Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

TEKS PUISI

GURU PEMBIMBING :
MILDASYAFITRI, M.PD

NAMA : RAJA DEA NASABILA


KELAS : XII MIPA 5

SMA NEGERI 3 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2022/2023


1. Kompetensi Inti

KI.3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.

Kl.4 :Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,


produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

3.7 Mengidentifikasi unsur- unsur 3.7.1 Menemukan unsur-unsur pembangun teks


pembangun teks puisi yang diperdengarkan puisi (perjuangan.)
atau dibaca. 3.7.2 Menentukan unsur-unsur pembangun teks
puisi (perjuangan).
4.7 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun 4.7.1 Menyimpulkan unsur-unsur
dan makna teks puisi yang diperdengarkan pembangunan makna teks puisi yang dibaca
atau dibaca
4.7.2 Memaknai teks puisi yang dibaca.

3. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:


 Menemukan unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan) dengan benar
 Menentukan unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan) dengan benar
 Menyimpulkan unsur-unsur pembangun makna teks puisi yang dibaca dengan benar.
 Memaknai teks puisi yang dibaca dengan benar

4. Uraian Materi

1. Penjelasan Puisi
Tahukah Anda pengertian puisi?
Puisi adalah teks yang bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair
dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh
makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur
batinnya. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan
yang mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam
dengan memadatkan segala unsur bahasa Puisi merupakan seni tertulis menggunakan
bahasa sebagai kualitas estetiknya (Keindahan)

2. Pengertian puisi menurut para ahli


Untuk lebih memahami apa arti puisi maka kita dapat merujuk pada pendapat para
ahli berikut ini:
 Menurut H. B. Jassin, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang
diucapkan dengan sebuah perasaan yang di dalamnya mengandung suatu
fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.
 Menurut Herman Waluyo. pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun
dengan memfokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah struktur fisik dan
struktur batinnya.
 Menurut Sumardi, pengertian puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan kata-
kata bermakna kiasan (imajinatif).
 Menurut Theodore Watts-Dunton, pengertian puisi adalah suatu ekpresi yang
kongkret dan bersifat artistik dari sebuah pikiran manusia dalam bahasa
emosional dan berirama.
 Menurut James Reevas, pengertian puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan
penuh daya pikat.
 Menurut Panuti Sudjiman, pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang
bahasanya terikat oleh suatu irama, matra, rima, dalam penyusunan larik dan
baitnya.

3. Unsur-unsur Pembangun
Suatu puisi dibentuk oleh struktu batin dan struktur fisik yang ada di dalamnya
sehingga menjadi satu kesatuan. Adapun unsur-unsur dalam puisi adalah sebagai
berikut:

1. Struktur Batin
Struktur batin puisi disebut juga sebagai hakikat suatu puisi, yang terdiri dari
beberapa hal, seperti:

a. Tema/ Makna (sense). Ini adalah unsur utama dalam puisi karena dapat
menjelaskan makna yang ingin disampaikan oleh seorang penyair dimana
medianya berupa bahasa.
b. Rasa (feeling). Ini adalah sikap sang penyair terhadap suatu masalah yang
diungkapkan dalam puisi. Pada umumnya, ungkapan rasa ini sangat berkaitan
dengan latar belakang sang penyair, misalnya agama, pendidikan, kelas sosial,
jenis kelamin, pengalaman sosial, dan lain-lain.

c. Nada (tone). Nada merupakan sikap seorang penyair terhadap audiensnya


serta sangat berkaitan dengan makna dan rasa. Melalui nada, seorang penyair
dapat menyampaikan suatu pusi dengan nada mendikte, menggurui,
memandang rendah, dan sikap lainnya terhadap audiens.

d. Tujuan (intention). Tujuan maksud amanat adalah suatu pesan yang ingin
disampaikan oleh sang penyair kepada audiensnya.

2. Struktur Fisik
Struktur fisik suatu puisi disebut juga dengan metode penyampaian hakikat suatu
puisi, yang terdiri dari beberapa hal berikut ini:

a. Perwajahan Puisi (tipografi) Tipografi adalah bentuk format suatu puisi,


seperti pengaturan baris, tepi kanan-kiri, halaman yang tidak dipenuhi kata-
kata. Perwajahan puisi ini sangat berpengaruh pada pemaknaan isi puisi itu
sendiri.

b. Diksi. Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair
dalam mengungkapkan puisinya sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang
diinginkan. Pemilihan kata pada puisi sangat berkaitan dengan makna yang
ingin disampaikan oleh penyair.

c. Imaji. Imaji adalah susunan kata dalam puisi yang bisa mengungkapkan
pengalaman indrawi sang penyair (pendengaran, penglihatan, dan perasaan)
sehingga dapat mempengaruhi audiens seolah-olah merasakan yang dialami
sang penyair.

d. Kata Konkret. Kata konkret adalah bentuk kata yang bisa ditangkap oleh
indera manusia sehingga menimbulkan imaji. Kata-kata yang digunakan
umumnya berbentuk kiasan (imajinatif), misalnya penggunaan kata "salju"
untuk menjelaskan kebekuan jiwa.

e. Gaya Bahasa. Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang bisa


menimbulkan efek dan konotasi tertentu dengan bahasa figuratif sehingga
mengandung banyak makna. Gaya bahasa ini disebut juga dengan majas
(metafora, ironi, repetisi, pleonasme, dan lain-lain).

f. Rima/ Irama. Irama/ rima adalah adanya persamaan bunyi dalam


penyampaian puisi, baik di awal, tengah, maupun di akhir puisi. Beberapa
bentuk rima yaitu:
⚫ Onomatope, yaitu tiruan terhadap suatu bunyi. Misalnya 'ng' yang
mengandung efek magis.

⚫Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi, persamaan akhir,


persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi, dan
sebagainya.

⚫ Pengulangan kata, yaitu penentuan tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-


lemah suatu bunyi.

4. Jenis-Jenis Pulsi
Jenis-jenis puisi dapat dikelompokkan berdasarkan jamannya. Mengacu pada
pengertian puisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis puisi tersebut:

a. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang masih terikat oleh berbagai aturan seperti; jumlah
kata dalam baris puisi, jumlah baris dalam satu bait puisi, persajakan, jumlah
suku kata dalam setiap baris, irama puisi.

1) Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya memiliki kekuatan magis.

2) Pantun, yaitu bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima
akhir ab-ab
3) Karmina, yaitu pantun kilat dimana bentuknya lebih pendek dari pantun.

4) Seloka, yaitu pantun berkait yang berasal dari Melayu klasik yang berisi
pepatah.

5) Gurindam, yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua
baris kalimat dengan rima yang sama.

6) Syair, yaitu puisi yang terdiri dari empat baris dengan bunyi akhiran yang
sama

7) Talibun, yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki irama abc-
abc.

b. Puisi baru
Puisi baru adalah jenis puisi yang lebih bebas dibanding puisi lama, baik
dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa yang termasuk dalam
puisi baru diantaranya adalah:

1) Balada, sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang


mengharukan. yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk
dialog.
2) Himne (gita puja), yaitu sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan
untuk Tuhan atau Dewa.

3) Ode, yaitu puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan
nada agung dan tema serius.

4) Epigram, yaitu puisi yang berisi tentang tuntunan ajaran hidup.

5) Romansa, yaitu jenis puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih.

6) Elegi, yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan
dukacita, khususnya pada peristiwa kematian

7) Satire, yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa yang berisi sindiran atau
kritik dan disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi,

8) Distikon, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 2 baris (puisi
dua scuntai)

9) Terzina, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 3 baris (puisi
tiga seuntai).

10) Kuatren, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 4 baris (puisi
seuntai).

11) Kuint, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 5 baris (puisi
lima

12) Sekstet, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 6 baris (puisi
enam seuntai)

13) Septima, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 7 baris (tujuh
seuntai).

14) Oktaf/Stanza, yaitu puisi yang masing-masing baitnya terdiri dari 8 baris
(puisi delapan seuntai)

15) Soneta, yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2,
dimana bait pertama masing-masing 4 baris dan 2 bait kedua masing-masing
tiga baris.

c. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusaha keluar dari ikatan
konvensional puisi itu sendiri. Jenis puisi ini selalu menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan tentang irama, gaya
bahasa, dan hal-hal lainnya yang umumnya terdapat pada puisi lama dan baru.
Beberapa yang termasuk dalam puisi kontemporer diantaranya adalah:

1) Puisi mantra, puisi yang mengambil sifat-sifat dari mantra.

2) Puisi mbeling, puisi yang sudah tidak mengikuti aturan dan ketentuan
umum dalam puisi

3) Puisi konkret, puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah dan
bentuk lain) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media.

5. Makna/Isi Puisi, Cara Menganalisi


Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat
ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Oleh karena
itu, makna puisi akan berbeda-beda manakala penafsirannya tidak sama. Bahkan,
bukan tidak mungkin akan bertolak belakang. Dalam penafsiran, pasti akan ada unsur
subjektivitas. Kedewasaan, kemantapan pengalaman. dan pengetahuan penafsir akan
menentukan mutu rumusan makna puisi. Dengan demikian, hanya penyairnya yang
tahu makna persis puisi tersebut. Beberapa hal yang berkaitan dengan apresiasi puisi
adalah pemahaman terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik puisi
meliputi tema, diksi, bait larik, rima, makna, amanat. Adapun unsur ekstrinsiknya
adalah latar belakang penulis, keadaan masyarakat pada saat puisi tersebut digubah,
sosial, politik, adat, dan sebagainya.

Unsur Dasar dalam Menganalisis Puisi


Sebagai suatu totalitas yang dibentuk oleh unsur intrinsik tertentu, puisi dapat dibagi
dalam beberapa lapis yang meliputi hal-hal berikut:
1. Sense. Terdapatnya sense atau makna dalam suatu puisi, pada dasarnya
akan berhubungan dengan gambaran dunia atau makna puisi secara umum
yang ingin diungkapkan penyairnya. Dalam analisis puisi, keberadaan makna
tersebut akan membuahkan pertanyaan, "Apa yang ingin dikemukakan penyair
lewat puisi yang diciptakan ini?"

2. Subject matter. Subject matter adalah pokok pikiran yang dikemukakan


penyair lewat puisi yang diciptakannya. Jika sense berhubungan dengan
gambaran makna dalam puisi secara umum, subject matter berhubungan
dengan satuan-satuan pokok pikiran tertentu yang secara khusus membangun
sesuatu yang diungkapkan penyair. Oleh sebab itu, dalam analisis lapis makna
puisi, pembaca akan menampilkan pertanyaan, Pokok-pokok pikiran apa yang
diungkapkan, sejalan dengan sesuatu yang secara umum dikemukakan
penyairnya?

3. Feeling. Feeling adalah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang


ditampilkannya. Hal itu mungkin saja terkandung dalam lapis makna puisi
sejalan dengan terdapatnya pokok pikiran dalam puisi.
4. Tone. Tone adalah sikap penyair terhadap pembaca sejalan dengan pokok
pikiran yang ditampilkannya. Hal yang demikian mungkin saja terjadi,
contohnya sewaktu Anda berbicara masalah cinta maupun tentang cinta itu
sendiri kepada kekasih Anda, akan berbeda dengan sewaktu Anda berbicara
kepada teman Dalam rangka menganalisis feeling dan tone pada suatu puisi,
pembaca akan berhubungan dengan upaya pencarian jawaban atas pertanyaan.
Bagaimanakah sikap penyair terhadap pokok pikiran yang ditampilkannya?
Serta bagaimanakah sikap penyair terhadap pembaca? Jawaban yang diperoleh
mungkin akan berupa sikap keterharuan, kesedihan, keriangan, semangat.
masa bodoh, menggurui, atau berbagai macam sikap lainnya sejalan dengan
keanekaragaman sikap manusia dalam menyikapi kenyataan yang
dihadapinya.

5. Totalitas. Totalitas makna adalah keseluruhan makna yang terdapat dalam


suatu puisi. Penentuan totalitas makna puisi didasarkan atas pokok-pokok
pikiran yang ditampilkan penyair, sikap penyair terhadap pokok pikiran, serta
sikap penyair terhadap pembaca. Hasil rangkuman dari keseluruhannya itu
akan membuahkan totalitas makna dalam suatu puisi. Hal ini berbeda dengan
sense yang hanya memberikan gambaran secara umum saja kepada pembaca.

6. Tema. Tema adalah ide dasar dari suatu puisi yang menjadi inti dari
keseluruhan makna puisi. Tema berbeda dengan pandangan moral meskipun
tema itu dapat berupa sesuatu yang memiliki nilai rohaniah Hal itu disebut
tidak sama dengan pandangan moral maupun amanat Ini karena tema hanya
dapat diambil dengan jalan menyimpulkan dasar yang terdapat di dalam
totalitas makna puisi. Adapun pandangan moral atau message dapat saja
berada di dalam butir-butir pokok pikiran yang ditampilkannya. Dengan kata
lain, bidang cakupan tema lebih luas daripada pandangan moral maupun
message.
5. Tugas
Objektif ( 5 soal )
Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama untuk menjawab soal nomor 1 sampai 3.
Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba
Sore itu
Ini dari kami bertiga
Pita hitam dalam karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati siang tadi."

1. Makna puisi tersebut adalah...


a. Menceritakan tiga anak kecil datang
b. Menggambarkan anak kecil yang malu-malu
c. Menceritakan peristiwa sore itu
d. Menggambarkan peristiwa kedukaan
e. Menggambarkan peristiwa kebahagiaan

2. Makna lambang kata "pita hitam" dalam puisi tersebut adalah tanda...
a. Bersedih
b. Berharap
c. Berdoa
d. Bermohon
e. Berjanji

3. Amanat puisi tersebut adalah....


a. Perjuangan sekelompok anak kecil yang turut berduka
b. Segeralah ke Salemba untuk menuntur keadilan.
c. Berjuanglah untuk mempertahankan golongan tertentu.
d. Hendaklah kita menghargai pengorbanan yang membela kebenaran.
e. Sekelompok anak-anak yang sedang berbahagia

4. Cermatilah puisi lama berikut.


Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kutipan bait sajak tersebut mengingatkan kita pada puisi bernama ...
a. Syair
b. Pantun
c. Gurindam
d. Seloka
e. Rima

5. Bacalah puisi berikut ini.


Teratai
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tiada terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Masalah sosial budaya yang mendasari tema puisi di atas adalah.....
a. Kebiasaan kolam milik orang kaya ditanami bunga teratai
b. Keindahan bunga teratai tidak pernah diperhatikan
c. Tidak diperhatikan bukan berarti tidak dikenal
d. Sifat selalu memperhatikan sesuatu yang indah
e. Indahnya pemandangan yang dirasakan
Esai ( 5soal )
Jawablah pertanyaan ini dengan benar!

1. Berilah pendapatmu mengenai pengertian puisi!


2. Tuliskan unsur-unsur pembangun puisi!
3. Tuliskan cara menganalisis puisi!
4. Bagaimana cara menemukan makna puisi!
5. Tulislah sebuah puisi mengenai "Ibu" dan jelaskan makna apa yang terkandung dalam
puisi tersebut!
6. Evaluasi
Objektif ( 5 soal )
Bacalah puisi berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal-soal berikut! (No 1
dan 2)
Wahai sahabat
Untuk slamanya
Kita percaya
Tebarkan arah jangan pernah lelah
Untukmu sahabat

1. Tema puisi tersebut adalah...


a. Persahabatan
b. Kelelahan
c. Perdamaian
d. Kepercayaan
e. Keluarga

2. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah....


a. semangat
b. tegang
c. sunyi
d. gembira
e. sedih

3. Bacalah puisi berikut ini dengan saksama.


Suatu senja di kala sunyi
Nelayan itu berjalan tegap
Ke arah debur ombak berbunyi
Dikelilingi cuaca gelap
("Nelayan karya Helmi Nasution)
Penggalan puisi di atas menceritakan....
a. Para nelayan yang pergi melaut setelah sore tiba di rumah
b. Para nelayan yang seharian mencari ikan di laut lepas baru kembali setelah
larut malam
c. Para nelayan yang mencari ikan di laut lepas pada malam hari dan pagi hari
baru kembali
d. Para nelayan yang selalu rajin mencari ikan
e. Para nelayan yang sudah lelah dan putus asa dalam mencari ikan

4. Perhatikan penggalan puisi berikut!


1) Kutulis surat ini
2) Kala hujan gerimis
3) Dan angin bertiup
4) Mengelus daun cemara
Larik yang bermajas pada puisi tersebut terdapat pada nomor...
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (2) dan (3)

5. Bacalah puisi berikut ini dengan saksama.


WAKTU BBM NAIK
Waktu BBM naik
Darah tinggi ayahku kumat menaik
Aku pun tidak jadi minta uang saku ikut naik.
Waktu BBM naik
Tetanggaku semua jadi panik
Mengapa gaji suami mereka makin terusik.
Waktu BBM naik
Mahasiswa makan tempe tidak lagi dengan uang secarik
Mogok makan akhirnya jadi kegiatan asyik
Waktu BBM naik
Semuanya naik dan naik
Hanya nilai raporku yang tidak naik.
Karya: Aulia Rizali
Puisi di atas lebih menonjolkan....
a. Makna
b. Majas
c. Rima
d. Diksi
e. Sastra

Esai ( 5 soal )
1. Tuliskan jenis-jenis yang terdapat pada puisi!
2. Apa perbedaan antara puisi lama dengan puisi baru?
3. Apa saja bentuk rima dalam struktur fisik puisi?
4. Struktur batin dalam puisi dibagi atas?
5. Apa pengertian puisi menurut Sumardi?

Anda mungkin juga menyukai