Anda di halaman 1dari 11

Puisi

Pengertian
Pengertian Puisi
Pengertian Puisi adalah jenis karya sastra yang memiliki unsur sajak,
bait, baris dan tipografi.

Orang yang membuat puisi disebut dengan penyair puisi.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli


Menurut Sumardi Puisi adalah karya sastra dengan bahasa
dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu
dan kata-kata bermakna kiasan (imajinatif).
Menurut James Reevas Puisi merupakan ungkapan bahasa yang
penuh dan kaya akan daya pikat.

Ciri-ciri
Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur
Puisi bermakna konotatif
Puisi bersifat simetris.
Puisi juga lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun. (puisi
lama)
Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra)
Bahasa yang digunakan puisi lebih padat daripada prosa dan
drama.

Unsur-unsur Puisi

1. Struktur Fisik Puisi adalah unsur puisi yang bisa dilihat dan diamati
secara langsung dengan mata. Struktur ini terdiri dari diksi,
citraan/imaji, majas, kata konkret, tipografi dan rima.

Diksi adalah pemilihan kata oleh seorang penyair untuk


mendapatkan efek yang sesuai dengan keinginannnya. Pemilihan
diksi pada puisi sangat berpengaruh dengan makna yang ingin
disampaikan penyair.
Tipografi Adalah bentuk Imaji atau Citraan adalah pemberi
format suatu puisi, seperti gambaran kepada para
pengaturan baris, batas tepi pendengar/pembaca agar seolah-olah
kertas kanan, kiri, atas, dapat melihat, mendengar,
bawah, jenis huruf yang merasakan atau mengalami hal-hal
digunakan. Unsur ini yang terkandung dalam puisi. Citraan
berpengaruh pada mempunyai 6 macam, diantaranya
pemaknaan dari isi puisi itu citraan penglihatan, pendengaran,
sendiri. penciuman, perasaan, perabaan dan
pergerakan.
Majas adalah pemakaian
bahasa dengan cara Rima atau Irama Adalah persamaan
melukiskan sesuatu dengan bunyi dalam penyampaian puisi dari
konotasi khusus sehingga awal hingga akhir puisi. Beberapa
arti sebuah kata bisa bentuk rima di antaranya: (1)
mempunyai banyak makna. Onomatope: Tiruan bunyi, misalnya
prank yang mengungkapkan sesuatu
Kata Konkret adalah yang pecah. (2) Bentuk intern pola
susunan kata yang bunyi, yaitu aliterasi, asonansi,
memungkinkan terjadinya persamaan akhir, persamaan awal,
imaji. Kata konkret seperti sajak berselang, sajak berparuh,
permata senja sajak penuh, repetisi, dan
menggambarkan pantai, sebagainya. (3) Pengulangan kata,
atau tempat yang sesuai yaitu penentuan tinggi-rendah,
dengan datangnya senja. panjang-pendek, keras-lemah suatu
bunyi.

2. Struktur Batin Puisi adalah unsur pembangunan puisi berupa makna


yang tidak terlihat oleh mata. Contohnya adalah tema, nada, suasana,
perasaan dan amanat/tujuan.
Tema/ Makna adalah unsur ini berupa Amanat adalah pesan yang
makna yang tersirat yang ingin ingin disampaikan penulis
disampikan penulis kepada pembaca/ pada para audience-nya.
pendengar.
Perasaan adalah sesuatu hal
Nada adalah sikap penyair terhadap yang dilatari oleh latar
audience-nya, yang berkaitan dengan belakang penyair, misalnya
makna dan rasa. Dari nada yang agama, pendidikan, kelas
terdengar, audience dapat sosial, jenis kelamin,
menyimpulkan sikap penulis sedang pengalaman sosial, dsb.
mendikte, menggurui, memandang
rendah, atau sikap lainnya.
Jenis-jenis Pusis

Secara umum, puisi terbagi menjadi 3 jenis puisi, diantaranya adalah


puisi lama, puisi baru dan puisi kontemporer.

1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi
jenis ini terbagi kedalam beberapa jenis pula, diantaranya adalah
pantun, talibun, pantun berkait (seloka), pantun kilat (karmina),
gurindam, syair, mantra sll.

Pantun adalah puisi yang terdiri Karmina yaitu salah satu prosa
dari empat larik dengan rima dimana bentuknya lebih pendek
akhir ab-ab. Pantun dapat dari pantun. Saking pendeknya,
dibedakan berdasarkan jenisnya, biasa juga disebut dengan pantun
seperti pantun lucu, pantun kilat.
anak, dan sebagainya. Seloka yaitu pantun berkait
Mantra yaitu ucapan-ucapan berasal dari Melayu klasik yang
yang dipercaya dapat berisi pepatah.
mendatangkan kekuatan magic. Gurindam yaitu puisi yang terdiri
Biasanya dipakai dalam acara dari dua bait, yang mana tiap
tertentu, contohnya mantra baitnya terdiri dari dua baris
yang dirapal untuk menolak kalimat dengan rima yang sama.
turunnya hujan atau sebaliknya. Biasanya terkandung nasihat.

2. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama, baik
dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis puisi
baru adalah sebagai berikut.

Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita


rakyat yang mengharukan. Terkadang disajikan dalam bentuk
dialog, atau dinyanyikan.
Himne (Gita Puja) adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan
untuk Tuhan, atau Dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan
sakral.
Ode adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang
berjasa dengan nada agung dan tema serius. Umumnya ode
ditujukan untuk orang tua, pahlawan dan orang-orang besar.
Epigram yaitu puisi yang berisi Kuatren adalah puisi yang masing-
tentang ajaran dan tuntunan hidup. masing bait terdiri dari empat baris
Epigram berarti unsur pengajaran, (empat seuntai).
nasihat, membawa ke arah kebenaran Kuint yaitu puisi yang masing-
untuk dijadikan pedoman hidup. masing bait terdiri dari lima baris
Romansa yaitu puisi cerita yang (lima seuntai).
berisi luapan perasaan cinta kasih. Sekstet yaitu puisi yang masing-
Puisi romansa menimbulkan efek masing bait terdiri dari enam baris
romantisme. (enam seuntai).
Elegi yaitu syair atau nyanyian yang Septima yaitu puisi yang masing-
mengandung ratapan dan ungkapan masing bait terdiri dari tujuh baris
dukacita, khususnya pada peristiwa (tujuh seuntai).
kematian. Oktaf/ Stanza yaitu puisi yang
Satire yaitu puisi yang menggunakan masing-masing bait terdiri dari
gaya bahasa berisi sindiran, atau delapan baris (delapan seuntai).
kritik yang disampaikan dalam Soneta yaitu puisi yang terdiri dari
bentuk ironi, sarkasme, atau parodi. 14 baris yang dibagi menjadi dua,
Distikon yaitu puisi yang masing- dimana dua bait pertama masing-
masing bait terdiri dari dua baris masing 4 baris, dan dua bait kedua
(dua seuntai). masing-masing tiga baris. Soneta
Terzina adalah puisi yang masing- merupakan puisi paling terkenal
masing bait terdiri dari tiga baris karena terkesan susah untuk
(tiga seuntai). diciptakan. Namun, hal tersebut
justru menjadi tantangan tersendiri
bagi para penyair.

3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusah keluar dari ikatan
konvensional. Puisi kontemporer selalu berusaha menyesuaikan
dengan perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan irama,
gaya bahasa dan lain-lainnya yang terdapat dalam puisi lama
maupun baru.

Puisi kontemporer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


Puisi Mantra, yaitu mengambil sifat-sifat dari mantra.
Puisi Mbeling, yaitu puisi yang sudah tidak mengikuti aturan
umum dan ketentuan dalam puisi.
Puisi Konkret, yaitu puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis
(wajah dan bentuk lainnya) dan tidak sepenuhnya menggunakan
bahasa sebagai media.
Cara Membuat Puisi

1. Tentukan Tema atau Judul 2. Menentukan Kata Kunci


Dalam menentukan tema, pilihlah Jika Anda sudah menentukan
tema yang menurut anda menarik tema dan judul, langkah
dan sesuai dengan kata hati selanjutnya adalah menentukan
anda. Puisi bisa menggunakan kata kunci akan dikembangkan
tema yang berhubungan dengan menjadi kalimat. Misalnya satu
alam, persahabatan, sosial, kata kunci yang digunakan untuk
pendidikan atau ungkapan hati. satu larik, atau satu kata kunci
untuk membuat satu bait.
3. Menggunakan Gaya Bahasa
Gaya bahasa akan memperindah
puisi itu sendiri. Anda bisa
4. Kembangkan Puisi Semenarik
menggunakan berbagai macam
Mungkin
majas agar pembaca, atau
Selanjutnya adalah
pendengar tidak bosan
mengembangkan kata kunci
membacanya. Namun, harus
menjadi kalimat-kalimat indah
digaris-bawahi jika penempatan
yang mewakili perasaan Anda.
diksi, atau gaya bahasa yang tidak
Pilihlah kata yang padat dan
tepat akan mengurangi bahkan
sarat makna di dalamnya.
menghilangkan makna dari isi
yang terkandung di dalamnya.

Tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam puisi, yaitu:
Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis, indah dan
merdu.
Makna kata yang mengandung banyak tafsir.
Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.
Cara Membaca Puisi yang Baik
Ekspresi, mimik muka dan penjiwaan puisi
Kinesik atau gerakan tubuh yang sesuai dengan puisi yang
dibawakan
Artikulasi atau kejelasan dan ketepatan pelafalan kata.
Irama Panjang pendek, tinggi rendah, keras lembutnya suara
Intonasi atau penekanan kata
Teks Debat
Pengertian
Pengertian Debat
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “debat”
berarti pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal,
disertai saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat
masing-masing. Alasan-alasan tersebut bisa didukung oleh informasi,
data, dan fakta yang berkaitan dengan materi debat.

Dari sebuah debat, kamu bisa mendapatkan sudut pandang baru yang
sebelumnya tidak terpikirkan olehmu. Meskipun dalam sebuah debat
kedua belah pihak tetap berupaya mempertahankan pendapatnya
masing-masing, kedua belah pihak tersebut tetap akan mendapatkan
wawasan baru mengenai hal yang diperdebatkan.

Pengertian Debat Menurut Para Ahli


Berikut merupakan beberapa pengertian debat menurut para ahli yang
perlu kamu ketahui, antara lain:
G. Sukandi berpendapat bahwa debat pada hakekatnya saling adu
argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia dengan
tujuan mencapai kemenangan.
Henry Guntur Tarigan mengartikan debat sebagai kegiatan saling
adu argumentasi antarpribadi atau antarkelompok manusia
dengan tujuan mencapai kemenangan satu pihak.

Jenis-jenis Debat

Dalam pelaksanaannya, debat dibagi menjadi beberapa jenis. Adapun


jenis-jenis debat adalah sebagai berikut:

Debat Parlemen atau Majelis (Parliamentary or Assembly Debating)


Sesuai dengan namanya, debat parlemen atau majelis terjadi di tatanan
eksekutif, yudikatif, atau legislatif suatu negara. Debat ini biasanya
membahas mengenai undang-undang, kebijakan, atau hal-hal yang
berkaitan dengan ketatanegaraan.
Debat Pemeriksaan Ulangan (Cross-Examination Debating)
Debat pemeriksaan ulangan dilaksanakan untuk memeriksa ulang, dan
mengetahui kebenaran pemeriksaan sebelumnya. Debat ini mengandung
banyak pertanyaan yang saling berkaitan agar dapat mempertahankan
posisi masing-masing tim. Jenis debat ini biasanya sering ditemukan
dalam persidangan, yang terjadi antara jaksa dan pengacara.

Debat Formal, Konvensional, atau Debat Pendidikan (Formal,


Conventional, or Educational Debating)
Debat formal, konvensional, atau debat pendidikan adalah debat yang
bertujuan memberikan kesempatan pada dua tim yang berseberangan
untuk mengungkapkan beberapa argumen untuk menguatkan materi
debat, atau justru argumen untuk melawan materi tersebut. Berbeda
dengan kedua jenis debat sebelumnya, debat jenis ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan kedua tim dalam mengutarakan argumen
secara logis, jelas, dan terstruktur.

Selain itu, debat ini juga mengasah kemampuan untuk mendengarkan


dan menerima pendapat yang berbeda. Apabila debat ini dilaksanakan
dalam bahasa asing, masing-masing tim debat juga bisa melatih
kemampuan berbahasa asing mereka melalui debat ini. Jenis debat
inilah yang sering kamu lihat di acara televisi maupun dalam kehidupan
sehari-hari.

Tujuan dan Fungsi

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, debat dilakukan untuk


mencapai kemenangan dari beradu argumen. Argumen yang paling
logis, jelas, dan memiliki struktur teks debat yang baik, biasanya
memenangkan perdebatan. Selain untuk mencapai kemenangan
argumen, tujuan debat dilakukan juga untuk menguji kebenaran
pemikiran mengenai suatu hal.

Selain tujuan, pelaksanaan debat juga memiliki beberapa fungsi,


antara lain melatih kemampuan berbicara di depan umum,
kemampuan beradu argumen, berpikir kritis, serta mampu
menghormati pendapat yang berbeda.
Unsur-unsur Debat

Debat dapat dilaksanakan dengan memerhatikan beberapa unsur


penting. Unsur-unsur debat tersebut adalah sebagai berikut:

Mosi: Hal atau topik yang diperdebatkan.


Tim pro: Tim yang setuju pada topik yang diperdebatkan .
Tim kontra: Tim oposisi tim pro atau tim yang tidak setuju atau
menentang topik yang diperdebatkan.
Tim netral: Tim yang memberikan dua sisi argumen, baik dukungan
maupun sanggahan terhadap topik yang diperdebatkan.
Moderator: Orang yang memimpin dan memandu jalannya debat.
Notulen: Orang yang menulis jalannya perdebatan dan mengambil
kesimpulan dari perdebatan tersebut.

Struktur Teks Debat

Sama seperti teks lainnya, teks debat juga memiliki struktur yang
wajib kamu perhatikan. Struktur teks debat tersebut, meliputi:
Pengenalan: Bagian ini berisi perkenalan diri dari masing-masing
tim debat.
Penyampaian argumen: Bagian ini berisi penyampaian argumen
dari masing-masing tim mengenai mosi yang sudah ditentukan.
Argumen harus didukung dengan data dan fakta.
Debat: Setelah masing-masing tim menyampaikan argumen,
barulah mereka masuk ke bagian inti struktur teks debat, yaitu
debat. Di bagian ini, setiap tim saling menyampaikan sanggahan
mereka. Misalnya, tim pro menyanggah argumen tim kontra, atau
sebaliknya, tim kontra menyanggah argumen tim pro. Dalam
menyampaikan sanggahan, masing-masing tim harus
menggunakan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung pihak
tim lawan.
Kesimpulan: Bagian ini berisi kesimpulan dari setiap tim,
kemudian diakhiri dengan kesimpulan hasil debat dari moderator.
Kaidah Teks Debat Kebahasaan
Selain memiliki struktur, teks debat juga memiliki kaidah kebahasaannya
sendiri. Kaidah kebahasaan teks debat tersebut adalah sebagai berikut:

Kalimat Kompleks: struktur teks debat biasanya menggunakan kalimat


kompleks, yang memiliki lebih dari satu struktur atau lebih dari satu
kata kerja.
Konjungsi: teks debat biasanya memanfaatkan konjungsi yang berfungsi
untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat.
Kata Rujukan:teks debat biasanya menggunakan kata rujukan yang
berfungsi untuk menjelaskan pemilik atau pemberi informasi, data, dan
fakta yang digunakan dalam argumentasi. Misalnya, dia, beliau, ini, itu,
di sana, di sini, dan sebagainya.

Contoh
Mosi
Dibukanya sekolah tatap muka pada semester genap tahun ajaran dan tahun
akademik 2000/2021 di masa pandemi COVID-19.

Moderator
Pada tanggal 20 November 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem
Makarim mengumumkan bahwa pemerintah sudah mencabut aturan larangan
sekolah tatap muka di masa pandemi COVID-19.

Berdasarkan SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran


Pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021, Mendikbud
menjelaskan bahwa pemerintah akan mengizinkan sekolah tatap muka dan
memberikan kewenangan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Bagaimana
menurut kalian? Apakah Indonesia sudah siap membuka sekolah-sekolahnya dan
menyelenggarakan sekolah tatap muka lagi?

Tim Pro
Kami sangat setuju pemerintah membuka kembali sekolah-sekolah dan
menyelenggarakan sekolah tatap muka lagi karena Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) kami nilai kurang efisien dalam proses belajar mengajar.

Apalagi, selama ini PJJ terbukti tidak dapat dilakukan di seluruh Indonesia. Masih
banyak guru dan pelajar di desa yang tidak dapat menyelenggarakan PJJ karena
kendala tidak memiliki peralatan yang memadai, seperti laptop atau
smartphone.
Selain itu, internet di daerah-daerah masih belum stabil sehingga membuat para
siswa di daerah semakin berpotensi mengalami ketertinggalan pendidikan.

Dampak-dampak negatif yang dikemukakan oleh Kemendikbud juga sangat


beralasan. Oleh karena itu, kami mendukung dibukanya kembali sekolah-sekolah
dan diadakannya kembali pembelajaran tatap muka.

Tim Kontra
Kami menolak dibukanya kembali sekolah-sekolah dan diadakannya kembali
pembelajaran tatap muka. Dalam kondisi pandemi yang semakin memprihatinkan
saat ini di Indonesia, lebih baik rencana pemerintah ini ditunda dulu.

Kami khawatir bila pemerintah masih bersikeras membuka sekolah dan


mengadakan pembelajaran tatap muka, akan ada banyak klaster baru COVID-19.

Memang PJJ tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan di seluruh Indonesia, tapi kami
pikir, kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia jauh lebih penting
dibandingkan memaksakan diri untuk membuka kembali sekolah-sekolah.
Apalagi, data menunjukkan pada tanggal 8 Januari 2021, ada lonjakan kasus baru
positif COVID-19 sampai 10.617 kasus.

Tim Netral
Sebagai tim netral, kami bisa memahami masing-masing argumen dari tim pro
dan tim kontra. Kami setuju PJJ yang tidak dapat dilaksanakan di seluruh
Indonesia membuat banyak siswa di daerah yang mengalami ketertinggalan, tapi
kami juga setuju kalau dengan memaksakan dibukanya sekolah-sekolah pada
masa pandemi yang semakin mengkhawatirkan ini dapat menimbulkan
banyaknya klaster baru di sekolah-sekolah yang dipaksakan dibuka.

Sekalipun demikian, mungkin kita dapat menekan penyebaran dan penambahan


kasus baru COVID-19 dengan mengetatkan protokol kesehatan di sekolah-sekolah
yang akan dibuka kembali, serta mengikuti peraturan pemerintah mengenai
penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

Adanya kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak sekolah,
pihak rumah sakit, orang tua, dan masyarakat, tentu bisa membuat pelaksanaan
pembelajaran tatap muka ini berjalan optimal.

Namun, bila memang nantinya terbukti kebijakan pemerintah ini menimbulkan


klaster-klaster COVID-19 baru di sekolah-sekolah yang dibuka kembali, sebaiknya
pemerintah menghentikan kebijakan pembukaan kembali sekolah-sekolah ini dan
kembali menerapkan PJJ.
Moderator
Baik, setelah mendengarkan argumen dari masing-masing tim, kita bisa menarik
kesimpulan bahwa dibukanya sekolah tatap muka pada semester genap tahun
ajaran dan tahun akademik 2000/2021 di masa pandemi COVID-19 bisa
dilakukan dengan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah,
pihak sekolah, pihak rumah sakit, dan masyarakat.

Pelaksanaan tersebut wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan


mematuhi peraturan pemerintah mengenai penyelenggaraan sekolah tatap
muka.

Namun, bila kebijakan sekolah tatap muka ini menimbulkan klaster-klaster


baru, maka pemerintah harus menghentikan kebijakan pembukaan kembali
sekolah-sekolah ini. Pemerintah harus berfokus pada penerapan PJJ yang jauh
lebih baik dari sebelumnya, terutama untuk para guru dan siswa yang ada di
daerah-daerah.

Anda mungkin juga menyukai