A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
H. Kegiatan Pembelajaran
I. Penilaian
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Teknik Nontes Teknik Tes Teknik Tes
Bentuk Observasi Bentuk Tes tertulis Bentuk Produk
Instrumen Lembar Instrumen Tes objektif Instrumen Penugasan
pengamatan
J. Remedial dan Pengayaan
Remedial
1. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM dan
pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah melampaui KKM. Remedial
terdiri atas dua bagian: remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena
belum mencapai Kompetensi Dasar.
2. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal).
Pengayaan
1. Pengayaan diberikan dalam bentuk penugasan menulis pantun secara individu
kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
2. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan
peserta didik.
3. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas.
A. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’
kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu
kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu
memiliki hubungan sebab akibat dan proses.
B. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki beberapa ciri antara lain:
1. Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).
2. Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan
dengan ilmu pengetahuan.
3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap
hal yang dibahas.
4. Menggunakan kata penanda urutan.
5. Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir,
gempa bumi, hujan, dan lainnya.
1. Pernyataan Umum
Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa
pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Dalam contoh teks di atas. Penjelasan
umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang tsunami,
mengapa tsunami terjadi, dan bagaimana proses peristiwa tsunami tersebut bisa terjadi.
2. Deretan Penjelas
Berisi tentang penjelasan proses mengapa tsunami bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri
lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan
akibat dari tsunami.
3. Interpretasi
Teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas.
Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang
ada dalam teks tersebut.
Tentukan fenomena alam, sosial, atau budaya yang ingin disajikan. Misalnya, proses
terjadinya pasang surut air laut.
3. Mengumpulkan referensi
Cantumkan fakta dan data yang kamu kumpulkan pada bagian penggambaran rangkaian
kejadian.
4. Mengembangkan teks
5. Menyunting teks
Periksa dan baca kembali teks yang telah kamu buat. Suntinglah jika ada ada kalimat yang
tidak sesuai atau kesalahan dalam penulisan.
Banjir
Pernyataan Umum
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah
fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama
pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia.
Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik
sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena
tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat
penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Deretan Penjelas
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai
dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi
aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman,
hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan
resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan
hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang
lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi
permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan
angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk
perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi,
degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-
jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data
intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Interpretasi
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan
keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di
sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai.
Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir
daerah perkotaan.
(Sumber:https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/5-contoh-teks-eksplanasi-tentang-
fenomena-alam-1524/)
Contoh teks eksplanasi sosial
Kemiskinan
(Sumber: https://pendidikanpedia.com/teks-
eksplanasi/contoh/sosial/)
Pernyataan
Umum
Kemiskinan adalah tingkat penghasilan masyarakat yang rendah sehingga tidak bisa
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari (makan, tempat tinggal, pendidikan, dan lainnya).
Umumnya masyarakat miskin biasa tinggal di gubuk, kolong jembatan, bantaran kali. Tak
jarang masyarakat miskin membangun sendiri rumah di atas tanah milik Negara. Kemiskinan
terjadi
di seluruh dunia dan banyak negara berkembang yang mempunyai masalah ini, kemiskinan.
Deretan Penjelas
Kemiskinan terjadi sebab beberapa faktor, salah satunya adalah keterbatasan kelengkapan
pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Bangkrut, musibah, perbudakan, struktur
sosial juga menjadi faktor penyebabnya. Struktur sosial dan perilaku menjadi dominasi faktor
masalah kemiskinan. Perilaku konsumtif, gengsi, pengeluaran uang tidak sesuai dengan
pemasukan juga termasuk. Faktor struktur sosial mengarah kepada masalah turun temurun
(terutama masalah pendidikan orang miskin). Perilaku gengsi, sehingga masyarakat lebih
mementingkan keinginan daripada kebutuhan.
Sebenarnya banyak usaha yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi
kemiskinan. Misalnya adalah menaikkan upah minimum kerja, memperluas lapangan
pekerjaan, pendidikan gratis dan tempat tinggal dengan harga terjangkau. Hal itu harus
didukung dengan perilaku masyarakat yang tidak menghamburkan uang, menghindari gengsi,
menabung dan membantu orang di sekitarnya. Sehingga kerjasama masyarakat dan
pemerintah dapat berjalan efektif untuk mengatasi kemiskinan.
Interpretasi
Seharusnya di Indonesia tidak perlu ada kemiskinan. Apabila kita dapat dan mau menerima
serta bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Sifat-sifat buruk seperti yang disebut diatas harus
kita hilangkan dan kerjasama pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam
menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
KOMPETENSI DASAR
Pernyataan
Umum Deretan
Penjelas
Interpretasi
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Contoh: Contoh:
Sebab, karena, oleh Kemudian, lalu, setelah
sebab itu, oleh karena itu, pada akhirnya
itu, sehingga
KATA BENDA MERUJUK PENOMENA
Pariwisata: turis,
wisatawan, pemandu
wisata, rekreasi
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
TEKS EKSPLANASI
TEKS EKSPLANASI
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelas/Semester : VIII/Genap
A. Kompetensi Inti
K2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca dari berbagai sumber, peserta didik mampu mengemukakan isi
kejadian suatu fenomena alam dalam teks eksplanasi dengan tepat.
2. Setelah mencermati sebuah teks eksposisi, peserta didik mampu merinci bagian-
bagian struktur dan kebahasaan teks eksplanasi dengan tepat.
3. Setelah mencermati teks eksplanasi, peserta didik menyusun teks eksplanasi
berdasarkan bagian-bagian struktur dan kebahasaan teks eksplanasi dengan tepat.
4. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu merencanakan penulisan teks
eksplanasi.
5. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu merancang teks eksplanasi
dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan
kata kalimat/ tanda baca/ejaan.
6. Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu menulis teks eksplanasi dengan
memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata
kalimat/ tanda baca/ejaan.
E. Materi Pembelajaran
TEKS EKSPLANASI
2.
3.
4.
Petunjuk
1. Silakan berkumpul dengan
Kerja
kelompok masing-masing!Pahami
2. dengan baik LKPD yang telah
Gunung meletus
Gunung meletus merupakan fenomena alam yang terjadi akibat adanya endapan
magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang memiliki kekuatan tinggi. Letusan
gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat. Walaupun begitu,
gunung berapi terbentuk oleh letusan yang sangat dahsyatnya itu. Beberapa gunung berapi di
Indonesia adalah Gunung Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Toba, Gunung Kerinci,
Gunung Tambora, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Hampir semua aktivitas gunung berapi berhubungan dengan zona kegempaan yang
aktif karena berhubungan langsung dengan batas lempeng bumi. Fenomena gunung meletus
diawali dengan aktivitas pada batas lempeng bumi yang mengalami perubahan tekanan dan
suhu yang signifikan. Sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya itu, yang
biasa disebut dengan magma atau cairan pijar. Magma akan mengintrusi material yang berada
disekitarnya melalui rekahan-rekahan yang mendekati permukaan bumi.
Magma dibentuk melalui suhu yang sangat panas di dalam perut bumi. Pada
kedalaman yang relatif, suhu yang sangat tinggi mampu melelehkan seluruh material yang
ada didalam perut bumi. Pada saat material-material ini meleleh maka akan menghasilkan gas
yang nantinya akan bercampur dengan magma tersebut. Magma yang akan dikeluarkan oleh
gunung meletus terbentuk pada kedalaman kurang lebih 60 sampai 160 KM dibawah
permukaan bumi. Kemudian magma yang mengandung gas, berada dibawah tekanan batu-
batuan padat yang terdapat disekitar kawah. Tekanan ini menyebabkan magma meletus dan
bergerak keluar menuju permukaan bumi.
Gas dan magma ini bersamaan meledak dan membentuk lubang yang biasa disebut
dengan lubang utama. Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian
menyembur melalui lubang utama ini. Setelah semburan berhenti, kawah yang menyerupai
mangkuk ini biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara itu, lubang
utama berada di dasar kawah tersebut. Dampak dari letusan gunung berapi terhadap
lingkungan dapat berupa dampak positif dan juga dampak negatif. Dampak negatif dari
letusan gunung berapi adalah berupa bahaya langsung yang dapat dirasakan oleh manusia dan
makhluk hidup yang lainnya.
Seperti awan panas, gas beracun, debu vulkanik, dan jatuhan piroklastik yang keluar
dari gunung berapi tersebut. Sedangkan bahaya yang tidak langsung setelah erupsi berakhir
adalah terjadi hujan lahar, rusaknya lahan pertanian dan perkebunan, serta ancaman berbagai
penyakit seperti penyakit saluran pernapasan. Adapun dampak positif yang dapat dirasakan
adalah lahan yang subur, material yang keluar dari perut bumi dapat dijadikan sebagai mata
pencaharian masyarakat, energi panas bumi, areal wisata alam, dan sumber daya air.
Oleh karena itu, sampai saat ini gunung berapi masih menjadi sebuah momok yang
mengerikan untuk masyarakat. Karena kedahsyatan letusan gunung berapi mampu membelah
pulau dan membentuk danau.
Struktur Kalimat
Pernyataan Umum
Deretan Penjelas
Interpretasi
Konjungsi
Kata Teknis
Kata Ganti
Kata Pasif
P E S E R T A D I D I K II
Kelas :....................................................
Petunujuk Belajar
1. Buatlah teks eksplanasi dengan tema fenomena yang ada di lingkungan sekitar baik
kejadian alam, sosial, budaya, dan lain-lain!
2. Dalam membuat teks eksplanasi memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan
kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan.
3. Tugas dikerjakan oleh peserta didik secara berkelompok (dengan tetap memperhatikan
protokol Kesehatan masa pendemi covid-19)
Struktur teks eksplanasi Kalimat
Pernyataan Umum
Deretan Penjelas
Interpretasi
Konjungsi
Kata Ganti
Kata Teknis
Kata Pasif
EVALUASI PEMBELAJARAN
TEKS EKSPLANASI
EVALUASI PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
C. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian teks eksplanasi
2. Ciri, struktur, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi
3. Langkah-langkah menulis teks eksplanasi
F. Penilaian
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Teknik Nontes Teknik Tes Teknik Tes
Bentuk Observasi Bentuk Tes tertulis Bentuk Unjuk kerja
Instrumen Lembar Instrumen Tes Instrumen Penugasan
pengamatan objektif
A. Instrumen Penilaian Sikap
Penilaian observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung sikap peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut
contoh instrumen dan lembar pengamatan penilaian sikap.
Aspek yang Dinilai
No Nama Jumlah Skor
Religiusitas Nasionalisme Integritas Kemandirian Gotong royong
(jujur)
1.
2.
3.
4.
5.
No Kompetensi Dasar Indikator Soal Bentuk Soal Bobot No. Butir Tingkat Kunci
Soal Soal Kognitif Jawaban
1. 3.10. Disajikan teks eksplanasi, Peserta Tes objektif 1 1. Terlampir C4/HOTS D
Menelaah teks eksplanasi didik dapat menentukan isi teks
berupa paparan kejadian suatu eksplanasi.
fenomena alam yang
diperdengarkan atau
dibaca.
2. 3.10. Disajikan teks eksplanasi, Peserta Tes objektif 1 2. Terlampir C4/HOTS A
Menelaah teks eksplanasi didik dapat menentukan isi teks
berupa paparan kejadian suatu eksplanasi.
fenomena alam yang
diperdengarkan atau
dibaca.
3. 3.10. Disajikan kutipan teks eksplanasi, Tes objektif 1 3. Terlampir C4/HOTS C
Menelaah teks eksplanasi Peserta didik dapat menganalisis
berupa paparan kejadian suatu struktur teks eksplanasi.
fenomena alam yang
diperdengarkan atau
dibaca.
4. 3.10. Disajikan kutipan teks eksplanasi, Tes objektif 1 4. Terlampir C4/HOTS B
Menelaah teks eksplanasi Peserta didik dapat menganalisis
berupa paparan kejadian suatu struktur teks eksplanasi.
fenomena alam yang
diperdengarkan atau
dibaca.
3. Deretan Penjelas A 1
4. Pernyataan umum A 1
Beberapa saat setelah terjadi gempa, air lalu surut. Setelah surut, air laut kembali ke arah daratan
5. C 1
dalam bentuk gelombang besar.
Besarnya gelombang tsunami menyebabkan banjir dan kerusakan ketika menghantam daratan
6. D 1
pantai.
7. Kalimat kelima A 1
8. Pernyataan umum C 1
Ulat menghabiskan masa hidupnya untuk makan daun, kemudian mengubah dirinya menjadi
9. C 1
pupa atau kepompong.
10. 1-3-2-4 C 1
Skor Maksimal 10
Pedoman Penilaian
Pedoman Penilaian
Remedial
1. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM dan
pengayaan diberikan kepada peserta didik yang sudah melampaui KKM. Remedial
terdiri atas dua bagian: remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar.
2. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik
yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal).
Pengayaan
1. Pengayaan diberikan dalam bentuk penugasan menulis teks ekplanasi secara individu
kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
2. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
3. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas.
2. Arus urbanisasi yang kian meningkat perlu mendapat perhatian yang serius dari aparat
pemerintah. Oleh sebab itu, diharapkan seluruh masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi
guna menekan arus urbanisasi yang kian meningkat. Berbagai masalah kini bermunculan akibat
arus urbanisasi yang sulit dihentikan.
Kota-kota semakin padat. Secara otomatis tempat tinggal menjadi kurang memadai. Lapangan
kerja menjadi berkurang sehingga tidak mustahil bila banyak terjadi kasus kriminalitas demi
sesuap nasi. Kesehatan menjadi menurun karena lingkungan yang kumuh, dan semakin
banyaknya pencemaran. Hal-hal semacam itu tentunya sangat mengganggu jalannya
pembangunan.
Berikut ini adalah kesimpulan dari informasi yang disajikan pada paragraf di atas, kecuali …
7. Pengangguran merupakan salah satu fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek
ketenagakerjaan yang menjadi masalah di masyarakat. Seperti sebuah penyakit, yang
secara kronik menyerang segi kehidupan bermasyarakat. Sudah banyak formula
penanganan yang diambil, namun permasalahan ini belum juga tuntas. Bukan hanya di
Indonesia, permasalahan pengangguran ini ditemukan di hampir semua negara. Oleh
karena itu, setiap pemerintahan di dunia menjadikan masalah pengangguran menjadi
agenda utama.
Dalam teks tersebut terdapat konjungsi kausalitas, yaitu terdapat pada kalimat ….
a. Kalimat kesatu
b. Kalimat ketiga
c. Kalimat kelima
d. Kalimat kedua
Bacalah kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 8 dan 9!
Metamorfosis merupakan peristiwa hewan berubah menjadi bentuk dewasa.
Fenomena ini terjadi pada sebagian besar serangga, amfibi, crustacea, mollusca,
echinodermata, dan lain-lain. Perubahan bentuk ini tidak selalu melibatkan perubahan
bentuk yang ekstrem atau perubahan habitat.
Terdapat dua jenis metamorfosis, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak
sempurna. Metamorfosis sempurna atau holometabola terjadi pada serangga seperti
kupu-kupu. Binatang ini menetas dari telur, menjadi ulat atau larva. Ulat menghabiskan
masa hidupnya untuk makan daun, kemudian mengubah dirinya menjadi pupa atau
kepompong.
1. Menentukan topik
2. Menyusun tulisan
4. Menyunting tulisan
a. 1-2-3-4
b. 4-3-1-2
c. 1-3-2-4
d. 2-3- 4-1