Anda di halaman 1dari 10

1

MATERI AJAR TENTANG TEKS


PUISI
Satuan Pendidikan : SMP/MTs
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Puisi
Waktu : 6 x 40 menit
Kelas : VIII
Semester : I(Satu)

ORIENTASI

Tentu di dalam keseharian Ananda pernah menulis ataupun


mendengarkan puisi. Ada yang belum pernah menulis bahkan
mendengarkan puisi? Wah, rugi.
Jangan khawatir, ternyata puisi bisa ditulis sendiri, misalnya dari
pengalaman pribadi, lingkungan sekitar, suasana hati, atau dari teman
dan orang-orang yang dekat dengan kita. Contohnya bisa dilihat pada saat
acara perpisahan sekolah atau acara penting lainnya.
Selain itu, kita memperoleh gambaran bahwa teks puisi itu ternyata
menarik dan memiliki banyak bentuk. Tidak heran banyak sekali generasi
muda yang mulai menulis puisi.
Mudah-mudahan, setelah membaca, memahami, dan mengerjakan
latihan-latihan dalam materi ajar ini, Ananda akan lebih memahami: (1)
Pengertian teks puisi, (2) Fungsi Teks Puisi (3) Unsur-unsur pembentuk
teks puisi, (4) Jenis teks puisi, dan (5) Periodesasi puisi

Teks Puisi
1

B. Materi

Pengertian Puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan
penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan
lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur
batinnya.
Puisi Menurut Para Ahli Pertama, menurut Herman Waluyo puisi
adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.
Kedua, menurut Sumardi puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang
dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan
pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Ketiga, menurut Thomas Carlye
puisi adalah ungkapan pikiran yang bersifat musikal. Keempat,
menurut James Reevas puisi bahwa arti puisi adalah ekspresi bahasa
yang kaya dan penuh daya pikat. Kelima, menurut Pradopo puisi adalah
rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah
dalam wujud yang paling berkesan. Keenam, menurut Herbert Spencer
puisi adalah bentuk pengucapan gagasan yang bersifat emosional
dengan mempertimbangkan keindahan. 
Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang ingin
disampaikan yang mana makna sebagai bukti puisi baik jika terdapat
makna yang mendalam dengan memadatkan segala unsur bahasa. Puisi
merupakan seni tertulis menggunakan bahasa sebagai kualitas
estetiknya (keindahan). Puisi dibedakan menjadi dua yaitu puisi lama
dan juga puisi baru.
Jadi dapat disimpulkan pengertian puisi adalah Puisi merupakan
karya seni imajinatif berbentuk sajian bahasa yang bernilai dan disusun
dengan memerhatikan irama, rima, dan kata-kata perlambangan. Pada
umumnya, puisi ditulis dalam bentuk baris-baris yang disatukan
menjadi bait-bait.

Teks Puisi
1

2. Unsur-unsur Pembangun
Puisi

UNSUR TEKS PUISI

UNSUR FISIK UNSUR BATIN

Unsur Fisik Puisi

Unsur yang terlihat dari puisi tersebut secara kasat mata.

1) Tipografi
Tipografi atau perwajahan puisi adalah bentuk susunan puisi yang tidak
terikat oleh model apa saja. Penyair bebas memilih bentuk visual bait. Di
dalam kenyataannya, terdapat beragam tipografi puisi. Bait-bait yang disusun
penyair merupakan ikatan dari baris dan kata yang ditata dengan rima
tertentu. Penataan ini dengan sendirinya akan membentuk unsur tipografi
tertentu.

2) Diksi
Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair untuk
digunakan dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang
“padat kata” dan dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus
dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya
dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

3) Imaji atau citraan


Citraan (imagery) merupakan gambaran-gambaran angan dalam puisi
yang melalui kata-kata (Pradopo, 1987). Ada bermacam-macam jenis citraan,
sesuai dengan indra yang menghasilkannya, yaitu (1) citraan penglihatan
(visual imagery), (2) citraan pendengaran (auditory imagery), (3) citraan
rabaan (thermal imagery), (4) citraan pencecapan (tactile imagery), dan (5)
citraan penciuman (olfactory imagery).

Teks Puisi
1

Contoh citraan penglihatan adalah:


Kubiarkan cahaya bintang memilikimu
Kubiarkan angin, yang pucat dan tak habis-habisnya
Gelisah, tiba-tiba menjelma isyarat, merebutmu

(Sapardi Djoko Damono, “Nokturno,” Mata Pisau, 1982)

Pada puisi tampak citraan penglihatan karena dalam bayangan angan


pembaca seolah-olah melihat cahaya bintang, juga angin yang pucat.

4) Kata Konkret
Kata konkret adalah kata yang dapat ditangkap dengan indera yang
memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan
atau lambang. Misalnya, kata kongkret “salju” yang dapat melambangkan
kebekuan cinta, kehampaan hidup, dan lain-lain.

5) Gaya Bahasa atau Majas


Gaya bahasa adalah penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan
atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Penggunaan gaya
bahasa menyebabkan puisi menjadi kaya akan makna. Majas-majas yang dapat
digunakan antara lain, metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke,
dan eufimisme.

6) Rima
Rima adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan
akhir baris puisi. Rima mencakup beberapa bentuk sebagai berikut:
a. Anomatope
Anomatope adalah tiruan bunyi. Misalnya tik-tik, dak dik duk.
b. Bentuk intern pola bunyi
Bentuk intern pola bunyi dapat berupa aliterasi, asonansi, persamaan
akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak penuh, repetisi bunyi, dll.
c. Pengulangan kata atau ungkapan
Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya
bunyi. Ritma sangat menonjol dalam pembacaan puisi.

Teks Puisi
1

Unsur Batin Puisi

1) Tema atau makna (sense)


Pokok persoalan dalam sebuah puisi. Media puisi adalah bahasa.
Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus
bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

2) Unsur Rasa (feeling)


Sikap penyair atau feeling merupakan unsur makna yang terkandung
di dalam puisi yang berhubungan dengan pendirian penyair terhadap pokok-
pokok persoalan yang dikemukakannya. Sikap ini dapat diperoleh melalui
pertanyaan ”Bagaimana sikap penyair terhadap persoalan yang dihadapinya?
Apakah setuju atau tidak?”

3) Unsur Nada
Nada atau tone merupakan sikap penyair terhadap pembaca. Sikap ini
akan sejalan dengan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang
dihadapinya. Pertanyaan yang dapat diajukan untuk menemukan unsur ini
adalah ”Bagaimana sikap penyair terhadap pembaca? Apakah penyair
bersikap masa bodoh? Apakah penyair memberikan solusi? Apakah penyair
mengajari sesuatu?” Menurut Aminuddin (1985:157) cara menemukan sikap
penyair terhadap pembacadapat dicermati melalui sikap-sikap tertentu dalam
suatu puisi yang umumnya ditandai oleh bentuk-bentuk pernyataan tertentu,
mungkin mari, jangan, tutup matamu, dan sebagainya. Seandainya tanda-
tanda tertentu yang dapat menyiratkan sikap penyair terhadap pembaca tidak
ada, dapat dipastikan bahwa penyair menyikapi pembaca dengan sikap masa
bodoh.

4) Unsur Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada
pembaca. Pesan merupakan anjuran atau nasihat penyair kepada pembaca
puisi. Anjuran atau nasihat tersebut berupa perbuatan-perbuatan baik atau
berhubungan dengan nilai moral. Pesan atau amanat penyair disampaikan
lewat kata demi kata dalam puisi.

Teks Puisi
1

2. Fungsi Teks Puisi

Fungsi puisi adalah fungsi spiritual yang sifatnya tidak langsung bagi
kehidupan fisikal yang praktis. Puisi merangsang kepekaan terhadap keindahan dan
terhadap rasa kemanusiaan pada kehidupan kita sehari-hari. Puisi berusaha
mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan yang terkikis teknologi dan menyadarkan
kembali manusia pada kedudukannya sebagai subjek dalam kehidupan ini. Puisi
berusaha mengembalikan stabilitas, keselarasan dan keutuhan dalam diri manusia.

3. Jenis Teks Puisi

Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya, memang puisi


dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni puisi naratif, puisi lirik, dan puisi
dskriptif.
a. Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini terbagi ke
dalam beberapa macam, yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang berisi
cerita tentang orangorang perkasa ataupun tokoh pujaan. Contohnya Balada Orang-
orang Tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS Rendra. Romansa adalah jenis
puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik yang berisi kisah percintaan, yang
diselingi perkelahian dan petualangan. Rendra juga banyak menulis romansa.
Kirdjomuljo menulis romansa yang berisi kisah petualangan dengan judul ”Romance
Perjalanan”. Kisah cinta ini dapat juga berarti cinta tanah kelahiran seperti puisipuisi
Ramadhan K.H.
b. Puisi Lirik.
Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan
serenada. Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya “Elegi
Jakarta” karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Kota
Jakarta. Serenada ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata “serenada”
berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja Rendra. banyak
menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan Sajak. Misalnya “Serenada Hitam”,
“Serenada Biru”, “Serenada Merah Jambu”, “Serenada Ungu”, “Serenada Kelabu”,
dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenade itu melambangkan sifat nyanyian
cinta itu, ada yang bahagia, sedih, kecewa, dan sebagainya. Ode adalah puisi yang
berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaan. Yang banyak
ditulis ialah pemujaan terhadap tokohtokoh yang dikagumi. “Teratai” (karya Sanusi
Pane), “Diponegoro” (karya Chairil Anwar), dan “Ode buat Proklamator” (karya
Leon Agusta) merupakan contoh ode yang bagus.

Teks Puisi
1

c. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap
keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik perhatiannya. Puisi
yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif, misaInya: adalah satire dan puisi yang
bersifat kritik sosial. Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas
penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau menyatakan
keadaan sebaliknya. Puisi kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan
ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun
dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidakberesan keadaan/ orang tersebut.
Kesan penyair juga dapat kita hayati dalam puisipuisi impresionistik yang
mengungkapkan kesan (impresi) penyair terhadap suatu hal.

4. Periodesasi Puisi

PERIODESASI PUISI

PUISI LAMA

PUISI BARU

CIRI PUISI LAMA CIRI PUISI BARU

JENIS PUISI LAMA JENIS PUISI BARU

Teks Puisi
1

Rangkuman

Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan


perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima,
penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. Puisi
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan
struktur fisik dan struktur batinnya. Puisi mengutamakan bunyi,
bentuk dan juga makna yang ingin disampaikan yang mana makna
sebagai bukti puisi baik jika terdapat makna yang mendalam dengan
memadatkan segala unsur bahasa.
Unsur pembangun puisi terdiri dari unsur fisik dan unsur batin
puisi. Unsur fisik puisi meliputi (1) Tipografi, (2) Diksi, (3) Imaji,
(4) Kata konkret, (5) Gaya bahasa, dan (6) Rima/irama. Sedangkan
unsur batin puisi terdiri dari (1) Tema/makna, (2) rasa, (3) nada, dan
(4) amanat.
Jenis puisi terdiri tiga jenis yaitu puisi narasi, lirik dan
deskripsi. Puisi narasi terbagi atas dua macam yakni balada dan
romansa. Puisi lirik terbagi atas tiga macam yakni elegi, ode, dan
serenada. Puisi deskripsi terbagi atas satire dan puisi yang bersifat
kritik sosial.
Berdasarkan waktu atau periodesasinya, puisi dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru.

Teks Puisi
1

D. Evaluasi

Untuk mengikat pemahaman Ananda tentang


materi teks puisi, jawablah dengan singkat, padat,
jelas, dan menggunakan kalimat Ananda sendiri.
Jangan meniru kalimat atau penggunaan bahasa
yang ada dalam uraian materi ajar. Selain itu,
tampilkanlah contoh atas jawaban Ananda jika
diperlukan.

Apakah yang dimaksudkan dengan puisi?

Apakah yang dimaksudkan dengan unsur puisi?


Apa unsur-unsur yang seharusnya ada dalam
sebuah puisi?

Jelaskan kembali jenis-jenis puisi!

Sebutkan periodesasi teks puisi!

Apa sebab isi puisi akan selalu relevan dengan


kenyataan kehidupan manusia pada masa
sekarang? Berikan contoh atas jawaban Ananda
dengan mengambil contoh satu puisi yang pernah
Ananda baca atau pahami!

Teks Puisi
1

E. Referensi

Atikah Anindyarini, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk


SMP/MTs kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Pendidikan Nasional.

Sarinah. 2013. Jenis Puisi Berdasarkan Isi dan Bentuk.


http://sarinahcandy.blogspot.co.id/2013/05/peng
ertian-puisi-jenis-jenis-puisi.html

Damayanti, D. 2013. Buku Pintar Sastra Indonesia.


Yogyakarta: Arska.

Ganis, Caesalpina. 2017. Karakteristik dan Unsur Pemb
angun Puisi. 
Http://KARAKTERISTIKDANUNSURPEMBA
NGUNPUISICaesalpiniaGanisAcademia.edu.ht
m

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus


Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta:
Balai Pustaka.

Rumpun Sastra. 2017. Pengertian dan Unsur Pembangu
n Teks Puisi. 
Http://PengertiandanUnsurUnsurPembangunPuis
i-rumpunsastra.htm

Teks Puisi

Anda mungkin juga menyukai