartini mulai tertarik untuk memajukan perempuan pribumi.
Dalam pikirannya, kedudukan wanita pribumi masih tertinggal jauh atau memiliki
status sosial yang cukup rendah kala itu. Beliau ingin memajukan wanita
Indonesia. Hal ini dapat dimulai dari faktor pendidikan. Untuk itu, beliau
mendirikan sekolah bagi gadis–gadis di Jepara. Muridnya hanya berjumlah
sembilan orang yang terdiri dari kerabat atau keluarga. Selain pendidikan, Kartini
juga menaruh perhatian pada masalah sosial yang terjadi. Menurutnya, seorang
wanita perlu memperoleh persamaan, kebebasan, otonomi serta kesetaraan
hukum. Tidak ada sebuah diskriminasi jenis kelamin. Cita-cita mulia R.A. Kartini
adalah ia ingin melihat perempuan pribumi dapat menuntut ilmu dan belajar
seperti halnya sekarang ini. Selain itu, ia juga mengharapkan persamaan hak dan
kewajiban antara pria dan wanita. Hal ini disampaikannya melalui surat untuk
teman-temannya di Belanda, salah satunya adalah Rosa Abendanon, sahabat yang
banyak mendukungnya.
Untuk kehidupan rumah tangganya, R.A. Kartini menikah dengan K.R.M.
Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, Bupati Rembang, atas keputusan dan
pilihan ayahnya pada saat itu. Untunglah, setelah menikah suaminya mengerti
keinginan dan cita-cita Kartini hingga diberi kebebasan dan didukung mendirikan
sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten
Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini dikenal sebagai Gedung Pramuka.
Dari pernikahannya, Kartini dianugerahi satu orang anak laki-laki yang lahir
pada tanggal 13 September 1904 dan diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Namun
yang menyedihkan, selang beberapa hari pasca melahirkan, Kartini tutup usia
pada tanggal 17 September 1904. Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Beliau
dimakam- kan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Sepeninggal R.A.Kartini, J.H.Abendanon sebagai Menteri Kebudayaan,
Agama, Kerajinan Hindia belanda mulai mengumpulkan surat-surat yang pernah
ditulis oleh R.A. Kartini. Dari sana, disusunlah buku yang berjudul ‘Door
Duisternis tot Licht’ dan diterjemahkan dengan judul “Dari Kegelapan Menuju
Cahaya” yang terbit pada tahun 1911. Buku tersebut dicetak sebanyak lima kali,
dan pada cetakan kelima disertakan semua surat-surat yang ditulis oleh Kartini
Melalui publikasi pemikirannya tersebut, R.A. Kartini mulai banyak dikenal.
Pemikiran-pemikiran Kartini pun mulai mengubah pandangan masyarakat
Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang
tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh
kebangkitan nasional Indonesia, antara lain
W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
(Sumber: http://lppks.kemdikbud.go.id/id/kabar/r-a-kartini-sang-
pelopor-kebangkitan-perempuan-pribumi dengan pengubahan
SOAL
Tabel Isian Struktur Teks Biografi R.A. Kartini
Struktur teks Nomor Alasan
paragraf
Orientasi .... ....
Permasalahan
atauperistiwa .... ....
penting
Rubrik penilaian Rubrik penilaian menemukan gagasan, pikiran, dan pesan dalam teks
rekon
Glosarium Rekon : Teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan maksud untuk memberi informasi dan menghibur
pembaca.
Orientasi : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan
sebagainya) yang tepat dan benar.
Reorientasi : Peninjauan kembali wawasan (untuk menentukan sikap dan
sebagainya).
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS BIOGRAFI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit
Sub tema Mempresentasikan teks biografi secara runtut, logis, dan kreatif
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik, struktur dan kaidah kebahasaan
teks biografi.
Profil Pelajar Mandiri : Pelajar memiliki prakarsa dalam mengembangkan dirinya.
Pancasila Bernalar kritis : pelajar mampu mempertimbangkan berdasarkan
aspek dan data untuk memecahkan masalah.
Bergotong royong : Pelajar mampu melakukan kolaborasi, memiliki kepedulian
yang tinggi, dan berbagi dengan sesama.
Kreatif : Pelajar mampu menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternative solusi
permasalahan.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks negosiasi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode pembelajaran presentasi kelompok terintegrasi
pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Berbicara dan Mempresentasikan : Peserta didik mampu mengolah dan
Pembelajaran menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk
tujuan pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma
kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif
dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan
tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik mampu mengungkapkan
simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan secara kreatif
dalam
bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 13. Peserta didik dapat menentukan hal-hal yang dapat diperhatikan
Pembelajaran daam menyampikan presentasi
14. Peserta didik dapat menyajikan teks biografi secara tuntut, logis, dan
kreatif.
Pemahaman Setelah mengikuti berbagai aktivitas pembelajran, siswa mampu memahami dan
Bermakna menganalisis informasi berupa ide pokok dan ide penjelas, menganalisis teks
untuk menemukan gagasan, pikiran, atau pesan, menggunakan sumber
pendukung lain, menulis teks, dan menyajikan teks biografi secara runtut, logis,
dan kreatif.
Pertanyaan 1. Tulisan apa yang pernah kalian buat atau pernahkan kalian menulis cerita
Pemantik seseorang?
2. Bagaimana langkah-langkah menulis biografi seorang tokoh?
3. Pengalaman presentasi apa yang anda pernah dilakukan?
4. Persiapan apa saja yang harus dilakukan saat akan presentasi?
5. Sebutkanlah langkah-langkah presentasi yang baik?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7 DAN 8
Kegiatan inti 1. Siswa menyimak penjelasan manfaat dan pentingnya Diskusi dan
mempresentasikan hasil penulisan teks biografi. presentasi
2. Siswa bersama guru bertanya jawab tentang kelompok
langkah-langkah dan hal-hal yang harus
diperhatikan saat mempresentasikan teks biografi.
3. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok terdiri atas 4-5 anggota.
4. Siswa menentukan media presentasi teks biografi.
5. Siswa merancang langkah-langkah presentasi teks
biografi.
6. Siswa melakukan persiapan mempresentasikan
hasil karya teks biografinya.
7. Siswa menyajikan atau mempresentasikan teks
biografi di depan kelas. Siswa lain diminta
mengamati dan memberikan penilaian.
8. Guru memberi apresiasi dan membahas sekilas
tentang cara penyajian yang dilakukan oleh siswa.
9. Siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya terkait pelajaran hari ini.
Siswa melanjutkan presentasi dari pertemuan sebelumnya. Presentasi
kelompok
Penutup 31. Siswa akan diberi penghargaan apabila kelompoknya
berhasil menjadi kelompok yang mempunyai jawaban
yang paling benar dan mampu bekerja sama secara tim.
32. Siswa diberi penguatan oleh guru untuk mengingatkan atau
melakukan review hasil kegiatan pembelajaran yang telah
disampaikan.
33. Guru melakukan refleksi pembelajaran (dibagikan melalui
link google formulir).
34. Guru menjelaskan rencana pembelajaran berikutnya.
35. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan.
Asesmen II. Asesmen diagnostik
Sudah dilakukan di awal pembelajaran
(Soal terlampir)
JJ. Asesmen formatif
Dilakukan selama proses pembelajaran
(Soal terlampir)
KK. Asesmen sumatif
Diakukan di akhir pembelajaran bab 1
(soal terlampir)
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menulis dan menyajikan teks biografi
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks biografi yang
lain dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
73. Apakah kegiatan pembelajaran
20. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 74. Bagaimana partisipasi peserta didik
21. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 75. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
22. Tuliskan perasaanmu 76. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar A. Mempresentasikan Teks Biografi
Setelah mampu menulis biografi, kalian dapat mempresentasikan
hasil tulisan di depan kelas kepada teman-teman dan guru. Sebelum itu,
penting juga untuk memperhatikan beberapa hal agar kalian dapat
tampil secaramaksimal. Untuk itu, cermati beberapa hal berikut.
1. Kuasai dan pahami materi dengan baik
Hal ini adalah dasar untuk membawakan presentasi yang baik.
Untuk meningkatkan pemahaman kalian, bacalah materi secara
berulang- ulang atau lakukan simulasi tanya jawab terkait materi
yang akan dipresentasikan. Kalian juga dapat menyusun naskah
presentasi jika diperlukan. Tulis apa saja hal-hal yang perlu
disampaikan. Tidak perlu bertele-tele. Cukup sampaikan materi
dengan cara singkat dan lugas. Pahami secara mendalam materi
yang telah ditulis dan jika perlu dihapalkan.
7. Pengaturan suara
Atur suara kalian agar jelas didengar. Pengaturan jeda, intonasi,
tekanan, lafal, dan irama juga perlu diperhatikan kesesuaiannya. Hal
ini dapat mendukung daya tarik presentasi kalian. Usahakan
pengucapan kata dan kalimat dilafalkan dengan jelas dan tidak terburu-
buru.
8. Perhatikan pakaian yang digunakan
Pakailah pakaian yang sopan dan serasi. Hal ini akan berpengaruh
padakewibawaan. Saat presentasi, kalian tentu akan menjadi pusat
perhatian.Karena itu, sebaiknya kalian memperhatikan
penampilan, khususnya pakaian yang digunakan. Penampilan
busana yang baik juga merupakanbentuk penghargaan kepada
pemirsa yang melihat presentasi kalian.
Lembar Kerja Petunjuk
Pserta Didik 1. Pilihlah salah satu tokoh yang kalian idolakan!
(LKPD) 2. Lakukan wawancara terkait hal-hal tentang tokoh tersebut!
1 3. Tulislah sebuah teks biografi dengan memperhatikan kelengkapan
struktur, ketepatan penulisan ejaan, keruntutan isi, ketepatan
struktur kalimat, dan ketepatan penulisan kata!
4. Presentasikan hasil kerja kalian di depan kelas!
Aspek
No. Kriteria 3 2 1
Penilaian
1. Kelengkapan bagian
pembukaan
Lengkap/ Hanya Hanya
2. Kelengkapan bagian isi terdapat terdapat terdapat
1 Sistematika
tiga dua satu
aspek aspek aspek
3. Kelengkapan bagian
penutupan
1. Penguasaan materi
Lengkap/ Hanya Hanya
2. Ketepatan suara dan terdapat terdapat terdapat
2 Kejelasan intonasi tiga dua satu
aspek aspek aspek
3. Ketepatan bahasa
1. Kesesuaian pakaian
Lengkap/ Hanya Hanya
2. Ketepatan sikap tubuh terdapat terdapat terdapat
3 Penampilan
tiga dua satu
aspek aspek aspek
3. Ketepatan ekspresi dan
tatap mata
1. Kemampuan menguasai
media
2. Ketepatan materi
Penggunaan pendukung Lengkap/ Hanya Hanya
4
Media terdapat terdapat terdapat
tiga dua satu
3. Ketepatan pemilihan media aspek aspek aspek
Kunci jawaban Penampilan presentasi teks biografi yang baik dengan memperhatikan
aspek kelengkapan sistematika, kejelasan materi, suara, dan bahasa,
ketepatan penampilan, serta ketepatan penggunaan media.
Glosarium Rekon : Teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara
kronologis dengan maksud untuk memberi informasi dan menghibur
pembaca.
Orientasi : Peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dan
sebagainya) yang tepat dan benar.
Reorientasi : Peninjauan kembali wawasan (untuk menentukan sikap dan
sebagainya).
Biografi : Riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi
sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses
seseorang dinamakan teks biografi.
Serapan : Kata yang berasal dari bahasa lain (baik itu bahasa daerah maupun
bahasa luar negeri) yang kemudian ejaan, ucapan, dan tulisannya
disesuaikan dengan penuturan masyarakat Indonesia untuk
memperkaya kosakata.
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Nama Penyusun
MARYAM JUNARI, S.Pd., M.Pd
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit
Elemen Menyimak
Sub tema Memahami diksi dalam teks puisi yang dibacakan dengan kritis dan reflektif
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik teks puisi.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode Kooperatif terintegrasi pembelajaran
berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian
Menyimak : Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi
Pembelajaran
informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi)
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelarwicara.
Tujuan 15. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dan karakteristik puisi
Pembelajaran 16. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan majas dalam puisi
17. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan citraan dalam puisi
18. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan kata konkret dalam puisi
19. Peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan kata konotatif
dalam puisi.
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.
Pertanyaan 1. Apa yang kalian ketahui tentang puisi?
Pemantik 2. Apa yang kalian ketahui tentang unsur-unsur pembentuk puisi?
3. Apa ciri-ciri atau karakteristik teks puisi?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 DAN 2
Kegiatan inti 1. Siswa membentuk kelompok yang terdiri atas 4–5 Diskusi
anggota. kooperatif
2. Siswa membacakan puisi karya Amir Hamzah secara
intensif pembacaan puisi tersebut.
3. Siswamembahasmajas,citraan,katakonkret, dan kata
konotatif yang terdapat dalam puisi.
4. Peserta didik membaca kesimpulan yang disampaikan
oleh guru
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menentukan diksi dalam teks puisi
tentang lingkungan yang dibacakan dengan kritis dan reflektif.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan.
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
77. Apakah kegiatan pembelajaran
23. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 78. Bagaimana partisipasi peserta didik
24. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 79. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
25. Tuliskan perasaanmu 80. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar A. PENGERTIAN PUISI
Puisi merupakan salah satu karya sastra, selain prosa dan drama. Sebagai
sebuahkarya sastra, puisi ditulis seseorang untuk mengungkapkan pikiran,
gagasan, danperasaannyadalambentuk kata-katayangindah.Kata-kata
dalampuisicenderungbersifat kiasan dan disampaikan dengan teknik
figuratif. Tujuannya adalah untukmenciptakan suasana-suasana yang
mampu menggugah imajinasi, perasaan, dan keindahan bagi pembacanya.
Dalam puisi, kata-kata dipilih sedemikian rupasecara selektif agar dapat
memunculkan efek tertentu dan menampung maknayang
menggambarkan pikiran, gagasan, dan perasaan penyair. Pemilihan kata-
kataataudiksijugaharusmempertimbangkanirama,rima,larik,bait,dan
tipografi(bentuk) puisi. Oleh karena itulah, unsur bahasa dalam puisi
dianggap lebih padatjika dibandingkan dengan karya sastra lainnya.
Untuk lebih memahami pilihan kata/diksi, berikut beberapa
contoh telaah diksi dalam puisi.
a. Majas
Padamu Jua
—Karya Amir Hamzah
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbangPulang
kembali aku padamu
Seperti dahulu
Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu-bukan giliranku
Mati hari-bukan kawanku
(Sumber: Antologi Nyanyi Sunyi, 2008)
Pada bait pertama puisi “Padamu Jua” terdapat larik /Segala cintaku
hilang terbang/. Hal itu menunjukkan adanya majas metafora, yaitu kiasan
yang bersifat langsung, tetapi tidak menggunakan kata-kata pembanding
misal bagai, bak, dan seperti. Pada baris tersebut, cinta dikiaskan seperti
burungyang dapat terbang. Majas metafora juga terdapat pada bait
kedua, yaitu dibaris /Engkaulah kandil kemerlap/. Pada larik tersebut, si
engkau dikiaskan sebagai pelita/lampu cahaya yang terang dalam
kegelapan. Selain itu, pada bait kelima terdapat majas metafora dalam baris
/engkau ganas/mangsa aku dengan cakarmu/. Penyair mengiaskan si engkau
seperti binatang buas yang mempunyai cakar dan hendak memangsa.
Selain metafora, puisi “Padamu Jua” juga mengandung majas
personi- fikasi, seperti yang terdapat dalam baris /Pelita jendela di malam
gelap/ melambai pulang perlahan/ atau /Kasihmu sunyi/menunggu seorang diri/.
Personifikasi merupakan kiasan yang mempersamakan sesuatu dengan
manusia yang dapat berbuat, melakukan suatu hal, dan sebagainya.
Dalam puisi “Padamu Jua” di atas, terdapat juga majas simile, yaitu
per-bandingan atau perumpamaan yang menyamakan suatu hal dengan
hal lain.Kata-kata pembanding: bagai, bak, seperti, seumpama, dan laksana.
Contoh simile terdapat pada baris /Engkaupelikmenarikingin/serupadaradibalik
tirai/.
b. Citraan
Pengimajian atau citraan merupakan kata atau susunan kata yang
dapat menimbulkan efek khayalan atau imajinasi pada diri pembaca.
Dengan begitu, seolah-olah pembaca ikut merasakan, mendengar,
melihat, meraba,dan mengecap sesuatu yang diungkapkan dalam puisi
(Pradopo, 2012: 80).
Berikut ini penjelasan macam-macam citraan.
1) Citraan penglihatan merupakan susunan kata yang mampu
memberirangsangan pada indra penglihatan. Karena itu, hal-hal
yang tidak terlihat menjadi seolah-olah terlihat. Contohnya
tampak pada baris
/Subuh hari kulihat bunga-bungahujan dandaun-daunhujan/bergugurandi kebun
hujan, bertaburan jadi sampah hujan/.
2) Citraan pendengaran berhubungan dengan kesan dan gambaran
yang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga). Citraan ini dapat
dihasilkan dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara.
Citraan pendengaran terlihat dalam baris /aku mendengar suara ricik air
sungai yang ngalir/di antara batu-batu dan batang pohonan/yang rubuhke
ciwulan/. Larik-larik tersebut menimbulkan citraan pendengaran
berupa efek yang menimbulkan imajinasi suara yang didengar.
3) Citraan penciuman atau disebut juga citraan olfactory ialah
susunankata yang menimbulkan efek seakan-akan pembaca ikut
mencium bau sesuatu. Sebagai contoh, diksi bau mesiu, bau mayat, dan
bau kotoran dalam puisi menimbulkan khayalan indra penciuman
pada pembaca.
4) Citraan perabaan terkait dengan indra perabaan (kulit). Gambaran
rasa pada indra peraba yang muncul dalam imajinasi pembaca dapat
tergolong sebagai citraan perabaan. Hal ini mencakup berbagai rasa
seperti perih, lembut, kasar, panas, dingin, dan sebagainya. Contoh
citraan perabaan dalam puisi ditunjukkan dengan kata-kata mengusap
pundak/angin terasa dingin/cahaya bulan menyentuh miring/.
5) Citraan gerak atau kinestetik dalam puisi membuat pembaca seakan
ikut merasakan atau mengikuti gerakan tertentu. Sebagai contoh,
dalam puisi “Diponegoro” karya Chairil Anwar sosok pahlawan
digambarkan bergerak melalui efek imajinasi pembaca dengan
susunankata-katanya, seperti /hidup kembali/di depan sekali tuan
menanti/tak gentar/maju/serbu/serang/terjang/.
6) Citraan pengecapan berhubungan dengan indra pengecap rasa pada
lidah. Efek yang ditimbulkan citraan pengecapan, yaitu seakan-akan
pembaca bisa mengecap rasa yang disampaikan dalam puisi.
Citraanini diungkapkan melalui kata-kata, seperti manis, pahit, asam,
pedas, kecut, asin, dan sejenisnya.
c. Kata Konkret
Secara umum, kata konkret adalah kata yang rujukannya
lebih mudah ditangkap oleh indra. Konkret dapat berarti nyata,
berwujud, atau benar-benar ada. Berikut contoh analisis kata
konkret dalam puisi “Hujan BulanJuni” karya Sapardi Djoko
Damono.
d. Kata Konotatif
Kata konotatif merupakan kata-kata yang berasosiasi. Asosiasi
merupakan keterkaitan makna kata dengan hal lain di luar bahasa.
Dalam hal ini, maknakonotatif timbul sebagai akibat asosiasi
perasaan kita terhadap kata yang dibaca, diucapkan, atau didengar.
Berikut contoh kata konotatif dalam puisi“Candra” karya Sanusi
Pane.
Candra
—Karya Sanusi Pane
Badan yang kuning-muda sebagai kencana,
Berdiri lurus di atas reta bercahaya,
Dewa Candra keluar dari istananya,
Termenung menuju Barat jauh di sana
(Sumber: https://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-
jendela-sastra/lain- lain/puisi-puisi-sanusi-pane)
Ibu
Karya D. Zawawi Imron
Kalau aku merantau
lalu datang musim kemarau
sumur-sumur kering,
daunan pun gugur bersama reranting
hanya mata air air matamu ibu,
yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau
sedap kopyor susumu
dan ronta kenakalanku
di hati ada mayang siwalan
memutikkan sari-sari kerinduan
lantaran hutangku padamu
tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku
dan ibulah yang meletakkan aku di sini
saat bunga kembang menyemerbak
bau sayang.
ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi
aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudera
sempit lautan teduh
tempatku mandi, mencuci lumut pada diri
tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh
lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan
namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu
lantaran aku tahu
engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal
Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu bidadari yang berselendang
bianglala sesekali datang padaku
menyuruhku menulis langit biru
dengan sajakku.
(Sumber: Antologi Bantalku Ombak Selimutku Angin, 1996)
1. Majas (gaya bahasa)
Tabel Isian Majas Puisi Ibu
No. Jenis Majas Larik
1. ... ...
2. ... ...
3. ... ...
2.Pengimajian (citraan)
Tabel Isian Citraan Puisi Ibu
1. ... ...
2. ... ...
3. ... ...
3.Kata konkret
Tabel Isian Kata Konkret Puisi Ibu
4.Kata konotatif
Tabel Isian Kata Konotatif Puisi Ibu
1. ... ...
2. ... ...
3. ... ...
Rubrik penilaian Rubrik penilaian menjelaskan pilihan kata/diksi teks puisi yang
dibacakan.
Tabel 6.1 Rubrik penilaian menjelaskan diksi teks puisi yang dibacakan
Nilai dan
Aspek Penilaian
No. Kriteria
Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
b. Citraan
Tabel 6.3 Mengidentifikasi citraan dalam teks puisi
c. Kata Konkret
Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode Grup Investigasi dan metode Pameran Berjalan
terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian
Membaca dan Memirsa : Peserta didik mengevaluasi informasi berupa
Pembelajaran
gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan,
narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan
audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta
didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati, dan/atau pendapat pro/kontra dari teks
visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber
lain untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan dengan
isi teks.
Tujuan 20. Peserta didik dapat menganalisis teks diskusi tentang pro dan kontra
Pembelajaran jenis puisi
21. Peserta didik dapat menilai efektivitas pemilihan kata/diksi,
pengaturan rima, dan tampilan tipografi dalam mendukung makna dan
amanat puisi
22. Peserta didi dapat menentukan tema puisi
23. Peserta didik dapat menentukan suasana puisi
24. Peserta didik dapat menentukan amanat puisi
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.
Pertanyaan 1. Apa yang kalian ketahui tentang teks diskusi?
Pemantik
2. Apa saja yang kalian ketahui mengenai diksi, majas, dan tipografi dalam puisi?
3. Apa yang kalian ketahui tentang diksi, rima, dan tipografi dalam puisi?
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3 DAN 4
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih memahami teks diskusi dan menilai
efektivitas pemilihan kata/diksi, pengaturan rima, dan tampilan tipografi dalam
mendukung makna dan amanat puisi
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
81. Apakah kegiatan pembelajaran
26. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 82. Bagaimana partisipasi peserta didik
27. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 83. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
28. Tuliskan perasaanmu 84. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar A. DIKSI, RIMA DAN TIPOGRAFI
Puisi memiliki berbaagai macam jenis. Berdasarkan kurun waktunya,
dikenal puisi lama (mantra, karmina, gurindam, pantun, puisi, gurindam,
syair, talibun, dll) dan puisi baru yang bentuknya tidak lagi terikat seperti
puisi lama (balada, elegi, epigram, himne, ode, satire, dll). Berdasarkan isi
puisinya dikenal pula jenis puisi naratif, puisi deskriptif, puisi lirik, dan
lain sebagainya. Bahkan, belum lama ini, muncul jenis puisi esai yang
mengundang kontroversi di kalangan penyair dan pengamat sastra.
Beberapa ada yang mendukung/proadanya puisi esai, tetapi tidak sedikit
pula yang menentang/kontra. Untuk lebih memahami informasi puisi
esai dan pro kontra tentangnya, kalian dapat mencermati teks diskusi di
bawah ini.
Tapi
—Karya Soetardji Calzoum Bachri
aku bawakan bunga padamu
tapi kau bilang masih
aku bawakan resah padamu
tapi kau bilang hanya
aku bawakan darahku padamu
tapi kau bilang cuma
aku bawakan mimpiku padamu
tapi kau bilang meski
aku bawakan dukaku padamu
tapi kau bilang tapi
aku bawakan mayatku padamu
tapi kau bilang hampir
aku bawakan arwahku padamu
tapi kau bilang kalau
tanpa apa aku datang padamu
wah!
(Sumber: Antologi O, Amuk, Kapak, 1981)
Diksi atau pilihan kata merupakan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih
penulis puisi untuk menimbulkan efek, makna, dan maksud tertentu dalam
puisinya. Dalam puisi “Tapi” di atas, terdapat beberapa kata tertentu yang sangat
khas dan mendukung pengungkapan makna dan amanat dari penulis puisi.
Hal pertama yang tampak adalah penggunaan kata ganti aku dan kau. Aku
merupakan kata ganti pertama tunggal dan kau merupakan kata ganti kedua
tunggal. Hal ini menggambarkan isi puisi yang merupakan ungkapan
seseorang yang ditujukan secara pribadi untuk orang lain. Baris /aku
bawakan ... padamu/tapi kau bilang .../ diulang berkali-kali dalam setiap
larik. Hal ini menunjukkan adanya penekanan perilaku si aku yang dilakukan
secara berulang-ulang. Selain itu, terdapat beberapa penggunaan kata-kata lain
yang bermakna tertentu, seperti kata bunga, resah, darah, mimpi, mayat, duka,
dan arwah. Penggunaan kata bunga memberi gambaran keindahan. Kata
resah mengungkapkan kegelisahan. Kata darah sebagai perlambang luka dan
penderitaan. Kata mimpi mewakili keinginan atau cita-cita. Kata duka
memberi gambaran kesedihan atau kekecewaan. Kata mayat
menggambarkan
pengorbanan atau kesukarelaan. Adapun kata arwah dimaknai sebagai
kepasrahan. Berbagai penggunaan kata-kata tersebut dianggap sudah tepat
untuk mengungkapkan maksud penulis. Ia ingin menyampaikan usaha yang
terus-menerus dengan memberikan segala sesuatu yang dimiliki sebagai
persembahan. Sekalipun, tanggapan dari kau yang kurang menerima semua
yang diberikan si aku. Hal ini ditunjukkan dengan kata tapi sebagai kata yang
menunjukkan pertentangan.
Adapun gaya bahasa atau majas yang digunakan dalam puisi tersebut
menunjukkan adanya majas yang melebih-lebihkan atau hiperbola. Hal ini
ditunjukkan dengan si aku yang membawakan resah, darah, mimpi, mayat, dan
arwah sebagai persembahan pada seseorang. Perilaku si aku tampak sebagai
sesuatu yangberlebihan.
Majas lain yang digunakan dalam puisi ini, yaitu majas repetisi atau
pengulangan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pengulangan kata /aku
bawakan ... padamu/tapi kau bilang .../ yang diulang berkali-kali dalam setiap
larik sebagai penegasan.
Adanya majas hiperbola dan repetisi dalam puisi tersebut sudah sesuai
dengan maksud penulis yang ingin mengungkapkan usaha terus-menerus dan
berulang yang dilakukan oleh si aku. Usaha tersebut sudah dilakukan dengan
segalakemampuansiaku.Bahkan,siakusudahmemberikansegala yang dimiliki
sampai tidak ada tersisa apa pun.
Tipografi merupakan cara menata tampilan puisi untuk menciptakan
kesan atau makna tertentu. Dalam hal ini, penulis puisi memiliki kebebasan
untuk membentuk tampilan puisinya sesuai dengan maksud yang
disampaikan dalam puisinya. Adapun secara tipografi (tata wajah), puisi ini
tampak berbeda dengan puisi pada umumnya. Puisi “Tapi” ini pada larik atau
baris ganjil selalu berada di kiri atau lurus kiri. Akan tetapi, pada larik genap
selalu menjorok ke dalam atau dimulai dari tengah. Perbedaan ini
menyiratkan adanya pertentangan dalam makna kedua larik tersebut. Hal ini
juga menunjukkan adanya ketidaksejajaran antara sosok aku dan kau. Seperti
adanya ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan.
Puisi ini terdiri atas 1 bait dengan 16 larik atau baris. Baris pertama hingga baris
ke-14 terdiri atas 4 kata. Adapun baris ke-15 terdiri atas 5 kata dan baris ke-16
terdiri atas satu kata. Dengan demikian, tipografi atau pengaturan wajah puisi
tersebut sangat tepat. Tipografi tersebut berfungsi membentuk tampilan visual,
memberikan efek keindahan pada bentuknya, serta mendukung makna atau maksud
yang terkandung dalam puisi.
Dalam hal rima, penyair menggunakan pola rima sejajar. Rima sejajar berarti
persamaan bunyi yang terbentuk karena sebuah kata yang dipakai berulang-ulang
padalarik/barisyangsejajardenganpertimbangankesamaan makna. Halinitampak
padabeberapakatatertentuyangdiulang-ulangsecara sejajar, seperti kata aku,
bawakan, padamu, tapi, dan bilang. Selain itu, kata- katatersebutbanyak
mengandungasonansibunyivokal a, u, daniyangdapat menimbulkan kesan
kelembutan, kemerduan, dan keindahan bunyi. Hal tersebut memperkuat efek
makna ketekunan, keinginan, dankepasrahan.
B. TEMA DAN SUASANA
Puisi ditulis penyair atas dasar gagasan pokok atau ide dasar tertentu.
Ide atau gagasan pokok tersebut disebut tema. Tema puisi merupakan
dari makna yang ingin disampaikan penyair. Untuk memahaminya, kalian harus
melakukan pembacaan yang mendalam karena tema pada umumnya
bersifat implisit atau tersirat. Sekalipun demikian, tema puisi dapat ditelusuri
dengan mengenali kata-kata tertentu. Berdasarkan tema tertentu, penyair
menyusun kata-kata hingga membentuk puisi yang utuh. Dengan
demikian, susunan kata-kata akan sangat bergantung pada tema yang
dipilih penyair.
Beberapa tema yang sering dipilih dalam berbagai puisi di antaranya
ketuhanan, patriotisme, kemanusiaan, kritik sosial, keindahan alam, per-
cintaan, persahabatan, dan pendidikan. Sebagai contoh, puisi Abdul Hadi
W. M. yang berjudul “Tuhan, Kita Begitu Dekat” mengandung ide dasar
atau bertema ketuhanan. Hal ini tergambar dari penggunaan kata-kata,
seperti Tuhanku/Kita begitu dekat/Sebagai api dengan panas/Aku panas dalam
apimu/. Bait tersebut menggambarkan perasaan dekat aku dengan Tuhan
seperti api dan panasnya.
Tema yang dipilih penyair juga dapat memengaruhi suasana puisi.
Suasana adalah hal yang dirasakan dalam jiwa pembaca setelah
membaca puisi, misalnya gembira, bahagia, sedih, haru, bimbang, sepi,
pasrah, dan sebagainya. Suasana juga berkaitan dengan efek yang
ditimbulkan puisi terhadap keadaan batin atau perasaan pembaca.
Sebagai contoh, Abdul Hadi W. M. berjudul “Tuhan, Kita Begitu Dekat”
yang bertema ketuhanandi atas.
Di dalamnya terdapat ungkapan kedekatan aku dan Tuhan dalam
analogi /Sebagai api dengan panas/aku panas dalam apimu/Sebagai api dengan
panas/Aku panas dalam apimu/Kita begitu dekat/Seperti angin dan arahnya/. Melalui
hal tersebut, pembaca dapat merasakan suasana khidmat, tenang, dekat,
dan merasa erat dengan Tuhan.
Lembar Kerja TUGAS!
Pserta Didik 1. Bagaimana diksi, pengaturan rima, dan tipografi yang terdapat
(LKPD) dalampuisi “Nyayian Gerimis” karya Soni Farid Maulana?
1 2. Apakah diksi, rima, dan tipografi tersebut sesuai dan mendukung
amanat yang disampaikanpenyair dalam puisi tersebut?
3. Jelaskan alasannya!
1. Diksi
Tulislah pilihan kata-kata yang memiliki maksud atau makna tertentu
dalam puisi di atas!
1. ... ...
2. ... ...
...
... ...
3. Pengaturan Rima
Jelaskan bagaimana pengaturan rima puisi di atas!
1. .... ....
2. .... ....
Tabel 6.5 Rubrik penilaian menilai efektivitas diksi, rima, dan tipografi
puisi
LKPD 2
Rubrik penilaian mengidentifikasi tema dan suasana
Kata dalam
No. puisi Makna/penafsiran
B. Pengaturan Rima
Pengatura
No. nRima Penjelasan/Deskripsi
C. Tipografi
Tabel 6.8 Menjelaskan
tipografi teks puisi
Aspek
No. Penjelasan/Deskripsi
Tampilan
Aspek
No. Tampilan Penjelasan/Deskripsi
Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi
Esai : Karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya
Naratif : bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dsb)
Deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya
Tipografi : tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan
suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasan
Larik : satu kata saja, atau berbentuk frase atau kalimat utuh
Asonansi : Perulangan bunyi vocal dalam deretan kata
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit
Elemen Menulis
Tema /bab Teks Puisi
Menulis tanggapan terhadap antologi puisi secara logis dan kritis dalam bentuk
Sub tema
resensi buku
Kompetensi Awal Peserta didik sudah mengetahui teknik menyimak, membaca, menulis, dan
berbicara. Memahami pula teknik berdiskusi dan kolaborasi. Peserta didik juga
telah memahami pengertian dan karakteristik, rima, diksi, tipografi, tema dan
suasana teks puisi.
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
Pembelajaran Learing terintegrasi pembelajaran berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Menulis : Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan,
Pembelajaran atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam
bentuk teks informasional dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks
eksposisi hasil penelitian dan teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu
mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
Tujuan 25. Peserta didik dapat mengidentifikasi langkah-langkah dalam
Pembelajaran menulis resensi buku antologi puisi
26. Peserta didik dapat menulis tanggapan terhadap antologi puisi secara
logis dan kritis dalam bentuk resensi buku
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.
Persiapan Meyediakan dan memastikan berbagai hal yag diperlukan untuk proses
Pembelajaran pembelajaran, seperti teks/bacaan, video serta alat dan bahan dalam pembelajaran.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 5 DAN 6
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih menulis tanggapan terhadap antologi
puisi secara logis dan kritis dalam bentuk resensi buku.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
85. Apakah kegiatan pembelajaran
29. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 86. Bagaimana partisipasi peserta didik
30. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 87. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
31. Tuliskan perasaanmu 88. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar Resensi berisi ulasan suatu buku. Unsur-unsurnya mencakup judul, identitasbuku,
pendahuluan (orientasi), sinopsis (gambaran singkat isi buku), analisis, evaluasi
(kelebihan dan kekurangan, kritik atau saran/masukan). Sebagai panduan, berikut
ini langkah-langkah menyusun resensi buku.
1. Tentukan antologi puisi yang akan kalian resensi
Ada baiknya antologi puisi yang diresensi adalah kumpulan puisi yang menarik
dan berkualitas baik. Selain itu, untuk buku yang diresensi sebaiknya antologi puisi
yang belum pernah diresensi sebelumnya atau terbitan terbaru agar memiliki nilai
kebaruan kepada pembacanya. Sebagai rujukan, berikut ini tautan beberapa buku
antologi kumpulan puisi terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Kemendikbud) yang dapat kalian unduh secaralengkap.
3. Pahami dan kaji secara mendalam isi buku antologi puisi tersebut
Dalam tahap ini, kalian perlu melakukan kajian secara mendetail terhadap
isi buku. Kajian pada antologi puisi dapat dilakukan melalui analisis
terhadap unsur bentuk dan unsur makna. Dalam kajian unsur bentuk, kalian
dapat mengungkapkan pilihan kata (diksi), tipografi, gaya bahasa (majas),
kata konkret, pengimajian, dan rima. Adapun terkait unsur makna, kalian
dapat memaparkan bagian tema, nada suasana, amanat, dan perasaan yang
terkandung dalam antologi puisi tersebut.
4. Tulis berbagai informasi penting yang terdapat dalam buku sebagai
bahan dasar penulisanresensi
Hal-hal yang dapat kalian tulis sebagai dasar penyusunan resensi adalah hal-hal
sebagai berikut.
a. Menuliskan hal umum tentang buku
Bagian penting dalam tahap ini adalah menulis identitas buku. Identitas
buku mencakupjudul bukuantologi, penulis, penerbit, cetakan ke, tempat
terbit, tahun
terbit, jumlah halaman, dan harga. Kalian juga dapat menuliskan
pendapatatau penilaiansecaraumumterhadapisibukutersebut.
b.Membuat judul resensi
Pemilihan judul resensi sangat penting. Buatlah judul yang menarik,
singkat, padat, jelas, serta mudah dipahami.
c. Membuat ringkasan/ikhtisar
Untuk membuat ringkasan/ikhtisar buku antologi, kalian perlu memahami
pemetaan atau gambaran umum isi buku antologi tersebut. Selain itu,
kalian juga diharuskan membaca keseluruhan isi buku. Perhatikan juga
pemilahan bab dalam buku tersebut. Apakah buku tersebut dipilah
berdasarkan tema tertentu? Hal ini penting karena ringkasan atau ikhtisar
bukudapat memberikan gambaranyangjelasbagipembaca.
d.Menuliskan hal unik/menarik atau berkesan
Kalian perlu menuliskan hal-hal unik dan menarik yang terdapat dalam buku
tersebut. Hal-hal yang unik dan menarik dapat menjadipaparan kelebihan
buku tersebut. Tulis kesan-kesan setelah membaca buku tersebut. Apa saja
hal-hal istimewa dalam buku tersebut yang tidak dimiliki oleh buku-buku
lainnya.
e. Menuliskan manfaat buku
Setelah membaca dengan saksama keseluruh isi buku, kalian perlu
merumuskan manfaat atau kegunaan buku tersebut. Khususnya, sasaran
pembaca yang dituju. Apakah buku tersebut sesuai atau sangat bermanfaat
untuk remaja, anak-anak, atau dewasa.
f. Menuliskan kekurangan dankelebihan
Cermati pula apa saja kelemahan atau kekurangan buku tersebut. Kalian dapat
membandingkannya dengan buku-buku antologi lain yang sejenis atau karya
sebelumnya. Paparkan pula kelebihan atau keunggulan yang dimiliki buku
antologipuisitersebutagarpenilaiankaliantampakberimbang.
g.Menuliskan kritik dan saran
Berdasarkan penilaian kelebihan dan kekurangan yang diberikan, kalian
dapat menyampaikan kritik terhadap keseluruhan isi buku tersebut. Kritik
dapat merupakan penilaian atau pendapat pribadi yang mengungkapkan
hal-hal yang dapat diperbaiki dari suatu karya. Untuk itu, kalian juga dapat
menyampaikan saran perbaikan atau masukan agar karya penulis buku
tersebut dapat lebih baik.
h.Menuliskan simpulan ataupenutup
Bagian simpulan atau penutup merupakan bagian akhir dari tulisan tanggapan
yang kalian susun. Oleh karena itu, cermati dengan saksama bagian-
bagianyang sudah kalian tulis pada tahap sebelumnya. Rangkailah beberapa
paparan atau penjelasan singkat yang menggambarkan keseluruhan isi
buku. Berikan penegasan ulang atas paparan yang kalian sampaikan
sebagai penutup. Berdasarkan berbagai hal tersebut, berikan rekomendasi
berupa penilaan apakah buku antologi tersebut layak dibaca atautidak
serta anjuran untuk siapa buku ini ditujukan.
5. Susun dan kembangkan data atau informasi penting di atas menjadi
resensi yang utuh
Setelah bagian tahapan-tahapan di atas kalian lewati dengan baik, susunlah
sebuah kerangka. Rangkailah bagian-bagian tersebut menjadi satu kesatuan
yang utuh hingga membentuk tulisan resensi.
6. Lakukan revisi tulisan jika ada kesalahan atau kekeliruan
Hasil tulisan yang sudah disusun perlu ditelaah kembali untuk mendapatkan
sebuah tulisan yang sempurna dan menarik. Ada baiknya tulisan perlu dibaca
oleh orang lain untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan lebih
teliti. Revisi atau perbaikan tulisan mencakup beberapa hal, yaitu ketepatan
kata, penulisan tanda baca, penulisan kata serapan, struktur kalimat, paragraf,
dan sebagainya. Berikut ini contoh daftar periksauntuk mengecek hasil tulisan
resensi kalian.
Kunci jawaban Tanggapan resensi buku antologi puisi yang memenuhi kelengkapan
struktur, ketepatan penulisan ejaan, keruntutan isi, ketepatan struktur
kalimat, dan ketepatan penulisan kata.
Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi
Esai : Karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya
Naratif : bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dsb)
Deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya
Tipografi : tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan
suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasan
Larik : satu kata saja, atau berbentuk frase atau kalimat utuh
Asonansi : Perulangan bunyi vocal dalam deretan kata
Resensi : Pertimbangan atau pembicaraan tentang buku.
Antologi : Kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa
orang pengarang.
Ikhtisar : Pemandangan secara ringkas (yang penting-penting saja).
Revisi : Peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan.
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
MODUL AJAR TEKS PUISI
INFORMASI UMUM
Satuan
DK PRIMA
Pendidikan
Kelas X
Fase E
Alokasi waktu
4 X 45 menit
Sarana dan laptop, spiker, LCD, internet, handphone, Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas X,
Prasarana LKPD.
Target Peserta Peserta didik kelas X berjumlah 36 orang dengan tingkat kesulitan belajar dalam
Didik berkonsentrasi saat materi teks puisi.
Model Pembelajaran Tatap Muka dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Pembelajaran Based Learing dengan metode Demonstrasi terintegrasi pembelajaran
berdeferensiasi.
KOMPOMEN INTI
Capaian Berbicara dan Mempresentasikan : Peserta didik mampu mengolah dan
Pembelajaran menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan
pengajuan usul, perumusan masalah dan solusi dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta didik
mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi.
Peserta didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan
penghargaan secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal
Tujuan 1. Peserta didik dapat mengidentifikasi hal-hal yang harus diperhatikan
Pembelajaran dalam membacakan puisi
2. Peserta didik dapat membacakan puisi dengan penghayatan, gesture, suara dan
metode yang sesuai secara kreatif (musikalisasi puisi)
Pemahaman Setelah mempelajari secara mendalam teks puisi melalui berbagai aktivitas
Bermakna pembelajaran, siswa diharapkan mampu memahami, menganalisis, menilai,
menanggapi, dan membacakan puisi dengan baik.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 7 DAN 8
Pengayaan Peserta didik diberi tugas untuk berlatih membacakan puisi dengan intonasi dan
metode yang sesuai.
Remedial Peserta didik yang belum mencapai kentuntasan belajar pada materi ini diberi
penguatan dan pengulangan materi dengan membaca contoh teks puisi yang lain
dan mengerjakan tugas yang diberikan
Refleksi Jurnal Refleksi Siswa Jurnal Refleksi Guru
89. Apakah kegiatan pembelajaran
32. Tuliskan 3 hal yang kamu terlaksana sesuai dengan direncanaakan?
pelajari! 90. Bagaimana partisipasi peserta didik
33. Tuliskan apa yang belum dalam kegiatan pembelajaran?
kalian pahami pada 91. Apa saja kekurangan dan kelebihan dalam
materi pembelajaran hari kegiatan pembelajaran yang sudah
ini! terlaksanakan?
34. Tuliskan perasaanmu 92. Bagaimanakah tanggapan peserta didik
setelah kegiatan atas kegiatan pembelajaran yang sudah
pembelajaran hari ini! dilaksanakan?
LAMPIRAN
Materi ajar Berikut beberapa hal yang harus kalian perhatikan dalam
pembacaan puisi.
1. Ekspresi/mimik wajah
Ekspresi atau mimik wajah merupakan bentuk dan
pengaturan tampilanwajah sesuai dengan isi dan nada puisi yang
dibacakan. Ekspresi wajah yangditampilkan saat membacakan puisi
tentu harus sesuai dengan makna yang terkandung dalam puisi
tersebut. Sebagai contoh, puisi yang bermakna sedih tentu harus
diwujudkan dengan ekspresi wajah yang tampak sedih.
2. Gerak tubuh/gestur
Gerak tubuh ialah bagaimana bagian-bagian tubuh bergeser
atau bergerak sesuai dengan penjiwaan dan pemaknaan terhadap
isi puisi yang dibaca. Gerak tubuh meliputi gerakan seluruh
anggota tubuh: kaki, tangan, badan, dan kepala.
3. Lafal/artikulasi
Lafal merupakan kejelasan dalam pengucapan setiap kata
dan huruf. Setiapvokal atau konsonan yang terdapat dalam setiap
kata dalam puisi yang dibacakan harus jelas dan tepat.
4. Tekanan
Tekanan terkait pemberian nada khusus pada suatu kata,
misalnya keras atau lunaknya suara dalam mengucapkan suatu
kata. Pada kata-kata yang ingin kalian tegaskan maknanya dapat
diucapkan dengan nada yang lebihkeras dibandingkan dengan
kata lainnya.
5. Jeda dan Tempo
Jeda merupakan pemberhentian singkat/sesaat pada suatu
kata atau baris dalam pembacaan puisi. Pengaturan jeda yang baik
dapat memudahkan untuk memahami makna puisi yang dibacakan.
Karena itu, pengaturan jeda setiap kata, baris, dan bait dalam
pembacaan puisi penting untuk diperhatikan dengan cermat.
Sebagai contoh, kalian sebaiknya tidak memotong kalimat pada
bagian susunan kata yang memiliki satu pengertian. Hal tersebut
akan membuat makna puisi yang dibacakan menjadi bias dan
janggal bagi pendengar. Selain jeda, penghentian cepat-lambatnya
tempo juga memengaruhi isi suatu kalimat. Tempo memberikan
alunan irama pembacaan puisi. Kalimat-kalimat puisi yang
dialunkan akan terasa merdu jika pemberian temponya
diperhatikan dengan baik.
6. Intonasi
Intonasi ialah tinggi rendahnya nada pada kalimat atau naik
turunnya lagu kalimat. Pengaturan intonasi juga dapat
menghasilkan jenis kalimat yangberbeda.
Untuk membantu proses pembacaan puisi, kalian dapat
melakukan penandaan pengaturan bunyi suara atas puisi yang
akan kalian bacakan. Penandaan ini menggunakan tanda baca
tertentu yang kalian sisipkan padapuisi agar tahu di mana kalian
harus berhenti. Penandaan itu antara lainsebagai berikut.
No. Aspek 3 2 1
1 Penghayatan/ Penghayatan/ Penghayatan/ Penghayatan/
penjiwaan penjiwaan isi penjiwaan isi penjiwaan isi
puisi sangat puisi cukup puisi kurang
sesuai
sesuai dan dan tepat, tetapi sesuai dan
tepat kurang
pada setiap ada kesalahan tepat, terdapat
baris
pembacaan pada beberapa kesalahan pada
puisi. baris banyak baris
pembacaan
puisi. pembacaan
puisi.
2 Ekspresi/mim Ekspresi/mim Ekspresi/mimi Ekspresi/mimi
ik ik k k
wajah wajah sangat wajah cukup wajah kurang
sesuai dan sesuai dan sesuai dan
tepat kurang
pada setiap tepat, tetapi tepat, terdapat
baris
pembacaan ada beberapa kesalahan pada
puisi. kesalahan banyak baris
ekspresi pada pembacaan
puisi.
beberapa baris
pembacaan
puisi.
3 Gerak Gerak Gerak Gerak
tubuh/gestur tubuh/gestur
tubuh/gestur tubuh/gestur
sangat sesuai
cukup sesuai kurang sesuai
dan tepat pada
dan tepat, tetapi dan kurang
setiap baris
ada beberapa tepat, terdapat
pembacaan kesalahan pada kesalahan pada
puisi. beberapa baris banyak baris
pembacaan pembacaan
puisi. puisi.
4 Lafal/artikula Lafal/artikula Lafal/artikulasi Lafal/artikulasi
si si
sangat sesuai cukup sesuai kurang sesuai
dan tepat pada dan tepat, tetapi dan kurang
setiap baris ada beberapa tepat, terdapat
pembacaan kesalahan di kesalahan di
puisi. beberapa baris banyak baris
pembacaan pembacaan
puisi puisi
5 Tekanan, Tekanan, Tekanan, Tekanan,
Intonasi, dan intonasi, dan intonasi, dan intonasi, dan
jeda jeda
jeda jeda sangat cukup sesuai kurang sesuai
sesuai dan dan tepat, tetapi dan kurang
tepat
pada setiap ada beberapa tepat, terdapat
baris
pembacaan kesalahan pada kesalahan pada
puisi. beberapa baris banyak baris
pembacaan pembacaan
puisi. puisi.
Glosarium Puisi : Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta
penyusunan larik dan bait.
Diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras (dl penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (spt
yang diharapkan)
Majas : Pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra
semakin hidup, keseluruhan ciri khas dalam menyampaikan
pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan; imajinasi
Konkret : nyata; benar-benar ada (berwujud, dapat dilihat, diraba, dsb)
Konotatif : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi
Esai : Karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya
Naratif : bersifat narasi; bersifat menguraikan (menjelaskan dsb)
Deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya
Tipografi : tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan
suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasan
Larik : satu kata saja, atau berbentuk frase atau kalimat utuh
Asonansi : Perulangan bunyi vocal dalam deretan kata
Resensi : Pertimbangan atau pembicaraan tentang buku.
Antologi : Kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa
orang pengarang.
Ikhtisar : Pemandangan secara ringkas (yang penting-penting saja).
Revisi : Peninjauan (pemeriksaan) kembali untuk perbaikan.
Deklamasi : Penyajian sajak yang disertai lagu dan gaya.
Teatrikal : Kegiatan sandiwara yang dipertontonkan untuk banyak orang
yang dimaksudkan untuk menarik perhatian.
Irama : gerakan berturut-turut secara teratur; turun naik lagu (bunyi dan
sebagainya) yang beraturan; ritme;
Daftar Pustaka Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Buku Panduan Guru Cerdas Cergas
Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta :
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia.
Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan
Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta : Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.