A. IDENTITAS
Nama Penyusun : Miranty Ariesya, S.Pd.
Sekolah : SMP Negeri 3 Sungai Kakap
Tahun : 2023/2024
Jenjang Sekolah : SMP/MTs
Kelas : VII
Fase CP : D
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (5 x pertemuan)
Elemen CP yang Dituju : Berbicara dan Mempresentasikan
Menyimak
Membaca
Menulis
B. INFORMASI UMUM
1. Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik dapat mengenali isi dan unsur puisi rakyat dan cerita
fantasi yang dibaca dan diperdengarkan.
b. Peserta didik dapat menelaah penokohan dan alur cerita fantasi.
c. Peserta berkreasi dengan puisi rakyat dan cerita fantasi secara baik dan
menarik.
2. Kata/Frasa Kunci
Puisi rakyat, pantun, syair, gurindam, larik, sampiran, rima, cerita fantasi,
tema, alur, tokoh, latar, pesan cerita, klimaks, resolusi, protagonis, dan
antagonis.
3. Pertanyaan Inti
a. Buku cerita atau tokoh cerita yang berkesan di masa kecilmu?
b. Siapa yang biasa menuturkan dongeng kepadamu di rumah?
c. Dongeng apa yang sering kamu dengarkan?
d. Apakah kamu menyukai dongeng tersebut? Mengapa?
4. Kompetensi yang Harus Dimiliki Sebelum Mempelajari
Topik Peserta didik memahami definisi teks narasi.
F. MODA PEMBELAJARAN
Moda pembelajaran yang digunakan modul ajar ini, sebagai berikut:
✔ Tatap Muka
PJJ Daring
Daring-Luring
G. KETERSEDIAAN MATERI
Pengayaan untuk peserta didik berpencapaian tinggi:
✔ Ya
Tidak
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
✔ Ya
Tidak
H. MATERI AJAR
Materi ajar yang perlu dipersiapkan oleh guru sebelum mengajar, yaitu:
a. Unsur dan tujuan puisi rakyat;
b. Unsur cerita fantasi;
c. Majas sarkasme;
d. Kalimat langsung dan tak langsung;
e. Teks cerita “Noctabus Tahun 2237”, “Bola-bola Waktu”, “Kue-kue Mao”,
“Keberanian Emas”;
f. Menulis puisi;
g. Mengkreasikan puisi dengan musik;
h. Buku Murid Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas 7;
i. Buku Guru Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas 7;
Diskusi Individu
Presentasi Berkelompok
J. ASESMEN
Kegiatan 1 Mengenal Jenis dan Unsur Puisi Rakyat
Kegiatan pembelajaran dalam modul ini terbagi dalam tiga kegiatan. Setiap satu
kegiatan terdapat satu pertemuan pembelajaran. Setiap pertemuan terdapat 3 jam
pelajaran dengan alokasi waktu 3 x 40 menit. Untuk pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dijelaskan sebagai berikut.
Kegiatan Pembelajaran I
(Mengenal dan Mengidentifikasi Unsur Puisi Rakyat)
Kegiatan Pembelajaran II
(Berkreasi dengan Puisi Rakyat)
Kegiatan Pembelajaran IV
(Mengidentifikasi Unsur Bahasa dalam Teks Naratif)
Tahap Langkah-langkah Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran V
(Berkreasi dengan Teks Naratif)
Nama Sekolah
Kelas/Semester VII/I
Materi Mengenal dan Mengidentifikasi Unsur Puisi Rakyat
Nama Anggota 1
Kelompok
2
3
4
5
Petunjuk Kerja:
Bacalah teks puisi rakyat lalu tuliskan pendapatmu dalam
tabel perbandingan puisi. Lalu kegiatan dilanjutkan
dengan menjawab pertanyaan terkait tujuan puisi rakyat.
Selanjutnya, bacalah atau simak pembacaan puisi rakyat
fantasi yang berjudul “Tembang Kinanthi” lalu tentukan
jenis puisi tersebut dan temukan perbedaannya dengan
ketiga puisi rakyat sebelumnya!
1 Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Tuliskan pendapatmu tentang setiap puisi dengan mengisi tabel di bawah ini.
Kalian akan mendiskusikan tabel ini dengan kelompok lain.
Jumlah Bait
Jumlah Baris
dalam Setiap Bait
Jumlah Suku
Kata Tiap Baris
Pola Rima
Jenis Puisi
Berikutnya bacalah atau simak pembacaan puisi rakyat fantasi berikut dengan
saksama!
Setelah menyimak, jawablah pertanyaan berikut.
Nama Sekolah
Kelas/Semester VII/I
Materi Berkreasi dengan Puisi Rakyat
Nama Anggota 1
Kelompok
2
3
Petunjuk Kerja:
Setelah kamu mempelajari unsur, tujuan, dan isi puisi
rakyat, selanjutnya kamu akan diajak untuk berkreasi
dengan puisi rakyat. Ikuti langkah-langkah pembuatan
puisi rakyat pada lembar kerja ini. Kembangkan
kreativitasmu dalam membuat larik sesuai dengan teman
yang telah ditentukan. Selamat belajar!
Sampai saat ini puisi rakyat masih ada dan terus berkembang di masyarakat.
Pernahkah kalian menghadiri sebuah acara pernikahan atau upacara adat dan
orang-orang dewasa saling berbalas pantun? Beberapa lirik lagu daerah juga
memiliki syair yang berima. Bagaimana dengan lagu di daerah kalian? Apakah
lagu itu juga memiliki syair yang berima? Bagaimana dengan lagu kesukaan
kalian?
Pernyataan-pernyataanku:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Pantunku:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
b. Jika kalian ingin membuat mantra, kalian harus merangkai beberapa kata
yang memiliki irama.
Mantraku:
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
Nama Sekolah
Kelas/Semester VII/I
Materi Mengidentifikasi Elemen dalam Teks Naratif
Nama Anggota 1
Kelompok
2
Petunjuk Kerja:
Pada pertemuan sebelumnya, kalian telah melakukan kegiatan
membuat puisi rakyat dan berkreasi dengan memenuhi
tantangan berpuisi 3 menit melalui kegiatan musikalisasi puisi
yang diunggah Youtube atau IGTV. Berikutnya kalian akan
diajak untuk mengidentifikasi elemen dalam teks naratif.
Namun, sebelumnya kalian dapat membaca kembali teks puisi
“Temabang Kinanthi”.
Bacalah kembali teks puisi “Tembang Kinanthi”. Puisi tersebut bergenre fantasi.
Apabila puisi tersebut dikembangkan menjadi sebuah cerita, kira-kira akan
seperti apa ceritanya?
Pertama, kalian akan mengembangkan tokoh-tokoh dalam puisi tersebut, misalnya
seperti berikut ini.
1. Apakah Anoman seorang manusia atau makhluk gaib?
2. Apakah ia memiliki kekuatan gaib?
3. Apa yang sedang ia lakukan di atas pohon nagasari?
Cerita jenis ini disebut cerita futuristik. Selain cerita jenis ini, ada cerita fantasi
tentang khayalan seseorang atau cerita tentang peri.
Sekarang bacalah cerita fantasi berikut ini.
BOLA-BOLA WAKTU
Oleh Rakhma
Subarna
***
“Van, nanti siang jangan lupa latihan basket, ya. Minggu depan kita lawan SMP
Bina Bangsa.”
Ivan hanya mengangguk lesu. Sekarang ia tahu, ia berada di tahun 2022.
Tidak ada lagi teman-teman sekelas yang mengejeknya. Malah bisa dikatakan,
ia memiliki cukup banyak teman. Nilai-nilainya bukan yang terbaik, tetapi
bukan pula yang paling jelek. Ia berhasil masuk tim basket
selama dua tahun berturut-turut.
Semua tampak sempurna. Namun, mengapa Ivan menyesal berada di tahun
ini? Tadi pagi ia mengetahui bahwa ayahnya tidak lagi bersama mereka. Ayah
meninggal karena sakit. Kata Ibu, Ayah sering mengabaikan sakit yang
dideritanya dan berkeras membantu Ibu. Ayah bahkan menolak tawaran Ibu
untuk membayar seorang pekerja. Ayah ingin hasil penjualan kue ditabung
untuk biaya kuliah Ivan nanti.
“Hai, Van! Apakah Ibumu sudah sembuh? Mamaku ingin pesan kue basah
untuk arisan, tetapi Ibumu bilang ia sedang tidak enak badan.” Perkataan Hario
menyadarkan Ivan lagi dari lamunannya. Ivan menunduk. Ia teringat wajah
menua dan lelah ibunya tadi pagi, bahkan Ibunya tidak mengatakan kepadanya
bahwa ia sedang sakit.
Ivan menelungkupkan kepala di atas meja. Andai saja penyesalan bisa
memutar kembali waktu, ia lebih memilih membantu kedua orang tuanya
berjualan kue. Matanya terasa panas. Kepalanya terasa berputar. Ivan
mengerjap.
“Van, kamu nggak apa-apa, Van?” suara Hario terdengar cemas dan makin jauh.
Lalu segalanya gelap.
***
Sekarang tuliskan bagian cerita “Bola-bola Waktu” dengan bahasa kalian sendiri.
Manakah kejadian atau adegan yang menurut kalian menggambarkan bagian
awal, tengah, dan akhir cerita? Lengkapi tabel berikut ini.
Bagian Kejadian/Adegan
Pada bagian awal bab ini terdapat sedikit penjelasan tentang cerita rakyat. Cerita
rakyat adalah cerita yang dituturkan secara turun-temurun. Biasanya, cerita
rakyat memiliki beberapa versi. Sekarang kalian akan mengkaji struktur komik
"Keberanian Emas" yang diadaptasi dari cerita rakyat "Timun Mas" ini. Bacalah
dengan cermat, ya.
Kalian telah membaca dua cerita komik, yaitu "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian
Emas". Keduanya sama-sama menampilkan tokoh cerita yang berusaha untuk
mengatasi permasalahannya. Dua cerita fantasi tersebut tentunya memiliki
perbedaan pula. Salah satu perbedaan yang dapat kalian amati adalah terkait
penokohan. Diskusikan pertanyaan ini dengan teman kalian.
1. Siapakah protagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao"?
2. Siapakah protagonis dalam cerita "Keberanian Emas"?
3. Siapakah antagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao"?
4. Siapakah antagonis dalam cerita "Keberanian Emas?"
5. Bandingkan protagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian Emas"!
a. Apakah permasalahan yang dihadapi oleh setiap protagonis?
b. Bagaimana perbandingan sifat dan perilaku setiap protagonis?
c. Bagaimana setiap protagonis menyelesaikan masalahnya?
d. Adakah pihak lain yang membantu setiap protagonis dalam
menyelesaikan masalahnya?
Sekarang kajilah cerita “Keberanian Emas” dengan diagram alur teks naratif ini.
Isilah kotak-kotak ini dengan apa yang kalian pahami terhadap perbuatan tokoh
atau adegan dalam cerita. Lalu buatlah salinan diagram lengkap dengan hasil
kajian sesuai dengan petunjuk yang ada dalam diagram alur berikut!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(Asesmen Formatif Kegiatan 4)
Nama Sekolah
Kelas/Semester VII/I
Materi Mengidentifikasi Unsur Bahasa dalam Teks Naratif
Nama Peserta Didik
Petunjuk Kerja:
Pada kegiatan sebelumnya, kalian telah mempelajari
unsur-unsur dalam teks naratif khususnya cerita fantasi. Pada
kegiatan kali ini, kalian akan diajak untuk mengidentifikasi
unsur bahasa yang lazim ditemukan dalam teks naratif. Untuk
itu, silakan ikuti petunjuk pada lembar kerja berikut untuk
dapat memahami lebih lanjut tentang unsur bahasa dalam teks
naratif. Selamat belajar!
"Kau mau jadi sok jagoan, ya? Jauhi Mao atau kami semua akan menjauhimu!"
Pernyataan di atas adalah contoh sarkasme. Majas sarkasme adalah majas yang
berisi sindiran yang bertujuan untuk menyakiti perasaan seseorang. Majas
sarkasme digunakan penulis untuk menggambarkan perilaku tokoh antagonis,
yaitu tokoh yang memiliki perilaku buruk dalam cerita.
Selanjutnya, kalian akan mengenali majas sarkasme dalam cerita fantasi. Majas
sarkasme biasanya diucapkan secara langsung oleh tokoh cerita. Dalam cerita
komik, pengungkapan langsung dapat dikenali dari penulisannya dalam balon
kata. Bacalah ulang cerita "Kue-Kue Mao" dan tuliskan pengungkapan tokoh
yang menggunakan majas sarkasme. Sebutkan pula nama tokoh yang
mengucapkannya. Jangan lupa menuliskan tanda baca yang tepat untuk
ungkapan langsung tersebut. Kalian dapat mengikuti contoh di bawah ini.
1. "Dasar bodoh! Kau selalu membuat kekacauan!" kata Yari.
2. ………………………………………………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………………………………………………..
5. ………………………………………………………………………………………………………..
Selain sarkasme yang telah kita pelajari, kalimat langsung dan tak langsung pun
umum ditemui dalam bacaan fantasi.
Kalimat langsung adalah kalimat kutipan perkataan seseorang secara langsung.
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menyatakan kembali ucapan
seseorang.
Ciri-ciri kalimat langsung adalah menggunakan tanda petik buka (") pada bagian
awal kalimat dan tanda petik tutup (") pada akhir kalimat. Sekarang ubah
kalimat-kalimat langsung berikut menjadi kalimat tidak langsung.
1. Emas berkata, "Jangan sedih terus, Bu. Kita pasti bisa menemukan cara
untuk mengalahkan raksasa itu."
2. Raksasa berteriak, "Kemarilah, aku tak sabar untuk memakanmu!"
3. Emas menjawab, "Coba saja, aku tidak takut!"
4. Teman Emas bertanya, "Emas, kau mau ikut memetik bunga di ladang nanti?"
5. Pertapa berpesan, "Gunakanlah keempat benda ini untuk
mengalahkan raksasa. Tapi ingat, Emas harus percaya dan memiliki
keberanian."
Nama Sekolah
Kelas/Semester VII/I
Materi Berkreasi dengan Teks Naratif
Nama Peserta Didik
Petunjuk Kerja:
Setelah mempelajari unsur dan kebahasaan teks narasi, baik
yang berupa puisi rakyat maupun cerita fantasi. Sekarang,
kalian akan diajak untuk menuliskan cerita fantasi sederhana.
Ikutikan langkah-langkah yang disajikan di dalam lembar kerja
untuk membantumu menghasilkan sebuah karya yang
bermakna. Selamat berkarya!
Sampai saat ini cerita fantasi masih digemari oleh berbagai kalangan usia.
Cobalah menuliskan cerita fantasi kalian sendiri. Upayakan untuk menciptakan
tokoh yang memikat dengan cara mengatasi permasalahan yang menarik.
Kalian dapat membuatnya dalam format cerita mini seperti "Bola-Bola Waktu"
atau format komik seperti "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian Emas". Ikuti
langkah-langkah menyusun cerita fantasi berikut.
1. Apa tema yang akan diangkat dalam cerita fantasi kalian?
2. Siapa tokoh dalam cerita kalian?
3. Di mana latar terjadinya cerita kalian?
4. Gambarlah kerangka alur cerita kalian dalam diagram alur. Gunakan
diagram alur teks naratif di atas untuk membantu kalian!
5. Kembangkan cerita fantasi kalian!
6. Terakhir, berilah judul yang menarik untuk hasil karya kalian!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN
(Lembar Kerja Peserta Didik)
Indikator Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Bimbingan
(70-79) (80-90) (90-100)
(0-69)
Mengenall jenis
dan unsur puisi
rakyat.
Mengidentifikasi
tujuan puisi
rakyat.
Mengidentifikasi
isi puisi rakyat.
Indikator Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Bimbingan
(70-79) (80-90) (90-100)
(0-69)
Mengidentifikasi
alur dalam cerita
fantasi.
Menuliskan
ulang alur teks
naratif.
Mengkaji
penokohan dalam
cerita fantasi.
Membandingkan
penokohan dalam
cerita komik.
Menilai alur
dalam cerita
fantasi.
Indikator Perlu
Cukup Baik Sangat Baik
Bimbingan
(70-79) (80-90) (90-100)
(0-69)
Mengenali majas
sarkasme dalam
cerita fantasi.
Mengenali
kalimat langsung
dan tak
langsung dalam
teks cerita
fantasi.
E. Asesmen Sumatif Kegiatan 5
Indikator BB L C M
Menulis cerita Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
fantasi belum mampu mampu mampu
sederhana. mampu menentukan menentukan menentukan
menentukan tema, tokoh, tema, tokoh, tema, tokoh,
dan latar, namun latar, dan latar, dan
mengembang belum mampu mampu
kan tema, mampu mengembang mengembang
tokoh, latar, mengembang kan ceritanya kan ceritanya
dan alur kan cerita sesuai dengan sesuai dengan
cerita. sesuai dengan rangkaian rangkaian
rangkaian alur yang alur yang
alur yang disusun. disusun
disusun. dengan
memasukkan
unsur bahasa
yang lazim
ditemukan
dalam cerita
fantasi.
Keterangan: BB = Belum Berkembang; L = Layak; C = Cakap; M = Mahir
Daftar KKTP Peserta Didik (Interval Nilai untuk Asesmen Formatif)
Interval
No. Nama Peserta Didik
Perlu Sangat
Cukup Baik
Bimbingan Baik
(70-79) (80-90)
(0-69) (90-100)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Daftar KKTP Peserta Didik (Deskripsi untuk Asesmen Sumatif)
No. Nama Peserta Didik BB L C M
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Keterangan: BB = Belum Berkembang; L = Layak; C = Cakap; M = Mahir
PENILAIAN SIKAP
Indikator penilaian sikap dalam pembelajaran ini adalah peserta didik senantiasa
menunjukkan sikap yang mandiri, kreatif, dan kritis dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Pedoman Penskoran
Aspek Sikap Sangat Baik Baik Cukup Kurang
(4) (3) (2) (1)
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Keterangan: Berikan tanda (✔) pada kolom 4/3/2/1 untuk menilai!
LEMBAR REFLEKSI
A. Refleksi Guru
Sudah Saya Masih Perlu
Sudah Saya Lakukan Saya
No. Pendekatan/Strategi
Lakukan tetapi Belum Tingkatkan
Efektif Lagi
3 Saya sudah
mengoptimalkan
partisipasi peserta didik
dengan memasangkan
dan mengelompokkan
mereka dengan teman
yang tepat.
4 Saya sudah
mengelaborasi tanggapan
seluruh peserta didik
dalam kegiatan
berdiskusi.
6 Saya sudah
memperhatikan reaksi
peserta didik dan
menyesuaikan strategi
pembelajaran dengan
rentang perhatian dan
minat peserta didik.
7 Saya sudah memilih dan
menyediakan ragam
alternatif puisi rakyat
dan cerita fantasi di luar
bacaan yang disediakan
pada Bab II ini.
9 Saya melakukan
pemetaan terhadap
kemampuan peserta
didik pada setiap
kegiatan yang diukur
dalam tes formatif
pembelajaran.
10 Saya telah
mengumpulkan hasil
pekerjaan peserta didik
sebagai asesmen formatif
peserta didik.
Proses Pembelajaran
1 Kegiatan yang paling sulit saya ………………………………………………...
ikuti dalam pembelajaran ini. ………………………………………………...
2 Usaha yang saya lakukan untuk ………………………………………………...
memperbaiki proses belajar. ………………………………………………...
3 Pandangan saya terhadap usaha Lingkari satu di antara pilihan berikut!
belajar yang sudah saya lakukan.
A. Remedial
Teks narasi adalah salah satu jenis teks yang mengisahkan suatu cerita
atau peristiwa. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, materi teks narasi
biasanya mencakup unsur-unsur seperti pengenalan tokoh, latar, alur cerita,
konflik, puncak cerita, dan penyelesaian. Peserta didik diminta untuk mencari
satu buah cerita yang disukainya dari berbagai referensi. Lalu, minta mereka
untuk melakukan kegiatan analisis dengan panduan, sebagai berikut!
1. Pengenalan Teks Narasi:
a. Identifikasi unsur-unsur teks narasi, seperti tokoh, latar, dan alur cerita.
b. Latihan membaca teks narasi sederhana dan mengidentifikasi
unsur-unsur tersebut.
2. Menentukan Konflik
a. Bagian mana dalam cerita yang merupakan konflik utama?
b. Apa yang membuat konflik tersebut menjadi penting dalam cerita?
3. Menentukan Karakterisasi
a. Bagaimana penulis menggambarkan karakter utama dalam cerita?
b. Apa karakteristik utama dari tokoh-tokoh tersebut?
4. Struktur Teks Narasi
a. Bagaimana cerita tersebut dimulai?
b. Apakah ada pengenalan tokoh dan latar?
c. Bagaimana alur cerita berkembang dari awal hingga akhir?
d. Bagaimana penulis mengakhiri cerita?
5. Menentukan Pesan Moral
a. Apakah ada pesan moral atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita
tersebut?
b. Bagaimana pesan moral ini terkait dengan peristiwa dalam cerita?
B. Pengayaan
Materi pengayaan yang tertera pada modul ini dapat dipilih/disesuaikan dengan
kebutuhan mengajar di kelas, berikut alternatifnya:
1. Analisis Teks Narasi Lebih Kompleks
a. Baca teks narasi yang lebih kompleks, seperti cerpen atau novel pendek.
b. Analisis lebih mendalam tentang pengembangan karakter, konflik, dan
tema cerita.
2. Menganalisis Tema dan Simbolisme
Diskusikan tema-tema umum yang muncul dalam teks narasi, dan bagaimana
simbolisme dapat digunakan untuk mendukung tema tersebut.
3. Membaca Karya Sastra
a. Pilih cerita pendek dari penulis klasik atau kontemporer dalam sastra
Indonesia.
b. Diskusikan gaya penulisan dan pesan yang terkandung dalam karya
tersebut.
4. Perbandingan Teks Narasi
a. Bandingkan dan kontraskan dua teks narasi yang berbeda dalam hal
karakterisasi, alur cerita, atau pesan moral.
b. Diskusikan bagaimana gaya penulisan penulis berbeda-beda.
5. Penyelidikan Lebih Lanjut
Bimbing siswa untuk melakukan penelitian tentang penulis-penulis terkenal
dalam sastra Indonesia yang dikenal dengan karya-karya naratifnya.
6. Presentasi Teks Narasi Biarkan siswa mempresentasikan teks narasi favorit
mereka kepada kelas dan menjelaskan alasan mereka memilihnya.
MATERI AJAR
A. Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah sastra lisan berupa puisi terikat yang berkembang
pada masa masyarakat tradisional. Dikatakan terikat karena puisi jenis ini diatur
oleh ketentuan-ketentuan tertentu, seperti jumlah suku kata, jumlah baris,
jumlah bait, dan rima. Puisi rakyat umumnya bersifat anonim (nama
pengarangnya tidak diketahui), diwariskan secara turun-temurun dari mulut ke
mulut, dan disebarkan dalam bentuk yang tetap dan tidak berubah. Puisi rakyat
terikat aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam
tiap bait, dan juga pengulangan kata yang bisa terdapat di awal maupun akhir
sajak (rima).
Berikut ini adalah beberapa jenis puisi rakyat.
1. Pantun
a. Satu bait terdiri atas empat baris.
b. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
c. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan
keempat merupakan isi.
d. Rima akhirnya berpola a-b-a-b. Artinya, bunyi akhir baris pertama sama
dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama
dengan baris keempat.
2. Gurindam
a. Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
b. Setiap larik terdiri atas 8--14 suku kata.
c. Larik pertama merupakan syarat, sedangkan larik kedua merupakan
jawaban.
d. Larik pertama dan kedua membentuk kalimat majemuk, umumnya
merupakan hubungan sebab-akibat.
e. Rima akhirnya berpola a-a.
3. Mantra
a. Terdiri dari beberapa rangkaian kata yang memiliki irama.
b. Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib, dibuat dan diucapkan untuk
tujuan tertentu.
c. Mengandung rayuan dan perintah.
d. Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap
bagiannya.
e. Mementingkan keindahan permainan bunyi.
Tujuan puisi rakyat adalah untuk menghibur pembaca, memberikan nasihat
mendidik anak, memberikan isyarat untuk memulai suatu permainan, mengajak,
melarang untuk melakukan sesuatu, menggambarkan perenungan, serta untuk
memprotes ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Hal-hal yang disampaikan
dalam puisi rakyat biasanya berupa nasihat, sindiran, atau humor.
B. Teks Cerita Fantasi
Teks fantasi merupakan cerita yang bersifat khayalan atau imajinatif.
dalam puisi di atas, anoman yang adalah kera berbulu putih dan dapat terbang
adalah khayalan penulis. Untuk menarik pembaca, biasanya tokoh dalam cerita
fantasi dapat memiliki keahlian atau kekuatan tertentu. Tokoh seperti dewa-
dewi, raksasa, makhluk ajaib, manusia dengan kesaktian adalah tokoh dalam
cerita fantasi yang tidak ada dalam kehidupan nyata. Cerita fantasi dapat
berupa cerita yang mengkhayalkan kejadian pada masa depan. Cerita jenis ini
disebut cerita futuristik. Selain cerita jenis ini, ada cerita fantasi tentang
khayalan seseorang atau cerita tentang peri.
Teks naratif adalah cerita imajinatif berisi serangkaian kejadian berurutan
yang menggambarkan alur awal, tengah, dan akhir. Teks naratif biasanya
menggambarkan seorang tokoh yang mengalami masalah. Masalah biasanya
bermula saat tokoh tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Alur cerita
menggambarkan bagaimana ia berusaha untuk mendapatkan keinginannya
tersebut. Pada bagian akhir ini, tokoh telah mendapatkan resolusi atau
penyelesaian masalah.
Selain itu, di dalam cerita fiksi terdapat dua jenis karakter, yaitu protagonis
dan antagonis. Protagonis merupakan tokoh utama, sedangkan antagonis
merupakan lawan atau tokoh dalam cerita yang menentang tokoh utama.
Atau klik di sini untuk menonton! Atau klik di sini untuk menonton!
DAFTAR PUSTAKA
Dewayani, Sofie, dkk. 2021. Buku Panduan Murid Bahasa Indonesia SMP Kelas
VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Ristek.
Dewayani, Sofie, dkk. 2021. Buku Panduan Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas
VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud Ristek.
Harsiati, Titik. 2014. Buku Murid Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 7. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Harsiati, Titik. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 7. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.