Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

TEKS PUISI RAKYAT

Kelas VII / Semester Genap


Kompetensi Dasar
 Mengidentifikasi informasi (pesan,
rima, dan pilihan kata) dari puisi
rakyat (pantun, syair, dan bentuk
puisi rakyat setempat) yang dibaca
dan didengar.
PENDAHULUAN
 Puisi rakyat termasuk dalam jenis puisi lama.
Puisi lama merupakan bagian dari kebudayaan
lama.
 Dari puisi lama dapat dilihat kebiasaan, adat,
kebudayaan, dan perasaan masyarakat lama.
 Dengan kata lain, puisi lama merupakan
cerminan masyarakat lama.
A. Definisi dan Ciri-ciri Pantun, Syair,
dan Gurindam
1. Definisi, Ciri-ciri, dan Jenis Pantun
Pantun adalah salah satu contoh puisi lama
Indonesia. Pada mulanya pantun merupakan
karya sastra lisan, yaitu diucapkan dari mulut
ke mulut. Pantun bersifat anonim, yaitu
penulisnya tidak diketahui. Pantun sering
digunakan secara berbalasan. Pantun juga
dapat digunakan untuk menyindir, bersenda
gurau, memberi nasihat, dan bersenang-
senang.
Contoh pantun:
Pisang emas dibawa berlayar,
Masak sebuah di atas peti.
Hutang emas boleh dibayar,
Hutang budi dibawa mati.
Berdasarkan contoh pantun di atas, dapat disimpulkan
ciri-ciri pantun, yaitu:
a. Tiap bait terdiri atas empat larik (baris atau deret)
b. Tiap larik terdiri atas empat sampai enam kata
c. Tiap larik terdiri atas delapan sampai dua belas suku
kata
d. Larik pertama dan kedua disebut sampiran
e. Larik ketiga dan keempat merupakan isi
f. Rima atau bunyi akhir bersajak a-b-a-b
g. Bunyi akhir larik pertama dan ketiga harus sama
h. Bunyi akhir larik kedua dan keempat harus sama.
i. Isi pantun mengungkapkan perasaan.
Jenis-jenis Pantun
Berdasarkan isinya, pantun terdiri dari pantun
nasihat, pantun jenaka, pantun teka-teki, pantun
agama, dan pantun perkenalan.
Ada beberapa jenis puisi lama yang bentuknya
mirip dengan pantun, seperti karmina, seloka,
dan talibun. Ketiga jenis puisi lama tersebut
juga mempunyai sampiran dan isi. Bedanya,
puisi-puisi tersebut mempunyai jumlah larik
yang berbeda dengan pantun.
2. Definisi, Ciri-ciri, dan Jenis Syair

Syair merupakan jenis puisi lama yang berasal


dari kesastraan Arab. Kata syair berasal dari bahasa
Arab sya’ar yang berarti tembang dan sya’ra yang
berarti menembang. Syair berbentuk puisi lirik
halus dan penuh dengan gejolak rasa penyairnya.
Dalam kesastraan Indonesia, syair sering digunakan
sebagai penggubah cerita atau mengungkapkan
suatu kisah. Syair juga digunakan sebagai media
untuk mencatat kejadian dan sebagai media
dakwah. Isi syair mengandung nasihat, kiasan,
khayalan, unsur-unsur agama, atau kepercayaan.
Contoh syair yang paling terkenal adalah karya
Hamzah Fansuri, dengan judul Perahu. Contoh
syair lain yang sangat digemari di antaranya,
Syair Putri Hijau karya A. Rahman, Syair Siti
Aminah karya St. Syahbudin, dan lain-lain.
Contoh syair:
Syair Pesan Ayahanda

Dengarkan tuan ayahanda berperi,


Kepada anakanda muda bestari,
Jika benar kepada diri,
Nasihat kebajikan ayahanda beri.

Ayuhai anakanda muda remaja,


Jika anakanda mengerjakan raja,
Hati yang betul hendaklah disahaja,
Serta rajin pada bekerja.
Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri syair
sebagai berikut:
a. Terdiri atas empat larik (baris) setiap bait.
b. Setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan yang
menceritakan suatu kisah.
c. Semua baris merupakan isi (dalam syair tidak ada
sampiran).
d. Sajak akhir tiap baris selalu sama (a-a-a-a).
e. Jumlah suku kata tiap baris hampir sama (4-5 kata dan 8-
12 suku kata).
f. Isi syair berupa nasihat, petuah, cerita, gambaran
peristiwa, pengajaran, ataupun mistis.
Berdasarkan isinya, syair dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu:
1. Syair panji: biasanya mengisahkan sebagian cerita panji
sehingga plot atau jalan ceritanya lebih teratur.
2. Syair romantis: biasanya berisi gubahan cerita khayalan yang
terdapat pada bentuk hikayat.
3. Syair kiasan: mengisahkan suatu hal tetapi mengandung
kiasan atau sindiran tertentu.
4. Syair sejarah: menceritakan peperangan juga mengisahkan
raja-raja.
5. Syair saduran: biasanya mengisahkan gubahan cerita atau
wayang.
6. Syair keagamaan: menceritakan berbagai aspek kehidupan
beragama.
3. Definisi dan Ciri-ciri Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari
India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India,
kurindam berarti “mula-mula” atau
“perumpamaan”. Raja Ali Haji, pengarang
gurindam terkenal menyatakan bahwa gurindam
adalah perkataan yang bersajak pada akhir
pasangannya, tetapi sempurna perkataan dengan
satu pasangan. Dengan demikian, jadilah sajak
yang pertama itu seperti syarat dan sajak kedua
sebagai jawaban. Bisa juga dikatakan sajak pertama
sebagai sebab dan sajak kedua sebagai akibat.
Gurindam yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas yang dikarang oleh Raja
Ali Haji. Berikut kutipan salah satu pasal dalam Gurindam Dua Belas.
Isi gurindam pasal yang ke-11:

Hendaklah berjasa,
Kepada yang sebangsa.

Hendaklah jadi kepala,


Buang perangai yang cela.

Hendaklah memegang amanat,


Buanglah khianat.
Gurindam memiliki ciri-ciri yaitu:
Terdiri atas dua baris dalam sebait.
a. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.

b. Tiap baris memiliki irama sama atau bersajak a-a, b-


b, c-c.
c. Satu bait gurindam merupakan satu kesatuan utuh.
d. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.

e. Baris kedua berisi jawaban, akibat masalah, atau


perjanjian baris pertama (isi atau maksud gurindam
terdapat pada baris kedua).
f. Isi gurindam berupa nasihat, filosofi hidup, dan
kata-kata mutiara.

Anda mungkin juga menyukai