Anda di halaman 1dari 12

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA

KELAS X (FASE E)

Informasi Umum
Nama
NIP/NIY/NBAM
Sekolah
Semester/Tahun Ajaran I / 2021
Fase/Kelas E/X
Program Keahlian Semua program keahlian
Alokasi Waktu
Jumlah Pertemuan
Kompetensi Awal Peserta didik dapat menerima informasi yang
dibacakan oleh orang lain.
Profil Pelajar Pancasila  Berpikir kritis
 Kreatif
 Mandiri
Sarana dan Prasarana LCD, Laptop, Speaker, Teks LHO dan lain-lain.
Target Peserta Didik Reguler/Tipikal/Umum
Model Pembelajaran Discovery learning, Project Based Learning (PJBL)
Komponen Inti
Capaian Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
Pembelajaran Fase E berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan,
konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik
mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang
topik yang beragam. Peserta didik mampu
menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber.
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi
dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai
teks untuk menyampaikan pendapat dan
mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi
dan fiksi secara kritis dan etis.
Capaian Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi
Pembelajaran Elemen informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan,
Menyimak pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari
menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Tujuan pembelajaran • Mengevaluasi yang tidak akurat dan bias dalam
monolog berupa paparan laporan hasil observasi
dengan kritis dan reflektif.
• Memahami dan menganalisis gagasan dalam
paparan hasil observasi dengan kritis dan reflektif.
Pemahaman • Peserta didik mampu mengevaluasi laporan hasil
Bermakna observasi yang dibacakan oleh orang lain untuk
mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan bias
dalam laporan hasil obsevasi dengan kritis dan
reflektif.
• Peserta didikmemahami dan menganalisis
gagasan dalam laporan hasil observasi dengan
kritis dan refletif.
Pertanyaan Pemantik • Seperti apakah laporan hasil observasi yang
objektif?
• Bagaimana menggunakan informasi lain untuk
mendukung hasil observasi kalian?
• Mengapa laporan hasil observasi harus objektif?
• Apa yang dapat kalian lakukan untuk meyakinkan
bahwa informasi yang kalian temukan telah sesuai
dengan fakta yang diketahui oleh masyarakat umum?

Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan 10 menit
pertanyaan yang berhubungan dengan
kondisi dan pembelajaran sebelumnya.
2. Guru memberikan informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumya
dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
3. Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, materi, tujuan, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Inti 1. Guru dapat menceritakan kisah tentang 70 menit
orang “Orang Buta dan Gajah” berikut
untuk memberikan pengantar pentingnya
mencari sumber atau referensi lain agar
mendapatkan pemahaman yang utuh
terhadap sebuah informasi.
2. Guru menyampaikan gambaran
aktivitas dan penjelasan terkait “tabel
prediksi”
3. Guru memberikan amplop berisi
potongan-potongan teks Belalang
Anggrek kepada setiap kelompok.
4. Dalam satu kelompok, setiap siswa
membacakan isi amplop masing- masing
secara bergiliran dan siswa lain
menyimak.
5. Setelah seluruh siswa membacakan
bagian wacananya, siswa mengecek tabel
prediksi yang telah diisi dengan informasi
yang didapat.
6. Siswa mendiskusikan isian tabel prediksi
dengan siswa lain. Mereka juga dapat
bertukar informasi terkait pernyataan
yang didapat.
7. Mintalah setiap perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan informasi
yang didapat dari wacana yang
diperdengarkan.
8. Siswa lain menyimak dan menanggapi
dengan kritis jika ada perbedaan
informasi yang disampaikan.
9. Siswa diberi apresiasi oleh guru terkait
presentasi yang sudah disampaikan.
10. Siswa diperbolehkan membuka buku
untuk mengecek informasi yang didapat
11. Siswa diminta untuk menyimak video
tentang belalang anggrek yang dapat
diakses dengan memindai kode QR
pada buku. Guru dapat menayangkan
video tersebut di depan kelas jika siswa
tidak memungkinkan mengakses video
tersebut.
12. Siswa membandingkan informasi yang
didapat dari teks dengan video yang
ditonton.
13. Guru mengajak siswa untuk
mempelajari materi pada aktivitas 2
tentang struktur teks laporan hasil
observasi.
14. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.
15. Secara individu, siswa
mengidentifikasi struktur teks
Tonggeret yang dibacakan oleh guru
(guru dapat merekamnya terlebih
dahulu)
16. Siswa mendiskusikan hasil jawaban
mereka dalam kelompok.
17. Beberapa perwakilan siswa
menyampaikan hasil diskusinya.
18. Guru memberikan apresiasi berupa
pujian dan menyampaikan kunci
jawaban
19. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya atau
menyampaikan pendapat.

Penutup 1. Peserta didik bersama guru 10 menit


menyimpulkan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan
3. Peserta didik dan guru merencanakan
tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya

Pertemuan 2

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan pertanyaan 10 menit
yang berhubungan dengan kondisi dan
pembelajaran sebelumnya.
2. Guru memberikan informasi tentang
keterkaitan pembelajaran sebelumya
dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
3. Guru memberikan informasi mengenai
kompetensi, materi, tujuan, dan langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Inti 1. Guru menyiapkan kegiatan pra-membaca. 70 menit
a. Tuliskan judul teks yang akan kalian
baca.
b. Tuliskan pertanyaan “Adik Simba”
(Apa, di Mana, Kapan, Siapa,
Mengapa, dan Bagaimana) yang
muncul saat kalian membaca judul
teks.
2. Siswa diminta untuk membaca teks
“Kunang-Kunang” secara komprehensif
untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan siswa lain.
3. Setelah membaca, siswa melakukan
aktivitas sebagai berikut.
a. Siswa menukar pertanyaan dibuat
dengan pertanyaan siswa lain.
b. Siswa saling menjawab pertanyaan.
c. Siswa menuliskan informasi penting
dari jawaban tersebut.
d. Siswa membuat ringkasan dari
informasi yang didapat.
4. Siswa dan guru membahas jawaban
5. Siswa diajak membaca teks eksplanasi
“Kunang-Kunang yang Perlahan
Menghilang” untuk membandingkan
informasi yang terdapat pada teks dengan
informasi pada teks “Kunang-Kunang”
yang telah dibaca sebelumnya.
6. Siswa mengisi tabel 1.4 pada buku siswa.
7. Siswa dan guru membahas hasil jawaban
pada table.
8. Siswa dapat diminta untuk mencari
sumber informasi lain yang berkaitan
dengan tema.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru 10 menit
menyimpulkan pembelajaran
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan
3. Peserta didik dan guru merencanakan
tindak lanjut pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
Asesmen
A. Asesmen Diagnostik
Informasi apa yang ingin digali Pertanyaan kunci yang ditanyakan
1. Aktivitas peserta didik a. Apa saja kegiatanmu sepanjang
selama belajar dirumah hari dirumah?
b. Apakah memiliki waktu cukup
untuk belajar?
c. Sebutkan 5 hal dari yang paling
menyenangkan sampai yang
paling tidak menyenangkan
ketika dedang belajar?
d. Apakah kendala yang kalian
hadapi selama melaksanakan
kegiatan belajar dirumah?
e. Begaimana solusi yang bias
kalian lakukan dalam
menyelesaikan kendala belajar
seama dirumah?

2. Aktivitas dirumah a. Apakah hobimu?


mendukung minat dan b. Apakah hobimu dapat
bakat peserta didik mendukung peningkatan rasa
ingin akan materi pembelajaran
sejarah?
B. Asesmen Formatif dilihat dari kegiatan diskusi peserta didik ketika
menanggapi hasil kerja kelompok lain. Guru menilai pemahaman peserta
didik dengan mendengarkan jawaban mereka dari kegitan diskusi dan
saling menanggapi dengan membuat catatan teks laporan hasil observasi.

Aspek Nilai dan Kriteria


No. Penilaian Nilai 4 Nilai 3 Nilai 2 Nilai 1
1 Pemahaman Siswa mampu Siswa salah Siswa salah Siswa salah
isi teks mengidenti mengiden mengidenti- mengidentifi-
fi- ti-
kasi seluruh fikasi satu fikasi dua kasi seluruh
struktur struktur struktur strukturteks.
teks teks. teks.
dengan
benar.
2 Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa Siswa tidak
mampu
menyampai- menyampai- menyampai menyampai- menyampai-
kan alas an -
kan seluruh kan kan alasan, kan alas an
sebagian
alasan yang alasan yang tetapi tidak
Disampaikan Disampaika logis.
n
dengan logis. dengan
logis.
Tabel 1 : Rubrik penilaian identifikasi struktur teks LHO
Nilai = ([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 8]) 100

Contoh Kunci Jawaban


Struktur Teks Nomor Alasan
Paragraf
Pernyataan umum 1 Paragraf ini memberikan informasi umum
atau klasifikasi terkait apa itu tonggeret
Deskripsi bagian 2–5 Paragraf-paragraf ini memberikan informasi
rinci tentang tonggeret.
1. Paragraf dua menjelaskan mengapa
tonggeret dapat berbunyi nyaring.
2. Paragraf tiga menjelaskan fungsi dari suara
tonggeret bagi tonggeret jantan.
3. Paragraf empat menjelaskan daur hidup
tonggeret.
4. Paragraf lima menjelaskan makanan
tonggeret.
Deskripsi 6 Paragraf ini menjelaskan manfaat tonggeret
manfaat/simpulan bagi manusia

Pengayaan
Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari
ini. Guru dapat memberikan skala 0–100 yang dapat dipilih siswa untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.

Remidial
Guru membuat kelompok siswa diatur agar heterogen. Siswa yang kecepatan
belajarnya tinggi dapat membantu siswa yang kurang cepat dalam belajaratau
tutor sebaya.

Refleksi Guru
 Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya
rencanakan?
 Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?
 Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
 Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?
 Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan
pembelajaran?
 Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?
Refleksi Siswa
 Apakah kalian memahami konsep materi yang dipelajari hari ini?
 Pada bagian mana yang belum kalian pahami?
 Apakah LKS membantu kalian memahami materi hari ini?

A. Lampiran
LEMBAR KERJA SISWA

Kalian akan menyimak laporan hasil observasi berjudul Belalang Anggrek yang akan
dibacakan secara bergiliran dalam satu kelompok. Sebelum menyimak, silakan kalian
perhatikan tabel berikut.
1. Tentukan apakah empat pernyataan berikut benar atau salah!
2. Bandingkanlah prediksi kalian dengan informasi yang didapatkan setelah menyimak!
3. Tulislah bukti informasi yang mendukung kebenaran atau kesalahan pernyataan
tersebut!
4. Bandingkan jawaban kalian dengan jawaban teman-teman kalian!

Sebelum Menyimak Setelah Menyimak


Pernyataan
Benar Salah Laporan ini menyajikan informasi Benar Salah
tentang ciri khusus belalang
anggrek.
Bukti informasi:
Benar Salah Panjang tubuh belalang anggrek Benar Salah
jantan dua kali lipat lebih panjang
daripada belalang anggrek betina.
Bukti informasi:
Benar Salah Belalang anggrek hanya memangsa Benar Salah
satu jenis makanan.
Bukti informasi:
Benar Salah Belalang anggrek tidak memberikan Benar Salah
manfaat secara langsung bagi
manusia.
Bukti informasi:
Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu
lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan informasi
umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu
jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya.
Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh,
bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan
abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis
belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki.
Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki
dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang
sehingga teksturnya lebih keras.
Gambar 1.2 Belalang anggrek putih
Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek
jantan sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda
lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun,
belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi
lingkungan,seperti kelembapan dan kondisi cahaya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa
serangga lain yang ber- tubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan
bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng-gunakan
kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase
hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur
tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan
mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu
sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai
belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak
sempurna.
Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna
bagi manusia untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga
dijadikan peliharaan.
Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua.
(Disarikan dari berbagai sumber)

Simaklah laporan hasil observasi berjudul Tonggeret. Setelah itu, identifikasikanlah


bagian-bagian teks laporan hasil observasi tersebut menggunakan tabel seperti pada contoh
sebelumnya.

Tonggeret

Tonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang memiliki suara paling nyaring. Terdapat lebih
dari 2.000 jenis tonggeret yang hidup di dunia. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda.
Tonggeret mampu menghasilkan suara nyaring lantaran me miliki tymbal yang terdapat dalam
perut. Organ itu berupa membran yang dilengkapi dengan otot-otot penggerak. Ketika otototot itu di
gerakkan, membran akan bergetar. Getaran itulah yang meng hasilkan suara. Suara itu dapat semakin
keras karena perut tonggeret memiliki rongga udara yang berfungsi seperti amplifier. Rongga itu
memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka mengeluarkan suara begitu keras untuk
menarik perhatian tonggeret betina. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang unik. Tonggeret tidak
dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain untuk menarik perhatian betina, suara nyaring tersebut
pun berguna untuk melindungi mereka dari serangan burung yang akan memangsanya.

Tonggeret dewasa hidup di pepohonan hanya selama 2 — 4 pekan. Beberapa hari setelah
kawin, mereka akan mati. Beberapa spesies, bahkan cuma bertahan 3—4 hari. Saat bertelur, tonggeret
betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon dan re rumputan. Namun setelah
menetas, nimfa yang dihasilkan jatuh ke tanah. Mereka lalu menggali lubang sedalam 30—50 cm dan
hidup dalam tanah selama 2—3 tahun. Namun, ada juga jenis tonggeret di Amerika Serikat yang dapat
hidup di dalam tanah hingga 17 tahun. Tonggeret menyukai temperatur hangat, 24— 30OC untuk tumbuh
optimal. Pada kondisi itu, nimfa akan keluar dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa.
Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari
batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret
menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Petani kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai per tanda kemarau akan datang.
Bunyi tonggeret ramai terdengar di peng hujung musim hujan alias saat cuaca mulai panas. Saat
tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam palawija, seperti: jagung dan kacang,
karena musim kemarau akan segera datang. Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara tonggeret
tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi digunakan sebagai tanda musim kemarau akan datang.
Meskipun begitu, tonggeret masih memiliki manfaat lain, yakni dijadikan santapan dengan cara digoreng
atau dibakar.
(Diadaptasi dari Chaidir, 2010)

Tabel isian hasil analisis struktur teks laporan hasil observasi (LHO)

STRUKTUR TEKS NOMOR PARAGRAF ALASAN


Pernyataan umum atau
klasifikas

Deskripsi bagian
Deskripsi manfaat/simpulan

BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA ( MATERI )


• Pengertian laporan hasil observasi
Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan fakta-fakta yang didapatkan
melalui proses pengamatan.

• Pengertian objektif
Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan data yang didapat selama
observasi. Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk menuliskan informasi dan data
yang indra kalian benar-benar dapatkan.

• Struktur laporan hasil observasi


- Pernyataan umum atau klasifikasi
Bagian ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan disampaikan, hal umum
tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman terhadap
hal tersebut.
Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas pada bagian ini
adalah nama ilmiah, klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas,dll.), dan
tempat hidup secara umum.
- Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian- bagian dari objek.
Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas dibagian ini
adalah bagian tubuh, pola makan,daur hidup,habitat,kebiasaan unik,dll.
- Deskripsi manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun bagi
alam secara umum.
•Struktur laporan hasil observasi yang disajikan secara ilmiah
Laporan observasi dapat disajikan, baik secara populer maupun ilmiah. Laporan
populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi bagiannya tidak lengkap. Hal
itu sebagaimana yang tampak pada artikel dalam surat kabar atau majalah. Sementara
itu, laporan ilmiah memiliki bagian lebih lengkap dan sistematika teratur.
Laporan hasil observasi pada umumnya disajikan dalam bentuk karya tulis atau
yang lazim disebut dengan makalah. Adapun yang dimaksud dengan makalah adalah
karya tulis yang membahas suatu persoalan dengan pemecahan masalah berdasarkan
hasil membaca atau hasil pengamatan lapangan. Makalah biasanya disusun untuk
diskusi-diskusi resmi, seperti simposium, seminar, atau lokakarya. Makalah sering pula
disebut paper, yakni tugas tertulis pada suatu mata pelajaran yang penyusunannya
dapat berupa kajian hasil obervasi.
- Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi latar belakang masalah,
perumusan masalah, prosedur pemecahan masalah,dan sistematika pembahasan.
- Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil kajian penulis dalam mengembangkan jawaban
terhadap masalah yang dirumuskan. P embahasan masalah dilengkapi dengan data
lapangan (hasil observasi) serta pendapat-pendapat penulis itu sendiri. Bagian ini boleh
saja disusun lebih dari satu bagian.
- Kesimpulan
Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuat pada bagian
pembahasan. Bagian ini merupakan hasil pemaknaan kembali pembahasan, bukan ringkasan
isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut, penulis harus mengacu pada permasalahan yang
diajukan dalam bagian pendahuluan.
Dalam menyajikan data yang akurat, siswa dapat menggunakan sumber lain sebagai
pembanding terhadap hasil observasi di lapangan. Kali ini siswa akan menggunakan sebuah
teks eksplanasi sebagai bahan pembanding informasi pada teks laporan observasi. Teks
eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses bagaimana dan mengapa suatu
fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena sosial, terjadi. Teks eksplanasi berisi
tentang hubungan sebab-akibat atau proses sebuah fenomena yang bersifat faktual. Sumber
bacaan lanjutan:
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Struktur-dan-Kaidah-Teks-EksplanasiKompleks-
2015/konten14.html

GLOSARIUM

 Pernyataan umum : berisi pembuka atau pengantar hal yang akan


disampaikan.
 Deskripsi bagian : berisi uraian detai mengenai objek
 Deskripsi manfaat : menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati
memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan

DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X

Anda mungkin juga menyukai