Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

TEKS PUISI RAKYAT

Kelas VII/ Semester 2


Kompetensi Dasar
3.12 Menelaah struktur dan
kebahasaan puisi rakyat (pantun,
syair, dan gurindam)
1. Struktur dan Kebahasaan Pantun
• Pantun terdiri dari dua struktur, yaitu sampiran dan
isi. Sampiran merupakan pengantar agar pembaca
mau membaca larik ketiga dan keempat pantun. Isi
merupakan maksud atau tujuan pantun.
• Kamu dapat memahami contoh telaah pantun dari
segi struktur dan kebahasaan berikut:

Kalau ada sumur di ladang,


Boleh saya menumpang mandi.
Kalau ada umur yang panjang,
Boleh kita berjumpa lagi.
• Struktur penyajian pantun terdiri atas dua
larik sampiran dan dua larik isi.
• Makna atau isi pada larik ke-1 dan ke-2
dengan larik ke-3 dan ke-4 tidak
berhubungan.
• Kebahasaan yang digunakan dalam pantun
memiliki ciri penggunaan kalimat perintah,
kalimat larangan, kalimat ajakan, kalimat
saran, dan kalimat yang lain.
2. Struktur dan Kebahasaan Syair

• Syair terdiri dari 4 larik dalam 1 bait.


Keempat larik tersebut merupakan isi.
Pola rima di akhir yaitu sama a-a-a-a.
• Keempat larik syair merupakan isi yang
terkait dengan bait-bait lain.
• Kamu dapat memahami contoh telaah syair dari
segi struktur dan kebahasaan berikut:

Perteguh jua alat perahumu,


Hasilkan bekal air dan kayu,
Dayung pengayuh taruh di situ,
Supaya laju perahumu itu.

• Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan,


keempat larik tersebut merupakan kalimat
perintah kepada generasi muda.
• Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut
merupakan kata simbolik, yaitu pilihan kata yang
sangat indah dengan makna yang dalam.
3. Struktur dan Kebahasaan Gurindam
• Gurindam adalah salah satu puisi melayu,
terdiri dari dua larik, mempunyai irama
akhir sama dan merupakan satu kesatuan
utuh.
• Dalam satu bait gurindam terdapat dua
baris. Baris pertama disebut syarat. Baris
kedua disebut jawaban.
• Kamu dapat memahami contoh gurindam
dari segi struktur dan kebahasaan sebagai
berikut:
Dengan orang tua jangan pernah melawan,
Kalau tidak mau hidup berantakan.

• Dua larik di atas saling berhubungan isinya.


Larik ke-1 merupakan syarat terjadinya
keadaan pada larik ke-2.
• Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan,
gurindam tersebut menggunakan kalimat
larangan (jangan) dan pada larik ke-2
menggunakan kalimat dengan pola
hubungan syarat (kalau).
LATIHAN !

1. Telaahlah pantun berikut dari struktur


penyajian dan jenis kalimat yang
digunakan!

Ayah pergi ke ladang mentimun,


baju kotor kena getahnya.
Ayolah kawan jangan melamun,
melamun tiada gunanya.
2. Telaahlah syair berikut dari struktur penyajian
dan jenis kalimat yang digunakan!

wahai ananda kekasih bunda,


janganlah durhaka kepada ibu bapa,
tunjuk ajarnya janganlah lupa,
supaya hidup aman sentosa.

wahai ananda dengarlah madah,


ibu dan bapa jangan disanggah,
dosanya besar azab terdedah,
dunia akhirat mendapat susah.
3. Telaahlah gurindam berikut dari struktur
penyajian dan jenis kalimat yang digunakan!

jika belajar bersungguh-sungguh,


keberhasilan akan kau rengkuh.

jika berilmu janganlah angkuh,


nanti dirimu akan terjatuh.

barang siapa tidak berilmu,


bagaikan kursi tidak bertumpu.

Anda mungkin juga menyukai