TEKS PUISI
GURU PEMBIMBING :
MILDASYAFITRI, M.PD
3. Tujuan Pembelajaran
4. Uraian Materi
1. Penjelasan Puisi
Tahukah Anda pengertian puisi?
Puisi adalah teks yang bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair
dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh
makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur
batinnya. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan
yang mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam
dengan memadatkan segala unsur bahasa Puisi merupakan seni tertulis menggunakan
bahasa sebagai kualitas estetiknya (Keindahan)
3. Unsur-unsur Pembangun
Suatu puisi dibentuk oleh struktu batin dan struktur fisik yang ada di dalamnya
sehingga menjadi satu kesatuan. Adapun unsur-unsur dalam puisi adalah sebagai
berikut:
1. Struktur Batin
Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi, yang terdiri dari
beberapa hal, seperti:
a. Tema/ Makna (sense). Ini adalah unsur utama dalam puisi karena dapat
menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana
medianya berupa bahasa.
b. Rasa (feeling). Ini adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang
diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan
dengan latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial,
jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain.
d. Tujuan (intention). Tujuan maksud amanat adalah suatu pesan yang ingin
disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.
2. Struktur Fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu
puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini:
b. Diksi. Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair
dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang
diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang
ingin disampaikan oleh penyair.
c. Imaji. Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan
pengalaman indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan)
sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami
sang penyair.
d. Kata Konkret. Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh
indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan
umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata "salju"
untuk menjelaskan kebekuan jiwa.
4. Jenis-Jenis Pulsi
Jenis-jenis puisi dapat dikelompokkan berdasarkan jamannya. Mengacu pada
pengertian puisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis puisi tersebut:
a. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan seperti; jumlah
kata dalam baris puisi, jumlah baris dalam satu bait puisi, persajakan, jumlah
suku kata dalam setiap baris, irama puisi.
2) Pantun, yaitu bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima
akhir ab-ab
3) Karmina, yaitu pantun kilat dimana bentuknya lebih pendek dari pantun.
4) Seloka, yaitu pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik yang berisi
pepatah.
5) Gurindam, yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua
baris kalimat dengan rima yang sama.
6) Syair, yaitu puisi yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang
sama
7) Talibun, yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-
abc.
b. Puisi baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik
dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa yang termasuk dalam
puisi baru diantaranya adalah:
3) Ode, yaitu puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan
nada agung dan tema serius.
5) Romansa, yaitu jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
6) Elegi, yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan
dukacita, khususnya pada peristiwa kematian
7) Satire, yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau
kritik dan disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi,
8) Distikon, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi
dua scuntai)
9) Terzina, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi
tiga seuntai).
10) Kuatren, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi
seuntai).
11) Kuint, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi
lima
12) Sekstet, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi
enam seuntai)
13) Septima, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh
seuntai).
14) Oktaf/Stanza, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris
(puisi delapan seuntai)
15) Soneta, yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2,
dimana bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing
tiga baris.
c. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan
konvensional puisi itu sendiri. Jenis puisi ini selalu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya
bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya terdapat pada puisi lama dan baru.
Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer diantaranya adalah:
2) Puisi mbeling, puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan
umum dalam puisi
3) Puisi konkret, puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan
bentuk lain) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.
6. Tema. Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari
keseluruhan makna puisi. Tema berbeda dengan pandangan moral meskipun
tema itu dapat berupa sesuatu yang memiliki nilai rohaniah Hal itu disebut
tidak sama dengan pandangan moral maupun amanat Ini karena tema hanya
dapat diambil dengan jalan menyimpulkan dasar yang terdapat di dalam
totalitas makna puisi. Adapun pandangan moral atau message dapat saja
berada di dalam butir-butir pokok pikiran yang ditampilkannya. Dengan kata
lain, bidang cakupan tema lebih luas daripada pandangan moral maupun
message.
5. Tugas
Objektif ( 5 soal )
Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 sampai 3.
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati siang tadi."
2. Makna lambang kata "pita hitam" dalam puisi tersebut adalah tanda...
a. Bersedih
b. Berharap
c. Berdoa
d. Bermohon
e. Berjanji
Esai ( 5 soal )
1. Tuliskan jenis-jenis yang terdapat pada puisi!
2. Apa perbedaan antara puisi lama dengan puisi baru?
3. Apa saja bentuk rima dalam struktur fisik puisi?
4. Struktur batin dalam puisi dibagi atas?
5. Apa pengertian puisi menurut Sumardi?