Anda di halaman 1dari 26

PENDEKATAN

DALAM
APRESIASI PUISI
WATI ISTANTI
WHY????

Dalam memahami atau mengapresiasi puisi dikenal


berbagai macam pendekatan yang dapat dimanfaatkan
sebagai cara untuk mendekati apresiasi yang kita lakukan.
Pendekatan-pendekatan itu dipilh, biasanya, dengan
mempertimbangkan kecendrungan puisi yang kita hadapi.
Tidak semua puisi itu dapat didekati dengan semua
pendekatan. Di sinilah, maka penting untuk
dipertimbangkan pemilihan pendekatan agar dalam
mengapresiasi puisi tidak jauh dari kode-kode estetik yang
disampaikan penyairnya.
MACAM-MACAM PENDEKATAN DALAM
APRESIASI PUISI
1. PENDEKATAN ANALITIS

2. PENDEKATAN EMOTIF

3. PENDEKATAN PARAFRASIS
4. PENDEKATAN DIDAKTIS

5. PENDEKATAN PSIKOLOGIS

6. PENDEKATAN HISTORIS

7. PENDEKATAN ANTROPOLOGIS

8. PENDEKATAN BIOGRAFIS
9. PENDEKATAN SOSIOLOGIS

10. PENDEKATAN OBJEKTIF

11. PENDEKATAN MIMESIS

12. PENDEKATAN PRAGMATIS

13. PENDEKATAN MITOPOIS

14. PENDEKATAN EKSPRESIF


1. PENDEKATAN ANALITIS
 Pendekatan ini dilandasi pemikiran bahwa setiap karya
sastra (puisi) dibangun dari beberapa unsur pembangunnya.
Pendekatan analitis ini dimaksud untuk menjawab unsur-
unsur yang ada di dalamnya, yang membangun totalitas
puisi.

Dalam hal ini akan menjawab pertanyaan berikut:

1. Unsur apakah yang membangun puisi


2. Bagaimanakah pengarang menata unsur itu sehingga menjadi sebuah
totalitas teks estetis
3. Bagaimanakah keunikan bangunan unsur itu jika terpisah tanpa dikaitkan
dengan unsur yang lainnya.
 
2. PENDEKATAN EMOTIF

Pendekatan ini berupaya mengajak emosi atau perasaan


pembaca, berkaitan dengan keindahan penyajian bentuk
atau isi gagasan. Yang ingin diketahui pembaca adalah
bagaimana penyair menampilkan keindahan tersebut.

Pemahaman pembaca terhadap feeling dan tone dalam


puisi akan berpengaruh besar dalam menentukan
keberhasilan apresiasi menggunakan pendekatan ini.
3. PENDEKATAN PARAFRASIS

Pendekatan ini sering diformulasikan sebagai sebuah


strategi pemahaman kandungan puisi dengan jalan
mengungkapkan kembali kata dan larik dalam bait
(puisi) dengan bahasa sendiri.
 Menurut Aminuddin (2001:41) dapat dengan berpijak pada hal-hal
berikut:
 Gagasan yang sama dapat disampaikan lewat bentuk yang
berbeda
 Simbol-simbol konotatif dalam puisi dapat diganti dengan
lambang atau bentuk lain yang bernilai sama
 Kalimat dan baris dalam puisi mengalami pelesapan dan dapat
dikembalikan lagi pada bentuk dasarnya
 Pengubahan puisi yang baik ke dalam bahasa yang lebih mudah
akan membantu pemahaman atas makna yang terkandung
didalamnya, dan
 Pengungkapan makna puisi dapat menggunakan media atau
bentuk yang tidak sama dengan kode-kode yang dimiliki pembaca
sendiri.
4. PENDEKATAN DIDAKTIS

Pendekatan didaktis adalah pendekatan yang


berupaya menemukan nilai-nilai pendidikan yang
tertuang dalam puisi. Agar dapat menemukan
gagasan tersebut, pembaca dituntut memiliki
kemampuan intelektual dan kepekaan.
 
5. PENDEKATAN PSIKOLOGIS

Pendekatan psikologis menekankan pada karya


sastra sebagai salah satu gejala kejiwaan.

Karya sastra dianggap sebagai hasil aktivitas penyair


yang sering dikaitkan dengan gejala-gejala kejiwaan
seperti obsesi, kontemplasi, kompensasi, sublimasi
dan neurosis.
6. PENDEKATAN HISTORIS

Pendekatan historis menelusuri arti dan makna


bahasa sebagaimana yang ditulis penyair dalam
puisinya, bagaimana hubungan puisi tersebut dengan
puisi lain dan relevansinya sebagai dokumen sosial
(Junus,1986). Dengan demikian puisi dianggap
mewakili zamannya (refleksi).
 
7. PENDEKATAN ANTROPOLOGIS

Pendekatan antropologis terhadap karya sastra


dikemukakan pada tahun 1977 dalam kongres
“Folklore and Literary Antropology” di Calcutta.
Pendekatan antropologi adalah pendekatan yang
menekankan pada aspek antropologi (asal-usul, adat
dan kepercayaan) dari sebuah karya sastra.
8. PENDEKATAN BIOGRAFIS

Pendekatan biografis adalah pendekatan tertua


dalam apresiasi puisi. (Wellek dan Warren, 1962)
Pendekatan biografis menekankan pada proses
kreativitas karya sastra, dilihat dari sejarah
penciptaannya. Penciptaan puisi tidak bisa dipisahkan
dari karakteristik penyair dan lingkungan sosial
kemasyarakatan pada masa penulisan puisi tersebut.
Dalam pendekatan ini biasanya disertakan biografi
penyair.
Dalam kaitannya dengan aktivitas kreatif dibedakan 3 macam
penyair yaitu:

 1)    Penyair yang menulis puisi berdasarkan pengalaman


langsung
 2)   Penyair yang menulis berdasarkan penyusunan kembali
unsur-unsur penceritaan
 3)   Penyair yang menulis puisi berdasarkan imajinasi
9. PENDEKATAN SOSIOLOGIS

Pendekatan sosiologis adalah pendekatan yang


menganalisis dari sisi penyair dalam masyarakat
(hubungan manusia dengan manusia) baik secara
langsung maupun tidak langsung (Keluarga,
masyarakat). Pendekatan sosiologis menyoroti
tentang berbagai aspek sosial dari puisi tersebut.
10. PENDEKATAN OBJEKTIF

Pendekatan objektif adalah pendekatan  yang


menekankan pada karya sastra (Abrams, 1981).
Dengan demikian pendekatan ini hanya memusatkan
perhatian semata-mata pada unsur-unsur intrinsik
puisi. Langkah yang dilakuakan dalam pendekatan
objektif adalah mencari unsur-unsur intrinsik puisi
yang mampu menimbulkan nilai estetis.
 
11. PENDEKATAN MIMESIS
Pendekatan mimesis adalah pendekatan yang
menekankan antara hubungan puisi dengan alam
semesta (Wahyudi, 2002: 180), kata lain: karya sastra
(puisi) sebagai imitasi dari realitas.

Puisi tidak bisa mewakili kenyataan yang


sesungguhnya, melainkan hanya sebagai peniruan,
dan puisi berusaha membangun dunianya sendiri.
 
12. PENDEKATAN PRAGMATIS
Pendekatan pragmatis memberikan perhatian utama
pada peran pembaca. Pendekatan pragmatik adalah
pendekatan yang memandang puisi sebagai sesuatu
yang dibangun untuk mencapai efek-efek tertentu
pada audience (pembaca), baik berupa efek
kesenangan estetik ataupun ajaran/pendidikan
maupun efek-efek yang lain.

Pendekatan ini cenderung menilai puisi berdasarkan


berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan tersebut.
13. PENDEKATAN MITOPOIS
Pendekatan mitopoik merupakan pendekatan yang
menekankan imaji (myth = khayal/imaji) sederhana
dalam menyusun sebuah puisi.

Pendekatan ini jarang digunakan pembaca, yang


hakikatnya merupakan pendekatan yang berupaya
untuk menemukan nilai-nilai mitologi yang
terkandung dalam sebuah puisi.
14. PENDEKATAN EKSPRESIF

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang


menekankan pada ekspresi perasaan atau
temperamen, pikiran dan diri penulis. 

Pendekatan ini lebih menitikberatkan pada penyair.


Dalam hal ini puisi yang diciptakan dianggap sebagai
gambaran pribadi penulis. 
LATIHAN
JAWABLAH PERTANYAAN DI BAWAH
INI MELALUI
1. MENURUT PENDAPAT ANDA, APA PERSAMAAN DAN
PERBEDAAN PENDEKATAN ANALITIS DENGAN
PENDEKATAN OBJEKTIF?

2. MENURUT PENDAPAT ANDA, PENDEKATAN YANG MANA


YANG MUDAH DILAKUKAN? ATAU ADAKAH PENGARUH
ANTARA JENIS PUISI DENGAN PENDEKATANNYA?

3. PILIHLAH DUA PENDEKATAN YANG KEMUNGKINAN BISA


DIGUNAKAN DARI (salah satu) PUISI DI BAWAH INI? DAN
JELASKAN MENURUT PENDAPAT KALIAN HASIL
ANALISISNYA!
dengan segelas air putih keruh berwarna
Lelaki Paruh Baya di Depan Pintu
lantas beranjak lagi, memandang langit
kembali
pada setiap senja
menunggu malam di depan pintu
begitulah puluhan senja terhabiskan
lelaki paruh baya berbaju putih
sendiri dalam sepi
lelaki paruh baya di depan pintu
tanpa kata tanpa suara
sering kali malam tiba-tiba larut
lantas, malam larut tertelan bersama gelas
lantas sebelum beranjak
kosong
dia memandang ke langit
lelaki paruh baya di depan pintu
terbujur kaku
senja berikutnya,
lelaki paruh baya di depan pintu
kembali menunggu malam hingga larut
Saigon, 30 Agustus 2017
BALLADA TKW
Tersimpan paspor di rumah majikan
Gaji lima bulan belum dibayar
Makian dan pukulan jadi sarapan
Aku ingin pulang
Tak ada jalan keluar
Gembokan pintu dan tembok tinggi jadi penghalang
Dan kabur adalah solusi pilihan
Kini hanya makan dan tidur tak ada kerjaan
Mengantongi lemak untuk oleh-oleh pulang

KBRI Rabat bersama para TKW Ilegal


31 Oktober 2015
III
Rumah-rumah terkunci
Menyepi
DRAMA 14 ADEGAN DI 4 Sabun dan merk pencuci tangan tertata
rapi
BABAK seperti artis iklan yang siap tayang
kesayangan Papi
I Rutinitas pun hanya dari kamar, dapur,
Naskah cerita telah dibaca dan kamar mandi, yang menjadi ahli
Berulang-ulang meski sama
Berisi pesan siar dalam tanda tanya IV
Sebuah masa dari masa yang entah dari Setelah fase pada perayaan babak
mana datangnya adegan dilakoninya dalam khidmat
II Tak akan ada pergantian pemain
Para pemain linglung Karena lampu-lampu telah padam
Mereka dibuat limbung Penonton riuh bertepuk tangan
Tak berdaya, tak kuasa Sang sutradara tersenyum puas
Atas peran-peran yang dilakoninya 14 adegan tamat sudah
dari mulai yang berjaga hingga yang hanya
berperan di rumah saja:
Dari yang hanya tertutup wajah hingga Semarang. 28.03.2020
sekujur tubuhnya.

Anda mungkin juga menyukai