(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam sebuah puisi .
2. Siswa dapat menelaah unsur-unsur pembangun yang terdapat dalam sebuah puisi.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
1. Menelaah unsure-unsur pembangun teks puisi.
Unsur-unsur pembangun teks puisi adalah unsur fisik dan unsur batin.
Unsur fisik terdiri atas diksi, citraan, kata konkret, ritma dan rima, bahasa figuratif, bait.
Sedangkan unsur batin terdiri atas tema, perasaan,nada, amanat.
Diksi adalah pemilihan kata atau penyusunan kata-kata dalam tuturan atau tulisan. Dengan kata
lain, seorang penulis harus cermat dalam memilih kata-kata.
Citraan/imaji adalah gambaran angan-angan dalam pusi. Gambaran angan-angan tersebut untuk
menimbulkan suasana yang khusus; membuat lebih hidup gambaran dalam pikiran serta
penginderaan.
Citraan terdiri atas citraan bauan, dengaran, gerakan, perasaan, cecapan, lihatan.
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Dengan pengulangan bunyi tersebut, puisi menjadi
merdu bila dibaca.
Ritma adalah gerakan yang teratur. Ritma dalam karya sastra adalah gerakan yang teratur dari
kata-kata atau frasa-frasa dalam sebuah bait.
Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengatakan sesuatu dengan
cara yang tidak biasa. Bahasa figuratif dalam puisi berupa majas hiperbola, personifikasi,
metafora, simile, repetisi, dsb.
Bait adalah kumpulan larik atau baris
Tema adalah gagasan pokok yang disampaikan penyair melalui puisi.
Perasaan adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan dalam sebuah puisi.
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca, apakah ia ingin menggurui, menyindir, protes,
dsb.
Amanat adalah pesan atau nasihat dalam sebuah puisi.
2. Materi Pengayaan
2.1 Menelaaah teks puisi yang berjudul “Hujan bulan Juni”.
3. Materi Remedial
3.1 Menelaah isi teks puisi yang berjudul “Pahlawan Tak Dikenal”
E. Model Pembelajaran
- Inquiri
Metode : diskusi, ceramah, dan penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1) Siswa dengan dipimpin temannya bersama guru membaca kitab suci sebelum pembelajaran
dimulai
2) Siswa dengan dipimpin temannya bersama guru menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
3) Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi siswa dan kelas
4) Siswa merespon pertanyaan dari guru tentang keterkaitan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari
5) Guru menjelaskan tema dan indikator pembelajaran yang akan dicapai
6) Guru menjelaskan skenario pembelajaran dan penilaian
Pertemuan Kedua
1.Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
1. Siswa dengan dipimpin temannya bersama guru melakukan pembacaan kitab suci
sebelum pembelajaran dimulai
2. Siswa dengan dipimpin temannya bersama guru menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya
3. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi
G. Penilaian
1. Pengetahuan
1) Teknik Penilaian : Penugasan
2) Bentuk : Uraian
2. Penilaian sikap
1) Teknik : Observasi
2) Bentuk :Lembar observasi
a. Tipologi
puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardji Djoko Damono terdiri atas tiga bait yang masing-masiing
bait terdiri atas empat baris. Masing-masing baris tidak lebih dari sebelas suku kata.
b. Diksi
pilihan kata yang digunakan adalah kata-kata yang bernas dan menunjukkan kedalaman makna.
Kata yang sangat kuat adalah tabah, bijak,dan arif. Ketiganya dibandingkan dengan hujan bulan
Juni.
c. Pengimajian/Citraan
2. citraan lihatan dapat kita lihat dalam larik/dari hujan bulan Juni/dihapusnya jejak-jejak
kakinya/ kata jekjak-jejak kakinya merupakan kata yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan.
d. Majas/gaya bahasa
Dalam hal ini seolah-olah hujan memiliki sifat manusia yang bijak, tabah, dan arif. Ini dapat kita
ketahui dalam larik /tak ada yang lebih tabahdari/ hujan bukan Juni.
2. Majas Repetisi
Penggunana majas repertisi terlihat adanya pengulangan larik/dari hujan bulan Juni/
e. Rima
rima dalampuisi ini dapat diintifikasikan berupa aliterasi, yaitu pengulangan bunyi konsonan.
Perulangan bunyu /n/ pada kata hujan bulan Juni. Perulangan bunyi/r/ pada larik dirahasiakannya
rintik rindunya/
f. kata konkret
kata konkret pada puisi ini adalah kata pohon. Kata pohon disini adalah sesuatu yang dirindu dan
berbunga indah. kata konkret hujan mewakili manusia yang jatuh. Kata hujan yang dimaknai
sebagai manusia dapat dikaitkan dengan kata tabah pada bait pertama. Kata konkret jalan
dimaknai sebagai kehidupan. Ini dapat kita lihat pada larik/ ragu-ragu di jalan itu/ kata konkret
akar dimaknai sebagai perasaan/jiwa. Sedangkan kata bunga mewakili perempuan.