DISUSUN OLEH:
HELMA NIDA
HERMAWAN
AIDIL AMIN
SITI RAHMAH
SEFANI MAHMUDAH
ABDUL HAKIM
Diksi
Pengimajina Tema &
(pemilihan
n amanat
kata)
Bahasa
Kata konkret Figuratif Perasaan
(majas)
Nada &
Rima/ritma Tata wajah
suasana
DIKSI (PEMILIHAN KATA)
• Puisi yang berisi luapan rasa cinta seseorang terhadap sang kekasih;
ELEGI
• Puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang mempunyai jasa maupun
sikap kepahlawanan;
HIMME
• Puisi yang berisi pujian terhadap sang pencipta maupun ungkapan rasa
cinta terhadap bangsa dan tanah air
TEKNIK MEMBUAT PUISI
Mengungkap
• Pada tahap ini akan lahir puisi yang mampu
kan rasa diri mengungkapkan rasa atau perasaan diri sendiri atas
obyek yang bersinggungan atau berinteraksi. Perasaan
yang terungkap bisa berupa sedih, senang, benci, cinta,
patah hati, dan lain-lain, misalnya tatkala melihat meja,
Mengungkap
kan fakta akan bisa lahir sebuah puisi.
obyek lain
• Pada tahap ini puisi dilahirkan berdasarkan fakta-fakta di
njut nnya
luar diri dan dituliskan begitu saja apa adanya, tanpa
a
tambahan kata bersayap atau metafora,
A la
da misalnya tatkala
melihat meja, kemudian muncul gagasan untuk menulis
• Pada tahap ini penulis puisi mencoba berusaha
mengungkapkan perasaan suatu obyek, baik
perasaan orang lain maupun benda-benda di
sekitarnya yang seolah-olah menjelma menjadi
Mengungkapk manusia. Misalnya tatkala melihat orang muda
an Rasa bersandar di bawah pohon rindang, dapat sebuah
terlahir puisi.
Obyek Lain
• Pada tahap ini puisi sudah merupakan hasil
kristalisasi yang sangat mendalam atas segala
fakta, rasa dan analisa menuju jangkauan yang
bersifat lintas ruang dan waktu, menuju kejadian di
masa depan. Mengungkapkan Kehadiran yang belum
Mengungkapk hadir artinya melalui media puisi, puisi dipandang
an Kehadiran mampu untuk menyampaikan gagasan dalam
menghadirkan yang belum hadir, yaitu sesuatu hal
yang Belum
yang pengungkapannya hanya bisa melalui puisi,
Hadir tidak dengan yang lain. Misalnya cita-cita anak
manusia, budaya dan gaya hidup masyarakat di
masa depan, dan lain-lain. Salah satu contoh yang
menarik adalah lahirnya puisi paling tegas dari para
pemuda Indonesia, tanggal 28 Oktober 1928 di
Jakarta, atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-Pelajar
Indonesia (PPPI), dalam Sumpah Pemuda.
BIAR LEBIH PAHAM, YUK KITA ANALISIS
SALAH SATU PUISI!
• Karya Taufiq Ismail
• “Dengan Puisi, Aku”
• Dengan puisi aku bernyanyi
• Sampai senja umurku nanti
• Dengan puisi aku bercinta
• Berbatas cakrawala
•
• Dengan puisi aku mengenang
• Keabadian yang akan datang
• Dengan puisi aku menangis
• Jarum waktu bila kejam meringgis
•
• Dengan puisi aku mengetuk
• Nafas zaman yang busuk
• Dengan puisi aku berdo’a
• Perkenankanlah kiranya
UNSUR-UNSUR BATIN
• Tema
• Tema umum dari sajak ini ialah sesuatu hal yang dijadikan pegangan/pijakan dalam menjalankan
kehidupan. Sedangkan tema khusus dalam puisi ini, penyair memberikan tema kemanusiaan melalui
peristiwa tragedi yang digambarkan penyair dalam puisi ini. Penyair berusaha meyakinkan ketinggian
martabat manusia. Oleh sebab itu, manusia harus dihargai tidak peduli miskin atau kaya.
• Perasaan Penyair (Feeling)
• Sebagai mana di dalam pengertiannya puisi merupakan perwakilan perasaan yang menjiwai pikiran
pengarang maka dengan puisi yang berjudul “Dengan puisi, Aku” karya Taufik Ismail ini mengungkapkan
perasaan yang terasing.
• Nada dan suasana.
• Dalam puisi ini terdapat irama yang selaras, pemotongan baris-baris puisi yang dapat menciptakan
irama, misalnya dalam:
• Dengan puisi aku bernyanyi
• Sampai senja umurku nanti
• Dengan puisi aku bercerita
• Berbatas cakrawala
• Amanat
• Penyair ingin menyampaikan ide dan pemikiranya kepada pembaca agar menyerahkan hidupnya kepada
UNSUR-UNSUR FISIK
• Diksi
• Kata-kata seperti, nanti, cakrawala, keabadian, mengiris dan perkenankan kiranya identik dengan keinginan. Kata-
kata tersebut membentuk makna kesendirian yang ingin digambarkan pengarang. Kata “nafas zaman yang busuk” dalam
akhir bait juga merupakan arti konotasi dari kekecewan yang dirasakan seseorang. Kata “Jarum waktu bila kejam meringgis”
memiliki arti yang ingin dirasakan. Permainan kata-kata yang digunakan memang sebuah misteri untuk menyembunyikan ide
pengarang.
• Citraan
• Nada dalam puisi ini penyair memberikan nada yang kharismatik.
• Rima (irama)
• Unsur verifikasi didalam sajak “Dengan Puisi, Aku” terdapat irama berselang (a-b-a-b), seperti larik dibawah ini:
• Dengan puisi aku bernyanyi
• Sampai senja umurku nanti
• Dengan puisi aku bercinta
• Berbatas cakrawala